Lompat ke isi

Kolina: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
VolkovBot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: pt:Colina (nutriente)
Iripseudocorus (bicara | kontrib)
Penambahan referensi #1lib1ref #1lib1refID #1lib1ref2024
 
(27 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Chembox new
{{Chembox new
| ImageFile = Choline-skeletal.png
| ImageFile = Choline-skeletal.svg
| ImageSize = 200px
| ImageSize = 200px
| IUPACName = (2-Hydroxyethyl)trimethylammonium
| IUPACName = (2-Hydroxyethyl)trimethylammonium
Baris 26: Baris 26:
}}
}}
}}
}}
'''Kolin''' merupakan bahan [[kimia]] organik yang penting untuk [[makanan]], bahan kimia ini digunakan sebagai [[Vitamin B]]. Asupan kolin bagi tubuh dapat diperoleh melalui dua sumber utama, yaitu dari sintesis di dalam tubuh secara alami dan dari pangan yang dimakan. Konsumsi kolin yang ideal telah dirumuskan oleh [[Food and Nutrition Board]] (FNB) pada tahun [[1998]] sebagai kebutuhan kolin harian/DRI (Dietary Reference Intake). Hal ini dilakukan karena sangat sulit untuk menentukan RDA (Recommended Dietary Allowance) untuk kolin.
'''Kolina''' merupakan bahan [[kimia]] organik yang penting untuk [[makanan]], bahan kimia ini digunakan sebagai [[Vitamin B]]. Kolina digunakan oleh sebagian besar hewan sebagai prekursor [[asetilkolin]].<ref>{{Cite book|last=Parker|first=Sybil, P|date=1984|title=McGraw-Hill Dictionary of Biology|publisher=McGraw-Hill Company|url-status=live}}</ref> Asupan kolin bagi tubuh dapat diperoleh melalui dua sumber utama, yaitu dari sintesis di dalam tubuh secara alami dan dari pangan yang dimakan. Konsumsi kolin yang ideal telah dirumuskan oleh [[Food and Nutrition Board]] (FNB) pada tahun [[1998]] sebagai kebutuhan kolin harian/DRI (Dietary Reference Intake). Hal ini dilakukan karena sangat sulit untuk menentukan RDA (Recommended Dietary Allowance) untuk kolin.


Kolin dalam bahan pangan umumnya ditemukan dalam bentuk fosfatidilkolin (lesitin), seperti yang banyak ditemukan dalam [[susu]], [[telur]], [[hati]], dan [[kacang tanah]]. Fosfatidilkolin mengandung kolin dengan persentase hingga 13 persen bobot per bobot. Berdasarkan hasil beberapa penelitian, jumlah konsumsi kolin harian rata-rata pada orang dewasa adalah 730-1040 mg per hari.
Kolin dalam bahan pangan umumnya ditemukan dalam bentuk fosfatidilkolin (lesitin), seperti yang banyak ditemukan dalam [[susu]], [[telur]], [[hati]], dan [[kacang tanah]]. Fosfatidilkolin mengandung kolin dengan persentase hingga 13 persen bobot per bobot. Berdasarkan hasil beberapa penelitian, jumlah konsumsi kolin harian rata-rata pada orang dewasa adalah 730–1040&nbsp;mg per hari.


<!--orang-orang yang mengkonsumsi kolin biasanya memiliki daya ingat yang lebih kuat di bandingkan yang kurang-->
{{kimia-stub}}
== Referensi ==
{{Reflist}}

{{Vitamin}}


[[Kategori:Vitamin]]
[[Kategori:Vitamin]]



[[da:Cholin]]
{{kimia-stub}}
[[de:Cholin]]
[[en:Choline]]
[[fi:Koliini]]
[[fr:Choline]]
[[he:כולין]]
[[ja:コリン]]
[[lt:Cholinas]]
[[nl:Choline]]
[[pl:Cholina]]
[[pt:Colina (nutriente)]]
[[ru:Холин]]
[[simple:Choline]]
[[sk:Cholín]]
[[sv:Kolin]]
[[tr:Kolin]]

Revisi terkini sejak 26 Januari 2024 06.35

Kolina
Nama
Nama IUPAC
(2-Hydroxyethyl)trimethylammonium
Penanda
Model 3D (JSmol)
3DMet {{{3DMet}}}
ChemSpider
Nomor EC
MeSH Kolin
Nomor RTECS {{{value}}}
  • C[N+](C)(C)CCO
Sifat
C5H14NO+
Massa molar 104.17 g/mol
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa).
Referensi

Kolina merupakan bahan kimia organik yang penting untuk makanan, bahan kimia ini digunakan sebagai Vitamin B. Kolina digunakan oleh sebagian besar hewan sebagai prekursor asetilkolin.[1] Asupan kolin bagi tubuh dapat diperoleh melalui dua sumber utama, yaitu dari sintesis di dalam tubuh secara alami dan dari pangan yang dimakan. Konsumsi kolin yang ideal telah dirumuskan oleh Food and Nutrition Board (FNB) pada tahun 1998 sebagai kebutuhan kolin harian/DRI (Dietary Reference Intake). Hal ini dilakukan karena sangat sulit untuk menentukan RDA (Recommended Dietary Allowance) untuk kolin.

Kolin dalam bahan pangan umumnya ditemukan dalam bentuk fosfatidilkolin (lesitin), seperti yang banyak ditemukan dalam susu, telur, hati, dan kacang tanah. Fosfatidilkolin mengandung kolin dengan persentase hingga 13 persen bobot per bobot. Berdasarkan hasil beberapa penelitian, jumlah konsumsi kolin harian rata-rata pada orang dewasa adalah 730–1040 mg per hari.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Parker, Sybil, P (1984). McGraw-Hill Dictionary of Biology. McGraw-Hill Company.