Lompat ke isi

Eddy du Perron: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Jonoo27 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(23 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox writer
'''Charles Edgard (Eddy) du Perron''' (biasa ditulis '''E. du Perron'''; {{lahirmati|[[Meester Cornelis]]|2|11|1899|[[Bergen (Noord-Holland)|Bergen]]|14|5|1940}}) adalah sastrawan dan penulis esei [[Hindia-Belanda]]. Ia adalah kawan dari [[Ernest Douwes Dekker]], tokoh pergerakan nasional Indonesia. Karyanya yang terkenal adalah ''Het land van herkomst'' (1935 – Tanah Asal-usul) yang juga merupakan [[autobiografi]]nya.
| image = Du Perron 1939.jpg
| alt = Photographic portrait of E. du Perron by [[Emiel van Moerkerken]] (1939)
| caption = Du Perron pada tahun 1939
| birth_name = Charles Edgar du Perron
| birth_date = {{birth date|df=yes|1899|11|02}}
| birth_place = Meester Cornelis, [[Hindia Belanda]]
| death_date = {{death date and age|df=yes|1940|5|14|1899|11|02}}
| death_place = [[Bergen (Holland Utara)|Bergen]], [[Belanda]]
| occupation = {{hlist|Novelis|pujangga|penulis esai|kritikus}}
| nationality = [[Belanda]]
| parents =
| spouse =
| genre = [[Novel]], [[puisi]], [[esai]]
| subject =
| movement = [[Modernisme sastra]]
| notableworks = {{plainlist|
*''[[Parlando (du Perron)|Parlando]]'' (1930)
*''[[Het land van herkomst|Tanah Asal-usul]]'' (1935)}}
| signature =
}}
'''Charles Edgar (Eddy) du Perron''' (biasa ditulis '''E. du Perron'''; {{lahirmati|[[Meester Cornelis]]|2|11|1899|[[Bergen (Noord-Holland)|Bergen]]|14|5|1940}}) adalah sastrawan dan penulis esei [[Hindia Belanda]]. Ia adalah kawan dari [[Ernest Douwes Dekker]], tokoh pergerakan nasional Indonesia. Karyanya yang terkenal adalah ''Het land van herkomst'' (1935 – Tanah Asal usul) yang juga merupakan [[autobiografi]]nya.


Eddy du Perron dilahirkan di [[Meester Cornelis]] (Jatinegara) dan adalah keturunan dari seorang [[Huguenot]] bernama Jean Roch du Perron yang pada abad ke-18 bermigrasi ke [[Nusantara]] sebagai pegawai [[VOC]]. Darah [[Prancis]]nya ini pula yang selalu membuat dirinya "berbeda" dari kebanyakan orang [[Eropa-Indonesia]] di Hindia-Belanda. Garis politiknya amat simpatik kepada kegiatan nasionalisme Indonesia. Ia berteman dengan [[Syahrir]] dan kerap menyerang penulis yang anti-nasional di majalah ''Kritiek en Opbouw''.
Eddy du Perron dilahirkan di [[Meester Cornelis]] (Jatinegara) dan adalah keturunan dari seorang [[Huguenot]] bernama Jean Roch du Perron yang pada abad ke-18 bermigrasi ke [[Nusantara]] sebagai pegawai [[VOC]]. Darah [[Prancis]]nya ini pula yang selalu membuat dirinya "berbeda" dari kebanyakan orang [[Eropa-Indonesia]] di Hindia Belanda. Garis politiknya amat simpatik kepada kegiatan nasionalisme Indonesia. Ia berteman dengan [[Sutan Syahrir]] dan kerap menyerang penulis yang anti-nasional di majalah ''Kritiek en Opbouw''.


Karya-karyanya yang lain adalah ''Multatuli, De man van Lebak (1937), ''Multatuli, tweede pledoi (1938), ''Van Kraspoekoel to Saidjah'', serta sebuah bunga rampai karya sastra dari masa VOC, ''De muze van Jan Companie'' (1939). Du Perron juga yang membantu Ernest Douwes Dekker menerbitkan buku cerita untuk anak-anak yang ditulisnya. Ia dikenal dekat dengan sastrawan [[Pudjangga Baru]], [[Suwarsih Djojopuspito]].
Karya-karyanya yang lain adalah ''Multatuli, De man van Lebak (1937), ''Multatuli, tweede pledoi (1938), ''Van Kraspoekoel to Saidjah'', serta sebuah [[bunga rampai]] karya sastra dari masa VOC, ''De muze van Jan Companie'' (1939). Du Perron juga yang membantu Ernest Douwes Dekker menerbitkan buku cerita untuk anak-anak yang ditulisnya. Ia dikenal dekat dengan sastrawan [[Poedjangga Baroe]], [[Suwarsih Djojopuspito]].


Pada 12 Agustus 1939 Eddy du Perron dan keluarganya bermigrasi ke [[Belanda]], tempat yang menurutnya dirasakan selalu asing, sebagaimana pengakuannya kepada Sjahrir. Eddie du Perron wafat di Belanda pada tahun 1940, beberapa waktu setelah [[Jerman]] menyerang Belanda, karena serangan jantung.
Pada 12 Agustus 1939 Eddy du Perron dan keluarganya bermigrasi ke [[Belanda]], tempat yang menurutnya dirasakan selalu asing, sebagaimana pengakuannya kepada Syahrir. Eddie du Perron wafat di Belanda pada tahun 1940, beberapa hari setelah [[Jerman]] menyerang Belanda, karena [[serangan jantung]].


== Bacaan lanjutan ==
== Bacaan lanjutan ==


* Snoek, Kees. 2003. ''Manhafte heren en rijke erfdochters: Het voorgeslacht van E. du Perron op Java''. KITLV Uitgeverij, Leiden.
* Snoek, Kees. 2003. ''Manhafte heren en rijke erfdochters: Het voorgeslacht van E. du Perron op Java''. KITLV Uitgeverij, Leiden.

{{bio-stub}}


{{DEFAULTSORT:Perron, Eddy du}}
{{DEFAULTSORT:Perron, Eddy du}}
[[Kategori:Eropa-Indonesia]]
[[Kategori:Indonesia-Belanda]]
[[Kategori:Tokoh keturunan atau kelahiran Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Indonesia keturunan Belanda]]
[[Kategori:Prancis-Indonesia]]
[[Kategori:Prancis-Belanda]]
[[Kategori:Penulis Belanda]]
[[Kategori:Sastrawan Belanda]]



{{Belanda-bio-stub}}
[[en:Edgar du Perron]]

Revisi terkini sejak 7 Agustus 2024 14.00

Eddy du Perron
Photographic portrait of E. du Perron by Emiel van Moerkerken (1939)
Du Perron pada tahun 1939
LahirCharles Edgar du Perron
(1899-11-02)2 November 1899
Meester Cornelis, Hindia Belanda
Meninggal14 Mei 1940(1940-05-14) (umur 40)
Bergen, Belanda
Pekerjaan
  • Novelis
  • pujangga
  • penulis esai
  • kritikus
KebangsaanBelanda
GenreNovel, puisi, esai
Aliran sastraModernisme sastra
Karya terkenal

Charles Edgar (Eddy) du Perron (biasa ditulis E. du Perron; 2 November 1899 – 14 Mei 1940) adalah sastrawan dan penulis esei Hindia Belanda. Ia adalah kawan dari Ernest Douwes Dekker, tokoh pergerakan nasional Indonesia. Karyanya yang terkenal adalah Het land van herkomst (1935 – Tanah Asal usul) yang juga merupakan autobiografinya.

Eddy du Perron dilahirkan di Meester Cornelis (Jatinegara) dan adalah keturunan dari seorang Huguenot bernama Jean Roch du Perron yang pada abad ke-18 bermigrasi ke Nusantara sebagai pegawai VOC. Darah Prancisnya ini pula yang selalu membuat dirinya "berbeda" dari kebanyakan orang Eropa-Indonesia di Hindia Belanda. Garis politiknya amat simpatik kepada kegiatan nasionalisme Indonesia. Ia berteman dengan Sutan Syahrir dan kerap menyerang penulis yang anti-nasional di majalah Kritiek en Opbouw.

Karya-karyanya yang lain adalah Multatuli, De man van Lebak (1937), Multatuli, tweede pledoi (1938), Van Kraspoekoel to Saidjah, serta sebuah bunga rampai karya sastra dari masa VOC, De muze van Jan Companie (1939). Du Perron juga yang membantu Ernest Douwes Dekker menerbitkan buku cerita untuk anak-anak yang ditulisnya. Ia dikenal dekat dengan sastrawan Poedjangga Baroe, Suwarsih Djojopuspito.

Pada 12 Agustus 1939 Eddy du Perron dan keluarganya bermigrasi ke Belanda, tempat yang menurutnya dirasakan selalu asing, sebagaimana pengakuannya kepada Syahrir. Eddie du Perron wafat di Belanda pada tahun 1940, beberapa hari setelah Jerman menyerang Belanda, karena serangan jantung.

Bacaan lanjutan

[sunting | sunting sumber]
  • Snoek, Kees. 2003. Manhafte heren en rijke erfdochters: Het voorgeslacht van E. du Perron op Java. KITLV Uitgeverij, Leiden.