Lompat ke isi

Sinyal digital: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
menambah pranala dalam
R.A Aziz H (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Original_message.jpg|jmpl|Sebuah sinyal biner, juga dikenal sebagai sinyal logik, adalah sinyal digital dengan dua level yang dapat dibedakan]]
{{rapikan}}
'''Sinyal digital''' adalah sebuah jenis [[Sinyal (elektrik)|sinyal]] yang memiliki nilai berbentuk [[digital]]. Nilai bilangan pada sinyal digital hanya [[bilangan biner]]. Bentuknya juga hanya [[gelombang pulsa]]. Sinyal digital dapat mengirimkan informasi dengan kecepatan tinggi secara berulang tanpa mengurangi kualitas dan kuantitas informasi. Daya kerja sinyal digital rendah dan memiliki [[kinerja]] maksimal.


Dalam sebuah sinyal digital, kuantitas fisik yang mewakili informasi dapat berupa arus atau [[tegangan listrik]] variabel, intensitas, fase atau [[polarisasi]] medan [[Optika|optik]] atau [[elektromagnetik]] lainnya, tekanan akustik, [[magnetisasi]] media [[penyimpanan magnetik]], dan sebagainya. Sinyal digital digunakan di semua [[Elektronika digital|elektronik digital]], terutama peralatan komputasi dan transmisi data.
'''[[Sinyal digital]]''' atau '''isyarat digital''' merupakan hasil [[teknologi]] yang dapat mengubah [[Sinyal (elektrik)|sinyal]] atau isyarat menjadi kombinasi urutan bilangan 0 dan 1 (disebut juga bilangan [[Sistem bilangan biner|biner]]), sehingga tidak mudah terpengaruh oleh [[derau]] (''noise''). Proses informasi yang dilakukan pun mudah, cepat, dan akurat, tetapi transmisi dengan isyarat digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat. Biasanya isyarat ini juga dikenal dengan isyarat diskret. Sinyal atau isyarat yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada isyarat digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi ''n'' bit adalah sebesar ''2n'' buah.
[[Berkas:Digital-signal-noise.svg|jmpl|Sinyal digital yang diterima mungkin terganggu oleh [[Derau|bising]] dan distorsi tanpa mempengaruhi digitnya]]


== Definisi ==
== Karakteristik ==
Sinyal digital memiliki bentuk gelombang pulsa atau [[kode]]. Bentuk gelombang maupun kode pada sinyal digital dapat berubah-ubah secara tiba-tiba. Selain itu, gelombang pulsa yang dihasilkan oleh sinyal digital hanya mempunyai dua nilai. Begitu pula dengan kodenya. Nilai tersebut adalah 0 dan 1.<ref>{{Cite book|last=Yusro, M., dan Diamah, A.|date=2019|url=http://www.myusro.id/wp-content/uploads/2020/06/BUKU-AJAR-SENSOR-TRANSDUSER_WATERMARK.pdf|title=Sensor dan Transduser (Teori dan Aplikasi)|location=Jakarta|publisher=Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta|pages=21|url-status=live}}</ref>
Sistem digital merupakan bentuk ''[[Sampel (statistika)|sampling]]'' (percontohan) dari sistem analog. Sistem digital pada dasarnya dikodekan dalam bentuk biner (atau heksadesimal). Besarnya nilai suatu sistem digital dibatasi oleh lebarnya atau jumlah bit (''[[lebar pita|bandwidth]]''), jumlah bit juga sangat memengaruhi nilai [[akurasi]] sistem digital.


Informasi yang dikirimkan melalui sinyal digital dikirim dengan kecepatan tinggi hingga mencapai [[kecepatan cahaya]]. Kualitas dan kuantitas informasi tidak mengalami perubahan meski dikirim berulang-ulang. Informasi yang dikirim melalui sinyal digital juga dapat diproses dan dimodifikasi dengan mudah menjadi beragam bentuk.  Sinyal digital juga memiliki kemampuan pemrosesan informasi dalam jumlah besar. Pemrosesan informasi juga dapat dilakukan dalam kondisi interaktif. Informasi yang dikirim melalui sinyal digital disebut bit.<ref>{{Cite book|last=Hendrawati|first=Tuti|date=2014|url=https://press.perpusnas.go.id/files/pdf/144.pdf|title=Pedoman Pembuatan E-book dan Standar Ahli Media|location=Jakarta Pusat|publisher=Perpustakaan Nasional Republik Indonesia|isbn=978-979-008-686-9|editor-last=Sumekar, S., dan Purwanto, T.|pages=4|url-status=live}}</ref>
Contoh kasusnya, ada sistem digital dengan lebar 1 bita (8 bit). maka nilai-nilai yang dapat dikenali oleh sistem adalah bilangan bulat dari 0 - 255 (256 nilai: 2 pangkat 8).


Sinyal digital menghasilkan [[interferensi]] digital yang rendah pada kanal. Sehingga pengoperasian sinyal digital juga dapat dalam daya yang rendah. Selain itu, sinyal digital memiliki [[lebar pita]] yang sempit, sehingga kinerjanya sinyal digital dapat maksimal.<ref>{{Cite journal|date=2007|title=Penggabungan Prinsip Kerja GPS dengan Sinyal ATSC untuk Membantu Sinyal GPS pada Saat Berada di Luar Daerah Line of Sight|url=http://repository.maranatha.edu/20459/1/Penggabungan%20Prinsip%20Kerja%20GPS.pdf|journal=Seminar on Application and Research in Industrial Technology (SMART)|publisher=Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada|pages=37}}</ref>
Kita bandingkan dengan sistem analog—di antara angka 0 s.d. 255 --... sistem analog dapat menghasilkan nilai sebanyak tak hingga (0..0,0002... dst).


== Produksi ==
Namun dengan semakin lebarnya ''bandwith'' digital (bisa hampir 3 ''GByte'') di zaman sekarang ini membuat semakin tipisnya perbedaan antara sistem digital dan analog.
Sinyal digital dapat dihasilkan melalui konversi [[sinyal analog]] ke sinyal digital. Prinsip pengubahan sinyal analog ke sinyal digital ada dua, yaitu kecepatan penyampelan dan resolusi. Kecepatan penyampelan menyatakan intensitas pengubahan sinyal analog ke bentuk sinyal digital pada selang waktu tertentu.<ref>{{Cite journal|last=Syamsuri|first=Tresna Umar|date=2016|title=Merancang dan Membuat Modul Input Analog PLC Kecil untuk Sensor Analog|url=https://prosiding.polinema.ac.id/sentia/index.php/SENTIA2016/article/viewFile/96/90|journal=Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang|volume=8|pages=C-82|issn=2085-2347}}</ref>
Signal digital ini memiliki berbagai keistimewaan yang unik yang tidak dapat ditemukan pada teknologi analog yaitu:
* Mampu mengirim informasi dengan kecepatan cahaya yang dapat membuat informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
* Penggunaan yang berulang-ulang terhadap informasi tidak memengaruhi [[kualitas]] dan kuantitas informasi itu sendiri.
* Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk.
* Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimnya secara interaktif.


== Pengolahan ==
Kelebihan informasi digital adalah kompresi dan kemudahan untuk ditransfer ke [[media elektronik]] lain. Kelebihan ini dimanfaatkan secara optimal oleh teknologi internet, misalnya dengan menaruhnya ke suatu situs web atau umumnya disebut dengan [[unggah|mengunggah]]. Cara seperti ini disebut "[[daring]]" di dunia siber.
Sinyal digital merupakan salah satu contoh [[deret waktu]]. Sinyal pada dasarnya merupakan sebuah fungsi waktu secara analog. Sinyal digital mulai digunakan ketika penggunaan komputer digital mulai digunakan untuk proses pengolahan data.  Rekaman data yang dihasilkan juga harus berbentuk digital. Sinyal analog kemudian diubah ke sinyal digital menggunakan alat konversi analog ke digital.{{Sfn|Wati|2018|p=1}}

Data atau sinyal umumnya memiliki gangguan. Bentuk gangguan ini ada yang diketahui dan ada pula yang acak. Informasi dari suatu sinyal dapat diketahui sebanyak-banyaknya melalui analisis dan diproses dengan komputer. Karena komputer menggunakan data digital maka sinyal harus diubah terlebih dahulu menjadi sinyal digital. Kegiatan ini dinamakan sebagai [[pemrosesan sinyal digital]]. Pemrosesan sinyal digital juga dinamakan analisis sinyal digital atau analisis runtun waktu.{{Sfn|Wati|2018|p=2}}

=== Transformasi Fourier cepat ===
Dalam pengolahan sinyal digital, [[Transformasi Fourier cepat]] digunakan sebagai teknik penyelesaian [[transformasi Fourier]]. Transformasi Fourier cepat digunakan pada sinyal digital untuk analisis runtun waktu. Pada kasus deret waktu, komputer dapat menyelesaikan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu sistem lebih cepat menggunakan  Transformasi Fourier cepat. Kecepatan penyelesaiannya lebih cepat dibandingkan dengan penyelesaian hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu sistem dalam suatu kawasan waktu.{{Sfn|Wati|2018|p=7}}

== Peran ==

=== Ekonomi digital ===
Kemampuan pemrosesan sinyal digital merupakan salah satu inti dari bisnis dalam [[ekonomi digital]]. Sinyal digital dibagikan secara individu di dalam bisnis melalui [[komputasi awan]]. Sinyal digital ini dibagi dalam bentuk data dasar oleh [[individu]] dalam bisnis skala kecil dan menengah.<ref>{{Cite book|last=Wibowo|first=Agus|date=2022|url=https://digilib.stekom.ac.id/assets/dokumen/ebook/feb_19158f5117128673558fbd2a5fa87cc30712b548_1643601868.pdf|title=Inovasi dan Transformasi Perusahaan Digital|location=Semarang|publisher=Yayasan Prima Agus Teknik dan Universitas Sains & Teknologi Komputer|isbn=978-623-573-435-4|editor-last=Santoso|editor-first=Joseph Teguh|pages=51|url-status=live}}</ref>

== Lihat pula ==


== Lihat Pula ==
* [[Sinyal analog]]
* [[Sinyal analog]]

* [[Pengolahan sinyal digital]]
* [[Proses isyarat digital]]
{{Tanpa referensi|date=Mei 2022}}


== Referensi ==
== Referensi ==

{{reflist}}
=== Catatan kaki ===
{{Reflist}}

=== Daftar pustaka ===

* {{Cite book|last=Wati|first=Erna Kusuma|date=2018|url=http://repository.unas.ac.id/2237/1/Buku_Pengolahan%20sinyal%20digital_Erna%20Kusuma_2018-min.pdf|title=Teori Pengolahan Sinyal Digital|location=Jakarta Selatan|publisher=LP UNAS|isbn=978-623-7376-56-9|editor-last=Hidayanti|editor-first=Fitria|ref={{sfnref|Wati|2018}}|url-status=live}}

== Pranala luar ==

* {{cite video|author=Monty Montgomory|title=Digital Show & Tell|url=https://www.xiph.org/video/vid2.shtml}}
* [https://www.ac.uma.es/~guille/codsim2.0/ CodSim 2.0: Open source Virtual Laboratory for Digital Data Communications Model] Departemen [[Arsitektur komputer|Arsitektur Komputer]], Universitas Malaga. Mensimulasikan pengkodean garis digital dan Modulasi Digital. Ditulis dalam HTML untuk peramban web apa pun.


[[Kategori:Proses isyarat digital]]
[[Kategori:Proses isyarat digital]]

Revisi terkini sejak 10 Desember 2023 04.56

Sebuah sinyal biner, juga dikenal sebagai sinyal logik, adalah sinyal digital dengan dua level yang dapat dibedakan

Sinyal digital adalah sebuah jenis sinyal yang memiliki nilai berbentuk digital. Nilai bilangan pada sinyal digital hanya bilangan biner. Bentuknya juga hanya gelombang pulsa. Sinyal digital dapat mengirimkan informasi dengan kecepatan tinggi secara berulang tanpa mengurangi kualitas dan kuantitas informasi. Daya kerja sinyal digital rendah dan memiliki kinerja maksimal.

Dalam sebuah sinyal digital, kuantitas fisik yang mewakili informasi dapat berupa arus atau tegangan listrik variabel, intensitas, fase atau polarisasi medan optik atau elektromagnetik lainnya, tekanan akustik, magnetisasi media penyimpanan magnetik, dan sebagainya. Sinyal digital digunakan di semua elektronik digital, terutama peralatan komputasi dan transmisi data.

Sinyal digital yang diterima mungkin terganggu oleh bising dan distorsi tanpa mempengaruhi digitnya

Karakteristik

[sunting | sunting sumber]

Sinyal digital memiliki bentuk gelombang pulsa atau kode. Bentuk gelombang maupun kode pada sinyal digital dapat berubah-ubah secara tiba-tiba. Selain itu, gelombang pulsa yang dihasilkan oleh sinyal digital hanya mempunyai dua nilai. Begitu pula dengan kodenya. Nilai tersebut adalah 0 dan 1.[1]

Informasi yang dikirimkan melalui sinyal digital dikirim dengan kecepatan tinggi hingga mencapai kecepatan cahaya. Kualitas dan kuantitas informasi tidak mengalami perubahan meski dikirim berulang-ulang. Informasi yang dikirim melalui sinyal digital juga dapat diproses dan dimodifikasi dengan mudah menjadi beragam bentuk.  Sinyal digital juga memiliki kemampuan pemrosesan informasi dalam jumlah besar. Pemrosesan informasi juga dapat dilakukan dalam kondisi interaktif. Informasi yang dikirim melalui sinyal digital disebut bit.[2]

Sinyal digital menghasilkan interferensi digital yang rendah pada kanal. Sehingga pengoperasian sinyal digital juga dapat dalam daya yang rendah. Selain itu, sinyal digital memiliki lebar pita yang sempit, sehingga kinerjanya sinyal digital dapat maksimal.[3]

Sinyal digital dapat dihasilkan melalui konversi sinyal analog ke sinyal digital. Prinsip pengubahan sinyal analog ke sinyal digital ada dua, yaitu kecepatan penyampelan dan resolusi. Kecepatan penyampelan menyatakan intensitas pengubahan sinyal analog ke bentuk sinyal digital pada selang waktu tertentu.[4]

Pengolahan

[sunting | sunting sumber]

Sinyal digital merupakan salah satu contoh deret waktu. Sinyal pada dasarnya merupakan sebuah fungsi waktu secara analog. Sinyal digital mulai digunakan ketika penggunaan komputer digital mulai digunakan untuk proses pengolahan data.  Rekaman data yang dihasilkan juga harus berbentuk digital. Sinyal analog kemudian diubah ke sinyal digital menggunakan alat konversi analog ke digital.[5]

Data atau sinyal umumnya memiliki gangguan. Bentuk gangguan ini ada yang diketahui dan ada pula yang acak. Informasi dari suatu sinyal dapat diketahui sebanyak-banyaknya melalui analisis dan diproses dengan komputer. Karena komputer menggunakan data digital maka sinyal harus diubah terlebih dahulu menjadi sinyal digital. Kegiatan ini dinamakan sebagai pemrosesan sinyal digital. Pemrosesan sinyal digital juga dinamakan analisis sinyal digital atau analisis runtun waktu.[6]

Transformasi Fourier cepat

[sunting | sunting sumber]

Dalam pengolahan sinyal digital, Transformasi Fourier cepat digunakan sebagai teknik penyelesaian transformasi Fourier. Transformasi Fourier cepat digunakan pada sinyal digital untuk analisis runtun waktu. Pada kasus deret waktu, komputer dapat menyelesaikan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu sistem lebih cepat menggunakan  Transformasi Fourier cepat. Kecepatan penyelesaiannya lebih cepat dibandingkan dengan penyelesaian hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu sistem dalam suatu kawasan waktu.[7]

Ekonomi digital

[sunting | sunting sumber]

Kemampuan pemrosesan sinyal digital merupakan salah satu inti dari bisnis dalam ekonomi digital. Sinyal digital dibagikan secara individu di dalam bisnis melalui komputasi awan. Sinyal digital ini dibagi dalam bentuk data dasar oleh individu dalam bisnis skala kecil dan menengah.[8]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Yusro, M., dan Diamah, A. (2019). Sensor dan Transduser (Teori dan Aplikasi) (PDF). Jakarta: Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta. hlm. 21. 
  2. ^ Hendrawati, Tuti (2014). Sumekar, S., dan Purwanto, T., ed. Pedoman Pembuatan E-book dan Standar Ahli Media (PDF). Jakarta Pusat: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. hlm. 4. ISBN 978-979-008-686-9. 
  3. ^ "Penggabungan Prinsip Kerja GPS dengan Sinyal ATSC untuk Membantu Sinyal GPS pada Saat Berada di Luar Daerah Line of Sight" (PDF). Seminar on Application and Research in Industrial Technology (SMART). Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada: 37. 2007. 
  4. ^ Syamsuri, Tresna Umar (2016). "Merancang dan Membuat Modul Input Analog PLC Kecil untuk Sensor Analog". Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang. 8: C–82. ISSN 2085-2347. 
  5. ^ Wati 2018, hlm. 1.
  6. ^ Wati 2018, hlm. 2.
  7. ^ Wati 2018, hlm. 7.
  8. ^ Wibowo, Agus (2022). Santoso, Joseph Teguh, ed. Inovasi dan Transformasi Perusahaan Digital (PDF). Semarang: Yayasan Prima Agus Teknik dan Universitas Sains & Teknologi Komputer. hlm. 51. ISBN 978-623-573-435-4. 

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]