Lompat ke isi

Gua Lowo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Catatan kaki: pembersihan kosmetika dasar, removed stub tag
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 4 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
Baris 1: Baris 1:
'''Gua Lowo''' (bahasa Indonesia: gua kelelawar) adalah salah satu objek wisata alam yang berada di [[Kabupaten Trenggalek]], [[Jawa Timur]]. Gua Lowo ini adalah gua terpanjang di [[Asia Tenggara]], terletak di Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek dengan total panjang keseluruhan gua ini kurang lebih sepanjang 2 KM namun hanya 850 meter yang bisa dinikmati oleh wisatawan sebab sisanya sepanjang 1.150 meter hingga saat ini belum dibuatkan aksesnya dan terpotong oleh aliran sungai yang deras .<ref name=":0">{{Cite web|url=https://faktualnews.co/2020/03/22/primadona-wisata-gua-di-trenggalek-gua-lowo-diklaim-terpanjang-di-asia/201829/|title=Primadona Wisata Gua di Trenggalek, Gua Lowo Diklaim Terpanjang di Asia|date=2020-03-22|website=FaktualNews.co|language=id-id|access-date=2020-06-20}}</ref><ref name=":1">{{Cite web|url=https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-3330468/menelusuri-jejak-goa-lowo-yang-dikenal-terpanjang-se-asia-tenggara|title=Menelusuri Jejak Goa Lowo yang Dikenal Terpanjang se-Asia Tenggara|last=Muttaqin|first=Adhar|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2020-06-20}}</ref> Gua Lowo berjarak kurang lebih sekitar 27 Km dari pusat Kota Trenggalek dan [[Kabupaten Tulungagung|Tulungagung]].<ref name=":1" />
'''Gua Lowo''' (bahasa Indonesia: gua kelelawar) adalah salah satu objek wisata alam yang berada di [[Kabupaten Trenggalek]], [[Jawa Timur]]. Gua Lowo ini adalah gua terpanjang di [[Asia Tenggara]], terletak di Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek dengan total panjang keseluruhan gua ini kurang lebih sepanjang 2 KM namun hanya 850 meter yang bisa dinikmati oleh wisatawan sebab sisanya sepanjang 1.150 meter hingga saat ini belum dibuatkan aksesnya dan terpotong oleh aliran sungai yang deras .<ref name=":0">{{Cite web|url=https://faktualnews.co/2020/03/22/primadona-wisata-gua-di-trenggalek-gua-lowo-diklaim-terpanjang-di-asia/201829/|title=Primadona Wisata Gua di Trenggalek, Gua Lowo Diklaim Terpanjang di Asia|date=2020-03-22|website=FaktualNews.co|language=id-id|access-date=2020-06-20|archive-date=2020-12-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20201220033030/https://faktualnews.co/2020/03/22/primadona-wisata-gua-di-trenggalek-gua-lowo-diklaim-terpanjang-di-asia/201829/|dead-url=no}}</ref><ref name=":1">{{Cite web|url=https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-3330468/menelusuri-jejak-goa-lowo-yang-dikenal-terpanjang-se-asia-tenggara|title=Menelusuri Jejak Goa Lowo yang Dikenal Terpanjang se-Asia Tenggara|last=Muttaqin|first=Adhar|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2020-06-20|archive-date=2021-02-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20210207223403/https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-3330468/menelusuri-jejak-goa-lowo-yang-dikenal-terpanjang-se-asia-tenggara|dead-url=no}}</ref> Gua Lowo berjarak kurang lebih sekitar 27 Km dari pusat Kota Trenggalek dan [[Kabupaten Tulungagung|Tulungagung]].<ref name=":1" />


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Gua ini ditemukan pada tahun [[1931]], oleh seorang warga bernama Lomedjo, kondisi saat pertama kali ditemukan gua ini tertutup oleh semak belukar dan berada didalam rimbunnya hutan.<ref name=":2">{{Cite web|url=https://jogja.tribunnews.com/2016/10/06/menyusuri-eksotisme-goa-lowo-trenggalek|title=Menyusuri Eksotisme Gua Lowo Trenggalek|website=Tribun Jogja|language=id-ID|access-date=2020-06-20}}</ref> Penamaan Gua Lowo atau gua kelelawar sebab di gua ini dari zaman dulu hingga saat ini dihuni oleh [[kelelawar]] yang dalam [[bahasa Jawa]] disebut ''lowo,'' bahkan hingga saat ini didalamnya masih tercium aroma khas kelelawar di beberapa titik gua.<ref name=":1" /> Meskipun ditemukan pada tahun 1931 tetapi pemerintah Kabupaten Trenggalek baru merencanakan Gua Lowo ini sebaga objek wisata pada tahun [[1983]]. Pada masa perencanaan ini, pemerintah Trenggalek mendatangkan ahli [[Geologi]] dari [[Kota Bogor|Bogor]] dan [[Prancis|Perancis]] yang bernama [[Gilbert Manthovani]] dan Dr. [[Robert K Kho]]. Dari hasil penyusuran oleh kedua ahli ini, diketahui bahwa Gua Lowo ini memiliki panjang 2 KM, selain panjang Gua Lowo juga memiliki ruangan-ruangan yang begitu lebar. Setelah proses pengkajian selesai, pada tahun 1984 Gua Lowo resmi dibuka menjadi objek wisata untuk masyarakat umum.<ref name=":0" /><ref name=":2" /> Menurut Kepala Bidang Promosi Wisata dan Budaya Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Trenggaek, Suparlan, sesuai hasil penelitian ahli gua asal Prancis, Gilbert Mantovani dan Kingston Kho pada tahun [[1985]] lalu, Gua Lowo dinyatakan sebagai gua terbesar dan terpanjang se-Asia Tenggara.<ref name=":1" />
Gua ini ditemukan pada tahun [[1931]], oleh seorang warga bernama Lomedjo, kondisi saat pertama kali ditemukan gua ini tertutup oleh semak belukar dan berada didalam rimbunnya hutan.<ref name=":2">{{Cite web|url=https://jogja.tribunnews.com/2016/10/06/menyusuri-eksotisme-goa-lowo-trenggalek|title=Menyusuri Eksotisme Gua Lowo Trenggalek|website=Tribun Jogja|language=id-ID|access-date=2020-06-20|archive-date=2020-06-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20200621074141/https://jogja.tribunnews.com/2016/10/06/menyusuri-eksotisme-goa-lowo-trenggalek|dead-url=no}}</ref> Penamaan Gua Lowo atau gua kelelawar sebab di gua ini dari zaman dulu hingga saat ini dihuni oleh [[kelelawar]] yang dalam [[bahasa Jawa]] disebut ''lowo,'' bahkan hingga saat ini didalamnya masih tercium aroma khas kelelawar di beberapa titik gua.<ref name=":1" /> Meskipun ditemukan pada tahun 1931 tetapi pemerintah Kabupaten Trenggalek baru merencanakan Gua Lowo ini sebaga objek wisata pada tahun [[1983]]. Pada masa perencanaan ini, pemerintah Trenggalek mendatangkan ahli [[Geologi]] dari [[Kota Bogor|Bogor]] dan [[Prancis|Perancis]] yang bernama [[Gilbert Manthovani]] dan Dr. [[Robert K Kho]]. Dari hasil penyusuran oleh kedua ahli ini, diketahui bahwa Gua Lowo ini memiliki panjang 2 KM, selain panjang Gua Lowo juga memiliki ruangan-ruangan yang begitu lebar. Setelah proses pengkajian selesai, pada tahun 1984 Gua Lowo resmi dibuka menjadi objek wisata untuk masyarakat umum.<ref name=":0" /><ref name=":2" /> Menurut Kepala Bidang Promosi Wisata dan Budaya Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Trenggaek, Suparlan, sesuai hasil penelitian ahli gua asal Prancis, Gilbert Mantovani dan Kingston Kho pada tahun [[1985]] lalu, Gua Lowo dinyatakan sebagai gua terbesar dan terpanjang se-Asia Tenggara.<ref name=":1" />


== Objek Wisata ==
== Objek Wisata ==
Baris 8: Baris 8:


=== Fasilitas ===
=== Fasilitas ===
Fasilitas di objek wisata ini sudah cukup lengkap, terdapat toilet, mushola , kedai cindramata, arena bermain untuk anak, panggung hiburan serta area parkir yang cukup luas sehingga membuat objek wisata Gua Lowo ini menjadi salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan baik lokal maupun mancanegara.<ref name=":3">{{Cite web|url=https://travellersblitar.com/gua-lowo-trenggalek/|title=Gua Lowo, Primadona Wisata Gua Di Trenggalek • D'Travellers|date=2020-01-19|website=D'Travellers|language=id-ID|access-date=2020-06-20}}</ref>
Fasilitas di objek wisata ini sudah cukup lengkap, terdapat toilet, mushola , kedai cindramata, arena bermain untuk anak, panggung hiburan serta area parkir yang cukup luas sehingga membuat objek wisata Gua Lowo ini menjadi salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan baik lokal maupun mancanegara.<ref name=":3">{{Cite web|url=https://travellersblitar.com/gua-lowo-trenggalek/|title=Gua Lowo, Primadona Wisata Gua Di Trenggalek • D'Travellers|date=2020-01-19|website=D'Travellers|language=id-ID|access-date=2020-06-20|archive-date=2021-04-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20210411040224/https://travellersblitar.com/gua-lowo-trenggalek/|dead-url=no}}</ref>


=== Lokasi ===
=== Lokasi ===

Revisi terkini sejak 9 Agustus 2023 17.10

Gua Lowo (bahasa Indonesia: gua kelelawar) adalah salah satu objek wisata alam yang berada di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Gua Lowo ini adalah gua terpanjang di Asia Tenggara, terletak di Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek dengan total panjang keseluruhan gua ini kurang lebih sepanjang 2 KM namun hanya 850 meter yang bisa dinikmati oleh wisatawan sebab sisanya sepanjang 1.150 meter hingga saat ini belum dibuatkan aksesnya dan terpotong oleh aliran sungai yang deras .[1][2] Gua Lowo berjarak kurang lebih sekitar 27 Km dari pusat Kota Trenggalek dan Tulungagung.[2]

Gua ini ditemukan pada tahun 1931, oleh seorang warga bernama Lomedjo, kondisi saat pertama kali ditemukan gua ini tertutup oleh semak belukar dan berada didalam rimbunnya hutan.[3] Penamaan Gua Lowo atau gua kelelawar sebab di gua ini dari zaman dulu hingga saat ini dihuni oleh kelelawar yang dalam bahasa Jawa disebut lowo, bahkan hingga saat ini didalamnya masih tercium aroma khas kelelawar di beberapa titik gua.[2] Meskipun ditemukan pada tahun 1931 tetapi pemerintah Kabupaten Trenggalek baru merencanakan Gua Lowo ini sebaga objek wisata pada tahun 1983. Pada masa perencanaan ini, pemerintah Trenggalek mendatangkan ahli Geologi dari Bogor dan Perancis yang bernama Gilbert Manthovani dan Dr. Robert K Kho. Dari hasil penyusuran oleh kedua ahli ini, diketahui bahwa Gua Lowo ini memiliki panjang 2 KM, selain panjang Gua Lowo juga memiliki ruangan-ruangan yang begitu lebar. Setelah proses pengkajian selesai, pada tahun 1984 Gua Lowo resmi dibuka menjadi objek wisata untuk masyarakat umum.[1][3] Menurut Kepala Bidang Promosi Wisata dan Budaya Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Trenggaek, Suparlan, sesuai hasil penelitian ahli gua asal Prancis, Gilbert Mantovani dan Kingston Kho pada tahun 1985 lalu, Gua Lowo dinyatakan sebagai gua terbesar dan terpanjang se-Asia Tenggara.[2]

Objek Wisata

[sunting | sunting sumber]

Objek wisata Gua Lowo diresmikan pada tahun 1984, hingga saat ini masih menjadi menjadi tujuan utama para wisatawan karena keunikan yang dimilikinya.[2][3] Saat pertama kali dibuka, pengunjung harus melalui sungai bawah tanah yang mengalir di dasar gua untuk menyusuri gua. Tetapi pada tahun 1999 dibangun jembatan di dalam gua yang memudahkan wisatawan dalam menikmati keindahan Gua Lowo. Sedangkan, pemandangan didalam gua ini tidak kalah menakjubkan dengan keindahan stalaktit menggantung maupun stalagmit yang ukuran cukup besar-besar dengan jumlah yang banyak, ketika menyusuri Gua Lowo ini, wisatawan akan mendapati 12 belas ruangan yang berukuran sangat besar. Selama didalam gua pengunjung tidak perlu membawa alat penerangan sendiri, karenaa didalam gua sudah dialiri listrik dan telah terpasang lampu penerangan serta lampu hias dengan berbagai macam warna. Dari panjang gua yang diperkirakan mencapai dua kilometer, saat ini baru setengahnya yang bisa disusuri wisatawan.[3]

Fasilitas

[sunting | sunting sumber]

Fasilitas di objek wisata ini sudah cukup lengkap, terdapat toilet, mushola , kedai cindramata, arena bermain untuk anak, panggung hiburan serta area parkir yang cukup luas sehingga membuat objek wisata Gua Lowo ini menjadi salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan baik lokal maupun mancanegara.[4]

Gua Lowo ini berada di Desa Watuagung, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek. Untuk wisatawan yang akan mengunjungi Gua Lowo ini dapat dengan mudah menemukan dan menikmati Gua Lowo. Karena lokasinya, searah dengan wisata Pantai Prigi.[3][4]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b "Primadona Wisata Gua di Trenggalek, Gua Lowo Diklaim Terpanjang di Asia". FaktualNews.co. 2020-03-22. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-12-20. Diakses tanggal 2020-06-20. 
  2. ^ a b c d e Muttaqin, Adhar. "Menelusuri Jejak Goa Lowo yang Dikenal Terpanjang se-Asia Tenggara". detiknews. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-02-07. Diakses tanggal 2020-06-20. 
  3. ^ a b c d e "Menyusuri Eksotisme Gua Lowo Trenggalek". Tribun Jogja. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-21. Diakses tanggal 2020-06-20. 
  4. ^ a b "Gua Lowo, Primadona Wisata Gua Di Trenggalek • D'Travellers". D'Travellers. 2020-01-19. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-11. Diakses tanggal 2020-06-20.