Kolese: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
(48 revisi perantara oleh 27 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[File:Corpus Christi College New Court, Cambridge, UK - Diliff.jpg|upright=1.35|thumb| [[:en:Corpus Christi College, Cambridge|Corpus Christi College]], salah satu [[Kolese di Universitas Cambridge|kolese konstituen]] [[Universitas Cambridge]] di [[Inggris]] ]] |
|||
⚫ | |||
[[File:Morgan Hall of Williams College in the fall (27 October 2010).jpg|thumb| [[Kolese Williams]] di [[:en:Williamstown, Massachusetts|Williamstown]], [[Massachusetts]], salah satu kolese seni liberal tertua di [[Amerika Serikat]]]] |
|||
'''Kolese''' ({{lang-lat|collegium}}) adalah [[lembaga pendidikan]] atau [[sistem universitas|bagian]] dari sebuah lembaga pendidikan. Kolese dapat berupa sebuah [[pendidikan tinggi|lembaga pendidikan tersier]] yang berwenang menganugerahkan [[gelar akademik]], dapat pula berupa bagian dari [[universitas kolegiat|universitas kolegiat atau federal]], ataupun sebuah lembaga yang menyediakan [[pendidikan vokasi]]. |
|||
Di [[Amerika Serikat]], "kolese" kerap diartikan sebagai bagian dari sebuah universitas atau sebagai lembaga pendidikan tersier yang berwenang menganugerahkan gelar akademik, tetapi pada umumnya istilah "kolese" ({{lang-en|college}}) digunakan sebagai sinonim dari istilah "universitas" ({{lang-en|university}}),<ref>{{cite web|url=http://dictionary.cambridge.org/dictionary/british/college_1|title=college Meaning in the Cambridge English Dictionary|website=dictionary.cambridge.org}}</ref> sementara di [[Britania Raya]], [[Oseania]], [[Asia Selatan]], dan [[Afrika Selatan]], "kolese" dapat berupa sebuah lembaga pendidikan sekunder atau sekolah menengah, sebuah kolese [[pendidikan lanjutan]], sebuah lembaga pelatihan yang berwenang menganugerahkan gelar keterampilan tertentu, sebuah lembaga pendidikan tinggi yang tidak berstatus universitas (yang sering kali juga tidak berwenang menganugerahkan gelar akademik), ataupun bagian dari sebuah universitas. |
|||
⚫ | Di Indonesia, istilah "kolese" lazimnya digunakan sebagai sebutan bagi lembaga-lembaga pendidikan yang didirikan, dimiliki, dan dikelola oleh padri-padri [[Yesuit]] (rohaniwan Katolik dari tarekat [[Serikat Yesus]]). Tujuan pendirian kolese adalah untuk mempersiapkan/mendidik para pemuda supaya memiliki kecakapan intelektual dan hidupnya akrab dengan [[Tuhan]], dengan demikian siap menjadi pemimpin keagamaan dan masyarakat. |
||
== Etimologi == |
|||
Pada zaman [[Romawi Kuno]], ''[[collegium (Romawi Kuno)|collegium]]'' adalah suatu paguyuban atau perkumpulan, yakni sekelompok orang yang hidup bersama menurut seperangkat [[hukum|aturan]] tertentu (dari kata ''con-'' = "bersama" + ''leg-'' = "hukum" atau ''lego'' = "aku pilih" atau "aku baca"). |
|||
Istilah ''collegium'' juga berarti dewan, majelis, atau jawatan profesi (kolegium), yang menurunkan istilah "kolegial" (kesejawatan), dan "kolega" (rekan sejawat). |
|||
== Sejarah Kolese == |
== Sejarah Kolese == |
||
Baris 5: | Baris 16: | ||
=== Zaman Santo Ignatius === |
=== Zaman Santo Ignatius === |
||
[[Berkas:Ignatius_Loyola.jpg| |
[[Berkas:Ignatius_Loyola.jpg|jmpl|ka|150px|Ignatius Loyola]] |
||
Beberapa lama setelah lahirnya Serikat Yesus, Ignatius dan kawan-kawannya menghadapi masalah besar dalam mencari tenaga baru dewasa yang cakap, terdidik, dan terpanggil seperti mereka. Serikat muda ini diminta mengemban tugas-tugas yang semakin lama semakin berat. Satu-satunya jalan adalah mendirikan beberapa pusat pendidikan untuk kaum muda yang terpanggil untuk mengabdi seperti mereka. Pusat-pusat pendidikan ini begitu berhasil dan terkenal sehingga banyak orang tua ingin menitipkan anak-anak mereka ke dalam pusat pendidikan Yesuit yang kemudian disebut collegium atau kolese. Arti harfiah kolese adalah tempat belajar bersama atau sekolah berasrama (dalam bahasa Latin kata ''cum'' berarti 'bersama' sedangkan ''legere'' berarti 'membaca' atau 'belajar'). |
Beberapa lama setelah lahirnya Serikat Yesus, Ignatius dan kawan-kawannya menghadapi masalah besar dalam mencari tenaga baru dewasa yang cakap, terdidik, dan terpanggil seperti mereka. Serikat muda ini diminta mengemban tugas-tugas yang semakin lama semakin berat. Satu-satunya jalan adalah mendirikan beberapa pusat pendidikan untuk kaum muda yang terpanggil untuk mengabdi seperti mereka. Pusat-pusat pendidikan ini begitu berhasil dan terkenal sehingga banyak orang tua ingin menitipkan anak-anak mereka ke dalam pusat pendidikan Yesuit yang kemudian disebut collegium atau kolese. Arti harfiah kolese adalah tempat belajar bersama atau sekolah berasrama (dalam bahasa Latin kata ''cum'' berarti 'bersama' sedangkan ''legere'' berarti 'membaca' atau 'belajar'). |
||
Kolese terkenal karena pendidikan [[humanisme]] dam alumni-alumninya. Pada masa itu sedang berkembang paham humanisme atau kemanusiaan. Humanisme memusatkan perhatian pada martabat manusia (dalam bahasa Latin kata "homo" berarti "manusia"). Satu gerakan cabang humanisme memandang manusia sama sekali otonom dan karenanya harus mengembangkan segala potensinya tanpa mengindahkan iman dan agama bahkan menolak [[Tuhan]]. Sumber pendidikan humanisme adalah karya sastra dan budaya [[Yunani]]-[[Romawi]] yang jauh lebih bermutu daripada karya sastra budaya [[kontemporer]] yang terlalu dipengaruhi [[agama]] dan kitab suci. |
Kolese terkenal karena pendidikan [[humanisme]] dam alumni-alumninya. Pada masa itu sedang berkembang paham humanisme atau kemanusiaan. Humanisme memusatkan perhatian pada martabat manusia (dalam bahasa Latin kata "homo" berarti "manusia"). Satu gerakan cabang humanisme memandang manusia sama sekali otonom dan karenanya harus mengembangkan segala potensinya tanpa mengindahkan iman dan agama bahkan menolak [[Tuhan]]. Sumber pendidikan humanisme adalah karya sastra dan budaya [[Yunani]]-[[Romawi]] yang jauh lebih bermutu daripada karya sastra budaya [[kontemporer]] yang terlalu dipengaruhi [[agama]] dan kitab suci. |
||
Kolese mengembangkan humanisme religius, yaitu suatu humanisme yang di satu sisi mengakui otonomi dan potensi manusia dan di sisi lain mengakui bahwa martabat, otonomi, dan potensinya itu berakar pada |
Kolese mengembangkan humanisme religius, yaitu suatu humanisme yang di satu sisi mengakui otonomi dan potensi manusia dan di sisi lain mengakui bahwa martabat, otonomi, dan potensinya itu berakar pada hakikat manusia sebagai anak-anak Allah yang dicintai-Nya. Dengan demikian untuk perkembangan intelektual, kolese mampu menggunakan sumber pendidikan karya [[sastra]] dan budaya Yunani-Romawi secara optimal. Untuk perkembangan pribadi, kolese mampu menghargai usaha pengembangan potensi siswa dalam kebebasan dan kemandirian. Sedangkan untuk perkembangan iman, kolese mampu merajut pendidikan modern tersebut dalam religiositas yang mendalam. Pendidikan kolese begitu berhasil sehingga alumni-alumni tidak hanya menghayati humanisme, melainkan juga menjadi tokoh-tokoh pembela humanisme religius. |
||
Akhirnya sampai pada tahun 1556 saat meninggalnya, Santo Ignatius telah merestui pendirian 40 kolese dan menyetujui karya pendidikan di kolese sebagai salah satu karya Serikat Yesus. Semboyan kolese pada tahun itu adalah "Mendidik kaum muda adalah mereformasi dunia" (''Educatio puerorum reformatio mundi''). Sekolah mendidik humanis religius dan menumbuhkan mereka menjadi pendekar humanisme religius melawan humanisme atheis yang menyesatkan. |
Akhirnya sampai pada tahun 1556 saat meninggalnya, Santo Ignatius telah merestui pendirian 40 kolese dan menyetujui karya pendidikan di kolese sebagai salah satu karya Serikat Yesus. Semboyan kolese pada tahun itu adalah "Mendidik kaum muda adalah mereformasi dunia" (''Educatio puerorum reformatio mundi''). Sekolah mendidik humanis religius dan menumbuhkan mereka menjadi pendekar humanisme religius melawan humanisme atheis yang menyesatkan. |
||
Baris 20: | Baris 31: | ||
Cita-cita kolese Pater van Lith, SJ berhasil. Hal ini tampak dari penghayatan para siswanya sebagai orang Jawa otentik yang mampu hidup modern. Mereka menghayati kemanusiaan yang benar, memperjuangkan, dan menyebarkannya. Banyak dari mereka menjadi guru dan mengajarkan apa yang telah diperoleh dari Muntilan. Banyak juga yang berkecimpung dalam berbagai profesi dan di mana mereka berada, mereka memperjuangkan ideal Kolese Xaverius. |
Cita-cita kolese Pater van Lith, SJ berhasil. Hal ini tampak dari penghayatan para siswanya sebagai orang Jawa otentik yang mampu hidup modern. Mereka menghayati kemanusiaan yang benar, memperjuangkan, dan menyebarkannya. Banyak dari mereka menjadi guru dan mengajarkan apa yang telah diperoleh dari Muntilan. Banyak juga yang berkecimpung dalam berbagai profesi dan di mana mereka berada, mereka memperjuangkan ideal Kolese Xaverius. |
||
Selain Kolese Yesuit, terdapat juga sebuah institusi pendidikan yang disebut Kolese yang didirikan oleh rohaniwan [[Kongregasi Murid-Murid Tuhan|Kongregasi Murid-Murid Tuhan (CDD)]] dari Tiongkok, yakni [[SMA Katolik Kolese Santo Yusup Malang|Kolese Santo Yusup (Hua-Ind)]] yang terletak di [[Malang]], [[Jawa Timur]]. |
|||
== Temu Kolese == |
== Temu Kolese == |
||
[[Temu Kolese]] diadakan di [[Seminari Mertoyudan]] pada [[27 Oktober|27]]-[[30 Oktober]] [[2004]]. Kegiatan yang dilaksanakan tiap empat tahun sekali ini diadakan oleh sekolah-sekolah menengah yang dikelola oleh [[Yesuit]]. Kegiatan Temu Kolese tahun ini diketuai oleh Rm Suyitna SJ, Pamong dari SMA [[Kolese De Britto]]. Para peserta Temu Kolese didampingi oleh beberapa guru dari sekolah masing-masing. |
[[Temu Kolese]] diadakan di [[Seminari Mertoyudan]] pada [[27 Oktober|27]]-[[30 Oktober]] [[2004]]. Kegiatan yang dilaksanakan tiap empat tahun sekali ini diadakan oleh sekolah-sekolah menengah yang dikelola oleh [[Yesuit]]. Kegiatan Temu Kolese tahun ini diketuai oleh Rm Suyitna SJ, Pamong dari SMA [[Kolese De Britto]]. Para peserta Temu Kolese didampingi oleh beberapa guru dari sekolah masing-masing. |
||
Kegiatan ini berisi berbagai acara termasuk pertandingan |
Kegiatan ini berisi berbagai acara termasuk pertandingan olahraga seperti basket, sepak bola dan voli. Selain itu juga diadakan pembuatan koran yang terbit dua kali sehari, pembuatan web, dan liputan video Temu Kolese. Pada malam hari diadakan pentas seni. Peserta dari tiap sekolah dibaurkan dengan peserta dari sekolah lain dalam satuan tim. Jadi, dalam satu tim terdapat orang dari tujuh kolese yang berbeda. Acara lain yang diadakan ialah bazar suvenir tiap sekolah, kegiatan pendampingan tiap tim, malam taize dan ekaristi bersama. |
||
Sebelumnya, pada tahun [[1993]], [[2000]] dan [[2002]], acara Temu Kolese juga bertempat di Seminari Mertoyudan. |
Sebelumnya, pada tahun [[1993]], [[2000]] dan [[2002]], acara Temu Kolese juga bertempat di Seminari Mertoyudan. |
||
== Daftar |
== Daftar Kolese di Indonesia == |
||
Di [[Indonesia]] terdapat delapan |
Di [[Indonesia]] terdapat delapan Kolese Yesuit dan satu Kolese [[Kongregasi Murid-Murid Tuhan|CDD]], antara lain: |
||
*Kolese milik dan dikelola oleh Yesuit. |
* Kolese milik dan dikelola oleh Yesuit. |
||
{| class="wikitable" |
{| class="wikitable" |
||
|- |
|- |
||
Baris 40: | Baris 52: | ||
| [[Kolese Kanisius]] |
| [[Kolese Kanisius]] |
||
| [[Jakarta]] |
| [[Jakarta]] |
||
| Pater Drs. Vincentius Istanto Pramuja, M.Ed., SJ. |
|||
| Rm. Ign. Sumarya,SJ. |
|||
|- |
|- |
||
| [[Kolese De Britto]] |
| [[Kolese De Britto]] |
||
| [[Yogyakarta]] |
| [[Yogyakarta]] |
||
| Romo |
| [[Romo Antonius Gustawan, S.J.]] |
||
|- |
|- |
||
| [[Kolese Loyola]] |
| [[Kolese Loyola]] |
||
Baris 50: | Baris 62: | ||
| Pater Riyo Mursanto, SJ |
| Pater Riyo Mursanto, SJ |
||
|} |
|} |
||
*Kolese bukan milik Yesuit tetapi pengelolaannya dipercayakan kepada Yesuit. |
* Kolese bukan milik Yesuit tetapi pengelolaannya dipercayakan kepada Yesuit. |
||
{| class="wikitable" |
{| class="wikitable" |
||
|- |
|- |
||
Baris 59: | Baris 71: | ||
| [[Kolese Gonzaga]] |
| [[Kolese Gonzaga]] |
||
| [[Jakarta]] |
| [[Jakarta]] |
||
| Romo Dr. (Cand). Adrianus Andy Gunardi, Pr., S.S., MA., CHT. |
|||
| Pater Rudi, SJ |
|||
|- |
|- |
||
| [[Seminari Petrus Kanisius Mertoyudan]] |
| [[Seminari Petrus Kanisius Mertoyudan]] |
||
| [[Magelang]] |
| [[Magelang]] |
||
|Romo Thomas Becket Gandhi Hartono, SJ |
|||
| |
|||
|- |
|- |
||
| [[Kolese Mikael]] |
| [[Kolese Mikael]] |
||
| [[Surakarta]] |
| [[Surakarta]] |
||
|Romo Markus Sjamsul Wanandi, SJ |
|||
| |
|||
|- |
|- |
||
| [[Kolese PIKA]] |
| [[Kolese PIKA]] |
||
Baris 77: | Baris 89: | ||
| |
| |
||
|} |
|} |
||
*Kolese milik dan dikelola oleh |
* Kolese milik dan dikelola oleh [[Kongregasi Murid-Murid Tuhan|Kongregasi Murid-Murid Tuhan (CDD)]]. |
||
{| class="wikitable" |
{| class="wikitable" |
||
|- |
|- |
||
! Nama Kolese |
! Nama Kolese |
||
! Kota |
! Kota |
||
! Rektor |
|||
|- |
|- |
||
| [[Kolese Santo Yusup]] |
| [[Kolese Santo Yusup]] |
||
| [[Malang]] |
| [[Malang]] |
||
| |
|||
|} |
|} |
||
== Referensi == |
|||
{{reflist}} |
|||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
||
{{Kolese di Indonesia}} |
{{Kolese di Indonesia}} |
||
[[Kategori:Kolese| |
[[Kategori:Kolese| ]] |
||
[[Kategori:Jenis universitas atau perguruan tinggi]] |
|||
[[bg:Колеж]] |
|||
[[da:Seminarium]] |
|||
[[de:Hochschule]] |
|||
[[en:College]] |
|||
[[es:College]] |
|||
[[fr:Collège]] |
|||
[[he:מכללות אקדמיות בישראל]] |
|||
[[ja:単科大学]] |
|||
[[ka:კოლეჯი]] |
|||
[[nl:Hogeschool]] |
|||
[[pl:College]] |
|||
[[pt:Faculdade]] |
|||
[[ru:Колледж]] |
|||
[[simple:College]] |
|||
[[sv:College]] |
|||
[[th:วิทยาลัย]] |
|||
[[yi:קאלעדזש]] |
Revisi terkini sejak 4 Maret 2024 00.01
Kolese (bahasa Latin: collegium) adalah lembaga pendidikan atau bagian dari sebuah lembaga pendidikan. Kolese dapat berupa sebuah lembaga pendidikan tersier yang berwenang menganugerahkan gelar akademik, dapat pula berupa bagian dari universitas kolegiat atau federal, ataupun sebuah lembaga yang menyediakan pendidikan vokasi.
Di Amerika Serikat, "kolese" kerap diartikan sebagai bagian dari sebuah universitas atau sebagai lembaga pendidikan tersier yang berwenang menganugerahkan gelar akademik, tetapi pada umumnya istilah "kolese" (bahasa Inggris: college) digunakan sebagai sinonim dari istilah "universitas" (bahasa Inggris: university),[1] sementara di Britania Raya, Oseania, Asia Selatan, dan Afrika Selatan, "kolese" dapat berupa sebuah lembaga pendidikan sekunder atau sekolah menengah, sebuah kolese pendidikan lanjutan, sebuah lembaga pelatihan yang berwenang menganugerahkan gelar keterampilan tertentu, sebuah lembaga pendidikan tinggi yang tidak berstatus universitas (yang sering kali juga tidak berwenang menganugerahkan gelar akademik), ataupun bagian dari sebuah universitas.
Di Indonesia, istilah "kolese" lazimnya digunakan sebagai sebutan bagi lembaga-lembaga pendidikan yang didirikan, dimiliki, dan dikelola oleh padri-padri Yesuit (rohaniwan Katolik dari tarekat Serikat Yesus). Tujuan pendirian kolese adalah untuk mempersiapkan/mendidik para pemuda supaya memiliki kecakapan intelektual dan hidupnya akrab dengan Tuhan, dengan demikian siap menjadi pemimpin keagamaan dan masyarakat.
Etimologi
Pada zaman Romawi Kuno, collegium adalah suatu paguyuban atau perkumpulan, yakni sekelompok orang yang hidup bersama menurut seperangkat aturan tertentu (dari kata con- = "bersama" + leg- = "hukum" atau lego = "aku pilih" atau "aku baca").
Istilah collegium juga berarti dewan, majelis, atau jawatan profesi (kolegium), yang menurunkan istilah "kolegial" (kesejawatan), dan "kolega" (rekan sejawat).
Sejarah Kolese
Kolese pada awalnya didirikan oleh Santo Ignatius Loyola pada sekitar tahun 1500. Ignatius Loyola membangun kolese dengan tujuan yang telah disebutkan ketika situasi reformasi gereja. Loyola adalah salah satu tokoh kontra reformasi dan melakukan pembaharuan dengan tetap berpegang pada ajaran Katolik.
Zaman Santo Ignatius
Beberapa lama setelah lahirnya Serikat Yesus, Ignatius dan kawan-kawannya menghadapi masalah besar dalam mencari tenaga baru dewasa yang cakap, terdidik, dan terpanggil seperti mereka. Serikat muda ini diminta mengemban tugas-tugas yang semakin lama semakin berat. Satu-satunya jalan adalah mendirikan beberapa pusat pendidikan untuk kaum muda yang terpanggil untuk mengabdi seperti mereka. Pusat-pusat pendidikan ini begitu berhasil dan terkenal sehingga banyak orang tua ingin menitipkan anak-anak mereka ke dalam pusat pendidikan Yesuit yang kemudian disebut collegium atau kolese. Arti harfiah kolese adalah tempat belajar bersama atau sekolah berasrama (dalam bahasa Latin kata cum berarti 'bersama' sedangkan legere berarti 'membaca' atau 'belajar').
Kolese terkenal karena pendidikan humanisme dam alumni-alumninya. Pada masa itu sedang berkembang paham humanisme atau kemanusiaan. Humanisme memusatkan perhatian pada martabat manusia (dalam bahasa Latin kata "homo" berarti "manusia"). Satu gerakan cabang humanisme memandang manusia sama sekali otonom dan karenanya harus mengembangkan segala potensinya tanpa mengindahkan iman dan agama bahkan menolak Tuhan. Sumber pendidikan humanisme adalah karya sastra dan budaya Yunani-Romawi yang jauh lebih bermutu daripada karya sastra budaya kontemporer yang terlalu dipengaruhi agama dan kitab suci.
Kolese mengembangkan humanisme religius, yaitu suatu humanisme yang di satu sisi mengakui otonomi dan potensi manusia dan di sisi lain mengakui bahwa martabat, otonomi, dan potensinya itu berakar pada hakikat manusia sebagai anak-anak Allah yang dicintai-Nya. Dengan demikian untuk perkembangan intelektual, kolese mampu menggunakan sumber pendidikan karya sastra dan budaya Yunani-Romawi secara optimal. Untuk perkembangan pribadi, kolese mampu menghargai usaha pengembangan potensi siswa dalam kebebasan dan kemandirian. Sedangkan untuk perkembangan iman, kolese mampu merajut pendidikan modern tersebut dalam religiositas yang mendalam. Pendidikan kolese begitu berhasil sehingga alumni-alumni tidak hanya menghayati humanisme, melainkan juga menjadi tokoh-tokoh pembela humanisme religius.
Akhirnya sampai pada tahun 1556 saat meninggalnya, Santo Ignatius telah merestui pendirian 40 kolese dan menyetujui karya pendidikan di kolese sebagai salah satu karya Serikat Yesus. Semboyan kolese pada tahun itu adalah "Mendidik kaum muda adalah mereformasi dunia" (Educatio puerorum reformatio mundi). Sekolah mendidik humanis religius dan menumbuhkan mereka menjadi pendekar humanisme religius melawan humanisme atheis yang menyesatkan.
Sejarah Kolese di Indonesia
Zaman Penjajahan Belanda
Kolese pertama di Indonesia adalah Kolese Xaverius di Muntilan. Pendiri dan pencetus ide itu adalah Pater van Lith, SJ. Murid-muridnya mengatakan bahwa ia adalah seorang Belanda berhati Jawa (waktu itu negara Indonesia belum berdiri). Ia sangat prihatin melihat keadaan kemanusiaan waktu itu. Orang Jawa di tanahnya sendiri adalah budak, sedangkan orang Belanda adalah tuan. Ini adalah suatu kemanusiaan yang timpang. Ia ingin mengubah persepsi, sikap, dan penghayatan akan kemanusiaan yang salah itu. Untuk itu, ia mendirikan kolese bagi pemuda Jawa atau Indonesia. Di Kolese Xaverius, siswa meresapkan iman keyakinan bahwa setiap manusia diciptakan sama sebagai anak-anak Allah. Di samping itu, mereka belajar bahasa dan budaya Belanda. Di asrama, siswa belajar hidup dengan cara hidup orang Belanda. Dengan bekal yang diperoleh selama di kolese, siswa-siswa Jawa menghayati kemanusiaan yang benar, tidak menjadi inferior, mampu berbahasa dan bertatacara sebagai manusia berbudaya modern. Mereka dapat duduk sama rendah berdiri sama tinggi dengan orang Belanda.
Cita-cita kolese Pater van Lith, SJ berhasil. Hal ini tampak dari penghayatan para siswanya sebagai orang Jawa otentik yang mampu hidup modern. Mereka menghayati kemanusiaan yang benar, memperjuangkan, dan menyebarkannya. Banyak dari mereka menjadi guru dan mengajarkan apa yang telah diperoleh dari Muntilan. Banyak juga yang berkecimpung dalam berbagai profesi dan di mana mereka berada, mereka memperjuangkan ideal Kolese Xaverius.
Selain Kolese Yesuit, terdapat juga sebuah institusi pendidikan yang disebut Kolese yang didirikan oleh rohaniwan Kongregasi Murid-Murid Tuhan (CDD) dari Tiongkok, yakni Kolese Santo Yusup (Hua-Ind) yang terletak di Malang, Jawa Timur.
Temu Kolese
Temu Kolese diadakan di Seminari Mertoyudan pada 27-30 Oktober 2004. Kegiatan yang dilaksanakan tiap empat tahun sekali ini diadakan oleh sekolah-sekolah menengah yang dikelola oleh Yesuit. Kegiatan Temu Kolese tahun ini diketuai oleh Rm Suyitna SJ, Pamong dari SMA Kolese De Britto. Para peserta Temu Kolese didampingi oleh beberapa guru dari sekolah masing-masing.
Kegiatan ini berisi berbagai acara termasuk pertandingan olahraga seperti basket, sepak bola dan voli. Selain itu juga diadakan pembuatan koran yang terbit dua kali sehari, pembuatan web, dan liputan video Temu Kolese. Pada malam hari diadakan pentas seni. Peserta dari tiap sekolah dibaurkan dengan peserta dari sekolah lain dalam satuan tim. Jadi, dalam satu tim terdapat orang dari tujuh kolese yang berbeda. Acara lain yang diadakan ialah bazar suvenir tiap sekolah, kegiatan pendampingan tiap tim, malam taize dan ekaristi bersama.
Sebelumnya, pada tahun 1993, 2000 dan 2002, acara Temu Kolese juga bertempat di Seminari Mertoyudan.
Daftar Kolese di Indonesia
Di Indonesia terdapat delapan Kolese Yesuit dan satu Kolese CDD, antara lain:
- Kolese milik dan dikelola oleh Yesuit.
Nama Kolese | Kota | Rektor |
---|---|---|
Kolese Kanisius | Jakarta | Pater Drs. Vincentius Istanto Pramuja, M.Ed., SJ. |
Kolese De Britto | Yogyakarta | Romo Antonius Gustawan, S.J. |
Kolese Loyola | Semarang | Pater Riyo Mursanto, SJ |
- Kolese bukan milik Yesuit tetapi pengelolaannya dipercayakan kepada Yesuit.
Nama Kolese | Kota | Rektor |
---|---|---|
Kolese Gonzaga | Jakarta | Romo Dr. (Cand). Adrianus Andy Gunardi, Pr., S.S., MA., CHT. |
Seminari Petrus Kanisius Mertoyudan | Magelang | Romo Thomas Becket Gandhi Hartono, SJ |
Kolese Mikael | Surakarta | Romo Markus Sjamsul Wanandi, SJ |
Kolese PIKA | Semarang | |
Kolese Le Cocq d'Armandville | Nabire |
- Kolese milik dan dikelola oleh Kongregasi Murid-Murid Tuhan (CDD).
Nama Kolese | Kota |
---|---|
Kolese Santo Yusup | Malang |
Referensi
- ^ "college Meaning in the Cambridge English Dictionary". dictionary.cambridge.org.