Lompat ke isi

Sanusi Pane: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Pagogo Chaniago (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(20 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Nama Mandailing|[[Suku Mandailing|Mandailing]]|[[Pane]]}}
{{Nama Batak|[[Suku Batak Angkola|Angkola]]|[[Sitorus|Pane]]}}
{{Infobox Penulis
{{Infobox Penulis
|name = Sanusi Pane
|name = Sanusi Pane
Baris 8: Baris 8:
|birth_name =
|birth_name =
|birth_date = {{birth date|1905|11|14}}
|birth_date = {{birth date|1905|11|14}}
|birth_place = {{negara|Belanda}} [[Muara Sipongi, Mandailing Natal]], [[Sumatra Utara]]
|birth_place = [[Muara Sipongi, Mandailing Natal|Muara Sipongi]], [[Kabupaten Mandailing Natal|Mandailing]], [[Keresidenan Tapanuli]]
|death_date = {{death date and age|1968|1|2|1905|11|14}}
|death_date = {{death date and age|1968|1|2|1905|11|14}}
|death_place = {{negara|Indonesia}} [[Jakarta]]
|death_place = [[Jakarta]]
|occupation = [[Penulis]], [[sastrawan]]
|occupation = [[Penulis]], [[sejarawan]], [[redaktur]]
|nationality =
|nationality = Indonesia
|period = Angkatan [[Pujangga Baru]]
|ethnicity =
|genre = [[Puisi]], [[drama]], terjemahan, nonfiksi
|citizenship = {{flagicon|Indonesia}} [[Indonesia]]
|language = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa Belanda|Belanda]]
|period =
|subject = Sejarah dan [[spiritualitas]] Nusantara
|genre =
|subject =
|movement =
|movement =
|notable_works = ''Airlangga''
|notableworks =
|alma_mater = [[Kweekschool]],<br>[[Rechtshoogeschool te Batavia]]
|spouse =
|spouse =
|partner =
|partner =
|children =
|children =
|parent=[[Sutan Pangurabaan Pane]] (ayah)
|relatives =
|relatives ={{unbulleted list|[[Armijn Pane]] (adik)|[[Lafran Pane]] (adik)}}
|influences =
|influences =
|influenced =
|influenced =
|awards =
|awards = Hadiah Sastra dari Pemerintah RI (1969)
|signature =
|signature =
|website =
|website =
|portaldisp =
|portaldisp =
}}
}}
'''Sanusi Pane''' ({{lahirmati|[[Muara Sipongi, Mandailing Natal]], [[Sumatra Utara]]|14|11|1905|[[Jakarta]]|2|1|1968}}) adalah seorang [[Sastra Indonesia|sastrawan Indonesia]] yang digolongkan ke dalam angkatan [[Pujangga Baru]]. Ia banyak menulis puisi, naskah drama, dan kajian sejarah.
'''Sanusi Pane''' ({{lahirmati|[[Muara Sipongi, Mandailing Natal]], [[Sumatera Utara]]|14|11|1905|[[Jakarta]]|2|1|1968}}) adalah seorang [[Sastra Indonesia|sastrawan Indonesia]] yang digolongkan ke dalam angkatan [[Pujangga Baru]]. Dia banyak menulis puisi, naskah drama, dan kajian sejarah.<ref name="pusatbahasa">{{cite web |title=Sanusi Pane |publisher=Pusat Bahasa Kemdiknas |location=Jakarta |date=15 Juli 2009 |url=http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/lamanv42/?q=node/1122 |archive-url=https://www.webcitation.org/65LPdoU6y?url=http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/lamanv42/?q=node/1122 |archive-date=10-02-2012 |url-status=dead |access-date=10-02-2012}}</ref><ref name="Ensiklopedi">Ensiklopedi Sastra Indonesia. Bandung: Titian Ilmu, 2004. ISBN 979-9012-12-0</ref><ref name="Eneste">Eneste, Pamusuk (1990). Leksikon Kesusastraan Indonesia Modern. Jakarta: Djambatan. ISBN 979-428-147-6</ref> Sanusi Pane adalah anak dari [[Sutan Pangurabaan Pane]], seorang guru dan seniman [[Suku Angkola|Angkola]] [[Suku Mandailing|Mandailing]] di [[Muara Sipongi, Mandailing Natal]]. Di antara delapan bersaudara, selain dirinya ada juga yang menjadi tokoh nasional, yaitu [[Armijn Pane]] yang juga menjadi sastrawan, dan [[Lafran Pane]] yang merupakan pendiri organisasi pemuda [[Himpunan Mahasiswa Islam]]. Sanusi Pane merupakan ayah dari 6 anak perempuan.


== Keluarga ==
== Riwayat hidup ==
Sanusi Pane adalah anak dari Sutan Pengurabaan Pane, seorang guru dan seniman Batak Mandailing di [[Muara Sipongi, Mandailing Natal]]. Di antara delapan bersaudara, selain dirinya ada juga yang menjadi tokoh nasional, yaitu [[Armijn Pane]] yang juga menjadi sastrawan, dan [[Lafran Pane]] yang merupakan pendiri organisasi pemuda [[Himpunan Mahasiswa Islam]]. Sanusi Pane merupakan ayah dari 6 anak perempuan.


== Pendidikan ==
=== Pendidikan ===
Semasa mudanya, Sanusi Pane menempuh pendidikan formal di [[Hollandsch-Inlandsche School|HIS]] dan [[ELS]] di [[Kota Padang Sidempuan|Padang Sidempuan]], Sumatra Utara. Pendidikannya selanjutnya adalah di [[Meer Uitgebreid Lager Onderwijs|MULO]] di [[Kota Padang|Padang]] dan Jakarta, yang diselesaikannya tahun 1922. Ia lalu melanjutkan di [[Kweekschool]] (sekolah guru) di Gunung Sahari, yang selesai pada tahun 1925. Ia juga sempat kuliah di [[Rechtshogeschool]] dan mempelajari [[Ontologi]]. Pada antara tahun 1929-1930, ia berkesempatan mengunjungi [[India]], yang selanjutnya akan berpengaruh besar terhadap pandangan kesusastraannya.
Semasa mudanya, Sanusi Pane menempuh pendidikan formal di [[Hollandsch-Inlandsche School|HIS]] dan [[ELS]] di [[Kota Padang Sidempuan|Padang Sidempuan]], Sumatera Utara. Pendidikannya selanjutnya adalah di [[Meer Uitgebreid Lager Onderwijs|MULO]] di [[Kota Padang|Padang]] dan Jakarta, yang diselesaikannya tahun 1922. Ia lalu melanjutkan di [[Kweekschool]] (sekolah guru) di Gunung Sahari, yang selesai pada tahun 1925. Ia juga sempat kuliah di [[Rechtshoogeschool te Batavia|Rechtshogeschool]] dan mempelajari [[Ontologi]]. Pada antara tahun 1929-1930, ia berkesempatan mengunjungi [[India]], yang selanjutnya akan berpengaruh besar terhadap pandangan kesusastraannya.


== Karier ==
=== Karier ===
Sekembalinya dari India, Sanusi Pane menjadi redaksi majalah ''Timbul'' yang berbahasa Belanda. Ia mulai menulis berbagai karangan kesusastraan, filsafat dan politik, sementara tetap mengajar sebagai guru. Ia pernah aktif dalam Jong Sumatra dan Gerindo. Karena keanggotaannya dalam [[Partai Nasional Indonesia|PNI]], tahun 1934 ia dipecat sebagai guru. Ia pernah menjadi guru di Kweekschool "Gunung Sahari" Jakarta, HIK Lembang, HIK Gubernemen Bandung, dan Sekolah Menengah Perguruan Rakyat Jakarta.
Sekembalinya dari India, Sanusi Pane menjadi redaksi majalah ''Timbul'' yang berbahasa Belanda. Ia mulai menulis berbagai karangan kesusastraan, filsafat dan politik, sementara tetap mengajar sebagai guru. Ia pernah aktif dalam Jong Sumatra dan [[Gerakan Rakyat Indonesia]] (Gerindo). Karena keanggotaannya dalam [[Partai Nasional Indonesia|PNI]], tahun 1934 ia dipecat sebagai guru. Ia pernah menjadi guru di Kweekschool "Gunung Sahari" Jakarta, HIK Lembang, HIK Gubernemen Bandung, dan Sekolah Menengah Perguruan Rakyat Jakarta.


Sejak tahun 1931 sampai 1933 dia menjadi redaktur majalah ''Timbul''. Tahun 1936 Sanusi Pane menjadi pemimpin surat kabar Tionghoa-Melayu ''Kebangunan'' di Jakarta. Pada tahun 1941 ia menjadi redaktur [[Balai Pustaka]].
Sejak tahun 1931 sampai 1933 dia menjadi redaktur majalah ''Timbul''. Tahun 1936 Sanusi Pane menjadi pemimpin surat kabar Tionghoa-Melayu ''Kebangunan'' di Jakarta. Pada tahun 1941 ia menjadi redaktur [[Balai Pustaka]].


== Pandangan ==
== Pandangan ==
Dalam bidang kesusastraan, Sanusi Pane sering kali dianggap sebagai kebalikan dari [[Sutan Takdir Alisjahbana]].<ref>Sambodja, Asep, ''[http://republika.co.id/koran_detail.asp?id=178818&kat_id=102&kat_id1=&kat_id2= Dua 'Kiblat' dalam Sastra Indonesia]'', artikel pada Harian Umum Republika, Minggu, 21 Nopember 2004. © 2007 Hak Cipta oleh Republika Online</ref> Dalam karyanya Sanusi Pane banyak berbeda dengan karya yang ditulis oleh sastrawan Sutan Takdir, yang menghendaki coretan yang hitam dan berada dibawah pra-Indonesia,yang, dianggapnya telah menyebabkan bangsa Indonesia dipandang nista. Sanusi Pane mencari inspirasinya pada kejayaan budaya Hindu-Budha di Indonesia pada masa lampau.<ref>Adian, Donny Gahral, ''Manusia Multi-dimensi di Keseharian'', artikel Rubrik Humaniora Kompas, Sabtu, 14 April 2007.</ref> Perkembangan filsafat hidupnya itu, sampailah kepada sintesis Timur dan Barat, persatuan [[jasmani]] dan [[rohani]], [[dunia]] dan [[akhirat]], serta [[idealisme]] dan [[materialisme]]; yang tercermin dalam karyanya "Manusia Baru", yang diterbitkan oleh Balai Pustaka pada tahun 1940.
Dalam bidang kesusastraan, Sanusi Pane sering kali dianggap sebagai kebalikan dari [[Sutan Takdir Alisjahbana]].<ref>Sambodja, Asep, ''[http://republika.co.id/koran_detail.asp?id=178818&kat_id=102&kat_id1=&kat_id2= Dua 'Kiblat' dalam Sastra Indonesia]'', artikel pada Harian Umum Republika, Minggu, 21 Nopember 2004.</ref> Dalam karyanya Sanusi Pane banyak berbeda dengan karya yang ditulis oleh sastrawan Sutan Takdir, yang menghendaki coretan yang hitam dan berada dibawah pra-Indonesia,yang, dianggapnya telah menyebabkan bangsa Indonesia dipandang nista. Sanusi Pane mencari inspirasinya pada kejayaan budaya Hindu-Budha di Indonesia pada masa lampau.<ref>Adian, Donny Gahral, ''Manusia Multi-dimensi di Keseharian'', artikel Rubrik Humaniora Kompas, Sabtu, 14 April 2007.</ref> Perkembangan filsafat hidupnya itu, sampailah kepada sintesis Timur dan Barat, persatuan [[jasmani]] dan [[rohani]], [[dunia]] dan [[akhirat]], serta [[idealisme]] dan [[materialisme]]; yang tercermin dalam karyanya "Manusia Baru", yang diterbitkan oleh Balai Pustaka pada tahun 1940.

Anutan keagamaan Sanusi Pane merupakan "composite of Hinduism, Buddhism, Sufism, and Javanese philosophy."<ref>{{cite book
|author-link=M. Balfas
| last = Balfas
| first = Muhammad
| editor1-first = Brakel
| editor1-last = L. F.
| year = 1976
| title = Handbuch der Orientalistik
|trans-title=Handbook of Orientalistics
| chapter = Modern Indonesian Literature in Brief
| volume = 1
| page = 46
| publisher = E. J. Brill
| location = Leiden
| isbn = 978-90-04-04331-2
| url = https://books.google.com/books?id=NbY3AAAAIAAJ}}</ref>


== Karya ==
== Karya ==
=== Puisi ===
=== Puisi ===
''Pancaran Cinta'' (1926)


''Prosa Berirama'' (1926)
* ''Pancaran Cinta'' (1926)
* ''Prosa Berirama'' (1926)

''Puspa Mega'' (1927)
* ''Puspa Mega'' (1927)
* ''Kumpulan Sajak'' (1927)

''Kumpulan Sajak'' (1927)
* ''Madah Kelana'' (1931)

''Madah Kelana'' (1931)


=== Drama ===
=== Drama ===
''Airlangga'' (berbahasa Belanda, 1928)


''Eenzame Garoedavlucht'' (berbahasa Belanda, 1929)
* ''Airlangga'' (berbahasa Belanda, 1928)
* ''Eenzame Garoedavlucht'' (berbahasa Belanda, 1929)
* ''Kertajaya'' (1932)
* ''Sandhyakala Ning Majapahit'' (1933)
* ''Manusia Baru'' (1940)


=== Karya sejarah ===
''Kertajaya'' (1932)


''Sandhyakala Ning Majapahit'' (1933)
* ''Sejarah Indonesia'' (1942)
* ''Bunga Rampai dari Hikayat Lama'' (1946)

''Manusia Baru'' (1940)
* ''Indonesia Sepanjang Masa'' (1952)

=== Karya Sejarah ===
''Sejarah Indonesia'' (1942)

''Bunga Rampai dari Hikayat Lama'' (1946)

''Indonesia Sepanjang Masa'' (1952)


=== Terjemahan ===
=== Terjemahan ===
Baris 84: Baris 94:


== Kajian tentang Sanusi Pane ==
== Kajian tentang Sanusi Pane ==
J.U. Nasution. ''Pujangga Sanusi Pane''. 1963.
*J.U. Nasution. ''Pujangga Sanusi Pane''. 1963.


== Referensi ==
== Rujukan ==
{{reflist}}

{{reflist|Bibliografi=Dewan Redaksi Ensiklopedi Sastra Indonesia. Ensiklopedi Sastra Indonesia. Bandung: Titian Ilmu: 2004}}

=== Bibliografi ===
Dewan Redaksi Ensiklopedi Sastra Indonesia. (2004). Ensiklopedi Sastra Indonesia. Bandung: Titian Ilmu. ISBN 979-9012-12-0

Eneste, Pamusuk. (1990). Leksikon Kesusastraan Indonesia Modern. Jakarta: Djambatan. ISBN 979-428-147-6


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==

* Artikel [http://tamanismailmarzuki.com/tokoh/sanusi.html Sastrawan: Sanusi Pane] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080802145439/http://tamanismailmarzuki.com/tokoh/sanusi.html |date=2008-08-02 }}, pada website [[Taman Ismail Marzuki]].
* Artikel [http://tamanismailmarzuki.com/tokoh/sanusi.html Sastrawan: Sanusi Pane] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080802145439/http://tamanismailmarzuki.com/tokoh/sanusi.html |date=2008-08-02 }}, pada website [[Taman Ismail Marzuki]].


{{DEFAULTSORT:Pane, Sanusi}}
{{DEFAULTSORT:Pane, Sanusi}}
[[Kategori:Sastrawan Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Batak]]
[[Kategori:Tokoh Batak]]
[[Kategori:Tokoh Batak Angkola]]
[[Kategori:Marga Sitorus]]
[[Kategori:Marga Pane|Sanusi]]
[[Kategori:Marga Pane|Sanusi]]
[[Kategori:Tokoh Hindia Belanda]]
[[Kategori:Tokoh dari Mandailing Natal]]
[[Kategori:Tokoh dari Padangsidimpuan]]
[[Kategori:Penulis Indonesia]]
[[Kategori:Penyair Indonesia]]
[[Kategori:Dramawan Indonesia]]
[[Kategori:Sejarawan Indonesia]]
[[Kategori:Filsuf Indonesia]]
[[Kategori:Wartawan Indonesia]]
[[Kategori:Guru Indonesia]]
[[Kategori:Pengajar hukum Indonesia]]
[[Kategori:Pejuang kemerdekaan Indonesia]]
[[Kategori:Anggota Jong Bataks Bond]]

Revisi terkini sejak 3 November 2024 12.43

Sanusi Pane
Lahir(1905-11-14)14 November 1905
Muara Sipongi, Mandailing, Keresidenan Tapanuli
Meninggal2 Januari 1968(1968-01-02) (umur 62)
Jakarta
PekerjaanPenulis, sejarawan, redaktur
BahasaIndonesia, Belanda
KebangsaanIndonesia
AlmamaterKweekschool,
Rechtshoogeschool te Batavia
PeriodeAngkatan Pujangga Baru
GenrePuisi, drama, terjemahan, nonfiksi
TemaSejarah dan spiritualitas Nusantara
Karya terkenalAirlangga
PenghargaanHadiah Sastra dari Pemerintah RI (1969)
Orang tuaSutan Pangurabaan Pane (ayah)
Kerabat

Sanusi Pane (14 November 1905 – 2 Januari 1968) adalah seorang sastrawan Indonesia yang digolongkan ke dalam angkatan Pujangga Baru. Dia banyak menulis puisi, naskah drama, dan kajian sejarah.[1][2][3] Sanusi Pane adalah anak dari Sutan Pangurabaan Pane, seorang guru dan seniman Angkola Mandailing di Muara Sipongi, Mandailing Natal. Di antara delapan bersaudara, selain dirinya ada juga yang menjadi tokoh nasional, yaitu Armijn Pane yang juga menjadi sastrawan, dan Lafran Pane yang merupakan pendiri organisasi pemuda Himpunan Mahasiswa Islam. Sanusi Pane merupakan ayah dari 6 anak perempuan.

Riwayat hidup

[sunting | sunting sumber]

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Semasa mudanya, Sanusi Pane menempuh pendidikan formal di HIS dan ELS di Padang Sidempuan, Sumatera Utara. Pendidikannya selanjutnya adalah di MULO di Padang dan Jakarta, yang diselesaikannya tahun 1922. Ia lalu melanjutkan di Kweekschool (sekolah guru) di Gunung Sahari, yang selesai pada tahun 1925. Ia juga sempat kuliah di Rechtshogeschool dan mempelajari Ontologi. Pada antara tahun 1929-1930, ia berkesempatan mengunjungi India, yang selanjutnya akan berpengaruh besar terhadap pandangan kesusastraannya.

Sekembalinya dari India, Sanusi Pane menjadi redaksi majalah Timbul yang berbahasa Belanda. Ia mulai menulis berbagai karangan kesusastraan, filsafat dan politik, sementara tetap mengajar sebagai guru. Ia pernah aktif dalam Jong Sumatra dan Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo). Karena keanggotaannya dalam PNI, tahun 1934 ia dipecat sebagai guru. Ia pernah menjadi guru di Kweekschool "Gunung Sahari" Jakarta, HIK Lembang, HIK Gubernemen Bandung, dan Sekolah Menengah Perguruan Rakyat Jakarta.

Sejak tahun 1931 sampai 1933 dia menjadi redaktur majalah Timbul. Tahun 1936 Sanusi Pane menjadi pemimpin surat kabar Tionghoa-Melayu Kebangunan di Jakarta. Pada tahun 1941 ia menjadi redaktur Balai Pustaka.

Pandangan

[sunting | sunting sumber]

Dalam bidang kesusastraan, Sanusi Pane sering kali dianggap sebagai kebalikan dari Sutan Takdir Alisjahbana.[4] Dalam karyanya Sanusi Pane banyak berbeda dengan karya yang ditulis oleh sastrawan Sutan Takdir, yang menghendaki coretan yang hitam dan berada dibawah pra-Indonesia,yang, dianggapnya telah menyebabkan bangsa Indonesia dipandang nista. Sanusi Pane mencari inspirasinya pada kejayaan budaya Hindu-Budha di Indonesia pada masa lampau.[5] Perkembangan filsafat hidupnya itu, sampailah kepada sintesis Timur dan Barat, persatuan jasmani dan rohani, dunia dan akhirat, serta idealisme dan materialisme; yang tercermin dalam karyanya "Manusia Baru", yang diterbitkan oleh Balai Pustaka pada tahun 1940.

Anutan keagamaan Sanusi Pane merupakan "composite of Hinduism, Buddhism, Sufism, and Javanese philosophy."[6]

  • Pancaran Cinta (1926)
  • Prosa Berirama (1926)
  • Puspa Mega (1927)
  • Kumpulan Sajak (1927)
  • Madah Kelana (1931)
  • Airlangga (berbahasa Belanda, 1928)
  • Eenzame Garoedavlucht (berbahasa Belanda, 1929)
  • Kertajaya (1932)
  • Sandhyakala Ning Majapahit (1933)
  • Manusia Baru (1940)

Karya sejarah

[sunting | sunting sumber]
  • Sejarah Indonesia (1942)
  • Bunga Rampai dari Hikayat Lama (1946)
  • Indonesia Sepanjang Masa (1952)

Terjemahan

[sunting | sunting sumber]

Kakawin Arjuna Wiwaha (karya Mpu Kanwa, terjemahan bahasa Jawa Kuno, 1940)

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1969 Sanusi Pane mendapatkan Hadiah Sastra dari Pemerintah RI

Kajian tentang Sanusi Pane

[sunting | sunting sumber]
  • J.U. Nasution. Pujangga Sanusi Pane. 1963.
  1. ^ "Sanusi Pane". Jakarta: Pusat Bahasa Kemdiknas. 15 Juli 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10-02-2012. Diakses tanggal 10-02-2012. 
  2. ^ Ensiklopedi Sastra Indonesia. Bandung: Titian Ilmu, 2004. ISBN 979-9012-12-0
  3. ^ Eneste, Pamusuk (1990). Leksikon Kesusastraan Indonesia Modern. Jakarta: Djambatan. ISBN 979-428-147-6
  4. ^ Sambodja, Asep, Dua 'Kiblat' dalam Sastra Indonesia, artikel pada Harian Umum Republika, Minggu, 21 Nopember 2004.
  5. ^ Adian, Donny Gahral, Manusia Multi-dimensi di Keseharian, artikel Rubrik Humaniora Kompas, Sabtu, 14 April 2007.
  6. ^ Balfas, Muhammad (1976). "Modern Indonesian Literature in Brief". Dalam L. F., Brakel. Handbuch der Orientalistik [Handbook of Orientalistics]. 1. Leiden: E. J. Brill. hlm. 46. ISBN 978-90-04-04331-2. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]