Lompat ke isi

Oen Giok Khouw: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Thesillent (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k →‎Kehidupan: typo fix
 
(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox person
'''Khouw Oen GIok Sia''' (Batavia 13 Maret 1874 - Ragaz, Switzerland 1 Juni 1927), lebih dikenal sebagai Oen Giok Khouw atau O. G. Khouw, adalah seorang tuan tanah dan dermawan keturunan [[Peranakan Tionghoa]] dan warganegara Belanda. Ia dikenang sekarang karena mausoleumnya yang mewah di [[Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat|Petamburan]].
| name=Oen Giok Khouw
| native_name =
| native_name_lang =
| image =
| image_size =
| alt=
| caption=
| birth_date=1874
|birth_place=[[Batavia, Hindia Belanda|Batavia]], [[Hindia Belanda]]
| death_date = {{Death year and age|1927|1874}}
| death_place = [[Bad Ragaz]], [[Swiss]]
| death_cause =
| education =
| alma_mater =
| occupation = [[Tuan tanah]] dan [[filantropis]]
| years_active =
| notable_works =
| style =
| father = [[Khouw Tjeng Kee|''Letnan Cina'' Khouw Tjeng Kee]]
| spouse = [[Lim Sha Nio]]
| relatives = [[Khouw Tian Sek|Khouw Tian Sek, ''Letnan Cina'']] (kakek)<br/> [[Khouw Oen Hoei|Khouw Oen Hoei, ''Kapitan Cina'']] (saudara) <br/> [[Khouw Tjeng Tjoan|Khouw Tjeng Tjoan, Letnan-tituler Cina]] (paman)<br/> [[Khouw Kim An|Khouw Kim An, ''Mayor Cina'']] (sepupu)
| awards =
}}
{{family name hatnote|[[Khouw (marga)|Khouw]]|lang=Chinese}}
'''Khouw Oen Giok Sia''' (1874 – 1927), atau lebih dikenal sebagai '''Oen Giok Khouw''' dan '''O. G. Khouw''', dulu adalah seorang [[filantropis]] dan [[tuan tanah]] di [[Hindia Belanda]] (kini [[Indonesia]]).<ref name="Setyautama, Sam (2008)">{{cite book|last1=Setyautama|first1=Sam|title=Tokoh-tokoh etnis Tionghoa di Indonesia|date=2008|publisher=Kepustakaan Populer Gramedia|isbn=978-9799101259|page=128|url=https://books.google.com/books?id=lEGrOWWEvswC&dq=oen+giok+khouw&pg=PA128
}}</ref> Ia terkenal karena menjadi warga negara Belanda, sehingga meruntuhkan sistem kasta ras di Hindia Belanda.<ref name="Pembrita Betawi (1908)">{{cite journal|title=Masoek Bangsa Wolanda|journal=Pembrita Betawi|date=14 January 1908|url=http://koran.tempo.co/konten/2008/01/15/120371/Pemberita-BetawiMasoek-Bangsa-Wolanda
|accessdate=29 January 2016}}</ref> Kini, ia paling diingat berkat [[Mausoleum O. G. Khouw|mausoleum]] mewahnya di [[Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat|Petamburan, Jakarta]].<ref name="Bendon, Olive (2011)">{{cite web|last1=Bendon|first1=Olive|title=Melihat dari Dekat Mausoleum O. G. Khouw|url=http://www.kompasiana.com/oli3ve/melihat-dari-dekat-mausoleum-o-g-khouw_5500b474a333113e095103ef
|website=Kompasiana|publisher=Kompasiana|accessdate=29 January 2016}}</ref>


== Titisan ==
==Keluarga==
Lahir pada tahun 1874 di [[Batavia, Hindia Belanda|Batavia]] (kini Jakarta), ia adalah anggota dari [[keluarga Khouw dari Tamboen]] yang merupakan bagian dari ''[[Cabang Atas]]'' di Hindia Belanda.<ref name="Setyautama, Sam (2008)"/> Ayahnya, [[Khouw Tjeng Kee|Khouw Tjeng Kee, ''Letnan-tituler Cina'']] (meninggal pada tahun 1883), adalah seorang tuan tanah dan pemimpin komunitas.<ref name="Setyautama, Sam (2008)" /><ref name="Erkelens, Monique (2013)" /> Ayah dan paman-paman Khouw, yakni [[Khouw Tjeng Tjoan|Letnan Khouw Tjeng Tjoan]] dan [[Khouw Tjeng Po|Letnan Khouw Tjeng Po]], adalah anak dari [[Khouw Tian Sek|Letnan Khouw Tian Sek]] (meninggal pada tahun 1843).<ref name="Wright, Arnold (1909)">{{cite book|last1=Wright|first1=Arnold|title=Twentieth Century Impressions of Netherlands India: Its History, People, Commerce, Industries and Resources|date=1909|publisher=Lloyd's Greater Britain Pub. Co|url=https://books.google.com/books?id=ygcZAQAAMAAJ
Lahir di Batavia pada tahun 1874, Khouw Oen Giok Sia adalah anggota keluarga tuan tanah [[Keluarga Khouw van Tamboen|Khouw van Tamboen]]. Ia adalah putra baba bangsawan Khouw Tjeng Kee, Luitenant der Chinezen; cucu tuan tanah [[Khouw Tian Sek|Luitenant Khouw Tian Sek]]; dan cicit hartawan besar akhir abad ke-18, Khouw Tjoen. Sebagai anak seorang [[Kapitan Tionghoa|Opsir Tionghoa]], ia bergelar [[Sia (gelar)|"Sia"]] sejak lahir. Ia mempunyai dua saudara laki-laki, Khouw Oen Kiam Sia dan Khouw Oen Hoei Sia. Sepupunya, yaitu [[Khouw Yauw Kie|Khouw Yauw Kie, Kapitein der Chinezen]] dan [[Khouw Kim An|Khouw Kim An, Majoor der Chinezen]], adalah pemilik rumah tinggal yang bernama [[Candra Naya]].
}}</ref><ref>{{cite news|title=Javasche courant|url=http://www.delpher.nl/nl/kranten/results?query=%22tiansek%22&page=1&coll=ddd
|accessdate=1 February 2016|work=Familiebericht|issue=Batavia|publisher=Landsdrukkerij|date=22 November 1843}}</ref> [[Kapitan Cina|Jabatan Cina]] yang dipegang oleh ayah, paman, dan kakek Khouw adalah jabatan kehormatan, sehingga jabatan tersebut tidak memberi mereka kewenangan apapun.<ref name="Erkelens, Monique (2013)">{{cite book|last1=Erkelens|first1=Monique|title=The decline of the Chinese Council of Batavia: the Loss of Prestige and Authority of the Traditional Elite amongst the Chinese Community from the End of the Nineteenth Century until 1942|date=2013|publisher=Leiden University}}</ref>


Sebagai keturunan dari pejabat Cina, Khouw pun menyandang gelar turunan [[Sia (gelar)|'Sia']] sejak lahir.<ref>{{cite book|title=Sedjarahnja: Souw Beng Kong, Phoa Beng Gan, Oey Tamba Sia|date=1956|publisher=Reporter|location=Djakarta}}</ref> Saudaranya, seperti [[Khouw Oen Hoei|Kapitan Khouw Oen Hoei]], dan sejumlah sepupunya, seperti [[Khouw Yauw Kie|Kapitan Khouw Yauw Kie]] dan terutama, [[Khouw Kim An]], [[Daftar Kapitan Cina|''Mayor Cina'']] terakhir Batavia, kemudian menduduki jabatan yang lebih tinggi dan lebih penting.<ref name="Wright, Arnold (1909)" /><ref name="Erkelens, Monique (2013)" /> Selama hampir dua abad, keluarga Khouw memberikan pengaruh yang sangat besar di Hindia Belanda melalui tanah dan jabatan mereka.<ref name="Wright, Arnold (1909)" /><ref name="Erkelens, Monique (2013)" />
== Riwayat hidup ==
[[Berkas:O.G Khouw Mausoleum, TPU Petamburan.jpg|thumb|left|[[Mausoleum O.G. Khouw]], [[TPU Petamburan]], Jakarta.]]
O. G. Khouw mendapat pendidikan Belanda sejak kecil. Ia adalah bagian generasi pertama Tionghoa Peranakan yang menerima pendidikan serta berbahasa Belanda. Ia dibesarkan di salah satu dari tiga rumah babah milik keluarga Khouw van Tamboen di [[Molenvliet]] (sekarang Jl.Gajah Mada, Jakarta Barat). Rumah masa kecil O. G. Khouw kelak nanti disewakan menjadi [[Kedutaan Besar]] [[RRT]]. Setelah dewasa, ia bertempat tinggal di Jalan Pintu Besi.


==Kehidupan==
Keluarga Khouw Tjeng Kie adalah tuan tanah besar yang memiliki tanah partikelir Tamboen, sekarang dibagi menjadi [[Tambun Utara, Bekasi|Tambun Utara]] dan [[Tambun Selatan, Bekasi|Tambun Selatan]] di [[Bekasi kabupaten|Bekasi]], serta [[Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur|Lubang Buaya]] di [[Jakarta Timur]]. Pusat tanah partikelir mereka adalah Landhuis Tamboen, yang kini menjadi [[Gedung Juang Tambun]]. Pengurusan tanah partikelir paling banyak dilakukan oleh adik O. G. Khouw, yaitu Khouw Oen Hoei Sia.
O. G. Khouw adalah salah satu dari beberapa orang pertama di Hindia Belanda yang mendapat pendidikan Barat.<ref name="Setyautama, Sam (2008)" /> Walaupun besar di Batavia, Khouw kemudian menghabiskan sebagian besar hidupnya di Eropa [[Fin de siècle|fin-de-siècle]], terutama di antara [[Swiss]] dan [[Prancis Selatan]].<ref name="Setyautama, Sam (2008)" /> Ia lalu juga menikahi [[Lim Sha Nio]], tetapi tidak dikaruniai satupun anak.<ref name="Setyautama, Sam (2008)" />


Tidak seperti saudara dan sepupunya, Khouw hidup sebagai rakyat biasa dan tidak masuk ke birokrasi Hindia Belanda.<ref name="Setyautama, Sam (2008)" /> Ia adalah salah satu pemilik dari [[Than Kie Bank]].<ref name="Setyautama, Sam (2008)" /> Bersama [[Tan Liok Tiauw]] dan D. N. van Stralendorff, Khouw juga memiliki Tendjo Ayoe, salah satu kebun teh dan karet terbesar di [[Sukabumi]].<ref>{{cite web|title=Koloniale Collectie (KIT) — Universiteitsbibliotheek Leiden — Lijst v…|url=http://koloniaal.library.leiden.edu/cgi-bin/ubl.exe?a=d&d=CCDEGH1915.1.22&dliv=none&e=-0-------2nl----10--1----------IN-0&st=1&l=en
Mulai dari akhir abad ke-19, O. G. Khouw lebih banyak menghabiskan waktunya antara [[Amsterdam]], daerah Riviera di [[Prancis]] dan [[Switzerland]]. Bersama Oey Tiang Hoei dan [[Asmaoen]] (kelahiran Boeloelanang) di Amsterdam untuk diajukan dinaturalisasi mendapatkan kewarganegaraan Belanda yang dihadapkan pada sidang Tweede Kamer (tulisan koran Pemberita Betawi 14 Januari 1908), dan dinyatakan sebagai bangsa Belanda pada 24 Juli 1908 sempat membuat terkejut masyarakat Eropa dan Tionghoa di Hindia Belanda. Sewaktu di Amsterdam ia menyumbangkan dana f 40.000 untuk Rode Kruis/Palang Merah Belanda, (tulisan di koran Tilburgsche Courant Dagblad 6 April 1915) Khouw juga sempat diterima oleh [[Ratu Wilhelmina]] sebagai wakil masyarakat Tionghoa di Hindia Belanda.
|website=archive.is|date=15 March 2015|url-status=bot: unknown|archiveurl=https://archive.today/20150315162711/http://koloniaal.library.leiden.edu/cgi-bin/ubl.exe?a=d&d=CCDEGH1915.1.22&dliv=none&e=-0-------2nl----10--1----------IN-0&st=1&l=en
|archivedate=15 March 2015}}</ref><ref name="Regeerings almanak voor Nederlandsch-Indië 1913">{{cite book|title=Regeerings almanak voor Nederlandsch-Indië ...|date=1913|location=Batavia|url=https://books.google.com/books?id=cfAwAQAAMAAJ&q=%22khouw%22+%22liok+tiauw%22
|language=nl|last1=Indies|first1=Dutch East}}</ref>


Selama hidupnya, ia dikenal sebagai pelindung murah hati dan dermawan dari banyak amal, baik di Indonesia dan Eropa. Pada tahun 1901, bersama-sama dengan [[Phoa Keng Hek]] dan tokoh masyarakat lainnya, ia membantu mendirikan [[Tiong Hoa Hwee Koan]], sebuah pendidikan dan budaya organisasi Tionghoa, dan menjabat sebagai perdana Wakil Presiden-nya. (sepupunya, Majoor [[Khouw Kim An]], yang kemudian menikahi putri Phoa Keng Hek ini.). Khouw juga kepala hospitaalfonds 'Jang Seng Ie ', yang kemudian tumbuh menjadi [[Rumah Sakit Husada]].
Walaupun tidak terlibat di birokrasi Hindia Belanda, Khouw dikenal sebagai pelindung dan donatur dari sejumlah kegiatan amal, baik di Hindia Belanda maupun Eropa.<ref name="Setyautama, Sam (2008)" /> Pada tahun 1901, bersama [[Phoa Keng Hek]] dan pemimpin komunitas lain, ia membantu pendirian [[Tiong Hoa Hwee Koan]], sebuah organisasi pendidikan dan kebudayaan Cina. Khouw kemudian menjadi wakil presiden pertama dari organisasi tersebut.<ref>{{cite book|last1=Nio|first1=Joe Lan|title=Riwajat 40 Taon Dari Tiong Hoa Hwee Koan Batavia (1900-1939)|date=1940|publisher=Tiong Hoa Hwee Koan|location=Batavia|url=https://archive.org/stream/Riwajat40TaonTHHKBatavia/Lan%20-%201940%20-%20Riwajat%2040%20Taon%20dari%20Tiong%20Hoa%20Hwee%20Koan%20-%20Batavia%20(1900-1939)_djvu.txt
}}</ref> (Sepupunya, Mayor Khouw Kim An, kemudian menikahi putri dari [[Phoa Keng Hek]].<ref name="Erkelens, Monique (2013)" />) Khouw juga memimpin ''hospitaalfonds'' 'Jang Seng Ie', yang kemudian tumbuh menjadi [http://www.husada.co.id Rumah Sakit Husada].<ref name="Setyautama, Sam (2008)" /> Setelah [[Perang Dunia I]] pecah, Khouw yang telah tinggal di Eropa, mendonasikan 40.000 gulden kepada [[Palang Merah]] Belanda pada tahun 1915.<ref>{{cite news|title=Algemeen Handelsblad|url=http://www.delpher.nl/nl/kranten/view?query=%22O.+G.+Khouw%22&coll=ddd&identifier=ddd%3A010652349%3Ampeg21%3Aa0088&resultsidentifier=ddd%3A010652349%3Ampeg21%3Aa0088
|work=Roode Kruis|issue=Amsterdam|publisher=P. den Hengst en Zoon [etc.]|date=6 April 1915}}</ref><ref>{{cite news|title=De Tijd : godsdienstig-staatkundig dagblad|url=http://www.delpher.nl/nl/kranten/view?query=%22O.+G.+Khouw%22&facets%5Bperiode%5D%5B%5D=1%7C20e_eeuw%7C1910-1919%7C&page=1&coll=ddd&identifier=ddd%3A010547157%3Ampeg21%3Aa0066&resultsidentifier=ddd%3A010547157%3Ampeg21%3Aa0066
|work=BELANGRIJKE GIFT|issue='s–Hertogenbosch|publisher=Gebr. Verhoeven|date=7 April 1915}}</ref>


Bersama [[Mas Asmaoen]] dan [[Oey Tiang Hok]], Khouw kemudian menjadi warga negara [[Belanda]] pada tahun 1908. Dengan demikian, mereka pun menembus [[Apartheid|sistem kasta ras]] di Hindia Belanda.<ref name="Pembrita Betawi (1908)" />
Khouw wafat di Ragaz, Switzerland pada tahun 1927, dan meninggalkan isterinya Lim Sha Nio. Isterinya membangun mausoleum import batu granit hitam, kristal marmer dari Italia dengan patung-patung, menggunakan biro jasa arsitek Ai Marmi Italiani oleh Arsitek G.Racina bangunan setinggi 15 meter memakan waktu 2 tahun, dengan tulisan di batu nisan dipersembahkan untuk suaminya O. G. Khouw di Jati Petamburan dengan menghabiskan biaya menurut koran Utrechtsch Nieuwsblad 24 September 1932 yaitu biaya sebesar f. 500.000. (kurs pada waktu itu kira-kira US$250.000) Menurut surat kabar [[Sin Po]], ini lebih mewah dan mahal dari makam milyader [[Amerika Serikat|Amerika]] [[John D. Rockefeller|saat itu yaitu John D. Rockefeller]].


==Kematian dan pemakaman==
== Narasumber ==
Khouw akhirnya meninggal pada tahun 1927 di [[Bad Ragaz]], Swiss.<ref name="Setyautama, Sam (2008)" /><ref>{{cite news|title=De Telegraaf|url=http://www.delpher.nl/nl/kranten/view?query=%22O.+G.+Khouw%22&facets%5Bperiode%5D%5B%5D=2%7C20e_eeuw%7C1920-1929%7C1927%7C&page=1&coll=ddd&identifier=ddd%3A110565677%3Ampeg21%3Aa0346&resultsidentifier=ddd%3A110565677%3Ampeg21%3Aa0346
* Erkelens, Monique., ''The decline of the Chinese Council of Batavia: the Loss of Prestige and Authority of the Traditional Elite amongst the Chinese Community from the End of the Nineteenth Century until 1942''., Leiden University., 2013
|work=O. G. Khouw|issue=Amsterdam|publisher=Dagblad De Telegraaf|date=4 July 1927}}</ref> Abunya lalu dikirim dari Eropa ke Indonesia dengan menggunakan kapal SS Prins der Nederlanden.<ref name="Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indië 08-09-1927">{{cite news|title=Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indië|url=http://www.delpher.nl/nl/kranten/view?query=%22O.+G.+Khouw%22&facets%5Bperiode%5D%5B%5D=1%7C20e_eeuw%7C1920-1929%7C&page=1&coll=ddd&identifier=ddd%3A010220979%3Ampeg21%3Aa0015&resultsidentifier=ddd%3A010220979%3Ampeg21%3Aa0015
|work=O. G. Khouw|issue=Batavia|publisher=NV Mij tot Expl. van Dagbladen|date=8 September 1927}}</ref><ref>{{cite news|title=Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indië|url=http://www.delpher.nl/nl/kranten/view?query=%22O.+G.+Khouw%22&facets%5Bperiode%5D%5B%5D=1%7C20e_eeuw%7C1920-1929%7C&page=1&coll=ddd&identifier=ddd%3A010220984%3Ampeg21%3Aa0101&resultsidentifier=ddd%3A010220984%3Ampeg21%3Aa0101
|work=Advertentie|issue=Batavia|publisher=NV Mij tot Expl. van Dagbladen|date=14 September 1927}}</ref>


Makamnya, [[Mausoleum O. G. Khouw]] di [[Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat|Petamburan]], kini menjadi tengara lokal di Jakarta.<ref>{{cite web|title=Serene rust op begraafplaats Petamburan|url=http://www.indonesienu.nl/nu-actueel/mausoleum-petamburan
* Rahzen, Taufik., ''Kronik kebangkitan Indonesia: 1908-1912.,'' I:boekoe., 2008 (ISBN 9791436096)
|website=IndonesieNU|accessdate=26 July 2017}}</ref><ref>{{cite news|last1=Prakoso|first1=Johanes Randy|title=Mausoleum OG Khouw di Petamburan, Megah Tapi Terlupakan|url=https://travel.detik.com/travel-news/d-3508513/mausoleum-og-khouw-di-petamburan-megah-tapi-terlupakan
* Setyautama, Sam., ''Tokoh-tokoh etnis Tionghoa di Indonesia.,'' Kepustakaan Populer Gramedia., 2008 (ISBN 9799101255)
|accessdate=26 July 2017|work=detikTravel|publisher=Detik.com|date=May 22, 2017|language=en}}</ref> Makam tersebut dibangun dengan gaya [[Art Deco]] oleh G. Racina asal [[Italia]], dengan biaya sebesar 500.000 gulden (sekitar US$250.000 saat itu atau US$4,5 juta saat ini).<ref name="Setyautama, Sam (2008)"/><ref name="Bendon, Olive (2011)" /> Setelah selesai dibangun pada tahun 1932, biaya pembangunan makam tersebut pun menjadi topik hangat di media massa di Hindia Belanda dan Belanda.<ref name="Delftsche courant (1932)">{{cite news|title=Het praalgraf van de Chineesche familie Khouw te Batavia - Windhoos te Deventer - Zweedsch stoomschip in brand|url=http://www.delpher.nl/nl/kranten/view?query=%22o.+g.+khouw%22&page=2&coll=ddd&identifier=MMKB08%3A000075770%3Ampeg21%3Aa0050&resultsidentifier=MMKB08%3A000075770%3Ampeg21%3Aa0050
* Sugiastuti, Natasya Yunita., ''Tradisi hukum Cina: negara dan masyarakat: studi mengenai peristiwa-peristiwa hukum di Pulau Jawa zaman kolonial, 1870-1942.,'' Universitas Indonesia., 2003 (ISBN 9793115114)
|accessdate=26 July 2017|work=Delftsche courant|publisher=J.H. Molenbroek|date=12 October 1932}}</ref><ref>{{cite news|title=Het Mausoleum der Familie Khouw.|url=http://www.delpher.nl/nl/kranten/view?query=%22o.+g.+khouw%22&page=2&coll=ddd&identifier=ddd%3A010229592%3Ampeg21%3Aa0044&resultsidentifier=ddd%3A010229592%3Ampeg21%3Aa0044
* Wright, Arnold., ''Twentieth Century Impressions of Netherlands India: Its History, People, Commerce, Industries and Resources''., Lloyd's Greater Britain Pub. Co., 1909
|accessdate=26 July 2017|work=Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indië|publisher=NV Mij tot Expl. van Dagbladen|date=12 September 1932}}</ref> Salah satu komentator mencatat bahwa makam Khouw bahkan lebih mahal daripada makam [[William Rockefeller]] di [[Sleepy Hollow, New York]].<ref name="Setyautama, Sam (2008)" /><ref name="Nieuws Tour Indonesië (2014)">{{cite news|last1=Nieuws Tour Indonesië|title=Serene rust op begraafplaats Petamburan|url=http://www.indonesienu.nl/nu-actueel/mausoleum-petamburan
* http://koran.tempo.co/konten/2008/01/15/120371/Pemberita-BetawiMasoek-Bangsa-Wolanda
|accessdate=17 January 2017|work=IndonesieNU|agency=Nieuws Tour Indonesië|date=April 29, 2014}}</ref>
* Ontwerpen van wet tot naturalisatie van: KHOUW OEN GIOK; OEIJ TIANG HOEI; MAS ASMAOEN<nowiki/>http://www.europeana.eu/portal/record/9200401/BibliographicResource_1000056760395.html


==Referensi==
{{Reflist}}

{{Authority control}}

{{DEFAULTSORT:Khouw, Oen Giok}}
[[Category:Kelahiran 1874]]
[[Category:Kematian 1927]]
[[Category:Tokoh dari Batavia]]
[[Category:Hokkien-Indonesia]]
[[Category:Indonesia-Belanda]]
[[Category:Tionghoa-Belanda]]
[[Kategori:Tokoh Hindia Belanda]]
[[Kategori:Tokoh Hindia Belanda]]
[[Kategori:Tionghoa-Indonesia]]
[[Kategori:Tionghoa-Indonesia]]

Revisi terkini sejak 27 Juli 2023 05.37

Oen Giok Khouw
Lahir1874
Batavia, Hindia Belanda
Meninggal1927 (umur 52–53)
Bad Ragaz, Swiss
PekerjaanTuan tanah dan filantropis
Suami/istriLim Sha Nio
Orang tua
KerabatKhouw Tian Sek, Letnan Cina (kakek)
Khouw Oen Hoei, Kapitan Cina (saudara)
Khouw Tjeng Tjoan, Letnan-tituler Cina (paman)
Khouw Kim An, Mayor Cina (sepupu)

Khouw Oen Giok Sia (1874 – 1927), atau lebih dikenal sebagai Oen Giok Khouw dan O. G. Khouw, dulu adalah seorang filantropis dan tuan tanah di Hindia Belanda (kini Indonesia).[1] Ia terkenal karena menjadi warga negara Belanda, sehingga meruntuhkan sistem kasta ras di Hindia Belanda.[2] Kini, ia paling diingat berkat mausoleum mewahnya di Petamburan, Jakarta.[3]

Lahir pada tahun 1874 di Batavia (kini Jakarta), ia adalah anggota dari keluarga Khouw dari Tamboen yang merupakan bagian dari Cabang Atas di Hindia Belanda.[1] Ayahnya, Khouw Tjeng Kee, Letnan-tituler Cina (meninggal pada tahun 1883), adalah seorang tuan tanah dan pemimpin komunitas.[1][4] Ayah dan paman-paman Khouw, yakni Letnan Khouw Tjeng Tjoan dan Letnan Khouw Tjeng Po, adalah anak dari Letnan Khouw Tian Sek (meninggal pada tahun 1843).[5][6] Jabatan Cina yang dipegang oleh ayah, paman, dan kakek Khouw adalah jabatan kehormatan, sehingga jabatan tersebut tidak memberi mereka kewenangan apapun.[4]

Sebagai keturunan dari pejabat Cina, Khouw pun menyandang gelar turunan 'Sia' sejak lahir.[7] Saudaranya, seperti Kapitan Khouw Oen Hoei, dan sejumlah sepupunya, seperti Kapitan Khouw Yauw Kie dan terutama, Khouw Kim An, Mayor Cina terakhir Batavia, kemudian menduduki jabatan yang lebih tinggi dan lebih penting.[5][4] Selama hampir dua abad, keluarga Khouw memberikan pengaruh yang sangat besar di Hindia Belanda melalui tanah dan jabatan mereka.[5][4]

Kehidupan

[sunting | sunting sumber]

O. G. Khouw adalah salah satu dari beberapa orang pertama di Hindia Belanda yang mendapat pendidikan Barat.[1] Walaupun besar di Batavia, Khouw kemudian menghabiskan sebagian besar hidupnya di Eropa fin-de-siècle, terutama di antara Swiss dan Prancis Selatan.[1] Ia lalu juga menikahi Lim Sha Nio, tetapi tidak dikaruniai satupun anak.[1]

Tidak seperti saudara dan sepupunya, Khouw hidup sebagai rakyat biasa dan tidak masuk ke birokrasi Hindia Belanda.[1] Ia adalah salah satu pemilik dari Than Kie Bank.[1] Bersama Tan Liok Tiauw dan D. N. van Stralendorff, Khouw juga memiliki Tendjo Ayoe, salah satu kebun teh dan karet terbesar di Sukabumi.[8][9]

Walaupun tidak terlibat di birokrasi Hindia Belanda, Khouw dikenal sebagai pelindung dan donatur dari sejumlah kegiatan amal, baik di Hindia Belanda maupun Eropa.[1] Pada tahun 1901, bersama Phoa Keng Hek dan pemimpin komunitas lain, ia membantu pendirian Tiong Hoa Hwee Koan, sebuah organisasi pendidikan dan kebudayaan Cina. Khouw kemudian menjadi wakil presiden pertama dari organisasi tersebut.[10] (Sepupunya, Mayor Khouw Kim An, kemudian menikahi putri dari Phoa Keng Hek.[4]) Khouw juga memimpin hospitaalfonds 'Jang Seng Ie', yang kemudian tumbuh menjadi Rumah Sakit Husada.[1] Setelah Perang Dunia I pecah, Khouw yang telah tinggal di Eropa, mendonasikan 40.000 gulden kepada Palang Merah Belanda pada tahun 1915.[11][12]

Bersama Mas Asmaoen dan Oey Tiang Hok, Khouw kemudian menjadi warga negara Belanda pada tahun 1908. Dengan demikian, mereka pun menembus sistem kasta ras di Hindia Belanda.[2]

Kematian dan pemakaman

[sunting | sunting sumber]

Khouw akhirnya meninggal pada tahun 1927 di Bad Ragaz, Swiss.[1][13] Abunya lalu dikirim dari Eropa ke Indonesia dengan menggunakan kapal SS Prins der Nederlanden.[14][15]

Makamnya, Mausoleum O. G. Khouw di Petamburan, kini menjadi tengara lokal di Jakarta.[16][17] Makam tersebut dibangun dengan gaya Art Deco oleh G. Racina asal Italia, dengan biaya sebesar 500.000 gulden (sekitar US$250.000 saat itu atau US$4,5 juta saat ini).[1][3] Setelah selesai dibangun pada tahun 1932, biaya pembangunan makam tersebut pun menjadi topik hangat di media massa di Hindia Belanda dan Belanda.[18][19] Salah satu komentator mencatat bahwa makam Khouw bahkan lebih mahal daripada makam William Rockefeller di Sleepy Hollow, New York.[1][20]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d e f g h i j k l m Setyautama, Sam (2008). Tokoh-tokoh etnis Tionghoa di Indonesia. Kepustakaan Populer Gramedia. hlm. 128. ISBN 978-9799101259. 
  2. ^ a b "Masoek Bangsa Wolanda". Pembrita Betawi. 14 January 1908. Diakses tanggal 29 January 2016. 
  3. ^ a b Bendon, Olive. "Melihat dari Dekat Mausoleum O. G. Khouw". Kompasiana. Kompasiana. Diakses tanggal 29 January 2016. 
  4. ^ a b c d e Erkelens, Monique (2013). The decline of the Chinese Council of Batavia: the Loss of Prestige and Authority of the Traditional Elite amongst the Chinese Community from the End of the Nineteenth Century until 1942. Leiden University. 
  5. ^ a b c Wright, Arnold (1909). Twentieth Century Impressions of Netherlands India: Its History, People, Commerce, Industries and Resources. Lloyd's Greater Britain Pub. Co. 
  6. ^ "Javasche courant". Familiebericht (Batavia). Landsdrukkerij. 22 November 1843. Diakses tanggal 1 February 2016. 
  7. ^ Sedjarahnja: Souw Beng Kong, Phoa Beng Gan, Oey Tamba Sia. Djakarta: Reporter. 1956. 
  8. ^ "Koloniale Collectie (KIT) — Universiteitsbibliotheek Leiden — Lijst v…". archive.is. 15 March 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 March 2015. 
  9. ^ Indies, Dutch East (1913). Regeerings almanak voor Nederlandsch-Indië ... (dalam bahasa Belanda). Batavia. 
  10. ^ Nio, Joe Lan (1940). Riwajat 40 Taon Dari Tiong Hoa Hwee Koan Batavia (1900-1939). Batavia: Tiong Hoa Hwee Koan. 
  11. ^ "Algemeen Handelsblad". Roode Kruis (Amsterdam). P. den Hengst en Zoon [etc.] 6 April 1915. 
  12. ^ "De Tijd : godsdienstig-staatkundig dagblad". BELANGRIJKE GIFT ('s–Hertogenbosch). Gebr. Verhoeven. 7 April 1915. 
  13. ^ "De Telegraaf". O. G. Khouw (Amsterdam). Dagblad De Telegraaf. 4 July 1927. 
  14. ^ "Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indië". O. G. Khouw (Batavia). NV Mij tot Expl. van Dagbladen. 8 September 1927. 
  15. ^ "Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indië". Advertentie (Batavia). NV Mij tot Expl. van Dagbladen. 14 September 1927. 
  16. ^ "Serene rust op begraafplaats Petamburan". IndonesieNU. Diakses tanggal 26 July 2017. 
  17. ^ Prakoso, Johanes Randy (May 22, 2017). "Mausoleum OG Khouw di Petamburan, Megah Tapi Terlupakan". detikTravel (dalam bahasa Inggris). Detik.com. Diakses tanggal 26 July 2017. 
  18. ^ "Het praalgraf van de Chineesche familie Khouw te Batavia - Windhoos te Deventer - Zweedsch stoomschip in brand". Delftsche courant. J.H. Molenbroek. 12 October 1932. Diakses tanggal 26 July 2017. 
  19. ^ "Het Mausoleum der Familie Khouw". Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indië. NV Mij tot Expl. van Dagbladen. 12 September 1932. Diakses tanggal 26 July 2017. 
  20. ^ Nieuws Tour Indonesië (April 29, 2014). "Serene rust op begraafplaats Petamburan". IndonesieNU. Nieuws Tour Indonesië. Diakses tanggal 17 January 2017.