Lompat ke isi

Perang Goryeo–Khitan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
 
(26 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 20: Baris 20:
}}
}}
{{sejarah Korea}}
{{sejarah Korea}}
'''Perang Goryeo–Khitan''' adalah seri dari invasi-invasi di abad ke-10 dan 11 oleh [[bangsa Khitan]] dari [[Dinasti Liao]] terhadap [[Dinasti Goryeo]] di wilayah perbatasan RRT dan Korea saat ini. Perang-perang ini berdampak atas kalahnya pasukan Liao.
'''Perang Goryeo–Khitan''' adalah seri dari invasi-invasi pada abad ke-10 dan 11 oleh [[bangsa Khitan]] dari [[Dinasti Liao]] terhadap [[Dinasti Goryeo]] di wilayah perbatasan RRT dan Korea saat ini. Perang-perang ini berdampak atas kalahnya pasukan Liao.


==Latar belakang==
== Latar belakang ==
Semasa zaman [[Tiga Kerajaan Korea]], [[Goguryeo]] menempati sebelah utara [[semenanjung Korea]] dan sebagian besar [[Manchuria]]. Dengan jatuhnya Goguryeo tahun 668, [[Silla]] menyatukan Tiga Kerajaan, sementara bagian utara bekas wilayah Goguryeo diduduki sekutu Silla, yaitu Dinasti Tang. Seorang mantan Jenderal Goguryeo menguasai kembali teritori Goguyeo di Manchuria dengan mendirikan kerajaan [[Balhae]].
Semasa zaman [[Tiga Kerajaan Korea]], [[Goguryeo]] menempati sebelah utara [[semenanjung Korea]] dan sebagian besar [[Manchuria]]. Dengan jatuhnya Goguryeo tahun 668, [[Silla]] menyatukan Tiga Kerajaan, sementara bagian utara bekas wilayah Goguryeo diduduki sekutu Silla, yaitu Dinasti Tang. Seorang mantan Jenderal Goguryeo menguasai kembali teritori Goguyeo di Manchuria dengan mendirikan kerajaan [[Balhae]].


Ketika Balhae, suku [[Uyghur]] dan Tang melemah, kelompok suku Khitan mulai mengekspansi teritorinya di wilayah [[Mongolia Dalam]] dan Tiongkok Utara. Dengan jatuhnya Tang tahun 907, Tiongkok mengalami masa panjang perang sipil.
Ketika Balhae, suku [[Yimaek]] dan Dinasti Tang melemah, kelompok suku Khitan mulai mengekspansi teritorinya di wilayah [[Mongolia Dalam]] dan Tiongkok Utara. Dengan jatuhnya Tang tahun 907, Tiongkok mengalami masa panjang perang sipil.


Pada tahun 911, akibat terancam oleh ekspansi Khitan, Balhae meminta pertolongan Silla di semenanjung Korea. Tercatat pada Zaman Tiga Kerajaan Akhir, pemimpinnya pernah meminta bantuan dari Dinasti Goryeo.
Pada tahun 911, akibat terancam oleh ekspansi Khitan, Balhae meminta pertolongan Silla di semenanjung Korea. Tercatat pada Zaman Tiga Kerajaan Akhir, pemimpinnya pernah meminta bantuan dari Dinasti Goryeo.


Pada tahun 916, pemimpin suku Khitan, [[Yelü Abaoji]], mendirikan Dinasti Liao di Tiongkok Utara dan menyingkirkan dominasi Uyghur.
Pada tahun 916, pemimpin suku Khitan, [[Yelü Abaoji]], mendirikan Dinasti Liao di Tiongkok Utara dan menyingkirkan dominasi suku Yimaek dan etnis Han .


==Hubungan Goryeo – Khitan==
== Hubungan Goryeo – Khitan ==
Dinasti Goryeo menggantikan posisi [[Silla]] pada tahun 918. Pada tahun 926 mereka menyerbu Balhae dan membuat para pemimpin dan rakyatnya mengungsi ke Dinasti Goryeo di selatan. Sejarahnya kerajaan-kerajaan Korea memelihara hubungan diplomatik dengan dinasti-dinasti tradisional Tiongkok, namun menganggap suku-suku utara sebagai barbarian, terutama setelah kejatuhan Balhae.
Dinasti Goryeo menggantikan posisi [[Silla]] pada tahun 918. Pada tahun 926 Khitan menyerbu Balhae dan membuat para pemimpin dan rakyatnya mengungsi ke Dinasti Goryeo di selatan. Sejarahnya kerajaan-kerajaan Korea memelihara hubungan diplomatik dengan dinasti-dinasti tradisional Tiongkok, tetapi menganggap suku-suku utara sebagai barbarian, terutama setelah kejatuhan Balhae.


Pada tahu 922, Yelü Abaoji mengirimkan kuda dan unta sebagai hadiah kepada Goryeo. Namun, ketika Balhae runtuh [[Taejo dari Goryeo|Raja Taejo]] menerima para pengungsinya dan menerapkan kebijakan ekspansi ke utara. Pada tahun 942, Liao kembali mengirim hadiah 50 ekor unta pada Goryeo, namun ditolak Taejo dan bahkan mengasingkan utusan Khitan ke sebuah pulau dan membiarkan unta-untanya mati kelaparan.
Pada tahu 922, Yelü Abaoji mengirimkan kuda dan unta sebagai hadiah kepada Goryeo. Namun, ketika Balhae runtuh, [[Taejo dari Goryeo|Raja Taejo]] menerima para pengungsinya dan mulai menerapkan kebijakan ekspansi ke utara. Pada tahun 942, Liao kembali mengirim hadiah 50 ekor unta pada Goryeo, tetapi ditolak Taejo dan bahkan mengasingkan utusan Khitan ke sebuah pulau dan membiarkan unta-untanya mati kelaparan.


Penerus Raja Taejo pun menerapkan kebijakan anti-Khitan. [[Jeongjong II dari Goryeo|Raja Jeongjong]] membentuk gabungan militer 300.000 orang pasukan untuk menghadapi Khitan. Goryeo membangun benteng-benteng di wilayah barat laut perbatasan dan meningkatkan pertahanan di wilayah Pyongan dan Hamgyong.
Penerus Raja Taejo pun menerapkan kebijakan anti-Khitan. [[Jeongjong II dari Goryeo|Raja Jeongjong]] membentuk gabungan militer 300.000 orang pasukan untuk menghadapi Khitan. Goryeo membangun benteng-benteng di wilayah barat laut perbatasan dan meningkatkan pertahanan di wilayah Pyongan dan Hamgyong.


==Ekspansi Liao==
== Ekspansi Liao ==
Pada tahun 946, Liao menghadapi konflik dengan [[Dinasti Song]] yang menyatukan Tiongkok di tahun 960. Dalam tubuh pemerintahannya, Liao pun mengalami konflik antar-anggota keluarga kerajaan yang berakibat pada gagalnya usaha menaklukkan Tiongkok.
Pada tahun 946, Liao menghadapi konflik dengan [[Dinasti Song]] yang menyatukan Tiongkok pada tahun 960. Dalam tubuh pemerintahannya, Liao pun mengalami konflik antar-anggota keluarga kerajaan yang berakibat pada gagalnya usaha menaklukkan Tiongkok.


Pada tahun 962, Goryeo mulai bersekutu dengan Song dan menerapkan kebijakan ekspansi utara. Sebuah negeri kecil yang terdiri dari warga pengungsi Balhae di lembah Sungai Yalu bernama Jeongan-guk ikut bergabung bersama Goryeo dan Song melawan Khitan.
Pada tahun 962, Goryeo mulai bersekutu dengan Song dan menerapkan kebijakan ekspansi utara. Sebuah negeri kecil yang terdiri dari warga pengungsi Balhae di lembah Sungai Yalu bernama Jeongan-guk ikut bergabung bersama Goryeo dan Song melawan Khitan.
Baris 45: Baris 45:
Dinasti Liao menjadi lebih stabil dibawah [[Kaisar Shengzong]]. Setelah menaklukkan Jeongan-guk tahun 986 dan menginvasi Jurchen di Yalu Bawah tahun 991, Khitan memperkuat pertahanan menghadapi Goryeo.
Dinasti Liao menjadi lebih stabil dibawah [[Kaisar Shengzong]]. Setelah menaklukkan Jeongan-guk tahun 986 dan menginvasi Jurchen di Yalu Bawah tahun 991, Khitan memperkuat pertahanan menghadapi Goryeo.


==Invasi Pertama==
== Invasi Pertama ==
{{Main|Perang GoryeoKhitan Pertama}}
{{Main|Perang Pertama Goryeo-Khitan}}
Pada tahun 993, Khitan melancarkan serangan ke perbatasan barat laut Goryeo dengan 800 ribu pasukan. Pasukan Khitan menarik diri dan menyerahkan wilayahnya di timur sungai Yalu ketika Goryeo menyetujui untuk mengakhiri aliansinya dengan Song. Namun diam-diam Goryeo masih mengadakan hubungan dengan Song, serta semakin memperkuat posisi dengan membangun benteng-benteng wilayah teritori barunya.
Pada tahun 993, Khitan melancarkan serangan ke perbatasan barat laut Goryeo dengan 800 ribu pasukan. Pasukan Khitan menarik diri dan menyerahkan wilayahnya di timur sungai Yalu ketika Goryeo menyetujui untuk mengakhiri aliansinya dengan Song. Namun diam-diam Goryeo masih mengadakan hubungan dengan Song, serta semakin memperkuat posisi dengan membangun benteng-benteng wilayah teritori barunya.


==Invasi Kedua==
== Invasi Kedua ==
{{Main|Perang Goryeo – Khitan Kedua}}
{{Main|Perang Goryeo–Khitan Kedua}}
Liao kembali melancarkan invasi di tahun 1010 dengan 400 ribu tentara. Hal ini terjadi saat adanya konflik dalam tubuh pemerintahan. Akibat invasi ini [[Hyeonjong dari Goryeo|Raja Hyeonjong]] terpaksa berlindung ke [[Naju]]. Takut akan serangan balik Khitan menarik mundur pasukannya.
Liao kembali melancarkan invasi pada tahun 1010 dengan 400 ribu tentara. Hal ini terjadi saat adanya konflik dalam tubuh pemerintahan. Akibat invasi ini [[Hyeonjong dari Goryeo|Raja Hyeonjong]] terpaksa berlindung ke [[Naju]]. Takut akan serangan balik Khitan menarik mundur pasukannya.


==Invasi Ketiga==
== Invasi Ketiga ==
{{Main|Perang Goryeo – Khitan Ketiga}}
{{Main|Perang Goryeo–Khitan Ketiga}}


Ketika Goryeo menyatakan penolakannya untuk mengembalikan teritori di utara, Liao kembali menginvasi Goryeo di tahun 1018 dengan kekuatan 100 ribu orang tentara. Saat mereka sampai di [[sungai Kwiju]], tentara Goryeo membuka bendungan dan menenggelamkan sebagian besar dari tentara Khitan. Setelah kekalahan itu Dinasti Liao dan Goryeo melakukan kesepakatan berdamai.
Ketika Goryeo menyatakan penolakannya untuk mengembalikan teritori di utara, Liao kembali menginvasi Goryeo pada tahun 1018 dengan kekuatan 100 ribu orang tentara. Saat mereka sampai di [[sungai Kwiju]], tentara Goryeo membuka bendungan dan menenggelamkan sebagian besar dari tentara Khitan. Setelah kekalahan itu Dinasti Liao dan Goryeo melakukan kesepakatan berdamai.


==Referensi==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}


*[http://enc.daum.net/dic100/viewContents.do?&m=all&articleID=b01g2009a Korea Britannica]
* [http://enc.daum.net/dic100/viewContents.do?&m=all&articleID=b01g2009a Korea Britannica] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070410134114/http://enc.daum.net/dic100/viewContents.do |date=2007-04-10 }}
*[http://100.naver.com/100.nhn?docid=218194 Doosan Encyclopedia]
* [http://100.naver.com/100.nhn?docid=218194 Doosan Encyclopedia]
*[http://kr.dic.yahoo.com/search/enc/result.html?pk=10409800&p=%B0%ED%B7%C1+%B0%C5%B6%F5&field=id&type=enc Dongsuh Encyclopedia]
* [http://kr.dic.yahoo.com/search/enc/result.html?pk=10409800&p=%B0%ED%B7%C1+%B0%C5%B6%F5&field=id&type=enc Dongsuh Encyclopedia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120204164949/http://kr.dic.yahoo.com/search/enc/result.html?pk=10409800&p=%B0%ED%B7%C1+%B0%C5%B6%F5&field=id&type=enc |date=2012-02-04 }}


==Pranala luar==
== Pranala luar ==
*[http://koreanhistoryproject.org/Ket/C04/E0404.htm Koryo and the Khitan (1)]
* [http://koreanhistoryproject.org/Ket/C04/E0404.htm Koryo and the Khitan (1)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120717094410/http://koreanhistoryproject.org/Ket/C04/E0404.htm |date=2012-07-17 }}
*[http://koreanhistoryproject.org/Ket/C05/E0501.htm Koryo and the Khitan (2)]
* [http://koreanhistoryproject.org/Ket/C05/E0501.htm Koryo and the Khitan (2)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050907071045/http://koreanhistoryproject.org/Ket/C05/E0501.htm |date=2005-09-07 }}
{{-}}
{{Topik Dinasti Liao}}


[[Kategori:Perang melibatkan Korea]]
[[Kategori:Perang yang melibatkan Tiongkok]]
[[Kategori:Perang melibatkan Cina]]
[[Kategori:Perang yang melibatkan Korea]]

[[en:Goryeo–Khitan Wars]]
[[ko:고려-요 전쟁]]
[[ru:Корё-киданьские войны]]
[[zh:高丽契丹战争]]

Revisi terkini sejak 27 Desember 2022 09.42

Perang Goryeo-Khitan
Tanggal993-1019
LokasiSemenanjung Korea bagian utara
Hasil Kemenangan Dinasti Goryeo
Pihak terlibat
Dinasti Goryeo Korea Dinasti Liao Khitan
Tokoh dan pemimpin
Seo Hui
Gang Jo
Kaisar Hyeonjong
Gang Gam-chan
Kaisar Shengzong
Xiao Xunning
Xiao Baiya
Kekuatan
208,000 (Invasi ke-3) 800,000 (Invasi pertama), 400,000 (Invasi ke-2), 100,000 (Invasi ke-3) [1]
Korban
Tak diketahui 90,000+ (Invasi ke-3)

Perang Goryeo–Khitan adalah seri dari invasi-invasi pada abad ke-10 dan 11 oleh bangsa Khitan dari Dinasti Liao terhadap Dinasti Goryeo di wilayah perbatasan RRT dan Korea saat ini. Perang-perang ini berdampak atas kalahnya pasukan Liao.

Latar belakang[sunting | sunting sumber]

Semasa zaman Tiga Kerajaan Korea, Goguryeo menempati sebelah utara semenanjung Korea dan sebagian besar Manchuria. Dengan jatuhnya Goguryeo tahun 668, Silla menyatukan Tiga Kerajaan, sementara bagian utara bekas wilayah Goguryeo diduduki sekutu Silla, yaitu Dinasti Tang. Seorang mantan Jenderal Goguryeo menguasai kembali teritori Goguyeo di Manchuria dengan mendirikan kerajaan Balhae.

Ketika Balhae, suku Yimaek dan Dinasti Tang melemah, kelompok suku Khitan mulai mengekspansi teritorinya di wilayah Mongolia Dalam dan Tiongkok Utara. Dengan jatuhnya Tang tahun 907, Tiongkok mengalami masa panjang perang sipil.

Pada tahun 911, akibat terancam oleh ekspansi Khitan, Balhae meminta pertolongan Silla di semenanjung Korea. Tercatat pada Zaman Tiga Kerajaan Akhir, pemimpinnya pernah meminta bantuan dari Dinasti Goryeo.

Pada tahun 916, pemimpin suku Khitan, Yelü Abaoji, mendirikan Dinasti Liao di Tiongkok Utara dan menyingkirkan dominasi suku Yimaek dan etnis Han .

Hubungan Goryeo – Khitan[sunting | sunting sumber]

Dinasti Goryeo menggantikan posisi Silla pada tahun 918. Pada tahun 926 Khitan menyerbu Balhae dan membuat para pemimpin dan rakyatnya mengungsi ke Dinasti Goryeo di selatan. Sejarahnya kerajaan-kerajaan Korea memelihara hubungan diplomatik dengan dinasti-dinasti tradisional Tiongkok, tetapi menganggap suku-suku utara sebagai barbarian, terutama setelah kejatuhan Balhae.

Pada tahu 922, Yelü Abaoji mengirimkan kuda dan unta sebagai hadiah kepada Goryeo. Namun, ketika Balhae runtuh, Raja Taejo menerima para pengungsinya dan mulai menerapkan kebijakan ekspansi ke utara. Pada tahun 942, Liao kembali mengirim hadiah 50 ekor unta pada Goryeo, tetapi ditolak Taejo dan bahkan mengasingkan utusan Khitan ke sebuah pulau dan membiarkan unta-untanya mati kelaparan.

Penerus Raja Taejo pun menerapkan kebijakan anti-Khitan. Raja Jeongjong membentuk gabungan militer 300.000 orang pasukan untuk menghadapi Khitan. Goryeo membangun benteng-benteng di wilayah barat laut perbatasan dan meningkatkan pertahanan di wilayah Pyongan dan Hamgyong.

Ekspansi Liao[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 946, Liao menghadapi konflik dengan Dinasti Song yang menyatukan Tiongkok pada tahun 960. Dalam tubuh pemerintahannya, Liao pun mengalami konflik antar-anggota keluarga kerajaan yang berakibat pada gagalnya usaha menaklukkan Tiongkok.

Pada tahun 962, Goryeo mulai bersekutu dengan Song dan menerapkan kebijakan ekspansi utara. Sebuah negeri kecil yang terdiri dari warga pengungsi Balhae di lembah Sungai Yalu bernama Jeongan-guk ikut bergabung bersama Goryeo dan Song melawan Khitan.

Dinasti Liao menjadi lebih stabil dibawah Kaisar Shengzong. Setelah menaklukkan Jeongan-guk tahun 986 dan menginvasi Jurchen di Yalu Bawah tahun 991, Khitan memperkuat pertahanan menghadapi Goryeo.

Invasi Pertama[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 993, Khitan melancarkan serangan ke perbatasan barat laut Goryeo dengan 800 ribu pasukan. Pasukan Khitan menarik diri dan menyerahkan wilayahnya di timur sungai Yalu ketika Goryeo menyetujui untuk mengakhiri aliansinya dengan Song. Namun diam-diam Goryeo masih mengadakan hubungan dengan Song, serta semakin memperkuat posisi dengan membangun benteng-benteng wilayah teritori barunya.

Invasi Kedua[sunting | sunting sumber]

Liao kembali melancarkan invasi pada tahun 1010 dengan 400 ribu tentara. Hal ini terjadi saat adanya konflik dalam tubuh pemerintahan. Akibat invasi ini Raja Hyeonjong terpaksa berlindung ke Naju. Takut akan serangan balik Khitan menarik mundur pasukannya.

Invasi Ketiga[sunting | sunting sumber]

Ketika Goryeo menyatakan penolakannya untuk mengembalikan teritori di utara, Liao kembali menginvasi Goryeo pada tahun 1018 dengan kekuatan 100 ribu orang tentara. Saat mereka sampai di sungai Kwiju, tentara Goryeo membuka bendungan dan menenggelamkan sebagian besar dari tentara Khitan. Setelah kekalahan itu Dinasti Liao dan Goryeo melakukan kesepakatan berdamai.

Referensi[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]