Lompat ke isi

Kebudayaan Islam: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Bovalone (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan spam pranala VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Newcomer task: copyedit
k →‎Islam dan Tamadun Dunia: pembersihan kosmetika dasar
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 3: Baris 3:
{{gabung ke|Budaya Islam}}
{{gabung ke|Budaya Islam}}
{{rapikan}}
{{rapikan}}

Baca tentang hal lainnya teknologi : https://hexamanix.my.id


Artikel ini menguraikan konsep kebudayaan Islam, pertumbuhan dan sumbangannya terhadap peradaban dunia.,
Artikel ini menguraikan konsep kebudayaan Islam, pertumbuhan dan sumbangannya terhadap peradaban dunia.,
Baris 14: Baris 12:


==Pengaruh Tamadun Islam di Alam Melayu==-->
==Pengaruh Tamadun Islam di Alam Melayu==-->

{{islam-stub}}
<!-- KEBUDAYAAN ISLAM
<!-- KEBUDAYAAN ISLAM
DAN
DAN
Baris 24: Baris 22:
Menurut konsepsi islam ortodoks, wahyu al- qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad itu merupakan kebenaran akhir, yang valid untuk segala waktu, semua agama dan seluruh kemanusiaan. Dalam intepretasi ini, agama islam tidak dapat diubah dan tidak dapat disesuaikan dengan realitas apapun, karena agama islam merupakan agama terakhir yang di turunkan kepada Nabi terakhir (“Khatam an- nabiyin” QS: 33: 40).
Menurut konsepsi islam ortodoks, wahyu al- qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad itu merupakan kebenaran akhir, yang valid untuk segala waktu, semua agama dan seluruh kemanusiaan. Dalam intepretasi ini, agama islam tidak dapat diubah dan tidak dapat disesuaikan dengan realitas apapun, karena agama islam merupakan agama terakhir yang di turunkan kepada Nabi terakhir (“Khatam an- nabiyin” QS: 33: 40).
Isi agama yang sering, yang selalu disampaikan dengan pola-pola budaya, menurut Geertz, memiliki aspek ganda: Isi agama itu memberikan arti pada berbagai realitas sosial dan psikologis bagi para pengaut- penganutnya, yang demikian mendapatkan “suatu bentuk konseptual yang obyektif “, isi agama itu terbentuk oleh realitas dan pada saat yang sama membentuk realitas itu sesuai dengan isi agama itu. Dalam bidang ilmu kebudayaan yang lebih independen dan juga dalam sosiologi dan antropologi budaya atau study kesusastraan, pembaca dihaadapkan dengan berbagai macam study dalam kategori ini. Evaluasi mengenai kesustraan ini sebenarnya menjadi tugas tersendiri.
Isi agama yang sering, yang selalu disampaikan dengan pola-pola budaya, menurut Geertz, memiliki aspek ganda: Isi agama itu memberikan arti pada berbagai realitas sosial dan psikologis bagi para pengaut- penganutnya, yang demikian mendapatkan “suatu bentuk konseptual yang obyektif “, isi agama itu terbentuk oleh realitas dan pada saat yang sama membentuk realitas itu sesuai dengan isi agama itu. Dalam bidang ilmu kebudayaan yang lebih independen dan juga dalam sosiologi dan antropologi budaya atau study kesusastraan, pembaca dihaadapkan dengan berbagai macam study dalam kategori ini. Evaluasi mengenai kesustraan ini sebenarnya menjadi tugas tersendiri.
Dalam kontek antropologi interpretatifnya, upaya geertz untuk memeahami agama sebagai suatu sistem yang terdiri atas berbagai simbol yang memberikan arti. Menurut Geertz agama adalah suatu sistem simbol yang bertindak untuk menetapkan dorongan hati dan motivasi yang kuat, menembus, dan bertahan lama pada manusia dengan cara memformulasikan berbagai konsep tentang suatu tatanan umum dari yang hidup dan mewarnai konsep- konsep ini dengan aura fakyualitas sehingga (dorongan hati dan motivasi itu tampak sangat realistik). Dari inteprestasi Geertz terdapat pada asumsi bahwa agama sebagai suatu sistem budaya yang mengandung konsep- konsep tentang suatu tatanan umum keberadaan yang penting bagi orang- orang yang beriman dalam suatu komunitas agama tertentu.
Dalam kontek antropologi interpretatifnya, upaya geertz untuk memeahami agama sebagai suatu sistem yang terdiri atas berbagai simbol yang memberikan arti. Menurut Geertz agama adalah suatu sistem simbol yang bertindak untuk menetapkan dorongan hati dan motivasi yang kuat, menembus, dan bertahan lama pada manusia dengan cara memformulasikan berbagai konsep tentang suatu tatanan umum dari yang hidup dan mewarnai konsep- konsep ini dengan aura fakyualitas sehingga (dorongan hati dan motivasi itu tampak sangat realistik). Dari inteprestasi Geertz terdapat pada asumsi bahwa agama sebagai suatu sistem budaya yang mengandung konsep- konsep tentang suatu tatanan umum keberadaan yang penting bagi orang- orang yang beriman dalam suatu komunitas agama tertentu.


B. APAKAH ISLAM?
B. APAKAH ISLAM?
Baris 47: Baris 45:
5. Kaum Najariyah, yaitu kaum yang menfatwakan bahwa perbuatan manusia adalah makhluk, yakni dijadikan Tuhan, tetapi mereka berpendapat bahwa sifat Tuhan tidaka ada. Kaum Najariyah pecah menjadi 3 aliran.
5. Kaum Najariyah, yaitu kaum yang menfatwakan bahwa perbuatan manusia adalah makhluk, yakni dijadikan Tuhan, tetapi mereka berpendapat bahwa sifat Tuhan tidaka ada. Kaum Najariyah pecah menjadi 3 aliran.
6. Kaum Jabariyah, yaitu kaum yang menfatwakan bahwa, manusia “majbur”, artinya tidak berdaya apa-apa. Kaum ini hanya 1 aliran’
6. Kaum Jabariyah, yaitu kaum yang menfatwakan bahwa, manusia “majbur”, artinya tidak berdaya apa-apa. Kaum ini hanya 1 aliran’
7. Kaum Musyabbihah, yaitu kau yang menfatwakan bahwa ada keserupaan Tuhan dengan manusia. Kaum ini hanya 1 aliran saja.
7. Kaum Musyabbihah, yaitu kau yang menfatwakan bahwa ada keserupaan Tuhan dengan manusia. Kaum ini hanya 1 aliran saja.


D. SUMBER-SUMBER KEAGAMAAN
D. SUMBER-SUMBER KEAGAMAAN
Baris 53: Baris 51:
Tidak hanya para ahli yang menyadari bahwa al-qur’an diakui oleh semua muslim sebagai sumber islam yang utama, tapi tidak hanya pada al-qur’an saja karena kita sebagai orang muslim sumber ajaran yang dipakai adalah al-qur’an dan sunnah. Dengan bersandar pada al-qur’an dan sunnah, islam menginterpretasikan dirinya tidak hanya sebagai suatu agama monoteistik, tetapi juga sebagai suatu aturan legeslatif yang dipahami dalam konteks teosentris. Syari’ah hukum islam merupakan bagian dari inti keyakinan ini.
Tidak hanya para ahli yang menyadari bahwa al-qur’an diakui oleh semua muslim sebagai sumber islam yang utama, tapi tidak hanya pada al-qur’an saja karena kita sebagai orang muslim sumber ajaran yang dipakai adalah al-qur’an dan sunnah. Dengan bersandar pada al-qur’an dan sunnah, islam menginterpretasikan dirinya tidak hanya sebagai suatu agama monoteistik, tetapi juga sebagai suatu aturan legeslatif yang dipahami dalam konteks teosentris. Syari’ah hukum islam merupakan bagian dari inti keyakinan ini.
Menurut doktrin islam pembangunan masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang muncul dari sumber keagamaan ini. Maka interpretasi hubungan antara islam dengan pembangunan tidak ada yang dapat menghindari analisis tentang arti penting al-qur’an dan sunnah, serta syari’at.
Menurut doktrin islam pembangunan masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang muncul dari sumber keagamaan ini. Maka interpretasi hubungan antara islam dengan pembangunan tidak ada yang dapat menghindari analisis tentang arti penting al-qur’an dan sunnah, serta syari’at.
Arti penting Al-qur’an bagi kaum muslim sebagai sumber dari persepsi mereka tentang pembangunan masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang hanya dapat dipahami dan posisinya yang sesungguhnya hanya dapat diketahui dengan cara memahami ajaran islam, yang menurut ajaran islam Al-qur’an merukakan firman Allah SWT baik dalam bentuk maupun isinya.
Arti penting Al-qur’an bagi kaum muslim sebagai sumber dari persepsi mereka tentang pembangunan masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang hanya dapat dipahami dan posisinya yang sesungguhnya hanya dapat diketahui dengan cara memahami ajaran islam, yang menurut ajaran islam Al-qur’an merukakan firman Allah SWT baik dalam bentuk maupun isinya.


E. PERKEMBANGAN ISLAM MASA KINI
E. PERKEMBANGAN ISLAM MASA KINI
Baris 70: Baris 68:
Dalam perkembangan islam telah melahirkan pendidikan- pendidikan islam di dunia. Dalam pendidikan islam terdapat aliran- aliran pemikiran dalam islam yang terbagi menjadi dua aliran, Aliran Rasional dan Aliran Tradisional:
Dalam perkembangan islam telah melahirkan pendidikan- pendidikan islam di dunia. Dalam pendidikan islam terdapat aliran- aliran pemikiran dalam islam yang terbagi menjadi dua aliran, Aliran Rasional dan Aliran Tradisional:
a. Aliran Rasional adalah aliran yang memepercayai sunnatullah (natural law), funsi akal yang tinggi, dan kebebasan manusia, menekankan pada nilai-nilai universal yang ditekankan oleh al-qur’an, ayat yang kontradiksi dengan akan ditafsirkan dengan takwil. Aliran ini adalah Qodqriyqh, Mu’tazilah, dan Syi’ah.
a. Aliran Rasional adalah aliran yang memepercayai sunnatullah (natural law), funsi akal yang tinggi, dan kebebasan manusia, menekankan pada nilai-nilai universal yang ditekankan oleh al-qur’an, ayat yang kontradiksi dengan akan ditafsirkan dengan takwil. Aliran ini adalah Qodqriyqh, Mu’tazilah, dan Syi’ah.
b. Aliran tradisional adalah aliran yang tidak terlalu meyakini sunnatullah sebagai suatu ketentuan, sebab Allah bisa saja melakukan sesuatu di luar hukum alam (natural law), kedudukan akal tidak terlalu tinggi, sebab akal manusia selalu menyimpang dan menuruti hawa nafsunya. Pengendali manusia dalam segala perbuatannya adalah Allah, takwil dilakukan tapi tidak terlalu jauh dari teks ayat. Aliran ini adalah Asy’ariyyah dan Maturidiyyah.
b. Aliran tradisional adalah aliran yang tidak terlalu meyakini sunnatullah sebagai suatu ketentuan, sebab Allah bisa saja melakukan sesuatu di luar hukum alam (natural law), kedudukan akal tidak terlalu tinggi, sebab akal manusia selalu menyimpang dan menuruti hawa nafsunya. Pengendali manusia dalam segala perbuatannya adalah Allah, takwil dilakukan tapi tidak terlalu jauh dari teks ayat. Aliran ini adalah Asy’ariyyah dan Maturidiyyah.


F. PUNCAK KEMAJUAN ILMU DAN KEBUDAYAAN ISLAM
F. PUNCAK KEMAJUAN ILMU DAN KEBUDAYAAN ISLAM
Baris 93: Baris 91:


[[Kategori:Budaya Islam]]
[[Kategori:Budaya Islam]]


{{islam-stub}}

Revisi terkini sejak 24 Februari 2023 07.53


Artikel ini menguraikan konsep kebudayaan Islam, pertumbuhan dan sumbangannya terhadap peradaban dunia.,

Penekanannya ditumpukan kepada kemajuan sains dan teknologi, kegiatan intelektual di dunia Islam, perubahan-perubahan yang dibawa oleh Islam serta gagasan pembangunan kembali tamadun Islam.