Lompat ke isi

Basis (majalah): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Cinedipune (bicara | kontrib)
Perubahan isi
k ~ref
 
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Magazine
{{Infobox Magazine
|title = BASIS
|title = BASIS
|image_file =
|image_file = COVER_BASIS_1951,_Nomor_01_(15_Agustus_1951._Nomor_Pertjobaan).jpg
|image_size = 230px
|image_size = 230px
|image_alt =
|image_alt =
|image_caption = Majalah Basis
|image_caption = Majalah ''Basis'' 15 Agustus 1951 No. 01 (Nomor Percobaan). (Sumber: Koleksi Majalah Basis)
|editor =
|editor =
|editor_title =
|editor_title =
|previous_editor =
|previous_editor =
|staff_writer =
|staff_writer =
|frequency = Dua Bulanan
|frequency = Dwibulanan
|category =
|category =
|company =
|company =
|firstdate = [[1 Oktober]] [[1951]]
|firstdate = [[1 Oktober]] [[1951]]
|country = Indonesia
|country = Indonesia
|based = Jogjakarta
|based = [[Daerah Istimewa Yogyakarta]]
|language = [[Bahasa Indonesia]]
|language = [[Bahasa Indonesia]]
|website = [http://www.majalahbasis.com]
|website = {{URL|http://www.majalahbasis.com}}
}}
}}


'''Basis''' adalah majalah kebudayaan di Indonesia yang sejauh ini berumur terpanjang di Indonesia. Terbit perdana pada 1 Oktober 1951, majalah Basis mengusung motto: "Jurnalisme Seribu Mata: Basis Menembus Fakta". Banyak pihak mengakui peran penting majalah Basis menumbuhkan budaya berpikir kritis dan terbuka tentang kebangsaan. Sejarawan Nobuto Yamamoto dari Universitas Keio, Jepang, menyatakan, tajuk majalah ini, sekalipun singkat, berhasil memperlihatkan permasalahan dalam kebudayaan Indonesia.<ref name=":0" /> H.B. Jassin menyebut majalah ini "Benteng Pikiran Sehat".<ref>{{Cite book|last=Jassin|first=H.B.|date=1985|url=http://www.librarystftws.org/perpus/index.php?p=show_detail&id=5035&keywords=|title=Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esei, Jilid IV|location=Jakarta|publisher=Gramedia|url-status=live}}</ref> Mochtar Lubis juga menghargai keberhasilan Basis mempertahankan kelangsungan hidupnya.<ref name=":0">{{Cite web|title=Artikel "Basis" - Ensiklopedia Sastra Indonesia|url=http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Basis|website=ensiklopedia.kemdikbud.go.id|access-date=2020-12-19}}</ref> Melalui Basis, muncullah beberapa tokoh sastrawan Indonesia, antara lain Rendra, Goenawan Mohamad, Sapardi Djoko Damono, Andre Hajana, Bakdi Sumanto, dan Linus Suryadi.<ref name=":2">Sindhunata, Leaflet Majalah Basis, 1996</ref>
'''''Basis''''' adalah majalah kebudayaan di Indonesia yang sejauh ini merupakan majalah sejenis yang terpanjang di Indonesia. Terbit perdana pada 1 Oktober 1951, majalah Basis mengusung motto: "Jurnalisme Seribu Mata: Basis Menembus Fakta". Banyak pihak mengakui peran penting majalah Basis menumbuhkan budaya berpikir kritis dan terbuka tentang kebangsaan. Sejarawan Nobuto Yamamoto dari Universitas Keio, Jepang, menyatakan, tajuk majalah ini, sekalipun singkat, berhasil memperlihatkan permasalahan dalam kebudayaan Indonesia.<ref name=":0" /> H.B. Jassin menyebut majalah ini "Benteng Pikiran Sehat".<ref>{{Cite book|last=Jassin|first=H.B.|date=1985|url=http://www.librarystftws.org/perpus/index.php?p=show_detail&id=5035&keywords=|title=Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esei, Jilid IV|location=Jakarta|publisher=Gramedia|url-status=live}}</ref> Mochtar Lubis juga menghargai keberhasilan Basis mempertahankan kelangsungan hidupnya.<ref name=":0">{{Cite web|title=Artikel "Basis" - Ensiklopedia Sastra Indonesia|url=http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Basis|website=ensiklopedia.kemdikbud.go.id|access-date=2020-12-19}}</ref> Melalui Basis, muncullah beberapa tokoh sastrawan Indonesia, antara lain Rendra, Goenawan Mohamad, Sapardi Djoko Damono, Andre Hajana, Bakdi Sumanto, dan Linus Suryadi.<ref name=":2">Sindhunata, Leaflet Majalah Basis, 1996</ref>


== Tujuan dasar, Orientasi, Sasaran ==
== Tujuan dasar, Orientasi, Sasaran ==
Baris 25: Baris 25:


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Majalah Basis lahir atas prakarsa seorang imam Jesuit R.P. G de Quay. Dalam pertemuan pada 29 Maret 1951, di Kolese Ignasius, Jogjakarta, beberapa imam Jesuit yang hadir, antara lain J.W.M. Bakker, A. Djajasepoetra, J. Dijkstra, R. Soekarta, G. Vriens, dan P.J. Zoetmulder, memutuskan untuk mewujudkan prakarsa itu dengan menerbitkan suatu majalah di bidang sosial budaya, khususnya yang terkait dengan "pikiran-pikiran di bidang sosiologi, ekonomi, pendidikan, keluarga, dan bidang kemasyarakatan lain." Rencananya majalah akan setebal 48 halaman dan dijual dengan harga langganan Rp7.5 per kuartal atau Rp2.5 per bulan. Jumlah pelanggan diperkirakan 1.200 sampai 1.500 orang. <ref name=":1">{{Cite book|last=Yuliantri|first=Rhoma Dwi Aria|date=2007|url=https://www.worldcat.org/oclc/289071007|title=Seabad pers kebangsaan, 1907-2007|location=Jakarta|publisher=I:Boekoe|isbn=978-979-1436-02-1|edition=Cet. 1|pages=695-698|others=|oclc=289071007|url-status=live}}</ref> <ref name=":2" />
Majalah Basis lahir atas prakarsa seorang imam Jesuit R.P. G de Quay. Dalam pertemuan pada 29 Maret 1951, di Kolese Ignasius, Jogjakarta, beberapa imam Jesuit yang hadir, antara lain J.W.M. Bakker, A. Djajasepoetra, J. Dijkstra, R. Soekarta, G. Vriens, dan P.J. Zoetmulder, memutuskan untuk mewujudkan prakarsa itu dengan menerbitkan suatu majalah di bidang sosial budaya, khususnya yang terkait dengan "pikiran-pikiran di bidang sosiologi, ekonomi, pendidikan, keluarga, dan bidang kemasyarakatan lain." Rencananya majalah akan setebal 48 halaman dan dijual dengan harga langganan Rp7.5 per kuartal atau Rp2.5 per bulan. Jumlah pelanggan diperkirakan 1.200 sampai 1.500 orang.<ref name=":1">{{Cite book|last=Yuliantri|first=Rhoma Dwi Aria|date=2007|url=https://www.worldcat.org/oclc/289071007|title=Seabad pers kebangsaan, 1907-2007|location=Jakarta|publisher=I:Boekoe|isbn=978-979-1436-02-1|edition=Cet. 1|pages=695-698|others=|oclc=289071007|url-status=live}}</ref><ref name=":2" />


Para pendiri itu berkeinginan, majalah itu tidak eksklusif, tetapi mencakup masyarakat luas, dan berdasarkan "de Indonesische grondslag". Karena itulah sebagai redaktur ditunjuk orang Indonesia, dan pilihan itu jatuh pada N. Drijarkara sebagai pemimpin majalah. Karena pada saat penunjukan itu N. Drijakara masih di Roma, maka untuk sementara jabatan dipegang oleh R. Soekarta, dan pelaksana administrasi G. Vriens.<ref name=":2" /> Mereka juga sepakat, nama majalah harus dapat "mengingatkan orang pada pengertian psyche nihae", yaitu "jiwa". Akan tetapi, alih-alih menggunakan kata jiwa, sebagaimana digunakan oleh sebuat majalah yang beredar ketika itu--"Djiwa Baru", para pendiri memutuskan menggunakan nama "Basis". Kata ini selain bermakna "dasar" juga menyiratkan "kedalaman, kebatinan, prinsip kehidupan, dan spiritualitas".<ref name=":1" /><ref name=":2" />
Para pendiri itu berkeinginan, majalah itu tidak eksklusif, tetapi mencakup masyarakat luas, dan berdasarkan "de Indonesische grondslag". Karena itulah sebagai redaktur ditunjuk orang Indonesia, dan pilihan itu jatuh pada N. Drijarkara sebagai pemimpin majalah. Karena pada saat penunjukan itu N. Drijakara masih di Roma, maka untuk sementara jabatan dipegang oleh R. Soekarta, dan pelaksana administrasi G. Vriens.<ref name=":2" /> Mereka juga sepakat, nama majalah harus dapat "mengingatkan orang pada pengertian psyche nihae", yaitu "jiwa". Akan tetapi, alih-alih menggunakan kata jiwa, sebagaimana digunakan oleh sebuat majalah yang beredar ketika itu--"Djiwa Baru", para pendiri memutuskan menggunakan nama "Basis". Kata ini selain bermakna "dasar" juga menyiratkan "kedalaman, kebatinan, prinsip kehidupan, dan spiritualitas".<ref name=":1" /><ref name=":2" />


Majalah Basis terbit di bawah Badan Penerbit Basis yang dibentuk pada 14 Mei 1951. Pengurus Badan Penerbit ini adalah A. Djajasepoetra sebagai ketua, R. Soekarta sebagai bendahara, dan P.J. Zoetmulder sebagai anggota sekaligus menangani anggota redaksi. Pada 2 Oktober 1952, anggaran dasar Badan Penerbit Basis disahkan dengan akta No. 7 notaris Tan A. Sioe di Semarang. <ref name=":1" />
Majalah Basis terbit di bawah Badan Penerbit Basis yang dibentuk pada 14 Mei 1951. Pengurus Badan Penerbit ini adalah A. Djajasepoetra sebagai ketua, R. Soekarta sebagai bendahara, dan P.J. Zoetmulder sebagai anggota sekaligus menangani anggota redaksi. Pada 2 Oktober 1952, anggaran dasar Badan Penerbit Basis disahkan dengan akta No. 7 notaris Tan A. Sioe di Semarang.<ref name=":1" />


== Pengurus ==
== Pengurus ==
Baris 42: Baris 42:
Pada 1994, majalah Basis dipimpin oleh Sindhunata. Dewan redaksi terdiri dari Frans Magnis-Suseno, P. Swantoro, Raymond Toruan, I Kuntara Wiryamartana, J.B. Banawiratma, dan Andy Siswanto, dan sebagai redaksi adalah B. Rahmanto, I Marsana Windhu, dan Martin Suhartono.
Pada 1994, majalah Basis dipimpin oleh Sindhunata. Dewan redaksi terdiri dari Frans Magnis-Suseno, P. Swantoro, Raymond Toruan, I Kuntara Wiryamartana, J.B. Banawiratma, dan Andy Siswanto, dan sebagai redaksi adalah B. Rahmanto, I Marsana Windhu, dan Martin Suhartono.


Saat ini Sindhunata menjabat Pemimpin Umum. Pemimpin redaksi A. Setyo Wibowo, wakil pemimpin redaksi A. Sudiarja, redaktur pelaksana A. Bagus Laksana, dan wakil redaktur pelaksana Francisca Purnawijayanti. Anggota redaksi: B. Hari Juliawan, Heru Prakosa, C. Bayu Risanto, dan B. Rahmanto. Redaktur artistik adalah Hari Budiono dan Francisca Purnawijayanti. <ref>{{Cite web|title=Majalah Basis|url=https://www.facebook.com/pages/category/Magazine/majalahbasisofficial/about/|website=www.facebook.com|access-date=2021-01-11}}</ref>
Saat ini Sindhunata menjabat Pemimpin Umum. Pemimpin redaksi A. Setyo Wibowo, wakil pemimpin redaksi A. Sudiarja, redaktur pelaksana A. Bagus Laksana, dan wakil redaktur pelaksana Francisca Purnawijayanti. Anggota redaksi: B. Hari Juliawan, Heru Prakosa, C. Bayu Risanto, dan B. Rahmanto. Redaktur artistik adalah Hari Budiono dan Francisca Purnawijayanti.<ref>{{Cite web|title=Majalah Basis|url=https://www.facebook.com/pages/category/Magazine/majalahbasisofficial/about/|website=www.facebook.com|access-date=2021-01-11}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi terkini sejak 26 September 2022 11.20

BASIS
Majalah Basis 15 Agustus 1951 No. 01 (Nomor Percobaan). (Sumber: Koleksi Majalah Basis)
FrekuensiDwibulanan
Terbitan pertama1 Oktober 1951
NegaraIndonesia
Berpusat diDaerah Istimewa Yogyakarta
BahasaBahasa Indonesia
Situs webwww.majalahbasis.com

Basis adalah majalah kebudayaan di Indonesia yang sejauh ini merupakan majalah sejenis yang terpanjang di Indonesia. Terbit perdana pada 1 Oktober 1951, majalah Basis mengusung motto: "Jurnalisme Seribu Mata: Basis Menembus Fakta". Banyak pihak mengakui peran penting majalah Basis menumbuhkan budaya berpikir kritis dan terbuka tentang kebangsaan. Sejarawan Nobuto Yamamoto dari Universitas Keio, Jepang, menyatakan, tajuk majalah ini, sekalipun singkat, berhasil memperlihatkan permasalahan dalam kebudayaan Indonesia.[1] H.B. Jassin menyebut majalah ini "Benteng Pikiran Sehat".[2] Mochtar Lubis juga menghargai keberhasilan Basis mempertahankan kelangsungan hidupnya.[1] Melalui Basis, muncullah beberapa tokoh sastrawan Indonesia, antara lain Rendra, Goenawan Mohamad, Sapardi Djoko Damono, Andre Hajana, Bakdi Sumanto, dan Linus Suryadi.[3]

Tujuan dasar, Orientasi, Sasaran

[sunting | sunting sumber]

Tujuan dasar majalah Basis adalah ingin menyumbangkan refleksi seputar masalah kemanusiaan dan keadilan. Untuk itu, majalah ini memilih berorientasi sebagai majalah umum, yang mau berefleksi, dan bukan sebagai jurnal ilmiah. Karenanya, penyajian karangan majalah Basis pun lebih mendekati bentuk penulisan di media massa ketimbang bentuk penulisan jurnal ilmiah. Diharapkan dengan demikian, majalah ini dapat berterima di kalangan intelektual, budayawan, seniman, pemuka masyarakat, para pengambil keputusan, dan pemikir muda. Dalam mewujudkan tujuan dasar itu, Basis berusaha mengadakan kerjasama seluas mungkin dengan berbagai pihak yang memiliki keprihatinan sama, baik dengan membentuk forum tukar pikiran, penggarapan gagasan bersama dalam bentuk tulisan, atau bentuk kerjasama lain berdasarkan semangat dan idealisme yang tinggi.[3]

Majalah Basis lahir atas prakarsa seorang imam Jesuit R.P. G de Quay. Dalam pertemuan pada 29 Maret 1951, di Kolese Ignasius, Jogjakarta, beberapa imam Jesuit yang hadir, antara lain J.W.M. Bakker, A. Djajasepoetra, J. Dijkstra, R. Soekarta, G. Vriens, dan P.J. Zoetmulder, memutuskan untuk mewujudkan prakarsa itu dengan menerbitkan suatu majalah di bidang sosial budaya, khususnya yang terkait dengan "pikiran-pikiran di bidang sosiologi, ekonomi, pendidikan, keluarga, dan bidang kemasyarakatan lain." Rencananya majalah akan setebal 48 halaman dan dijual dengan harga langganan Rp7.5 per kuartal atau Rp2.5 per bulan. Jumlah pelanggan diperkirakan 1.200 sampai 1.500 orang.[4][3]

Para pendiri itu berkeinginan, majalah itu tidak eksklusif, tetapi mencakup masyarakat luas, dan berdasarkan "de Indonesische grondslag". Karena itulah sebagai redaktur ditunjuk orang Indonesia, dan pilihan itu jatuh pada N. Drijarkara sebagai pemimpin majalah. Karena pada saat penunjukan itu N. Drijakara masih di Roma, maka untuk sementara jabatan dipegang oleh R. Soekarta, dan pelaksana administrasi G. Vriens.[3] Mereka juga sepakat, nama majalah harus dapat "mengingatkan orang pada pengertian psyche nihae", yaitu "jiwa". Akan tetapi, alih-alih menggunakan kata jiwa, sebagaimana digunakan oleh sebuat majalah yang beredar ketika itu--"Djiwa Baru", para pendiri memutuskan menggunakan nama "Basis". Kata ini selain bermakna "dasar" juga menyiratkan "kedalaman, kebatinan, prinsip kehidupan, dan spiritualitas".[4][3]

Majalah Basis terbit di bawah Badan Penerbit Basis yang dibentuk pada 14 Mei 1951. Pengurus Badan Penerbit ini adalah A. Djajasepoetra sebagai ketua, R. Soekarta sebagai bendahara, dan P.J. Zoetmulder sebagai anggota sekaligus menangani anggota redaksi. Pada 2 Oktober 1952, anggaran dasar Badan Penerbit Basis disahkan dengan akta No. 7 notaris Tan A. Sioe di Semarang.[4]

Pemimpin redaksi pertama majalah Basis adalah N. Drijarkara dengan anggota redaksi R. Soekadija, R. Sukarta, Theol. Lic., dan P.J. Zoetmulder. Sekretaris redaksi Th. Geldorp.

Pada Januari 1964 susunan pengurus mengalami perubahan: N. Drijarkara tetap sebagai pemimpin redaksi dengan anggota redaksi Zoetmulder dan Kaptin Adisumarta; Sekretaris Redaksi terdiri atas Dick Hartoko, P. Swantoro, dan Andre Hardjana; Administrasi dipegang oleh Paul Martadi.[5]

Pada bulan Oktober tahun yang sama, susunan pengurus kembali berubah. N. Drijarkara menjadi direksi dan Drs. Th. Koendjono menggantikannya sebagai pemimpin redaksi. Dewan redaksi terdiri dari Zoetmulder, P. Swantoro dan Kaptin Adisumarta, sementara Sekretaris Redaksi terdiri dari Dick Hartoko dan Andre Hardjana. Paul Martadi masih bertugas sebagai Administrasi.[6]

Pada 1965 kembali terjadi perubahan pengurus. Th. Koendjono ditunjuk sebagai penanggung jawab, Dick Hartoko sebagai wakil redaksi, dan Sapardi Djoko Damono sebagai pengelola rubrik puisi.

Pada 1994, majalah Basis dipimpin oleh Sindhunata. Dewan redaksi terdiri dari Frans Magnis-Suseno, P. Swantoro, Raymond Toruan, I Kuntara Wiryamartana, J.B. Banawiratma, dan Andy Siswanto, dan sebagai redaksi adalah B. Rahmanto, I Marsana Windhu, dan Martin Suhartono.

Saat ini Sindhunata menjabat Pemimpin Umum. Pemimpin redaksi A. Setyo Wibowo, wakil pemimpin redaksi A. Sudiarja, redaktur pelaksana A. Bagus Laksana, dan wakil redaktur pelaksana Francisca Purnawijayanti. Anggota redaksi: B. Hari Juliawan, Heru Prakosa, C. Bayu Risanto, dan B. Rahmanto. Redaktur artistik adalah Hari Budiono dan Francisca Purnawijayanti.[7]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b "Artikel "Basis" - Ensiklopedia Sastra Indonesia". ensiklopedia.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2020-12-19. 
  2. ^ Jassin, H.B. (1985). Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esei, Jilid IV. Jakarta: Gramedia. 
  3. ^ a b c d e Sindhunata, Leaflet Majalah Basis, 1996
  4. ^ a b c Yuliantri, Rhoma Dwi Aria (2007). Seabad pers kebangsaan, 1907-2007 (edisi ke-Cet. 1). Jakarta: I:Boekoe. hlm. 695–698. ISBN 978-979-1436-02-1. OCLC 289071007. 
  5. ^ Majalah Basis, Djanuari 1964, Tahun XIII, edisi 4.
  6. ^ Majalah Basis, Oktober 1964, tahun XIV, edisi 1.
  7. ^ "Majalah Basis". www.facebook.com. Diakses tanggal 2021-01-11.