Lompat ke isi

Widjojo Soejono: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
EdyDjarot (bicara | kontrib)
Tag: VisualEditor pranala ke halaman disambiguasi
Achmad Suharto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(29 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Officeholder
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix = <small>[[Jenderal]] [[TNI]] (Purn.)</small>
|honorific-prefix = <small>[[Jenderal]] [[TNI]] (Purn.)</small>
|name = Widjojo Soejono
|name =
|image = Jenderal TNI Purnawirawan Widjojo Soejono.png
|image = [[Berkas:Jenderal TNI Purnawirawan Widjojo Soejono.png|250px]]
|imagesize =
|imagesize = Widjojo Soejono
|caption = Jenderal TNI (Purn) Widjojo Soejono
|caption = Jenderal TNI (Purn) Widjojo Soejono
|office = Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus|Komandan Pusat Pasukan Khusus Angkatan Darat
|office = Kepala Staf Komando Keamanan dan Ketertiban
|order = ke-6
|term_start = 1980
|term_start = 1967
|term_end = 1982
|president = [[Soeharto]]
|term_end = 1970
|vicepresident = [[Adam Malik]]
|predecessor = [[Sarwo Edhi Wibowo|Brigjen TNI Sarwo Edhi Wibowo]]
|1blankname = [[Panglima Kopkamtib]]
|successor = [[Witarmin|Brigjen TNI Witarmin]]
|1namedata = [[Sudomo]]
|birth_date = {{birth date and age|1928|5|9}}
|office1 = Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus|Komandan Pusat Pasukan Khusus Angkatan Darat
|birth_place = {{negara|Indonesia}} [[Tulungagung]], [[Jawa Timur]]
|order1 = ke-6
|death_date =
|term_start1 = 1967
|death_place =
|term_end1 = 1970
|predecessor1 = [[Sarwo Edhi Wibowo|Brigjen TNI Sarwo Edhi Wibowo]]
|successor1 = [[Witarmin|Brigjen TNI Witarmin]]
|birth_date = {{Birth date|1928|5|9}}
|birth_place = [[Tulungagung]], [[Jawa Timur]]
|death_date = {{Death date and age|2022|5|11|1928|5|9}}
|death_place = [[Jakarta Pusat]]
|allegiance = {{flag|Indonesia}}
|allegiance = {{flag|Indonesia}}
|serviceyears = 1945–1982
|serviceyears = 1945–1982
|rank = [[Berkas:Pdu jendtni staf.png|25px]] [[Jenderal]] [[TNI]]
|rank = [[Berkas:22-TNI Army-GEN.svg|25px]] [[Jenderal]] [[TNI]]
|branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Army.svg|25px]] [[TNI Angkatan Darat]]
|branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Army.svg|25px]] [[TNI Angkatan Darat]]
|unit = [[Infanteri]] ([[Kopassandha]])
|unit = [[Infanteri]] ([[Kopassandha]])
Baris 31: Baris 38:
|religion = [[Islam]]
|religion = [[Islam]]
}}
}}
'''[[Jenderal]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) Widjojo Soejono''' ({{lahirmati|[[Tulungagung]], [[Jawa Timur]]|9|5|1928}}) merupakan seorang purnawirawan dengan pangkat bintang empat di pundaknya. Dan mantan [[Danjen Kopassus|Komandan Puspasus]] sekarang [[Kopassus]] ke-6 periode 1967-1970.
'''[[Jenderal]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) Widjojo Soejono''' ({{lahirmati|[[Tulungagung]], [[Jawa Timur]]|9|5|1928|[[Jakarta]]|11|5|2022}}) merupakan seorang purnawirawan dengan pangkat bintang empat di pundaknya. Dan mantan [[Danjen Kopassus|Komandan Puspasus]] sekarang [[Kopassus]] ke-6 periode 1967-1970.


== Awal Kehidupan ==
== Riwayat Hidup ==

=== Awal Kehidupan ===
Widjojo Soejono dilahirkan di Tulungagung, Jawa Timur pada tanggal 9 Mei 1928 sebagai putera bungsu 15 orang bersaudara dengan Ayah Martodidjojo yang leluhurnya berasal dari Surakarta dan Ibu Roesmirah yang leluhurnya berasal dari Yogyakarta.
Widjojo Soejono dilahirkan di Tulungagung, Jawa Timur pada tanggal 9 Mei 1928 sebagai putera bungsu 15 orang bersaudara dengan Ayah Martodidjojo yang leluhurnya berasal dari Surakarta dan Ibu Roesmirah yang leluhurnya berasal dari Yogyakarta.


Sekolah Dasar ditempuhnya pada zaman penjajahan Belanda yang bernama H.I.S. Melanjutkan ke Sekolah Teknik yang pada zaman penjajahan Belanda bernama K.E.S., pada zaman pendudukan Jepang disebut Kogyo Gakko dan sekarang bernama SMK I Surabaya, beliau sekelas dengan [[Soewoto Sukendar]] yang kelak jadi [[Kepala Staf TNI Angkatan Udara]] dengan pangkat Marsekal TNI dan [[Widodo Budidarmo]] yang di kemudian hari jadi [[Kapolri]] dengan pangkat Jenderal Pol. Sedang [[Soemitro]] yang terakhir juga berbintang empat dan menjabat sebagai Wapangab merangkap Panglima KOPKAMTIB duduk ditingkat yang sama dengan belajar jurusan lain.
Sekolah Dasar ditempuhnya pada zaman penjajahan Belanda yang bernama H.I.S. Melanjutkan ke Sekolah Teknik yang pada zaman penjajahan Belanda bernama K.E.S., pada zaman pendudukan Jepang disebut ''Kogyo Gakko'' dan sekarang bernama [[SMK Negeri 1 Surabaya|SMK I Surabaya]], beliau sekelas dengan [[Soewoto Sukendar]] yang kelak jadi [[Kepala Staf TNI Angkatan Udara]] dengan pangkat Marsekal TNI dan [[Widodo Budidarmo]] yang di kemudian hari jadi [[Kapolri]] dengan pangkat Jenderal Pol. Sedang [[Soemitro]] yang terakhir juga berbintang empat dan menjabat sebagai Wapangab merangkap Panglima KOPKAMTIB duduk ditingkat yang sama dengan belajar jurusan lain.

Semangat kemerdekaan yang sudah demikian bergelora ditengah-tengah masyarakat mendorong Widjojo Soejono untuk meninggalkan Sekolah pada umur 17 tahun dan mengikuti Latihan Perwira Tentara Sukarela [[Pembela Tanah Air]] (PETA) di Bogor pada awal tahun 1945. Setelah lulus ia ditempatkan di Batalyon 4 Karesidenan Malang. Setelah pembubaran PETA dua hari menyusul [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia]], ia bergabung dengan seniornya Soehardjo untuk membentuk [[Badan Keamanan Rakyat]] (BKR) di ''HBS Straat'' yang sekarang bernama Jalan Wijaya Kusuma, Surabaya, kesatuan - kesatuan mana di kemudian hari menjadi TNI Resimen 33 Divisi VI/Narotama.


=== Karier Militer ===
Semangat kemerdekaan yang sudah demikian bergelora ditengah-tengah masyarakat mendorong Widjojo Soejono untuk meninggalkan Sekolah pada umur 17 tahun dan mengikuti Latihan Perwira Tentara Sukarela [[Pembela Tanah Air]] (PETA) di Bogor pada awal tahun 1945. Setelah lulus ia ditempatkan di Batalyon 4 Karesidenan Malang. Setelah pembubaran PETA dua hari menyusul [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia]], ia bergabung dengan seniornya Soehardjo untuk membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) di HBS Straat yang sekarang bernama Jalan Wijaya Kusuma, Surabaya, kesatuan - kesatuan mana di kemudian hari menjadi TNI Resimen 33 Divisi VI/Narotama.
Widjojo Soejono, Mengawali karier dan pengabdiannya di dunia kemiliteran, TNI, melalui pendidikan perwira tentara sukarela [[Pembela Tanah Air|Pembela Tanah Air (PETA)]] sebagai seorang [[Bintara]], tapi karena prestasi maka ia dikirim ke Bogor untuk bisa mengikuti pendidikan [[Perwira]] [[Pembela Tanah Air|PETA]]. di masa akhir pendudukan tentara Jepang sebagai Shoodancho, pangkat setara Perwira Pertama pada 1 Juni 1945. Selanjutnya, ketika PETA dibubarkan pada 19 Agustus 1945, dan membawanya bergabung dengan seorang senior bernama Suharjo, mantan Chudancho yang membangun Badan Keamanan Rakyat (BKR) di Kota Surabaya, tepatnya di bekas gedung [[Hoogere Burgerschool|Hogere Burgerschool]] (HBS) yang terletak di jalan yang kini disebut Jalan Wijaya Kusuma, dan merupakan cikal bakal dari Resimen 1 Divisi VI dikemudian hari dikenal dengan Resimen 33 Divisi Brawijaya. Dengan mengaku setahun lebih tua, sesungguhnya Widjojo ketika itu baru berumur 17 tahun dan mendapatkan tugas di Staf Resimen 33.<ref>{{Cite web |url=http://matapadi.com/2017/05/19/wiliaterkenangan/ |title="LETKOL WILIATER DALAM KENANGAN SEORANG PRAJURIT" |access-date=2020-04-21 |archive-date=2020-02-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200204010841/http://www.matapadi.com/2017/05/19/wiliaterkenangan/ |dead-url=yes }}</ref>
== Karier Militer ==
Widjojo Soejono, Mengawali karier dan pengabdiannya di dunia kemiliteran, TNI, melalui pendidikan perwira tentara sukarela Pembela Tanah Air (PETA) di masa akhir pendudukan tentara Jepang sebagai Shoodancho, pangkat setara Perwira Pertama pada 1 Juni 1945. Selanjutnya, ketika PETA dibubarkan pada 19 Agustus 1945, dan membawanya bergabung dengan seorang senior bernama Suharjo, mantan Chudancho yang membangun Badan Keamanan Rakyat (BKR) di Kota Surabaya, tepatnya di bekas gedung Hogere Burger School (HBS) yang terletak di jalan yang kini disebut Jalan Wijaya Kusuma, dan merupakan cikal bakal dari Resimen 1 Divisi VI di kemudian hari dikenal dengan Resimen 33 Divisi Brawijaya. Dengan mengaku setahun lebih tua, sesungguhnya Widjojo ketika itu baru berumur 17 tahun dan mendapatkan tugas di Staf Resimen 33.<ref>{{Cite web |url=http://matapadi.com/2017/05/19/wiliaterkenangan/ |title="LETKOL WILIATER DALAM KENANGAN SEORANG PRAJURIT" |access-date=2020-04-21 |archive-date=2020-02-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200204010841/http://www.matapadi.com/2017/05/19/wiliaterkenangan/ |dead-url=yes }}</ref>


Akhir tahun 1946, dengan selesainya penarikan Tentara Inggris keluar wilayah Indonesia, Perang Mempertahankan Kemerdekaan melawan agresi Belanda masih berbentuk linier frontal. Selain itu kekuatan bersenjata dari Laskar Kejuangan Bersenjata, kekuatan Tentara Republik Indonesia di Jawa Timur terdiri atas tiga divisi yaitu; Divisi V Ronggolawe, Divisi VI Narotama dan Divisi VII Untung Surapati.
Akhir tahun 1946, dengan selesainya penarikan Tentara Inggris keluar wilayah Indonesia, Perang Mempertahankan Kemerdekaan melawan agresi Belanda masih berbentuk linier frontal. Selain itu kekuatan bersenjata dari Laskar Kejuangan Bersenjata, kekuatan Tentara Republik Indonesia di Jawa Timur terdiri atas tiga divisi yaitu; Divisi V Ronggolawe, Divisi VI Narotama dan Divisi VII Untung Surapati.


Front dari Divisi VI Narotama yang menghadapi kekuatan utama tentara Belanda di wilayah Surabaya merupakan garis melingkar dari timur Gresik ke sebelah utara Krian, yang selanjutnya berakhir di Porong.
Front dari Divisi VI Narotama yang menghadapi kekuatan utama tentara Belanda di wilayah Surabaya merupakan garis melingkar dari timur [[Kabupaten Gresik|Gresik]] ke sebelah utara [[Krian, Sidoarjo|Krian]], yang selanjutnya berakhir di [[Porong, Sidoarjo|Porong]].


Divisi ini terdiri atas tiga Resimen dan Resimen 1 atau dikemudian hari dikenal dengan Resimen 33 yang memang didirikan sejak awal di kota Surabaya mendapatkan porsi terbesar dari tugas pertahanan. Keadaan ini berlangsung sebelum nama Tentara Republik Indonesia (TRI) diubah menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) mulai 3 Juni 1947.
Divisi ini terdiri atas tiga Resimen dan Resimen 1 atau dikemudian hari dikenal dengan Resimen 33 yang memang didirikan sejak awal di kota Surabaya mendapatkan porsi terbesar dari tugas pertahanan. Keadaan ini berlangsung sebelum nama Tentara Republik Indonesia (TRI) diubah menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) mulai 3 Juni 1947.
Baris 62: Baris 72:
* Tugas mengajar Taktik sebagai Guru di Pusat Infanteri (1959)
* Tugas mengajar Taktik sebagai Guru di Pusat Infanteri (1959)
; [[Letnan Kolonel]]
; [[Letnan Kolonel]]
* Kepala Staf Resimen Para Komando AD, Letnan Kolonel (1959-1961)
* Kepala Staf Resimen Para Komando AD (1959-1961)
* Komandan Brigade/Para, Caduad (1961-1963)
* Komandan Brigade/Para, Caduad/Kostrad (1961-1963)
* Tugas belajar di US Army Command & General Staff Colledge, Forth Leavenworth. (1963-1964)
* Tugas belajar di US Army Command & General Staff Colledge, Forth Leavenworth. (1963-1964)
; [[Kolonel]]
; [[Kolonel]]
Baris 80: Baris 90:
* Kepala Staf Kopkamtib (1980-1982)
* Kepala Staf Kopkamtib (1980-1982)
{{end-col}}
{{end-col}}

==Kematian==
Jenderal Widjojo Soejono meninggal dunia pada pukul 04.43 WIB pada usia 94 tahun di RSPAD Gatot Soebroto karena sakit, dan jenazah almarhum disemayamkan di rumah duka Jalan Karang Asem 1 No. 4-6 RT. 08 RW. 002 [[Kuningan Timur, Setiabudi, Jakarta Selatan|Kelurahan Kuningan Timur Kecamatan Setia Budi, Jakarta Selatan]]. Jenderal TNI (Purn) Widjojo Soejono dimakamkan secara militer di [[Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata|Taman Makam Pahlawan Nasional Utama, Kalibata]] Jakarta Selatan pada Hari Rabu tanggal 11 Mei 2022 Pukul 13.30 WIB.<ref>[https://nasional.sindonews.com/read/766103/14/profil-danjen-kopassus-ke-6-jenderal-tni-purn-widjojo-soejono-1652238351?utm_source=newsstand&utm_medium=aggregator "Kabar Duka, Mantan Danjen Kopassus Widjojo Sujono Wafat"]</ref><ref>[https://tniad.mil.id/angkatan-darat-berduka-salah-satu-sesepuh-terbaik-berpulang/ "TNI Angkatan Darat berduka dengan berpulangnya Jenderal TNI Purn Widjojo Soejono"]</ref><ref>[https://tni.mil.id/view-213524-mantan-kepala-staf-kopkamtib-jenderal-purn-widjojo-soejono-meninggal-dunia.html "Mantan Kepala Staf Kopkamtib Jenderal (Purn) Widjojo Soejono Meninggal Dunia"]</ref>

==Tanda Jasa==
Adapun tanda jasa yang dimiliki antara lain: [[Bintang Gerilya]], [[Bintang Yudha Dharma|Yudha Dharma Nararya Pratama]], [[Bintang Kartika Eka Paksi|Kartika Eka Paksi Nararya Pratama]], [[Satyalancana Kesetiaan VIII]], XVI dan XXIV{{sfn|Lembaga Pemilihan Umum|1973|p=1062}}. Pada tahun 2021, Widjojo Soejono menerima [[Satyalancana Perintis Kemerdekaan]] dari [[Joko Widodo|Presiden Jokowi]].


== Galeri ==
== Galeri ==
Baris 85: Baris 101:
Berkas:Danjen Kopassus Widjoyo Suyono.jpg|Kolonel Inf Widjojo Soejono
Berkas:Danjen Kopassus Widjoyo Suyono.jpg|Kolonel Inf Widjojo Soejono
File:Jenderal TNI Purn Widjojo Soejono.png|Brigadir Jenderal TNI Widjojo Soejono
File:Jenderal TNI Purn Widjojo Soejono.png|Brigadir Jenderal TNI Widjojo Soejono
File:Widjojo Soejono as the Commander of the 13th Regional Military Command (Merdeka).jpg|Mayor Jenderal TNI Widjojo Soejono
Berkas:Jenderal_TNI_Purnawirawan_WidjojoSoejono.png|Letnan Jenderal TNI Widjojo Soejono
Berkas:Jenderal_TNI_Purnawirawan_WidjojoSoejono.png|Letnan Jenderal TNI Widjojo Soejono
</gallery>
</gallery>
Baris 98: Baris 115:


{{DEFAULTSORT:Suyono, Widjoyo}}
{{DEFAULTSORT:Suyono, Widjoyo}}
{{tokoh-militer-stub}}
[[Kategori:Tokoh TNI]]
[[Kategori:Tokoh TNI]]
[[Kategori:Tokoh dari Tulungagung]]
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
[[Kategori:Komandan Jenderal Kopassus]]
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat]]
[[Kategori:Tokoh Kopassus]]
[[Kategori:Tokoh Kopassus]]
[[Kategori:Komandan Jenderal Kopassus]]
[[Kategori:Panglima Komando Daerah Militer V/Brawijaya]]
[[Kategori:Panglima Komando Daerah Militer V/Brawijaya]]
[[Kategori:Tokoh Orde Baru]]
[[Kategori:Tokoh Orde Baru]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:Tokoh dari Tulungagung]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]
[[Kategori:Penerima Bintang Gerilya]]
[[Kategori:Penerima Bintang Yudha Dharma]]
[[Kategori:Penerima Bintang Kartika Eka Paksi]]

Revisi terkini sejak 28 Oktober 2024 18.45

Jenderal TNI (Purn.)
Widjojo Soejono
Jenderal TNI (Purn) Widjojo Soejono
Kepala Staf Komando Keamanan dan Ketertiban
Masa jabatan
1980–1982
PresidenSoeharto
Wakil PresidenAdam Malik
Panglima KopkamtibSudomo
Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus ke-6
Masa jabatan
1967–1970
Informasi pribadi
Lahir(1928-05-09)9 Mei 1928
Tulungagung, Jawa Timur
Meninggal11 Mei 2022(2022-05-11) (umur 94)
Jakarta Pusat
Suami/istriNy. Siti Mastoechajah (Alm)
HubunganMartodidjojo (Ayah)
Roesmirah (Ibu)
Kolonel Dr. Soewondo (Kakak) Widjojo Soeprapto (Kakak)
Anak1. Enny Lukitaning Diah
2. Wedhia Purwaningsih
3. Ariyati Sihwarini
4. Hardini Surjaningsih
5. Budhi Soejono
AlmamaterPeta (1945)
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Darat
Masa dinas1945–1982
Pangkat Jenderal TNI
SatuanInfanteri (Kopassandha)
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Jenderal TNI (Purn.) Widjojo Soejono (9 Mei 1928 – 11 Mei 2022) merupakan seorang purnawirawan dengan pangkat bintang empat di pundaknya. Dan mantan Komandan Puspasus sekarang Kopassus ke-6 periode 1967-1970.

Riwayat Hidup

[sunting | sunting sumber]

Awal Kehidupan

[sunting | sunting sumber]

Widjojo Soejono dilahirkan di Tulungagung, Jawa Timur pada tanggal 9 Mei 1928 sebagai putera bungsu 15 orang bersaudara dengan Ayah Martodidjojo yang leluhurnya berasal dari Surakarta dan Ibu Roesmirah yang leluhurnya berasal dari Yogyakarta.

Sekolah Dasar ditempuhnya pada zaman penjajahan Belanda yang bernama H.I.S. Melanjutkan ke Sekolah Teknik yang pada zaman penjajahan Belanda bernama K.E.S., pada zaman pendudukan Jepang disebut Kogyo Gakko dan sekarang bernama SMK I Surabaya, beliau sekelas dengan Soewoto Sukendar yang kelak jadi Kepala Staf TNI Angkatan Udara dengan pangkat Marsekal TNI dan Widodo Budidarmo yang di kemudian hari jadi Kapolri dengan pangkat Jenderal Pol. Sedang Soemitro yang terakhir juga berbintang empat dan menjabat sebagai Wapangab merangkap Panglima KOPKAMTIB duduk ditingkat yang sama dengan belajar jurusan lain.

Semangat kemerdekaan yang sudah demikian bergelora ditengah-tengah masyarakat mendorong Widjojo Soejono untuk meninggalkan Sekolah pada umur 17 tahun dan mengikuti Latihan Perwira Tentara Sukarela Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor pada awal tahun 1945. Setelah lulus ia ditempatkan di Batalyon 4 Karesidenan Malang. Setelah pembubaran PETA dua hari menyusul Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, ia bergabung dengan seniornya Soehardjo untuk membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) di HBS Straat yang sekarang bernama Jalan Wijaya Kusuma, Surabaya, kesatuan - kesatuan mana di kemudian hari menjadi TNI Resimen 33 Divisi VI/Narotama.

Karier Militer

[sunting | sunting sumber]

Widjojo Soejono, Mengawali karier dan pengabdiannya di dunia kemiliteran, TNI, melalui pendidikan perwira tentara sukarela Pembela Tanah Air (PETA) sebagai seorang Bintara, tapi karena prestasi maka ia dikirim ke Bogor untuk bisa mengikuti pendidikan Perwira PETA. di masa akhir pendudukan tentara Jepang sebagai Shoodancho, pangkat setara Perwira Pertama pada 1 Juni 1945. Selanjutnya, ketika PETA dibubarkan pada 19 Agustus 1945, dan membawanya bergabung dengan seorang senior bernama Suharjo, mantan Chudancho yang membangun Badan Keamanan Rakyat (BKR) di Kota Surabaya, tepatnya di bekas gedung Hogere Burgerschool (HBS) yang terletak di jalan yang kini disebut Jalan Wijaya Kusuma, dan merupakan cikal bakal dari Resimen 1 Divisi VI dikemudian hari dikenal dengan Resimen 33 Divisi Brawijaya. Dengan mengaku setahun lebih tua, sesungguhnya Widjojo ketika itu baru berumur 17 tahun dan mendapatkan tugas di Staf Resimen 33.[1]

Akhir tahun 1946, dengan selesainya penarikan Tentara Inggris keluar wilayah Indonesia, Perang Mempertahankan Kemerdekaan melawan agresi Belanda masih berbentuk linier frontal. Selain itu kekuatan bersenjata dari Laskar Kejuangan Bersenjata, kekuatan Tentara Republik Indonesia di Jawa Timur terdiri atas tiga divisi yaitu; Divisi V Ronggolawe, Divisi VI Narotama dan Divisi VII Untung Surapati.

Front dari Divisi VI Narotama yang menghadapi kekuatan utama tentara Belanda di wilayah Surabaya merupakan garis melingkar dari timur Gresik ke sebelah utara Krian, yang selanjutnya berakhir di Porong.

Divisi ini terdiri atas tiga Resimen dan Resimen 1 atau dikemudian hari dikenal dengan Resimen 33 yang memang didirikan sejak awal di kota Surabaya mendapatkan porsi terbesar dari tugas pertahanan. Keadaan ini berlangsung sebelum nama Tentara Republik Indonesia (TRI) diubah menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) mulai 3 Juni 1947.

Riwayat Jabatan

[sunting | sunting sumber]
Letnan
  • BKR, TKR, TRI, TNI di Kota dan Wilayah Surabaya (1945)
Kapten
  • Perwira Staf Resimen 33 Divisi VI/Narotama
  • Kepala Staf Batalyon 29
  • Wakil Komandan Batalyon Infanteri 511 (1949-1953)
  • Komandan Batalyon Infanteri 505/Brawijaya (1953-1955)
Mayor
  • Komandan Batalyon Infanteri 514 (1955-1957)
  • Tugas belajar di Sekolah Staf & Komando Angkatan Darat (1957-1959)
  • Tugas mengajar Taktik sebagai Guru di Pusat Infanteri (1959)
Letnan Kolonel
  • Kepala Staf Resimen Para Komando AD (1959-1961)
  • Komandan Brigade/Para, Caduad/Kostrad (1961-1963)
  • Tugas belajar di US Army Command & General Staff Colledge, Forth Leavenworth. (1963-1964)
Kolonel
  • Paban Operasi Staf Umum II AD (1964-1965)
Brigadir Jenderal
  • Panglima Komando Tempur IV (1965-1967)
  • Komandan Puspassus AD (1967-1970)
  • Panglima Kodam XIII/Merdeka (1970-1971)
Mayor Jenderal
  • Panglima Kodam VIII/Brawijaya (1971-1975)
Letnan Jenderal
  • Panglima Kowilhan III ( Sulawesi - Kalimantan ) (1975-1978)
  • Panglima Kowilhan II (Jawa, Nusra dan Timor Timur) (1978-1980)
  • Kendali operasional terhadap Operasi militer di Timor Timur
Jenderal
  • Kepala Staf Kopkamtib (1980-1982)

Jenderal Widjojo Soejono meninggal dunia pada pukul 04.43 WIB pada usia 94 tahun di RSPAD Gatot Soebroto karena sakit, dan jenazah almarhum disemayamkan di rumah duka Jalan Karang Asem 1 No. 4-6 RT. 08 RW. 002 Kelurahan Kuningan Timur Kecamatan Setia Budi, Jakarta Selatan. Jenderal TNI (Purn) Widjojo Soejono dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama, Kalibata Jakarta Selatan pada Hari Rabu tanggal 11 Mei 2022 Pukul 13.30 WIB.[2][3][4]

Tanda Jasa

[sunting | sunting sumber]

Adapun tanda jasa yang dimiliki antara lain: Bintang Gerilya, Yudha Dharma Nararya Pratama, Kartika Eka Paksi Nararya Pratama, Satyalancana Kesetiaan VIII, XVI dan XXIV[5]. Pada tahun 2021, Widjojo Soejono menerima Satyalancana Perintis Kemerdekaan dari Presiden Jokowi.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
Jabatan militer
Didahului oleh:
Mayjen TNI Wahono
Panglima Kodam VIII/Brawijaya
1971 - 1975
Diteruskan oleh:
Mayjen TNI Witarmin
Didahului oleh:
Brigjen TNI Sarwo Edhie Wibowo
Komandan RPKAD
1967 - 1970
Diteruskan oleh:
Letjen TNI Witarmin