Lompat ke isi

Detasemen Khusus 81 (Penanggulangan Teror): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Mengembalikan suntingan oleh 120.188.75.216 (bicara) ke revisi terakhir oleh NotRicard
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(107 revisi perantara oleh 47 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox military unit
{{Infobox military unit
| unit_name = Satuan Khusus 81 Penanggulangan Teror
| unit_name = Satuan 81 Kopassus
| image = [[Berkas:Gambar sat 81.png|300px]]
| image= Logo_Sat-81_Gultor.png
| start_date = [[30 Juni]] [[1982]]'''
| caption = Lambang Satuan-81
| start_date = '''[[30 Juni]] [[1982]]'''
| country = {{flagcountry|Indonesia}}
| country = {{flagcountry|Indonesia}}
| allegiance =
| allegiance =
| branch = {{army|Indonesia}}
| branch = {{army|Indonesia}}
| type = Pasukan Khusus
| type = Satuan Antiteror
| role =
| size =
| command_structure = [[Kopassus]]
| command_structure = [[Kopassus]]
| garrison = [[Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur|Cijantung]], [[Jakarta Timur]]
| garrison = [[Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur|Cijantung]], [[Jakarta Timur]]
| nickname = Sat-81 Kopassus
| garrison_label =
| nickname = Satgultor-81
| patron =
| colors = {{color box|#E12012|'''MERAH'''}}
| colors_label = [[Baret]]
| motto = ''Siap Setia Berani''
| motto = ''Siap Setia Berani''
| colors =
| colors_label =
| march =
| mascot =
<!-- Commanders -->
<!-- Commanders -->
|commander1
|commander1
=[[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[Raden Nasrul Fathurrohman]]
=Kolonel Inf. [[Nur Wahyudi|Nur Wahyudi, S.E., M.I.Pol.]]
|commander1_label
|commander1_label
=Komandan
=Komandan
|commander2
|commander2
=—
=[[Letnan Kolonel|Letkol]] [[Infanteri|Inf]] [[Charles Alling|Charles Alling, S.E., M.MDS.]]
|commander2_label
|commander2_label=Wadan
| equipment =
| equipment = Dirahasiakan
| equipment_label =
| equipment_label =
| battles =
| battles =
| anniversaries =30 Juni
| decorations =
| decorations =
| battle_honours =
| battle_honours =
Baris 40: Baris 28:
| flying_hours =
| flying_hours =
| website = [http://kopassus.mil.id www.kopassus.mil.id]
| website = [http://kopassus.mil.id www.kopassus.mil.id]
|notable_commanders=|size=Dirahasiakan}}
}}

{{pasukan
'''Satuan 81 Kopassus,''' atau dulu lebih dikenal sebagai '''SAT-81/Gultor''' adalah satuan antiteror di [[Kopassus]] setingkat Grup yang terdiri dari prajurit terbaik dengan kualifikasi di atas rata-rata pasukan khusus pada umumnya yang diseleksi dari satuan Kopassus. Satuan-81 Kopassus sendiri bermarkas di [[Cijantung, Pasar Rebo|Cijantung]], [[Jakarta Timur]].
|lambang=

|nama=Sat-81
Kekuatan dari satuan ini tidak dipublikasikan secara luas dari sisi jumlah personel maupun jenis persenjataannya yang digunakannya.
|markas=Mako [[Kopassus]], [[Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur|Cijantung]], [[Jakarta Timur]]

|kekuatan= Rahasia
Semua unsur tersebut dijaga dengan kerahasiaan tingkat tinggi dan hanya diketahui oleh sebagian kecil pemangku otoritas. Mengingat ini satuan terbaik di antara yang terbaik di dalam organisasi Kopassus secara khusus, dan TNI Angkatan Darat pada umumnya.
|persenjataan= Dirahasiakan. Segala yang diinginkan atau dibutuhkan disediakan. Diduga meliputi kaliber 9mm, 5,56mm, 7,62mm, 12,7mm.

|spesialis=Penanggulangan teror, perang kota, [[intelijen]] & kontra-intelijen
Perlu untuk diketahui bahwa beberapa tahun belakangan ini istilah Gultor dihilangkan seiring dengan peningkatan kualifikasi yang dimiliki lebih dari sekadar penanggulangan teror.
|dibentuk=[[30 Juni]] [[1982]]

}}
[[Berkas:Satuan 81 Kopassus.jpg|jmpl|Operasi Sat-81/Gultor-Kopassus]]
'''Satuan 81 Kopassus''' atau dulunya lebih dikenal sebagai '''SAT-81/Gultor''' adalah satuan di [[Kopassus]] yang setingkat dengan Grup dan merupakan Prajurit terbaik dari seluruh Prajurit TNI, bermarkas di [[Cijantung, Pasar Rebo|Cijantung]], [[Jakarta Timur]]. Kekuatan dari satuan ini tidak dipublikasikan secara umum mengenai jumlah personel maupun jenis persenjataannya yang dimilikinya, semua itu dirahasiakan Dansat-81/Kopassus saat ini dijabat oleh Kolonel Inf Benny Rahadian. Harus diketahui bahwa beberapa tahun belakang ini istilah Gultor dihilangkan dari satuan ini, bukan tanpa sebab melainkan karena kualifikasi yang dimiliki lebih dari penanggulangan teror. [[Berkas:Kopassus gultor train-breakglass.jpg|jmpl|]][[Berkas:Satuan 81 Kopassus.jpg|jmpl|Operasi Sat-81/Gultor-Kopassus]]


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Pendirian Satuan-81 Kopassus tidak lepas dari analisis intelijen atas perkembangan eskalasi jaringan terorisme internasional pada periode 1970 hingga 1980-an yang dapat mengancam stablitas hubungan internasional maupun negara itu sendiri.
Diawali tentang analisis intelijen jaringan Internasional pada tahun 1970/1980 yang semakin meningkat. Tahun '''1970''' Kepala Pusat Intelijen Strategis perintahkan melaksanakan studi banding ke Satuan Anti Teror lain di KCT (Belanda), SAS (Inggris), GSG-9 / Grenzschutzgruppe 9 (Jerman Barat), US Special Force (Amerika Serikat). Pada '''28 Maret 1981''' Telah terjadi pembajakan pesawat '''DC-9 GARUDA''' '''WOYLA''' di Bandara Don Muang,Bangkok,Thailand. Sesuai perintah MENHANKAM PANGAB '''Jenderal M Jusuf''' <ref>{{Cite journal|date=2017-12-09|title=M. Jusuf|url=https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=M._Jusuf&oldid=13425754|journal=Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas|language=id}}</ref> Kopassus diperintahkan untuk melaksanakan Operasi Pembebasan Sandera di Pesawat terbang dan OPS BASRA berjalan sukses. Mengantisipasi maraknya tindakan pembajakan pesawat terbang era tahun 1970/80-an, Kepala [[Badan Intelijen Strategis]] (BAIS) [[ABRI]] Letjen TNI LB Moerdani menetapkan lahirnya sebuah kesatuan baru setingkat Detasemen di lingkungan Kopassandha. Pada [[30 Juni]] [[1982]], dibentuklah '''Satuan Anti Teror''' '''Detasemen 81''' '''Kopassandha''' (Den-81) Kopassandha, melalui surat keputusan nomor: SKEP/ 4 / VI / 1982 Tanggal 30 Juni 1982 yang merupakan Satuan Anti Teror pertama di Indonesia, dengan komandan pertama [[Mayor]] Inf. [[Luhut Binsar Panjaitan]] dengan wakil [[Kapten]] Inf. [[Prabowo Subianto]]. Kedua perwira tersebut dikirim untuk mengambil spesialisasi penanggulangan teror ke [[GSG-9]] (Grenzschutzgruppe-9) [[Jerman]] dan sekembalinya ke Tanah Air dipercaya untuk menyeleksi dan melatih para [[prajurit]] [[Kopassandha]] yang ditunjuk ke Den-81.
Satuan-81 merupakan ujung tombak pertahanan dan keamanan Republik Indonesia. Tidak seperti satuan lain yang selalu mengekspos kegiatan mereka, visi dan misi Satuan-81 adalah untuk "tidak diketahui, tidak terdengar dan tidak terlihat"


Pada tahun 1970''',''' Kepala Pusat Intelijen Strategis melaksanakan studi banding ke negara-negara Barat seperti Eropa dan Amerika dalam proses pembentukan satuan anti teror.
== Organisasi pasukan ==

Keinginan mendirikan Den-81 sebenarnya tidak terlepas dari peristiwa pembajakan pesawat Garuda DC-9 Woyla di Bandara Don Muang, Bangkok, 31 Maret 1981. Pasukan yang berhasil membebaskan Woyla inilah yang menjadi cikal bakal anggota Den-81, dan belakangan diganti lagi menjadi Satuan 81 Kopassus. Den-81 dimekarkan menjadi GRUP-5 / Anti Teror pada Kopassus periode 1995­ - 2001, dan tanggal 6 Juni 2001 (KEP/ 12/ VI/ 2001) Terjadi perubahan organisasi dari GRUP-5/ Anti Teror Kopassus menjadi SAT-81 GULTOR KOPASSUS, dan kini menjadi Satuan 81 Kopassus. Satuan-81 adalah merupakan salah satu organisasi bersenjata yang paling progresif didunia. Satuan-81 adalah merupakan unit kedua di dunia (setelah GSG-9)pemakai senapan serbu HK MP-5 dan produk Heckler & Koch lainnya. Selan itu, Satuan 81 juga adalah pelopor pemakaian PETN sebagai bahan peledak alternatif selain C-4 dan Semtek.
Beberapa negara dan satuan antiteror yang menjadi acuannya antara lain ialah [[Tentara Kerajaan Hindia Belanda|Korps Commandotroepen]] dari Belanda, kemudian [[Special Air Service]] yang adalah pasukan khusus Angkatan Darat dari Inggris, [[GSG-9|GSG-9 (Grenzschutzgruppe-9)]], satuan kepolisian paramiliter elit dari Jerman Barat, dan [[Special force|U.S Special Force]] dari Amerika Serikat.

Pada tanggal 28 Maret 1981''',''' terjadi suatu peristiwa pembajakan pesawat DC-9 Garuda Woyla di Bandara Don Muang, Bangkok, Thailand yang dilakukan oleh kelompok ekstrimis bernama Komando Jihad.

Kopassus, yang waktu itu masih bernama Kopassandha, kemudian ditunjuk oleh [[Panglima Tentara Nasional Indonesia|Panglima ABRI]] pada saat itu yakni, [[M. Jusuf|Jenderal M. Jusuf]] untuk mengambil alih operasi pembebasan sandera dengan [[Sintong Panjaitan|Letnan Kolonel Inf. Sintong Panjaitan]] sebagai pimpinan operasi, dengan memilih personel Kopassandha yang terbaik dimana saat itu Sat 81/Gultor belum terbentuk.

Operasi pembebasan sandera pun berjalan sukses dan secara dramatis melambungkan reputasi Kopassus di mata dunia internasional.

Berangkat dari pengalaman ketidaksiapan dalam menghadapi terorisme di era itu kemudian mendorong [[Badan Intelijen Strategis|Kepala Badan Intelijen Strategis ABRI]] saat itu, [[Leonardus Benyamin Moerdani|Letnan Jenderal TNI L.B Moerdani]], untuk menginisiasi agar segera membuat kesatuan baru setingkat Detasemen di lingkungan Kopassandha.

Pada [[30 Juni]] [[1982]], dibentuklah '''Satuan Anti Teror''' '''Detasemen 81 (Den-81)''' '''Kopassandha''', melalui surat keputusan nomor: SKEP/4/VI/1982 tanggal 30 Juni 1982 yang merupakan Satuan Anti Teror pertama di Indonesia, dengan [[Mayor]] Inf. [[Luhut Binsar Panjaitan]] sebagai komandan dan [[Kapten]] Inf. [[Prabowo Subianto]] selaku wakil komandan.

[[Berkas:Pendidikan_Antiteror_GSG-9,_Jerman.jpg|jmpl|ka|Kapten Inf. Prabowo Subianto (paling kiri) bersama Mayor Inf. Luhut Binsar Panjaitan (kanan pertama) diutus oleh ABRI pada tahun 1982 untuk mengikuti Pendidikan Antiteror di Jerman sebelum membentuk satuan antiteror pertama di Indonesia.]]

Kedua perwira tersebut dikirim untuk mengambil spesialisasi penanggulangan teror ke [[GSG-9]] (Grenzschutzgruppe-9) [[Jerman]] dan sekembalinya ke Tanah Air dipercaya untuk menyeleksi dan melatih para [[prajurit]] [[Kopassandha]] yang ditunjuk ke Den-81.

Satuan-81 merupakan ujung tombak pertahanan dan keamanan Republik Indonesia. Tidak seperti satuan lain yang selalu mengekspos kegiatan mereka, visi dan misi Satuan-81 adalah untuk "tidak diketahui, tidak terdengar dan tidak terlihat".

==Pasukan Khusus SAT 81 Kopassus==
Keinginan mendirikan Den-81 sebenarnya tidak terlepas dari peristiwa pembajakan pesawat Garuda DC-9 Woyla di Bandara Don Muang, Bangkok, 31 Maret 1981.

Pasukan yang berhasil membebaskan Woyla inilah yang menjadi cikal bakal Personil Dan Pasukan Khusus Den-81, dan belakangan diganti lagi menjadi Satuan 81 Kopassus. Den-81 dimekarkan menjadi GRUP-5 / Anti Teror pada Kopassus periode 1995­ - 2001, dan tanggal 6 Juni 2001 (KEP/ 12/ VI/ 2001) terjadi perubahan dari GRUP-5/ Anti Teror Kopassus menjadi SAT-81 GULTOR KOPASSUS, dan kini menjadi Satuan 81 Kopassus.

[[Berkas:Satgultor-81-kopassus-latihan.jpg|jmpl|ka|Satuan-81 Antiteror tengah melakukan simulasi operasi penyelamatan sandera di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat RI.]]

Satuan-81 adalah merupakan salah satu Pasukan Khusus bersenjata yang paling progresif didunia. Satuan-81 adalah merupakan unit kedua di dunia (setelah GSG-9)pemakai senapan serbu HK MP-5 dan produk Heckler & Koch lainnya. Selan itu, Satuan 81 juga adalah pelopor pemakaian PETN sebagai bahan peledak alternatif selain C-4 dan Semtek.


Satuan yang ada di bawah kendali Sat-81 adalah:
Satuan yang ada di bawah kendali Sat-81 adalah:
Baris 63: Baris 76:
# [[Batalyon 812 Sat 81 Kopassus]]
# [[Batalyon 812 Sat 81 Kopassus]]


== Sistem rekrutmen ==
== Sistem Rekrutmen ==
Rekrutmen anggota Satgultor 81/Kopassus diambil dari anggota minimal berdinas aktif 2 tahun di Grup-Grup Jajaran [[Kopasus|Komando Pasukan Khussus]] [[TNI Angkatan Darat]].
Rekrutmen anggota Satgultor 81/Kopassus diambil dari anggota minimal berdinas aktif 2 tahun di Grup-Grup Jajaran [[Kopasus|Komando Pasukan Khusus]] [[TNI Angkatan Darat]].


== Operasi Militer ==
== Operasi Militer ==
Sekembalinya ke markas, prajurit tadi akan ditingkatkan kemampuannya untuk melihat kemungkinan promosi penugasan ke Satuan Sandi Yudha atau Satuan Antiteror. Untuk antiteror, pendidikan dilakukan di Satuan Latihan Sekolah Pertempuran Khusus Batujajar. Secara keseluruhan, bisa dipastikan bahwa Sat-81 terlibat di dalam setiap operasi rahasia militer yang dilakukan ABRI dan kemudian dilanjutkan oleh TNI. Adapun operasi tersebut RI di Utara, disinyalir bahwa satu peleton Sat-81 telah ditugaskan di perbatasan [[Kalimantan Timur]] untuk patroli intai jarak jauh (Long Range Recon Mission) Dikabarkan pula bahwa unsur Sat-81 telah diturunkan juga untuk mengejar Nordin M Top dan kawan kawan.
Sekembalinya ke markas, prajurit tadi akan ditingkatkan kemampuannya untuk melihat kemungkinan promosi penugasan ke Satuan Sandi Yudha atau Satuan Antiteror. Untuk antiteror, pendidikan dilakukan di Satuan Latihan Sekolah Pertempuran Khusus Batujajar.
Secara keseluruhan, bisa dipastikan bahwa Sat-81 terlibat di dalam setiap operasi rahasia militer yang dilakukan ABRI dan kemudian dilanjutkan oleh TNI.
Adapun operasi tersebut RI di Utara, disinyalir bahwa satu peleton Sat-81 telah ditugaskan di perbatasan [[Kalimantan Timur]] untuk patroli intai jarak jauh (Long Range Recon Mission). Dikabarkan pula bahwa unsur Sat-81 telah diturunkan juga untuk mengejar Nordin M Top dan kawan kawan.

Sampai saat Satuan-81 anti teror adalah salah satu perangkat BIN (Badan intelijen nasional) di dalam operasi khusus yang bersifat paramiliter.
Sampai saat Satuan-81 anti teror adalah salah satu perangkat BIN (Badan intelijen nasional) di dalam operasi khusus yang bersifat paramiliter.


Baris 80: Baris 98:
! width="250" | Keterangan
! width="250" | Keterangan
|-
|-
||1.|| [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[Luhut Binsar Panjaitan|Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A.]] || 1982|| 1990 || Komandan Kodiklatad || Jenderal TNI (HOR)
||1.|| [[Letkol]] [[Infanteri|Inf]] [[Luhut Binsar Panjaitan|Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A.]] || 1981|| 1990 || Komandan Kodiklatad || [[Jenderal TNI]] (HOR)
|-
||2.|| [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[Zamroni|Zamroni, S.E.]] ||1995|| 1996 || Asops Panglima TNI || [[Mayor Jenderal TNI]]
|-
||3.|| [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[Adel Gustimego]]|| 1996 ||1996|| Komandan Detasemen 81/Gultor || [[Kolonel]] ([[Anumerta]])
|-
|-
|-
||2.|| [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[Zamroni|Zamroni, S.E.]] ||1995|| 1996 || Asops Panglima TNI || Mayor Jenderal TNI
||4.|| [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[Lodewijk Freidrich Paulus]] || 2001 || 2003 || Komandan Kodiklatad || [[Letnan Jenderal TNI]]
|-
|-
||3.|| [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[Adel Gustimego]] || 1996 ||1996|| Komandan Detasemen 81/Gultor || Kolonel Inf (Anumerta)
|-
|-
||5.|| [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[Daniel Ambat]] || 2005 || 2006 || Panglima Divif 2/Kostrad || [[Mayor Jenderal TNI]]
|-
|-
||4.|| [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[Lodewijk Freidrich Paulus]] || 2001 || 2003 || Komandan Kodiklatad || Letnan Jenderal TNI
|-
|-
||6.|| [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[I Made Agra Sudiantara]] || - || - || Komandan Pussenif || [[Mayor Jenderal TNI]]
|-
|-
||5.|| [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[Daniel Ambat]] || 2005 || 2006 || Panglima Divif 2/Kostrad || Mayor Jenderal TNI
|-
|-
||7.|| [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[Nugroho Budi Wiryanto|Nugroho Budi Wiryanto, S.Ip., M.M., Q.I.A.]] || 2009 || 2010 || Wairjenad || [[Mayor Jenderal TNI]]
|-
|-
||6.|| [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[I Made Agra Sudiantara]] || - || - || Komandan Pussenif || Mayor Jenderal TNI
|-
|-
||8.|| [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[Santos Gunawan Matondang|Santos Gunawan Matondang, S.Ip., M.M., M.Tr.(Han).]] || 2010 || 2010 || Pangdam XIII/Merdeka || [[Mayor Jenderal TNI]]
|-
|-
||7.|| [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[Nugroho Budi Wiryanto|Nugroho Budi Wiryanto, S.Ip., M.M., Q.I.A.]] || 2009 || 2010 || Wairjenad || Mayor Jenderal TNI
|-
|-
||9.|| [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[I Nyoman Cantiasa|I Nyoman Cantiasa, S.E., M.Tr.(Han).]] || 2010 || 2012 || Waka BIN || [[Letnan Jenderal TNI]]
|-
|-
||8.|| [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[Santos Gunawan Matondang|Santos Gunawan Matondang, S.Ip., M.M., M.Tr.(Han).]] || 2010 || 2010 || Pangdam XIII/Merdeka || Mayor Jenderal TNI
|-
|-
||10.|| [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[R. Sidharta Wisnu Graha|R. Sidharta Wisnu Graha, S.E.]] || 2012 || 2014 || Gubernur Akmil || [[Mayor Jenderal TNI]]
|-
|-
||9.|| [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[I Nyoman Cantiasa|I Nyoman Cantiasa, S.E., M.Tr. (Han).]] || 2010 || 2012 || Pangkogabwilhan III || -
|-
|-
||11.|| [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[Taufiq Shobri]] || 2014 || 2015 || Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan Unhan || [[Brigadir Jenderal TNI]]
|-
|-
||10.|| [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[R. Sidharta Wisnu Graha|R. Sidharta Wisnu Graha, S.E.]] || 2012 || 2014 || Kasdam XVII/Cenderawasih || -
|-
|-
||12.|| [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[Thevi Angandowa Zebua|Thevi Angandowa Zebua, S.E.]] || 2015 || 2016 || [[Kodam XVII/Cenderawasih|Kepala Staf Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih]]|| [[Brigadir Jenderal TNI]]
|-
|-
||11.|| [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[Taufiq Shobri]] || 2014 || 2015 || Kepala Biro Humas Setjen Kemenhan || -
|-
|-
||13.|| [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[Tri Budi Utomo|Tri Budi Utomo, S.E.]] || 2016 || 2017 || [[Pangdam VI/Mulawarman]] || [[Mayor Jenderal TNI]]
|-
|-
||12.|| [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[Thevi Angandowa Zebua|Thevi Angandowa Zebua, S.E.]] || 2015 || 2016 || Waaslat Kasad bidang Kermamil || -
|-
|-
||14.|| [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[Murbianto Adhi Wibowo]] || 2017 || 2018 || Kapusdiklat BIN || [[Brigadir Jenderal TNI]]
|-
|-
||13.|| [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[Tri Budi Utomo|Tri Budi Utomo, S.E.]] || 2016 || 2017 || Pangdam VI/Mulawarman || -
|-
|-
||15.|| [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[Yudha Airlangga]] || 2018 || 2019 || Wadanjen Kopassus || [[Brigadir Jenderal TNI]]
|-
|-
||14.|| [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[Murbianto Adhi Wibowo]] || 2017 || 2018 || Kadepmildas Akmil || -
|-
|-
||16.|| [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[Willy Brodus Yos Rohadi]]|| 2019 || 2020 || Wakil Komandan Rindam II/Sriwijaya || -
|-
|-
||15.|| [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[Yudha Airlangga]] || 2018 || 2019 || Danrem 071/Wijayakusuma || -
|-
|-
||17.|| [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[Benny Rahadian Chaniago]]|| 2020 || 2022 || — || -
|-
|-
||16.|| [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[Willy Brodus|Willy Brodus Yos Rohadi]] || 2019 || 2020 || Asops Kasdam II/Sriwijaya || -
|-
|-
||18.|| [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[Raden Nasrul Fathurrohman]] || 2022 || 2023 || Ajudan Wapres RI || -
|-
|-
||17.|| [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[Benny Rahadian|Benny Rahadian Chaniago]] || 2020 || 2022 || Pamen Mabesad dalam rangka Dikreg Sesko TNI TA. 2022 || -
|-
|-
||19.|| [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[Charles Yohanes Alling|Charles Yohanes Alling, S.E., M.MDS.]]|| 2023 || 2024 || Asren Danjen Kopassus || -
|-
|-
||18.|| [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[Raden Nasrul Fathurrohman]] || 2022 || Sekarang || Dansat-81/Gultor || -
|-
|-
||20.|| [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[Nur Wahyudi|Nur Wahyudi, S.E., M.I.POl.]] || 2024 || Sekarang || Dansat-81/Gultor || -
|}
|}


==Wakil Komandan==
==Wakil Komandan==
* Kapten Inf [[Prabowo Subianto]] (1981)⭐⭐⭐
* Kapten Inf [[Prabowo Subianto]] (1982)⭐⭐⭐⭐️
* Letkol Inf [[Hotma Marbun]]⭐⭐
* Letkol Inf [[Hotma Marbun]]⭐⭐
* Letkol Inf [[Zamroni|Zamroni, S.E.]] (1993-1995)⭐⭐
* Letkol Inf [[Zamroni|Zamroni, S.E.]] (1993-1995)⭐⭐
* Letkol Inf [[Hotmangaraja Panjaitan]]⭐⭐⭐
* Letkol Inf [[Hotmangaraja Panjaitan]]⭐⭐⭐
* Letkol Inf [[Daniel Ambat]]⭐⭐
* Letkol Inf [[Daniel Ambat]] (2001-2002)⭐⭐
* Letkol Inf [[Santos Gunawan Matondang|Santos Gunawan Matondang, S.Ip., M.M., M.Tr.(Han).]] (2008-2009)⭐⭐
* Letkol Inf [[Santos Gunawan Matondang|Santos Gunawan Matondang, S.Ip., M.M., M.Tr.(Han).]] (2008-2009)⭐⭐
* Letkol Inf [[I Nyoman Cantiasa|I Nyoman Cantiasa, S.E., M.Tr.(Han).]] (2010)⭐⭐⭐
* Letkol Inf [[I Nyoman Cantiasa|I Nyoman Cantiasa, S.E., M.Tr.(Han).]] (2010)⭐⭐⭐
* Letkol Inf [[Murbianto Adhi Wibowo]] (2015)
* Letkol Inf [[Murbianto Adhi Wibowo]] (2015)
* Letkol Inf [[Achiruddin|Achiruddin, S.E.]] (2017-2018)
* Letkol Inf [[Achiruddin|Achiruddin, S.E.]] (2017-2018)⭐⭐
* Letkol Inf [[Yosep D.D.Surbakti]] (2019-2020)
* Letkol Inf [[Josep D.D. Surbakti|Josep D.D. Surbakti, S.E.]] (2019-2020)
* Letkol Inf [[Wimoko]] (2020-2022)
* Letkol Inf [[Wima Brahmantya|Wimoko]] (2020-2022)
* Letkol Inf [[Charles Alling]] (2022-Sekarang)
* Letkol Inf [[Charles Yohanes Alling|Charles Alling, S.E., M.MDS.]] (2022-2023)


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==

Revisi terkini sejak 10 September 2024 12.32

Satuan 81 Kopassus
Dibentuk30 Juni 1982
Negara Indonesia
Cabang Angkatan Darat Indonesia
Tipe unitSatuan Antiteror
Jumlah personelDirahasiakan
Bagian dariKopassus
MarkasCijantung, Jakarta Timur
JulukanSat-81 Kopassus
MotoSiap Setia Berani
PeralatanDirahasiakan
Situs webwww.kopassus.mil.id
Tokoh
KomandanKolonel Inf. Nur Wahyudi, S.E., M.I.Pol.
Wadan

Satuan 81 Kopassus, atau dulu lebih dikenal sebagai SAT-81/Gultor adalah satuan antiteror di Kopassus setingkat Grup yang terdiri dari prajurit terbaik dengan kualifikasi di atas rata-rata pasukan khusus pada umumnya yang diseleksi dari satuan Kopassus. Satuan-81 Kopassus sendiri bermarkas di Cijantung, Jakarta Timur.

Kekuatan dari satuan ini tidak dipublikasikan secara luas dari sisi jumlah personel maupun jenis persenjataannya yang digunakannya.

Semua unsur tersebut dijaga dengan kerahasiaan tingkat tinggi dan hanya diketahui oleh sebagian kecil pemangku otoritas. Mengingat ini satuan terbaik di antara yang terbaik di dalam organisasi Kopassus secara khusus, dan TNI Angkatan Darat pada umumnya.

Perlu untuk diketahui bahwa beberapa tahun belakangan ini istilah Gultor dihilangkan seiring dengan peningkatan kualifikasi yang dimiliki lebih dari sekadar penanggulangan teror.

Operasi Sat-81/Gultor-Kopassus

Pendirian Satuan-81 Kopassus tidak lepas dari analisis intelijen atas perkembangan eskalasi jaringan terorisme internasional pada periode 1970 hingga 1980-an yang dapat mengancam stablitas hubungan internasional maupun negara itu sendiri.

Pada tahun 1970, Kepala Pusat Intelijen Strategis melaksanakan studi banding ke negara-negara Barat seperti Eropa dan Amerika dalam proses pembentukan satuan anti teror.

Beberapa negara dan satuan antiteror yang menjadi acuannya antara lain ialah Korps Commandotroepen dari Belanda, kemudian Special Air Service yang adalah pasukan khusus Angkatan Darat dari Inggris, GSG-9 (Grenzschutzgruppe-9), satuan kepolisian paramiliter elit dari Jerman Barat, dan U.S Special Force dari Amerika Serikat.

Pada tanggal 28 Maret 1981, terjadi suatu peristiwa pembajakan pesawat DC-9 Garuda Woyla di Bandara Don Muang, Bangkok, Thailand yang dilakukan oleh kelompok ekstrimis bernama Komando Jihad.

Kopassus, yang waktu itu masih bernama Kopassandha, kemudian ditunjuk oleh Panglima ABRI pada saat itu yakni, Jenderal M. Jusuf untuk mengambil alih operasi pembebasan sandera dengan Letnan Kolonel Inf. Sintong Panjaitan sebagai pimpinan operasi, dengan memilih personel Kopassandha yang terbaik dimana saat itu Sat 81/Gultor belum terbentuk.

Operasi pembebasan sandera pun berjalan sukses dan secara dramatis melambungkan reputasi Kopassus di mata dunia internasional.

Berangkat dari pengalaman ketidaksiapan dalam menghadapi terorisme di era itu kemudian mendorong Kepala Badan Intelijen Strategis ABRI saat itu, Letnan Jenderal TNI L.B Moerdani, untuk menginisiasi agar segera membuat kesatuan baru setingkat Detasemen di lingkungan Kopassandha.

Pada 30 Juni 1982, dibentuklah Satuan Anti Teror Detasemen 81 (Den-81) Kopassandha, melalui surat keputusan nomor: SKEP/4/VI/1982 tanggal 30 Juni 1982 yang merupakan Satuan Anti Teror pertama di Indonesia, dengan Mayor Inf. Luhut Binsar Panjaitan sebagai komandan dan Kapten Inf. Prabowo Subianto selaku wakil komandan.

Kapten Inf. Prabowo Subianto (paling kiri) bersama Mayor Inf. Luhut Binsar Panjaitan (kanan pertama) diutus oleh ABRI pada tahun 1982 untuk mengikuti Pendidikan Antiteror di Jerman sebelum membentuk satuan antiteror pertama di Indonesia.

Kedua perwira tersebut dikirim untuk mengambil spesialisasi penanggulangan teror ke GSG-9 (Grenzschutzgruppe-9) Jerman dan sekembalinya ke Tanah Air dipercaya untuk menyeleksi dan melatih para prajurit Kopassandha yang ditunjuk ke Den-81.

Satuan-81 merupakan ujung tombak pertahanan dan keamanan Republik Indonesia. Tidak seperti satuan lain yang selalu mengekspos kegiatan mereka, visi dan misi Satuan-81 adalah untuk "tidak diketahui, tidak terdengar dan tidak terlihat".

Pasukan Khusus SAT 81 Kopassus

[sunting | sunting sumber]

Keinginan mendirikan Den-81 sebenarnya tidak terlepas dari peristiwa pembajakan pesawat Garuda DC-9 Woyla di Bandara Don Muang, Bangkok, 31 Maret 1981.

Pasukan yang berhasil membebaskan Woyla inilah yang menjadi cikal bakal Personil Dan Pasukan Khusus Den-81, dan belakangan diganti lagi menjadi Satuan 81 Kopassus. Den-81 dimekarkan menjadi GRUP-5 / Anti Teror pada Kopassus periode 1995­ - 2001, dan tanggal 6 Juni 2001 (KEP/ 12/ VI/ 2001) terjadi perubahan dari GRUP-5/ Anti Teror Kopassus menjadi SAT-81 GULTOR KOPASSUS, dan kini menjadi Satuan 81 Kopassus.

Satuan-81 Antiteror tengah melakukan simulasi operasi penyelamatan sandera di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat RI.

Satuan-81 adalah merupakan salah satu Pasukan Khusus bersenjata yang paling progresif didunia. Satuan-81 adalah merupakan unit kedua di dunia (setelah GSG-9)pemakai senapan serbu HK MP-5 dan produk Heckler & Koch lainnya. Selan itu, Satuan 81 juga adalah pelopor pemakaian PETN sebagai bahan peledak alternatif selain C-4 dan Semtek.

Satuan yang ada di bawah kendali Sat-81 adalah:

  1. Batalyon 811 Sat 81 Kopassus
  2. Batalyon 812 Sat 81 Kopassus

Sistem Rekrutmen

[sunting | sunting sumber]

Rekrutmen anggota Satgultor 81/Kopassus diambil dari anggota minimal berdinas aktif 2 tahun di Grup-Grup Jajaran Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat.

Operasi Militer

[sunting | sunting sumber]

Sekembalinya ke markas, prajurit tadi akan ditingkatkan kemampuannya untuk melihat kemungkinan promosi penugasan ke Satuan Sandi Yudha atau Satuan Antiteror. Untuk antiteror, pendidikan dilakukan di Satuan Latihan Sekolah Pertempuran Khusus Batujajar.

Secara keseluruhan, bisa dipastikan bahwa Sat-81 terlibat di dalam setiap operasi rahasia militer yang dilakukan ABRI dan kemudian dilanjutkan oleh TNI.

Adapun operasi tersebut RI di Utara, disinyalir bahwa satu peleton Sat-81 telah ditugaskan di perbatasan Kalimantan Timur untuk patroli intai jarak jauh (Long Range Recon Mission). Dikabarkan pula bahwa unsur Sat-81 telah diturunkan juga untuk mengejar Nordin M Top dan kawan kawan.

Sampai saat Satuan-81 anti teror adalah salah satu perangkat BIN (Badan intelijen nasional) di dalam operasi khusus yang bersifat paramiliter.

No Nama Dari Sampai Jabatan terakhir Keterangan
1. Letkol Inf Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A. 1981 1990 Komandan Kodiklatad Jenderal TNI (HOR)
2. Kolonel Inf Zamroni, S.E. 1995 1996 Asops Panglima TNI Mayor Jenderal TNI
3. Kolonel Inf Adel Gustimego 1996 1996 Komandan Detasemen 81/Gultor Kolonel (Anumerta)
4. Kolonel Inf Lodewijk Freidrich Paulus 2001 2003 Komandan Kodiklatad Letnan Jenderal TNI
5. Kolonel Inf Daniel Ambat 2005 2006 Panglima Divif 2/Kostrad Mayor Jenderal TNI
6. Kolonel Inf I Made Agra Sudiantara - - Komandan Pussenif Mayor Jenderal TNI
7. Kolonel Inf Nugroho Budi Wiryanto, S.Ip., M.M., Q.I.A. 2009 2010 Wairjenad Mayor Jenderal TNI
8. Kolonel Inf Santos Gunawan Matondang, S.Ip., M.M., M.Tr.(Han). 2010 2010 Pangdam XIII/Merdeka Mayor Jenderal TNI
9. Kolonel Inf I Nyoman Cantiasa, S.E., M.Tr.(Han). 2010 2012 Waka BIN Letnan Jenderal TNI
10. Kolonel Inf R. Sidharta Wisnu Graha, S.E. 2012 2014 Gubernur Akmil Mayor Jenderal TNI
11. Kolonel Inf Taufiq Shobri 2014 2015 Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan Unhan Brigadir Jenderal TNI
12. Kolonel Inf Thevi Angandowa Zebua, S.E. 2015 2016 Kepala Staf Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih Brigadir Jenderal TNI
13. Kolonel Inf Tri Budi Utomo, S.E. 2016 2017 Pangdam VI/Mulawarman Mayor Jenderal TNI
14. Kolonel Inf Murbianto Adhi Wibowo 2017 2018 Kapusdiklat BIN Brigadir Jenderal TNI
15. Kolonel Inf Yudha Airlangga 2018 2019 Wadanjen Kopassus Brigadir Jenderal TNI
16. Kolonel Inf Willy Brodus Yos Rohadi 2019 2020 Wakil Komandan Rindam II/Sriwijaya -
17. Kolonel Inf Benny Rahadian Chaniago 2020 2022 -
18. Kolonel Inf Raden Nasrul Fathurrohman 2022 2023 Ajudan Wapres RI -
19. Kolonel Inf Charles Yohanes Alling, S.E., M.MDS. 2023 2024 Asren Danjen Kopassus -
20. Kolonel Inf Nur Wahyudi, S.E., M.I.POl. 2024 Sekarang Dansat-81/Gultor -

Wakil Komandan

[sunting | sunting sumber]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]