Lompat ke isi

Susu kedelai: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor
 
(17 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox food
[[Berkas:002-soymilk.jpg|250px|jmpl|ka|Sebotol susu kedelai.]]
| name = Susu kedelai
'''Sari kedelai''' atau '''susu kedelai''' adalah minuman [[Sari nabati|susu nabati]] yang dibuat dari [[kedelai]]. Sari kedelai disebut [[susu]] karena minuman ini berwarna putih kekuningan mirip dengan susu. Sari kedelai sebenarnya merupakan produk samping alami dari pembuatan [[tahu]].
| image = Soy milk.jpg
| caption = Susu kedelai
| alternate_name =
| country = [[Tiongkok]]
| year = {{abbr|a|before}}.{{nbsp}}1365{{sfnp|Shurtleff & al.|2013|pp=5 & 23–4}}{{sfnp|Shurtleff & al.|2014|pp=9 & 127}}
| variations =
| serving_size = 100 g
| calories = 33
| protein = 2.86
| fat = 1.61
| carbohydrate = 1.74
| glycemic_index = 34
}}


'''Susu kedelai''', '''susu soya''', '''sari kedelai''', atau '''air tahu''' adalah [[sari nabati]] yang diproses dengan cara merendam dan menggiling [[kedelai|kacang kedelai]], merebus campuran, dan menyaring partikel yang tersisa. Awalnya susu kedelai berasal dari [[Tiongkok]], sebelum menjadi minuman umum di [[Eropa]] dan [[Amerika Utara]] pada paruh kedua [[Abad ke-11 hingga 20|abad ke-20]], terutama karena teknik produksi dikembangkan untuk memberikan rasa dan konsistensi yang lebih mirip dengan [[susu]]. Susu kedelai dapat dikonsumsi untuk menggantikan susu sapi dalam pola makan [[Veganisme|vegan]], atau [[intoleransi laktosa]].
Sari kedelai dapat dijadikan sebagai [[pengganti susu]] bagi orang yang memiliki kondisi [[intoleransi laktosa]], [[Veganisme|vegan]], atau mempunyai alasan kesehatan dan lingkungan tersendiri.<ref>{{Cite news|last=Briggs|first=Clara Guibourg and Helen|date=2019-02-22|title=Which vegan milks are best for the planet?|url=https://www.bbc.com/news/science-environment-46654042|newspaper=BBC News|language=en-GB|access-date=2020-08-27}}</ref> Minuman ini dibuat pertama kali di [[Tiongkok (istilah)|Tiongkok]] dan dikenal dengan nama ''doujiang''. Sejak abad ke-19, sari kedelai lazim dihidangkan sebagai sarapan pagi bersama dengan penganan lainnya seperti [[youtiao|cakwe]] (''youtiao'').<ref>{{Cite book|last=Shurtleff, William, 1941-|date=2013|url=https://www.worldcat.org/oclc/866863007|title=History of soymilk and other non-dairy milks (1226 to 2013) : extensively annotated bibliography and sourcebook|location=Lafayette, CA|publisher=Soyinfo Center|isbn=978-1-928914-58-7|others=Aoyagi, Akiko.|oclc=866863007}}</ref>

Susu kedelai juga digunakan dalam pembuatan produk susu imitasi seperti [[Yoghurt|yoghurt kedelai]], [[krim kedelai]], [[Kefir|kefir kedelai]], dan [[Pengganti keju|analog keju]] berbahan dasar kedelai.<ref name="bw" /><ref name="bim" /> Ini juga digunakan sebagai bahan untuk membuat [[susu kocok]], [[panekuk]], [[smoothie|''smoothie'']], [[roti]], [[mayones]], dan makanan yang dipanggang.<ref name=bharti/>

== Sejarah ==
{{Bagian tanpa referensi|date=Maret 2024}}
Catatan paling awal tentang susu kedelai terdapat pada lempengan batu [[Dinasti Han]] yang digali di Tiongkok, yang di atasnya terukir pembuatan susu kedelai di dapur kuno.

Produksi susu kedelai, yang dikenal sebagai kaldu tahu, dimulai pada awal masa [[Republik Tiongkok (1912–1949)|Republik Tiongkok]] pada abad ke-18. Proses ini diindustrialisasikan pada masa awal Republik Tiongkok, dengan pabrik di Shanghai dan Beijing memproduksi lebih dari 1000 botol sehari. Setelah [[Perang Dunia II|Perang Dunia Kedua]] dan [[Perang Saudara Tiongkok]], susu kedelai mulai dipasarkan seperti minuman ringan di Hong Kong, Singapura, dan Jepang pada tahun 1950-an.

Susu kedelai disebutkan dalam surat-surat Eropa dari Tiongkok pada abad ke-17 dan masuk dalam bahasa Inggris sebagai "soy-bean milk" dalam laporan [[Departemen Pertanian Amerika Serikat|USDA]] tahun 1897. Li Yuying mendirikan Caséo-Sojaïne, "produk susu" susu kedelai pertama pada tahun 1910, dan menerima paten Inggris dan Amerika pertama untuk pembuatan susu kedelai pada tahun 1912 dan 1913.

Kasus pengadilan terhadap Rich Products antara tahun 1949 dan 1974 menetapkan bahwa "susu" non-susu dan produk susu tiruan adalah "makanan baru dan berbeda" dan bukan produk tiruan yang kualitasnya lebih rendah dan ilegal. Pada pertengahan tahun 1980-an, teknologi dan teknik produksi baru memungkinkan minuman kedelai memiliki rasa dan konsistensi yang lebih mirip susu.


== Nutrisi ==
== Nutrisi ==
Satu gelas saji sari kedelai komersial tanpa pemanis (243 ml) mengandung 80 kcal dari karbohidrat 4 gram (termasuk gula 1 gram), lemak 4 gram, dan protein 7 gram.<ref name=":0">{{Cite web|title=FoodData Central|url=https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/food-details/175215/nutrients|website=fdc.nal.usda.gov|access-date=2020-08-27}}</ref> Sari kedelai yang diproses mengandung vitamin A, vitamin B, dan vitamin D sebanyak 10-45% Nilai Harian, dengan kandungan kalsium dan magnesium yang signifikan pula. Sari kedelai memiliki indeks glikemik (GI) 34±4.<ref>{{Cite journal|last=Atkinson|first=F. S.|last2=Foster-Powell|first2=K.|last3=Brand-Miller|first3=J. C.|date=2008-12-01|title=International Tables of Glycemic Index and Glycemic Load Values: 2008|url=http://care.diabetesjournals.org/cgi/doi/10.2337/dc08-1239|journal=Diabetes Care|language=en|volume=31|issue=12|pages=2281–2283|doi=10.2337/dc08-1239|issn=0149-5992|pmc=PMC2584181|pmid=18835944}}</ref>
Satu gelas saji susu kedelai komersial tanpa pemanis (243 ml) mengandung 80 kcal dari karbohidrat 4 gram (termasuk gula 1 gram), lemak 4 gram, dan protein 7 gram.<ref name=":0">{{Cite web|title=FoodData Central|url=https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/food-details/175215/nutrients|website=fdc.nal.usda.gov|access-date=2020-08-27}}</ref> Susu kedelai yang diproses mengandung vitamin A, vitamin B, dan vitamin D sebanyak 10-45% Nilai Harian, dengan kandungan kalsium dan magnesium yang signifikan pula. Susu kedelai memiliki indeks glikemik (GI) 34±4.<ref>{{Cite journal|last=Atkinson|first=F. S.|last2=Foster-Powell|first2=K.|last3=Brand-Miller|first3=J. C.|date=2008-12-01|title=International Tables of Glycemic Index and Glycemic Load Values: 2008|url=http://care.diabetesjournals.org/cgi/doi/10.2337/dc08-1239|journal=Diabetes Care|language=en|volume=31|issue=12|pages=2281–2283|doi=10.2337/dc08-1239|issn=0149-5992|pmc=PMC2584181|pmid=18835944}}</ref>
{| class="wikitable"
{| class="wikitable"
|+
|+
!Kandungan gizi per gelas saji (243 g)
!Kandungan gizi per gelas saji (243 g)
!Sari kedelai<ref name=":0" />
!Susu kedelai<ref name=":0" />
|-
|-
|Energi (kcal)
|Energi (kcal)
Baris 69: Baris 94:
<references />
<references />


== Daftar pustaka ==
=== Daftar pustaka ===
* {{citation |last=Atkinson |first=Fiona S. |last2=Foster-Powell |first2=Kaye |last3=Brand-Miller |first3=Jennie C. |display-authors=1 |date=1 Dec 2008 |contribution=International Tables of Glycemic Index and Glycemic Load Values: 2008 |contribution-url=http://care.diabetesjournals.org/content/31/12/2281 |title=Diabetes Care |volume=Vol. 31 |issue=No. 12 |pp=2281–3 |doi=10.2337/dc08-1239 |issn=0149-5992 |pmc=2584181 |pmid=18835944 |ref={{harvid|Atkinson & al.|2008}} }}.
* {{citation |last=Atkinson |first=Fiona S. |last2=Foster-Powell |first2=Kaye |last3=Brand-Miller |first3=Jennie C. |display-authors=1 |date=1 Dec 2008 |contribution=International Tables of Glycemic Index and Glycemic Load Values: 2008 |contribution-url=http://care.diabetesjournals.org/content/31/12/2281 |title=Diabetes Care |volume=Vol. 31 |issue=No. 12 |pp=2281–3 |doi=10.2337/dc08-1239 |issn=0149-5992 |pmc=2584181 |pmid=18835944 |ref={{harvid|Atkinson & al.|2008}} }}.
* {{citation |last=Huang |first=H.T. |contribution=Early Uses of Soybean in Chinese History |title=The World of Soy |editor=Christine M. Du Bois |editor2=Tan Chee-beng |editor3=Sidney Mintz |display-editors=0 |publisher=University of Illinois Press |date=2008 |isbn=978-0-252-03341-4}}.
* {{citation |last=Huang |first=H.T. |contribution=Early Uses of Soybean in Chinese History |title=The World of Soy |editor=Christine M. Du Bois |editor2=Tan Chee-beng |editor3=Sidney Mintz |display-editors=0 |publisher=University of Illinois Press |date=2008 |isbn=978-0-252-03341-4}}.
Baris 88: Baris 113:
{{Authority control}}
{{Authority control}}


{{minuman-stub}}
{{Taxonbar|from=Q192199}}
{{Taxonbar|from=Q192199}}


Baris 96: Baris 120:
[[Kategori:Susu nabati]]
[[Kategori:Susu nabati]]
[[Kategori:Hidangan Kepulauan Bangka Belitung]]
[[Kategori:Hidangan Kepulauan Bangka Belitung]]


{{minuman-stub}}

Revisi terkini sejak 15 Juli 2024 16.24

Susu kedelai
Susu kedelai
Tempat asalTiongkok
Diciptakan tahuna. 1365[1][2]
Energi makanan
(per porsi 100 g)
33 kkal (138 kJ)
Nilai gizi
(per porsi 100 g)
Protein2.86 g
Lemak1.61 g
Karbohidrat1.74 g
Indeks glikemik 34 (low)
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Susu kedelai, susu soya, sari kedelai, atau air tahu adalah sari nabati yang diproses dengan cara merendam dan menggiling kacang kedelai, merebus campuran, dan menyaring partikel yang tersisa. Awalnya susu kedelai berasal dari Tiongkok, sebelum menjadi minuman umum di Eropa dan Amerika Utara pada paruh kedua abad ke-20, terutama karena teknik produksi dikembangkan untuk memberikan rasa dan konsistensi yang lebih mirip dengan susu. Susu kedelai dapat dikonsumsi untuk menggantikan susu sapi dalam pola makan vegan, atau intoleransi laktosa.

Susu kedelai juga digunakan dalam pembuatan produk susu imitasi seperti yoghurt kedelai, krim kedelai, kefir kedelai, dan analog keju berbahan dasar kedelai.[3][4] Ini juga digunakan sebagai bahan untuk membuat susu kocok, panekuk, smoothie, roti, mayones, dan makanan yang dipanggang.[5]

Catatan paling awal tentang susu kedelai terdapat pada lempengan batu Dinasti Han yang digali di Tiongkok, yang di atasnya terukir pembuatan susu kedelai di dapur kuno.

Produksi susu kedelai, yang dikenal sebagai kaldu tahu, dimulai pada awal masa Republik Tiongkok pada abad ke-18. Proses ini diindustrialisasikan pada masa awal Republik Tiongkok, dengan pabrik di Shanghai dan Beijing memproduksi lebih dari 1000 botol sehari. Setelah Perang Dunia Kedua dan Perang Saudara Tiongkok, susu kedelai mulai dipasarkan seperti minuman ringan di Hong Kong, Singapura, dan Jepang pada tahun 1950-an.

Susu kedelai disebutkan dalam surat-surat Eropa dari Tiongkok pada abad ke-17 dan masuk dalam bahasa Inggris sebagai "soy-bean milk" dalam laporan USDA tahun 1897. Li Yuying mendirikan Caséo-Sojaïne, "produk susu" susu kedelai pertama pada tahun 1910, dan menerima paten Inggris dan Amerika pertama untuk pembuatan susu kedelai pada tahun 1912 dan 1913.

Kasus pengadilan terhadap Rich Products antara tahun 1949 dan 1974 menetapkan bahwa "susu" non-susu dan produk susu tiruan adalah "makanan baru dan berbeda" dan bukan produk tiruan yang kualitasnya lebih rendah dan ilegal. Pada pertengahan tahun 1980-an, teknologi dan teknik produksi baru memungkinkan minuman kedelai memiliki rasa dan konsistensi yang lebih mirip susu.

Satu gelas saji susu kedelai komersial tanpa pemanis (243 ml) mengandung 80 kcal dari karbohidrat 4 gram (termasuk gula 1 gram), lemak 4 gram, dan protein 7 gram.[6] Susu kedelai yang diproses mengandung vitamin A, vitamin B, dan vitamin D sebanyak 10-45% Nilai Harian, dengan kandungan kalsium dan magnesium yang signifikan pula. Susu kedelai memiliki indeks glikemik (GI) 34±4.[7]

Kandungan gizi per gelas saji (243 g) Susu kedelai[6]
Energi (kcal) 80
Air (g) 226
Protein (g) 6,95
Lemak (g) 3,91
Abu (g) 1,56
Karbohidrat (g) 4,23
Serat (g) 1,2
Gula (g) 1
Kalsium (mg) 301
Zat besi (mg) 1,12
Magnesium (mg) 38,9
Fosfor (mg) 77,8
Kalium (mg) 292
Natrium (mg) 90
Vitamin B12 (µg) 2,7
Vitamin A (IU) 503
Vitamin D (IU) 119
Kolestrol (mg) 0

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Shurtleff & al. (2013), hlm. 5 & 23–4.
  2. ^ Shurtleff & al. (2014), hlm. 9 & 127.
  3. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama bw
  4. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama bim
  5. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama bharti
  6. ^ a b "FoodData Central". fdc.nal.usda.gov. Diakses tanggal 2020-08-27. 
  7. ^ Atkinson, F. S.; Foster-Powell, K.; Brand-Miller, J. C. (2008-12-01). "International Tables of Glycemic Index and Glycemic Load Values: 2008". Diabetes Care (dalam bahasa Inggris). 31 (12): 2281–2283. doi:10.2337/dc08-1239. ISSN 0149-5992. PMC 2584181alt=Dapat diakses gratis. PMID 18835944. 

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]