Lompat ke isi

Rabithah Alawiyah: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rami Ramus (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Gavied (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(109 revisi perantara oleh 50 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{pp-protected|reason=Suntingan yang tidak berguna secara berulang-ulang|small=yes}}
{{noref}}
{{noref}}
{{Infobox Organization
{{Infobox Organization
| name = Rabithah Alawiyah<br/>
| name = Rabithah Alawiyah
الرابطة العلوية
| image = File:Rabithah.gif
| image = File:Rabithah.gif
| size = 200px
| size = 200px
| alt = Logo dari Rabithah Alawiyah
| alt =
| caption = Logo dari Rabithah Alawiyah
| caption = Logo dari Rabithah Alawiyah
| formation = 27 Desember 1928 M
| formation =
| type = [[Lembaga swadaya masyarakat|LSM]]
| type = [[Organisasi sosial]]
| purpose = Sosial, Kemanusiaan, Aktifitas agama
| purpose = Lembaga dakwah di Nusantara
| headquarters = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| headquarters = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| region_served = [[Asia Tenggara]]
| region_served = [[Asia Tenggara]]
| membership = [[Alawiyyin]]
| membership = [[Alawiyyin]]
| leader_title = Ketua Umum
| leader_title = Ketua Umum
| leader_name = Habib Taufiq Bin Abdul Qadir Assegaf
| leader_name = Al Sayyid Al Habib Mahdi bin Yahya
| location = Jalan TB. Simatupang No. 7A, Jakarta 12560
| location = Jalan TB. Simatupang No. 7A, Jakarta 12560
| website = [https://rabithahalawiyah.org Rabithah Alawiyah]
| website = {{URL|rabithahalawiyah.org}}
| status = Yayasan
| status = Yayasan
| founder = Ali bin Ja'far Assegaf
| founder = Muhammad bin Abdurrahman bin Shahab<br/>Abubakar bin Abdullah al-Attas<br/> Abdullah bin Ali al-Aydarus<br/>Abubakar bin Muhammad Al-Habshi <br/>Idrus bin Ahmad bin Shahab<br/>Ahmad bin Abdullah al-Seggaf<br/>Ali bin Abdurrahman al-Habshi<br/>Alwi bin Muhammad al-Haddad<br/>Alwi bin Thohir al-Haddad<br/>Abdullah bin Umar al-Zahir<br/>Abdullah bin Abubakar al-Habshi<br/>Salim bin Ahmad Bawazir
| language = [[Indonesian language|Indonesian]]
| language = [[Bahasa Indonesia]]
}}
}}

{{Contains Arabic text}}
'''Rabithah Alawiyah''' ([[Bahasa Arab]]: الرابطة العلوية) adalah suatu organisasi massa Islam yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan. Pada umumnya organisasi ini menghimpun WNI keturunan Arab, khususnya yang memiliki keturunan langsung dari Nabi [[Muhammad]] SAW. Organisasi ini berdiri pada tanggal [[27 Desember]] [[1928]] tidak lama setelah Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
'''Rabithah Alawiyah''' ([[Bahasa Arab]]: الرابطة العلوية) adalah suatu organisasi massa Islam yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan dan dakwah. Pada umumnya organisasi ini menghimpun WNI keturunan Arab. Organisasi ini berdiri pada tanggal [[27 Desember]] [[1928]] tidak lama setelah Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.


== Latar belakang ==
== Latar belakang ==
[[Berkas:Ali bin jakfar assegaf.jpg|jmpl|Ali bin Ja’far bin Syech Al-Seggaf]]
[[Berkas:Ali bin jakfar assegaf.jpg|jmpl|Ali bin Ja’far bin Syech Al-Seggaf]]
Dalam rangka memelihara dan meningkatkan harkat dan martabat umat Islam di Indonesia, khususnya keluarga [[Alawiyyin]] melalui usaha-usaha sosial kemasyarakatan dan pendidikan serta dakwah Islamiyah melalui pembinaan akhlak karimah serta ukhuwah Islamiyah dalam persatuan berbangsa dan bernegara, maka dua bulan setelah peristiwa Sumpah Pemuda, beberapa tokoh Alawiyin menganjurkan kepada Pemerintah Belanda untuk mendirikan perkumpulan kaum Alawiyin yang bernama al–Rabithatoel al-Alawijah berdasarkan akta Notaris Mr. A.H. Van Ophuijsen No. 66 tanggal 16 Januari 1928 dan mendapat pengesahan dari pemerintah Belanda pada tanggal 27 Desember 1928 (1346 H), yang ditandatangani oleh GR. Erdbrink (Sekretaris Pemerintah Belanda).
Dalam rangka memelihara dan meningkatkan harkat dan martabat umat Islam di Indonesia, khususnya keluarga [[Alawiyyin]] melalui usaha-usaha sosial kemasyarakatan dan pendidikan serta dakwah Islamiyah melalui pembinaan akhlak karimah serta ukhuwah Islamiyah dalam persatuan berbangsa dan bernegara, Organisasi Rabithah Alawiyah, yang dalam pembentukan awalnya bernama “Perkoempoelan Arrabitatoel-Alawijah”, berdasarkan akta Notaris Mr. A.H. Van Ophuijsen No. 66 tanggal 16 Januari 1928, mengirimkan surat permintaan pengesahan bertanggal 8 Maret 1928 dan ditanda tangani oleh Sayid Muhamad bin Abdulrahman bin Syahab dan Sayid Achmad bin Abdullah Assagaf, masing-masing sebagai ketua dan sekretaris. Surat ditujukan kepada Tuan Besar Hindia Nederland, G.R. Erdbrink yang kemudian mengeluarkan jawaban mengakui bahwa “perkoempoelan Arrabitatoel-Alawijah” sebagai perkumpulan legal (rechtspersoon) pada tanggal 27 Desember 1928 yang dikeluarkan di Bogor. (lihat Statuten Perhimpunan Arrabitatoel-Alawijah di Betawi).


Untuk merealisasikan program-program Rabithah Alawiyah, beberapa waktu kemudian didirikan al-Maktab al-Daimi, suata lembaga yang khusus memelihara sejarah dan mencatat nasab As-Saadah Al-Alawiyyin. Maktab ini telah melakukan pencatatan di seluruh wilayah Indonesia. pada tanggal 28 Januari 1940, jumlah Alawiyyin yang tercatat oleh Maktab Daimi berjumlah 17.764 orang. Tokoh-tokoh yang telah berjasa antara lain: Sayid Ali bin Ja’far Assegaf dan Sayid Syech bin Ahmad bin Syihabuddin.
Untuk merealisasikan program-program Rabithah Alawiyah, beberapa waktu kemudian didirikan al-Maktab al-Daimi, suata lembaga yang khusus memelihara sejarah dan mencatat nasab As-Saadah Al-Alawiyyin. Maktab ini telah melakukan pencatatan di seluruh wilayah Indonesia. pada tanggal 28 Januari 1940, jumlah Alawiyyin yang tercatat oleh Maktab Daimi berjumlah 17.764 orang. Tokoh-tokoh yang telah berjasa antara lain: Sayid Ali bin Ja’far Assegaf dan Sayid Syech bin Ahmad bin Syihabuddin.
Baris 39: Baris 39:


Saat ini, Rabithah Alawiyah dipimpin oleh Habib Taufiq bin Abdul Qadir Assegaf. Habib Taufiq dikenal sebagai ulama asal Pasuruan yang juga pernah menjadi Mustasyar Nahdlatul Ulama Jawa Timur.
Saat ini, Rabithah Alawiyah dipimpin oleh Habib Taufiq bin Abdul Qadir Assegaf. Habib Taufiq dikenal sebagai ulama asal Pasuruan yang juga pernah menjadi Mustasyar Nahdlatul Ulama Jawa Timur.

Adapun para Anggota Pengurus yang pertama kali dari perkumpulan ini adalah mereka yang mendirikan yaitu :

{| class="wikitable"
!Ketua Umum
!Wakil Ketua I
!Wakil Ketua II
!Bendahara I
!Bendahara II
!Sekretaris
!Pengawas
|-
|Muhammad bin Abdurrahman bin Syihab
|Abubakar bin Abdullah Alatas
|Abdullah bin Ali Alaydrus
|Abubakar bin Muhammad Al-Habsyi
|Idrus bin Ahmad bin Syihab
|Ahmad bin Abdullah Assegaf
|
* Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi
* Alwi bin Muhammad Al-Haddad
* Alwi bin Thohir Al-Haddad
* Umar bin Abdullah Az-Zahir
* Abdullah bin Abubakar Al-Habsyi
* Salim bin Ahmad Bawazir
|}

== Kepengurusan ==
Susunan kepengurusan Rabithah Alawiyah periode 2021-2026:

{| border="0"
| style="text-align: center;" |<!-- The main table -->
{| class="wikitable"
|+ Dewan Pengurus
! Bidang
! Nama
|-
| Ketua Umum
| [[Habib Taufiq Bin Abdul Qadir Assegaf]]
|-
| Wakil Ketua Umum I
| Muhammad Idrus Alhamid
|-
| Wakil Ketua Umum II
| Husein Bin Muhammad Alhamid
|-
| Sekretaris Umum
| Muhammad Bin Mohdar Alhamid
|-
| Wakil Sekretaris 1
| Abdillah bin Alwi Alhaddad
|-
| Wakil Sekretaris 2
| Achmad Rifqi Alattas
|-
| Bendahara Umum
| Ahmad Riyad Alhiyed
|-
| Wakil Bendahara Umum
| Taufik bin Ismet Alhabsyi
|-
| Ketua Dep Organisasi dan Kaderisasi
| Umar Faruq Alkhirid
|-
| Ketua Dep Kepemudaan
| Ali Syech Alaydrus
|-
| Ketua Dep Legalitas dan Hukum
| Mohamad Mahdi Alhasny
|-
| Ketua Dep Kesejahteraan Keluarga & Pemberdayaan Perempuan
| Aisyah (Nining) Assagaff,
|-
| Ketua Dep Pemberdayaan Usaha
| Adam Bilfaqih
|-
| Ketua Dep Humas dan Media
| Husein muhammad al-hamid
|-
| Ketua Dep Teknologi Informasi
| Haider Alattas
|-
| Ketua Dep Kesejahteraan Sosial
| Syarif Ali Alhabsyi
|-
| Ketua Maktab Daimi
| Ust. Ahmad Muhammad Alatas
|}
|
{| class="wikitable"
|+Dewan Penasehat
! Ketua
! Anggota
|-
|Hb. Prof. Muhammad Anis Shahab
|
* Hb. Dr. [[Salim Segaf Al-Jufri]]
* Hb. Hasan bin Toha Almunawar
* Hb. Nagib Bin Syech Abubakar
* Hb. Muhammad Ali Aljufri
|}
{| class="wikitable"
|+Dewan Pengawas
! Ketua
! Anggota
|-
| Hb. Zen Bin Umar Smith
|
* Muhsin Idrus Alhamid
* Muhammad Sobri Assegaf
* Ahmad Umar Mulachela
* Ahmad Fahmi Assegaf
* Ismet Abdullah Alhabsyi
* Nabil Fuad Almusawa
* Ali Hasan Albahar
|}
|}

{| class="wikitable"
|+Anggota Departemen
!Organisasi dan Kaderisasi
!Kepemudaan
!Legalitas dan Hukum
!Kesejahteraan Keluarga & Pemberdayaan Perempuan
!Pemberdayaan Usaha
!Humas dan Media
!Teknologi Informasi
!Kesejahteraan & Sosial
!Maktab Daimi
!Majelis Tarbiyah Wa Dakwah
|-
|
* Hasan Idrus Almunawar
* Isa Alkaff
* Muhammad Thahir Alkhirid
|
* Ali Hasan Alatas
* Idrus Salim Segaf Aljufri
* Ahmad Anis Basurroh
* Alwi Abdurahman Basurroh
|
* Muhammad Syarif Shahab
* Adam Muhammad Alatas
|
* Yasmin binti Muhammad Alhabsyi
|
* Fikri Syahab
* Abdullah Nazhier Mulachela
* Umar Syatri
* Izeddin Almusawa
* Alfi Irfan Alhaddad
* Ibrahim Syahab
|
* Hb. Mujtaba Shahab
* Muchsin Assegaf
* Abdulkadir Mulachela
* Hb. Muhammad Alhaddad
|
* Fadhil Alatas
* Haider Alhabsyi
* Umar Alatas
* Ali Nur Shahab
* Ali Reza Alatas
* Ahmad Jans Assegaf
* Muhammad Rafiqhi Assegaf
* Umar Zen Smith
|
* Ahmad Alhabsyi
|
* Hb. Ahmad Jans Assegaf
* Hb. Sehan Abdulkadir Assegaf
* Hb. Muhammad Bagir Alhaddad
* Hb. Muhammad bin Salim Alatas
* Hb. Syaugi bin Quthban
* Hb. Habil bin Ismail Alkaaf
* Hb. Ahmad bin Ali bin Sahil
* Hb. Quraisyi bin Husein Shihab
* Hb. Muhajir Alhabsyi
|
* Hb. Mahdi bin Sehan Bin Syeh Abubakar
* Hb. Muhammad Husin Anis Alhabsyi
* Hb. Kamil bin Ahmad Baraqbah
* Hb. Muhammad Shofi Almuhdhor
* Hb. Muhammad bin Alwi Alhaddad
* Hb. Muhsin bin Alwi Alhabsyi
|}


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 231: Baris 45:
== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* (id) [http://rabithahalawiyah.id/id Website Resmi]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* (id) [http://rabithahalawiyah.id/id Website Resmi]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* (id) [https://web.archive.org/web/20230601063326/https://rabithahalawiyah.org/sejarah/ Arsip Website Resmi]
* (facebook) [https://www.facebook.com/RabithahAlawiyahOfficial Official facebook Page]



[[Kategori:Organisasi Islam di Indonesia]]
[[Kategori:Organisasi Islam di Indonesia]]
[[Kategori:Alawiyyin|Rabithah Alawiyah]]
[[Kategori:Alawiyyin]]

Revisi terkini sejak 30 Maret 2024 03.20

Rabithah Alawiyah
Logo dari Rabithah Alawiyah
PendiriAli bin Ja'far Assegaf
StatusYayasan
TipeOrganisasi sosial
TujuanLembaga dakwah di Nusantara
Kantor pusatJakarta, Indonesia
Lokasi
  • Jalan TB. Simatupang No. 7A, Jakarta 12560
Wilayah layanan
Asia Tenggara
Jumlah anggota
Alawiyyin
Bahasa resmi
Bahasa Indonesia
Ketua Umum
Al Sayyid Al Habib Mahdi bin Yahya
Situs webrabithahalawiyah.org

Rabithah Alawiyah (Bahasa Arab: الرابطة العلوية) adalah suatu organisasi massa Islam yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan dan dakwah. Pada umumnya organisasi ini menghimpun WNI keturunan Arab. Organisasi ini berdiri pada tanggal 27 Desember 1928 tidak lama setelah Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.

Latar belakang

Ali bin Ja’far bin Syech Al-Seggaf

Dalam rangka memelihara dan meningkatkan harkat dan martabat umat Islam di Indonesia, khususnya keluarga Alawiyyin melalui usaha-usaha sosial kemasyarakatan dan pendidikan serta dakwah Islamiyah melalui pembinaan akhlak karimah serta ukhuwah Islamiyah dalam persatuan berbangsa dan bernegara, Organisasi Rabithah Alawiyah, yang dalam pembentukan awalnya bernama “Perkoempoelan Arrabitatoel-Alawijah”, berdasarkan akta Notaris Mr. A.H. Van Ophuijsen No. 66 tanggal 16 Januari 1928, mengirimkan surat permintaan pengesahan bertanggal 8 Maret 1928 dan ditanda tangani oleh Sayid Muhamad bin Abdulrahman bin Syahab dan Sayid Achmad bin Abdullah Assagaf, masing-masing sebagai ketua dan sekretaris. Surat ditujukan kepada Tuan Besar Hindia Nederland, G.R. Erdbrink yang kemudian mengeluarkan jawaban mengakui bahwa “perkoempoelan Arrabitatoel-Alawijah” sebagai perkumpulan legal (rechtspersoon) pada tanggal 27 Desember 1928 yang dikeluarkan di Bogor. (lihat Statuten Perhimpunan Arrabitatoel-Alawijah di Betawi).

Untuk merealisasikan program-program Rabithah Alawiyah, beberapa waktu kemudian didirikan al-Maktab al-Daimi, suata lembaga yang khusus memelihara sejarah dan mencatat nasab As-Saadah Al-Alawiyyin. Maktab ini telah melakukan pencatatan di seluruh wilayah Indonesia. pada tanggal 28 Januari 1940, jumlah Alawiyyin yang tercatat oleh Maktab Daimi berjumlah 17.764 orang. Tokoh-tokoh yang telah berjasa antara lain: Sayid Ali bin Ja’far Assegaf dan Sayid Syech bin Ahmad bin Syihabuddin.

Realisasi program Rabithah Alawiyah lainnya adalah di dalam bidang sosial. Kegiatan sosial yang dilaksanakan oleh al-Rabithah al-Alawiyah antara lain mendirikan Panti Asuhan Daarul Aitam pada tanggal 12 Agustus 1931 di Jalan Karet No. 47, yang dipimpin pertama kali oleh Sayid Abubakar bin Muhammad bin Abdurrahman Al Habsyi.

Perkembangan kegiatan masyarakat Alawiyin khususnya dan keturunan Arab umumnya di kemudian hari mengikuti pasang surutnya pergerakan politik di Indonesia. Di antara mereka banyak yang terjun ke bidang politik, bergabung dalam organisasi Partai Arab Indonesia (PAI), mengingat partai-partai Nasionalis masih belum membuka diri untuk keturunan asing.

Setelah Proklamasi Kemerdekaan dan PAI (Persatuan Arab Indonesia) dibubarkan, mereka berkiprah di partai-partai politik sesuai dengan hati nurani masing-masing. sedangkan perkumpulan al-Rabithah al–Alawiyah sebagai kelanjutan dari perkumpulan Jami’at Kheir tetap bergerak pada bidang sosial kemasyarakatan.

Hingga kini Rabithah Alawiyah mempunyai jaringan kerja dengan majelis-majelis taklim di seluruh Indonesia yang dikelola oleh kaum Alawiyin. Di samping itu organisasi ini juga memfasilitasi pendirian lembaga-lembaga pendidikan mulai dari tingkat taman kanak-kanak hingga tingkat perguruan tinggi.

Saat ini, Rabithah Alawiyah dipimpin oleh Habib Taufiq bin Abdul Qadir Assegaf. Habib Taufiq dikenal sebagai ulama asal Pasuruan yang juga pernah menjadi Mustasyar Nahdlatul Ulama Jawa Timur.

Referensi

Pranala luar