Lompat ke isi

Galilea: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ptbotgourou (bicara | kontrib)
k bot Menambah: arc:ܓܠܝܠܐ
TheKrakenz (bicara | kontrib)
Mengubah Artikel Lama ke Baru
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App full source pranala ke halaman disambiguasi
 
(43 revisi perantara oleh 28 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Galilea''' adalah salah satu wilayah yang terletak di bagian utara [[Israel]]. Secara geografis, wilayah ini terkenal dengan perbukitan hijau, lembah subur, serta sejumlah danau dan sungai, termasuk [[Danau Galilea]] yang menjadi ikon penting. Galilea memiliki sejarah yang kaya dan merupakan salah satu lokasi yang sering disebutkan dalam [[Alkitab]], terutama dalam [[Perjanjian Baru]]. Wilayah ini juga dikenal sebagai tempat kelahiran beberapa tokoh besar dalam [[sejarah Yahudi]] dan [[Kristen]], serta menjadi latar bagi beberapa peristiwa penting dalam kehidupan [[Yesus]].
'''Galilea''' ([[bahasa Ibrani]]: hagalil הגליל, [[bahasa Arab]]: al-jaleel الجليل), berarti "sirkuit", adalah sebuah daerah yang luas dan bertumpang tindih dengan sebagian Distrik Utara [[Israel]].


==Sejarah==
Galilea mencakup lebih dari sepertiga wilayah Israel di masa kini, yang merentang "dari Dan di utara, di kaki Gunung Hermon, hingga ke pinggiran Karmel dan Gilboa di selatan, dan dari lembah Yordan di timur hingga ke dataran-dataran yang indah di Yizrel dan Akko, hingga ke pantai Laut Tengah di sebelah barat."
[[Berkas:Ancient Galilee.jpg|jmpl|170px|Peta Galilea, tahun 50 M]]
====Zaman Kuno====
Wilayah Galilea telah dihuni sejak [[zaman prasejarah]]. Artefak dan bukti [[arkeologis]] menunjukkan adanya [[peradaban kuno]] di daerah ini, yang telah berinteraksi dengan bangsa-bangsa besar lainnya di [[Timur Tengah]], seperti [[Mesir]] dan [[Mesopotamia]]. Pada masa [[Kekaisaran Romawi]], Galilea berada di bawah kendali kerajaan-kerajaan lokal yang merupakan vassal dari [[Roma]], dan akhirnya diperintah oleh '''Dinasti Herodes''' yang memerintah atas nama kekaisaran.


====Masa Yesus====
== Zaman Alkitab ==
Galilea memiliki peran penting dalam kisah [[Perjanjian Baru]]. Kota-kota di Galilea, seperti [[Nazaret]], [[Kapernaum]], dan '''Kana''', sering disebut dalam berbagai kisah [[Injil]]. [[Yesus]] banyak menghabiskan waktunya untuk berkhotbah di wilayah ini. Peristiwa-peristiwa seperti khotbah di Bukit, [[mukjizat]] penyembuhan, dan berjalan di atas air di [[Danau Galilea]] tercatat terjadi di sini, menjadikan Galilea sebagai wilayah penting dalam [[tradisi Kristen]].
Pada masa [[Yesus]] dan sebelumnya, wilayah Galilea dihuni oleh orang [[Samaria]], yaitu orang-orang yang berdarah campuran (karena pembuangan bangsa Yahudi, dan pendudukan oleh Kekaisaran [[Asyur]] dan [[Babel]], penduduk daerah itu kebanyakan berdarah campuran). Orang Yahudi kultural maupun yang saleh menganggap orang Samaria tidak murni, dan karena itu mereka "najis" secara moral, rohani maupun fisik (didiami oleh roh-roh dan mengidap penyakit). Pada umumnya orang Yahudi enggan berurusan dengan orang Samaria. Itulah salah satu alasan mengapa [[Yesus dari Nazaret]] dan murid-muridnya (sebagian dari mereka adalah nelayan dari Galilea) ditanggapi dengan rasa skeptik, ejekan dan bahkan kebencian oleh oleh para pemimpin Yahudi yang saleh di Yerusalem. Mereka sendiri menyebut Yesus "orang Samaria". Ia menjawab mereka dengan perumpamaan tentang [[Perumpamaan Orang Samaria|orang Samaria yang murah hati]]. Kitab suci sendiri telah memberitakan bahwa "Galilea tanah orang asing" akan "melihat Terang yang besar", Terang dari [[Mesias]] Israel (lih. Kitab [[Yesaya]]).


====Abad Pertengahan====
[[Kategori:Israel]]
Pada abad pertengahan, wilayah ini berada di bawah pengaruh [[Kekhalifahan Islam]] setelah penaklukan [[Muslim]] pada abad ke-7. Galilea kemudian menjadi bagian dari berbagai kerajaan Muslim yang bergantian menguasai wilayah ini, termasuk [[Dinasti Fatimiyah]], [[Kesultanan Ayyubiyah]], dan [[Mamluk]]. Selama [[Perang Salib]], wilayah ini menjadi saksi banyak pertempuran, terutama karena lokasinya yang strategis dan kedekatannya dengan [[Yerusalem]]. [[Pasukan Salib]] sempat mendirikan '''Kerajaan Latin''' yang mencakup wilayah Galilea.


====Periode Ottoman====
[[an:Galileya]]
Pada tahun 1517, [[Kekaisaran Ottoman]] mengambil alih Galilea bersama dengan wilayah lain di [[Levant]]. Kekuasaan [[Ottoman]] berlangsung hingga kekalahan mereka dalam [[Perang Dunia I]]. Di bawah [[Ottoman]], Galilea tetap dihuni oleh populasi [[Yahudi]], [[Kristen]], dan [[Muslim]] yang beragam, dan menjadi pusat pertanian yang penting.
[[ang:Galilēa]]

[[ar:الجليل (فلسطين)]]
====Periode Mandat Inggris dan Modern====
[[arc:ܓܠܝܠܐ]]
Setelah kekalahan [[Ottoman]], wilayah ini berada di bawah '''Mandat Inggris''' di [[Palestina]]. Pada tahun 1948, Galilea menjadi bagian dari [[negara Israel]] setelah [[perang Arab-Israel]] pertama. Galilea mengalami perubahan besar dalam demografi dan infrastruktur, dengan penduduk Yahudi yang pindah ke wilayah ini dan peningkatan pembangunan kota-kota serta fasilitas umum.
[[bpy:গালিলেইয়া]]

[[ca:Galilea]]
==Geografi==
[[cs:Galilea]]
Galilea terbagi menjadi dua wilayah utama: [[Galilea Atas]] dan [[Galilea Bawah]]. [[Galilea Atas]] terdiri dari dataran tinggi dan perbukitan yang lebih tinggi, sementara [[Galilea Bawah]] memiliki dataran dan lembah yang lebih subur dan datar.
[[cy:Galilea]]
* [[Danau Galilea]]: Terletak di bagian timur Galilea, Danau Galilea (juga dikenal sebagai Danau Tiberias) adalah danau air tawar terbesar di Israel. Danau ini memiliki peran penting dalam ekosistem dan ekonomi setempat serta menjadi sumber utama air minum untuk Israel.
[[da:Galilæa]]
* [[Gunung Tabor]]: Terletak di Galilea Bawah, Gunung Tabor diyakini sebagai lokasi [[Transfigurasi Yesus]] menurut tradisi Kristen.
[[de:Galiläa]]
* '''Iklim''': Galilea memiliki [[iklim Mediterania]] dengan musim panas yang panas dan kering serta musim dingin yang sejuk dan basah. Curah hujan di [[Galilea Atas]] lebih tinggi dibandingkan di [[Galilea Bawah]], yang memungkinkan wilayah ini menjadi salah satu pusat pertanian yang subur.
[[el:Γαλιλαία]]

[[en:Galilee]]
==Demografi==
[[eo:Galileo (regiono)]]
Populasi Galilea terdiri dari berbagai kelompok etnis dan agama, termasuk [[Yahudi]], [[Muslim]], [[Kristen]], dan [[Druze]]. Dalam beberapa dekade terakhir, Galilea juga telah menjadi tempat tinggal bagi beberapa komunitas yang berbeda latar belakang. Wilayah ini dikenal dengan toleransi antar-agama yang kuat serta adanya hubungan komunitas yang baik di antara berbagai kelompok.
[[es:Galilea]]

[[et:Galilea]]
==Ekonomi==
[[eu:Galilea]]
Ekonomi Galilea sebagian besar didorong oleh sektor pertanian, pariwisata, dan industri ringan. Pertanian merupakan kegiatan ekonomi utama dengan hasil seperti anggur, zaitun, jeruk, dan berbagai jenis sayuran. Selain itu, [[Danau Galilea]] juga menjadi daya tarik pariwisata utama, menarik pengunjung lokal maupun internasional, khususnya wisatawan yang tertarik pada situs-situs ziarah Kristen.
[[fi:Galilea]]

[[fr:Galilée (région)]]
==Pariwisata==
[[he:הגליל]]
Galilea memiliki banyak situs sejarah dan religi yang menjadi tujuan wisata populer:
[[hr:Galileja]]
* [[Nazaret]]: Kota ini dianggap sebagai tempat tinggal Yesus selama masa kecilnya dan tempat Maria menerima kabar dari [[Malaikat Gabriel]]. [[Basilika Kabar Sukacita]] di Nazaret menjadi daya tarik utama bagi peziarah Kristen.
[[it:Galilea]]
* [[Kapernaum]]: Dianggap sebagai "kota Yesus" dalam [[Perjanjian Baru]], Kapernaum adalah lokasi sejumlah [[mukjizat Yesus]]. Reruntuhan [[sinagoge]] dan rumah [[Rasul Petrus]] juga ditemukan di sini.
[[ja:ガリラヤ]]
* '''Kana''': Kota ini terkenal sebagai lokasi [[mukjizat]] pertama Yesus, yakni mengubah air menjadi anggur pada pesta pernikahan. Gereja Kana menjadi situs penting bagi wisatawan religius.
[[ko:갈릴리]]
* '''Gunung Beatitudes''': Tempat ini dipercaya sebagai lokasi Khotbah di Bukit, dan sebuah gereja dibangun di atasnya untuk memperingati peristiwa tersebut.
[[la:Galileia]]

[[nl:Galilea]]
==Pengaruh Budaya dan Religi==
[[no:Galilea]]
Galilea memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan [[agama Yahudi]] dan [[Kristen]]. Banyak [[tokoh Alkitab]] dan nabi besar lahir atau tinggal di wilayah ini. Tradisi Yahudi mencatat bahwa beberapa sekolah penting yang mengajarkan [[Hukum Taurat]] berdiri di sini, dan setelah penghancuran [[Bait Suci]] kedua, banyak cendekiawan Yahudi pindah ke wilayah ini. Galilea juga menjadi pusat awal [[Kekristenan]], di mana ajaran [[Yesus]] menyebar dan menghasilkan komunitas Kristen pertama.
[[oc:Galilèa]]

[[pl:Galilea]]
==Signifikansi dalam Arkeologi==
[[pt:Galileia]]
Galilea adalah wilayah penting bagi arkeologi karena kekayaan peninggalan dari berbagai periode sejarah. Beberapa [[situs arkeologi]] besar di Galilea, termasuk [[Kapernaum]], Sepphoris, dan [[Magdala]], telah memberikan wawasan berharga tentang kehidupan masyarakat pada [[Romawi kuno|zaman Romawi]] dan [[Kekaisaran Bizantium|Bizantium]].
[[roa-rup:Galilea]]

[[ru:Галилея]]
==Galilea dalam Budaya Populer==
[[sc:Galilea]]
Kisah-kisah tentang [[Yesus]] dan hubungannya dengan Galilea telah diabadikan dalam berbagai karya sastra, film, dan seni. [[Danau Galilea]], khususnya, sering digambarkan dalam [[seni Kristen]] sebagai tempat yang damai dan memiliki nilai religius tinggi.
[[sl:Galileja]]

[[sr:Галилеја]]
== Pustaka tambahan ==
[[sv:Galileen]]
{{reflist}}
[[tl:Galilea]]
* Aviam, M., "Galilee: The Hellenistic to Byzantine Periods," in ''The New Encyclopedia of Archaeological Excavations in the Holy Land'', vol. 2 (4 vols) (Jerusalem: IES / Carta), 1993, 452–458.
[[tr:Celile]]
* Meyers, Eric M. (ed), ''Galilee through the Centuries: Confluence of Cultures'' (Winona Lake, IN: Eisenbrauns, 1999) (Duke Judaic Studies 1).
[[uk:Галілея]]
* Chancey, A. M., ''Myth of a Gentile Galilee: The Population of Galilee and New Testament Studies'' (Cambridge: Cambridge University Press, 2002) (Society of New Testament Monograph Series 118).
[[vi:Galilea]]
* Aviam, M., "First-century Jewish Galilee: An archaeological perspective," in Edwards, D.R. (ed.), ''Religion and Society in Roman Palestine: Old Questions, New Approaches'' (New York / London: Routledge, 2004), 7–27.
[[zh:加利利]]
* Aviam, M., ''Jews, Pagans and Christians in the Galilee'' (Rochester NY: University of Rochester Press, 2004) (Land of Galilee 1).
* Chancey, Mark A., ''Greco-Roman Culture and the Galilee of Jesus'' (Cambridge: Cambridge University Press, 2006) (Society for New Testament Studies Monograph Series, 134).
* Freyne, Sean, "Galilee and Judea in the First Century," in Margaret M. Mitchell and Frances M. Young (eds), ''Cambridge History of Christianity. Vol. 1. Origins to Constantine'' (Cambridge: Cambridge University Press, 2006) (Cambridge History of Christianity), 163-194.
* Zangenberg, Jürgen, Harold W. Attridge and Dale B. Martin (eds), ''Religion, Ethnicity and Identity in Ancient Galilee: A Region in Transition'' (Tübingen, Mohr Siebeck, 2007) (Wissenschaftliche Untersuchungen zum Neuen Testament, 210).
* Fiensy, David A., "Population, Architecture, and Economy in Lower Galilean Villages and Towns in the First Century AD: A Brief Survey," in John D. Wineland, Mark Ziese, James Riley Estep Jr. (eds), ''My Father's World: Celebrating the Life of Reuben G. Bullard'' (Eugene (OR), Wipf & Stock, 2011), 101-119.

[[Kategori:Geografi Israel]]
[[Kategori:Yesus dan sejarah]]
[[Kategori:Tempat di Alkitab]]

Revisi terkini sejak 10 November 2024 12.18

Galilea adalah salah satu wilayah yang terletak di bagian utara Israel. Secara geografis, wilayah ini terkenal dengan perbukitan hijau, lembah subur, serta sejumlah danau dan sungai, termasuk Danau Galilea yang menjadi ikon penting. Galilea memiliki sejarah yang kaya dan merupakan salah satu lokasi yang sering disebutkan dalam Alkitab, terutama dalam Perjanjian Baru. Wilayah ini juga dikenal sebagai tempat kelahiran beberapa tokoh besar dalam sejarah Yahudi dan Kristen, serta menjadi latar bagi beberapa peristiwa penting dalam kehidupan Yesus.

Peta Galilea, tahun 50 M

Zaman Kuno

[sunting | sunting sumber]

Wilayah Galilea telah dihuni sejak zaman prasejarah. Artefak dan bukti arkeologis menunjukkan adanya peradaban kuno di daerah ini, yang telah berinteraksi dengan bangsa-bangsa besar lainnya di Timur Tengah, seperti Mesir dan Mesopotamia. Pada masa Kekaisaran Romawi, Galilea berada di bawah kendali kerajaan-kerajaan lokal yang merupakan vassal dari Roma, dan akhirnya diperintah oleh Dinasti Herodes yang memerintah atas nama kekaisaran.

Masa Yesus

[sunting | sunting sumber]

Galilea memiliki peran penting dalam kisah Perjanjian Baru. Kota-kota di Galilea, seperti Nazaret, Kapernaum, dan Kana, sering disebut dalam berbagai kisah Injil. Yesus banyak menghabiskan waktunya untuk berkhotbah di wilayah ini. Peristiwa-peristiwa seperti khotbah di Bukit, mukjizat penyembuhan, dan berjalan di atas air di Danau Galilea tercatat terjadi di sini, menjadikan Galilea sebagai wilayah penting dalam tradisi Kristen.

Abad Pertengahan

[sunting | sunting sumber]

Pada abad pertengahan, wilayah ini berada di bawah pengaruh Kekhalifahan Islam setelah penaklukan Muslim pada abad ke-7. Galilea kemudian menjadi bagian dari berbagai kerajaan Muslim yang bergantian menguasai wilayah ini, termasuk Dinasti Fatimiyah, Kesultanan Ayyubiyah, dan Mamluk. Selama Perang Salib, wilayah ini menjadi saksi banyak pertempuran, terutama karena lokasinya yang strategis dan kedekatannya dengan Yerusalem. Pasukan Salib sempat mendirikan Kerajaan Latin yang mencakup wilayah Galilea.

Periode Ottoman

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1517, Kekaisaran Ottoman mengambil alih Galilea bersama dengan wilayah lain di Levant. Kekuasaan Ottoman berlangsung hingga kekalahan mereka dalam Perang Dunia I. Di bawah Ottoman, Galilea tetap dihuni oleh populasi Yahudi, Kristen, dan Muslim yang beragam, dan menjadi pusat pertanian yang penting.

Periode Mandat Inggris dan Modern

[sunting | sunting sumber]

Setelah kekalahan Ottoman, wilayah ini berada di bawah Mandat Inggris di Palestina. Pada tahun 1948, Galilea menjadi bagian dari negara Israel setelah perang Arab-Israel pertama. Galilea mengalami perubahan besar dalam demografi dan infrastruktur, dengan penduduk Yahudi yang pindah ke wilayah ini dan peningkatan pembangunan kota-kota serta fasilitas umum.

Galilea terbagi menjadi dua wilayah utama: Galilea Atas dan Galilea Bawah. Galilea Atas terdiri dari dataran tinggi dan perbukitan yang lebih tinggi, sementara Galilea Bawah memiliki dataran dan lembah yang lebih subur dan datar.

  • Danau Galilea: Terletak di bagian timur Galilea, Danau Galilea (juga dikenal sebagai Danau Tiberias) adalah danau air tawar terbesar di Israel. Danau ini memiliki peran penting dalam ekosistem dan ekonomi setempat serta menjadi sumber utama air minum untuk Israel.
  • Gunung Tabor: Terletak di Galilea Bawah, Gunung Tabor diyakini sebagai lokasi Transfigurasi Yesus menurut tradisi Kristen.
  • Iklim: Galilea memiliki iklim Mediterania dengan musim panas yang panas dan kering serta musim dingin yang sejuk dan basah. Curah hujan di Galilea Atas lebih tinggi dibandingkan di Galilea Bawah, yang memungkinkan wilayah ini menjadi salah satu pusat pertanian yang subur.

Demografi

[sunting | sunting sumber]

Populasi Galilea terdiri dari berbagai kelompok etnis dan agama, termasuk Yahudi, Muslim, Kristen, dan Druze. Dalam beberapa dekade terakhir, Galilea juga telah menjadi tempat tinggal bagi beberapa komunitas yang berbeda latar belakang. Wilayah ini dikenal dengan toleransi antar-agama yang kuat serta adanya hubungan komunitas yang baik di antara berbagai kelompok.

Ekonomi Galilea sebagian besar didorong oleh sektor pertanian, pariwisata, dan industri ringan. Pertanian merupakan kegiatan ekonomi utama dengan hasil seperti anggur, zaitun, jeruk, dan berbagai jenis sayuran. Selain itu, Danau Galilea juga menjadi daya tarik pariwisata utama, menarik pengunjung lokal maupun internasional, khususnya wisatawan yang tertarik pada situs-situs ziarah Kristen.

Pariwisata

[sunting | sunting sumber]

Galilea memiliki banyak situs sejarah dan religi yang menjadi tujuan wisata populer:

  • Nazaret: Kota ini dianggap sebagai tempat tinggal Yesus selama masa kecilnya dan tempat Maria menerima kabar dari Malaikat Gabriel. Basilika Kabar Sukacita di Nazaret menjadi daya tarik utama bagi peziarah Kristen.
  • Kapernaum: Dianggap sebagai "kota Yesus" dalam Perjanjian Baru, Kapernaum adalah lokasi sejumlah mukjizat Yesus. Reruntuhan sinagoge dan rumah Rasul Petrus juga ditemukan di sini.
  • Kana: Kota ini terkenal sebagai lokasi mukjizat pertama Yesus, yakni mengubah air menjadi anggur pada pesta pernikahan. Gereja Kana menjadi situs penting bagi wisatawan religius.
  • Gunung Beatitudes: Tempat ini dipercaya sebagai lokasi Khotbah di Bukit, dan sebuah gereja dibangun di atasnya untuk memperingati peristiwa tersebut.

Pengaruh Budaya dan Religi

[sunting | sunting sumber]

Galilea memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan agama Yahudi dan Kristen. Banyak tokoh Alkitab dan nabi besar lahir atau tinggal di wilayah ini. Tradisi Yahudi mencatat bahwa beberapa sekolah penting yang mengajarkan Hukum Taurat berdiri di sini, dan setelah penghancuran Bait Suci kedua, banyak cendekiawan Yahudi pindah ke wilayah ini. Galilea juga menjadi pusat awal Kekristenan, di mana ajaran Yesus menyebar dan menghasilkan komunitas Kristen pertama.

Signifikansi dalam Arkeologi

[sunting | sunting sumber]

Galilea adalah wilayah penting bagi arkeologi karena kekayaan peninggalan dari berbagai periode sejarah. Beberapa situs arkeologi besar di Galilea, termasuk Kapernaum, Sepphoris, dan Magdala, telah memberikan wawasan berharga tentang kehidupan masyarakat pada zaman Romawi dan Bizantium.

Galilea dalam Budaya Populer

[sunting | sunting sumber]

Kisah-kisah tentang Yesus dan hubungannya dengan Galilea telah diabadikan dalam berbagai karya sastra, film, dan seni. Danau Galilea, khususnya, sering digambarkan dalam seni Kristen sebagai tempat yang damai dan memiliki nilai religius tinggi.

Pustaka tambahan

[sunting | sunting sumber]
  • Aviam, M., "Galilee: The Hellenistic to Byzantine Periods," in The New Encyclopedia of Archaeological Excavations in the Holy Land, vol. 2 (4 vols) (Jerusalem: IES / Carta), 1993, 452–458.
  • Meyers, Eric M. (ed), Galilee through the Centuries: Confluence of Cultures (Winona Lake, IN: Eisenbrauns, 1999) (Duke Judaic Studies 1).
  • Chancey, A. M., Myth of a Gentile Galilee: The Population of Galilee and New Testament Studies (Cambridge: Cambridge University Press, 2002) (Society of New Testament Monograph Series 118).
  • Aviam, M., "First-century Jewish Galilee: An archaeological perspective," in Edwards, D.R. (ed.), Religion and Society in Roman Palestine: Old Questions, New Approaches (New York / London: Routledge, 2004), 7–27.
  • Aviam, M., Jews, Pagans and Christians in the Galilee (Rochester NY: University of Rochester Press, 2004) (Land of Galilee 1).
  • Chancey, Mark A., Greco-Roman Culture and the Galilee of Jesus (Cambridge: Cambridge University Press, 2006) (Society for New Testament Studies Monograph Series, 134).
  • Freyne, Sean, "Galilee and Judea in the First Century," in Margaret M. Mitchell and Frances M. Young (eds), Cambridge History of Christianity. Vol. 1. Origins to Constantine (Cambridge: Cambridge University Press, 2006) (Cambridge History of Christianity), 163-194.
  • Zangenberg, Jürgen, Harold W. Attridge and Dale B. Martin (eds), Religion, Ethnicity and Identity in Ancient Galilee: A Region in Transition (Tübingen, Mohr Siebeck, 2007) (Wissenschaftliche Untersuchungen zum Neuen Testament, 210).
  • Fiensy, David A., "Population, Architecture, and Economy in Lower Galilean Villages and Towns in the First Century AD: A Brief Survey," in John D. Wineland, Mark Ziese, James Riley Estep Jr. (eds), My Father's World: Celebrating the Life of Reuben G. Bullard (Eugene (OR), Wipf & Stock, 2011), 101-119.