Chandra Setiawan: Perbedaan antara revisi
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →Referensi: Bot: Perubahan kosmetika |
Maulana.AN (bicara | kontrib) k Membalikkan revisi 22795427 oleh 114.10.75.147 (bicara) Tag: Pembatalan |
||
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Dr. Drs. Chandra Setiawan, M.M.,''' Ph.D (lahir dengan nama Bong Kim Chan) ({{lahirmati|[[Kota|Bangka]]|8|4|1961}}) adalah mantan Ketua Umum [[Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia|Majelis Tinggi Agama Konghucu]] [[Indonesia]] (Matakin) periode tahun [[1998]]-[[2002]] dan anggota [[Komnas HAM]] periode tahun [[2002-2007]]. Ia mendapatkan gelar ''doctorandus'' (Drs.) pada jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, lalu S2-nya (M.M.) diselesaikan di Program Studi Magister Manajemen, [[Universitas Gadjah Mada]], Yogyakarta, dan menamatkan S3 (Dr.) pada jurusan Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta, dan (Ph.D) di Universiti Putra Malaysia.<ref name="Setiawan">{{id}} Ghazali, A.M. and Effendi, D., 2009. Merayakan kebebasan beragama: bunga rampai menyambut 70 tahun Djohan Effendi. Penerbit Buku Kompas</ref> Selama terlibat dalam kedua jabatan organisasi itu, ia aktif memikirkan dan terlibat dalam aktivitas dialog antar umat beragama di Indonesia.<ref name="Chandra">{{en}} Nabila, N., 2018. INTERFAITH DIALOGUE AS AN INSTRUMENT OF INDONESIA’S PUBLIC DIPLOMACY: CASE STUDY OF ASIA-EUROPE MEETING INTERFAITH DIALOGUE 2008–2010 (Doctoral dissertation, President University).</ref> Ia pun turut terlibat mendirikan beberapa wadah komunikasi antar umat beragama sehingga terbuka jalan pluralisme di Indonesia.<ref name="Lentera">{{id}} Affandi, N., 2012. Harmoni dalam Keragaman (sebuah analisis tentang konstruksi perdamaian antar umat beragama. LENTERA, 14(1 JUNI).</ref> Ia bersama dengan para aktivis pluralisme Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan Konghucu, mendirikan [[Masyarakat Dialog Antar Agama (Madia)]], [[Badan Interaksi Sosial Masyarakat (Bisma)]], dan [[Indonesian Conference on Religious and Peace (ICRP)|''Indonesian Conference on Religious and Peace'' (ICRP)]].<ref name="Setyautama.">{{id}}Setyautama, Sam. 2008. Tokoh-tokoh Etnis Tionghoa di Indonesia. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN : 978-979-9101-25-9. Hal. 25-26</ref> Oleh karena itu, di kalangan masyarakat antaragama, ia juga dikenal sebagai tokoh peduli perdamaian di Indonesia karena gagasan yang berhasil diwujudkan ke dalam lembaga dialog antarumat beragama tersebut tersebut.<ref name="Setiawan" /> |
'''Dr. Drs. Chandra Setiawan, M.M.,''' Ph.D (lahir dengan nama Bong Kim Chan) ({{lahirmati|[[Kota|Bangka]]|8|4|1961}}) adalah mantan Ketua Umum [[Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia|Majelis Tinggi Agama Konghucu]] [[Indonesia]] (Matakin) periode tahun [[1998]]-[[2002]] dan anggota [[Komnas HAM]] periode tahun [[2002-2007]]. Ia mendapatkan gelar ''doctorandus'' (Drs.) pada jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, lalu S2-nya (M.M.) diselesaikan di Program Studi Magister Manajemen, [[Universitas Gadjah Mada]], Yogyakarta, dan menamatkan S3 (Dr.) pada jurusan Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta, dan (Ph.D) di Universiti Putra Malaysia.<ref name="Setiawan">{{id}} Ghazali, A.M. and Effendi, D., 2009. Merayakan kebebasan beragama: bunga rampai menyambut 70 tahun Djohan Effendi. Penerbit Buku Kompas</ref> Selama terlibat dalam kedua jabatan organisasi itu, ia aktif memikirkan dan terlibat dalam aktivitas dialog antar umat beragama di Indonesia.<ref name="Chandra">{{en}} Nabila, N., 2018. INTERFAITH DIALOGUE AS AN INSTRUMENT OF INDONESIA’S PUBLIC DIPLOMACY: CASE STUDY OF ASIA-EUROPE MEETING INTERFAITH DIALOGUE 2008–2010 (Doctoral dissertation, President University).</ref> Ia pun turut terlibat mendirikan beberapa wadah komunikasi antar umat beragama sehingga terbuka jalan pluralisme di Indonesia.<ref name="Lentera">{{id}} Affandi, N., 2012. Harmoni dalam Keragaman (sebuah analisis tentang konstruksi perdamaian antar umat beragama. LENTERA, 14(1 JUNI).</ref> Ia bersama dengan para aktivis pluralisme Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan Konghucu, mendirikan [[Masyarakat Dialog Antar Agama (Madia)]], [[Badan Interaksi Sosial Masyarakat (Bisma)]], dan [[Indonesian Conference on Religious and Peace (ICRP)|''Indonesian Conference on Religious and Peace'' (ICRP)]].<ref name="Setyautama.">{{id}}Setyautama, Sam. 2008. Tokoh-tokoh Etnis Tionghoa di Indonesia. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN : 978-979-9101-25-9. Hal. 25-26</ref> Oleh karena itu, di kalangan masyarakat antaragama, ia juga dikenal sebagai tokoh peduli perdamaian di Indonesia karena gagasan yang berhasil diwujudkan ke dalam lembaga dialog antarumat beragama tersebut tersebut.<ref name="Setiawan" /> |
||
Chandra Setiawan anggota/ Komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) periode 2012-2017, kemudian diperpanjang dua kali oleh Presiden Joko Widodo hingga 27 April 2018. Kemudian terpilih kembali untuk menjabat sebagai Komisioner KPPU periode 2018-2023. Ia juga salah satu pendiri Global Peace Foundation Indonesia dan menjabat sebagai Ketua Yayasan sejak didirikan pada tahun 2010 hingga tahun 2020. Disamping itu pada 1 Juni 2019 ia ikut mendirikan Gerakan Pembumian Pancasila (GPP) dan menjabat sebagai Ketua Dewan Pakar Dewan Pimpinan Pusat GPP periode 2020-2021. Pada Musyawarah Nasional Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN) pada tanggal 20-22 Desember 2018 di Jakarta ia terpilih menjadi Anggota Dewan Rohaniwan MATAKIN yang berjumlah sembilan orang untuk menjabat periode 2018-2022. Chandra Setiawan terdaftar sebagai dosen di Fakultas Bisnis, President University sejak tahun 2012 hingga tahun 2020 dan mendapat kepercayaan menjabat sebagai rektor periode 2012-2016. |
Chandra Setiawan anggota/ Komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) periode 2012-2017, kemudian diperpanjang dua kali oleh Presiden Joko Widodo hingga 27 April 2018. Kemudian terpilih kembali untuk menjabat sebagai Komisioner KPPU periode 2018-2023. Ia juga salah satu pendiri Global Peace Foundation Indonesia dan menjabat sebagai Ketua Yayasan sejak didirikan pada tahun 2010 hingga tahun 2020. Disamping itu pada 1 Juni 2019 ia ikut mendirikan Gerakan Pembumian Pancasila (GPP) dan menjabat sebagai Ketua Dewan Pakar Dewan Pimpinan Pusat GPP periode 2020-2021. Pada Musyawarah Nasional Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN) pada tanggal 20-22 Desember 2018 di Jakarta ia terpilih menjadi Anggota Dewan Rohaniwan MATAKIN yang berjumlah sembilan orang untuk menjabat periode 2018-2022. Chandra Setiawan terdaftar sebagai dosen di Fakultas Bisnis, President University sejak tahun 2012 hingga tahun 2020 dan mendapat kepercayaan menjabat sebagai rektor periode 2012-2016. |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
⚫ | |||
[[Kategori:Rohaniwan]] |
[[Kategori:Rohaniwan]] |
||
[[Kategori:Komnas HAM]] |
[[Kategori:Komnas HAM]] |
||
⚫ |
Revisi terkini sejak 27 Januari 2023 06.41
Dr. Drs. Chandra Setiawan, M.M., Ph.D (lahir dengan nama Bong Kim Chan) (lahir 8 April 1961) adalah mantan Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) periode tahun 1998-2002 dan anggota Komnas HAM periode tahun 2002-2007. Ia mendapatkan gelar doctorandus (Drs.) pada jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, lalu S2-nya (M.M.) diselesaikan di Program Studi Magister Manajemen, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, dan menamatkan S3 (Dr.) pada jurusan Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta, dan (Ph.D) di Universiti Putra Malaysia.[1] Selama terlibat dalam kedua jabatan organisasi itu, ia aktif memikirkan dan terlibat dalam aktivitas dialog antar umat beragama di Indonesia.[2] Ia pun turut terlibat mendirikan beberapa wadah komunikasi antar umat beragama sehingga terbuka jalan pluralisme di Indonesia.[3] Ia bersama dengan para aktivis pluralisme Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan Konghucu, mendirikan Masyarakat Dialog Antar Agama (Madia), Badan Interaksi Sosial Masyarakat (Bisma), dan Indonesian Conference on Religious and Peace (ICRP).[4] Oleh karena itu, di kalangan masyarakat antaragama, ia juga dikenal sebagai tokoh peduli perdamaian di Indonesia karena gagasan yang berhasil diwujudkan ke dalam lembaga dialog antarumat beragama tersebut tersebut.[1]
Chandra Setiawan anggota/ Komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) periode 2012-2017, kemudian diperpanjang dua kali oleh Presiden Joko Widodo hingga 27 April 2018. Kemudian terpilih kembali untuk menjabat sebagai Komisioner KPPU periode 2018-2023. Ia juga salah satu pendiri Global Peace Foundation Indonesia dan menjabat sebagai Ketua Yayasan sejak didirikan pada tahun 2010 hingga tahun 2020. Disamping itu pada 1 Juni 2019 ia ikut mendirikan Gerakan Pembumian Pancasila (GPP) dan menjabat sebagai Ketua Dewan Pakar Dewan Pimpinan Pusat GPP periode 2020-2021. Pada Musyawarah Nasional Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN) pada tanggal 20-22 Desember 2018 di Jakarta ia terpilih menjadi Anggota Dewan Rohaniwan MATAKIN yang berjumlah sembilan orang untuk menjabat periode 2018-2022. Chandra Setiawan terdaftar sebagai dosen di Fakultas Bisnis, President University sejak tahun 2012 hingga tahun 2020 dan mendapat kepercayaan menjabat sebagai rektor periode 2012-2016.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b (Indonesia) Ghazali, A.M. and Effendi, D., 2009. Merayakan kebebasan beragama: bunga rampai menyambut 70 tahun Djohan Effendi. Penerbit Buku Kompas
- ^ (Inggris) Nabila, N., 2018. INTERFAITH DIALOGUE AS AN INSTRUMENT OF INDONESIA’S PUBLIC DIPLOMACY: CASE STUDY OF ASIA-EUROPE MEETING INTERFAITH DIALOGUE 2008–2010 (Doctoral dissertation, President University).
- ^ (Indonesia) Affandi, N., 2012. Harmoni dalam Keragaman (sebuah analisis tentang konstruksi perdamaian antar umat beragama. LENTERA, 14(1 JUNI).
- ^ (Indonesia)Setyautama, Sam. 2008. Tokoh-tokoh Etnis Tionghoa di Indonesia. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN : 978-979-9101-25-9. Hal. 25-26