Lompat ke isi

Dialek Pantai Utara: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
k top: SVG CoA, replaced: Lambang Kabupaten Lamongan.png → Coat of arms of Lamongan Regency.svg
Xqbot (bicara | kontrib)
k Bot: Memperbaiki pengalihan ganda ke Bahasa Jawa Pesisir Utara Timur
Tag: Perubahan target pengalihan Pengembalian manual
 
(11 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
#ALIH [[Bahasa Jawa Pesisir Utara Timur]]
{{bahasa|name=Jawa Pantai Utara ( Mataraman Pesisir) |fam3=[[Rumpun bahasa Melayu-Polinesia Inti|MP Inti]]|iso2=|iso1=|agency=|script=[[Abjad Pegon]] <br> [[Aksara Jawa]] <br> [[alfabet Latin]]|nation=|fam4=[[Bahasa Jawa Mataraman|Jawa mataraman]]|fam2=[[Rumpun bahasa Melayu-Polinesia|Melayu-Polinesia]]|nativename=|fank=|ethnicity=[[Suku Jawa|Jawa]]|ancestor=[[Bahasa Jawa Kuna]]|date=|region={{flag|Jawa Tengah}}
----
* Jepara Raya
** [[File:Seal of Jepara Regency.svg|15px]] [[Kabupaten Jepara]]
** [[File:Seal of Rembang Regency.svg|15px]] [[Kabupaten Rembang]]
** [[File:Seal of Kudus Regency.svg|15px]] [[Kabupaten Kudus]]
** [[File:Seal of Pati Regency.svg|15px]] [[Kabupaten Pati]]
{{flag|Jawa Timur}}
----
* Bojonegoro Raya
** [[File:Logo_kabupaten_Bojonegoro.png|15px]] [[Kabupaten Bojonegoro]]
** [[File:Coat of arms of Tuban Regency.svg|15px]] [[Kabupaten Tuban]]
** [[File:Coat of arms of Lamongan Regency.svg|15px]] [[Kabupaten Lamongan]] (bagian barat)
|states=* {{flag|Indonesia}}|familycolor=Austronesian|glotto=muria1493}}

'''Dialek Pantai Utara''' adalah subdialek dari [[Bahasa Jawa Mataraman|dialek Mataraman]] bagian Pesisir yang sering disebut '''Dialek Muria''' atau Dialek Mataraman Pesisir (Aneman) karena dituturkan di wilayah sekitar kaki [[Gunung Muria]], yang meliputi wilayah [[Kabupaten Jepara|Jepara]], [[Kabupaten Kudus|Kudus]], [[Kabupaten Pati|Pati]], [[Kabupaten Blora|Blora]], [[Kabupaten Rembang|Rembang]] serta [[Kabupaten Tuban]], [[Kabupaten Bojonegoro]] dan bagian barat [[Kabupaten Lamongan]].

Ciri khas dialek ini adalah digunakannya akhiran -em atau -nem (dengan e pepet) menggantikan akhiran -mu dalam bahasa Jawa untuk menyatakan kata ganti posesif orang kedua tunggal. Akhiran -em dipakai jika kata berakhiran huruf konsonan, sementara -nem dipakai jika kata berakhiran vokal.<ref>{{Cite web|date=2010-10-26|title=DIALEK BAHASA JAWA BAGIAN TENGAH: Kajian Geografis Dialek Dan Budaya|url=https://jingganyasenja.wordpress.com/2010/10/26/dialek-bahasa-jawa-bagian-tengah-kajian-geografis-dialek-dan-budaya/|website=Jingganya Senja|language=id-ID|access-date=2022-01-13}}</ref><ref>{{Cite web|last=Hananto|first=Akhyari|title=Bahasa Jawa, dan Berbagai Variasinya yang Luar Biasa|url=https://www.goodnewsfromindonesia.id/2016/03/22/bahasa-jawa-dan-berbagai-variasianya-yang-luar-biasa|website=www.goodnewsfromindonesia.id|language=id-ID|access-date=2022-01-13}}</ref>

== Kosakata ==
Contoh kata yang menggunakan dialek tersebut seperti misalnya kata '''kathok''' yang berarti celana menjadi '''kathok'em''' serta '''sikil''' yang berarti kaki menjadi '''sikil'em''' dan sebagainya. Ciri lainnya adalah sering digunakannya partikel “eh”, dengan vokal e diucapkan panjang, dalam percakapan untuk menggantikan partikel bahasa Jawa “ta”. Misalnya, “Aja ngono, eh!” (Jangan begitu, dong!), lebih banyak diucapkan daripada “Aja ngono, ta!”

Beberapa kosakata khas dialek Muria yang tidak dipakai dalam dialek Jawa lain antara lain:
* '''lamuk/jengklong''' artinya nyamuk
* '''mbledeh''' artinya telanjang dada
* '''wong bento''' artinya orang gila

== Referensi ==
<references />

== Pranala Luar ==

Revisi terkini sejak 4 Desember 2022 12.43