Story:Kota Surakarta: Perbedaan antara revisi
Tampilan
←Membuat halaman berisi 'Surakarta (bahasa Jawa: ꦯꦹꦫꦠꦂꦡ) atau Solo (bahasa Jawa: ꦯꦴꦭ) adalah kota di Jawa Tengah, Indonesia, dengan penduduk 522.364 jiwa (2020) dan kepadatan 11.861,00/km. Kota dengan luas 44,04 km ini dilewati sungai yang terabadikan dalam salah satu lagu keroncong, Bengawan Solo. Bersama dengan Yogyakarta, Surakarta merupakan pewaris Kerajaan Mataram Islam yang dipecah melalui Perjanjian Giyanti, pada tahun 1755. Kota ini termasuk kawasan Solo Raya. Eksistensi kota ini di' Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(10 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 7: | Baris 7: | ||
Public Transport Map of Surakarta.svg |
Public Transport Map of Surakarta.svg |
||
Kota Surakarta terletak di pertemuan antara jalur selatan Jawa dan jalur Semarang-Madiun, yang menjadikan posisinya yang strategis sebagai kota transit. Jalur kereta api dari jalur utara dan jalur selatan Jawa juga terhubung di kota ini. Kota ini dilintasi oleh Jalan Nasional Rute 15 yang menghubungkan antara Surabaya dan Yogyakarta, jaringan Jalan Tol Trans Jawa yang menghubungkan Surakarta dengan Jakarta; Semarang; dan Surabaya via jalan tol, serta jalan provinsi yang menghubungkan Surakarta dengan kota-kota lain di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Surakarta merupakan kota yang terkurung daratan, sehingga tidak memiliki moda transportasi air. Selain itu pada tahun 2010 diluncurkan angkutan umum massal bus Batik Solo Trans. Saat ini bus rapid transit Batik Solo Trans telah memiliki banyak koridor. |
Kota Surakarta terletak di pertemuan antara jalur selatan Jawa dan jalur Semarang-Madiun, yang menjadikan posisinya yang strategis sebagai kota transit. Jalur kereta api dari jalur utara dan jalur selatan Jawa juga terhubung di kota ini. Kota ini dilintasi oleh Jalan Nasional Rute 15 yang menghubungkan antara Surabaya dan Yogyakarta, jaringan Jalan Tol Trans Jawa yang menghubungkan Surakarta dengan Jakarta; Semarang; dan Surabaya via jalan tol, serta jalan provinsi yang menghubungkan Surakarta dengan kota-kota lain di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Surakarta merupakan kota yang terkurung daratan, sehingga tidak memiliki moda transportasi air. Selain itu pada tahun 2010 diluncurkan angkutan umum massal bus Batik Solo Trans. Saat ini bus rapid transit Batik Solo Trans telah memiliki banyak koridor. |
||
Peta_Solo_per_kelurahan.png |
|||
Kota Surakarta memiliki 5 kecamatan: Pasar Kliwon, Jebres, Banjarsari, Laweyan, dan Serengan, serta berbatasan dengan 5 kabupaten: Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali di sebelah utara, Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah timur dan barat, dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah selatan. |
|||
Pendhapa Pura Mangkunegara.jpg |
|||
Surakarta juga dikenal sebagai daerah tujuan wisata yang biasa didatangi oleh wisatawan dari kota-kota besar. Biasanya wisatawan yang berlibur ke Yogyakarta juga akan singgah di Surakarta, atau sebaliknya. Tujuan wisata utama kota Surakarta adalah Keraton Surakarta, Pura Mangkunegaran, dan kampung-kampung batik serta pasar-pasar tradisionalnya. Wisata sejarah bekas pabrik gula bernama De Tjolomadoe, Colomadu, Karanganyar |
|||
Selat Solo.jpg |
|||
Surakarta dan sekitarnya terkenal dengan banyaknya jajanan kuliner tradisional. Di antara lain : Sate Kambing, Nasi Liwet, Timlo Solo, Nasi Gudeg, Gudeg Ceker, Pecel nDeso, Cabuk Rambak, Bestik Solo, Selat Solo (foto), Mie Ayam, Bakso Solo, Srabi Solo, Intip, Tengkleng, Roti Mandarin, Sosis Solo, Kambing Guling, Sate Buntel, Sate Kere, Sup Matahari, Bakmi Ketoprak, dll. |
|||
Joko Widodo and Iriana at Merdeka Palace, Jakarta in October 2019.jpg |
|||
Joko Widodo atau Jokowi adalah tokoh yang paling terkenal yang berasal dari Solo akhir-akhir ini.Jokowi pertama kali terpilih sebagai wali kota Surakarta untuk masa bakti 2005-2010. Kemudian pasangan dari PDI-P ini terpilih lagi untuk masa bakti kedua dengan perolehan suara lebih dari 90% untuk masa jabatan 2010-2015.Di bawah kepemimpinan Jokowi dan Rudy, Surakarta mengalami perubahan yang pesat. Sejak 1 Oktober 2012 Wali kota Surakarta Ir. Joko Widodo mengundurkan diri dari jabatan Wali kota setelah terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017, dan kemudian menjabat sebagai Presiden Indonesia selama dua periode 2014-2024. |
|||
Wikistories-tutorial-3-menit.mpg |
|||
Tes |
|||
Tutorial_Wikimedia_Incubator_-_Uji_Coba_Wikipedia_Bahasa_Madura.webm |
|||
Tes2 |
|||
Jv-id-abang.ogg |
|||
Tes3 |
Revisi terkini sejak 27 Oktober 2022 13.05
Kota SurakartaSurakarta (bahasa Jawa: ꦯꦹꦫꦠꦂꦡ) atau Solo (bahasa Jawa: ꦯꦴꦭ) adalah kota di Jawa Tengah, Indonesia, dengan penduduk 522.364 jiwa (2020) dan kepadatan 11.861,00/km. Kota dengan luas 44,04 km ini dilewati sungai yang terabadikan dalam salah satu lagu keroncong, Bengawan Solo. Bersama dengan Yogyakarta, Surakarta merupakan pewaris Kerajaan Mataram Islam yang dipecah melalui Perjanjian Giyanti, pada tahun 1755. Kota ini termasuk kawasan Solo Raya.
Eksistensi kota ini dimulai saat Sinuhun Paku Buwana II, raja Kasultanan Mataram Islam, memindahkan kedudukan raja dari Kartasura ke Desa Sala, sebuah desa yang tidak jauh dari tepi Bengawan Solo, karena istana Kartasura hancur akibat serbuan pemberontak. Sunan Pakubuwana II membeli tanah dari lurah Desa Sala, yaitu Kyai Sala, sebesar 10.000 ringgit (gulden Belanda) untuk membangun istana Mataram yang baru. Secara resmi, istana Mataram Islam yang baru dinamakan Karaton Surakarta Hadiningrat dan mulai ditempati tanggal 20 Februari 1745. Perjanjian Giyanti yang ditanda-tangani oleh Sinuhun Paku Buwana III, Belanda, dan Pangeran Mangkubumi pada 13 Februari 1755 membagi wilayah Mataram menjadi dua yaitu Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta. Selanjutnya wilayah Kasunanan Surakarta semakin berkurang, karena Perjanjian Salatiga yang diadakan pada 17 Maret 1757 menyebabkan Raden Mas Said diakui sebagai seorang pangeran merdeka dengan wilayah kekuasaan berstatus kadipaten, yang disebut
Kota Surakarta terletak di pertemuan antara jalur selatan Jawa dan jalur Semarang-Madiun, yang menjadikan posisinya yang strategis sebagai kota transit. Jalur kereta api dari jalur utara dan jalur selatan Jawa juga terhubung di kota ini. Kota ini dilintasi oleh Jalan Nasional Rute 15 yang menghubungkan antara Surabaya dan Yogyakarta, jaringan Jalan Tol Trans Jawa yang menghubungkan Surakarta dengan Jakarta; Semarang; dan Surabaya via jalan tol, serta jalan provinsi yang menghubungkan Surakarta dengan kota-kota lain di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Surakarta merupakan kota yang terkurung daratan, sehingga tidak memiliki moda transportasi air. Selain itu pada tahun 2010 diluncurkan angkutan umum massal bus Batik Solo Trans. Saat ini bus rapid transit Batik Solo Trans telah memiliki banyak koridor.
Kota Surakarta memiliki 5 kecamatan: Pasar Kliwon, Jebres, Banjarsari, Laweyan, dan Serengan, serta berbatasan dengan 5 kabupaten: Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali di sebelah utara, Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah timur dan barat, dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah selatan.
Surakarta juga dikenal sebagai daerah tujuan wisata yang biasa didatangi oleh wisatawan dari kota-kota besar. Biasanya wisatawan yang berlibur ke Yogyakarta juga akan singgah di Surakarta, atau sebaliknya. Tujuan wisata utama kota Surakarta adalah Keraton Surakarta, Pura Mangkunegaran, dan kampung-kampung batik serta pasar-pasar tradisionalnya. Wisata sejarah bekas pabrik gula bernama De Tjolomadoe, Colomadu, Karanganyar
Surakarta dan sekitarnya terkenal dengan banyaknya jajanan kuliner tradisional. Di antara lain : Sate Kambing, Nasi Liwet, Timlo Solo, Nasi Gudeg, Gudeg Ceker, Pecel nDeso, Cabuk Rambak, Bestik Solo, Selat Solo (foto), Mie Ayam, Bakso Solo, Srabi Solo, Intip, Tengkleng, Roti Mandarin, Sosis Solo, Kambing Guling, Sate Buntel, Sate Kere, Sup Matahari, Bakmi Ketoprak, dll.
Joko Widodo atau Jokowi adalah tokoh yang paling terkenal yang berasal dari Solo akhir-akhir ini.Jokowi pertama kali terpilih sebagai wali kota Surakarta untuk masa bakti 2005-2010. Kemudian pasangan dari PDI-P ini terpilih lagi untuk masa bakti kedua dengan perolehan suara lebih dari 90% untuk masa jabatan 2010-2015.Di bawah kepemimpinan Jokowi dan Rudy, Surakarta mengalami perubahan yang pesat. Sejak 1 Oktober 2012 Wali kota Surakarta Ir. Joko Widodo mengundurkan diri dari jabatan Wali kota setelah terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017, dan kemudian menjabat sebagai Presiden Indonesia selama dua periode 2014-2024.