Jaranan Suroboyoan: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(2 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[category:tarian tradisional]]<b>{{PARENTPAGENAME}} </b>adalah salah satu Jenis [[Kuda lumping|Kuda Lumping]] yang Berkembang di [[Kota Surabaya|Surabaya]]. |
|||
[[Berkas:KITLV - 10840 - Kurkdjian - Soerabaja - Javanese Kuda kepang at the pasar malam in Surabaya - 1905-1906.tif|jmpl|248x248px|Jaranan di Surabaya menggunakan ''Eblek'' ekor melingkar Khas Reog Ponorogo]] |
[[Berkas:KITLV - 10840 - Kurkdjian - Soerabaja - Javanese Kuda kepang at the pasar malam in Surabaya - 1905-1906.tif|jmpl|248x248px|Jaranan di Surabaya menggunakan ''Eblek'' ekor melingkar Khas Reog Ponorogo]] |
||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
||
Terdapat tiga wilayah di Surabaya yang dihuni orang-orang [[Kabupaten Ponorogo|Ponorogo]] sejak masa Kolonial diantaranya [[Kertajaya, Gubeng, Surabaya|Kertajaya]], Joyoboyo dan [[Bulakbanteng, Kenjeran, Surabaya|Bulak Banteng]]. Orang-orang Ponorogo di Surabaya ini melestarikan [[Reog]] Ponorogo, selain itu juga kesenian Reog Thek (Jaranan) hingga menjadi beberapa kelompok seni Reog. Disaat tidak memiliki kesenian Reog dadak, maka |
Terdapat tiga wilayah di Surabaya yang dihuni orang-orang [[Kabupaten Ponorogo|Ponorogo]] sejak masa Kolonial diantaranya [[Kertajaya, Gubeng, Surabaya|Kertajaya]], Joyoboyo dan [[Bulakbanteng, Kenjeran, Surabaya|Bulak Banteng]]. Orang-orang Ponorogo di Surabaya ini melestarikan [[Reog]] Ponorogo, selain itu juga kesenian Reog Thek (Jaranan Thek) hingga menjadi beberapa kelompok seni Reog. Disaat tidak memiliki kesenian Reog dadak, maka digunakanlah kesenian [[Jaranan Thek Ponorogo|Jaranan Thek]] sebagai sarana ritual dan hiburan orang-orang Ponorogo di Surabaya.<ref>{{Cite web|last=Alda|first=Michelle|title=Banyak Bertransmigrasi, Jumlah Warga Kampung Reog di Surabaya Turun|url=https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-3613942/banyak-bertransmigrasi-jumlah-warga-kampung-reog-di-surabaya-turun|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2022-11-17}}</ref> |
||
Seperti terkombinasi antara Reog dan Jaranan di Surabaya, biasanya menampilkan dalam keadaan kesurupan hingga akrobatik yang menegangkan sehingga berbeda dengan reog yang tanpa kesurupan ataupun jaranan yang tanpa akrobatik. Inovasi dan kreasi selalu bermunculan pada Jaranan Suroboyoan sehingga berbeda dengan arasamen musik dan gerak tari pada Jaranan yang ada di Jawa Timur. Seperti halnya Sebagian besar peralatan Jaranan dibuat sendiri oleh seniman Jaranan Suroboyo dan sebagian saja yang mendatangkan langsung dari Ponorogo<ref>{{Cite web|last=Unknown|date=2017-01-04|title=TRIPNESIAN: Mengunjungi Kampung Reog di Surabaya|url=http://tripnesian.blogspot.com/2017/01/mengunjungi-kampung-reog-di-surabaya.html|website=TRIPNESIAN|access-date=2022-11-25}}</ref> |
Seperti terkombinasi antara Reog dan Jaranan di Surabaya, biasanya menampilkan dalam keadaan kesurupan hingga akrobatik yang menegangkan sehingga berbeda dengan reog yang tanpa kesurupan ataupun jaranan yang tanpa akrobatik. Inovasi dan kreasi selalu bermunculan pada Jaranan Suroboyoan sehingga berbeda dengan arasamen musik dan gerak tari pada Jaranan yang ada di Jawa Timur. Seperti halnya Sebagian besar peralatan Jaranan dibuat sendiri oleh seniman Jaranan Suroboyo dan sebagian saja yang mendatangkan langsung dari Ponorogo.<ref>{{Cite web|last=Unknown|date=2017-01-04|title=TRIPNESIAN: Mengunjungi Kampung Reog di Surabaya|url=http://tripnesian.blogspot.com/2017/01/mengunjungi-kampung-reog-di-surabaya.html|website=TRIPNESIAN|access-date=2022-11-25}}</ref> |
||
Meski demikian, dengan berjalannya waktu banyak pendatang di Surabaya juga yang melestarikan kesenian Kuda Lumping walau tidak mengacu pada |
Meski demikian, dengan berjalannya waktu banyak pendatang di Surabaya juga yang melestarikan kesenian Kuda Lumping walau tidak mengacu pada Jaranan Thek. |
||
==Referensi== |
==Referensi== |
Revisi terkini sejak 24 Maret 2023 02.21
Jaranan Suroboyoan adalah salah satu Jenis Kuda Lumping yang Berkembang di Surabaya.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Terdapat tiga wilayah di Surabaya yang dihuni orang-orang Ponorogo sejak masa Kolonial diantaranya Kertajaya, Joyoboyo dan Bulak Banteng. Orang-orang Ponorogo di Surabaya ini melestarikan Reog Ponorogo, selain itu juga kesenian Reog Thek (Jaranan Thek) hingga menjadi beberapa kelompok seni Reog. Disaat tidak memiliki kesenian Reog dadak, maka digunakanlah kesenian Jaranan Thek sebagai sarana ritual dan hiburan orang-orang Ponorogo di Surabaya.[1]
Seperti terkombinasi antara Reog dan Jaranan di Surabaya, biasanya menampilkan dalam keadaan kesurupan hingga akrobatik yang menegangkan sehingga berbeda dengan reog yang tanpa kesurupan ataupun jaranan yang tanpa akrobatik. Inovasi dan kreasi selalu bermunculan pada Jaranan Suroboyoan sehingga berbeda dengan arasamen musik dan gerak tari pada Jaranan yang ada di Jawa Timur. Seperti halnya Sebagian besar peralatan Jaranan dibuat sendiri oleh seniman Jaranan Suroboyo dan sebagian saja yang mendatangkan langsung dari Ponorogo.[2]
Meski demikian, dengan berjalannya waktu banyak pendatang di Surabaya juga yang melestarikan kesenian Kuda Lumping walau tidak mengacu pada Jaranan Thek.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Alda, Michelle. "Banyak Bertransmigrasi, Jumlah Warga Kampung Reog di Surabaya Turun". detiknews. Diakses tanggal 2022-11-17.
- ^ Unknown (2017-01-04). "TRIPNESIAN: Mengunjungi Kampung Reog di Surabaya". TRIPNESIAN. Diakses tanggal 2022-11-25.