Lompat ke isi

Pisang tanduk: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Mitgatvm Bot (bicara | kontrib)
k →‎top: + Tracheophyta (01/06/2024)
 
(44 revisi perantara oleh 33 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 5: Baris 5:
| name = Pisang tanduk
| name = Pisang tanduk
| image_width = 250px
| image_width = 250px
| image = Pisang Tanduk.jpg
| image = Pisang tanduk agung.jpg
| image_caption = Pisang tanduk setengah matang.
| image_caption = Visualisasi pisang tanduk.
| regnum = [[Plantae]]
| regnum = [[Plantae]]
| unranked_subregnum = [[Tumbuhan berpembuluh|Tracheophyta]]
| divisio = [[Flowering plant|Magnoliophyta]]
| unranked_divisio = [[Tumbuhan berbunga|Angiospermae]]
| classis = [[Liliopsida]]
| unranked_classis = [[Tumbuhan berkeping biji tunggal|Monokotil]]
| ordo = [[Zingiberales]]
| ordo = [[Zingiberales]]
| familia = [[Musaceae]]
| familia = [[Musaceae]]
Baris 15: Baris 16:
| species = ''Musa'' spp.
| species = ''Musa'' spp.
}}
}}
'''Pisang tanduk''' atau '''pisang agung''' adalah salah satu [[kultivar]] [[pisang]] yang populer di [[Indonesia]] sebagai bahan dasar [[pisang goreng]]. Pisang ini juga populer dikenal sebagai "pisang byar" di Pulau [[Jawa]], dikarenakan jantungnya yang langsung habis tanpa menyisakan bunga [[mandul]].
'''Pisang tanduk''' atau '''pisang agung''' adalah salah satu [[kultivar]] [[pisang]] yang [[Popular|populer]] di [[Indonesia]] sebagai bahan dasar pembuatan [[pisang goreng]]. Di Pulau Jawa, pisang ini dikenal sebagai "Pisang Byar" dikarenakan jantungnya yang langsung habis tanpa menyisakan bunga ([[mandul]]). Di India, pisang ini biasa disebut pisang ''Changalikodan Nendran''<ref>{{Cite web|date=2022-12-23|title=Pisang Tanduk: Ciri, Manfaat dan Model Olahan|url=https://www.duniapisang.com/2021/12/pisang-tanduk-ciri-manfaat-model-olahan.html|website=Teknolemper|access-date=2022-09-09}}</ref>. Sedangkan di Kolombia, pisang ini dinamai ''Dominico-Harton''<ref>{{Cite web|date=2021-12-23|title=Pisang Tanduk: Ciri, Manfaat dan Model Olahan|url=https://www.duniapisang.com/2021/12/pisang-tanduk-ciri-manfaat-model-olahan.html|website=Teknolemper|access-date=2022-09-09}}</ref>.


Pisang tanduk atau pisang ''tangkoon'' dalam [[bahasa Karo]], termasuk dalam kelompok ''plantain'' atau [[pisang]] olah, yaitu pisang yang tidak dapat dimakan langsung tetapi digunakan untuk membuat olahan [[makanan]] ringan seperti keripik pisang dan lain sebagainya.
Beragam manfaat pisang tanduk bagi [[kesehatan]], seperti menyehatkan [[liver]], sebagai asupan penambah [[sel darah merah]], juga mampu meredakan gejala [[asma]]. Pisang tanduk juga menjadi sumber [[energi]] bagi [[tubuh]] jadi bisa menggantikan [[nasi]] jika memang diperlukan. Selain itu, pisang tanduk juga mengandung [[vitamin A]], menyehatkan [[otak]], melancarkan [[pencernaan]], juga dikenal baik untuk kesehatan [[tulang]] dan [[otak]].<ref>{{Cite web|url=https://www.khasiat.co.id/buah/pisang-tanduk.html|title=15 Manfaat dan Khasiat Pisang Tanduk untuk Kesehatan|last=Khasiat|date=2017-01-06|website=Khasiat|language=id-ID|access-date=2020-01-21}}</ref>

== Manfaat ==
Beragam manfaat [[pisang]] tanduk bagi [[kesehatan]], seperti menyehatkan [[liver]], sebagai asupan penambah [[sel darah merah]], dan mampu meredakan gejala [[asma]]. [[Pisang]] tanduk dapat menjadi sumber [[energi]] bagi [[tubuh]] sehingga dapat menjadi pengganti [[nasi]] (jika diperlukan). Selain itu, pisang tanduk juga mengandung [[vitamin A]], dan dapat menyehatkan [[otak]] serta melancarkan [[pencernaan]]. Pisang tanduk memiliki manfaat untuk kesehatan [[tulang]] dan [[otak]].<ref>{{Cite web|url=https://www.khasiat.co.id/buah/pisang-tanduk.html|title=15 Manfaat dan Khasiat Pisang Tanduk untuk Kesehatan|last=Khasiat|date=2017-01-06|website=Khasiat|language=id-ID|access-date=2020-01-21}}</ref>


== Karakteristik ==
== Karakteristik ==
Pohon pisang tanduk mempunyai [[tinggi]] [[batang]] 2,5–3m dengan [[warna]] merah kehijauan.<ref name="bio">BIOTROP. 2008. SEAMEO BIOTROP. [terhubung berkala]. http://www.biotrop.org. [17 Februari 2009].</ref> Daunnya berwarna hijau tua dengan panjang [[tandan]] mencapai 60–85&nbsp;cm dan berat 7–10&nbsp;kg<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=yc5stVng0hwC&lpg=PA51&dq=pisang%20tanduk&hl=id&pg=PA51#v=onepage&q=tanduk&f=false|title=PISANG Budi Daya, Pengolahan, dan Prospek Pasar|publisher=Niaga Swadaya|isbn=978-979-002-236-2|language=id}}</ref>.
[[Berkas:Pisang tanduk di pohon.jpg|kiri|jmpl|Buah mengkal yang masih di pohon.]]
[[Berkas:Pohon pisang tanduk.jpg|jmpl|Perawakan terna.]]
Pohon pisang tanduk mempunyai [[tinggi]] batang 2,5 - 3 m dengan [[warna]] merah kehijauan.<ref name="bio"> BIOTROP. 2008. SEAMEO BIOTROP. [terhubung berkala]. http://www.biotrop.org. [17 Februari 2009].</ref> Daunnya berwarna hijau tua. Panjang [[tandan]] 60 - 85 cm dengan berat 7 - 10 kg<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=yc5stVng0hwC&lpg=PA51&dq=pisang%20tanduk&hl=id&pg=PA51#v=onepage&q=tanduk&f=false|title=PISANG Budi Daya, Pengolahan, dan Prospek Pasar|publisher=Niaga Swadaya|isbn=978-979-002-236-2|language=id}}</ref>.Setiap tandan terdiri dari 2 sampai 3 sisir dan setiap sisirannya ada 8 - 10 buah.<ref name="bio" /><ref name=":0">{{Cite web|url=http://images1.rri.co.id/post/berita/764447/kuliner_nusantara/kenali_perbedaan_pisang_tanduk_dan_pisang_raja.html|title=Kenali Perbedaan Pisang Tanduk dan Pisang Raja|website=images1.rri.co.id|language=Indonesia|access-date=2020-04-13}}</ref> Perawakan buah dari pisang ini putih kekar dan besar, panjangnya bisa mencapai 35 cm.<ref name=":0" /> Rasanya [[manis]] legit agak [[asam]], dan lunak.<ref name="bio" /> Kulit buah agak tebal berwarna hijau kekuningan sampai kuning tua.<ref name="bio" />


Setiap [[tandan]] terdiri dari 2–3 sisir dan setiap sisirannya ada 8–10 buah.<ref name="bio" /><ref name=":0">{{Cite web|url=http://images1.rri.co.id/post/berita/764447/kuliner_nusantara/kenali_perbedaan_pisang_tanduk_dan_pisang_raja.html|title=Kenali Perbedaan Pisang Tanduk dan Pisang Raja|website=images1.rri.co.id|language=Indonesia|access-date=2020-04-13}}{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Perawakan buah dari [[pisang]] ini putih, kekar, dan besar, panjangnya bisa mencapai 35&nbsp;cm.<ref name=":0" /> Rasanya [[manis]] legit agak [[asam]], dan lunak.<ref name="bio" /> Sementara itu, untuk kulit buah pisang tanduk biasanya agak tebal berwarna hijau kekuningan sampai kuning tua.<ref name="bio" />
<!--== Kondisi pertumbuhan ==

[[Suhu]] merupakan [[faktor]] utama untuk [[pertumbuhan]] tanaman Pisang Cavendish.<ref name=pri> Prihatman K. 2000. Pisang (Musa spp.). [terhubung berkala]. http://www.aagos.ristek.go.id/pertanian/pisang.pdf [10 Feb 2009].</ref> Suhu [[optimum]] untuk pertumbuhannya adalah sekitar 27° C, dan suhu maksimumnya 38° C.<ref name=pri/> Tanaman ini tumbuh di daerah [[tropis]] dan [[subtropis]], pisang ini tidak dapat tumbuh di [[dataran tinggi]], ketinggian di atas 1600 m dpl. Kebanyakan pisang tumbuh baik di lahan terbuka, tetapi kelebihan penyinaran akan menyebabkan terbakar-matahati (''sunburn'').<ref name=pri/> Tanaman ini juga sangat [[sensitif]] terhadap [[angin]] kencang karena dapat menyebabkan daunnya rusak dan robek, [[distorsi]] [[tajuk]] dan merobohkan pohonnya. Untuk pertumbuhan yang [[optimal]], curah hujan yang diperlukan sekitar 200-220 mm, dan kelembapan tanahnya tidak kurang dari 60-70% dari kapasitas lapangan.<ref name=pri/> Tanah yang paling baik untuk pertumbuhan Pisang Cavendish adalah [[tanah liat]] yang dalam dan [[gembur]] serta yang memiliki pengeringan dan [[aerasi]] yang baik.<ref name=pri/> Tanaman ini toleran terhadap [[pH]] 4,5-7,5.<ref name=pri/>
== Kondisi Pertumbuhan ==
-->
[[Berkas:Pisang tanduk di pohon.jpg|al=Pisang tanduk yang berbuah|jmpl|Pisang tanduk yang berbuah]]
[[Suhu]] merupakan faktor utama untuk pertumbuhan tanaman pisang tanduk. Suhu optimal untuk pertumbuhannya sekitar 27&nbsp;°C dengan suhu maksimalnya 38&nbsp;°C. Tanaman ini tumbuh di daerah [[tropis]] dan [[subtropis]], pisang ini tidak dapat tumbuh di [[dataran tinggi]] seperti ketinggian di atas 1600 mdpl.

Kebanyakan pisang tumbuh baik di lahan terbuka, hanya saja terlalu banyak menerima paparan sinar matahari akan menyebabkan daun pisang tanduk terbakar-matahari (''sunburn'').<ref name="pri">Prihatman K. 2000. Pisang (Musa spp.). [terhubung berkala]. http://www.aagos.ristek.go.id/pertanian/pisang.pdf {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090521045737/http://www.aagos.ristek.go.id/pertanian/pisang.pdf |date=2009-05-21 }} [10 Feb 2009].</ref> Tanaman ini juga sangat [[sensitif]] terhadap [[angin]] kencang karena dapat menyebabkan daun rusak, robek, hingga dapat merobohkan pohonnya. Untuk pertumbuhan yang [[optimal]], curah hujan yang diperlukan sekitar 200–220&nbsp;mm, dan kelembapan tanahnya tidak kurang dari 60–70% dari kapasitas lapangan.<ref name="pri" /> Tanah yang paling baik untuk pertumbuhan pisang tanduk adalah [[tanah liat]] yang gembur dengan tingkat [[aerasi]] yang baik.<ref name="pri" /> Tanaman ini toleran terhadap [[pH]] 4,5–7,5.<ref name="pri" />


<!--
== Penyakit ==
== Penyakit ==
[[Berkas:Pohon pisang tanduk.jpg|al=Gambar pisang tanduk yang terkena penyakit|jmpl|Gambar pisang tanduk yang terkena penyakit]]
Salah satu jenis [[penyakit]] yang kerap menyerang tanaman Pisang Cavendish adalah layu panama atau sering dikenal dengan nama layu fusarium.<ref name=pri/> Penyakit ini membuat daun pisang menjadi layu dan mudah putus. Jamur penyebab penyakit ini adalah ''[[Fusarium oxysporum]]'' f.sp. ''cubense'', yang mampu bertahan lama di dalam [[tanah]] sebagai [[klamidospora]] sehingga sulit untuk dikendalikan.<ref name=car>{{en}} Carol A.A. et al. 1992. Uptake and metabolism of benzyladenin during shoot organogenesis in Petunia leaf explants. ''Plant Growth Regulation'' 11:105-114.</ref> Sejumlah cara pengendaliannya telah diteliti, namun belum memberikan hasil yang memuaskan.<ref name=wid> Widono S, Sumardiyono C, Hadisutrisno B. 2003. Pengimbasan ketahanan pisang terhadap penyakit layu fusarium dengan Burkholderia cepacia. ''Agrosains'' 5:72-79.</ref> Contohnya adalah pengendalian hayati [[patogen]] yang ditularkan melalui tanah dan penggunaan jenis [[bakteri]] tertentu untuk mengendalikan patogen yang ditularkan melalui tanah tersebut.<ref name=wid/>
Salah satu jenis [[penyakit]] yang kerap menyerang tanaman pisang tanduk adalah layu panama atau sering dikenal dengan nama layu fusarium. Penyakit ini membuat daun pisang menjadi layu dan mudah putus. Jamur penyebab penyakit ini adalah ''[[Fusarium oxysporum]]'' f.sp. ''cubense'', yang mampu bertahan lama di dalam [[tanah]] sebagai [[klamidospora]] sehingga sulit untuk dikendalikan.<ref name="car">{{en}} Carol A.A. et al. 1992. Uptake and metabolism of benzyladenin during shoot organogenesis in Petunia leaf explants. ''Plant Growth Regulation'' 11:105-114.</ref> Sejumlah cara pengendaliannya telah diteliti, namun belum memberikan hasil yang memuaskan.<ref name="wid">W idono S, Sumardiyono C, Hadisutrisno B. 2003. Pengimbasan ketahanan pisang terhadap penyakit layu fusarium dengan Burkholderia cepacia. ''Agrosains'' 5:72-79.</ref> Contohnya adalah pengendalian hayati [[patogen]] yang ditularkan melalui tanah dan penggunaan jenis [[bakteri]] tertentu untuk mengendalikan patogen yang ditularkan melalui tanah tersebut.<ref name="wid" />

Selain penyakit layu panama, tanaman pisang tanduk juga dapat terkena [[penyakit]] ''Mycosphaerella Leaf Disease Complex'' (MLDC). Gejala-gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini adalah [[perkembangan]] tanaman yang buruk, daun-daun menjadi layu dengan cepat, jumlah daun-daun yang sehat semakin berkurang, timbulnya tandan yang buruk, buah-buah yang dihasilkan tidak baik, dan perkembangan buahnya menjadi prematur.<ref>{{en}} Soomary SD, Benimadhu SP. 1997. The Mycosphaerella leaf disease complex (MLDC) of banana in Mauritius. ''Food and Agricultural Research Council, Reduit, Mauritius''.</ref>

Sedangkan, contoh penyakit-penyakit lain dari pisang tanduk diantaranya ''Yellow Sigatoka'' yang disebabkan oleh virus ''M. musicola'' dan ''Black Leaf Streak'' atau penyakit ''Black Sigatoka'' yang disebabkan virus ''M. fijiensis''.<ref>{{en}} Udugama S. 2002. Septoria leaf-spot disease of banana Mycosphaerella eumusae: a new record for Sri Lanka. ''Annals of the Sri Lanka Depart. of Agricul''. 4: 337-343.</ref>


Selain [[layu panama]], tanaman Pisang Cavendish juga dapat terkena [[penyakit]] ''Mycosphaerella Leaf Disease Complex'' (MLDC). Gejala-gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini adalah [[perkembangan]] tanaman yang [[buruk]], daun-daun menjadi layu dengan cepat, jumlah daun-daun yang sehat semakin berkurang, timbulnya tandan yang buruk, buah-buah yang dihasilkan tidak baik, dan perkembangan buahnya menjadi [[prematur]].<ref>{{en}} Soomary SD, Benimadhu SP. 1997. The Mycosphaerella leaf disease complex (MLDC) of banana in Mauritius. ''Food and Agricultural Research Council, Reduit, Mauritius''.</ref> Sedangkan, contoh penyakit-penyakit lain dari Pisang Cavendish adalah ''Yellow Sigatoka'' yang disebabkan oleh ''M. musicola'' dan ''Black Leaf Streak'' atau ''Black Sigatoka'' yang disebabkan oleh ''M. fijiensis''.<ref>{{en}} Udugama S. 2002. Septoria leaf-spot disease of banana Mycosphaerella eumusae: a new record for Sri Lanka. ''Annals of the Sri Lanka Depart. of Agricul''. 4: 337-343.</ref>
-->
<br>
<br>
<br>
<br>
== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}<br />{{Tumbuhan-stub}}
{{reflist}}<br />
{{Taxonbar|from=Q165449}}
{{Taxonbar|from=Q165449}}



Revisi terkini sejak 1 Juni 2024 13.33

Pisang tanduk
Visualisasi pisang tanduk.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
(tanpa takson):
(tanpa takson):
(tanpa takson):
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
Musa spp.

Pisang tanduk atau pisang agung adalah salah satu kultivar pisang yang populer di Indonesia sebagai bahan dasar pembuatan pisang goreng. Di Pulau Jawa, pisang ini dikenal sebagai "Pisang Byar" dikarenakan jantungnya yang langsung habis tanpa menyisakan bunga (mandul). Di India, pisang ini biasa disebut pisang Changalikodan Nendran[1]. Sedangkan di Kolombia, pisang ini dinamai Dominico-Harton[2].

Pisang tanduk atau pisang tangkoon dalam bahasa Karo, termasuk dalam kelompok plantain atau pisang olah, yaitu pisang yang tidak dapat dimakan langsung tetapi digunakan untuk membuat olahan makanan ringan seperti keripik pisang dan lain sebagainya.

Beragam manfaat pisang tanduk bagi kesehatan, seperti menyehatkan liver, sebagai asupan penambah sel darah merah, dan mampu meredakan gejala asma. Pisang tanduk dapat menjadi sumber energi bagi tubuh sehingga dapat menjadi pengganti nasi (jika diperlukan). Selain itu, pisang tanduk juga mengandung vitamin A, dan dapat menyehatkan otak serta melancarkan pencernaan. Pisang tanduk memiliki manfaat untuk kesehatan tulang dan otak.[3]

Karakteristik

[sunting | sunting sumber]

Pohon pisang tanduk mempunyai tinggi batang 2,5–3m dengan warna merah kehijauan.[4] Daunnya berwarna hijau tua dengan panjang tandan mencapai 60–85 cm dan berat 7–10 kg[5].

Setiap tandan terdiri dari 2–3 sisir dan setiap sisirannya ada 8–10 buah.[4][6] Perawakan buah dari pisang ini putih, kekar, dan besar, panjangnya bisa mencapai 35 cm.[6] Rasanya manis legit agak asam, dan lunak.[4] Sementara itu, untuk kulit buah pisang tanduk biasanya agak tebal berwarna hijau kekuningan sampai kuning tua.[4]

Kondisi Pertumbuhan

[sunting | sunting sumber]
Pisang tanduk yang berbuah
Pisang tanduk yang berbuah

Suhu merupakan faktor utama untuk pertumbuhan tanaman pisang tanduk. Suhu optimal untuk pertumbuhannya sekitar 27 °C dengan suhu maksimalnya 38 °C. Tanaman ini tumbuh di daerah tropis dan subtropis, pisang ini tidak dapat tumbuh di dataran tinggi seperti ketinggian di atas 1600 mdpl.

Kebanyakan pisang tumbuh baik di lahan terbuka, hanya saja terlalu banyak menerima paparan sinar matahari akan menyebabkan daun pisang tanduk terbakar-matahari (sunburn).[7] Tanaman ini juga sangat sensitif terhadap angin kencang karena dapat menyebabkan daun rusak, robek, hingga dapat merobohkan pohonnya. Untuk pertumbuhan yang optimal, curah hujan yang diperlukan sekitar 200–220 mm, dan kelembapan tanahnya tidak kurang dari 60–70% dari kapasitas lapangan.[7] Tanah yang paling baik untuk pertumbuhan pisang tanduk adalah tanah liat yang gembur dengan tingkat aerasi yang baik.[7] Tanaman ini toleran terhadap pH 4,5–7,5.[7]

Gambar pisang tanduk yang terkena penyakit
Gambar pisang tanduk yang terkena penyakit

Salah satu jenis penyakit yang kerap menyerang tanaman pisang tanduk adalah layu panama atau sering dikenal dengan nama layu fusarium. Penyakit ini membuat daun pisang menjadi layu dan mudah putus. Jamur penyebab penyakit ini adalah Fusarium oxysporum f.sp. cubense, yang mampu bertahan lama di dalam tanah sebagai klamidospora sehingga sulit untuk dikendalikan.[8] Sejumlah cara pengendaliannya telah diteliti, namun belum memberikan hasil yang memuaskan.[9] Contohnya adalah pengendalian hayati patogen yang ditularkan melalui tanah dan penggunaan jenis bakteri tertentu untuk mengendalikan patogen yang ditularkan melalui tanah tersebut.[9]

Selain penyakit layu panama, tanaman pisang tanduk juga dapat terkena penyakit Mycosphaerella Leaf Disease Complex (MLDC). Gejala-gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini adalah perkembangan tanaman yang buruk, daun-daun menjadi layu dengan cepat, jumlah daun-daun yang sehat semakin berkurang, timbulnya tandan yang buruk, buah-buah yang dihasilkan tidak baik, dan perkembangan buahnya menjadi prematur.[10]

Sedangkan, contoh penyakit-penyakit lain dari pisang tanduk diantaranya Yellow Sigatoka yang disebabkan oleh virus M. musicola dan Black Leaf Streak atau penyakit Black Sigatoka yang disebabkan virus M. fijiensis.[11]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Pisang Tanduk: Ciri, Manfaat dan Model Olahan". Teknolemper. 2022-12-23. Diakses tanggal 2022-09-09. 
  2. ^ "Pisang Tanduk: Ciri, Manfaat dan Model Olahan". Teknolemper. 2021-12-23. Diakses tanggal 2022-09-09. 
  3. ^ Khasiat (2017-01-06). "15 Manfaat dan Khasiat Pisang Tanduk untuk Kesehatan". Khasiat. Diakses tanggal 2020-01-21. 
  4. ^ a b c d BIOTROP. 2008. SEAMEO BIOTROP. [terhubung berkala]. http://www.biotrop.org. [17 Februari 2009].
  5. ^ PISANG Budi Daya, Pengolahan, dan Prospek Pasar. Niaga Swadaya. ISBN 978-979-002-236-2. 
  6. ^ a b "Kenali Perbedaan Pisang Tanduk dan Pisang Raja". images1.rri.co.id (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 2020-04-13. [pranala nonaktif permanen]
  7. ^ a b c d Prihatman K. 2000. Pisang (Musa spp.). [terhubung berkala]. http://www.aagos.ristek.go.id/pertanian/pisang.pdf Diarsipkan 2009-05-21 di Wayback Machine. [10 Feb 2009].
  8. ^ (Inggris) Carol A.A. et al. 1992. Uptake and metabolism of benzyladenin during shoot organogenesis in Petunia leaf explants. Plant Growth Regulation 11:105-114.
  9. ^ a b W idono S, Sumardiyono C, Hadisutrisno B. 2003. Pengimbasan ketahanan pisang terhadap penyakit layu fusarium dengan Burkholderia cepacia. Agrosains 5:72-79.
  10. ^ (Inggris) Soomary SD, Benimadhu SP. 1997. The Mycosphaerella leaf disease complex (MLDC) of banana in Mauritius. Food and Agricultural Research Council, Reduit, Mauritius.
  11. ^ (Inggris) Udugama S. 2002. Septoria leaf-spot disease of banana Mycosphaerella eumusae: a new record for Sri Lanka. Annals of the Sri Lanka Depart. of Agricul. 4: 337-343.