Lompat ke isi

Marwah Daud Ibrahim: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
ItalyButFake (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(11 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 10: Baris 10:
|death_place =
|death_place =
|nationality = Indonesia
|nationality = Indonesia
|party = [[Partai Gerakan Indonesia Raya|Partai Gerindra]]
|party = [[Partai Golkar]], [[Partai Gerakan Indonesia Raya|Partai Gerindra]]
|spouse = Ibrahim Taju
|spouse = Ibrahim Taju
|partner =
|partner =
|children = Dian Furqani Ibrahim, Akmal Firdaus Ibrahim, dan Bardan Raihan Ibrahim
|children = Dian Furqani Ibrahim <br> Akmal Firdaus Ibrahim <br> Bardan Raihan Ibrahim
|parents = Muhammad Daud dan Siti Rahman Indang
|parents = Muhammad Daud dan Siti Rahman Indang
|profession =
|profession =
Baris 20: Baris 20:
|website =
|website =
}}
}}
'''Hj. Marwah Daud Ibrahim, M.A., Ph.D.''' ({{lahirmati|[[Kabupaten Soppeng|Soppeng]], [[Sulawesi Selatan]]|8|11|1956}}) adalah politikus berkebangsaan Indonesia. Ia pernah mengemban tugas sebagai anggota [[DPR RI]] selama tiga periode, asisten peneliti UNESCO dan Bank Dunia. Gaya komunikasi politiknya yang menarik, menjadikannya sebagai salah satu representasi perempuan politikus Sulawesi Selatan paling menonjol di gedung parlemen.<ref>[http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/286-direktori/1618-penantang-akbar-paling-lantang, Tokoh Indonesia, diakses 9 Feb 2015]</ref><ref>[http://profil.merdeka.com/indonesia/m/marwah-daud-ibrahim/ Merdeka.com, diakses 9 Feb 2015]</ref>
[[Hajjah|Hj.]] '''Marwah Daud Ibrahim''', [[Master of Arts|M.A.]], [[Doktor Filsafat|Ph.D.]] ({{lahirmati|[[Kabupaten Soppeng|Soppeng]], [[Sulawesi Selatan]]|8|11|1956}}) adalah politikus berkebangsaan Indonesia. Ia pernah mengemban tugas sebagai anggota [[DPR RI]] selama tiga periode, asisten peneliti UNESCO dan Bank Dunia. Gaya komunikasi politiknya yang menarik, menjadikannya sebagai salah satu representasi perempuan politikus Sulawesi Selatan paling menonjol di gedung parlemen.<ref>[http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/286-direktori/1618-penantang-akbar-paling-lantang, Tokoh Indonesia, diakses 9 Feb 2015]{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>[http://profil.merdeka.com/indonesia/m/marwah-daud-ibrahim/ Merdeka.com, diakses 9 Feb 2015]</ref>


== Kehidupan pribadi ==
== Kehidupan pribadi ==
Marwah Daud mengawali hidupnya di pedalaman [[Soppeng]], sebuah kecamatan (#koreksi Sopping itu Kabupaten) di wilayah [[Sulawesi Selatan]], sekitar 200 kilometer utara Kota Makassar.<ref>[http://news.detik.com/read/2014/05/28/155122/2594138/1562/faktor-hatta-marwah-daud-ibrahim-sebut-banyak-orang-icmi-dukung-prabowo News Detik, diakses 9 Feb 2015]</ref><ref>[http://selebriti.kapanlagi.com/indonesia/m/marwah_daud_ibrahim/ Kapan Lagi, diakses 9 Feb 2015]</ref>
Marwah Daud mengawali hidupnya di pedalaman [[Soppeng]], sebuah kabupaten di wilayah [[Sulawesi Selatan]], sekitar 200 kilometer utara Kota Makassar.<ref>[http://news.detik.com/read/2014/05/28/155122/2594138/1562/faktor-hatta-marwah-daud-ibrahim-sebut-banyak-orang-icmi-dukung-prabowo News Detik, diakses 9 Feb 2015]</ref><ref>[http://selebriti.kapanlagi.com/indonesia/m/marwah_daud_ibrahim/ Kapan Lagi, diakses 9 Feb 2015]</ref>


Kecerdasannya dikenal sejak sekolah dasar. Ia tak sampai kelas enam, karena begitu menginjak kelas lima ia ikut ujian akhir, dan lulus sebagai juara. Marwah muda kemudian melanjutkan ke SMP Negeri Pacongkang, dan lulus 1970. Selanjutnya ia menginjakkan kakinya ke SPG Negeri Soppeng, Namun di kelas dua dia pindah ke SPG Negeri I Ujung Pandang, lulus tahun 1973.<ref>[http://www.tribunnews.com/pemilu-2014/2014/07/15/marwah-indonesia-sebentar-lagi-punya-presiden-baru Tribun News, diakses 9 Feb 2015]</ref>
Kecerdasannya dikenal sejak sekolah dasar. Ia tak sampai kelas enam, karena begitu menginjak kelas lima ia ikut ujian akhir, dan lulus sebagai juara. Marwah muda kemudian melanjutkan ke SMP Negeri Pacongkang, dan lulus 1970. Selanjutnya ia menginjakkan kakinya ke SPG Negeri Soppeng, Namun di kelas dua dia pindah ke SPG Negeri I Ujung Pandang, lulus tahun 1973.<ref>[http://www.tribunnews.com/pemilu-2014/2014/07/15/marwah-indonesia-sebentar-lagi-punya-presiden-baru Tribun News, diakses 9 Feb 2015]</ref>
Baris 29: Baris 29:
Era inilah ia mulai menapakkan kakinya ke jenjang yang lebih jauh, entah disadari atau tidak. Pada tahun 1974 untuk pertamakalinya dia berkunjung ke Jakarta dan masuk Istana Negara atas undangan Kepala Negara. Ia terpilih sebagai pelajar teladan se [[Sulawesi Selatan]].
Era inilah ia mulai menapakkan kakinya ke jenjang yang lebih jauh, entah disadari atau tidak. Pada tahun 1974 untuk pertamakalinya dia berkunjung ke Jakarta dan masuk Istana Negara atas undangan Kepala Negara. Ia terpilih sebagai pelajar teladan se [[Sulawesi Selatan]].


Ia banting setir, tidak lagi tergiur mengikuti ayahnya yang menjadi guru. Ia melanjutkan ke Fakultas Ilmu Sosial Politik Jurusan Komunikasi Universitas Hasanudin yang diselesaikan tahun [[1981]]. Selanjutnya, ia kembali terpilih sebagai mahasiswa teladan se Sulawesi dan mengantarnya ke forum nasional di Jakarta, bertemu kepala negara bersama para teladan se Indonesia. Saat itu juga dia sudah mulai terkenal sebagai seorang aktivisis di kampusnya.<ref>[http://politik.news.viva.co.id/news/read/2149-dr__hj__marwah_daud_ibrahim__ma_ Viva News, diakses 9 Feb 2015]</ref>
Ia banting setir, tidak lagi tergiur mengikuti ayahnya yang menjadi guru. Ia melanjutkan ke Fakultas Ilmu Sosial Politik Jurusan Komunikasi [[Universitas Hasanuddin]] yang diselesaikan tahun [[1981]]. Selanjutnya, ia kembali terpilih sebagai mahasiswa teladan se Sulawesi dan mengantarnya ke forum nasional di Jakarta, bertemu kepala negara bersama para teladan se Indonesia. Saat itu juga dia sudah mulai terkenal sebagai seorang aktivisis di kampusnya.<ref>[http://politik.news.viva.co.id/news/read/2149-dr__hj__marwah_daud_ibrahim__ma_ Viva News, diakses 9 Feb 2015]</ref>


Prestasinya belum berhenti. Berbekal beasiswa, ia terbang ke Amerika untuk meraih master di American University, Washington DC, [[Amerika Serikat]], jurusan Komunikasi Internasional, tahun [[1982]]. Namun, sebelumnya ia menikah dulu dengan Ibrahim Tadju, rekan sesama aktivis semasa kuliah di Ujung Pandang. Di Amerika ia pun mengisi waktunya dengan bekerja sebagai asisten peneliti [[Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa|UNESCO]] dan [[Bank Dunia]].
Prestasinya belum berhenti. Berbekal beasiswa, ia terbang ke Amerika untuk meraih master di American University, Washington DC, [[Amerika Serikat]], jurusan Komunikasi Internasional, tahun [[1982]]. Namun, sebelumnya ia menikah dulu dengan Ibrahim Tadju, rekan sesama aktivis semasa kuliah di Ujung Pandang. Di Amerika ia pun mengisi waktunya dengan bekerja sebagai asisten peneliti [[Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa|UNESCO]] dan [[Bank Dunia]].
Baris 35: Baris 35:
Tampaknya ia memang berjodoh dengan Amerika, begitu meraih gelar [[Master]], ia bekerja di BPPT. [[B.J. Habibie]], ketua BPPT saat itu, memberinya beasiswa ke Amerika lagi. Di universitas yang sama, ia mengambil Komunikasi Internasional bidang satelit, dan meraih gelar [[doktor]] tahun [[1989]] sebagai lulusan terbaik (''distinction'').
Tampaknya ia memang berjodoh dengan Amerika, begitu meraih gelar [[Master]], ia bekerja di BPPT. [[B.J. Habibie]], ketua BPPT saat itu, memberinya beasiswa ke Amerika lagi. Di universitas yang sama, ia mengambil Komunikasi Internasional bidang satelit, dan meraih gelar [[doktor]] tahun [[1989]] sebagai lulusan terbaik (''distinction'').


Sekembalinya dari Amerika Serikat, ia bergabung dengan organisasi [[ICMI]] (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia), dengan menjabat sebagai Sekretaris Umum. Selain itu, ia aktif di [[Partai Golkar]], partai yang membawanya ke gedung parlemen. Gaya komunikasi politiknya mulai menarik banyak pihak ketika Sidang Umum MPR 1998 saat muncul rumor akan meraih kursi di [[Kabinet Pembangunan IV]].<ref>[http://www.tempo.co/topik/tokoh/158/Marwah-Daud-Ibrahimtempobr20 Tempo.co, diakses 9 Feb 2015]</ref>
Sekembalinya dari Amerika Serikat, ia bergabung dengan organisasi [[ICMI]] (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia), dengan menjabat sebagai Sekretaris Umum. Selain itu, ia aktif di [[Partai Golkar]], partai yang membawanya ke gedung parlemen. Gaya komunikasi politiknya mulai menarik banyak pihak ketika Sidang Umum MPR 1998 saat muncul rumor akan meraih kursi di [[Kabinet Pembangunan IV]].<ref>{{Cite web |url=http://www.tempo.co/topik/tokoh/158/Marwah-Daud-Ibrahimtempobr20 |title=Tempo.co, diakses 9 Feb 2015 |access-date=2015-02-09 |archive-date=2015-02-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150209065446/http://www.tempo.co/topik/tokoh/158/Marwah-Daud-Ibrahimtempobr20 |dead-url=yes }}</ref>


Pada [[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2004]], Marwah sempat dipilih sebagai calon [[Wakil Presiden Indonesia]] mendampingi [[K.H. Abdurrahman Wahid]]. Namun, pasangan yang diusung oleh [[Partai Kebangkitan Bangsa]] tersebut tidak lolos verifikasi karena berdasarkan tes kesehatan, Abdurrahman Wahid dinilai tidak memenuhi kesehatan.<ref>[http://atjehpost.co/artikel2/read/7356/Belajar-dari-Drama-Mega-Versus-SBY AtjehPost, diakses 15 Juni 2016]</ref>
Pada [[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2004]], Marwah sempat dipilih sebagai calon [[Wakil Presiden Indonesia]] mendampingi [[K.H. Abdurrahman Wahid]]. Namun, pasangan yang diusung oleh [[Partai Kebangkitan Bangsa]] tersebut tidak lolos verifikasi karena berdasarkan tes kesehatan, Abdurrahman Wahid dinilai tidak memenuhi kesehatan.<ref>{{Cite web |url=http://atjehpost.co/artikel2/read/7356/Belajar-dari-Drama-Mega-Versus-SBY |title=AtjehPost, diakses 15 Juni 2016 |access-date=2016-06-15 |archive-date=2016-08-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160812090614/http://atjehpost.co/artikel2/read/7356/Belajar-dari-Drama-Mega-Versus-SBY |dead-url=yes }}</ref>


== Pendidikan ==
== Pendidikan ==
Baris 44: Baris 44:
* SLTP di Pacongkang, Sulsel (1970)
* SLTP di Pacongkang, Sulsel (1970)
* SPG Negeri 1 Makassar (1973)
* SPG Negeri 1 Makassar (1973)
* S1 Univ. Hasanuddin Makassar (1981)
* S1 [[Universitas Hasanuddin|Univ. Hasanuddin]] Makassar (1981)
* S2 The American University Washington DC (1984)
* S2 The American University Washington DC (1984)
* S3 The American University Washington DC
* S3 The American University Washington DC
Baris 58: Baris 58:
* Presidium [[Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia]] (ICMI)
* Presidium [[Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia]] (ICMI)
* Ketua Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi
* Ketua Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi
*


== Penghargaan ==
== Penghargaan ==
Baris 74: Baris 73:


{{reflist}}
{{reflist}}

[[Kategori:Dosen Indonesia]]
[[Kategori:Dosen Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Hasanuddin]]
[[Kategori:Alumni Universitas Hasanuddin]]
[[Kategori:Tokoh Sulawesi Selatan]]
[[Kategori:Tokoh Sulawesi Selatan]]
[[Kategori:Tokoh dari Soppeng]]
[[Kategori:Tokoh dari Soppeng]]
[[Kategori:Tokoh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Islam Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Islam Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Himpunan Mahasiswa Islam]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus wanita Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Golongan Karya]]
[[Kategori:Politikus Partai Golongan Karya]]
[[Kategori:Politikus Partai Gerakan Indonesia Raya]]
[[Kategori:Politikus Partai Gerakan Indonesia Raya]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 1992–1997]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 1992–1997]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 1997–1999]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 1999–2004]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 1999–2004]]
[[Kategori:Tokoh Himpunan Mahasiswa Islam]]

Revisi terkini sejak 9 Maret 2024 22.53

Marwah Daud Ibrahim
Informasi pribadi
Lahir
Marwah Daud Ibrahim

8 November 1956 (umur 67)
Soppeng, Sulawesi Selatan
KebangsaanIndonesia
Partai politikPartai Golkar, Partai Gerindra
Suami/istriIbrahim Taju
AnakDian Furqani Ibrahim
Akmal Firdaus Ibrahim
Bardan Raihan Ibrahim
Orang tuaMuhammad Daud dan Siti Rahman Indang
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Hj. Marwah Daud Ibrahim, M.A., Ph.D. (lahir 8 November 1956) adalah politikus berkebangsaan Indonesia. Ia pernah mengemban tugas sebagai anggota DPR RI selama tiga periode, asisten peneliti UNESCO dan Bank Dunia. Gaya komunikasi politiknya yang menarik, menjadikannya sebagai salah satu representasi perempuan politikus Sulawesi Selatan paling menonjol di gedung parlemen.[1][2]

Kehidupan pribadi[sunting | sunting sumber]

Marwah Daud mengawali hidupnya di pedalaman Soppeng, sebuah kabupaten di wilayah Sulawesi Selatan, sekitar 200 kilometer utara Kota Makassar.[3][4]

Kecerdasannya dikenal sejak sekolah dasar. Ia tak sampai kelas enam, karena begitu menginjak kelas lima ia ikut ujian akhir, dan lulus sebagai juara. Marwah muda kemudian melanjutkan ke SMP Negeri Pacongkang, dan lulus 1970. Selanjutnya ia menginjakkan kakinya ke SPG Negeri Soppeng, Namun di kelas dua dia pindah ke SPG Negeri I Ujung Pandang, lulus tahun 1973.[5]

Era inilah ia mulai menapakkan kakinya ke jenjang yang lebih jauh, entah disadari atau tidak. Pada tahun 1974 untuk pertamakalinya dia berkunjung ke Jakarta dan masuk Istana Negara atas undangan Kepala Negara. Ia terpilih sebagai pelajar teladan se Sulawesi Selatan.

Ia banting setir, tidak lagi tergiur mengikuti ayahnya yang menjadi guru. Ia melanjutkan ke Fakultas Ilmu Sosial Politik Jurusan Komunikasi Universitas Hasanuddin yang diselesaikan tahun 1981. Selanjutnya, ia kembali terpilih sebagai mahasiswa teladan se Sulawesi dan mengantarnya ke forum nasional di Jakarta, bertemu kepala negara bersama para teladan se Indonesia. Saat itu juga dia sudah mulai terkenal sebagai seorang aktivisis di kampusnya.[6]

Prestasinya belum berhenti. Berbekal beasiswa, ia terbang ke Amerika untuk meraih master di American University, Washington DC, Amerika Serikat, jurusan Komunikasi Internasional, tahun 1982. Namun, sebelumnya ia menikah dulu dengan Ibrahim Tadju, rekan sesama aktivis semasa kuliah di Ujung Pandang. Di Amerika ia pun mengisi waktunya dengan bekerja sebagai asisten peneliti UNESCO dan Bank Dunia.

Tampaknya ia memang berjodoh dengan Amerika, begitu meraih gelar Master, ia bekerja di BPPT. B.J. Habibie, ketua BPPT saat itu, memberinya beasiswa ke Amerika lagi. Di universitas yang sama, ia mengambil Komunikasi Internasional bidang satelit, dan meraih gelar doktor tahun 1989 sebagai lulusan terbaik (distinction).

Sekembalinya dari Amerika Serikat, ia bergabung dengan organisasi ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia), dengan menjabat sebagai Sekretaris Umum. Selain itu, ia aktif di Partai Golkar, partai yang membawanya ke gedung parlemen. Gaya komunikasi politiknya mulai menarik banyak pihak ketika Sidang Umum MPR 1998 saat muncul rumor akan meraih kursi di Kabinet Pembangunan IV.[7]

Pada Pemilihan umum Presiden Indonesia 2004, Marwah sempat dipilih sebagai calon Wakil Presiden Indonesia mendampingi K.H. Abdurrahman Wahid. Namun, pasangan yang diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa tersebut tidak lolos verifikasi karena berdasarkan tes kesehatan, Abdurrahman Wahid dinilai tidak memenuhi kesehatan.[8]

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

  • SD Pacongkang, Sulsel (1967)
  • SLTP di Pacongkang, Sulsel (1970)
  • SPG Negeri 1 Makassar (1973)
  • S1 Univ. Hasanuddin Makassar (1981)
  • S2 The American University Washington DC (1984)
  • S3 The American University Washington DC

Karier[sunting | sunting sumber]

  • Anggota DPR RI
  • BPP Teknologi
  • Staff KBRI, Washington DC
  • Asisten Peneliti Bank Dunia
  • Dosen Pasca Sarjana
  • Pelatih Utama MHMMD
  • Presidium Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI)
  • Ketua Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi

Penghargaan[sunting | sunting sumber]

  • Mahasiswa Teladan Universitas Hasanuddin 1979
  • Lulusan Terbaik Lemhannas KSA-V 1995

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]