Lompat ke isi

Elephas hysudrindicus: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
k Rujukan: pembersihan kosmetika dasar
 
(21 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{nofootnote}}
{{title|''Elephas hysundrindicus''}}
{{Infobox spesies
'''''Elephas hysundrindicus''''' adalah nama (sementara) yang diberikan kepada [[gajah]] prasejarah yang [[fosil]]nya ditemukan di endapan [[pasir]] di daerah [[Blora]], [[Jawa Tengah]]. Fosil tulang belulang yang nyaris lengkap ini merupakan hal yang langka ditemukan di daerah [[tropika]] seperti di [[Pulau Jawa]].
|name = Gajah Blora
|image =
|fossil_range = [[Pleistosen]]
|autoritat = [[Alphonse Joseph Charles Dubois|Dubois]], 1908
}}
{{Italic title}}
'''''Elephas hysudrindicus''''' adalah jenis [[gajah]] prasejarah yang [[fosil]]nya ditemukan di endapan [[pasir]] di daerah [[Blora]], [[Jawa Tengah]]. Fosil tulang belulang yang nyaris lengkap ini merupakan hal yang langka ditemukan di daerah [[tropika]] seperti di [[Pulau Jawa]].


Jenis gajah purba raksasa ini ditemukan fosilnya di Dusun Sunggun, Desa [[Medalem, Kradenan, Blora|Medalem]], Kecamatan [[Kradenan, Blora|Kradenan]], oleh penduduk setempat yang kemudian melaporkan kepada pejabat setempat. Tim survei [[geologi]] dari [[Museum Geologi Bandung]] dan Pusat Survei Geologi menindaklanjuti penemuan ini dengan melakukan [[ekskavasi]] (penggalian). Penanganan teknis dan analisis usia dibantu oleh pakar dari [[Universitas Wollongong]], [[Australia]]. Ketika ditemukan, fosil ini tertanam sekitar empat meter di bawah permukaan tanah. Diperkirakan, jenis gajah ini hidup 200.000 tahun yang lalu dengan tinggi 4m, jauh lebih besar daripada [[gajah Asia]] modern (''E. maximus'').
Jenis gajah purba raksasa ini ditemukan fosilnya di Dusun Sunggun, Desa [[Medalem, Kradenan, Blora|Medalem]], Kecamatan [[Kradenan, Blora|Kradenan]], sekitar 2 km dari aliran [[Bengawan Solo]], oleh penduduk yang kemudian melaporkan kepada pejabat setempat. Tim survei [[geologi]] dari [[Museum Geologi Bandung]] dan Pusat Survei Geologi menindaklanjuti penemuan ini dengan melakukan [[ekskavasi]] (penggalian). Selanjutnya diketahui bahwa [[von Koenigswald]] pernah melakukan ekskavasi di daerah ini tahun 1932. Penanganan teknis dan analisis usia dibantu oleh pakar dari [[Universitas Wollongong]], [[Australia]]. Ketika ditemukan, fosil ini tertanam sekitar empat [[meter]] di bawah permukaan tanah di bekas areal pertambangan pasir.
Diperkirakan, jenis gajah ini hidup 200.000 tahun yang lalu dengan tinggi 4 m, jauh lebih besar daripada [[gajah asia]] modern (''E. maximus''). Penelitian lanjutan menunjukkan bahwa panjang gajah ini sekitar 5 m dengan bobot mencapai 10 [[ton]].


== Rujukan ==
== Rujukan ==
* Suwarni YT. [http://www.thejakartapost.com/news/2009/04/11/museum-gets-prehistoric-elephant-bones.html Museum gets pre-historic elephant bones]. The Jakarta Post 11 April 2009.
* Suwarni YT. [http://www.thejakartapost.com/news/2009/04/11/museum-gets-prehistoric-elephant-bones.html Museum gets pre-historic elephant bones]. The Jakarta Post 11 April 2009.
* Osman N. [http://thejakartaglobe.com/news/ancient-elephant-unearthed-in-java/311652 Ancient Elephant Unearthed in Java]. The Jakarta Globe. 11 Juni 2009.
* Osman N. [http://thejakartaglobe.com/news/ancient-elephant-unearthed-in-java/311652 Ancient Elephant Unearthed in Java]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}. The Jakarta Globe. 11 Juni 2009.
* [http://www.southeastasianarchaeology.com/2009/04/27/prehistoric-fossils-java/ Prehistoric fossils found in Java]. SEA Archeology.
* [http://www.southeastasianarchaeology.com/2009/04/27/prehistoric-fossils-java/ Prehistoric fossils found in Java]. SEA Archeology.
* Suherdjoko. [http://www.thejakartapost.com/news/2009/04/23/fossils-prehistoric-elephant-leaf-found-blora.html Fossils of prehistoric elephant, leaf found in Blora]. the Jakarta Post. 23 April 2009.
* Suherdjoko. [http://www.thejakartapost.com/news/2009/04/23/fossils-prehistoric-elephant-leaf-found-blora.html Fossils of prehistoric elephant, leaf found in Blora]. the Jakarta Post. 23 April 2009.
* Karmini N. [http://news.yahoo.com/s/ap/20090623/ap_on_sc/as_indonesia_prehistoric_elephant Indonesian elephant fossil opens window to past]. AP News. 23 Juni 2009.
* Karmini N. [http://news.yahoo.com/s/ap/20090623/ap_on_sc/as_indonesia_prehistoric_elephant Indonesian elephant fossil opens window to past]. AP News. 23 Juni 2009.
* [http://news.nationalgeographic.com/news/2009/06/090622-indonesia-elephantfossil-video-ap.html Giant Prehistoric Elephant Discovered]. National Geographic News. 22 Juni 2009.
* [http://news.nationalgeographic.com/news/2009/06/090622-indonesia-elephantfossil-video-ap.html Giant Prehistoric Elephant Discovered]. National Geographic News. 22 Juni 2009.
* [http://sains.kompas.com/read/xml/2009/09/30/11321522/sosok.gajah.purba.berhasil.teridentifikasi Sosok Gajah Purba Berhasil Teridentifikasi]. Kompas daring, edisi 30 September 2009


{{Taxonbar|from=Q5359441}}

{{hewan-stub}}


[[Kategori:Arkeologi]]
[[Kategori:Arkeologi]]
[[Kategori:Gajah]]
[[Kategori:Gajah Prasejarah]]
[[Kategori:Elephas]]
[[Kategori:Proboscidea Prasejarah]]


{{hewan-stub}}

Revisi terkini sejak 4 Februari 2023 11.23

Gajah Blora
Periode Pleistosen
Elephas hysudrindicus Edit nilai pada Wikidata
Taksonomi
KelasMammalia
OrdoProboscidea
SuperfamiliElephantoidea
FamiliElephantidae
TribusElephantini
GenusElephas
SpesiesElephas hysudrindicus Edit nilai pada Wikidata
Dubois, 1908

Elephas hysudrindicus adalah jenis gajah prasejarah yang fosilnya ditemukan di endapan pasir di daerah Blora, Jawa Tengah. Fosil tulang belulang yang nyaris lengkap ini merupakan hal yang langka ditemukan di daerah tropika seperti di Pulau Jawa.

Jenis gajah purba raksasa ini ditemukan fosilnya di Dusun Sunggun, Desa Medalem, Kecamatan Kradenan, sekitar 2 km dari aliran Bengawan Solo, oleh penduduk yang kemudian melaporkan kepada pejabat setempat. Tim survei geologi dari Museum Geologi Bandung dan Pusat Survei Geologi menindaklanjuti penemuan ini dengan melakukan ekskavasi (penggalian). Selanjutnya diketahui bahwa von Koenigswald pernah melakukan ekskavasi di daerah ini tahun 1932. Penanganan teknis dan analisis usia dibantu oleh pakar dari Universitas Wollongong, Australia. Ketika ditemukan, fosil ini tertanam sekitar empat meter di bawah permukaan tanah di bekas areal pertambangan pasir.

Diperkirakan, jenis gajah ini hidup 200.000 tahun yang lalu dengan tinggi 4 m, jauh lebih besar daripada gajah asia modern (E. maximus). Penelitian lanjutan menunjukkan bahwa panjang gajah ini sekitar 5 m dengan bobot mencapai 10 ton.