Kapur (zaman): Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
TheKrakenz (bicara | kontrib) Mengubah Artikel Lama ke Baru Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App full source |
||
(13 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Zaman Kapur''', atau '''Periode Kapur''' ([[bahasa Inggris]]: ''Cretaceous Period''), merupakan salah satu dari tiga periode dalam era [[Mesozoikum]], yang berlangsung antara sekitar 145 juta hingga 66 juta tahun yang lalu. Zaman ini adalah periode terpanjang dari era [[Mesozoikum]], yang dimulai setelah [[Periode Jura]] dan berakhir dengan salah satu peristiwa [[kepunahan massal]] terbesar dalam sejarah [[Bumi]]. Nama "Kapur" diambil dari istilah Latin ''creta'', yang berarti kapur, merujuk pada endapan batu kapur yang ditemukan di banyak wilayah, terutama di [[Eropa]]. |
|||
[[Berkas:Fossil Actinopterygian.jpg|jmpl|250px|[[Fosil]] [[ikan]] dari periode Kapur.]] |
|||
{{Infobox geologic timespan |
|||
'''Zaman Kapur''' atau '''Periode Kapur''' ({{lang-en|'''''Cretaceous'''''}}) adalah salah satu [[periode (geologi)|periode]] pada [[skala waktu geologi]] yang bermula pada akhir periode [[Jura (periode)|Jura]] dan berlangsung hingga awal [[Paleosen]] atau sekitar 145.5 ± 4.0 hingga 65.5 ± 0.3 juta tahun yang lalu, dari peristiwa kepunahan kecil yang menutup [[Jura (periode)|Periode Jura]] hingga peristiwa kepunahan Kapur-Paleogen. Periode ini merupakan periode [[geologi]] yang paling lama dan mencakup hampir setengah dari [[era (geologi)|era]] [[Mesozoikum]]. Akhir periode ini menandai batas antara Mesozoikum dan [[Kenozoikum]]. |
|||
| name = Zaman Kapur |
|||
| color = Cretaceous |
|||
| top_bar = Fanerozoikum |
|||
| time_start = 145.0 |
|||
| time_start_prefix = ~ |
|||
| time_end = 66.0 |
|||
| image_map =105 Ma.png |
|||
| caption_map = Peta dunia sebagaimana pada zaman Kapur Awal (105 Mya) |
|||
| image_outcrop = Berkas:Fossil Actinopterygian.jpg |
|||
| caption_outcrop = Fosil [[ikan]] dari zaman Kapur. |
|||
| image_art = |
|||
| caption_art = |
|||
<!--Chronology--> |
|||
| timeline = Cretaceous |
|||
<!--Etymology--> |
|||
| name_formality = Formal |
|||
| name_accept_date = |
|||
| alternate_spellings = |
|||
| synonym1 = |
|||
| synonym1_coined = |
|||
| synonym2 = |
|||
| synonym2_coined = |
|||
| synonym3 = |
|||
| synonym3_coined = |
|||
| nicknames = |
|||
| former_names = |
|||
| proposed_names = |
|||
<!--Usage Information--> |
|||
| celestial_body = [[Bumi]] |
|||
| usage = Global ([[International Commission on Stratigraphy|ICS]]) |
|||
| timescales_used = Skala waktu ICS |
|||
| formerly_used_by = |
|||
| not_used_by = |
|||
<!--Definition--> |
|||
| chrono_unit = Periode |
|||
| strat_unit = Sistem |
|||
| proposed_by = |
|||
| timespan_formality = Formal |
|||
| lower_boundary_def = Tidak terdefinisi secara resmi |
|||
| lower_def_candidates = |
|||
*Dasar magnetik [[Kronozon]] M18r |
|||
*Dasar dari [[Calpionellid]] zona B |
|||
*[[Kemunculan pertama datum|Kemunculan pertama]] [[Ammonit]] ''[[Berriasella jacobi]]'' |
|||
| lower_gssp_candidates = - |
|||
| upper_boundary_def = Lapisan [[Iridium]] yang melimpah terkait dengan dampak meteorit besar dan [[Peristiwa kepunahan Kapur-Paleogen]] |
|||
| upper_gssp_location = El Kef Section, [[El Kef]], [[Tunisia]] |
|||
| upper_gssp_coords = {{Coord|36.1537|N|8.6486|E|display=inline}} |
|||
| upper_gssp_accept_date = 1991 |
|||
<!--Atmospheric and Climatic Data--> |
|||
| sea_level = |
|||
}} |
|||
Selama Zaman Kapur, [[Bumi]] mengalami perubahan signifikan dalam geologi, iklim, dan kehidupan. Pada periode ini, benua-benua secara bertahap bergerak menuju posisi yang lebih mendekati seperti yang kita lihat sekarang. Selain itu, terjadi pemisahan benua super [[Gondwana]] dan [[Laurasia]] yang membentuk benua-benua baru. Pergerakan lempeng tektonik ini turut mempengaruhi iklim global serta evolusi kehidupan di darat maupun di laut. |
|||
Periode ini ditandai sebagai suatu periode terpisah pertama kali oleh ahli geologi Belgia, [[Jean d'Omalius d'Halloy]], pada tahun 1822 dengan menggunakan [[stratum]] di [[Basin Paris]] dan mendapat namanya berdasarkan banyaknya lapisan [[kapur]] ([[kalsium karbonat]] yang terbentuk oleh [[cangkang]] [[invertebrata]] laut, terutama ''coccolith'') yang ditemukan pada periode [[Kapur Akhir]] di [[Eropa]] daratan dan [[Kepulauan Britania]]. |
|||
Secara biologis, Zaman Kapur dikenal sebagai puncak dari dominasi [[dinosaurus]] di daratan, dengan berbagai jenis spesies yang berkembang pesat, mulai dari yang kecil hingga predator besar seperti ''[[Tyrannosaurus rex]]''. Ini juga merupakan masa penting bagi evolusi burung, karena banyak spesies awal burung berkembang dari [[dinosaurus]] [[theropoda]]. Kehidupan laut saat itu juga sangat beragam, dengan [[amonit]], belemnit, dan reptil laut besar seperti ''[[Mosasaurus]]'' menguasai lautan. |
|||
Pada periode Kapur awal, beberapa benua saat ini masih menjadi bagian dari benua super Pangaea. Lautan Tethys masih memisahkan benua Laurasia utara dari Gondwana selatan. Atlantik Tengah mulai terbuka pada akhir Periode Jura, tetapi Atlantik Utara dan Selatan masih tertutup. Pada pertengahan periode, permukaan laut jauh meninggi dan sebagian besar daratan yang ada saat ini masih berada di bawah permukaan air. Pada akhir periode, benua-benua mulai terlihat seperti pada konfigurasi modern. Afrika dan Amerika Selatan telah berbentuk khas mirip seperti sekarang namun anak benua India belum bertabrakan dengan Asia serta Australia masih menjadi bagian dari Antartika.<ref>{{Cite web|last=January 2016|first=Mary Bagley-LiveScience Contributor 08|title=Cretaceous Period: Animals, Plants & Extinction Event|url=https://www.livescience.com/29231-cretaceous-period.html|website=livescience.com|language=en|access-date=2020-08-25}}</ref> |
|||
Zaman Kapur berakhir sekitar 66 juta tahun yang lalu dengan peristiwa [[kepunahan massal]] yang dikenal sebagai '''Kepunahan Kapur-Tersier (KT)'''. Peristiwa ini diyakini disebabkan oleh tumbukan asteroid besar di [[Semenanjung Yucatán]], [[Meksiko]], yang mengakibatkan perubahan iklim global yang drastis. Kepunahan ini menyebabkan lenyapnya sekitar 75% spesies di Bumi, termasuk semua [[dinosaurus]] non-avian, yang membuka jalan bagi evolusi dan dominasi [[mamalia]] di era [[Kenozoikum]].<ref>{{Cite web|last=January 2016|first=Mary Bagley-LiveScience Contributor 08|title=Cretaceous Period: Animals, Plants & Extinction Event|url=https://www.livescience.com/29231-cretaceous-period.html|website=livescience.com|language=en|access-date=2020-08-25}}</ref> |
|||
==Kondisi lingkungan== |
==Kondisi lingkungan== |
||
{{inuseuntil}} |
|||
===Paleogeografi=== |
===Paleogeografi=== |
||
Posisi daratan Bumi berubah secara signifikan selama Periode Kapur. Pada awal periode terdapat dua [[superbenua]], yaitu [[Gondwana]] di selatan dan [[Laurasia]] di utara. Di kawasan [[Samudra Hindia]], [[Afrika]] dan [[Madagaskar]] terpisah dari [[India]], [[Benua Australia|Australia]], dan [[Antarktika]]. India mulai bergerak ke utara, hingga berpuncak pada saat bertabrakan dengan [[benua Asia]]. [[Benua Australia|Australia]] masih satu daratan dengan [[Antarktika]]. |
Posisi daratan Bumi berubah secara signifikan selama Periode Kapur. Pada awal periode terdapat dua [[superbenua]], yaitu [[Gondwana]] di selatan dan [[Laurasia]] di utara. Di kawasan [[Samudra Hindia]], [[Afrika]] dan [[Madagaskar]] terpisah dari [[India]], [[Benua Australia|Australia]], dan [[Antarktika]]. India mulai bergerak ke utara, hingga berpuncak pada saat bertabrakan dengan [[benua Asia]]. [[Benua Australia|Australia]] masih satu daratan dengan [[Antarktika]]. |
||
Baris 14: | Baris 66: | ||
[[Permukaan laut]] lebih tinggi hampir selama periode Kapur berlangsung. Lazimnya, ketinggian laut berada di sekitar 100 hingga 200 meter (330 hingga 660 kaki) lebih tinggi daripada saat ini. Tingginya permukaan air laut dianggap sebagai efek dari air di cekungan samudra yang tergeser oleh pelebaran pematang di tengah samudra. |
[[Permukaan laut]] lebih tinggi hampir selama periode Kapur berlangsung. Lazimnya, ketinggian laut berada di sekitar 100 hingga 200 meter (330 hingga 660 kaki) lebih tinggi daripada saat ini. Tingginya permukaan air laut dianggap sebagai efek dari air di cekungan samudra yang tergeser oleh pelebaran pematang di tengah samudra. |
||
[[Air laut]] menggenangi benua selama periode [[Kapur Akhir]], menjadikan [[laut |
[[Air laut]] menggenangi benua selama periode [[Kapur Akhir]], menjadikan [[laut pedalaman]] yang relatif dangkal di [[Amerika Utara]], [[Amerika Selatan]], [[Eropa]], [[Rusia]], [[Afrika]], dan [[Australia]]. Maksimalnya, wilayah darat hanya menutupi sekitar 18 persen dari permukaan bumi, dibandingkan dengan kira-kira 28 persen pada saat ini. Sebagian besar [[Eropa Barat]], [[Australia Timur]], sebagian [[Afrika]], [[Amerika Selatan]], [[India]], [[Madagaskar]], [[Kalimantan]], dan wilayah lain yang sekarang menjadi daratan seluruhnya tertutup oleh perairan laut. |
||
Selama sebagian besar [[Kapur Awal|Zaman Kapur Awal]], sebagian daratan Arktik Kanada, Rusia, dan Australia barat berada di bawah permukaan air, namun sebagian besar wilayah lainnya tidak. Selama |
Selama sebagian besar kelangsungan [[Kapur Awal|Zaman Kapur Awal]], sebagian daratan Arktik Kanada, Rusia, dan Australia barat berada di bawah permukaan air, namun sebagian besar wilayah lainnya tidak. Selama pertengahan zaman Kapur, Australia timur dan tengah mengalami genangan besar—transgresi. Sebagian besar daratan benua tertransgresi namun tidak selalu pada waktu yang bersamaan. Salah satu penerangan atas kurangnya catatan yang sinkron adalah konsep [[eustasi geoidal]], di mana lautan menggelembung di beberapa lokasi untuk mengkompensasi pergerakan daratan. |
||
[[Laut]]an sering mengalami periode kondisi anoksik (tanpa oksigen) di dasar perairan yang menampakkan diri sebagai serpihan hitam. Sirkulasi dan pencampuran air tidak sebesar sekarang karena sebagian besar samudra menyempit, dan perbedaan suhu antara [[kutub]] dan [[khatulistiwa]] sangat kecil. Kadang-kadang, terutama selama pertengahan Kapur, kondisi tersebut meluas hingga ke lautan epikontinental, seperti yang dibuktikan oleh endapan serpih hitam di pedalaman barat [[Amerika Utara]]. |
|||
Zaman Kapur memiliki 3 pembagian geografis yang berbeda. Wilayah Tethyan memisahkan dua wilayah boreal dan dikenali dari keberadaan fosil bivalvia rudist pembentuk [[terumbu karang]], [[karang]], dan [[foraminifera]]. Fosil-fosil dari wilayah ini telah ditemukan di gunung-gunung [[laut Pasifik]], [[Asia Tenggara]], dan mungkin di [[Balkan]]. |
|||
Bukti menunjukkan bahwa batas antara wilayah boreal utara dan wilayah Tethys selatan tidak selalu konstan dari waktu ke waktu. Sedimen di Belanda menunjukkan beberapa perubahan suhu selama periode [[Kapur Akhir]]. Para ahli Rusia mengenali enam zona paleobiogeografi: boreal, yang dalam konteks ini setara dengan Arktik; Eropa; Laut Tengah; Pasifik; dan dua zonasi paleofloristik daratan. |
|||
Zaman Kapur relatif tenang dibandingkan dengan Zaman [[Paleogen]] berikutnya, dan pembalikan magnetik Bumi tidak tercatat selama sekitar 42 juta tahun. Lama waktunya bulan-bulan di Bumi telah berubah secara teratur setidaknya selama 600 juta tahun terakhir karena gesekan [[pasang surut]] dan kekuatan lain yang memperlambat rotasi Bumi. Laju perubahan bulan sinodis sangat kecil pada sebagian besar periode Kapur, namun semakin cepat sejak saat itu. |
|||
==Referensi== |
==Referensi== |
||
Baris 40: | Baris 100: | ||
{{eon}}{{Mesozoikum}}{{Sejarah geologi}} |
{{eon}}{{Mesozoikum}}{{Sejarah geologi}} |
||
===Pembagian zaman Kapur=== |
|||
*Zaman Kapur |
|||
**[[Kapur Awal]] |
|||
**[[Kapur Akhir]] |
|||
[[Kategori:Skala waktu geologi]] |
[[Kategori:Skala waktu geologi]] |
Revisi terkini sejak 16 September 2024 23.43
Zaman Kapur, atau Periode Kapur (bahasa Inggris: Cretaceous Period), merupakan salah satu dari tiga periode dalam era Mesozoikum, yang berlangsung antara sekitar 145 juta hingga 66 juta tahun yang lalu. Zaman ini adalah periode terpanjang dari era Mesozoikum, yang dimulai setelah Periode Jura dan berakhir dengan salah satu peristiwa kepunahan massal terbesar dalam sejarah Bumi. Nama "Kapur" diambil dari istilah Latin creta, yang berarti kapur, merujuk pada endapan batu kapur yang ditemukan di banyak wilayah, terutama di Eropa.
Zaman Kapur | |||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
~145.0 – 66.0 Ma | |||||||||||||||||||||||||||
Kronologi | |||||||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||||||
Etimologi | |||||||||||||||||||||||||||
Nama resmi | Formal | ||||||||||||||||||||||||||
Informasi penggunaan | |||||||||||||||||||||||||||
Benda angkasa | Bumi | ||||||||||||||||||||||||||
Penggunaan regional | Global (ICS) | ||||||||||||||||||||||||||
Skala waktu | Skala waktu ICS | ||||||||||||||||||||||||||
Rentang waktu | |||||||||||||||||||||||||||
Satuan kronologis | Periode | ||||||||||||||||||||||||||
Satuan stratigrafik | Sistem | ||||||||||||||||||||||||||
Jangka waktu resmi | Formal | ||||||||||||||||||||||||||
|
Selama Zaman Kapur, Bumi mengalami perubahan signifikan dalam geologi, iklim, dan kehidupan. Pada periode ini, benua-benua secara bertahap bergerak menuju posisi yang lebih mendekati seperti yang kita lihat sekarang. Selain itu, terjadi pemisahan benua super Gondwana dan Laurasia yang membentuk benua-benua baru. Pergerakan lempeng tektonik ini turut mempengaruhi iklim global serta evolusi kehidupan di darat maupun di laut.
Secara biologis, Zaman Kapur dikenal sebagai puncak dari dominasi dinosaurus di daratan, dengan berbagai jenis spesies yang berkembang pesat, mulai dari yang kecil hingga predator besar seperti Tyrannosaurus rex. Ini juga merupakan masa penting bagi evolusi burung, karena banyak spesies awal burung berkembang dari dinosaurus theropoda. Kehidupan laut saat itu juga sangat beragam, dengan amonit, belemnit, dan reptil laut besar seperti Mosasaurus menguasai lautan.
Zaman Kapur berakhir sekitar 66 juta tahun yang lalu dengan peristiwa kepunahan massal yang dikenal sebagai Kepunahan Kapur-Tersier (KT). Peristiwa ini diyakini disebabkan oleh tumbukan asteroid besar di Semenanjung Yucatán, Meksiko, yang mengakibatkan perubahan iklim global yang drastis. Kepunahan ini menyebabkan lenyapnya sekitar 75% spesies di Bumi, termasuk semua dinosaurus non-avian, yang membuka jalan bagi evolusi dan dominasi mamalia di era Kenozoikum.[2]
Kondisi lingkungan
[sunting | sunting sumber]Paleogeografi
[sunting | sunting sumber]Posisi daratan Bumi berubah secara signifikan selama Periode Kapur. Pada awal periode terdapat dua superbenua, yaitu Gondwana di selatan dan Laurasia di utara. Di kawasan Samudra Hindia, Afrika dan Madagaskar terpisah dari India, Australia, dan Antarktika. India mulai bergerak ke utara, hingga berpuncak pada saat bertabrakan dengan benua Asia. Australia masih satu daratan dengan Antarktika.
Permukaan laut lebih tinggi hampir selama periode Kapur berlangsung. Lazimnya, ketinggian laut berada di sekitar 100 hingga 200 meter (330 hingga 660 kaki) lebih tinggi daripada saat ini. Tingginya permukaan air laut dianggap sebagai efek dari air di cekungan samudra yang tergeser oleh pelebaran pematang di tengah samudra.
Air laut menggenangi benua selama periode Kapur Akhir, menjadikan laut pedalaman yang relatif dangkal di Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, Rusia, Afrika, dan Australia. Maksimalnya, wilayah darat hanya menutupi sekitar 18 persen dari permukaan bumi, dibandingkan dengan kira-kira 28 persen pada saat ini. Sebagian besar Eropa Barat, Australia Timur, sebagian Afrika, Amerika Selatan, India, Madagaskar, Kalimantan, dan wilayah lain yang sekarang menjadi daratan seluruhnya tertutup oleh perairan laut.
Selama sebagian besar kelangsungan Zaman Kapur Awal, sebagian daratan Arktik Kanada, Rusia, dan Australia barat berada di bawah permukaan air, namun sebagian besar wilayah lainnya tidak. Selama pertengahan zaman Kapur, Australia timur dan tengah mengalami genangan besar—transgresi. Sebagian besar daratan benua tertransgresi namun tidak selalu pada waktu yang bersamaan. Salah satu penerangan atas kurangnya catatan yang sinkron adalah konsep eustasi geoidal, di mana lautan menggelembung di beberapa lokasi untuk mengkompensasi pergerakan daratan.
Lautan sering mengalami periode kondisi anoksik (tanpa oksigen) di dasar perairan yang menampakkan diri sebagai serpihan hitam. Sirkulasi dan pencampuran air tidak sebesar sekarang karena sebagian besar samudra menyempit, dan perbedaan suhu antara kutub dan khatulistiwa sangat kecil. Kadang-kadang, terutama selama pertengahan Kapur, kondisi tersebut meluas hingga ke lautan epikontinental, seperti yang dibuktikan oleh endapan serpih hitam di pedalaman barat Amerika Utara.
Zaman Kapur memiliki 3 pembagian geografis yang berbeda. Wilayah Tethyan memisahkan dua wilayah boreal dan dikenali dari keberadaan fosil bivalvia rudist pembentuk terumbu karang, karang, dan foraminifera. Fosil-fosil dari wilayah ini telah ditemukan di gunung-gunung laut Pasifik, Asia Tenggara, dan mungkin di Balkan.
Bukti menunjukkan bahwa batas antara wilayah boreal utara dan wilayah Tethys selatan tidak selalu konstan dari waktu ke waktu. Sedimen di Belanda menunjukkan beberapa perubahan suhu selama periode Kapur Akhir. Para ahli Rusia mengenali enam zona paleobiogeografi: boreal, yang dalam konteks ini setara dengan Arktik; Eropa; Laut Tengah; Pasifik; dan dua zonasi paleofloristik daratan.
Zaman Kapur relatif tenang dibandingkan dengan Zaman Paleogen berikutnya, dan pembalikan magnetik Bumi tidak tercatat selama sekitar 42 juta tahun. Lama waktunya bulan-bulan di Bumi telah berubah secara teratur setidaknya selama 600 juta tahun terakhir karena gesekan pasang surut dan kekuatan lain yang memperlambat rotasi Bumi. Laju perubahan bulan sinodis sangat kecil pada sebagian besar periode Kapur, namun semakin cepat sejak saat itu.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ International Commission on Stratigraphy. "ICS - Chart/Time Scale". www.stratigraphy.org.
- ^ January 2016, Mary Bagley-LiveScience Contributor 08. "Cretaceous Period: Animals, Plants & Extinction Event". livescience.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-08-25.
Bacaan lanjutan
[sunting | sunting sumber]- Stephen hawking, the greaytest barrier.›
- Neal L Larson, Steven D Jorgensen, Robert A Farrar and Peter L Larson. Ammonites and the other Cephalopods of the Pierre Seaway. Geoscience Press, 1997.
- Ogg, Jim; June, 2004, Overview of Global Boundary Stratotype Sections and Points (GSSP's) http://www.stratigraphy.org/gssp.htm Accessed April 30, 2006.
- Ovechkina, M.N. and Alekseev, A.S. 2005. Quantitative changes of calcareous nannoflora in the Saratov region (Russian Platform) during the late Maastrichtian warming event. Journal of Iberian Geology 31 (1): 149-165. PDF
- Rasnitsyn, A.P. and Quicke, D.L.J. (2002). History of Insects. Kluwer Academic Publishers. ISBN 1-4020-0026-X.
- Skinner, Brian J., and Stephen C. Porter. The Dynamic Earth: An Introduction to Physical Geology. 3rd ed. New York: John Wiley & Sons, Inc., 1995. ISBN 0-471-60618-9}
- Stanley, Steven M. Earth System History. New York: W.H. Freeman and Company, 1999. ISBN 0-7167-2882-6
- Taylor, P.D. and Wilson, M.A., 2003. Palaeoecology and evolution of marine hard substrate communities. Earth-Science Reviews 62: 1-103.[1] Diarsipkan 2009-03-25 di Wayback Machine.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Inggris) UCMP Berkeley Cretaceous page
- (Inggris) Bioerosion website at The College of Wooster Diarsipkan 2008-12-02 di Wayback Machine.
- (Inggris) Cretaceous Period, Encyclopedia Britannica.
Skala waktu geologi: eon dan era
(dalam juta tahun)
Pembagian zaman Kapur
[sunting | sunting sumber]- Zaman Kapur