Silisiklastik: Perbedaan antara revisi
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Newcomer task: copyedit |
Mengubah tulisan yang sebelumnya dalam bentuk poin menjadi paragraf |
||
(15 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{wikify}} |
|||
{{rapikan}} |
{{rapikan}} |
||
⚫ | '''[[Batuan sedimen]] silisiklastik''' (berasal dari gabungan kata "''silici"'' ([[silikat]]) dan "''clast"'' (klastika atau hancuran). Dengan demikian, batuan sedimen silisiklastik artinya [[batuan sedimen]] klastik dengan [[mineral]] penyusun utamanya berupa [[mineral silikat]] (biasanya mineral paling dominan adalah [[kuarsa]] dan [[Felspar|feldspar]]). |
||
[[Batuan sedimen]] merupakan batuan yang paling banyak tersingkap di permukaan bumi, kurang lebih 75% dari luas permukaan [[bumi]]. Oleh karena itu, [[batuan sedimen]] mempunyai arti yang sangat penting, karena sebagian besar aktivitas manusia terdapat di permukaan bumi.<br /> |
|||
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk karena proses diagenesa dari material batuan lain yang sudah mengalami [[sedimentasi]]. Sedimentasi meliputi proses [[pelapukan]], [[erosi]], transportasi dan deposisi.<br /> |
|||
[[Batuan sedimen]] dibedakan menjadi 2 jenis: <br /> |
|||
* [[Batuan sedimen]] klastik |
|||
[[Batuan sedimen]] klastik adalah [[batuan sedimen]] yang terbentuk dari pengendapan kembali detritus (pecahan batuan asal). Batuan asal dapat berupa [[batuan beku]], metamorf atau [[batuan sedimen]] itu sendiri <br /> |
|||
* [[Batuan sedimen]] non klastik |
|||
[[Batuan sedimen]] non klastik merupakan [[batuan sedimen]] yang terbentuk sebagai hasil [[penguapan]] suatu larutan atau pengendapan [[Bahan|material]] di tempat itu juga (terbentuk secara insitu) <br /> |
|||
<br /> |
|||
⚫ | |||
== Komponen Batuan Sedimen Silisiklastik == |
== Komponen Batuan Sedimen Silisiklastik == |
||
[[Batuan sedimen]] silisiklastik terdiri dari 3 komponen utama, yaitu matrix, grain |
[[Batuan sedimen]] silisiklastik terdiri dari 3 komponen utama, yaitu ''matrix'', ''grain'' dan ''cement.'' ''[[Matrix]]'' adalah butiran yang berukuran lebih kecil dari [[fragmen]] dan terdapat disela-sela fragmen. ''[[Grain]]'' adalah butiran yang berukuran lebih besar dari pasir. ''[[Cement]]'' adalah material yang sangat halus yang berfungsi sebagai pengikat dan diendapkan setelah [[fragmen]] dan ''matrix.'' |
||
* ''Matrix'' adalah butiran yang berukuran lebih kecil dari [[fragmen]] dan terdapat disela-sela fragmen |
|||
* ''Grain'' adalah butiran yang berukuran lebih besar dari pasir |
|||
* ''Grain'' (butiran yang berukuran lebih besar dari pasir) |
|||
* ''Cement'' adalah material yang sangat halus yang berfungsi sebagai pengikat dan diendapkan setelah fragmen dan ''matrix'' |
|||
== Proses Pembentukan Batuan Sedimen Silisiklastik == |
== Proses Pembentukan Batuan Sedimen Silisiklastik == |
||
Urutan proses pembentukan [[batuan sedimen]] silisiklastik dimulai dengan proses [[pelapukan]] (''weathering'') saat terjadinya penghancuran massa batuan, baik secara fisika, kimia maupun secara biologis. Selanjutnya akan terjadi proses [[erosi]] ketika adanya pengikisan padatan akibat [[angin]], air atau es serta material lain dibawah pengaruh [[gravitasi]] atau oleh aktivitas makluk hidup.Tahapan yang ketiga adalah tranportasi. Proses [[transportasi]] dapat terjadi karena [[angin]], air, [[gletser]], [[gravitasi]] maupun longsoran dari daerah yang miring. Mekanisme gerakannya antara lain menggelundung (''rolling''), menggeser (''bouncing''), ''sliding'', ''creeping'' atau saling mendorong satu sama lain. |
|||
Urutan proses pembentukan [[batuan sedimen]] silisiklastik adalah sebagai berikut: <br /> |
|||
⚫ | Proses transportasi material sedimen oleh bantuan [[fluida]] (angin, air[[Gletser|, gletser]]) dapat terjadi melalui 2 cara, yaitu ''suspense'' dan ''bedload''. ''Suspense'' umumnya terjadi pada sedimen-sedimen yang sangat kecil ukurannya, sehingga masih mampu diangkut oleh aliran [[fluida]] yang ada. Sedangkan ''bedload'' terjadi pada sedimen yang relatif lebih besar ukurannya, sehingga gaya pada aliran yang bergerak akan memindahkan partikel-partikel yang besar melalui dasar permukaan. |
||
<br /> |
|||
'''Proses sedimentasi, terdiri dari:''' |
|||
* [[Pelapukan]] (''weathering'') |
|||
Merupakan peristiwa penghancuran massa batuan, baik secara fisika, kimia maupun secara biologis |
|||
* [[Erosi]] |
|||
Merupakan peristiwa pengikisan padatan akibat [[angin]], air atau es serta material lain dibawah pengaruh gravitasi atau oleh aktivitas makluk hidup |
|||
* Transportasi |
|||
Proses [[transportasi]] dapat terjadi karena angin, air, gletser, gravitasi maupun longsoran dari daerah yang miring. Mekanisme gerakannya antara lain menggelundung (''rolling''), menggeser (''bouncing''), ''sliding'', ''creeping'' atau saling mendorong satu sama lain. |
|||
⚫ | Proses transportasi material sedimen oleh bantuan [[fluida]] (angin, air[[Gletser|, gletser]]) dapat terjadi melalui 2 cara, yaitu ''suspense'' dan ''bedload''. ''Suspense'' umumnya terjadi pada sedimen-sedimen yang sangat kecil ukurannya, sehingga masih mampu diangkut oleh aliran [[fluida]] yang ada. Sedangkan ''bedload'' terjadi pada sedimen yang relatif lebih besar ukurannya, sehingga gaya pada aliran yang bergerak akan memindahkan partikel-partikel yang besar melalui dasar permukaan. |
||
Proses transportasi material sedimen secara ''bedload'' dibedakan lagi menjadi 2 jenis, yaitu: <br /> |
|||
• Arus traksi (''traction'') <br /> |
|||
⚫ | Arus traksi terjadi ketika proses pengangkutan material sedimen menyentuh permukaan, sehingga arus ini akan membawa material sedimen dari dasar permukaan. Selain itu proses pengangkutan pada arus traksi juga dapat terjadi melalui saltasi (meloncat). Sedimen yang dihasilkan oleh arus traksi ini umumnya berstruktur silang siur |
||
• Arus pekat (''density current'') <br /> |
|||
Sistem arus pekat dihasilkan dari kombinasi antara arus traksi dan suspensi. Sistem arus pekat biasanya akan membentuk tekstur ''chaotic'' (tidak beraturan). |
|||
⚫ | |||
* Deposisi (pengendapan) |
|||
Material sedimen akan terdeposisi ketika energi transportasi terlalu lemah untuk membawa (mengangkut) material-material tersebut <br /> |
|||
<br /> |
|||
'''Proses diagenesa''' <br /> |
|||
Diagenesa adalah segala proses yang menyebabkan perubahan pada material sedimen selama terdeposisi dan terlithifikasi. Lithifikasi meliputi proses kompaksi dan sementasi <br /> |
|||
⚫ | Proses transportasi material sedimen secara ''bedload'' dibedakan lagi menjadi dua jenis, yaitu; yang pertama Arus traksi yang terjadi ketika proses pengangkutan [[material]] sedimen menyentuh permukaan, sehingga arus ini akan membawa material sedimen dari dasar permukaan. Selain itu proses pengangkutan pada arus traksi juga dapat terjadi melalui saltasi (meloncat). Sedimen yang dihasilkan oleh arus traksi ini umumnya berstruktur silang siur. Yang kedua Arus pekat (''density current''). Sistem arus pekat dihasilkan dari kombinasi antara arus traksi dan suspensi. Sistem arus pekat biasanya akan membentuk tekstur ''chaotic'' (tidak beraturan). |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
Tekstur [[batuan sedimen]] silisiklastik meliputi: <br /> |
|||
# Sortasi yaitu keseragaman ukuran butir dalam suatu batuan |
|||
# Ukuran butir yang menunjukkan energi transportasi. Apabila butirannya besar maka energi pengendapannya juga besar, begitu pula sebaliknya |
|||
⚫ | |||
# Bentuk butir <br /> |
|||
Setelah terjadinya transporatasi maka akan memasuki proses Deposisi atau pengendapan. Material sedimen akan ter[[Deposisi (fisika)|deposisi]] ketika energi [[transportasi]] terlalu lemah untuk membawa (mengangkut) material-material tersebut . Proses yang terakhir adalah diagenesis segala proses yang menyebabkan perubahan pada material sedimen selama terdeposisi dan terlithifikasi. Lithifikasi meliputi proses kompaksi dan sementasi. |
|||
⚫ | |||
⚫ | Tekstur [[batuan sedimen]] silisiklastik meliputi [[sortasi]] yaitu keseragaman ukuran butir dalam suatu batuan. Ukuran butir yang menunjukkan energi transportasi. Apabila butirannya besar maka [[energi]] pengendapannya juga besar, begitu pula sebaliknya. Kemas yang menunjukkan orientasi dan hubungan antar butir (''packing''). Kemas dibedakan menjadi dua, yakni kemas terbuka (butiran tidak saling bersentuhan satu sama lain dengan butiran mengambang dalam matriks) dan kemas tertutup (butiran saling bersentuhan satu sama lain) Bentuk butir. |
||
== Struktur Batuan Sedimen Silisiklastik == |
== Struktur Batuan Sedimen Silisiklastik == |
||
Struktur [[batuan sedimen]] silisiklastik dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: <br /> |
Struktur [[batuan sedimen]] silisiklastik dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: <br /> |
||
Baris 53: | Baris 20: | ||
Adalah struktur sedimen yang terbentuk bersamaan dengan proses deposisi <br /> |
Adalah struktur sedimen yang terbentuk bersamaan dengan proses deposisi <br /> |
||
Macam-macam struktur sedimen yang termasuk dalam ''syn depositional structure'' antara lain: |
Macam-macam struktur sedimen yang termasuk dalam ''syn depositional structure'' antara lain: |
||
* Berlapis, dibedakan menjadi 2 jenis yaitu laminasi (''lamination'') apabila tebal lapisan < 1 |
* Berlapis, dibedakan menjadi 2 jenis yaitu laminasi (''lamination'') apabila tebal lapisan < 1 cm dan lapisan (''stratification'') apabila tebal lapisan > 1 cm |
||
* Silang siur (''cross bedding'') apabila kedudukan lapisan miring antara satu dengan yang lain |
* Silang siur (''cross bedding'') apabila kedudukan lapisan miring antara satu dengan yang lain |
||
* Bergradasi (''graded bedding''), dibedakan menjadi 2 macam yaitu gradasi normal (material yang berat akan mengendap lebih dahulu) dan gradasi terbalik atau ''reverse gradded bedding'' (material yang ringan akan mengendap lebih dahulu) |
* Bergradasi (''graded bedding''), dibedakan menjadi 2 macam yaitu [[gradasi]] normal (material yang berat akan mengendap lebih dahulu) dan gradasi terbalik atau ''reverse gradded bedding'' (material yang ringan akan mengendap lebih dahulu) |
||
* ''Ripple mark'' apabila bentuk permukaan yang |
* ''Ripple mark'' apabila bentuk permukaan yang ber[[gelombang]] karena adanya arus yang berosilasi di atas permukaan |
||
* ''Flute cast'' apabila terdapat bentuk gerusan pada permukaan lapisan karena aktivitas arus |
* ''Flute cast'' apabila terdapat bentuk gerusan pada permukaan lapisan karena aktivitas arus |
||
* ''Stromatolite'' yang terjadi sebagai akibat adanya aktivitas |
* ''Stromatolite'' yang terjadi sebagai akibat adanya aktivitas [[makhluk hidup]] bersamaan dengan terjadinya proses pengendapan |
||
* Masif, bila batuan sedimen tampak pejal kenampakannya |
* Masif, bila batuan sedimen tampak pejal kenampakannya |
||
'''''Post depositional structure''''' <br /> |
'''''Post depositional structure''''' <br /> |
||
Baris 67: | Baris 34: | ||
* ''Burrow'', apabila terdapat lubang atau bahan galian akibat aktivitas organisme |
* ''Burrow'', apabila terdapat lubang atau bahan galian akibat aktivitas organisme |
||
* ''Mud crack'' (muria), apabila terdapat bentuk retakan pada lapisan lumpur (''mud''). Strukttur ini biasa terbentuk saat cuaca panas dan kandungan air yang kurang |
* ''Mud crack'' (muria), apabila terdapat bentuk retakan pada lapisan lumpur (''mud''). Strukttur ini biasa terbentuk saat cuaca panas dan kandungan air yang kurang |
||
* ''Rain drop'' yaitu kenampakan pada permukaan sedimen akibat tetesan air hujan dan biasa terbentuk saat curah hujan cukup tinggi |
* ''Rain drop'' yaitu kenampakan pada permukaan sedimen akibat tetesan air [[hujan]] dan biasa terbentuk saat curah hujan cukup tinggi |
||
== Penamaan == |
== Penamaan == |
||
Penamaan [[batuan sedimen]] silisiklatik dapat dibedakan menjadi beberapa kategori, misalnya: |
Penamaan [[batuan sedimen]] silisiklatik dapat dibedakan menjadi beberapa kategori, misalnya: |
||
* Berdasarkan ukuran butir |
* Berdasarkan ukuran butir |
||
Contoh: <br /> |
Contoh: <br /> |
||
• |
• Batupasir sedang = bila butiran berukuran pasir sedang <br /> |
||
• |
• Batupasir lempungan = bila butiran dominan berukuran pasir tetapi ada juga sedikit yang berukuran lempung |
||
* Berdasarkan ukuran butir dan komposisi |
* Berdasarkan ukuran butir dan komposisi |
||
Contoh: <br /> |
Contoh: <br /> |
||
• |
• Batulanau kuarsa = bila batulanau banyak mengandung [[mineral]] [[Kuarsa|kuarsa <br />]] |
||
* Berdasarkan ukuran butir dan bentuk butir |
* Berdasarkan ukuran butir dan bentuk butir |
||
Contoh: <br /> |
Contoh: <br /> |
||
• |
• [[Konglomerat]] = bila fragmen dominan dan bentuknya membulat (''rounded'') <br /> |
||
• |
• Breksi = bila fragmen dominan dan bentuknya meruncing (''angular'') |
||
* Berdasarkan ukuran butir dan struktur |
* Berdasarkan ukuran butir dan [[struktur]] |
||
Contoh: <br /> |
Contoh: <br /> |
||
• |
• Batupasir laminasi = bila butiran berukuran pasir dan memiliki struktur laminasi |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
Boggs, Sam, Jr. 1992. ''Petrology of |
Boggs, Sam, Jr. 1992. ''Petrology of Sedimentary Rocks''. Cambridge University Press: Cambridge <br /> |
||
Gore, Pamela, J,W,. 2014. ''Historical Geology |
Gore, Pamela, J,W,. 2014. ''Historical Geology Lab Manual''. Science Georgia Perimeter College: Atlanta <br /> |
||
[[Kategori: |
[[Kategori:Batuan sedimen]] |
||
[[Kategori:Geologi]] |
|||
[[Kategori:Petrologi]] |
Revisi terkini sejak 9 April 2023 06.22
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Batuan sedimen silisiklastik (berasal dari gabungan kata "silici" (silikat) dan "clast" (klastika atau hancuran). Dengan demikian, batuan sedimen silisiklastik artinya batuan sedimen klastik dengan mineral penyusun utamanya berupa mineral silikat (biasanya mineral paling dominan adalah kuarsa dan feldspar).
Komponen Batuan Sedimen Silisiklastik
[sunting | sunting sumber]Batuan sedimen silisiklastik terdiri dari 3 komponen utama, yaitu matrix, grain dan cement. Matrix adalah butiran yang berukuran lebih kecil dari fragmen dan terdapat disela-sela fragmen. Grain adalah butiran yang berukuran lebih besar dari pasir. Cement adalah material yang sangat halus yang berfungsi sebagai pengikat dan diendapkan setelah fragmen dan matrix.
Proses Pembentukan Batuan Sedimen Silisiklastik
[sunting | sunting sumber]Urutan proses pembentukan batuan sedimen silisiklastik dimulai dengan proses pelapukan (weathering) saat terjadinya penghancuran massa batuan, baik secara fisika, kimia maupun secara biologis. Selanjutnya akan terjadi proses erosi ketika adanya pengikisan padatan akibat angin, air atau es serta material lain dibawah pengaruh gravitasi atau oleh aktivitas makluk hidup.Tahapan yang ketiga adalah tranportasi. Proses transportasi dapat terjadi karena angin, air, gletser, gravitasi maupun longsoran dari daerah yang miring. Mekanisme gerakannya antara lain menggelundung (rolling), menggeser (bouncing), sliding, creeping atau saling mendorong satu sama lain. Proses transportasi material sedimen oleh bantuan fluida (angin, air, gletser) dapat terjadi melalui 2 cara, yaitu suspense dan bedload. Suspense umumnya terjadi pada sedimen-sedimen yang sangat kecil ukurannya, sehingga masih mampu diangkut oleh aliran fluida yang ada. Sedangkan bedload terjadi pada sedimen yang relatif lebih besar ukurannya, sehingga gaya pada aliran yang bergerak akan memindahkan partikel-partikel yang besar melalui dasar permukaan.
Proses transportasi material sedimen secara bedload dibedakan lagi menjadi dua jenis, yaitu; yang pertama Arus traksi yang terjadi ketika proses pengangkutan material sedimen menyentuh permukaan, sehingga arus ini akan membawa material sedimen dari dasar permukaan. Selain itu proses pengangkutan pada arus traksi juga dapat terjadi melalui saltasi (meloncat). Sedimen yang dihasilkan oleh arus traksi ini umumnya berstruktur silang siur. Yang kedua Arus pekat (density current). Sistem arus pekat dihasilkan dari kombinasi antara arus traksi dan suspensi. Sistem arus pekat biasanya akan membentuk tekstur chaotic (tidak beraturan). Sedangkan proses transportasi material sedimen oleh sediment gravity flow dapat terjadi melalui 3 cara yakni debris flow, grain flow dan arus turbidit (turbidity).
Setelah terjadinya transporatasi maka akan memasuki proses Deposisi atau pengendapan. Material sedimen akan terdeposisi ketika energi transportasi terlalu lemah untuk membawa (mengangkut) material-material tersebut . Proses yang terakhir adalah diagenesis segala proses yang menyebabkan perubahan pada material sedimen selama terdeposisi dan terlithifikasi. Lithifikasi meliputi proses kompaksi dan sementasi.
Tekstur Batuan Sedimen Silisiklastik
[sunting | sunting sumber]Tekstur batuan sedimen silisiklastik meliputi sortasi yaitu keseragaman ukuran butir dalam suatu batuan. Ukuran butir yang menunjukkan energi transportasi. Apabila butirannya besar maka energi pengendapannya juga besar, begitu pula sebaliknya. Kemas yang menunjukkan orientasi dan hubungan antar butir (packing). Kemas dibedakan menjadi dua, yakni kemas terbuka (butiran tidak saling bersentuhan satu sama lain dengan butiran mengambang dalam matriks) dan kemas tertutup (butiran saling bersentuhan satu sama lain) Bentuk butir.
Struktur Batuan Sedimen Silisiklastik
[sunting | sunting sumber]Struktur batuan sedimen silisiklastik dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
Syn depositional structure
Adalah struktur sedimen yang terbentuk bersamaan dengan proses deposisi
Macam-macam struktur sedimen yang termasuk dalam syn depositional structure antara lain:
- Berlapis, dibedakan menjadi 2 jenis yaitu laminasi (lamination) apabila tebal lapisan < 1 cm dan lapisan (stratification) apabila tebal lapisan > 1 cm
- Silang siur (cross bedding) apabila kedudukan lapisan miring antara satu dengan yang lain
- Bergradasi (graded bedding), dibedakan menjadi 2 macam yaitu gradasi normal (material yang berat akan mengendap lebih dahulu) dan gradasi terbalik atau reverse gradded bedding (material yang ringan akan mengendap lebih dahulu)
- Ripple mark apabila bentuk permukaan yang bergelombang karena adanya arus yang berosilasi di atas permukaan
- Flute cast apabila terdapat bentuk gerusan pada permukaan lapisan karena aktivitas arus
- Stromatolite yang terjadi sebagai akibat adanya aktivitas makhluk hidup bersamaan dengan terjadinya proses pengendapan
- Masif, bila batuan sedimen tampak pejal kenampakannya
Post depositional structure
Adalah struktur sedimen yang terbentuk setelah terjadi proses deposisi
Macam-macam struktur sedimen yang termasuk dalam post depositional structure antara lain:
- Track, apabila terdapat jejak berupa tapak organisme
- Trail, apabila terdapat jejak berupa seretan tubuh organisme
- Burrow, apabila terdapat lubang atau bahan galian akibat aktivitas organisme
- Mud crack (muria), apabila terdapat bentuk retakan pada lapisan lumpur (mud). Strukttur ini biasa terbentuk saat cuaca panas dan kandungan air yang kurang
- Rain drop yaitu kenampakan pada permukaan sedimen akibat tetesan air hujan dan biasa terbentuk saat curah hujan cukup tinggi
Penamaan
[sunting | sunting sumber]Penamaan batuan sedimen silisiklatik dapat dibedakan menjadi beberapa kategori, misalnya:
- Berdasarkan ukuran butir
Contoh:
• Batupasir sedang = bila butiran berukuran pasir sedang
• Batupasir lempungan = bila butiran dominan berukuran pasir tetapi ada juga sedikit yang berukuran lempung
- Berdasarkan ukuran butir dan komposisi
Contoh:
• Batulanau kuarsa = bila batulanau banyak mengandung mineral kuarsa
- Berdasarkan ukuran butir dan bentuk butir
Contoh:
• Konglomerat = bila fragmen dominan dan bentuknya membulat (rounded)
• Breksi = bila fragmen dominan dan bentuknya meruncing (angular)
- Berdasarkan ukuran butir dan struktur
Contoh:
• Batupasir laminasi = bila butiran berukuran pasir dan memiliki struktur laminasi
Referensi
[sunting | sunting sumber]Boggs, Sam, Jr. 1992. Petrology of Sedimentary Rocks. Cambridge University Press: Cambridge
Gore, Pamela, J,W,. 2014. Historical Geology Lab Manual. Science Georgia Perimeter College: Atlanta