Lompat ke isi

Kelenjar limfa: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k FelixJL111 memindahkan halaman Kelenjar getah bening ke Kelenjar limfa
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Anatomy |
{{Infobox Anatomy |
Name = {{PAGENAME}} |
Name = Kelenjar limfa |
Latin = nodus lymphoideus |
Latin = nodus lymphaticus (tunggal); nodi lymphatici ([[jamak]]) |
GraySubject = 175 |
GraySubject = 175 |
GrayPage = 688 |
GrayPage = 688 |
Baris 20: Baris 20:
DorlandsSuf = 12576213 |
DorlandsSuf = 12576213 |
}}
}}
'''Kelenjar limfa''' atau '''nodus limfa''', atau disebut juga '''kelenjar getah bening''' atau '''nodus getah bening''', adalah salah satu komponen dari [[sistem limfatik]] yang merupakan bagian dari [[sistem pertahanan tubuh]] pada [[tubuh manusia]]. Kelenjar limfa berfungsi sebagai filter untuk cairan [[limfa]] mengumpulkan dan menghancurkan [[antigen]] ([[protein asing]]).<ref name=":2">{{Cite book|last=Aryulina|first=Diah|last2=Muslim|first2=Choirul|last3=Manaf|first3=Syalfinaf|last4=Winarni|first4=Endang W.|date=2004|url=https://books.google.co.id/books?id=S29qVUvoU1oC&pg=PA131&dq=sistem+limfatik+manusia&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwiT-8X4r6ftAhW1mOYKHRpgAtgQ6AEwAHoECAYQAg#v=onepage&q=sistem%20limfatik%20manusia&f=true|title=BIOLOGI SMA dan MA: untuk Kelas XI - Jilid 2|location=Jakarta|publisher=ESIS|isbn=978-979-734-550-1|pages=131-132|language=id|display-authors=1|url-status=live}}</ref>Kelenjar limfa dapat ditemukan pada bagian tubuh tertentu, terutama di bagian lipatan-lipatan tubuh dan di dekat organ-organ yang berbatasan dengan luar tubuh.<ref name=":3">{{Cite book|last=Karmana|first=Oman|date=2008|url=https://books.google.co.id/books?id=NMnnI62CFnUC&pg=PA130&dq=pembuluh+limfa&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwiL0NqHsqftAhXDQ30KHWENAuQQ6AEwAHoECAIQAg#v=onepage&q=pembuluh%20limfa&f=true|title=Biologi untuk Kelas IX Semester 1 SMA|location=Bandung|publisher=PT Grafindo Media Pratama|isbn=978-979-758-582-2|editor-last=Nurdiansyah|editor-first=Andri|pages=130|language=id|url-status=live}}</ref>
'''Kelenjar limfa''' atau '''nodus limfa''', atau disebut juga '''kelenjar getah bening''' atau '''nodus getah bening''', adalah salah satu komponen dari [[sistem limfatik]] yang merupakan bagian dari [[sistem pertahanan tubuh]] pada [[tubuh manusia]]. Kelenjar limfa berfungsi sebagai filter untuk cairan [[limfa]] mengumpulkan dan menghancurkan [[antigen]] ([[protein asing]]).<ref name=":2">{{Cite book|last=Aryulina|first=Diah|last2=Muslim|first2=Choirul|last3=Manaf|first3=Syalfinaf|last4=Winarni|first4=Endang W.|date=2004|url=https://books.google.co.id/books?id=S29qVUvoU1oC&pg=PA131&dq=sistem+limfatik+manusia&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwiT-8X4r6ftAhW1mOYKHRpgAtgQ6AEwAHoECAYQAg#v=onepage&q=sistem%20limfatik%20manusia&f=true|title=BIOLOGI SMA dan MA: untuk Kelas XI - Jilid 2|location=Jakarta|publisher=ESIS|isbn=978-979-734-550-1|pages=131-132|language=id|display-authors=1|url-status=live}}</ref> Kelenjar limfa dapat ditemukan pada bagian tubuh tertentu, terutama di bagian lipatan-lipatan tubuh dan di dekat organ-organ yang berbatasan dengan luar tubuh.<ref name=":3">{{Cite book|last=Karmana|first=Oman|date=2008|url=https://books.google.co.id/books?id=NMnnI62CFnUC&pg=PA130&dq=pembuluh+limfa&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwiL0NqHsqftAhXDQ30KHWENAuQQ6AEwAHoECAIQAg#v=onepage&q=pembuluh%20limfa&f=true|title=Biologi untuk Kelas IX Semester 1 SMA|location=Bandung|publisher=PT Grafindo Media Pratama|isbn=978-979-758-582-2|editor-last=Nurdiansyah|editor-first=Andri|pages=130|language=id|url-status=live}}</ref>


Kelenjar limfa dilewati oleh [[Pembuluh limfa|pembuluh-pembuluh limfa]] sehingga kelenjar limfa saling berhubungan satu sama lain. Pembuluh-pembuluh tersebut membawa cairan limfa, yang umumnya berupa [[sel darah putih]] terutama [[limfosit]] T dan B.<ref name=":4">{{Cite book|last=Rehfeld|first=Anders|last2=Nylander|first2=Malin|last3=Karnov|first3=Kirstine|date=2017|url=https://books.google.co.id/books?id=IK80DwAAQBAJ&pg=PA388&dq=lymphatic+follicle&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjo1Kb49KvtAhVa7XMBHQ5OChEQ6AEwBHoECAYQAg#v=onepage&q=lymphatic%20follicle&f=true|title=Compendium of Histology: A Theoretical and Practical Guide|location=Switzerland|publisher=Springer|isbn=978-3-319-41873-5|pages=388, 389, 396, 400|language=en|url-status=live}}</ref>
Kelenjar limfa dilewati oleh [[Pembuluh limfa|pembuluh-pembuluh limfa]] sehingga kelenjar limfa saling berhubungan satu sama lain. Pembuluh-pembuluh tersebut membawa cairan limfa, yang umumnya berupa [[sel darah putih]] terutama [[limfosit]] T dan B.<ref name=":4">{{Cite book|last=Rehfeld|first=Anders|last2=Nylander|first2=Malin|last3=Karnov|first3=Kirstine|date=2017|url=https://books.google.co.id/books?id=IK80DwAAQBAJ&pg=PA388&dq=lymphatic+follicle&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjo1Kb49KvtAhVa7XMBHQ5OChEQ6AEwBHoECAYQAg#v=onepage&q=lymphatic%20follicle&f=true|title=Compendium of Histology: A Theoretical and Practical Guide|location=Switzerland|publisher=Springer|isbn=978-3-319-41873-5|pages=388, 389, 396, 400|language=en|url-status=live}}</ref>


== Struktur ==
== Struktur ==
Tubuh manusia memiliki kurang lebih sekitar 600 kelenjar limfa dan umumnya berada di daerah [[submandibular]] (bagian bawah pada rahang bawah), ketiak (''noduli limfatisi subklavialis''), lipatan [[paha]], [[amandel]], serta dinding [[tekak]]. Kelenjar limfa tersebar di sepanjang jaringan ikat yang terdapat pada membran mukus yang membatasi dinding [[saluran pencernaan]], [[Sistem reproduksi|saluran reproduksi]], [[Sistem perkemihan|saluran kemih]], dan [[Sistem pernapasan|saluran pernapasan]]. Letak kelenjar tersebut sangat strategis untuk berperan dalam respon [[Sistem imun|imun]] melawan zat asing yang masuk dalam tubuh melalui pencernaan atau pernapasan.
Tubuh manusia memiliki kurang lebih sekitar 600 kelenjar limfa dan umumnya berada di daerah [[submandibular]] (bagian bawah pada rahang bawah), ketiak (''noduli limfatisi subklavialis''), lipatan [[paha]], [[amandel]], serta dinding [[tekak]]. Kelenjar limfa tersebar di sepanjang jaringan ikat yang terdapat pada membran [[mukus]] yang membatasi dinding [[saluran pencernaan]], [[Sistem reproduksi|saluran reproduksi]], [[Sistem perkemihan|saluran kemih]], dan [[Sistem pernapasan|saluran pernapasan]]. Letak kelenjar tersebut sangat strategis untuk berperan dalam respon [[Sistem imun|imun]] melawan zat asing yang masuk dalam tubuh melalui pencernaan atau pernapasan.


Kelenjar limfa juga memiliki jaringan folikel yang tersusun oleh limfosit B, sel dendritik folikuler, makrofag, dan sedikit [[Sel T|limfosit T]]. Jaringan folikel kelenjar limfa dibagi menjadi dua, yaitu folikel limfoid primer yang berupa agregat kecil sel-sel, dan ketika ada stimulasi antigen berubah menjadi folikel limfoid sekunder yang berupa agregat besar sel-sel teraktivasi. Folikel limfoid sekunder akan hilang secara bertahap setelah 2-3 minggu. Pada folikel limfoid sekunder terdapat bagian tengah disebut pusat benih (''germinal center'') yang berisi proliferasi limfosit B, sel dendritik folikuler, makrofag, dan [[Sel T pembantu|limfosit T ''helper'' tipe-2]] (CD4). Sedangkan pada bagian luar pusat benih (''corona'') terdapat [[Sel B|limfosit B naif]]. Jaringan folikel tersebut berfungsi menampung limfosit B imunokompeten yang bergantung aktivasi antigen.<ref name=":4" /> Folikel-folikel limfatikus dapat ditemukan di permukaan dinding usus halus, tepatnya di lapisan ''lamina propia''. Bagian tersebut dinamakan ''Peyer's patch.''<ref name=":2" /><ref name=":4" />
Kelenjar limfa juga memiliki jaringan folikel yang tersusun oleh limfosit B, [[sel dendritik]] folikuler, makrofag, dan sedikit [[Sel T|limfosit T]]. Jaringan folikel kelenjar limfa dibagi menjadi dua, yaitu folikel limfoid primer yang berupa agregat kecil sel-sel, dan ketika ada stimulasi antigen berubah menjadi folikel limfoid sekunder yang berupa agregat besar sel-sel teraktivasi. Folikel limfoid sekunder akan hilang secara bertahap setelah 2-3 minggu. Pada folikel limfoid sekunder terdapat bagian tengah disebut pusat benih (''germinal center'') yang berisi proliferasi limfosit B, sel dendritik folikuler, makrofag, dan [[Sel T pembantu|limfosit T ''helper'' tipe-2]] (CD4). Sedangkan pada bagian luar pusat benih (''corona'') terdapat [[Sel B|limfosit B naif]]. Jaringan folikel tersebut berfungsi menampung limfosit B imunokompeten yang bergantung aktivasi antigen.<ref name=":4" /> Folikel-folikel limfatikus dapat ditemukan di permukaan dinding [[usus halus]], tepatnya di lapisan ''lamina propia''. Bagian tersebut dinamakan ''Peyer's patch.''<ref name=":2" /><ref name=":4" />


== Infeksi ==
== Infeksi ==
Baris 53: Baris 53:


{{Authority control}}
{{Authority control}}

{{anatomi-stub}}
{{Biologi-stub}}
[[Kategori:Anatomi]]
[[Kategori:Anatomi]]
[[Kategori:Sistem limfatik]]
[[Kategori:Sistem limfatik]]

Revisi terkini sejak 24 Agustus 2024 12.00

Kelenjar limfa
Struktur kelenjar limfa.1. Pembuluh limfa eferen 2. Sinus 3. Kelenjar limfa 4. Kapsul limfa 5. Medula 6. Katup untuk mencegah aliran balik 7. Pembuluh limfa aferen.
Rincian
Pengidentifikasi
Bahasa Latinnodus lymphaticus (tunggal); nodi lymphatici (jamak)
MeSHD008198
TA98A13.2.03.001
TA25192
FMA5034
Daftar istilah anatomi

Kelenjar limfa atau nodus limfa, atau disebut juga kelenjar getah bening atau nodus getah bening, adalah salah satu komponen dari sistem limfatik yang merupakan bagian dari sistem pertahanan tubuh pada tubuh manusia. Kelenjar limfa berfungsi sebagai filter untuk cairan limfa mengumpulkan dan menghancurkan antigen (protein asing).[1] Kelenjar limfa dapat ditemukan pada bagian tubuh tertentu, terutama di bagian lipatan-lipatan tubuh dan di dekat organ-organ yang berbatasan dengan luar tubuh.[2]

Kelenjar limfa dilewati oleh pembuluh-pembuluh limfa sehingga kelenjar limfa saling berhubungan satu sama lain. Pembuluh-pembuluh tersebut membawa cairan limfa, yang umumnya berupa sel darah putih terutama limfosit T dan B.[3]

Tubuh manusia memiliki kurang lebih sekitar 600 kelenjar limfa dan umumnya berada di daerah submandibular (bagian bawah pada rahang bawah), ketiak (noduli limfatisi subklavialis), lipatan paha, amandel, serta dinding tekak. Kelenjar limfa tersebar di sepanjang jaringan ikat yang terdapat pada membran mukus yang membatasi dinding saluran pencernaan, saluran reproduksi, saluran kemih, dan saluran pernapasan. Letak kelenjar tersebut sangat strategis untuk berperan dalam respon imun melawan zat asing yang masuk dalam tubuh melalui pencernaan atau pernapasan.

Kelenjar limfa juga memiliki jaringan folikel yang tersusun oleh limfosit B, sel dendritik folikuler, makrofag, dan sedikit limfosit T. Jaringan folikel kelenjar limfa dibagi menjadi dua, yaitu folikel limfoid primer yang berupa agregat kecil sel-sel, dan ketika ada stimulasi antigen berubah menjadi folikel limfoid sekunder yang berupa agregat besar sel-sel teraktivasi. Folikel limfoid sekunder akan hilang secara bertahap setelah 2-3 minggu. Pada folikel limfoid sekunder terdapat bagian tengah disebut pusat benih (germinal center) yang berisi proliferasi limfosit B, sel dendritik folikuler, makrofag, dan limfosit T helper tipe-2 (CD4). Sedangkan pada bagian luar pusat benih (corona) terdapat limfosit B naif. Jaringan folikel tersebut berfungsi menampung limfosit B imunokompeten yang bergantung aktivasi antigen.[3] Folikel-folikel limfatikus dapat ditemukan di permukaan dinding usus halus, tepatnya di lapisan lamina propia. Bagian tersebut dinamakan Peyer's patch.[1][3]

Ketika tubuh sedang melawan infeksi, limfosit pada kelenjar limfa bertambah dengan cepat. Oleh karena dilewati oleh aliran pembuluh getah bening yang dapat membawa antigen dan memiliki sel pertahanan tubuh maka apabila ada antigen yang menginfeksi maka kelenjar limfa dapat menghasilkan sel-sel pertahanan tubuh yang lebih banyak untuk mengatasi antigen tersebut sehingga kelenjar limfa membesar. Pembesaran kelenjar limfa dapat berasal dari penambahan sel-sel pertahanan tubuh yang berasal dari kelenjar limfa itu sendiri seperti limfosit, sel plasma, monosit dan histiosit, atau karena datangnya sel-sel peradangan (neutrofil) untuk mengatasi infeksi di kelenjar limfa (limfadenitis), infiltrasi (masuknya) sel-sel ganas atau timbunan dari penyakit metabolit makrofaga (gaucher disease). Dengan mengetahui lokasi pembesaran kelenjar limfa maka kita dapat mengerahkan kepada lokasi kemungkinan terjadinya infeksi atau penyebab pembesaran kelenjar limfa.[4]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Aryulina, Diah; et al. (2004). BIOLOGI SMA dan MA: untuk Kelas XI - Jilid 2. Jakarta: ESIS. hlm. 131–132. ISBN 978-979-734-550-1. 
  2. ^ Karmana, Oman (2008). Nurdiansyah, Andri, ed. Biologi untuk Kelas IX Semester 1 SMA. Bandung: PT Grafindo Media Pratama. hlm. 130. ISBN 978-979-758-582-2. 
  3. ^ a b c Rehfeld, Anders; Nylander, Malin; Karnov, Kirstine (2017). Compendium of Histology: A Theoretical and Practical Guide (dalam bahasa Inggris). Switzerland: Springer. hlm. 388, 389, 396, 400. ISBN 978-3-319-41873-5. 
  4. ^ Furqonita, Deswaty (2007). Seri Ipa Biologi Smp Kelas Viii. Jakarta: Yudhistira Ghalia Indonesia. hlm. 158–160. ISBN 978-979-746-789-0. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]