Lompat ke isi

Sjamsuddin Sjafei: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dedepramayoza (bicara | kontrib)
Saya membuat halaman baru
Tag: tanpa kategori [ * ] tanpa wikifikasi [ * ] VisualEditor
 
 
(16 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Underlinked|date=Februari 2023}}
Sjamsuddin Sjafei adalah seorang aktor, penulis lakon dan skenario, dramaturg dan sutradara Indonesia. Lahir di Kutaradja Aceh, 15 Mei 1915, ayahnya berasal dari Minangkabau, adalah seorang saudagar dan ulama. Sementara Ibunya berasal dari Tamiang, Aceh Timur. Pada tahun 1936, ia memimpin sebuah kelompok teater amati bernama Toneel Club Diamond Star di Kutaradja, Aceh. Bersama kelompok ini, ia menciptakan dan mementaskan beberapa naskah lakon, di antaranya: “Darah Aceh” dan “Silungkang 1926,” yang berangkat dari cerita roman dan kisah sejarah. Pada tahun 1942, ia mendirikan dan memimpin Kelompok Sandiwara Fudji Yama, yang sempat berpentas hingga ke Bukit Tinggi, namun kemudian dibubarkan oleh pemerintah Jepang, karena isi cerita-ceritanya berlawanan dengan politik pemerintah pada masa itu. Pada tahhun 1943, ia mendirikan dan memimpin Kelompok Sandiwara Ratu Asia di Padang Panjang, bersama Leman St, Kajo CS. Kelompok Sandiwara Ratu Asia ini kemudiasn diserahkan sepenuhnya oleh para pendiri pada Sjamsuddin Sjafei.

'''Sjamsuddin Sjafei''' (Syamsuddin Syafei) adalah seorang aktor, penulis lakon dan skenario, dramaturg dan sutradara Indonesia.<ref>{{Cite book|last=Dede Pramayoza|first=|date=2020-11-01|url=https://books.google.com/books?id=XSRcEAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA118&dq=%22Sjamsuddin+Sjafei%22&hl=en|title=Diorama Kota Bahagia: Padangpanjang dalam Esai|publisher=Dede Pramayoza|isbn=978-623-95313-0-0|language=id|url-status=live}}</ref> Ia merupakan ayah dari [[Pipit Sandra]] dan kakek [[Kiki Rizky Amelia]].

== Kehidupan awal ==
Lahir di Kutaradja Aceh, 15 Mei 1915, ayahnya berasal dari Minangkabau, adalah seorang saudagar dan ulama. Sementara Ibunya berasal dari Tamiang, Aceh Timur.<ref name=":0">''Aneka.'' No. 7/II. 1 Mei 1951</ref>

== Kiprah ==
Pada tahun 1936, ia memimpin sebuah kelompok teater amati bernama Toneel Club Diamond Star di Kutaradja, Aceh. Bersama kelompok ini, ia menciptakan dan mementaskan beberapa naskah lakon, di antaranya: “Darah Aceh” dan “Silungkang 1926,” yang berangkat dari cerita roman dan kisah sejarah.<ref name=":0" />

Pada tahun 1942, ia mendirikan dan memimpin Kelompok Sandiwara Fudji Yama, yang sempat berpentas hingga ke Bukittinggi, namun kemudian dibubarkan oleh pemerintah Jepang, karena isi cerita-ceritanya berlawanan dengan politik pemerintah pada masa itu.<ref name=":0" />

Pada tahhun 1943, ia mendirikan dan memimpin kelompok sandiwara [[Ratu Asia]] di Padang Panjang, bersama [[Zubir Said]] dkk. Kelompok Sandiwara Ratu Asia ini kemudian diserahkan sepenuhnya oleh para pendiri pada Sjamsuddin Sjafei.<ref name=":0" />

Setelah kemerdekaan, Sjamsuddin Sjafei juga aktif menulis skenario dan menyutradarai film. Dua di antara karya skenario yang ia tulis adalah [[Belenggu Masjarakat|Belenggu Masyarakat]] dan [[Debu Revolusi]] (juga sebagai sutrradara).

== Referensi ==
<references />

[[Kategori:Pemeran laki-laki Indonesia]]
[[Kategori:Sutradara Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh Aceh]]
[[Kategori:Tokoh yang tahun kematiannya tidak diketahui]]

Revisi terkini sejak 15 April 2024 11.01

Sjamsuddin Sjafei (Syamsuddin Syafei) adalah seorang aktor, penulis lakon dan skenario, dramaturg dan sutradara Indonesia.[1] Ia merupakan ayah dari Pipit Sandra dan kakek Kiki Rizky Amelia.

Kehidupan awal

[sunting | sunting sumber]

Lahir di Kutaradja Aceh, 15 Mei 1915, ayahnya berasal dari Minangkabau, adalah seorang saudagar dan ulama. Sementara Ibunya berasal dari Tamiang, Aceh Timur.[2]

Pada tahun 1936, ia memimpin sebuah kelompok teater amati bernama Toneel Club Diamond Star di Kutaradja, Aceh. Bersama kelompok ini, ia menciptakan dan mementaskan beberapa naskah lakon, di antaranya: “Darah Aceh” dan “Silungkang 1926,” yang berangkat dari cerita roman dan kisah sejarah.[2]

Pada tahun 1942, ia mendirikan dan memimpin Kelompok Sandiwara Fudji Yama, yang sempat berpentas hingga ke Bukittinggi, namun kemudian dibubarkan oleh pemerintah Jepang, karena isi cerita-ceritanya berlawanan dengan politik pemerintah pada masa itu.[2]

Pada tahhun 1943, ia mendirikan dan memimpin kelompok sandiwara Ratu Asia di Padang Panjang, bersama Zubir Said dkk. Kelompok Sandiwara Ratu Asia ini kemudian diserahkan sepenuhnya oleh para pendiri pada Sjamsuddin Sjafei.[2]

Setelah kemerdekaan, Sjamsuddin Sjafei juga aktif menulis skenario dan menyutradarai film. Dua di antara karya skenario yang ia tulis adalah Belenggu Masyarakat dan Debu Revolusi (juga sebagai sutrradara).

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Dede Pramayoza (2020-11-01). Diorama Kota Bahagia: Padangpanjang dalam Esai. Dede Pramayoza. ISBN 978-623-95313-0-0. 
  2. ^ a b c d Aneka. No. 7/II. 1 Mei 1951