Lompat ke isi

Sambiloto: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Referensi: Bot: Perubahan kosmetika
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(8 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Speciesbox
{{kotak info spesies
| color = lightgreen
| name = Sambiloto
| name = Sambiloto
| image = Andrographis paniculata 001.JPG
| image = Andrographis paniculata 001.JPG
| image_width = 225px
| image_caption = Tumbuhan Sambiloto
| image_caption = Tumbuhan Sambiloto
| genus = Andrographis
|regnum = [[Plantae]]
| species = paniculata
|ordo = [[Lamiales]]
| authority = ([[Burm.f.]]) [[Wall.]] ex [[Nees]]<ref>
|familia = [[Acanthaceae]]
|genus = ''[[Andrographis]]''
|species = '''''A. paniculata'''''
|binomial = ''Andrographis paniculata''
|binomial_authority = ([[Burm.f.]]) [[Wall.]] ex [[Nees]]<ref>
{{cite web|url=http://www.ars-grin.gov/cgi-bin/npgs/html/taxon.pl?414228
{{cite web|url=http://www.ars-grin.gov/cgi-bin/npgs/html/taxon.pl?414228
|title=Andrographis paniculata information from NPGS/GRIN
|title=Andrographis paniculata information from NPGS/GRIN
|publisher=www.ars-grin.gov|accessdate=2010-04-29
|publisher=www.ars-grin.gov|accessdate=2010-04-29
|last=|first=}}</ref>
|last=|first=}}</ref>
| color=lightgreen
| image_width=225px
}}
}}
'''Sambiloto''' merupakan tumbuhan berkhasiat obat berupa terna tegak yang tingginya bisa mencapai 90 sentimeter. Asalnya diduga dari Asia tropika. Penyebarannya dari [[India]] meluas ke selatan sampai di Siam, ke timur sampai semenanjung Malaya, kemudian ditemukan [[Jawa]]. Tumbuh baik di dataran rendah sampai ketinggian 700 [[meter]] dari permukaan laut. Sambiloto dapat tumbuh baik pada curah hujan 2000-3000 mm/tahun dan suhu udara 25-32 derajat Celcius. Kelembapan yang dibutuhkan termasuk sedang, yaitu 70-90% dengan penyinaran agak lama.
'''Sambiloto''' merupakan tumbuhan berkhasiat obat berupa terna tegak yang tingginya bisa mencapai 90 cm. Asalnya diduga dari Asia Tropika. Penyebarannya dari [[India]] meluas ke selatan sampai di Siam, ke timur sampai semenanjung Malaya, kemudian ditemukan [[Jawa]]. Tumbuh baik di dataran rendah sampai ketinggian 700 [[meter]] dari permukaan laut. Sambiloto dapat tumbuh baik pada curah hujan 2.000–3.000 mm/tahun dan suhu udara 25–32°C. Kelembapan yang dibutuhkan termasuk sedang, yaitu 70–90% dengan penyinaran agak lama.
Nama daerah untuk sambiloto antara lain: sambilata (Melayu); ampadu tanah (Sumatra Barat); sambiloto, ki pait, bidara, andiloto (Jawa Tengah); ki oray (Sunda); kaḍḍâs (Madura), sedangkan nama asingnya Chuan xin lien ([[Cina]]).<ref name="Mahendra"> Mahendra, B: “13 Jenis Tanaman Obat Ampuh”, halaman 106. Penebar Swadaya, 2005</ref>
Nama daerah untuk sambiloto antara lain: sambilata (Melayu); ampadu tanah (Sumatera Barat); sambiloto, ki pait, bidara, andiloto (Jawa Tengah); ki oray (Sunda); kaḍḍâs (Madura), sedangkan nama asingnya chuan xin lien ([[Cina]]).<ref name="Mahendra"> Mahendra, B: “13 Jenis Tanaman Obat Ampuh”, halaman 106. Penebar Swadaya, 2005</ref>


== Bagian yang dimanfaatkan ==
== Bagian yang dimanfaatkan ==
Tanaman sambiloto memiliki banyak khasiat yang digunakan untuk mencegah pembentukan radang, memperlancar air seni (diuretika), menurunkan panas badan (antipiretika), obat sakit perut, kencing manis, dan terkena racun. kandungan senyawa kalium memberikan khasiat menurunkan tekanan darah. Hasil percobaan farmakologi menunjukkan bahwa air rebusan daun sambiloto 10% dengan takaran 0.3 ml/kg berat badan dapat memberikan penurunan kadar gula darah yang sebanding dengan pemberian suspensi glibenclamid.<ref>Mursito, B: Ramuan Tradisional untuk Penyakit Malaria, halaman 73-75. Penebar Swadaya. Jakarta. 2002</ref>
Tanaman sambiloto memiliki banyak khasiat yang digunakan untuk mencegah pembentukan radang, memperlancar air seni (diuretika), menurunkan panas badan (antipiretika), obat sakit perut, kencing manis, dan terkena racun. Kandungan senyawa kalium memberikan khasiat menurunkan tekanan darah. Hasil percobaan farmakologi menunjukkan bahwa air rebusan daun sambiloto 10% dengan takaran 0,3 ml/kg berat badan dapat memberikan penurunan kadar gula darah yang sebanding dengan pemberian suspensi glibenclamid.<ref>Mursito, B: Ramuan Tradisional untuk Penyakit Malaria, halaman 73-75. Penebar Swadaya. Jakarta. 2002</ref>
Selain itu, daun Sambiloto juga dipercaya bisa digunakan sebagai obat penyakit tifus dengan cara mengambil 10-15 daun yang direbus sampai mendidih dan diminum air rebusannya.
Selain itu, daun sambiloto juga dipercaya bisa digunakan sebagai obat penyakit tifus dengan cara mengambil 10–15 daun yang direbus sampai mendidih dan diminum air rebusannya.


== Khasiat ==
== Khasiat ==
Baris 28: Baris 24:


== Sejarah Daun Sambiloto ==
== Sejarah Daun Sambiloto ==
Daun Sambiloto masuk dalam keluarga Acanthaceae dimana sejak tahun 1900 an memang sudah digunakan sebagai bahan obat. Pada tahun yang sama, ternyata daun ini sudah digunakan sebagai obat untuk flu maupun demam. Selain mampu mengobati flu dan juga demam, daun ini ternyata mampu meningkatkan kekebalan tubuh, jadi dengan meningkatnya kekebalan tubuh orang yang mengkonsumsi Daun Sambiloto tak akan mudah jatuh sakit.
Daun sambiloto masuk dalam keluarga Acanthaceae di mana sejak tahun 1900-an memang sudah digunakan sebagai bahan obat. Pada tahun yang sama, ternyata daun ini sudah digunakan sebagai obat untuk flu maupun demam. Selain mampu mengobati flu dan juga demam, daun ini ternyata mampu meningkatkan kekebalan tubuh, jadi dengan meningkatnya kekebalan tubuh orang yang mengonsumsi daun sambiloto tak akan mudah jatuh sakit.


== Kandungan Kimia ==
== Kandungan Kimia ==
Daun ''Andrographis paniculata'' mengandung saponin, flavanoida, dan tanin.<ref>https://www.pom.go.id/mobile/index.php/view/berita/152/BERBAGAI-MANFAAT-SAMBILOTO--i-Andrographis-paniculata--i---BURM-f--NESS.html</ref>
Daun sambiloto mengandung beberapa senyawa seperti [[andrografolid]], [[saponin]], [[flavonoid]], dan [[tanin]].<ref>https://www.pom.go.id/mobile/index.php/view/berita/152/BERBAGAI-MANFAAT-SAMBILOTO--i-Andrographis-paniculata--i---BURM-f--NESS.html</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 38: Baris 34:


[[Kategori:Tumbuhan obat]]
[[Kategori:Tumbuhan obat]]
[[Kategori:Andrographis]]

{{Tumbuhan-stub}}
{{Tumbuhan-stub}}

Revisi terkini sejak 30 September 2024 12.44

Sambiloto
Tumbuhan Sambiloto
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Kerajaan: Plantae
Klad: Tracheophyta
Klad: Angiospermae
Klad: Eudikotil
Klad: Asterid
Ordo: Lamiales
Famili: Acanthaceae
Genus: Andrographis
Spesies:
A. paniculata
Nama binomial
Andrographis paniculata

Sambiloto merupakan tumbuhan berkhasiat obat berupa terna tegak yang tingginya bisa mencapai 90 cm. Asalnya diduga dari Asia Tropika. Penyebarannya dari India meluas ke selatan sampai di Siam, ke timur sampai semenanjung Malaya, kemudian ditemukan Jawa. Tumbuh baik di dataran rendah sampai ketinggian 700 meter dari permukaan laut. Sambiloto dapat tumbuh baik pada curah hujan 2.000–3.000 mm/tahun dan suhu udara 25–32°C. Kelembapan yang dibutuhkan termasuk sedang, yaitu 70–90% dengan penyinaran agak lama. Nama daerah untuk sambiloto antara lain: sambilata (Melayu); ampadu tanah (Sumatera Barat); sambiloto, ki pait, bidara, andiloto (Jawa Tengah); ki oray (Sunda); kaḍḍâs (Madura), sedangkan nama asingnya chuan xin lien (Cina).[2]

Bagian yang dimanfaatkan

[sunting | sunting sumber]

Tanaman sambiloto memiliki banyak khasiat yang digunakan untuk mencegah pembentukan radang, memperlancar air seni (diuretika), menurunkan panas badan (antipiretika), obat sakit perut, kencing manis, dan terkena racun. Kandungan senyawa kalium memberikan khasiat menurunkan tekanan darah. Hasil percobaan farmakologi menunjukkan bahwa air rebusan daun sambiloto 10% dengan takaran 0,3 ml/kg berat badan dapat memberikan penurunan kadar gula darah yang sebanding dengan pemberian suspensi glibenclamid.[3] Selain itu, daun sambiloto juga dipercaya bisa digunakan sebagai obat penyakit tifus dengan cara mengambil 10–15 daun yang direbus sampai mendidih dan diminum air rebusannya.

Herba Andrographis paniculata berkhasiat sebagai obat demam, obat penyakit kulit, obat kencing manis, obat radang telinga, dan obat masuk angin. Untuk obat demam dipakai ± 5 gram herba segar Andrographis paniculata, diseduh dengan 1 gelas air matang panas, setelah disaring. Hasil saringan diminum sehari dua kali sama banyak pagi dan sore.[4]

Sejarah Daun Sambiloto

[sunting | sunting sumber]

Daun sambiloto masuk dalam keluarga Acanthaceae di mana sejak tahun 1900-an memang sudah digunakan sebagai bahan obat. Pada tahun yang sama, ternyata daun ini sudah digunakan sebagai obat untuk flu maupun demam. Selain mampu mengobati flu dan juga demam, daun ini ternyata mampu meningkatkan kekebalan tubuh, jadi dengan meningkatnya kekebalan tubuh orang yang mengonsumsi daun sambiloto tak akan mudah jatuh sakit.

Kandungan Kimia

[sunting | sunting sumber]

Daun sambiloto mengandung beberapa senyawa seperti andrografolid, saponin, flavonoid, dan tanin.[5]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Andrographis paniculata information from NPGS/GRIN". www.ars-grin.gov. Diakses tanggal 2010-04-29. 
  2. ^ Mahendra, B: “13 Jenis Tanaman Obat Ampuh”, halaman 106. Penebar Swadaya, 2005
  3. ^ Mursito, B: Ramuan Tradisional untuk Penyakit Malaria, halaman 73-75. Penebar Swadaya. Jakarta. 2002
  4. ^ Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,, Inventaris Tanaman Obat Indonesia (I) Jilid I, halaman 29-30. 2000. Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI
  5. ^ https://www.pom.go.id/mobile/index.php/view/berita/152/BERBAGAI-MANFAAT-SAMBILOTO--i-Andrographis-paniculata--i---BURM-f--NESS.html

[1]

  1. ^ "Sejarah Daun Sambiloto". 123 Berita. 6 Mei 2020. Diakses tanggal 30 Mei 2020.