Lompat ke isi

Sitepu: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(33 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Bedakan||text=[[Sitopu]]. Keduanya merupakan marga yang berbeda}}
{{rapikan}}
{{Infobox Marga Batak
{{noref}}
|nama=Sitepu
|aksara={{Btk|ᯘᯪᯗᯧᯇᯬ}} <br> {{small|([[Surat Batak#Bentuk|Surat Batak Karo]])}}
|marga=Sitepu
|alias=Karokaro Sitepu
|induk=[[Karokaro]]
|suku=[[Suku Batak|Batak]]
|etnis=[[Suku Karo|Batak Karo]]|turunan={{unbulleted list
|Pande Besi
|Ulun Jandi
|Batu Nanggar
|Beganding
|Rumamis
|Naman
|Naman Jahe
|Sukanalu
|Rimo Kayu
|Rimo Mungkur
|Badiken
|Kineppen}}}}
'''Sitepu''' ([[Surat Batak]]: {{Btk|ᯘᯪᯗᯧᯇᯬ}}; disebut juga sebagai '''Karokaro Sitepu''') adalah salah satu [[Marga Karo|marga]] [[Suku Karo|Batak Karo]] yang termasuk ke dalam induk marga [[Karokaro]].<ref>{{Cite web|title=Marga dan Sub Marga|url=https://www.karokab.go.id/id/profil/adat-dan-budaya/728-marga-dan-sub-marga#:~:text=Suku%20Karo%20terdiri%20dari%205,%2C%20Tarigan%2C%20Perangin%2Dangin.|website=Website Kabupaten Karo|language=[[Bahasa Indonesia|Indonesia]]|access-date=1 Juli 2023}}</ref>


== Asal ==
'''Sitepu''' adalah salah satu cabang atau klan [[marga]] [[Karo-Karo]] yang merupakan salah satu dari lima induk merga pada Suku Batak Karo
Marga Sitepu terbagi ke dalam beberapa turunan marga, yakni Pande Besi, Ulun Jandi, Batu Nanggar, Beganding, Rumamis, Naman, Naman Jahe, Sukanalu, Rimo Kayu, Rimo Mungkur, Badiken, dan Kineppen. Dalam pengisahan turun-temurun, marga Sitepu memiliki kaitan kekerabatan dengan marga [[Sihotang]]. Salah satu keturunan Sihotang, yakni Sitorban Dolok menyebar ke wilayah [[Tanah Karo]] dengan memakai marga Sitepu dan bergabung dengan induk marga [[Karokaro]] bersama marga [[Sinubulan|Sinibulan]], Baturanggar, dan Bukit.


Mulanya, leluhur marga Sitepu mendirikan negeri Badiken, Pandebesi, dan Ndeskati (meliputi [[Sigarang Garang, Naman Teran, Karo|Sigaranggarang]], Naman, dan Deskati). Ketiga negeri ini disebut sebagai Telu Nteran.
==Asal Usul Sitepu==


Kemudian, Raja Galunggung yang bernama Simanalu, adik dari Sinapnap Nadua, menyusul datang ke wilayah tersebut dan mendirikan pula sebuah negeri baru bernama Sukanalu Dekah, atas petunjuk abangnya yang bernama Ndeskati dan jaminan keamanan dari ipar kandungnya, Sagala Bangunrea, suami dari berru Sitelpis Gantang.


Keempat negeri disebut sebagai Urung Empat Teran, yang menjadi ''kuta kemulihen'' atau ''ingan pusuh ndabuh'' marga Sitepu.<!-- Kuta Kemulihenta adalah Taneh Pateken Nininta. Walau pun nenek moyang kita telah berpindah-pindah turun temurun dari satu daerah ke daerah lain, tepatnya dari desa Ndeskati ke Badiken atau Toraja (Kutarayat), lalu berpindah lagi ke daerah Langkat. Atau, dari Ndeskati ke Naman dan terus ke Kutambaru (Liang Melas), kemudian ke Rambah Tampu, lalu ke Tanjung Karang. Itu semua bukan taneh panteken nininta. Tapi, bagaimana pun pengertian kuta kemulihenta kembali tergantung pengertian kita masing-masing. Karena, pengertian kuta kemulihenta akhirnya bertingkat-tingkat berdasarkan silsilah kita. Akan tetapi, seyogianya masih dalam lingkup Taneh Karo Simalem. Yang lebih penting adalah di mana pun kita berada perlu mengetahui silsilah dan asal kita agar kita tetap rindu akan kampung halaman kita. --> Melalui [[Suka Nalu, Naman Teran, Karo|Sukanalu]], Urung Empat Teran berkembang membentuk kerajaan baru, yakni Urung Sienem Kuta. Belakangan, raja urungnya berdudukan di Sukanalu Simbelang, dibawah ''landschap'' adalah Sukanalu, Sukajulu, Bulanjahe, Bulanjulu, Rumanis, dan Sinaman. Sebelumnya adalah Raja Sinembah, yang kemudian setelah kemerdekaan disebut Semangat. Pada [[Sejarah Nusantara (1800–1942)|zaman kolonial Belanda]], marga Sitepu bermukim di dalam dua kerajaan (''urung''), yaitu:


# Urung Empat Teran, yang beribu negeri di [[Naman Teran, Karo|Naman Teran]].
Marga Karo-Karo Merupakan Suatu Cabang Dari Marga Yang Dimiliki Suku Karo Yang Jumlahnya 5 ( Lima )Buah, Yaitu Karo-Karo, Ginting, Perangin-Angin, Tarigan Dan Sembiring. Masing-Masing Cabang Karo-Karo Ini, Memiliki Pula Belasan Cabang Lagi. Salah Satu Cabanag Marga Karo-Karo Adalah Sitepu. Lengkapnya Karo-Karo Sitepu. Marga Karo-Karosaja Tidak Ada. Mesti Tertera Cabangnya.
# Urung Sienem Kuta, yang beribu negeri di [[Sukanalu, Barusjahe, Karo|Sukanalu Simbelang]]. Negeri ini berbeda dengan Sukanale Teran yang terdapat di wilayah Urung Empat Teran.


Selain kedua kerajaan tersebut, marga Sitepu juga menyebar di antara wilayah [[Kabupaten Langkat|Langkat]], [[Kabupaten Deli Serdang|Deli Serdang]], Liang Melas, [[Beganding, Simpang Empat, Karo|Beganding]], [[Kineppen, Munte, Karo|Kineppen]], [[Berastepu, Simpang Empat, Karo|Berastepu]], [[Gurukinayan, Payung, Karo|Gurukinayan]], dan Urung Tigapancur.


== Tokoh ==

Beberapa tokoh yang bermarga Sitepu, di antaranya adalah:
Masing-masing cabang Karo-Karo ini, memiliki pula belasan cabang yang salah satunya adalah marga Sitepu atau lengkapnya Karo-Karo Sitepu. Marga Karo-Karo saja tidak ada meskipun tertera cabangnya.
* [[Badikenita Br. Sitepu|Badikenita Putri Sitepu]]

* [[Delia Pratiwi Sitepu]]
Kelompok Sitepu ini banyak sekali jumlahnya dan daerah huniannya pun cukup luas di Taneh Karo Simalem.
* [[Jusup Sitepu]]

Pembagian merga Sitepu :
* Pande Besi
* Ulun Jandi
* Batu Nanggar
* Beganding
* Rumamis
* Naman
* Naman Jahe
* Sukanalu
* Beganding
* Rimo Kayu
* Rimo Mungkur
* Badiken

Dua Kerajaan atau Urung Sitepu di zaman Belanda, ialah:

1. Urung Empat Teran, ibu negerinya desa Naman Teran

2. Urung Sienem Kuta. ibu Negerinya desa Sukanalu Simbelang, dan perlu diketahui bahwa di Urung Empat Teran juga ada nama Sukanalu yang biasa disebut Sukanalu Teran.

Di luar Kerajaan yang ke dua tersebut di atas, kita kenal wilayah yang berpenduduk banyak sekali marga Sitepu, antara lain Langkat, Deli Serdang, Liang Melas, Beganding, Kinepen, Berastepu, Gurukinayan, Lingkungan Urung Tigapancur.

Yang dimaksud dengan Kuta Kemulihen, bukanlah desa dari mana Asal-Usul Marga Karo-Karo Sitepu, akan tetapi adalah Desa “Nenek Moyangnya” yang dapat juga diartikan “Ingan Pusing Ndabuh” atau “Tempat Kelahiran”.

Dengan demikian berarti “Kuta Kemulihen” mempunyai terjemahan yang berbeda-beda bagi setiap orang,yang artinya sekali pun kita lahir di Jakarta, bukan berarti disanalah “Kuta Kemulihenta”.

Akan tetapi Kuta Kemulihenta adalah “Taneh Pateken Nininta”, karena semenjak kita diperkenalkan dengan Marga kita di Sumatra Utara, walau pun “Nenek Moyang Kita” telah berpindah – pindah turun Temurun dari satu daerah ke daerah lain atau tepanya dari desa Ndeskati ke Badiken atau Toraja (Kutarayat), lalu berpindah lagi ke daerah Langkat atau dari Ndeskati ke Naman dan terus ke Kutambaru (Liang Melas) terus ke Rambah Tampu, lalu ke Tanjung Karang itu semua bukan Taneh Panteken Nininta. Tapi bagaimanapun pengertian Kuta Kemulihenta diserahkan kepada pengertian kita masing-masing.Karena pengertian Kuta Kemulihenta akhirnya bertingkat tingkat berdasarkan Silsilah kita akan tetapi seyogianya masih dalam lingkup Taneh Karo Simalem. Akan tetapi yang penting juga adalah dimana pun kita berada perlu mengetahui Silsilah dan Asal Usul kita agar kita tetap rindu akan kampung halaman kita.

Tuntunan Pergaulan dan Perkawinan antara Suku yang berbeda, sering memaksa kita menuntut sikap kita dalam adat perkawinan, khususnya bagi mereka masyarakat yang masih mengaku Turunan Batak, yang berprinsip kekerabatan “Rakut Sitelu” di Karo atau “Dalihan Natolu” di Toba, guna dapat menetap :

– siapa Kalimbubu, Hula-Hul, Kula-Kula, Tondong atau Mora.

– dan Siapa Pula Senina Dongan Tebu, Senina, Sembuyak,

– dan Siapa Pula Pihak Anak Beru, Boru, Pamoruan

di tambah lagi dengan kebiasaan orang luar yang mengawini Wanita Batak, dan pihak Batak akan menetapkan/ menobatkan sendiri Marga pilihannya sesuai dengan Silsilah keluarganya untuk dia pakai/ gunakan selama-lamanya sampai turunannya kepada pihak luar non batak, demi Prinsip Rakut Sitelu.

Penentuan pilihan ini menjadi Hak seseorang keluarga yang sebagian besar belum punya Perumusan Kesamaan. Namun alasan Pemilihan itu haruslah dijelaskan, sehingga menjadi pertimbangan dalam forum adat agar dapat menimbang-nimbang dan menetapkan kesamaan marganya yang di Karo disebut Rakut Sitelu.

Terombo Yang Tertera Sebagai Berikut :

Sihotang Sigodang Ulu mempunyai 7 Orang Anak laki-laki dan seorang wanita yang bernama Siboru Sobusihon, yang kawin dengan marga Simanjutak.

Anak laki-laki pertama Sipardabuan pindah ke Negeri Sumbul, memakai marga Siketang Manik dan mengembang ke Parongil memakai marga Mataniari.

Ada pula yang pindah ke Kutausang yang memakai marga Barus. Serta seterusnya ke Karo memakai marga Karo-Karo Barus.

Anak laki-laki yang ke dua Sorganimusu, turunannya tidak ada ke Karo.

Anak laki-laki ketiga Sitorban Dolok, turunannya ada yang pindah ke Tanah Karo dan memakai marga Sitepu dan bergabung dengan marga Karo-Karo lainnya, termasuk marga Sinibulan, Baturanggar dan Bukit

Kelak dari desa inilah terbentuk Badiken, Pandebesi dan Ndeskati (Sigarang-Garang, Naman dan Deskati).

Negeri Telu Nteran ini belumlah sempurna, jikalau tidak Raja Galunggung yang bernama Simanalu, adik dari Sinapnap Nadua datang kesana dan mendirikan Sukanalu Dekah, atas petunjuk abangnya Ndeskati dan jaminan keamanan dari ipar kandungnya, suami dari beru Sitelpis Gantang, yang bernama Sagala Bangunrea.

Ke Empat Desa di atalah cikal bakal marga Sitepu, di manapun berada, sebagai mana diuraikan terdahulu. Kerajaan Urung Empat Teran melalui Sukanalu berkembang membentuk Kerajaan Baru Urung Sienem Kuta yang belakangan Raja Urungnya berdudukan di Sukanalu Simbelang, dibawah Landschap adalah Sukanalu, Sukajulu, Bulanjahe, Bulanjulu. Rumanis dan Sinaman yang dulunya dari Raja Sinembah alias Semangat. (Disini ada kekeliruan Penulis sedikit. sebenarnya Enam Desa dimaksud adalah Sukanalu, Sukajulu, Bulanjahe, Rumanis, Sinaman dan Raja Sinembah, dimana Rajasinembah diganti namanya sesudah kita merdeka dengan nama Semangat. Pen)

Justru itu sudah sewajarnya setiap orang yang merasa dirinya turunan Sitepu, haruslah berusaha mengindentikasikan dirinya terhadap Empat Cikal Bakal tersebut, sekalipun melalui daerah sebenarnya.

Dengan cara demikian diharapkan tidak akan ada orang Sitepu pun yang kehilangan induk.

== Tokoh Terkenal ==
* [[Latief Sitepu]]
* [[Latief Sitepu]]
* [[Jusup Sitepu]]
* [[Mehulika Sitepu]]
* [[Ngogesa Sitepu]]
* [[Ngogesa Sitepu]]
* [[Mehulika Sitepu]]
* [[Ulung Sitepu]]
* [[Ulung Sitepu]]
* [[Delia Pratiwi Sitepu]]


== Lihat ==
== Lihat pula ==
* [[Karo-Karo]]
* [[Merga Silima]]
* [[Ginting]]
* [[Tarigan]]
* [[Sembiring]]
* [[Perangin-angin]]


== Referensi==
[[Kategori:Suku Karo]]
{{Reflist}}

[[Kategori:Marga Batak]]
[[Kategori:Marga Karo]]
[[Kategori:Marga Karo]]
[[Kategori:Merga Silima]]
[[Kategori:Marga Karokaro]]
[[Kategori:Marga Sitepu]]


{{Suku-Batak-stub}}

Revisi terkini sejak 1 Juli 2023 23.44

Sitepu
Aksara Batakᯘᯪᯗᯧᯇᯬ
(Surat Batak Karo)
Nama margaSitepu
Nama/
penulisan
alternatif
Karokaro Sitepu
Kekerabatan
Induk margaKarokaro
Turunan
  • Pande Besi
  • Ulun Jandi
  • Batu Nanggar
  • Beganding
  • Rumamis
  • Naman
  • Naman Jahe
  • Sukanalu
  • Rimo Kayu
  • Rimo Mungkur
  • Badiken
  • Kineppen
Asal
SukuBatak
EtnisBatak Karo

Sitepu (Surat Batak: ᯘᯪᯗᯧᯇᯬ; disebut juga sebagai Karokaro Sitepu) adalah salah satu marga Batak Karo yang termasuk ke dalam induk marga Karokaro.[1]

Marga Sitepu terbagi ke dalam beberapa turunan marga, yakni Pande Besi, Ulun Jandi, Batu Nanggar, Beganding, Rumamis, Naman, Naman Jahe, Sukanalu, Rimo Kayu, Rimo Mungkur, Badiken, dan Kineppen. Dalam pengisahan turun-temurun, marga Sitepu memiliki kaitan kekerabatan dengan marga Sihotang. Salah satu keturunan Sihotang, yakni Sitorban Dolok menyebar ke wilayah Tanah Karo dengan memakai marga Sitepu dan bergabung dengan induk marga Karokaro bersama marga Sinibulan, Baturanggar, dan Bukit.

Mulanya, leluhur marga Sitepu mendirikan negeri Badiken, Pandebesi, dan Ndeskati (meliputi Sigaranggarang, Naman, dan Deskati). Ketiga negeri ini disebut sebagai Telu Nteran.

Kemudian, Raja Galunggung yang bernama Simanalu, adik dari Sinapnap Nadua, menyusul datang ke wilayah tersebut dan mendirikan pula sebuah negeri baru bernama Sukanalu Dekah, atas petunjuk abangnya yang bernama Ndeskati dan jaminan keamanan dari ipar kandungnya, Sagala Bangunrea, suami dari berru Sitelpis Gantang.

Keempat negeri disebut sebagai Urung Empat Teran, yang menjadi kuta kemulihen atau ingan pusuh ndabuh marga Sitepu. Melalui Sukanalu, Urung Empat Teran berkembang membentuk kerajaan baru, yakni Urung Sienem Kuta. Belakangan, raja urungnya berdudukan di Sukanalu Simbelang, dibawah landschap adalah Sukanalu, Sukajulu, Bulanjahe, Bulanjulu, Rumanis, dan Sinaman. Sebelumnya adalah Raja Sinembah, yang kemudian setelah kemerdekaan disebut Semangat. Pada zaman kolonial Belanda, marga Sitepu bermukim di dalam dua kerajaan (urung), yaitu:

  1. Urung Empat Teran, yang beribu negeri di Naman Teran.
  2. Urung Sienem Kuta, yang beribu negeri di Sukanalu Simbelang. Negeri ini berbeda dengan Sukanale Teran yang terdapat di wilayah Urung Empat Teran.

Selain kedua kerajaan tersebut, marga Sitepu juga menyebar di antara wilayah Langkat, Deli Serdang, Liang Melas, Beganding, Kineppen, Berastepu, Gurukinayan, dan Urung Tigapancur.

Beberapa tokoh yang bermarga Sitepu, di antaranya adalah:

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Marga dan Sub Marga". Website Kabupaten Karo (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 1 Juli 2023.