Lompat ke isi

Naipospos: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Pnaipospos (bicara | kontrib)
Merapikan halaman
Pnaipospos (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 26254500 oleh Beng abeng (bicara)
Tag: Pembatalan
 
(127 revisi perantara oleh 48 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Naipospos''' adalah salah satu [[marga]] (nama [[keluarga]]) dalam [[suku]] [[bangsa]] [[Batak]] yang merupakan keturunan dari [[Raja]] Naipospos. Raja Naipospos sendiri memiliki 5 putera yang menurunkan 7 (tujuh) marga. Hal tersebut menyebabkan keturunan Raja Naipospos disebut sebagai ''Naipospos silima saama pitu marga'' (Naipospos si lima satu bapak tujuh marga)
'''Naipospos''' ([[Surat Batak]]: {{Btk|ᯉᯤᯇᯘᯬ᯲ᯇᯘᯬ᯲}}) adalah salah satu [[Daftar marga Suku Batak|marga]] [[Suku Batak Toba|Batak Toba]] yang merupakan keturunan dari Raja Naipospos. Raja Naipospos sendiri memiliki 5 (lima) orang putra yang menurunkan 7 (tujuh) marga. Hal tersebut menyebabkan keturunan Raja Naipospos disebut sebagai ''Naipospos silima saama pitu marga'' (keturunan Naipospos lima bersaudara tujuh marga)


== Raja Naipospos ==
== Kisah Raja Naipospos dan keturunannya ==
=== Sejarah Naipospos ===
[[Berkas:Dolok_Imun.JPG|right|thumb|Dolok Imun, Huta Raja - Naipospos]]
Menurut para tetua dan tokoh adat marga-marga keturunan Naipospos yang bermukim di daerah [[Dolok Imun]], [[Huta Raja, Sipoholon, Tapanuli Utara|Hutaraja]], dan [[Sipoholon, Tapanuli Utara|Sipoholon]] sebagai sentral Naipospos, menuturkan bahwa Raja Naipospos mempunyai 5 (lima) orang putra dari 2 (dua) orang istri yang merupakan kakak-beradik ''(marpariban)'' boru [[Pasaribu]].<ref>{{Cite news|url=https://hutaurukbona.wordpress.com/2010/10/01/si-raja-naipospos/|title=Si Raja Naipospos|last=|first=|date=|work=|newspaper=BUKU SAKU MARGA BATAK, tulisan Doangsa P. L. Situmeang tahun 2009|language=|access-date=|via=}}</ref>
[[Martuasame]] adalah gelar dari Raja Naipospos.


Raja Naipospos tidak sabar menunggu keturunan dari istri pertama boru Pasaribu, sehingga secara diam-diam ia mengambil istri kedua yang adalah adik kandung istri pertama. Tanpa diduga istri pertama dan kedua sama-sama mengandung.
Raja Naipospos mempunyai 2 (dua) orang isteri yang merupakan kakak-beradik (marpariban) boru [[Pasaribu]].


Istri pertama lebih dahulu melahirkan putera bagi Raja Naipospos yang kemudian diberi nama [[Donda Hopol]], dengan harapan agar ''manghopol'' (memegang teguh atau mengayomi) adik-adiknya.<ref>{{Cite web|url=https://wiki-indonesia.club/wiki/Berkas:Tarombo_dohot_Turiturian_ni_si_Raja_Naipospos.pdf|title=Tarombo dohot Turiturian ni si Raja Naipospos|last=|first=|date=|website=buku tulisan Haran Sibagariang pada tahun 1953, mantan Kepala Negeri Hutaraja|publisher=|language=Batak|access-date=}}</ref>
Raja Naipospos memiliki dua isteri karena ia tidak sabar menunggu keturunan dari isteri I (pertama) boru Pasaribu. Sehingga secara diam-diam ia mengambil isteri II (kedua) yang adalah adik kandung satu bapak dari isteri I (pertama). Tanpa diduga isteri I (pertama) dan II (kedua) sama-sama mengandung.


Isteri pertama lebih dahulu melahirkan putera bagi Raja Naipospos yang kemudian diberi nama [[Donda Hopol]].
Kemudian istri kedua pun melahirkan putra bagi Raja Naipospos dan diberi nama [[Marbun]].


Kemudian isteri kedua pun melahirkan putera bagi Raja Naipospos dan diberi nama [[Marbun]].
Isteri pertama kembali melahirkan 3 (tiga) orang putera lagi bagi Raja Naipospos, yaitu: [[Donda Ujung]], [[Ujung Tinumpak]], dan [[Jamita Mangaraja]].

Isteri pertama kembali melahirkan 3 (tiga) orang putera lagi bagi Raja Naipospos, yaitu: [[Donda Ujung]], [[Ujung Tinumpak]], [[Jamita Mangaraja]].

Putera dari isteri II (kedua) hanyalah Marbun dan dianggap sebagai putera bungsu karena dalam silsilah Batak bahwa keturunan dari isteri yang memberi putera sulung bagi suaminya akan dianggap lebih sulung dan ditulis lebih dahulu kemudian diikuti keturunan isteri lainnya.


Putera dari isteri kedua hanyalah Marbun, namun sejak [[1983]] sebagian kecil keturunan Naipospos berpendapat bahwa Marbun adalah putera sulung. Sesuai dengan adat istiadat [[Batak]], Marbun bukanlah putera sulung, melainkan yang bungsu, karena dilahirkan oleh isteri kedua dan tidak lahir lebih dahulu di antara putera-puteri Raja Naipospos.<ref name=":0">{{Cite web|url=http://tarombo-naipospos.blogspot.com/|title=TAROMBO NAIPOSPOS|last=|first=|date=|website=Kisah Raja Naipospos dan Keturunannya, tulisan Ricardo Parulian Sibagariang|publisher=|access-date=}}</ref>
[[Berkas:Dolok_Imun.JPG|right|thumb|Dolok Imun, Huta Raja - Naipospos]]
Jadi, putera Raja Naipospos adalah sebanyak 5 (lima) orang, yaitu:
Jadi, putera Raja Naipospos adalah sebanyak 5 (lima) orang, yaitu:


# Donda Hopol, yang merupakan cikal-bakal marga [[Sibagariang]].
# Donda Hopol, yang merupakan cikal-bakal marga [[Sibagariang]]
# Donda Ujung, yang merupakan cikal-bakal marga [[Hutauruk]]
# Donda Ujung, yang merupakan cikal-bakal marga [[Hutauruk]]
# Ujung Tinumpak, yang merupakan cikal-bakal marga [[Simanungkalit]]
# Ujung Tinumpak, yang merupakan cikal-bakal marga [[Simanungkalit]]
# Jamita Mangaraja, yang merupakan cikal-bakal marga [[Situmeang]]
# Jamita Mangaraja, yang merupakan cikal-bakal marga [[Situmeang]]
# Marbun, yang merupakan cikal-bakal marga [[Marbun]] Lumban Batu, Marbun Banjar Nahor, Marbun Lumban Gaol
# [[Marbun]], kemudian memiliki 3 (tiga) putera yang merupakan cikal-bakal 3 (tiga) marga, yakni:
##[[Lumban Batu|Marbun Lumban Batu]]
## [[Banjar Nahor|Marbun Banjar Nahor]]
## [[Lumban Gaol|Marbun Lumban Gaol]]


=== Gelar Martuasame ===
[[Dolok Imun]], tepatnya dekat Desa Hutaraja, Kecamatan [[Sipoholon, Tapanuli Utara|Sipoholon]], Kabupaten [[Tapanuli Utara]] sekarang merupakan daerah perkampungan yang pertama kali dibuka oleh Raja Naipospos.
{{utama|Martuasame}}
[[Martuasame]] adalah gelar dari [[Raja Naipospos]].<ref>{{Cite web|url=http://martuasame.blogspot.com/|title=Martuasame adalah julukan (goar tulut) Naipospos|last=|first=|date=|website=tulisan Ricardo Parulian Sibagariang|publisher=|access-date=}}</ref>


Sebuah tempat keramat di pemandian air panas [[Sipoholon, Tapanuli Utara|Sipoholon]] yang bernama '''Sombaon Same''' sangat erat kaitannya dengan gelar Martuasame ini.<ref>{{Cite news|url=https://hutaurukbona.wordpress.com/2010/10/02/67sombaon-same/|title=Sombaon Same|last=|first=|date=|work=|newspaper=HUTAURUK BONA, tulisan Leopold Parulian Sibagariang|language=|access-date=|via=}}</ref>
Dolok Imun sebagai tempat lahir dan dibesarkannya putera-puteri Raja Naipospos dan dari tempat tersebutlah keturunan Raja Naipospos tersebar atau merantau ke daerah lain.


== Sumber dan Pranala Luar ==
=== Dolok Imun ===
{{utama|Dolok Imun}}
* [http://www.naipospos.net/?p=63 '''KISAH RAJA NAIPOSPOS DAN KETURUNANNYA''', tulisan '''Ricardo Parulian Sibagariang''']
[[Dolok Imun|Dolok Imun, Huta Raja]], [[Kecamatan]] [[Sipoholon, Tapanuli Utara|Sipoholon]], [[Kabupaten]] [[Tapanuli Utara]] merupakan daerah perkampungan yang pertama kali dibuka oleh Raja Naipospos.<ref>{{Cite web|url=http://forumnaipospos.blogspot.com|title=FORUM DIALOG TAROMBO NAIPOSPOS|last=|first=|date=|website=website tarombo Naipospos|publisher=|access-date=}}</ref>

Dolok Imun sebagai tempat lahir dan dibesarkannya putra-putri [[Raja Naipospos]] dan dari tempat tersebutlah keturunan Raja Naipospos tersebar atau merantau ke daerah lain.

== Silsilah Naipospos ==
Berikut ini bagan silsilah keturunan Raja Naipospos sesuai dengan penuturan para tetua dan tokoh adat marga-marga keturunan Naipospos yang bermukim di daerah [[Dolok Imun]], [[Huta Raja, Sipoholon, Tapanuli Utara|Hutaraja]], dan [[Sipoholon, Tapanuli Utara|Sipoholon]] sebagai sentral Naipospos.<ref name=":0" />

{{Silsilah_Naipospos}}

== Kontroversi silsilah Naipospos ==

=== Toga Sipoholon ===
{{utama|Toga Sipoholon}}
Penamaan [[Toga Sipoholon]] sering menjadi nama kumpulan yang diidentikkan untuk marga-marga keturunan Raja Naipospos dari istri pertama, yakni: [[Sibagariang]], [[Hutauruk]], [[Simanungkalit]], dan [[Situmeang]]. Versi lain silsilah Naipospos yang berkembang mengatakan bahwa Raja Naipospos memiliki 2 (dua) putera dari 2 (dua) istri. Istri pertama melahirkan satu putera yang dinamai [[Toga Sipoholon|Sipoholon]], dan istri kedua melahirkan satu putra yang diberi nama [[Marbun]].<ref>{{Cite web|url=http://lumbangaol.org/silsilah-naipospos/|title=SILSILAH NAIPOSPOS : Pomparan ni Raja Lumban Gaol|last=|first=|date=|website=lumbangaol.org|publisher=|access-date=|archive-date=2021-10-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20211019065205/http://lumbangaol.org/silsilah-naipospos/|dead-url=yes}}</ref>

Menurut para tetua dan tokoh adat Naipospos khususnya yang bermukim di daerah [[Sipoholon, Tapanuli Utara|Sipoholon]] sendiri menyatakan bahwa [[Toga Sipoholon]] bukanlah nama salah satu putera [[Raja Naipospos]].<ref>{{Cite news|url=https://hutaurukbona.wordpress.com/2010/10/03/apa-benar-naipospos-menurunkan-7-marga/|title=Apa Benar Naipospos Menurunkan 7 Marga?|last=|first=|date=|work=|newspaper=HUTAURUK BONA, tulisan Maridup Hutauruk|language=|access-date=|via=}}</ref> Para tetua tersebut mengatakan bahwa tidaklah benar pendapat yang mengatakan bahwa [[Raja Naipospos]] mempunyai 2 (dua) orang putra, yaitu: [[Toga Sipoholon]] dan [[Toga Marbun]]. Pendapat ini dikatakan muncul sejak tahun [[1921]].<ref>{{Cite web|url=http://toga-sipoholon.blogspot.com/|title=Toga Sipoholon bukanlah putera Naipospos|last=|first=|date=|website=tulisan Ricardo Parulian Sibagariang|publisher=|access-date=}}</ref>

Alasan yang sering dikemukakan para tetua dan tokoh adat Naipospos yang ada di daerah [[Sipoholon, Tapanuli Utara|Sipoholon]], antara lain sebagai berikut.<ref>{{Cite web|url=https://www.facebook.com/toga.sipoholon|title=TOLAK Toga Sipoholon sebagai nama anak Raja Naipospos|last=|first=|date=|website=Halaman Facebook Silsilah Naipospos|publisher=|access-date=}}</ref>

* Belum pernah [[Sipoholon]] dijadikan [[marga]], sedangkan Naipospos dan Marbun dijadikan [[marga]]
* Belum ada yang mengetahui dan dapat menuturkan kisah hidup [[Sipoholon]] secara jelas beserta dengan jejak rekamnya
* Tetua dan tokoh adat Naipospos di [[Dolok Imun|Dolok Imun, Huta Raja]], [[Kecamatan]] [[Sipoholon, Tapanuli Utara|Sipoholon]], sebagai sentral (pusat) Naipospos membantah bahwa Sipoholon adalah putra [[Raja Naipospos]]
* Hingga saat ini, ''Parsadaan Toga Sipoholon'' sebagai kumpulan resmi marga [[Sibagariang]], [[Hutauruk]], [[Simanungkalit]], dan [[Situmeang]], tidak dapat terbentuk di kampung halaman [[Sipoholon, Tapanuli Utara|Sipoholon]], oleh karena ditentang oleh tetua dan tokoh adat Naipospos di Sipoholon, apalagi [[tugu]] Toga Sipoholon tidak pernah ada

=== Putra Sulung ===
Secara historis sesuai dengan yang dituturkan oleh tetua dan tokoh adat Naipospos yang bermukim di [[Dolok Imun]], [[Huta Raja, Sipoholon, Tapanuli Utara|Hutaraja]], dan [[Sipoholon, Tapanuli Utara|Sipoholon]] bahwa yang pertama kali lahir di antara 5 (lima) putra Raja Naipospos adalah [[Donda Hopol]]. Nama ini sengaja diberikan langsung oleh Raja Naipospos kepada putera sulungnya dengan harapan dan doa, semoga dia dapat ''manghopol,'' yang artinya mengayomi adik-adiknya. Donda Hopol inilah yang kemudian mewariskan marga [[Sibagariang]].<ref>{{Cite web|url=http://donda-hopol.blogspot.com/|title=Media Komunikasi Marga Sibagariang|last=|first=|date=|website=website marga Sibagariang|publisher=|access-date=}}</ref>

Namun, bagi kalangan yang meyakini bahwa Raja Naipospos memiliki 2 (dua) putra, sering berselisih paham mengenai siapa yang menjadi putera sulung antara [[Toga Sipoholon|Sipoholon]] atau [[Marbun]]. Karena meskipun Sipoholon lahir dari isteri pertama, tetapi yang diyakini lebih dahulu lahir adalah Marbun.

=== Urutan Keturunan Naipospos ===
Terlepas dari kontroversi jumlah putra kandung Raja Naipospos, penulisan urutan marga-marga keturunan Raja Naipospos sering juga menjadi perdebatan di kalangan keturunan Raja Naipospos. Beberapa kalangan sering kurang terima [[Marbun]] menjadi putera bungsu dengan alasan bahwa [[Situmeang]] adalah yang paling akhir lahir di antara keturunan Raja Naipospos. Sedangkan di lain pihak, sesuai dengan adat-istiadat yang umumnya berlaku di kebanyakan daerah di [[Tanah Batak]] selalu menuliskan urutan keturunan dari istri pertama, kedua, dan seterusnya, jika memiliki istri lebih dari satu orang.<ref>{{Cite web|url=http://sibagariang-sulung.blogspot.com/|title=BUKTI-BUKTI HAK SULUNG SIBAGARIANG|last=|first=|date=|website=Donda Hopol (Sibagariang) adalah putera sulung (siangkangan ni) Raja Naipospos, tulisan Ricardo Parulian Sibagariang|publisher=|access-date=}}</ref>

Persoalan ini sering ditengahi para tetua dan tokoh adat antar marga-marga keturunan Naipospos dengan sebuah ''padan''. Padan adalah sebuah istilah untuk ikatan janji setia dalam tata nilai masyarakat [[Suku Batak|Batak]]. Dalam praktiknya, marga [[Hutauruk]] menjadi selevel dengan marga [[Lumban Batu|Marbun Lumbanbatu]], marga [[Simanungkalit]] menjadi selevel dengan marga [[Banjar Nahor|Marbun Banjarnahor]], dan marga [[Situmeang]] menjadi selevel dengan marga [[Lumban Gaol|Marbun Lumbangaol]]. Maka akibat padan ini, dengan sendirinya marga [[Lumban Batu|Marbun Lumbanbatu]] menjadi abang marga [[Simanungkalit]] dan [[Situmeang]], karena [[Hutauruk]] telah menjadi selevel dengan [[Lumban Batu|Marbun Lumbanbatu]]. Marga [[Situmeang]] dan [[Lumban Gaol|Marbun Lumbangaol]] bersama-sama otomatis menjadi yang bungsu. Sedangkan marga [[Sibagariang]] tetap diperlakukan sebagai yang sulung di antara seluruh marga-marga keturunan Raja Naipospos.<ref>{{Cite news|url=https://hutaurukbona.wordpress.com/2010/10/24/mampukah-keturunan-naipospos-bertutursapa/|title=Mampukah Keturunan Naipospos Bertutursapa?|last=|first=|date=|work=|newspaper=HUTAURUK BONA, tulisan Maridup Hutauruk|language=|access-date=|via=}}</ref>
[[Berkas:Bagan Naipospos.JPG|pus|bingkai|Bagan stratifikasi tutur sapa antar marga keturunan Naipospos berdasarkan janji khusus (padan) yang disepakati]]

== Referensi ==
[[Berkas:Tarombo dohot Turiturian ni si Raja Naipospos.pdf|jmpl|150px|ka|Referensi Tarombo Naipospos]]
<references />

{{Marga Naipospos}}


[[Kategori:Naipospos]]
[[Kategori:Marga Batak]]
[[Kategori:Marga Batak]]
[[Kategori:Marga Batak Toba]]
[[Kategori:Naipospos]]

{{Suku-Batak-stub}}

Revisi terkini sejak 5 September 2024 02.06

Naipospos (Surat Batak: ᯉᯤᯇᯘᯬ᯲ᯇᯘᯬ᯲) adalah salah satu marga Batak Toba yang merupakan keturunan dari Raja Naipospos. Raja Naipospos sendiri memiliki 5 (lima) orang putra yang menurunkan 7 (tujuh) marga. Hal tersebut menyebabkan keturunan Raja Naipospos disebut sebagai Naipospos silima saama pitu marga (keturunan Naipospos lima bersaudara tujuh marga)

Kisah Raja Naipospos dan keturunannya

[sunting | sunting sumber]

Sejarah Naipospos

[sunting | sunting sumber]

Menurut para tetua dan tokoh adat marga-marga keturunan Naipospos yang bermukim di daerah Dolok Imun, Hutaraja, dan Sipoholon sebagai sentral Naipospos, menuturkan bahwa Raja Naipospos mempunyai 5 (lima) orang putra dari 2 (dua) orang istri yang merupakan kakak-beradik (marpariban) boru Pasaribu.[1]

Raja Naipospos tidak sabar menunggu keturunan dari istri pertama boru Pasaribu, sehingga secara diam-diam ia mengambil istri kedua yang adalah adik kandung istri pertama. Tanpa diduga istri pertama dan kedua sama-sama mengandung.

Istri pertama lebih dahulu melahirkan putera bagi Raja Naipospos yang kemudian diberi nama Donda Hopol, dengan harapan agar manghopol (memegang teguh atau mengayomi) adik-adiknya.[2]

Kemudian istri kedua pun melahirkan putra bagi Raja Naipospos dan diberi nama Marbun.

Isteri pertama kembali melahirkan 3 (tiga) orang putera lagi bagi Raja Naipospos, yaitu: Donda Ujung, Ujung Tinumpak, dan Jamita Mangaraja.

Putera dari isteri kedua hanyalah Marbun, namun sejak 1983 sebagian kecil keturunan Naipospos berpendapat bahwa Marbun adalah putera sulung. Sesuai dengan adat istiadat Batak, Marbun bukanlah putera sulung, melainkan yang bungsu, karena dilahirkan oleh isteri kedua dan tidak lahir lebih dahulu di antara putera-puteri Raja Naipospos.[3]

Dolok Imun, Huta Raja - Naipospos

Jadi, putera Raja Naipospos adalah sebanyak 5 (lima) orang, yaitu:

  1. Donda Hopol, yang merupakan cikal-bakal marga Sibagariang
  2. Donda Ujung, yang merupakan cikal-bakal marga Hutauruk
  3. Ujung Tinumpak, yang merupakan cikal-bakal marga Simanungkalit
  4. Jamita Mangaraja, yang merupakan cikal-bakal marga Situmeang
  5. Marbun, kemudian memiliki 3 (tiga) putera yang merupakan cikal-bakal 3 (tiga) marga, yakni:
    1. Marbun Lumban Batu
    2. Marbun Banjar Nahor
    3. Marbun Lumban Gaol

Gelar Martuasame

[sunting | sunting sumber]

Martuasame adalah gelar dari Raja Naipospos.[4]

Sebuah tempat keramat di pemandian air panas Sipoholon yang bernama Sombaon Same sangat erat kaitannya dengan gelar Martuasame ini.[5]

Dolok Imun

[sunting | sunting sumber]

Dolok Imun, Huta Raja, Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara merupakan daerah perkampungan yang pertama kali dibuka oleh Raja Naipospos.[6]

Dolok Imun sebagai tempat lahir dan dibesarkannya putra-putri Raja Naipospos dan dari tempat tersebutlah keturunan Raja Naipospos tersebar atau merantau ke daerah lain.

Silsilah Naipospos

[sunting | sunting sumber]

Berikut ini bagan silsilah keturunan Raja Naipospos sesuai dengan penuturan para tetua dan tokoh adat marga-marga keturunan Naipospos yang bermukim di daerah Dolok Imun, Hutaraja, dan Sipoholon sebagai sentral Naipospos.[3]

 
 
 
 
 
 
 
 
Raja
Naipospos

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Sibagariang
 
Hutauruk
 
Simanungkalit
 
Situmeang
 
Marbun
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Lumban Batu
 
Banjar Nahor
 
Lumban Gaol
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Kontroversi silsilah Naipospos

[sunting | sunting sumber]

Toga Sipoholon

[sunting | sunting sumber]

Penamaan Toga Sipoholon sering menjadi nama kumpulan yang diidentikkan untuk marga-marga keturunan Raja Naipospos dari istri pertama, yakni: Sibagariang, Hutauruk, Simanungkalit, dan Situmeang. Versi lain silsilah Naipospos yang berkembang mengatakan bahwa Raja Naipospos memiliki 2 (dua) putera dari 2 (dua) istri. Istri pertama melahirkan satu putera yang dinamai Sipoholon, dan istri kedua melahirkan satu putra yang diberi nama Marbun.[7]

Menurut para tetua dan tokoh adat Naipospos khususnya yang bermukim di daerah Sipoholon sendiri menyatakan bahwa Toga Sipoholon bukanlah nama salah satu putera Raja Naipospos.[8] Para tetua tersebut mengatakan bahwa tidaklah benar pendapat yang mengatakan bahwa Raja Naipospos mempunyai 2 (dua) orang putra, yaitu: Toga Sipoholon dan Toga Marbun. Pendapat ini dikatakan muncul sejak tahun 1921.[9]

Alasan yang sering dikemukakan para tetua dan tokoh adat Naipospos yang ada di daerah Sipoholon, antara lain sebagai berikut.[10]

Putra Sulung

[sunting | sunting sumber]

Secara historis sesuai dengan yang dituturkan oleh tetua dan tokoh adat Naipospos yang bermukim di Dolok Imun, Hutaraja, dan Sipoholon bahwa yang pertama kali lahir di antara 5 (lima) putra Raja Naipospos adalah Donda Hopol. Nama ini sengaja diberikan langsung oleh Raja Naipospos kepada putera sulungnya dengan harapan dan doa, semoga dia dapat manghopol, yang artinya mengayomi adik-adiknya. Donda Hopol inilah yang kemudian mewariskan marga Sibagariang.[11]

Namun, bagi kalangan yang meyakini bahwa Raja Naipospos memiliki 2 (dua) putra, sering berselisih paham mengenai siapa yang menjadi putera sulung antara Sipoholon atau Marbun. Karena meskipun Sipoholon lahir dari isteri pertama, tetapi yang diyakini lebih dahulu lahir adalah Marbun.

Urutan Keturunan Naipospos

[sunting | sunting sumber]

Terlepas dari kontroversi jumlah putra kandung Raja Naipospos, penulisan urutan marga-marga keturunan Raja Naipospos sering juga menjadi perdebatan di kalangan keturunan Raja Naipospos. Beberapa kalangan sering kurang terima Marbun menjadi putera bungsu dengan alasan bahwa Situmeang adalah yang paling akhir lahir di antara keturunan Raja Naipospos. Sedangkan di lain pihak, sesuai dengan adat-istiadat yang umumnya berlaku di kebanyakan daerah di Tanah Batak selalu menuliskan urutan keturunan dari istri pertama, kedua, dan seterusnya, jika memiliki istri lebih dari satu orang.[12]

Persoalan ini sering ditengahi para tetua dan tokoh adat antar marga-marga keturunan Naipospos dengan sebuah padan. Padan adalah sebuah istilah untuk ikatan janji setia dalam tata nilai masyarakat Batak. Dalam praktiknya, marga Hutauruk menjadi selevel dengan marga Marbun Lumbanbatu, marga Simanungkalit menjadi selevel dengan marga Marbun Banjarnahor, dan marga Situmeang menjadi selevel dengan marga Marbun Lumbangaol. Maka akibat padan ini, dengan sendirinya marga Marbun Lumbanbatu menjadi abang marga Simanungkalit dan Situmeang, karena Hutauruk telah menjadi selevel dengan Marbun Lumbanbatu. Marga Situmeang dan Marbun Lumbangaol bersama-sama otomatis menjadi yang bungsu. Sedangkan marga Sibagariang tetap diperlakukan sebagai yang sulung di antara seluruh marga-marga keturunan Raja Naipospos.[13]

Bagan stratifikasi tutur sapa antar marga keturunan Naipospos berdasarkan janji khusus (padan) yang disepakati

Referensi

[sunting | sunting sumber]
Referensi Tarombo Naipospos
  1. ^ "Si Raja Naipospos". BUKU SAKU MARGA BATAK, tulisan Doangsa P. L. Situmeang tahun 2009. 
  2. ^ "Tarombo dohot Turiturian ni si Raja Naipospos" (PDF). buku tulisan Haran Sibagariang pada tahun 1953, mantan Kepala Negeri Hutaraja (dalam bahasa Batak). 
  3. ^ a b "TAROMBO NAIPOSPOS". Kisah Raja Naipospos dan Keturunannya, tulisan Ricardo Parulian Sibagariang. 
  4. ^ "Martuasame adalah julukan (goar tulut) Naipospos". tulisan Ricardo Parulian Sibagariang. 
  5. ^ "Sombaon Same". HUTAURUK BONA, tulisan Leopold Parulian Sibagariang. 
  6. ^ "FORUM DIALOG TAROMBO NAIPOSPOS". website tarombo Naipospos. 
  7. ^ "SILSILAH NAIPOSPOS : Pomparan ni Raja Lumban Gaol". lumbangaol.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-10-19. 
  8. ^ "Apa Benar Naipospos Menurunkan 7 Marga?". HUTAURUK BONA, tulisan Maridup Hutauruk. 
  9. ^ "Toga Sipoholon bukanlah putera Naipospos". tulisan Ricardo Parulian Sibagariang. 
  10. ^ "TOLAK Toga Sipoholon sebagai nama anak Raja Naipospos". Halaman Facebook Silsilah Naipospos. 
  11. ^ "Media Komunikasi Marga Sibagariang". website marga Sibagariang. 
  12. ^ "BUKTI-BUKTI HAK SULUNG SIBAGARIANG". Donda Hopol (Sibagariang) adalah putera sulung (siangkangan ni) Raja Naipospos, tulisan Ricardo Parulian Sibagariang. 
  13. ^ "Mampukah Keturunan Naipospos Bertutursapa?". HUTAURUK BONA, tulisan Maridup Hutauruk.