Lompat ke isi

Pertamina Unit Pengolahan IV Cilacap: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(56 revisi perantara oleh 28 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Pertamina Unit Pengolahan IV Cilacap''' merupakan salah satu dari 7 jajaran unit pengolahan yang memiliki kapasitas produksi terbesar yakni 348.000 [[barrel]]/hari,{[https://ototecno.com/2022/07/21/pertamina-kilang-cilacap-jawa-tengah/ https://www.pertamina.com/id/refinery-unit-iv-cilacap}%5B%5D] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20220721083748/https://ototecno.com/2022/07/21/pertamina-kilang-cilacap-jawa-tengah/ |date=2022-07-21 }} dan terlengkap jenis produknya.{{fact}} Kilang ini bernilai strategis karena memasok 34% kebutuhan [[BBM]] nasional atau 60% kebutuhan BBM di Pulau [[Jawa]].{[https://ototecno.com/2022/07/21/pertamina-kilang-cilacap-jawa-tengah/ https://www.pertamina.com/id/refinery-unit-iv-cilacap}%5B%5D] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20220721083748/https://ototecno.com/2022/07/21/pertamina-kilang-cilacap-jawa-tengah/ |date=2022-07-21 }} Selain itu kilang ini merupakan satu-satunya kilang di tanah air saat ini yang memproduksi [[aspal]] dan [[base oil]].{[https://ototecno.com/2022/07/21/pertamina-kilang-cilacap-jawa-tengah/ https://www.pertamina.com/id/refinery-unit-iv-cilacap}%5B%5D] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20220721083748/https://ototecno.com/2022/07/21/pertamina-kilang-cilacap-jawa-tengah/ |date=2022-07-21 }}
{{rapikan}}
'''Pertamina Unit Pengolahan IV Cilacap''' merupakan salah satu dari 7 jajaran unit pengolahan yang memiliki kapasitas produksi terbesar yakni 348.000 [[barrel]]/hari, dan terlengkap jenis produknya. Kilang ini bernilai strategis karena memasok 34% kebutuhan [[BBM]] nasional atau 60% kebutuhan BBM di Pulau [[Jawa]]. Selain itu kilang ini merupakan satu-satunya kilang di tanah air saat ini yang memproduksi [[aspal]] dan [[base oil]].


Kilang Unit Pengolahan IV terdiri dari:
Kilang Unit Pengolahan IV terdiri dari:


1. Fuel Oil Complex (FOC) I, dan Lube Oil Complex (LOC) I.
# Fuel Oil Complex (FOC) I, dan Lube Oil Complex (LOC) I.
# Fuel Oil Complex (FOC) II, dan Lube Oil Complex (LOC) II, serta Lube Oil Complex III yang dibangun bersamaan dengan Debottlenecking (1998/1999).
# Kilang Petrokimia Paraxylene.


== Kilang ==
2. Fuel Oil Complex (FOC) II, dan Lube Oil Complex (LOC) II, serta Lube Oil Complex III yang dibangun bersamaan dengan Debottlenecking (1998/1999).


=== Kilang Minyak I /Fuel Oil Complex I(FOC I) ===
3. Kilang Petrokimia Paraxylene.
Kilang Minyak I dibangun tahun [[1974]] dengan kapasitas semula 100.000 barrel/hari. Kilang Minyak I ini beroperasi sejak diresmikan [[Presiden RI]] tanggal [[24 Agustus]] [[1976]]. Sejalan dengan peningkatan kebutuhan konsumen, tahun [[1998]]/[[1999]] ditingkatkan kapasitasnya melalui [[Debottlenecking project]] sehingga menjadi 118.000 barrel/hari. Kilang ini dirancang untuk memproses bahan baku minyak mentah (''crude oil'') dari [[Timur Tengah]] dengan tujuan selain mendapatkan BBM (bahan bakar minyak)sekaligus untuk mendapatkan produk NBM (Non BBM) seperti bahan dasar minyak pelumas (lube oil base) dan aspal (bitumen), mengingat karakter minyak mentah dari dalam negeri tidak ekonomis untuk produksi dimaksud.


== Kilang Minyak I /Fuel Oil Complex I(FOC I) ==
=== Kilang Minyak II /Fuel Oil Complex II(FOC II) ===
Kilang Minyak II dibangun tahun [[1981]] dengan pertimbangan untuk pemenuhan kebutuhan BBM dalam negeri yang terus meningkat. Kilang yang mulai beroperasi [[4 Agustus]] [[1983]] memiliki kapasitas awal 220.000 barrel/hari. Mengingat laju peningkatan kebutuhan BBM di tanah air, sejalan dengan proyek peningkatan kapasitas (''de-bottlenecking'') pada tahun 1998/1999, maka kapasitasnya juga ditingkatkan menjadi 230.000 barrel/hari. Kilang ini mengolah minyak mentah "cocktail" yaitu minyak campuran, tidak saja dari dalam negeri juga di impor dari luar negeri.
Kilang Minyak I dibangun tahun [[1974]] dengan kapasitas semula 100.000 barrel/hari. Kilang Minyak I ini beroperasi sejak diresmikan [[Presiden RI]] tanggal [[24 Agustus]] [[1976]]. Sejalan dengan peningkatan kebutuhan konsumen, tahun [[1998]]/[[1999]] ditingkatkan kapasitasnya melalui [[Debottlenecking project]] sehingga menjadi 118.000 barrel/hari. Kilang ini dirancang untuk memproses bahan baku minyak mentah (crude oil) dari [[Timur Tengah]], dengan maksud selain mendapatkan BBM (bahan bakar minyak)sekaligus untuk mendapatkan produk NBM (Non BBM) seperti bahan dasar minyak pelumas (lube oil base) dan aspal (bitumen), mengingat karakter minyak mentah dari dalam negeri tidak ekonomis untuk produksi dimaksud.

== Kilang Minyak II /Fuel Oil Complex II(FOC II) ==
Kilang Minyak II dibangun tahun [[1981]], dengan pertimbangan untuk pemenuhan kebutuhan BBM dalam negeri yang terus meningkat. Kilang yang mulai beroperasi [[4 Agustus]] [[1983]] memiliki kapasitas awal 200.000 barrel/hari. Mengingat laju peningkatan kebutuhan BBM ditanah air, sejalan dengan proyek peningkatan kapasitas (debottlenecking) pada tahun 1998/1999, maka kapasitasnya juga ditingkatkan menjadi 230.000 barrel/hari. Kilang ini mengolah minyak mentah "cocktail" yaitu minyak campuran, tidak saja dari dalam negeri juga di impor dari luar negeri.

== Lube Oil Complex (LOC I, II, III) ==


Lube Base Oil diproduksi oleh Lube Oil Complex I & II. produk ini kemudian dicampur dengan additive untuk menjadi pelumas seperti "Mesran", dan produk lain yang sejenis yang dapat ditemui dipasaran.
Lube Base Oil diproduksi oleh Lube Oil Complex I & II. produk ini kemudian dicampur dengan additive untuk menjadi pelumas seperti "Mesran", dan produk lain yang sejenis yang dapat ditemui dipasaran.
Baris 22: Baris 19:
Dengan peningkatan capasitas melalui proyek Debottlenecking (1998/1999), maka dibangun Lube Oil Complex III (LOC III), sehingga kapasitas bertambah dari 225000 ton/tahun menjadi 428 ton/tahun.
Dengan peningkatan capasitas melalui proyek Debottlenecking (1998/1999), maka dibangun Lube Oil Complex III (LOC III), sehingga kapasitas bertambah dari 225000 ton/tahun menjadi 428 ton/tahun.


== Kilang Paraxylene ==
=== Kilang Paraxylene ===
Kilang Paraxylene Cilacap dibangun tahun [[1988]] dan mulai beroperasi tanggal 20 Desember 1990. Total kapasitas produksi adalah 590000 ton/tahun terdiri dari produk-produk: '''''Paraxylene, Benzene, LPG, Rafinate, Heavy Aromate, dan Fuel Gas'''''. Pada saat pembangunanya, produk kilang ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan bahan baku aromatik(setengah jadi) untuk kilang UP III Plaju, disamping untuk export. Namun semua produk benzene hanya untuk diexport, sedang produk lain untuk memenuhi kebutuhan domestik.
Kilang Paraxylene Cilacap dibangun tahun [[1988]] dan mulai beroperasi tanggal 20 Desember 1990. Total kapasitas produksi adalah 590000 ton/tahun terdiri dari produk-produk: '''''Paraxylene, Benzene, LPG, Rafinate, Heavy Aromate, dan Fuel Gas'''''. Pada saat pembangunanya, produk kilang ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan bahan baku aromatik(setengah jadi) untuk kilang UP III Plaju, disamping untuk export. Namun semua produk benzene hanya untuk diexport, sedang produk lain untuk memenuhi kebutuhan domestik.

== Info Produk Non BBM ==
=== LPG ===

=== Naphtha ===


== Produk Non BBM ==
=== Aspal (Asphalt) ===
=== Aspal (Asphalt) ===
Aspal diproduksi oleh Kilang LOC I/II/III, dihasilkan oleh jenis Crude Oil jenis Asphaltic berbentuk semisolid, bersifat Non Metalik, larut dalam CS2 (Carbon Disulphide), mempunyai sifat [[waterproofing]] dan adhesive.
Aspal diproduksi oleh Kilang LOC I/II/III, dihasilkan oleh jenis ''Crude Oil'' jenis ''Asphaltic'' berbentuk semisolid, bersifat Non Metalik, larut dalam CS2 (''Carbon Disulphide''), mempunyai sifat [[waterproofing]] dan adhesive. Di Indonesia, hanya Pertamina Unit Pengolahan IV Cilacap yang dapat menghasilkan Asphalt dari minyak bumi. Setelah selesainya proyek Debottlenecking maka produksi aspal meningkat dari 520 kiloton/tahun menjadi 720 kiloton/tahun. Jenis aspal yang diproduksi adalah Penetrasi 60/70 dan Penetrasi 80/100.
Di Indonesia hanya Pertamina Unit Pengolahan IV Cilacap yang dapat menghasilkan Asphalt dari minyak bumi. Setelah selesainya proyek Debottlenecking maka produksi aspal meningkat dari 520 kiloton/tahun menjadi 720 kiloton/tahun. Jenis aspal yang diproduksi adalah Penetrasi 60/70 dan Penetrasi 80/100.


=== Heavy Aromate ===
=== ''Heavy Aromate'' ===
Heavy Aromate adalah produk sampingan yang diproduksi oleh unit Naptha Hydro Treater. Heavy Aromate digunakan sebagai bahan [[solvent]].
Heavy Aromate adalah produk sampingan yang diproduksi oleh unit Naptha Hydro Treater. Heavy Aromate digunakan sebagai bahan [[solvent]].
=== Lube Base Oil ===
=== ''Lube Base Oil'' ===
Lube Base Oil adalah bahan baku pelumas atau disebut pelumas dasar, diproduksi oleh MEK Dewaxing Unit (MDU) I, II, dan III dalam bentuk cair. Lube Base oil digunakan sebagai bahan baku minyak pelumas berbagai jenis permesinan baik berat maupun ringan. Selain itu lube base oil juga digunakan untuk bahan [[kosmetika]].
''Lube Base Oil'' adalah bahan baku pelumas atau disebut pelumas dasar, diproduksi oleh MEK Dewaxing Unit (MDU) I, II, dan III dalam bentuk cair. Lube Base oil digunakan sebagai bahan baku minyak pelumas berbagai jenis permesinan baik berat maupun ringan. Selain itu lube base oil juga digunakan untuk bahan [[kosmetika]].


=== Low Sulphur Waxy Residue (LSWR) ===
=== ''Low Sulphur Waxy Residue'' (LSWR) ===
Low Sulphur Waxy Residue (LSWR) merupakan bottom produk dari Crude Distilling Unit (FOC II). LSWR digunakan sebagai bahan baku untuk diproses lebih lanjut menjadi berbagai produk BBM dan NBM, disamping dapat dimanfaatkan sebagai minyak bakar untuk pemanas di negara-negara bersuhu dingin.
Low Sulphur Waxy Residue (LSWR) merupakan bottom produk dari Crude Distilling Unit (FOC II). LSWR digunakan sebagai bahan baku untuk diproses lebih lanjut menjadi berbagai produk BBM dan NBM, disamping dapat dimanfaatkan sebagai minyak bakar untuk pemanas di negara-negara bersuhu dingin.

=== Minarex (Pertamina Extract) ===
=== Minarex (Pertamina Extract) ===
Seperti telah diketahui bahwa crude oil (minyak mentah /minyak bumi), dapat menghasilkan bermacam jenis produk, tidak hanya produk BBM tetapi juga produk non BBM serta produk petrokimia.
Seperti telah diketahui bahwa crude oil (minyak mentah /minyak bumi), dapat menghasilkan bermacam jenis produk, tidak hanya produk BBM tetapi juga produk non BBM serta produk petrokimia.


Proses [[ekstraksi]] dari LOC I,II&III tidak hanya menghasilkan base oil, parafinic, asphalt dan IFO (Industrial Fuel Oil), tetapi juga menghasilkan produk hasil ekstraksi yang diberi nama Minarex (Pertamina Extract).
Proses [[ekstraksi]] dari LOC I,II&III tidak hanya menghasilkan base oil, parafinic, asphalt dan IFO (Industrial Fuel Oil), tetapi juga menghasilkan produk hasil ekstraksi yang diberi nama Minarex (Pertamina Extract).
Minarex dapat digunakan untuk proses industri pada industri karet seperti ban dan tinta cetak, karena dapat
Minarex dapat digunakan untuk proses industri pada industri karet seperti ban dan tinta cetak, karena dapat
*memperbaiki proses penulakan (?) dan pemekaran karet.
* memperbaiki proses pelunakan dan pemekaran karet.
*menurunkan kekentalan komponen karet.
* menurunkan kekentalan komponen karet.


=== Parafinic Oil ===
=== ''Paraffinic Oil'' ===
Paraffinic oil adalah proccessing oil dari jenis Paraffinic dengan komposisi Paraffinic Hydrocarbon, Nepthenic, dan sedikit Aromatic Hydrocarbon. Paraffinic oil pada umumnya digunakan sebagai proccessing oil pada produk karet yang berwarna terang yaitu sebagai
Paraffinic oil adalah proccessing oil dari jenis Paraffinic dengan komposisi ''Paraffinic Hydrocarbon'', ''Nepthenic'', dan sedikit ''[[Hidrokarbon aromatik|Aromatic Hydrocarbon]]''. Paraffinic oil pada umumnya digunakan sebagai proccessing oil pada produk karet yang berwarna terang yaitu sebagai
*bahan kimia pembantu pada industri penghasil barang karet seperti ban kendaraan bermotor, tali kipas, suku cadang kendaraan.
* bahan kimia pembantu pada industri penghasil barang karet seperti ban kendaraan bermotor, tali kipas, suku cadang kendaraan.
*proccessing oil dan extender untuk polymer karet alam dan karet sintesis.
* proccessing oil dan extender untuk polymer karet alam dan karet sintesis.
*base oil untuk [[tinta cetak]].
* base oil untuk [[tinta cetak]].
=== Toluene ===
=== ''Toluene'' ===
Toluene diproduksi dalam bentuk cair. Toluene digunakan sebagai bahan baku [[trinotrotoluena|TNT]], solvent, pewarna, pembuat resin. Juga untuk bahan parfum, pembuat plasticizer dan obat-obatan.
Toluene diproduksi dalam bentuk cair. Toluene digunakan sebagai bahan baku [[Trinitrotoluena|TNT]], solvent, pewarna, pembuat resin dan juga untuk bahan parfum, pembuat plasticizer dan obat-obatan.


== Produk BBM (Bahan Bakar Minyak) ==
== Produk BBM (Bahan Bakar Minyak) ==
=== Bensin Premium ===
=== Bensin Premium ===
Premium adalah bahan bakar minyak jenis distilat berwarna kekuningan yang jernih. Warna kuning tersebut akibat adanya zat pewarna tambahan (dye). Penggunaan premium pada umumnya adalah untuk bahan bakar kendaraan bermotor bermesin bensin, seperti: mobil, sepeda motor, motor tempel dan lain-lain. Bahan bakar ini sering juga disebut motor gasoline atau petrol.

=== Solar/''Gasoil'' (HSD: ''High Speed Diesel'') ===
Minyak solar adalah bahan bakar jenis distilat berwarna kuning kecoklatan yang jernih. Penggunaan minyak solar pada umumnya adalah untuk bahan bakar pada semua jenis mesin diesel dengan putaran tinggi (diatas 1.000 RPM), yang juga dapat dipergunakan sebagai bahan bakar pada pembakaran langsung dalam dapur-dapur kecil, yang terutama diinginkan pembakaran yang bersih. Minyak solar ini biasa disebut juga ''Gas Oil, Automotive Diesel Oil, High Speed Diesel''.

=== ''Kerosene'' ===
Minyak tanah atau kerosene merupakan bagian dari minyak mentah yang memiliki titik didih antara 150 °C dan 300 °C dan tidak berwarna. Digunakan selama bertahun-tahun sebagai alat bantu penerangan, memasak, water heating, dll yang umumnya merupakan pemakaian domestik (rumahan).

=== IDF (''Industrial Diesel Fuel'') ===
Minyak Diesel adalah hasil penyulingan minyak yang berwarna hitam yang berbentuk cair pada temperatur rendah. Biasanya memiliki kandungan sulfur yang rendah dan dapat diterima oleh Medium Speed Diesel Engine di sektor industri. Oleh karena itulah, diesel oil disebut juga Industrial Diesel Oil (IDO) atau Marine Diesel Fuel (MDF).

=== IFO (''Industrial Fuel Oil'') ===
Sebuah campuran bahan bakar minyak gasoil dan berat, dengan gasoil kurang dari minyak diesel laut.

== Kebakaran Tangki Minyak Pertamina RU IV Cilacap ==
Sebuah kebakaran hebat terjadi di kilang minyak Pertamina Refinery Unit IV Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (2/4/2011), sekitar pukul 04.25 WIB. Hingga pukul 07.35 WIB, pemadam berusaha memadamkan kobaran api.<ref>[http://regional.kompas.com/read/2011/04/02/08473523/Kilang.Pertamina.di.Cilacap.Terbakar], diakses pada Sabtu, 2 April 2011.</ref> Api melalap tangki di kompleks kilang di [[Lomanis, Cilacap Tengah, Cilacap|Kelurahan Lomanis, Kecamatan Cilacap Tengah]] dan mencapai bagian dasar tangki. Sedikitnya, enam mobil pemadam kebakaran, empat di antaranya milik Pertamina, berupaya memadamkan kebakaran tersebut.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cilacap Wasi Ariadi mengatakan, pihaknya sudah mengerahkan satu mobil pemadam kebakaran untuk membantu pemadaman api. "Ada enam unit yang sudah dikerahkan, empat milik Pertamina, satu dari kami, satu dari Holcim. Dari UPT BPBD Kroya dan PLTU Cilacap juga segera datang untuk membantu," katanya.

Kepala Kepolisian Resor Cilacap Ajun Komisaris Besar [[Rudi Darmoko]] mengatakan, polisi belum bisa masuk ke lokasi kebakaran.

== Referensi ==
https://www.pertamina.com/id/refinery-unit-iv-cilacap


=== Solar /Gasoil (HSD: High Speed Diesel) ===
=== Avtur / Avgas ===
=== Kerosene ===
=== IDF (Industrial Diessel Fuel) ===
=== IFO (Industrial Fuel Oil) ===
== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
*{{id}} [http://www.pertamina-up4.co.id/?&newlang=indonesian Situs UP IV]
* {{id}} [http://www.pertamina-up4.co.id/?&newlang=indonesian Situs UP IV] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070928005907/http://www.pertamina-up4.co.id/?&newlang=indonesian |date=2007-09-28 }}
* {{id}} [https://ototecno.com/2022/07/19/mengenal-sistem-pelumasan-pengertian-fungsi-dan-cara-kerja/ pelumas kendaraan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20220720204957/https://ototecno.com/2022/07/19/mengenal-sistem-pelumasan-pengertian-fungsi-dan-cara-kerja/ |date=2022-07-20 }}{{|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}


[[Kategori:Pertamina]]
[[Kategori:Pertamina]]
<references />{{Pertamina}}
[[Kategori:Kabupaten Cilacap]]

Revisi terkini sejak 23 Mei 2024 21.27

Pertamina Unit Pengolahan IV Cilacap merupakan salah satu dari 7 jajaran unit pengolahan yang memiliki kapasitas produksi terbesar yakni 348.000 barrel/hari,{https://www.pertamina.com/id/refinery-unit-iv-cilacap}%5B%5D Diarsipkan 2022-07-21 di Wayback Machine. dan terlengkap jenis produknya.[butuh rujukan] Kilang ini bernilai strategis karena memasok 34% kebutuhan BBM nasional atau 60% kebutuhan BBM di Pulau Jawa.{https://www.pertamina.com/id/refinery-unit-iv-cilacap}%5B%5D Diarsipkan 2022-07-21 di Wayback Machine. Selain itu kilang ini merupakan satu-satunya kilang di tanah air saat ini yang memproduksi aspal dan base oil.{https://www.pertamina.com/id/refinery-unit-iv-cilacap}%5B%5D Diarsipkan 2022-07-21 di Wayback Machine.

Kilang Unit Pengolahan IV terdiri dari:

  1. Fuel Oil Complex (FOC) I, dan Lube Oil Complex (LOC) I.
  2. Fuel Oil Complex (FOC) II, dan Lube Oil Complex (LOC) II, serta Lube Oil Complex III yang dibangun bersamaan dengan Debottlenecking (1998/1999).
  3. Kilang Petrokimia Paraxylene.

Kilang Minyak I /Fuel Oil Complex I(FOC I)

[sunting | sunting sumber]

Kilang Minyak I dibangun tahun 1974 dengan kapasitas semula 100.000 barrel/hari. Kilang Minyak I ini beroperasi sejak diresmikan Presiden RI tanggal 24 Agustus 1976. Sejalan dengan peningkatan kebutuhan konsumen, tahun 1998/1999 ditingkatkan kapasitasnya melalui Debottlenecking project sehingga menjadi 118.000 barrel/hari. Kilang ini dirancang untuk memproses bahan baku minyak mentah (crude oil) dari Timur Tengah dengan tujuan selain mendapatkan BBM (bahan bakar minyak)sekaligus untuk mendapatkan produk NBM (Non BBM) seperti bahan dasar minyak pelumas (lube oil base) dan aspal (bitumen), mengingat karakter minyak mentah dari dalam negeri tidak ekonomis untuk produksi dimaksud.

Kilang Minyak II /Fuel Oil Complex II(FOC II)

[sunting | sunting sumber]

Kilang Minyak II dibangun tahun 1981 dengan pertimbangan untuk pemenuhan kebutuhan BBM dalam negeri yang terus meningkat. Kilang yang mulai beroperasi 4 Agustus 1983 memiliki kapasitas awal 220.000 barrel/hari. Mengingat laju peningkatan kebutuhan BBM di tanah air, sejalan dengan proyek peningkatan kapasitas (de-bottlenecking) pada tahun 1998/1999, maka kapasitasnya juga ditingkatkan menjadi 230.000 barrel/hari. Kilang ini mengolah minyak mentah "cocktail" yaitu minyak campuran, tidak saja dari dalam negeri juga di impor dari luar negeri.

Lube Base Oil diproduksi oleh Lube Oil Complex I & II. produk ini kemudian dicampur dengan additive untuk menjadi pelumas seperti "Mesran", dan produk lain yang sejenis yang dapat ditemui dipasaran.

Dengan peningkatan capasitas melalui proyek Debottlenecking (1998/1999), maka dibangun Lube Oil Complex III (LOC III), sehingga kapasitas bertambah dari 225000 ton/tahun menjadi 428 ton/tahun.

Kilang Paraxylene

[sunting | sunting sumber]

Kilang Paraxylene Cilacap dibangun tahun 1988 dan mulai beroperasi tanggal 20 Desember 1990. Total kapasitas produksi adalah 590000 ton/tahun terdiri dari produk-produk: Paraxylene, Benzene, LPG, Rafinate, Heavy Aromate, dan Fuel Gas. Pada saat pembangunanya, produk kilang ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan bahan baku aromatik(setengah jadi) untuk kilang UP III Plaju, disamping untuk export. Namun semua produk benzene hanya untuk diexport, sedang produk lain untuk memenuhi kebutuhan domestik.

Produk Non BBM

[sunting | sunting sumber]

Aspal (Asphalt)

[sunting | sunting sumber]

Aspal diproduksi oleh Kilang LOC I/II/III, dihasilkan oleh jenis Crude Oil jenis Asphaltic berbentuk semisolid, bersifat Non Metalik, larut dalam CS2 (Carbon Disulphide), mempunyai sifat waterproofing dan adhesive. Di Indonesia, hanya Pertamina Unit Pengolahan IV Cilacap yang dapat menghasilkan Asphalt dari minyak bumi. Setelah selesainya proyek Debottlenecking maka produksi aspal meningkat dari 520 kiloton/tahun menjadi 720 kiloton/tahun. Jenis aspal yang diproduksi adalah Penetrasi 60/70 dan Penetrasi 80/100.

Heavy Aromate

[sunting | sunting sumber]

Heavy Aromate adalah produk sampingan yang diproduksi oleh unit Naptha Hydro Treater. Heavy Aromate digunakan sebagai bahan solvent.

Lube Base Oil

[sunting | sunting sumber]

Lube Base Oil adalah bahan baku pelumas atau disebut pelumas dasar, diproduksi oleh MEK Dewaxing Unit (MDU) I, II, dan III dalam bentuk cair. Lube Base oil digunakan sebagai bahan baku minyak pelumas berbagai jenis permesinan baik berat maupun ringan. Selain itu lube base oil juga digunakan untuk bahan kosmetika.

Low Sulphur Waxy Residue (LSWR)

[sunting | sunting sumber]

Low Sulphur Waxy Residue (LSWR) merupakan bottom produk dari Crude Distilling Unit (FOC II). LSWR digunakan sebagai bahan baku untuk diproses lebih lanjut menjadi berbagai produk BBM dan NBM, disamping dapat dimanfaatkan sebagai minyak bakar untuk pemanas di negara-negara bersuhu dingin.

Minarex (Pertamina Extract)

[sunting | sunting sumber]

Seperti telah diketahui bahwa crude oil (minyak mentah /minyak bumi), dapat menghasilkan bermacam jenis produk, tidak hanya produk BBM tetapi juga produk non BBM serta produk petrokimia.

Proses ekstraksi dari LOC I,II&III tidak hanya menghasilkan base oil, parafinic, asphalt dan IFO (Industrial Fuel Oil), tetapi juga menghasilkan produk hasil ekstraksi yang diberi nama Minarex (Pertamina Extract). Minarex dapat digunakan untuk proses industri pada industri karet seperti ban dan tinta cetak, karena dapat

  • memperbaiki proses pelunakan dan pemekaran karet.
  • menurunkan kekentalan komponen karet.

Paraffinic Oil

[sunting | sunting sumber]

Paraffinic oil adalah proccessing oil dari jenis Paraffinic dengan komposisi Paraffinic Hydrocarbon, Nepthenic, dan sedikit Aromatic Hydrocarbon. Paraffinic oil pada umumnya digunakan sebagai proccessing oil pada produk karet yang berwarna terang yaitu sebagai

  • bahan kimia pembantu pada industri penghasil barang karet seperti ban kendaraan bermotor, tali kipas, suku cadang kendaraan.
  • proccessing oil dan extender untuk polymer karet alam dan karet sintesis.
  • base oil untuk tinta cetak.

Toluene diproduksi dalam bentuk cair. Toluene digunakan sebagai bahan baku TNT, solvent, pewarna, pembuat resin dan juga untuk bahan parfum, pembuat plasticizer dan obat-obatan.

Produk BBM (Bahan Bakar Minyak)

[sunting | sunting sumber]

Bensin Premium

[sunting | sunting sumber]

Premium adalah bahan bakar minyak jenis distilat berwarna kekuningan yang jernih. Warna kuning tersebut akibat adanya zat pewarna tambahan (dye). Penggunaan premium pada umumnya adalah untuk bahan bakar kendaraan bermotor bermesin bensin, seperti: mobil, sepeda motor, motor tempel dan lain-lain. Bahan bakar ini sering juga disebut motor gasoline atau petrol.

Solar/Gasoil (HSD: High Speed Diesel)

[sunting | sunting sumber]

Minyak solar adalah bahan bakar jenis distilat berwarna kuning kecoklatan yang jernih. Penggunaan minyak solar pada umumnya adalah untuk bahan bakar pada semua jenis mesin diesel dengan putaran tinggi (diatas 1.000 RPM), yang juga dapat dipergunakan sebagai bahan bakar pada pembakaran langsung dalam dapur-dapur kecil, yang terutama diinginkan pembakaran yang bersih. Minyak solar ini biasa disebut juga Gas Oil, Automotive Diesel Oil, High Speed Diesel.

Minyak tanah atau kerosene merupakan bagian dari minyak mentah yang memiliki titik didih antara 150 °C dan 300 °C dan tidak berwarna. Digunakan selama bertahun-tahun sebagai alat bantu penerangan, memasak, water heating, dll yang umumnya merupakan pemakaian domestik (rumahan).

IDF (Industrial Diesel Fuel)

[sunting | sunting sumber]

Minyak Diesel adalah hasil penyulingan minyak yang berwarna hitam yang berbentuk cair pada temperatur rendah. Biasanya memiliki kandungan sulfur yang rendah dan dapat diterima oleh Medium Speed Diesel Engine di sektor industri. Oleh karena itulah, diesel oil disebut juga Industrial Diesel Oil (IDO) atau Marine Diesel Fuel (MDF).

IFO (Industrial Fuel Oil)

[sunting | sunting sumber]

Sebuah campuran bahan bakar minyak gasoil dan berat, dengan gasoil kurang dari minyak diesel laut.

Kebakaran Tangki Minyak Pertamina RU IV Cilacap

[sunting | sunting sumber]

Sebuah kebakaran hebat terjadi di kilang minyak Pertamina Refinery Unit IV Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (2/4/2011), sekitar pukul 04.25 WIB. Hingga pukul 07.35 WIB, pemadam berusaha memadamkan kobaran api.[1] Api melalap tangki di kompleks kilang di Kelurahan Lomanis, Kecamatan Cilacap Tengah dan mencapai bagian dasar tangki. Sedikitnya, enam mobil pemadam kebakaran, empat di antaranya milik Pertamina, berupaya memadamkan kebakaran tersebut.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cilacap Wasi Ariadi mengatakan, pihaknya sudah mengerahkan satu mobil pemadam kebakaran untuk membantu pemadaman api. "Ada enam unit yang sudah dikerahkan, empat milik Pertamina, satu dari kami, satu dari Holcim. Dari UPT BPBD Kroya dan PLTU Cilacap juga segera datang untuk membantu," katanya.

Kepala Kepolisian Resor Cilacap Ajun Komisaris Besar Rudi Darmoko mengatakan, polisi belum bisa masuk ke lokasi kebakaran.

Referensi

[sunting | sunting sumber]

https://www.pertamina.com/id/refinery-unit-iv-cilacap

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ [1], diakses pada Sabtu, 2 April 2011.