Lompat ke isi

Pemeran: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
tidak terkait
Baginda 480 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(23 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:William Hogarth - David Garrick as Richard III - Google Art Project.jpg|thumb|300px|[[David Garrick]] di atas panggung pementasan drama ''[[Richard III (play)|Richard III]]'']]
{{tanpareferensi}}
'''Pemeran''' atau '''pelakon''' adalah seseorang yang memerankan suatu [[Tokoh fiksi|tokoh]] dalam fiksi,<ref>"The dramatic world can be extended to include the 'author', the 'audience' and even the 'theatre'; but these remain 'possible' surrogates, not the 'actual' referents as such" (Elam 1980, 110).</ref> baik dalam media tradisional seperti [[teater]], maupun di media modern seperti [[film]], [[radio]], dan [[televisi]]. Istilah "aktor" berasal dari bahasa Yunani {{wikt-lang|grc|ὑποκριτής|italic=yes}} ({{grc-transl|ὑποκριτής}}), yang secara harfiah artinya adalah "penjawab".<ref name="hypocrite">{{cite web|title=Definition of actor|url=http://oxforddictionaries.com/definition/english/actor?q=actor|archive-url=https://web.archive.org/web/20130116145550/http://oxforddictionaries.com/definition/english/actor?q=actor|archive-date=January 16, 2013|url-status=dead}}''Hypokrites'' (related to our word for [[Hypocrisy|hypocrite]]) also means, less often, "to answer" the [[Tragedy|tragic]] [[Greek chorus|chorus]]. See Weimann (1978, 2); see also Csapo and Slater, who offer translations of classical source material using the term ''hypocrisis'' ([[acting]]) (1994, 257, 265–267).</ref> [[Seni peran]] yang dilakukan oleh pemeran dalam memerankan karakter, baik berdasarkan tokoh nyata maupun fiksi, sering diistilahkan sebagai "peran suatu pemeran". Istilah ini juga terkait dengan penggunaan [[Naskah gulung|gulungan]] dalam teater klasik. Proses disajikannya suatu tokoh oleh pemeran bisa terjadi bahkan ketika mereka "memerankan diri mereka sendiri" dalam bentuk [[seni pertunjukan]] percobaan.
'''Pemeran''' atau sering disebut sebagai '''aktor''' (pria) dan '''aktris''' (wanita), adalah orang yang memainkan peran tertentu dalam suatu aksi [[panggung]], [[acara televisi]], atau [[film]]. Biasanya, pemeran adalah orang yang dididik atau dilatih secara khusus untuk melakukan [[sandiwara]] melalui suatu [[kursus]] atau [[sekolah]]. Pemeran berpura-pura memerankan suatu [[tokoh]] sehingga tampak seperti tokoh sungguhan.

Istilah pemeran sering dirancukan dengan artis. Kata artis sebenarnya di dalam bahasa Inggris mengacu kepada [[seniman]]. Hal ini disebabkan kemiripan bunyi dengan ''actress'', pemeran perempuan.


Di zaman [[Yunani kuno]], [[abad pertengahan]], dan selama periode [[William Shakespeare]] di Inggris, secara umum, hanya pria yang diperbolehkan untuk berperan sebagai pemeran, sehingga peran perempuan seringkali diperankan oleh pria atau anak lelaki.<ref name="Neziroski 2003">{{cite web|url=http://csmt.uchicago.edu/glossary2004/narrativelyricdrama.htm|title=narrative, lyric, drama|last=Neziroski |first=Lirim|year=2003|work=Theories of Media :: Keywords Glossary :: multimedia|publisher=University of Chicago|access-date=14 March 2009|quote=For example, until the late 1600s, audiences were opposed to seeing women on stage, because of the belief stage performance reduced them to the status of showgirls and prostitutes. Even [[Shakespeare]]'s plays were performed by boys dressed in drag.}}</ref> Meskipun di Romawi Kuno ada perempuan yang berperan di panggung, hanya sedikit dari mereka yang mendapatkan peran berbicara. Namun, tradisi [[commedia dell'arte]] di Italia telah memungkinkan perempuan yang ahli untuk tampil sejak awal. [[Lucrezia Di Siena]], yang namanya tercatat dalam perjanjian pemeran sejak 10 Oktober 1564, dan diakui sebagai pemeran perempuan Italia pertama yang terkenal. [[Vincenza Armani]] dan [[Barbara Flaminia]] termasuk di antara sripanggung dan pemeran perempuan pertama yang dokumentasi mengenai kehidupan mereka cukup terkenal di [[Italia]], dan juga di Eropa secara keseluruhan.<ref name="auto">Giacomo Oreglia (2002). Commedia dell'arte. Ordfront. {{ISBN|91-7324-602-6}}</ref> Setelah [[Restorasi Stuart|Restorasi Inggris]] pada tahun 1660, perempuan mulai tampil di atas panggung di Inggris. Dalam dunia modern, terutama dalam pertunjukan pantomim dan beberapa opera, perempuan terkadang memainkan peran anak lelaki atau pria muda.<ref name="PDF">{{cite web|url=http://www.s-sj.org/pdfs/St-Dusinberre-web.pdf|title=Boys Becoming Women in Shakespeare's Plays|author=JULIET DUSINBERRE|website=S-sj.org|access-date=22 October 2017|archive-url=https://web.archive.org/web/20080723174901/http://www.s-sj.org/pdfs/St-Dusinberre-web.pdf|archive-date=23 July 2008|url-status=dead}}</ref>
[[Berkas:P Ramlee Dunia Film 15 May 1954 p20.jpg|200px|thumb|Pelawak komedi Malaysia [[P. Ramlee]].]]
== Pendidikan seorang pemeran ==
== Pendidikan seorang pemeran ==
=== Pemeran di Indonesia ===
=== Pemeran di Indonesia ===
Di [[Jakarta]] pernah ada sekolah yang menawarkan jurusan pendidikan [[akting]] melalui penjurusan [[Teater|Seni Teater]], yaitu [[Akademi Teater Nasional Indonesia]] (ATNI) [[Dosen|dengan dosen-dosen]] seperti [[Asrul Sani]] dan [[D. Djajakoesoema]]. Sekolah ini menghasilkan bintang-bintang besar pada masa lalu seperti [[Soekarno M. Noer]], [[Teguh Karya]], [[Wahyu Sihombing]], dan lain-lain.
Di [[Jakarta]] pernah ada sekolah yang menawarkan jurusan pendidikan [[seni peran]] melalui penjurusan [[Teater|Seni Teater]], yaitu [[Akademi Teater Nasional Indonesia]] (ATNI) [[Dosen|dengan dosen-dosen]] seperti [[Asrul Sani]] dan [[D. Djajakoesoema]]. Sekolah ini menghasilkan bintang-bintang besar pada masa lalu seperti [[Soekarno M. Noer]], [[Teguh Karya]], [[Wahyu Sihombing]], dan lain-lain.


Setelah ATNI bubar, muncullah [[Akademi Seni Drama dan Film]] (ASDRAFI) di [[Yogyakarta]] yang didirikan oleh [[Sri Murtono]]. Kemudian muncul [[Akademi Teater]] di [[Bandung]]. Selanjutnya terdapat pula jurusan teater di [[Institut Kesenian Jakarta]] (IKJ) dan [[Institut Seni Indonesia]] (ISI) di Yogyakarta. Lulusan jurusan teater IKJ yang terkemuka antara lain adalah [[Deddy Mizwar]], [[Didi Petet]], [[Sena A. Utoyo]], Edi Riwanto, [[Joseph Ginting]], [[Mathias Muchus]], [[Eeng Saptahadi]], [[Krisno Bosa]], [[Arthur Tobing]], [[Jeremias Nyangoen]], [[Linda Djatnika]], [[Epy Kusnandar]], [[Derry Drajat]], [[Yadi Timo]], Bagus Arsana, [[Ucok R. Siregar]], [[O'im Ibrahim]], [[Riyanto]], [[Ana Pinem]], Jerio Jeffry, [[Ence Bagus Hartono]], dan sebagainya.
Setelah ATNI bubar, muncullah [[Akademi Seni Drama dan Film]] (ASDRAFI) di [[Yogyakarta]] yang didirikan oleh [[Sri Murtono]]. Kemudian muncul [[Akademi Teater]] di [[Bandung]]. Selanjutnya terdapat pula jurusan teater di [[Institut Kesenian Jakarta]] (IKJ) dan [[Institut Seni Indonesia]] (ISI) di Yogyakarta. Lulusan jurusan teater IKJ yang terkemuka antara lain adalah [[Deddy Mizwar]], [[Didi Petet]], [[Sena A. Utoyo]], Edi Riwanto, [[Joseph Ginting]], [[Mathias Muchus]], [[Eeng Saptahadi]], [[Krisno Bosa]], [[Arthur Tobing]], [[Jeremias Nyangoen]], [[Linda Djatnika]], [[Epy Kusnandar]], [[Derry Drajat]], [[Yadi Timo]], Bagus Arsana, [[Ucok R. Siregar]], [[O'im Ibrahim]], [[Riyanto]], [[Ana Pinem]], Jerio Jeffry, [[Ence Bagus Hartono]], dan sebagainya.


== Pranala luar ==
==Rujukan==
{{Reflist}}
{{Commonscat|Acting}}

* {{id}} [http://news.okezone.com/read/2014/02/26/337/946914/pelaku-video-porno-aktor-aktor-indonesia Berita tentang keterlibatan aktor Indonesia dalam video porno di situs web OkeZone]
===Sumber===
* {{id}} [http://midjournal.com/2013/12/5-aktor-indonesia-yang-meski-tua-tapi-tetap-kece/ 5 aktor Indonesia yang tua tetapi tetap keren]
* Csapo, Eric, and William J. Slater. 1994. ''The Context of Ancient Drama.'' Ann Arbor: The U of Michigan P. {{ISBN|0-472-08275-2}}.
* {{id}} [http://www.riady.in/2013/06/Joe-taslim-bermain-lagi-di-fast-and-furious7.html Aktor Indonesia bermain lagi di film Fast and Furios 7] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140203155644/http://www.riady.in/2013/06/Joe-taslim-bermain-lagi-di-fast-and-furious7.html |date=2014-02-03 }}
* Elam, Keir. 1980. ''The [[Semiotics]] of Theatre and Drama''. New Accents Ser. London and New York: Methuen. {{ISBN|0-416-72060-9}}.
* Weimann, Robert. 1978. ''Shakespeare and the Popular Tradition in the Theater: Studies in the Social Dimension of Dramatic Form and Function.'' Ed. Robert Schwartz. Baltimore and London: The Johns Hopkins University Press. {{ISBN|0-8018-3506-2}}.

==Bacaan lanjutan==
* ''An Actor's Work'' by [[Constantin Stanislavski]]
* ''A Dream of Passion: The Development of the Method'' by [[Lee Strasberg]] (Plume Books, {{ISBN|0-452-26198-8}}, 1990)
* ''Sanford Meisner on Acting'' by [[Sanford Meisner]] (Vintage, {{ISBN|0-394-75059-4}}, 1987)
* ''Letters to a Young Actor'' by [[Robert Brustein]] (Basic Books, {{ISBN|0-465-00806-2}}, 2005)
* ''[[The Empty Space]]'' by [[Peter Brook]] (1st ed by Atheneum, {{ISBN|0-689-70558-1}}, 1968)
* ''The Technique of Acting'' by [[Stella Adler]] (Bantam Books, {{ISBN|0-553-05299-3}}, 1988)

==Pranala luar==
{{Wiktionary|actor|actress|player}}
* [http://www.sag.org/ Screen Actors Guild (SAG)]: a union representing U. S. film and TV actors.
* [http://www.actorsequity.org/ Actors' Equity Association (AEA)]: a union representing U. S. theatre actors and stage managers.
* [https://web.archive.org/web/20060720195027/http://www.aftra.org/ American Federation of Television and Radio Artists (AFTRA)]: a union representing U. S. television and radio actors and broadcasters (on-air journalists, etc.).
* [http://www.equity.org.uk/ British Actors' Equity]: a trade union representing UK artists, including actors, singers, dancers, choreographers, stage managers, theatre directors and designers, variety and circus artists, television and radio presenters, walk-on and supporting artists, [[stunt performer]]s and directors and theatre fight directors.
* [http://www.alliance.org.au Media Entertainment & Arts Alliance]: an Australian/New Zealand trade union representing everyone in the media, entertainment, sports, and arts industries.


{{Authority control}}
{{Authority control}}

Revisi terkini sejak 17 April 2024 17.12

David Garrick di atas panggung pementasan drama Richard III

Pemeran atau pelakon adalah seseorang yang memerankan suatu tokoh dalam fiksi,[1] baik dalam media tradisional seperti teater, maupun di media modern seperti film, radio, dan televisi. Istilah "aktor" berasal dari bahasa Yunani ὑποκριτής (hupokritḗs), yang secara harfiah artinya adalah "penjawab".[2] Seni peran yang dilakukan oleh pemeran dalam memerankan karakter, baik berdasarkan tokoh nyata maupun fiksi, sering diistilahkan sebagai "peran suatu pemeran". Istilah ini juga terkait dengan penggunaan gulungan dalam teater klasik. Proses disajikannya suatu tokoh oleh pemeran bisa terjadi bahkan ketika mereka "memerankan diri mereka sendiri" dalam bentuk seni pertunjukan percobaan.

Di zaman Yunani kuno, abad pertengahan, dan selama periode William Shakespeare di Inggris, secara umum, hanya pria yang diperbolehkan untuk berperan sebagai pemeran, sehingga peran perempuan seringkali diperankan oleh pria atau anak lelaki.[3] Meskipun di Romawi Kuno ada perempuan yang berperan di panggung, hanya sedikit dari mereka yang mendapatkan peran berbicara. Namun, tradisi commedia dell'arte di Italia telah memungkinkan perempuan yang ahli untuk tampil sejak awal. Lucrezia Di Siena, yang namanya tercatat dalam perjanjian pemeran sejak 10 Oktober 1564, dan diakui sebagai pemeran perempuan Italia pertama yang terkenal. Vincenza Armani dan Barbara Flaminia termasuk di antara sripanggung dan pemeran perempuan pertama yang dokumentasi mengenai kehidupan mereka cukup terkenal di Italia, dan juga di Eropa secara keseluruhan.[4] Setelah Restorasi Inggris pada tahun 1660, perempuan mulai tampil di atas panggung di Inggris. Dalam dunia modern, terutama dalam pertunjukan pantomim dan beberapa opera, perempuan terkadang memainkan peran anak lelaki atau pria muda.[5]

Pelawak komedi Malaysia P. Ramlee.

Pendidikan seorang pemeran

[sunting | sunting sumber]

Pemeran di Indonesia

[sunting | sunting sumber]

Di Jakarta pernah ada sekolah yang menawarkan jurusan pendidikan seni peran melalui penjurusan Seni Teater, yaitu Akademi Teater Nasional Indonesia (ATNI) dengan dosen-dosen seperti Asrul Sani dan D. Djajakoesoema. Sekolah ini menghasilkan bintang-bintang besar pada masa lalu seperti Soekarno M. Noer, Teguh Karya, Wahyu Sihombing, dan lain-lain.

Setelah ATNI bubar, muncullah Akademi Seni Drama dan Film (ASDRAFI) di Yogyakarta yang didirikan oleh Sri Murtono. Kemudian muncul Akademi Teater di Bandung. Selanjutnya terdapat pula jurusan teater di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) dan Institut Seni Indonesia (ISI) di Yogyakarta. Lulusan jurusan teater IKJ yang terkemuka antara lain adalah Deddy Mizwar, Didi Petet, Sena A. Utoyo, Edi Riwanto, Joseph Ginting, Mathias Muchus, Eeng Saptahadi, Krisno Bosa, Arthur Tobing, Jeremias Nyangoen, Linda Djatnika, Epy Kusnandar, Derry Drajat, Yadi Timo, Bagus Arsana, Ucok R. Siregar, O'im Ibrahim, Riyanto, Ana Pinem, Jerio Jeffry, Ence Bagus Hartono, dan sebagainya.

  1. ^ "The dramatic world can be extended to include the 'author', the 'audience' and even the 'theatre'; but these remain 'possible' surrogates, not the 'actual' referents as such" (Elam 1980, 110).
  2. ^ "Definition of actor". Diarsipkan dari versi asli tanggal January 16, 2013.  Hypokrites (related to our word for hypocrite) also means, less often, "to answer" the tragic chorus. See Weimann (1978, 2); see also Csapo and Slater, who offer translations of classical source material using the term hypocrisis (acting) (1994, 257, 265–267).
  3. ^ Neziroski, Lirim (2003). "narrative, lyric, drama". Theories of Media :: Keywords Glossary :: multimedia. University of Chicago. Diakses tanggal 14 March 2009. For example, until the late 1600s, audiences were opposed to seeing women on stage, because of the belief stage performance reduced them to the status of showgirls and prostitutes. Even Shakespeare's plays were performed by boys dressed in drag. 
  4. ^ Giacomo Oreglia (2002). Commedia dell'arte. Ordfront. ISBN 91-7324-602-6
  5. ^ JULIET DUSINBERRE. "Boys Becoming Women in Shakespeare's Plays" (PDF). S-sj.org. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 23 July 2008. Diakses tanggal 22 October 2017. 
  • Csapo, Eric, and William J. Slater. 1994. The Context of Ancient Drama. Ann Arbor: The U of Michigan P. ISBN 0-472-08275-2.
  • Elam, Keir. 1980. The Semiotics of Theatre and Drama. New Accents Ser. London and New York: Methuen. ISBN 0-416-72060-9.
  • Weimann, Robert. 1978. Shakespeare and the Popular Tradition in the Theater: Studies in the Social Dimension of Dramatic Form and Function. Ed. Robert Schwartz. Baltimore and London: The Johns Hopkins University Press. ISBN 0-8018-3506-2.

Bacaan lanjutan

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]