Lompat ke isi

Tatiek Maliyati: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Pujangga Palagan (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(21 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox artis indonesia
{{Infobox person
|name = Tatiek Maliyati
| name = Tatiek Maliyati
| image = Tatiek Maliyati WS.jpg
|image =
| caption = Tatiek pada tahun 1988
|imagesize =
| alt =
|caption =
| birth_name =
|birthdate = {{birth date and age|1933|11|10|df=y}}
| birth_date = {{birth date and age|1934|11|10|df=y}}
|birthplace = [[Surabaya]], [[Hindia Belanda]]
| birth_place = [[Surabaya]], Hindia Belanda
|birthname =
| baptised =
|othername =
| disappeared_date =
|deathdate =
| disappeared_place =
|deathplace =
| disappeared_status =
|yearsactive =1957–sekarang
| death_date =
|occupation = [[Aktris]], [[penulis skenario]], [[Guru|pengajar]]
| death_place =
|spouse = [[Wahyu Sihombing]]
| death_cause =
|partner =
| body_discovered =
|children = 4
| resting_place =
|parents =
| resting_place_coordinates =
|influences =
| burial_place =
|influenced =
| burial_coordinates =
|website =
| monuments =
|nationality=[[Indonesia]]}}
| nationality = [[Indonesia]]
| other_names =
| siglum =
| citizenship =
| education =
| alma_mater =
| occupation = {{hlist|Aktris|penulis skenario}}
| years_active = 1952–sekarang
| era =
| employer =
| organization =
| agent = <!-- Discouraged in most cases, specifically when promotional, and requiring a reliable source -->
| known_for =
| notable_works = <!-- produces label "Notable work"; may be overridden by |credits=, which produces label "Notable credit(s)"; or by |works=, which produces label "Works"; or by |label_name=, which produces label "Label(s)" -->
| style =
| net_worth = <!-- Net worth should be supported with a citation from a reliable source -->
| height = <!-- "X cm", "X m" or "X ft Y in" plus optional reference (conversions are automatic) -->
| television =
| title = <!-- Formal/awarded/job title. The parameter |office=may be used as an alternative when the label is better rendered as "Office" (e.g. public office or appointments) -->
| term =
| predecessor =
| successor =
| party =
| movement =
| opponents =
| boards =
| criminal_charges = <!-- Criminality parameters should be supported with citations from reliable sources -->
| criminal_penalty =
| criminal_status =
| spouse = {{marriage|[[Wahyu Sihombing]]|<!--unknown-->|1989|reason=d}}
| partner =
| children = 4, termasuk [[Danton Sihombing]]
| parents =
| mother = <!-- may be used (optionally with father parameter) in place of parents parameter (displays "Parent(s)" as label) -->
| father = <!-- may be used (optionally with mother parameter) in place of parents parameter (displays "Parent(s)" as label) -->
| relatives =
| family =
| callsign =
| awards =
| website =
| module =
| module2 =
| module3 =
| module4 =
| module5 =
| module6 =
| signature =
| signature_size =
| signature_alt =
| footnotes =
}}
{{#if:||
}}


'''Tatiek Maliyati''' ({{lahirmati|[[Kota Surabaya|Surabaya]], [[Jawa Timur]]|10|11|1933}})<ref>{{cite web|url=https://majalah.tempo.co/read/sinema/164594/profil-tatiek-maliyati-peramu-serial-losmen|title=''TATIEK MALIYATI LEGENDA HIDUP LOSMEN''|access-date=20 November 2020}}</ref><ref name="ensiklopedia">{{cite web |url=http://encyclopedia.jakarta-tourism.go.id/post/Tatiek-Maliyati |title=''Tatiek Maliyati'' |date=6 Juli 2018 |accessdate=17 Januari 2021 |website=Encyclopedia Jakarta Tourism}}</ref> adalah seorang aktris dan penulis skenario berkebangsaan [[Indonesia]].
'''Tatiek Maliyati''' ({{lahirmati|[[Kota Surabaya|Surabaya]], [[Jawa Timur]]|10|11|1934}})<ref>{{Cite news|date=1960-04|title=Sedjam dengan Tatiek Malijati|work=Varia|access-date=2022-08-19}}</ref> adalah seorang aktris dan penulis skenario berkebangsaan [[Indonesia]].


Pada tahun [[Festival Film Indonesia 2020|2020]], ia dianugerahi ''Lifetime Achievement'' dari [[Festival Film Indonesia]] berkat kontribusi dan dedikasinya bagi [[perfilman Indonesia]].<ref name="republika">{{cite web |url=https://republika.co.id/berita/qkw5ce380/tatiek-maliyati-dianugerahi-penghargaan-lifetime-achievement |title=Tatiek Maliyati Dianugerahi Penghargaan Lifetime Achievement |date=6 Desember 2020 |accessdate=17 Januari 2021 |website=Republika |first=Gumanti |last=Awaliyah}}</ref> Sebelumnya pada tahun 2017, ia menerima penghargaan yang sama dari [[Festival Film Bandung]].<ref name="sctv" />
Pada tahun [[Festival Film Indonesia 2020|2020]], ia dianugerahi ''Lifetime Achievement'' dari [[Festival Film Indonesia]] berkat kontribusi dan dedikasinya bagi [[perfilman Indonesia]].<ref name="republika">{{cite web |url=https://republika.co.id/berita/qkw5ce380/tatiek-maliyati-dianugerahi-penghargaan-lifetime-achievement |title=Tatiek Maliyati Dianugerahi Penghargaan Lifetime Achievement |date=6 Desember 2020 |accessdate=17 Januari 2021 |website=Republika |first=Gumanti |last=Awaliyah}}</ref> Sebelumnya pada tahun 2017, ia menerima penghargaan yang sama dari [[Festival Film Bandung]].<ref name="sctv" />


== Kehidupan awal dan karier ==
== Kehidupan awal dan karier ==
Tatiek lahir di Surabaya, 10 November 1933, beragama Islam. Ia menempuh pendidikan [[Sekolah Lanjutan]] (SLA), kemudian melanjutkan ke [[Akademi Teater Nasional Indonesia]] (ATNI) pada tahun 1956 hingga 1960. Ia juga belajar [[teater]] pada Department of Drama-Fine Arts, [[Universitas Carnegie Mellon|Carnegie-Tech]], [[Pittsburgh, Pennsylvania]], [[Amerika Serikat]] pada 1960 hingga 1961. Sebelum terjun ke dunia film, ia dikenal sebagai pemain sandiwara ATNI. Untuk pertama kalinya ia bermain di atas panggung lewat ''[[Keluarga Gerilya]]''.<ref name="ensiklopedia" /> Selanjutnya, ia turut membintangi beberapa cerita sandiwara, antara lain ''Pintu Tertutup'', ''Sang Ajah'' (1960), dan lain sebagainya.<ref name="ifc">{{cite web |url=https://www.indonesianfilmcenter.com/profil/index/director/3969/tatiek-maliyati-w-s |title=Film info - Tatiek Maliyati W. S. |accessdate=17 Januari 2021 |website=Indonesian Film Center}}</ref>
Tatiek lahir di Surabaya, 10 November 1934, beragama Islam. Ia menempuh pendidikan [[Sekolah Lanjutan]] (SLA), kemudian melanjutkan ke [[Akademi Teater Nasional Indonesia]] (ATNI) pada tahun 1956 hingga 1960. Ia juga belajar [[teater]] pada Department of Drama-Fine Arts, [[Universitas Carnegie Mellon|Carnegie-Tech]], [[Pittsburgh, Pennsylvania]], [[Amerika Serikat]] pada 1960 hingga 1961. Sebelum terjun ke dunia film, ia dikenal sebagai pemain sandiwara ATNI. Untuk pertama kalinya ia bermain di atas panggung lewat ''[[Keluarga Gerilya]]''.<ref name="ensiklopedia">{{cite web|date=6 Juli 2018|title=''Tatiek Maliyati''|url=http://encyclopedia.jakarta-tourism.go.id/post/Tatiek-Maliyati|website=Encyclopedia Jakarta Tourism|accessdate=17 Januari 2021}}</ref> Selanjutnya, ia turut membintangi beberapa cerita sandiwara, antara lain ''Pintu Tertutup'', ''Sang Ajah'' (1960), dan lain sebagainya.<ref name="ifc">{{cite web |url=https://www.indonesianfilmcenter.com/profil/index/director/3969/tatiek-maliyati-w-s |title=Film info - Tatiek Maliyati W. S. |accessdate=17 Januari 2021 |website=Indonesian Film Center}}</ref>


Dunia film dimasukinya pada tahun 1957, bermain dalam film produksi Safina-Persari bertajuk ''[[Anakku Sajang]]''. Pada tahun 1958, ia bermain bersama aktor yang lebih dulu terkenal, [[Menzano]] lewat produksi Perfini ''[[Djendral Kantjil]]''. Di tahun berikutnya, ia bermain dalam film ''[[Titian Serambut Dibelah Tudjuh]]'' (1959) dan ''[[Balada Kota Besar]]'' (1963).<ref name="ensiklopedia" /> Sedang dalam film ''[[Asrama Dara]]'' (1958), ''[[Iseng]]'' (1959), ''[[Mak Tjomblang]]'' (1960), dan ''[[Impian Bukit Harapan]]'' (1964) ia hanya berperan sebagai Pemeran Pembantu.<ref name="ifc" />
Dunia film dimasukinya pada tahun 1957, bermain dalam film produksi Safina-Persari bertajuk ''[[Anakku Sajang]]''. Pada tahun 1958, ia bermain bersama aktor yang lebih dulu terkenal, [[Menzano]] lewat produksi Perfini ''[[Djendral Kantjil]]''. Di tahun berikutnya, ia bermain dalam film ''[[Titian Serambut Dibelah Tudjuh]]'' (1959) dan ''[[Balada Kota Besar]]'' (1963).<ref name="ensiklopedia" /> Sedang dalam film ''[[Asrama Dara]]'' (1958), ''[[Iseng]]'' (1959), ''[[Mak Tjomblang]]'' (1960), dan ''[[Impian Bukit Harapan]]'' (1964) ia hanya berperan sebagai Pemeran Pembantu.<ref name="ifc" />


Pada tahun 1969, ia memimpin produksi film keempat dari DPFN, ''[[Nyi Ronggeng]]''. Dia menulis skenario yang salah satunya adalah dalam film ''[[Cinta Abadi]]'' (1976). Ia pernah masuk dalam nominasi [[Piala Citra untuk Skenario Terbaik]] [[Festival Film Indonesia 1981]] dalam film ''[[Jangan Ambil Nyawaku]]'' (1981). Tatiek juga merupakan Ketua Dewan Juri pada [[Festival Film Indonesia 1983]] dan [[Festival Film Indonesia 1992]].<ref name="ensiklopedia" /><ref>{{cite web |url=https://www.nu.or.id/post/read/51020/tatiek-maliyati-berkiprah-di-film-sepanjang-hayat |title=Tatiek Maliyati Berkiprah di Film Sepanjang Hayat |date=27 Maret 2014 |accessdate=17 Januari 2021 |website=nu.or.id}}</ref> Ia bersama [[Wahyu Sihombing]] menciptakan serial televisi ''[[Losmen]]''. Serial ini sempat berjaya dengan 31 episode dan juga menjadi cikal bakal sinetron drama di Indonesia.<ref>{{cite web |website=Kompas.com |title=Serial Legendaris "Losmen" Diangkat ke Layar Lebar |url=https://www.kompas.com/hype/read/2020/10/27/220709466/serial-legendaris-losmen-diangkat-ke-layar-lebar?page=all. |first=Revi C. |last=Rantung |editor-first=Tri Susanto |editor-last=Setiawan}}</ref>
Pada tahun 1969, ia memimpin produksi film keempat dari DPFN, ''[[Nyi Ronggeng]]''. Dia menulis skenario yang salah satunya adalah dalam film ''[[Cinta Abadi]]'' (1976). Ia pernah masuk dalam nominasi [[Piala Citra untuk Skenario Terbaik]] [[Festival Film Indonesia 1981]] dalam film ''[[Jangan Ambil Nyawaku]]'' (1981). Tatiek juga merupakan Ketua Dewan Juri pada [[Festival Film Indonesia 1983]] dan [[Festival Film Indonesia 1992]].<ref name="ensiklopedia" /><ref>{{cite web |url=https://www.nu.or.id/post/read/51020/tatiek-maliyati-berkiprah-di-film-sepanjang-hayat |title=Tatiek Maliyati Berkiprah di Film Sepanjang Hayat |date=27 Maret 2014 |accessdate=17 Januari 2021 |website=nu.or.id}}</ref> Ia bersama [[Wahyu Sihombing]] menciptakan serial televisi ''[[Losmen]]''. Serial ini sempat berjaya dengan 31 episode dan juga menjadi cikal bakal sinetron drama di Indonesia.<ref>{{Cite news|work=[[Kompas.com]] |title=Serial Legendaris "Losmen" Diangkat ke Layar Lebar |url=https://www.kompas.com/hype/read/2020/10/27/220709466/serial-legendaris-losmen-diangkat-ke-layar-lebar?page=all. |first=Revi C. |last=Rantung |editor-first=Tri Susanto |editor-last=Setiawan}}</ref>


Di luar dunia film, Tatiek mengajar sebagai dosen Seni Peran dan Penulisan Naskah Drama di [[Institut Kesenian Jakarta]] (IKJ) sejak 1970 hingga sekarang,<ref>{{cite web |url=https://www.profildosen.com/detail/9903007291.html |title=Profil Dosen - Tatiek Maliyati |website=profildosen.com |accessdate=17 Januari 2021}}</ref> selain menjabat sebagai Komisaris rumah produksi PT Wahyutama Audio Visual dan PT. Sirapitulas Graha Sinema.<ref name="ensiklopedia" /> Selain mengajar ia memberikan kursus-kursus seni peran, antara lain di Yayasan Artis Film Indonesia sejak tahun 1970-1980. Ia mengisi acara ''[[Bina Drama]]'' di TVRI tahun 1979 sampai dengan tahun 1990. Tahun 1995 sampai dengan 1999 ia menjadi anggota [[Lembaga Sensor Film]] (LSF). Kemudian tahun 1999-2002 ia menjadi ketua merangkap anggota lembaga tersebut.<ref name="nu">{{cite web |url=https://www.nu.or.id/post/read/51073/tatiek-maliyati-sineas-berbakti |title=Tatiek Maliyati: Sineas Berbakti |date=29 Maret 2014 |accessdate=17 Januari 2021 |website=nu.or.id}}</ref>
Di luar dunia film, Tatiek mengajar sebagai dosen Seni Peran dan Penulisan Naskah Drama di [[Institut Kesenian Jakarta]] (IKJ) sejak 1970 hingga sekarang,<ref>{{cite web |url=https://www.profildosen.com/detail/9903007291.html |title=Profil Dosen - Tatiek Maliyati |website=profildosen.com |accessdate=17 Januari 2021 |archive-date=2021-01-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210122014018/https://www.profildosen.com/detail/9903007291.html |dead-url=yes }}</ref> selain menjabat sebagai Komisaris rumah produksi PT Wahyutama Audio Visual dan PT. Sirapitulas Graha Sinema.<ref name="ensiklopedia" /> Selain mengajar ia memberikan kursus-kursus seni peran, antara lain di Yayasan Artis Film Indonesia sejak tahun 1970-1980. Ia mengisi acara ''[[Bina Drama]]'' di TVRI tahun 1979 sampai dengan tahun 1990. Tahun 1995 sampai dengan 1999 ia menjadi anggota [[Lembaga Sensor Film]] (LSF). Kemudian tahun 1999-2002 ia menjadi ketua merangkap anggota lembaga tersebut.<ref name="nu">{{cite web |url=https://www.nu.or.id/post/read/51073/tatiek-maliyati-sineas-berbakti |title=Tatiek Maliyati: Sineas Berbakti |date=29 Maret 2014 |accessdate=17 Januari 2021 |website=nu.or.id}}</ref>


== Penghargaan dan pengakuan ==
== Penghargaan dan pengakuan ==
Baris 43: Baris 96:
Pada tahun 2006, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menanugerahi Tatiek Anugerah Budaya 2006 karena dianggap membantu dalam membina, mengembangkan, dan melestarikan seni budaya di provinsi tersebut.<ref name="nu" />
Pada tahun 2006, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menanugerahi Tatiek Anugerah Budaya 2006 karena dianggap membantu dalam membina, mengembangkan, dan melestarikan seni budaya di provinsi tersebut.<ref name="nu" />


Pada tahun 2014, Tatiek meraih Anugerah Tanda Kehormatan Kelas Satyalancana Kebudayaan dari [[Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia|Kementerian Kebudayan dan Pariwisata]]. Di tahun yang sama sebagai hadiah ulang tahun Tatiek ke-80, sejumlah anak didik Tatiek meluncurkan buku berjudul ''Tatiek Maliyati WS Ibu Para Aktor''. Peluncuran buku dilaksanakan pada 22 November 2014, di Teater Luwes, Institut Kesenian Jakarta. Acara ini dihadiri Rektor Institut Kesenian Jakarta [[Wagiono Soenarto]], beberapa pengajar, dan mahasiswa, serta para alumnus yang merupakan seniman atau pekerja seni.<ref>{{cite web |url=https://gaya.tempo.co/read/624128/ultah-ke-80-buku-tatiek-maliyati-w-s-dirilis/full&view=ok |title=Ultah ke-80, Buku Tatiek Maliyati W.S. Dirilis |website=Tempo.co |first=Dian |last=Yuliastuti |date=24 November 2014 |accessdate=17 Januari 2021}}</ref>
Pada tahun 2014, Tatiek meraih Anugerah Tanda Kehormatan Kelas Satyalancana Kebudayaan dari [[Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia|Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata]]. Di tahun yang sama sebagai hadiah ulang tahun Tatiek ke-80, sejumlah anak didik Tatiek meluncurkan buku berjudul ''Tatiek Maliyati WS Ibu Para Aktor''. Peluncuran buku dilaksanakan pada 22 November 2014, di Teater Luwes, Institut Kesenian Jakarta. Acara ini dihadiri Rektor Institut Kesenian Jakarta [[Wagiono Soenarto]], beberapa pengajar, dan mahasiswa, serta para alumnus yang merupakan seniman atau pekerja seni.<ref>{{Cite news |url=https://gaya.tempo.co/read/624128/ultah-ke-80-buku-tatiek-maliyati-w-s-dirilis/full&view=ok |title=Ultah ke-80, Buku Tatiek Maliyati W.S. Dirilis |work=[[Tempo.co]] |first=Dian |last=Yuliastuti |date=24 November 2014 |accessdate=17 Januari 2021 |language=id }}{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>


Tahun 2017, Federasi Teater Indonesia menganugerahi Tatiek sebagai Abdi Abadi FTI 2017.<ref>{{cite web |url=https://lifestyle.bisnis.com/read/20171228/254/721705/fti-xii-2017-anugrahkan-penghargaan-kepada-empat-tokoh-perempuan |title=FTI XII 2017 Anugrahkan Penghargaan Kepada Empat Tokoh Perempuan |first=Ilman A. |last=Sudarwan |website=Bisnis.com |date=28 Desember 2017 |accessdate=17 Januari 2021}}</ref> Setahun kemudian Tatiek dianugerahi ''Lifetime Achievement'' dari [[Festival Film Bandung]] bersama aktor dan komedian [[Indro (Warkop)|Indro Warkop]].<ref name="sctv">{{cite web |url=https://www.facebook.com/watch/?v=1758011057544706 |title=Selamat Ibu Tatiek Maliyati mendapatkan penghargaan Lifetime Achievement di #PuncakFFB2017 |date=22 Oktober 2017 |accessdate=17 Januari 2021 |website=SCTV on Facebook}}</ref><ref>{{cite web |url=https://www.liputan6.com/showbiz/read/3136878/dapat-penghargaan-di-ffb-2017-indro-warkop-ini-bukan-untuk-saya |title=Dapat Penghargaan di FFB 2017, Indro Warkop: Ini Bukan untuk Saya |website=Liputan6.com |first=Istihanah |last=Soejoethi |date=22 Oktober 2017 |accessdate=17 Januari 2021}}</ref>
Tahun 2017, Federasi Teater Indonesia menganugerahi Tatiek sebagai Abdi Abadi FTI 2017.<ref>{{Cite news|url=https://lifestyle.bisnis.com/read/20171228/254/721705/fti-xii-2017-anugrahkan-penghargaan-kepada-empat-tokoh-perempuan |title=FTI XII 2017 Anugrahkan Penghargaan Kepada Empat Tokoh Perempuan |first=Andhika Anggoro |last=Wening |work=[[Bisnis Indonesia|Bisnis.com]] |date=28 Desember 2017 |accessdate=17 Januari 2021|editor-last=Sudarwan |editor-first=Ilman A. }}</ref> Setahun kemudian Tatiek dianugerahi ''Lifetime Achievement'' dari [[Festival Film Bandung]] bersama aktor dan komedian [[Indro (pelawak)|Indro Warkop]].<ref name="sctv">{{cite web |url=https://www.facebook.com/watch/?v=1758011057544706 |title=Selamat Ibu Tatiek Maliyati mendapatkan penghargaan Lifetime Achievement di #PuncakFFB2017 |date=22 Oktober 2017 |accessdate=17 Januari 2021 |website=SCTV on Facebook}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://www.liputan6.com/showbiz/read/3136878/dapat-penghargaan-di-ffb-2017-indro-warkop-ini-bukan-untuk-saya |title=Dapat Penghargaan di FFB 2017, Indro Warkop: Ini Bukan untuk Saya |work=[[Liputan6.com]] |first=Istihanah |last=Soejoethi |date=22 Oktober 2017 |accessdate=17 Januari 2021|editor-last2=Saputra |editor-first2=Reza Deni |language=id |editor-last=Asih |editor-first=Ratnaning }}</ref>


Pada tahun [[Festival Film Indonesia 2020|2020]], ia dianugerahi ''Lifetime Achievement'' dari [[Festival Film Indonesia]] berkat kontribusi dan dedikasinya bagi [[perfilman Indonesia]]. Penghargaan ini disampaikan oleh aktris [[Christine Hakim]], yang dalam pengantarnya menyebut Tatiek sebagai "Ibu dan Guru dari Para Aktor dan Aktris".<ref name="republika" /><ref>{{cite web |url=https://www.youtube.com/watch?v=K4hT5tusrOg |title=FFI 2020 Alhamdulillah Lifetime Achievement Award untuk Ibu Mertuaku Malam Anugerah Piala Citra 2020 |date=5 Desember 2020 |accessdate=17 Januari 2021 |work=Tia Monica family on Youtube}}</ref>
Pada tahun [[Festival Film Indonesia 2020|2020]], ia dianugerahi ''Lifetime Achievement'' dari [[Festival Film Indonesia]] berkat kontribusi dan dedikasinya bagi [[perfilman Indonesia]]. Penghargaan ini disampaikan oleh aktris [[Christine Hakim]], yang dalam pengantarnya menyebut Tatiek sebagai "Ibu dan Guru dari Para Aktor dan Aktris".<ref name="republika" /><ref>{{cite web |url=https://www.youtube.com/watch?v=K4hT5tusrOg |title=FFI 2020 Alhamdulillah Lifetime Achievement Award untuk Ibu Mertuaku Malam Anugerah Piala Citra 2020 |date=5 Desember 2020 |accessdate=17 Januari 2021 |work=Tia Monica family on Youtube}}</ref>
Baris 54: Baris 107:
== Filmografi ==
== Filmografi ==
=== Film ===
=== Film ===
==== Sebagai aktris ====
* {{judulfilm|Anakku Sajang||1957}}
{| class="wikitable"
* {{judulfilm|Djendral Kantjil||1958}}
|-
* {{judulfilm|Asrama Dara||1958}}
! Tahun
* {{judulfilm|Titian Serambut Dibelah Tudjuh||1959}}
! Judul
* {{judulfilm|Iseng||1959}}
! Peran
* {{judulfilm|Mak Tjomblang||1960}}
! Catatan
* {{judulfilm|Balada Kota Besar||1963}}
|-
* {{judulfilm|Cinta Abadi||1976}}
| rowspan="2"|1958
* {{judulfilm|Rahasia Seorang Ibu||1977}}
| ''[[Asrama Dara]]''
* {{judulfilm|Gersang Tapi Damai||1977}}
|
* {{judulfilm|Kemilau Kemuning Senja||1980}}
|
* {{judulfilm|Jangan Ambil Nyawaku||1981}}
|-
* {{judulfilm|Penginapan Bu Broto (film)|Penginapan Bu Broto|1987}}
| ''[[Djenderal Kantjil]]''
* {{judulfilm|Putihnya Duka Kelabunya Bahagia||1989}}
|
|
|-
| rowspan="2"|1959
| ''[[Titian Serambut Dibelah Tudjuh]]''
| Istri guru lama
|
|-
| ''[[Iseng (film)|Iseng]]''
| Tuti
|
|-
| 1960
| ''[[Mak Tjomblang]]''
| Ambarita
|
|-
| 1963
| ''[[Ballada Kota Besar]]''
|
|
|-
| 1989
| ''[[Putihnya Duka Kelabunya Bahagia]]''
|
|
|}

==== Sebagai pembuat film ====
{| class="wikitable plainrowheaders sortable" width="
! rowspan="2" scope="col"| Tahun
! rowspan="2" scope="col"| Judul
! scope="col"| Dikreditkan sebagai
! rowspan="2" scope="col" class="unsortable"| Catatan
|-
! [[Penulis naskah|Penulis]]
|-
| 1963
| ''[[Ballada Kota Besar]]''
| {{no}}
| Sebagai produser
|-
| 1976
| ''[[Cinta Abadi]]''
| {{yes|Cerita dan skenario}}
|
|-
| rowspan="2"|1977
| ''[[Gersang tapi Damai]]''
| {{yes}}
|
|-
| ''[[Rahasia Seorang Ibu]]''
| {{yes|Cerita dan skenario}}
|
|-
| 1980
| ''[[Kemilau Kemuning Senja]]''
| {{yes}}
|
|-
| 1981
| ''[[Jangan Ambil Nyawaku]]''
| {{yes}}
|
|-
| 1984
| ''[[Dia yang Tercinta]]''
| {{yes}}
|
|-
| 1985
| ''[[Madu dan Racun (film)|Madu dan Racun]]''
| {{yes}}
|
|-
| 1987
| ''[[Penginapan Bu Broto]]''
| {{yes|Cerita dan skenario}}
|
|}


=== Sinetron ===
=== Sinetron ===
* ''[[Losmen]]'' (TVRI, 1985-1987; penulis skenario)
* ''[[Losmen]]'' (TVRI, 1985-1987; penulis skenario)
* ''[[Dokter Sartika]]'' (TVRI, 1989-1991; penulis skenario)
* ''[[Sartika]]'' (TVRI, 1989-1991; penulis skenario)
* ''[[Kehangatan]]'' (1996; penulis skenario)
* ''[[Kehangatan]]'' (1996; penulis skenario)


== Penghargaan dan nominasi ==
== Penghargaan dan nominasi ==
{| class="wikitable sortable"
{| class="wikitable"
|-
|-
! Tahun
! Tahun
Baris 84: Baris 218:
| 2017
| 2017
| [[Festival Film Bandung 2017|Festival Film Bandung]]
| [[Festival Film Bandung 2017|Festival Film Bandung]]
| ''Lifetime Achievement Award''
| <center> ''Lifetime Achievement Award''
| {{won|Penerima}}
| {{won|Penerima}}
|-
|-
| 2020
| 2020
| [[Festival Film Indonesia 2020|Festival Film Indonesia]]
| [[Festival Film Indonesia 2020|Festival Film Indonesia]]
| Penghargaan Seumur Hidup
| <center> Penghargaan Seumur Hidup
| {{won|Penerima}}
| {{won|Penerima}}
|-
|-
Baris 101: Baris 235:
* [http://www.tamanismailmarzuki.com/tokoh/maliyati.html Profil di Taman Ismail Marzuki]{{Pranala mati|date=Juli 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* [http://www.tamanismailmarzuki.com/tokoh/maliyati.html Profil di Taman Ismail Marzuki]{{Pranala mati|date=Juli 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}


{{DEFAULTSORT:Maliyati, Tatiek}}
{{Authority control}}
{{Authority control}}

{{DEFAULTSORT:Maliyati, Tatiek}}
[[Kategori:Artikel artis Indonesia yang perlu diberi gambar|{{PAGENAME}}]]
[[Kategori:Pemeran perempuan Indonesia]]
[[Kategori:Pemeran perempuan Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari Surabaya]]
[[Kategori:Tokoh dari Surabaya]]

Revisi terkini sejak 12 April 2024 03.27

Tatiek Maliyati
Tatiek pada tahun 1988
Lahir10 November 1934 (umur 90)
Surabaya, Hindia Belanda
KebangsaanIndonesia
Pekerjaan
  • Aktris
  • penulis skenario
Tahun aktif1952–sekarang
Suami/istri
(meninggal 1989)
Anak4, termasuk Danton Sihombing


Tatiek Maliyati (lahir 10 November 1934)[1] adalah seorang aktris dan penulis skenario berkebangsaan Indonesia.

Pada tahun 2020, ia dianugerahi Lifetime Achievement dari Festival Film Indonesia berkat kontribusi dan dedikasinya bagi perfilman Indonesia.[2] Sebelumnya pada tahun 2017, ia menerima penghargaan yang sama dari Festival Film Bandung.[3]

Kehidupan awal dan karier

[sunting | sunting sumber]

Tatiek lahir di Surabaya, 10 November 1934, beragama Islam. Ia menempuh pendidikan Sekolah Lanjutan (SLA), kemudian melanjutkan ke Akademi Teater Nasional Indonesia (ATNI) pada tahun 1956 hingga 1960. Ia juga belajar teater pada Department of Drama-Fine Arts, Carnegie-Tech, Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat pada 1960 hingga 1961. Sebelum terjun ke dunia film, ia dikenal sebagai pemain sandiwara ATNI. Untuk pertama kalinya ia bermain di atas panggung lewat Keluarga Gerilya.[4] Selanjutnya, ia turut membintangi beberapa cerita sandiwara, antara lain Pintu Tertutup, Sang Ajah (1960), dan lain sebagainya.[5]

Dunia film dimasukinya pada tahun 1957, bermain dalam film produksi Safina-Persari bertajuk Anakku Sajang. Pada tahun 1958, ia bermain bersama aktor yang lebih dulu terkenal, Menzano lewat produksi Perfini Djendral Kantjil. Di tahun berikutnya, ia bermain dalam film Titian Serambut Dibelah Tudjuh (1959) dan Balada Kota Besar (1963).[4] Sedang dalam film Asrama Dara (1958), Iseng (1959), Mak Tjomblang (1960), dan Impian Bukit Harapan (1964) ia hanya berperan sebagai Pemeran Pembantu.[5]

Pada tahun 1969, ia memimpin produksi film keempat dari DPFN, Nyi Ronggeng. Dia menulis skenario yang salah satunya adalah dalam film Cinta Abadi (1976). Ia pernah masuk dalam nominasi Piala Citra untuk Skenario Terbaik Festival Film Indonesia 1981 dalam film Jangan Ambil Nyawaku (1981). Tatiek juga merupakan Ketua Dewan Juri pada Festival Film Indonesia 1983 dan Festival Film Indonesia 1992.[4][6] Ia bersama Wahyu Sihombing menciptakan serial televisi Losmen. Serial ini sempat berjaya dengan 31 episode dan juga menjadi cikal bakal sinetron drama di Indonesia.[7]

Di luar dunia film, Tatiek mengajar sebagai dosen Seni Peran dan Penulisan Naskah Drama di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) sejak 1970 hingga sekarang,[8] selain menjabat sebagai Komisaris rumah produksi PT Wahyutama Audio Visual dan PT. Sirapitulas Graha Sinema.[4] Selain mengajar ia memberikan kursus-kursus seni peran, antara lain di Yayasan Artis Film Indonesia sejak tahun 1970-1980. Ia mengisi acara Bina Drama di TVRI tahun 1979 sampai dengan tahun 1990. Tahun 1995 sampai dengan 1999 ia menjadi anggota Lembaga Sensor Film (LSF). Kemudian tahun 1999-2002 ia menjadi ketua merangkap anggota lembaga tersebut.[9]

Penghargaan dan pengakuan

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1990, Tatiek menerima Piagam Penghagaan Direktorat Televisi sebagai Penulis Skenario atas karya serial Dokter Sartika yang ditayangkan TVRI. Serial ini ditayangkan tahun 1989-1990. Di tahun yang sama, ia menerima Penghargaan Perfilman Suryo Sumanto dari Dewan Film Nasional,[4] atas jasa-jasa yang dapat dijadikan suri teladan dalam pembinaan, pembangunan dan pengembangan perfiman Indonesia.[9]

Pada tahun 1992, ia menerima Piagam Penghargaan Menteri Penerangan selaku Ketua Dewan Film Nasional serta sebagai ketua merangkap anggota dewan juri Festival Film Indonesia 1992. Lalu tahun 1993, ia dianugerahi penghargaan Third Asean Awards Cultures, Communication and Literary Works, for Distinguished Achievements in Performing Arts. Penghargaan ini diberikan pada 9 Oktober 1993 di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam.[9]

Pada tahun 1996, Tatiek menerima Piagam Hadiah Seni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, atas prestasi yang luar biasa dalam bidang seni teater modern berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia tanggal 7 Mei 1976 No. 23 serta Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 13 Juli 1997 No. 0265/M/1977. Tiga tahun kemudian ia menerima anugerah Panasonic Awards 1999 sebagai Legenda atas karya sinetron Losmen.[9]

Pada tahun 2006, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menanugerahi Tatiek Anugerah Budaya 2006 karena dianggap membantu dalam membina, mengembangkan, dan melestarikan seni budaya di provinsi tersebut.[9]

Pada tahun 2014, Tatiek meraih Anugerah Tanda Kehormatan Kelas Satyalancana Kebudayaan dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Di tahun yang sama sebagai hadiah ulang tahun Tatiek ke-80, sejumlah anak didik Tatiek meluncurkan buku berjudul Tatiek Maliyati WS Ibu Para Aktor. Peluncuran buku dilaksanakan pada 22 November 2014, di Teater Luwes, Institut Kesenian Jakarta. Acara ini dihadiri Rektor Institut Kesenian Jakarta Wagiono Soenarto, beberapa pengajar, dan mahasiswa, serta para alumnus yang merupakan seniman atau pekerja seni.[10]

Tahun 2017, Federasi Teater Indonesia menganugerahi Tatiek sebagai Abdi Abadi FTI 2017.[11] Setahun kemudian Tatiek dianugerahi Lifetime Achievement dari Festival Film Bandung bersama aktor dan komedian Indro Warkop.[3][12]

Pada tahun 2020, ia dianugerahi Lifetime Achievement dari Festival Film Indonesia berkat kontribusi dan dedikasinya bagi perfilman Indonesia. Penghargaan ini disampaikan oleh aktris Christine Hakim, yang dalam pengantarnya menyebut Tatiek sebagai "Ibu dan Guru dari Para Aktor dan Aktris".[2][13]

Kehidupan pribadi

[sunting | sunting sumber]

Tatiek menikah dengan sutradara Wahyu Sihombing. Dari pernikahannya tersebut, ia dikaruniai 4 orang anak yakni Ronggur Sihombing, Jonggi Sihombing, Danton Sihombing dan Tiur Sihombing.[4] Ronggur dan Jonggi berprofesi sebagai sutradara, sementara Danton merupakan perancang grafis yang juga menjabat sebagai ketua Dewan Kesenian Jakarta 2020-2023.[14]

Filmografi

[sunting | sunting sumber]

Sebagai aktris

[sunting | sunting sumber]
Tahun Judul Peran Catatan
1958 Asrama Dara
Djenderal Kantjil
1959 Titian Serambut Dibelah Tudjuh Istri guru lama
Iseng Tuti
1960 Mak Tjomblang Ambarita
1963 Ballada Kota Besar
1989 Putihnya Duka Kelabunya Bahagia

Sebagai pembuat film

[sunting | sunting sumber]
Tahun Judul Dikreditkan sebagai Catatan
Penulis
1963 Ballada Kota Besar Tidak Sebagai produser
1976 Cinta Abadi Cerita dan skenario
1977 Gersang tapi Damai Ya
Rahasia Seorang Ibu Cerita dan skenario
1980 Kemilau Kemuning Senja Ya
1981 Jangan Ambil Nyawaku Ya
1984 Dia yang Tercinta Ya
1985 Madu dan Racun Ya
1987 Penginapan Bu Broto Cerita dan skenario
  • Losmen (TVRI, 1985-1987; penulis skenario)
  • Sartika (TVRI, 1989-1991; penulis skenario)
  • Kehangatan (1996; penulis skenario)

Penghargaan dan nominasi

[sunting | sunting sumber]
Tahun Penghargaan Kategori Hasil
2017 Festival Film Bandung
Lifetime Achievement Award
Penerima
2020 Festival Film Indonesia
Penghargaan Seumur Hidup
Penerima

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Sedjam dengan Tatiek Malijati". Varia. 1960-04. 
  2. ^ a b Awaliyah, Gumanti (6 Desember 2020). "Tatiek Maliyati Dianugerahi Penghargaan Lifetime Achievement". Republika. Diakses tanggal 17 Januari 2021. 
  3. ^ a b "Selamat Ibu Tatiek Maliyati mendapatkan penghargaan Lifetime Achievement di #PuncakFFB2017". SCTV on Facebook. 22 Oktober 2017. Diakses tanggal 17 Januari 2021. 
  4. ^ a b c d e f "Tatiek Maliyati". Encyclopedia Jakarta Tourism. 6 Juli 2018. Diakses tanggal 17 Januari 2021. 
  5. ^ a b "Film info - Tatiek Maliyati W. S." Indonesian Film Center. Diakses tanggal 17 Januari 2021. 
  6. ^ "Tatiek Maliyati Berkiprah di Film Sepanjang Hayat". nu.or.id. 27 Maret 2014. Diakses tanggal 17 Januari 2021. 
  7. ^ Rantung, Revi C. Setiawan, Tri Susanto, ed. "Serial Legendaris "Losmen" Diangkat ke Layar Lebar". Kompas.com. 
  8. ^ "Profil Dosen - Tatiek Maliyati". profildosen.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-22. Diakses tanggal 17 Januari 2021. 
  9. ^ a b c d e "Tatiek Maliyati: Sineas Berbakti". nu.or.id. 29 Maret 2014. Diakses tanggal 17 Januari 2021. 
  10. ^ Yuliastuti, Dian (24 November 2014). "Ultah ke-80, Buku Tatiek Maliyati W.S. Dirilis". Tempo.co. Diakses tanggal 17 Januari 2021. [pranala nonaktif permanen]
  11. ^ Wening, Andhika Anggoro (28 Desember 2017). Sudarwan, Ilman A., ed. "FTI XII 2017 Anugrahkan Penghargaan Kepada Empat Tokoh Perempuan". Bisnis.com. Diakses tanggal 17 Januari 2021. 
  12. ^ Soejoethi, Istihanah (22 Oktober 2017). Asih, Ratnaning; Saputra, Reza Deni, ed. "Dapat Penghargaan di FFB 2017, Indro Warkop: Ini Bukan untuk Saya". Liputan6.com. Diakses tanggal 17 Januari 2021. 
  13. ^ "FFI 2020 Alhamdulillah Lifetime Achievement Award untuk Ibu Mertuaku Malam Anugerah Piala Citra 2020". Tia Monica family on Youtube. 5 Desember 2020. Diakses tanggal 17 Januari 2021. 
  14. ^ "Pengukuhan Anggota DKJ Periode 2020-2023". Dewan Kesenian Jakarta. Diakses tanggal 17 Januari 2021. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]