Lompat ke isi

Masjid Al-Akbar: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
koreksi tulisan arab مسجد الجامع الكبير الأكبر سورابايا
 
(29 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox religious building
{{Infobox religious building
| name = Masjid Al-Akbar<br>''المسجد الأكبر''
<!-- Disembunyikan sebagai komentar: |image = Masjid Nasional Al-Akbar.jpeg -->|260px
| image =
|caption =
| image_size = 265px
|location = [[Jambangan, Surabaya|Kecamatan Jambangan]], [[Kota Surabaya]], [[Jawa Timur]]
| caption =
|religious_affiliation = [[Islam]]
| religious_affiliation = [[Islam]] – [[Sunni]]
|website = {{URL|https://masjidalakbar.or.id/}}
| location = [[Surabaya]]
|architect =
| province = {{flag|Jawa Timur}}
|architecture_type = Masjid
| country = {{flag|Indonesia}}
|architecture_style = [[Timur Tengah]]
| established = [[2000]]
|groundbreaking =
| architect =
|year_completed = 1978
| architecture_type = [[Masjid]]
|construction_cost =
| architecture_style = [[Timur Tengah]]<ref name="akbar">{{cite web |language=Indonesian |url=http://duniamasjid.com/716/masjid-nasional-al-akbar-2/ |title=Masjid Al-Akbar |author=<!--Staff writer(s); no by-line.--> |work=Humas Jakarta Islamic Centre and 27th ISLAND |publisher=DuniaMasjid.com |accessdate=January 6, 2013 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130101080347/http://duniamasjid.com/716/masjid-nasional-al-akbar-2/ |archive-date=2013-01-01 |url-status=dead }}</ref>
|capacity = 60.000 jamaah
| capacity =
|dome_quantity = 4
| dome_quantity = 4
|dome_height_outer = 27 meter
| minaret_quantity = 1
|dome_dia_outer =
| website = {{url|https://www.masjidalakbar.or.id}}
|minaret_quantity = 1
}}
|minaret_height = 99 meter
|name=Masjid Agung Surabaya<br/>ꦩꦼꦱ꧀ꦗꦶꦢ꧀ꦄꦭ꧀ꦄꦏ꧀ꦧꦂ <br/>المسجد الأكبر|image=[[Berkas:masjidalakbarsurabaya profile.jpg|100px]]<br/>Logo Masjid Nasional Al-Akbar<br/><br/> [[Berkas:MA Al Akbar atas.jpg|260px]]<br/>Masjid Nasional Al-Akbar Tampak Atas <br/><br/> [[Berkas:MAS Surabaya DEPAN.jpg|260px]]<br/>Masjid Nasional Al-Akbar Tampak Depan}}


'''Masjid Nasional Al-Akbar''' (atau biasa disebut '''Masjid Agung Surabaya''') ialah masjid terbesar kedua di [[Indonesia]] setelah [[Masjid Istiqlal]] di [[Jakarta]]. Lokasi masjid ini berada di wilayah [[Pagesangan, Jambangan, Surabaya|Kelurahan Pagesangan]], [[Jambangan, Surabaya|Kecamatan Jambangan]], [[Kota Surabaya]] dan tepat di samping [[Jalan Tol Surabaya-Gempol]]. Ciri yang mudah dilihat adalah kubahnya yang besar didampingi 4 [[kubah]] kecil yang berwarna biru. Serta memiliki satu [[menara]] yang tingginya 99 meter.
'''Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya''', juga dikenal sebagai '''Masjid Al-Akbar''' ({{Lang-ar|''المسجد الأكبر''}}; {{Lang-jv|''ꦩꦼꦱ꧀ꦗꦶꦢ꧀ꦄꦭ꧀ꦄꦏ꧀ꦧꦂ''}}), atau '''Masjid Agung Al Akbar Surabaya''' ([[bahasa Arab]]: ''مسجد الجامع الكبير الأكبر سورابايا'') adalah sebuah [[masjid nasional]] yang berada di kota [[Kota Surabaya|Surabaya]], [[Jawa Timur|Provinsi Jawa Timur]], [[Indonesia]]. Ini adalah masjid terbesar kedua di [[Indonesia]] setelah [[Masjid Istiqlal]] di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] dalam hal kapasitas maksimum.<ref name="akbar"/> Lokasi masjid ini berada di samping [[Jalan Tol Surabaya–Gempol]], di kelurahan [[Pagesangan, Jambangan, Surabaya|Pagesangan]] Kecamatan [[Jambangan, Surabaya|Jambangan]], Surabaya Jawa Timur. Masjid ini memiliki ciri khas yaitu kubah vertikalnya yang besar, disertai dengan empat [[kubah]] kecil berwarna biru, dan memiliki [[Menara masjid|Menara]] dengan ketinggian 99 meter.


Peletakan batu pertama dimulai pada tanggal [[4 Agustus]] [[1995]], atas gagasan [[Soenarto Soemoprawiro]], [[Daftar Wali Kota Surabaya|Walikota Surabaya]] saat itu. Pembangunan ditandai dengan peletakan batu pertama oleh [[Try Sutrisno]], [[Wakil Presiden Indonesia]]. Namun, karena [[Krisis finansial Asia 1997|krisis keuangan Asia 1997]], pembangunannya dihentikan sementara. [[Konstruksi]] dilanjutkan pada tahun [[1999]] dan selesai pada tahun [[2000]]. Pada tanggal [[10 November]] [[2000]], dilakukan peresmian oleh [[Presiden Indonesia]] saat itu, [[Abdurrahman Wahid]].
Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya dibangun sejak tanggal 4 Agustus 1995, atas gagasan [[Wali Kota Surabaya]] saat itu, [[Soenarto Soemoprawiro|H. Soenarto Soemoprawiro]]. Pembangunan Masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Wakil Presiden RI [[Try Sutrisno]].
Namun karena krisis moneter pembangunannya dihentikan sementara waktu. Tahun 1999, masjid ini dibangun lagi dan selesai tahun 2001.
Pada 10 November 2000, Masjid ini diresmikan oleh Presiden RI [[Abdurrahman Wahid|KH. Abdurrahman Wahid]].


Dari segi luas, gabungan bangunan dan fasilitas penunjangnya seluas 22.300 meter persegi. Bangunan ini memiliki panjang 147 meter dan lebar 128 meter. Atapnya terdiri dari kubah besar yang mendominasi yang ditopang oleh empat [[kubah]] kecil dan sebuah [[Menara masjid|Menara]]. Keunikan dari kubah ini adalah bentuknya yang hampir menyerupai setengah telur dengan 1,5 lapis yang memiliki tinggi sekitar 27 meter. Untuk penutup kubah, juga digunakan produk yang digunakan untuk beberapa masjid lain seperti Masjid Agung Selangor di [[Shah Alam]], [[Malaysia]]. Keistimewaan lain dari masjid ini antara lain pintu masuk ke ruangan masjid yang tinggi dan besar serta memiliki ''[[mihrab]]'' terbesar di [[Indonesia]].<ref>{{Cite web|title=Ecobis|url=https://bappedalitbang.surabaya.go.id/ecobis/wisata/kategori-detail/32|website=bappedalitbang.surabaya.go.id|access-date=2022-12-19}}</ref>
Secara fisik, luas bangunan dan fasilitas penunjang MAS adalah 22.300 meter persegi,
dengan rincian panjang 147 meter dan lebar 128 meter.
Bentuk atap MAS terdiri dari 1 kubah besar yang didukung 4 kubah kecil berbentuk limasan serta 1 menara.
Keunikan bentuk kubah MAS ini terletak pada bentuk kubah yang hampir menyerupai setengah telur dengan 1,5 layer yang memiliki tinggi sekitar 27 meter.
Untuk menutup kubah, dipergunakan sebuah produk yang juga digunakan di beberapa masjid raya seperti Masjid Raya Selangor di Syah Alam ([[Malaysia]]).
Ciri lain dari masjid raksasa ini adalah pintu masuk ke dalam ruangan masjid tinggi dan besar dan mihrabnya adalah [[mihrab]] masjid terbesar di Indonesia.


== Arsitektur ==
== Referensi ==
{{ref-list}}
=== Konstruksi ===
Rancang bangun arsitektur MAS dikerjakan oleh tim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya bersama konsultan ahli yang telah berpengalaman membangun masjid-masjid besar di Indonesia. Mengingat posisi lahan yang labil dengan tingkat kekerasan yang minim, maka pembuatan pondasi dilakukan dengan system pondasi dalam atau pakubumi. Tidak kurang dari 2000 tiang pancang bagi pondasi masjid ini.


== Pranala luar ==
Lantai dirancang dengan ketinggian 3 meter dari permukaan jalan sekitar lokasi. Namun dalam pelaksanaan selanjutnya mengalami perubahan, ruang urugan dijadikan basement, lantai di atas basement (lantai 1) disangga dengan tiang-tiang (sistem flooting floor). Pengerjaan lantai dibuat dengan sistem pengecoran ditempat dan beton precast, terdiri dari plat lantai empat persegi panjang berukuran 3 x 3 meter dan tebal 15 cm.
* {{official|https://www.masjidalakbar.or.id/}}


[[Kategori:Masjid di Surabaya|Al-Akbar]]
Untuk dudukan struktur atap disiapkan, balok beton (ringbalk) dengan sistem vierendeel yang menghubungkan kolom-kolom struktur pada ketinggian 20 m dari atas lantai dasar (lantai 1). Ringbalk ini membentang 30 m tanpa kolom, sehingga bidang lantai tidak terpisah oleh sekat maupun kolom, dengan demikian dijamin bahwa jamaah tidak saling terpisah oleh sekat maupun kolom pada waktu sholat.
=== Kubah Masjid ===
Rangka kubah dibuat dengan sistem space frame, menggunakan bahan besi baja dengan sistem chremona atau struktur segitiga yang disambung-sambung. Selanjutnya kubah dibentuk di atas rangka atap dengan bentangan utama berukuran 54 x 54 meter, tanpa ada tiang penyangga. Bobot kubah tersebut hampir mencapai 200 ton. Keunikan bentuk kubah ini ditunjang dengan bentuk kubah yang menyerupai setengah telur dengan 1,5 layer memiliki tinggi sekitar 27 meter. Kubah ini menumpu pada atap piramida terpancung dalam 2 layer setinggi kurang lebih 11 meter.

Penutup struktur rangka atap dan kubah terdiri dari tiga lapis yaitu Atap Kedap Air (AKA), ESP sebagai cover atap terluar, dan penutup plafon. AKA ini adalah dalam bentuk segmen-segmen yang menumpu pada konstruksi space frame yang ada dibawahnya. Sedangkan ESP adalah Enamel Sheet Panel merupakan plat baja yang dicoating atau diwarnai, kemudian dipanaskan hingga 800 derajat Celcius, selanjutnya plat dipotong-potong dengan ukuran tertentu dan berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan ukurannya yang pada akhirnya berfungsi sebagai cover penutup atap. ESP ini didesain khusus untuk atap Masjid Nasional Al Akbar Surabaya dengan kemampuan tahan panas dan hujan serta tahan karat, diharapkan akan mampu berfungsi sampai 50 tahun lebih. Kemudian penutup rangka bawah yang berfungsi sebagai plafon ditutup dengan bahan kedap suara, sehingga akustik pada bangunan ini didesain dengan sangat memadai. Kesemuanya elemen penutup rangka atap tersebut telah teradopsi dari Masjid Raya Selangor ([[Masjid Sultan Salahuddin Abdul Aziz]]) di [[Shah Alam]], Malaysia.

=== Pintu Masjid ===
Masjid ini memiliki 45 pintu dengan daun pintu (bukaan) ganda yang berarti dibutuhkan 90 daun pintu dengan ukuran masing-masing: lebar 1,5 m dan tinggi 4,5 m. Pintu terbuat dari kayu jati yang didatangkan khusus dari Perhutani dan dibuat oleh para pengrajin dari Surabaya. Kusen terbuat dari rangka besi dilapisi kayu yang dihubungkan ke engsel maupun slot yang telah diselaraskan dengan struktur dan estetika masjid. Karena berat daun pintu ini lebih dari 250 kg, maka engsel didesain dan dibuat secara khusus.

Untuk memenuhi kenyamanan, estetika serta keserasian keseluruhan bangunan masjid, maka marmer dari Lampung dipilih untuk pelapis dinding dan lantai ruang dalam masjid, sehingga dukungan dari lantai terasa sekali ruangan menjadi sejuk dan kusuk. Kaligrafi merupakan unsur penting dalam desain masjid ini, karena sentuhan kaligrafi inilah yang memberi sentuhan nuansa Islami. Bahan yang digunakan untuk kaligrafi tersebut terbuat dari kayu jati dengan finishing cat sistem ducco. Sedangkan perancangnya adalah seorang ahli kaligrafi nasional yaitu Bapak Faiz dari Bangil.

=== Mimbar Masjid ===
Mimbar dibuat dengan ketinggian 3 meter untuk mendukung kemantapan khotbah. Agar tercipta suasana khas, mimbar diberi sentuhan etnis dengan hiasan ornamen Madura yang digarap para pengrajin dari Madura.

=== Menara Masjid ===
[[Berkas:Menara MASurabaya.jpg|jmpl|200px|ka|Menara Masjid Al Akbar Surabaya]]

Dalam rancangannya menara tadinya berjumlah 6 buah, tetapi karena pertimbangan-pertimbangan yang bersifat teknis maupun biaya, maka menara hanya dibuat satu. Untuk membangun menara masjid ini digunakan teknologi Slip Form dari Singapura yang memerlukan waktu sekitar 2 bulan dalam pengecorannya. Menara ini memiliki ketinggian 99 meter yang puncaknya dilengkapi dengan view tower pada ketinggian 68 meter yang dapat memuat sekitar 30 orang dan pencapainnya dengan menggunakan lift untuk melihat pemandangan kota Surabaya.

=== Aula Masjid ===

Aula dibangun dengan konsep kesatuan antara estetika lingkungan dan fungsi plaza sebagai lapangan ibadah, untuk ibadah tertentu seperti sholat Ied dan lain-lain. Luas plaza kurang lebih 520 m2, dengan bahan lantai paving stone, yang didesain khusus untuk Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, motif desain dibuat sesuai dengan ornamen arsitektur masjid, garis motif dibuat sejajar dengan garis shaf di halaman masjid.

Elemen arsitektur MAS juga didesain sedemikian rupa, untuk mencapai keindahan, kemewahan serta keanggunan. Antara lain elemen hiasan kaca patri (steined glass). Hiasan kaca patri yang digunakan masjid ini dibuat dengan sistem triple glazed unit. Yaitu pelapisan panel kaca patri atau panel bevel dengan kaca tempered yang menggunakan bahan dan mesin-mesin buatan Amerika. Triple glazed unit ini selain menghemat biaya, juga sangat baik untuk keperluan peredam suara bising.



{{Masjid di Indonesia}}

{{DEFAULTSORT:Al Akbar}}
{{masjid-stub}}
[[Kategori:Masjid di Jawa Timur]]
[[Kategori:Kota Surabaya]]

Revisi terkini sejak 6 Oktober 2024 13.16

Masjid Al-Akbar
المسجد الأكبر
PetaKoordinat: 7°20′11″S 112°43′5″E / 7.33639°S 112.71806°E / -7.33639; 112.71806
Agama
AfiliasiIslamSunni
Provinsi Jawa Timur
Lokasi
LokasiSurabaya
Negara Indonesia
Arsitektur
TipeMasjid
Gaya arsitekturTimur Tengah[1]
Didirikan2000
Spesifikasi
Kubah4
Menara1
Situs web
www.masjidalakbar.or.id

Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, juga dikenal sebagai Masjid Al-Akbar (bahasa Arab: المسجد الأكبر; bahasa Jawa: ꦩꦼꦱ꧀ꦗꦶꦢ꧀ꦄꦭ꧀ꦄꦏ꧀ꦧꦂ), atau Masjid Agung Al Akbar Surabaya (bahasa Arab: مسجد الجامع الكبير الأكبر سورابايا) adalah sebuah masjid nasional yang berada di kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ini adalah masjid terbesar kedua di Indonesia setelah Masjid Istiqlal di Jakarta dalam hal kapasitas maksimum.[1] Lokasi masjid ini berada di samping Jalan Tol Surabaya–Gempol, di kelurahan Pagesangan Kecamatan Jambangan, Surabaya Jawa Timur. Masjid ini memiliki ciri khas yaitu kubah vertikalnya yang besar, disertai dengan empat kubah kecil berwarna biru, dan memiliki Menara dengan ketinggian 99 meter.

Peletakan batu pertama dimulai pada tanggal 4 Agustus 1995, atas gagasan Soenarto Soemoprawiro, Walikota Surabaya saat itu. Pembangunan ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Try Sutrisno, Wakil Presiden Indonesia. Namun, karena krisis keuangan Asia 1997, pembangunannya dihentikan sementara. Konstruksi dilanjutkan pada tahun 1999 dan selesai pada tahun 2000. Pada tanggal 10 November 2000, dilakukan peresmian oleh Presiden Indonesia saat itu, Abdurrahman Wahid.

Dari segi luas, gabungan bangunan dan fasilitas penunjangnya seluas 22.300 meter persegi. Bangunan ini memiliki panjang 147 meter dan lebar 128 meter. Atapnya terdiri dari kubah besar yang mendominasi yang ditopang oleh empat kubah kecil dan sebuah Menara. Keunikan dari kubah ini adalah bentuknya yang hampir menyerupai setengah telur dengan 1,5 lapis yang memiliki tinggi sekitar 27 meter. Untuk penutup kubah, juga digunakan produk yang digunakan untuk beberapa masjid lain seperti Masjid Agung Selangor di Shah Alam, Malaysia. Keistimewaan lain dari masjid ini antara lain pintu masuk ke ruangan masjid yang tinggi dan besar serta memiliki mihrab terbesar di Indonesia.[2]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b "Masjid Al-Akbar". Humas Jakarta Islamic Centre and 27th ISLAND (dalam bahasa Indonesian). DuniaMasjid.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-01-01. Diakses tanggal January 6, 2013. 
  2. ^ "Ecobis". bappedalitbang.surabaya.go.id. Diakses tanggal 2022-12-19. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]