Lompat ke isi

Georg Eberhard Rumpf: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Evremonde (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi 'thumbnail|'''Georg Eberhard Rumphius''' 1627 - 1702 '''Georg Eberhard''' (juga '''Everhard'''('''us''')) '''Rumpf''' (juga '''Rumphiu...'
 
k Bio
 
(38 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox person
[[Image:Georg Eberhard Rumpf.jpg|thumbnail|'''Georg Eberhard Rumphius''' 1627 - 1702]]
|name = Georg Eberhard Rumpf
'''Georg Eberhard''' (juga '''Everhard'''('''us''')) '''Rumpf''' (juga '''Rumphius'''; [[Wölfersheim]], [[1627]] - [[Kota Ambon|Ambon]], [[15 Juni]] [[1702]]) adalah seorang [[ahli botani]] asal [[Jerman]] yang bekerja di [[Vereenigde Oostindische Compagnie]] di [[Hindia-Belanda]] (sekarang [[Indonesia]]), dan terkenal akan karyanya ''Herbarium Amboinense''. Julukan untuk ilmuwan ini adalah "peramal buta dari Ambon".
|image = Georg Eberhard Rumpf.jpg
|alt =
|caption =
|birth_name =
|birth_date = [[1627]]
|birth_place = [[Wölfersheim]], [[Grafschaft Solms]]
|death_date = [[15 Juni]] [[1702]]
|death_place = {{negara|belanda}} [[Kota Ambon|Ambon]], [[Hindia Belanda]]
|religion =
|nationality =
|other_names =
|known_for =
|occupation = [[Ahli botani]]
}}


'''Georg Eberhard''' (juga disebut '''Everhard'''('''us''')) '''Rumpf''' (juga '''Rumphius'''; [[Wölfersheim]], [[Grafschaft Solms]] (Lahir di [[Wetteraukreis]], [[Hessen]]) [[1627]] - [[Kota Ambon|Ambon]], [[15 Juni]] [[1702]]) adalah seorang [[ahli botani]] asal [[Jerman]] yang bekerja di [[Vereenigde Oostindische Compagnie]] di [[Hindia Belanda]] (sekarang [[Indonesia]]), dan terkenal akan karyanya ''Herbarium Amboinense''. Julukan untuk ilmuwan ini adalah "ilmuwan buta dari Ambon".
==Kehidupan awal==
Karena terpesona dengan cerita tentang [[Maluku]] sebagai penghasil [[rempah-rempah]], Rumpf mendaftarkan diri sebagai tentara [[VOC]] dan khayalannya tentang Maluku terwujud pada tahun [[1653]] saat armada VOC merapat di Ambon (armada ini juga yang berperang melawan [[Sultan Hasanuddin]] dari [[Kesultanan Makassar|Makassar]] akibat persaingan perdagangan rempah-rempah dari Maluku).


== Kehidupan awal ==
==Karir ilmiah==
Karena terpesona dengan cerita tentang [[Maluku]] sebagai penghasil [[rempah-rempah]], Rumpf mendaftarkan diri sebagai tentara [[VOC]] dan khayalannya tentang Maluku terwujud pada tahun [[1653]] saat armada VOC merapat di Ambon (armada ini juga yang berperang melawan [[Sultan Hasanuddin]] dari [[Kesultanan Gowa|Gowa]] akibat persaingan perdagangan rempah-rempah dari Maluku).
Rumpf tidak lama jadi tentara sebab panggilan jiwanya bukan sebagai militer. Ia meminta dipindahkan ke bagian sipil dan disetujui. Pada tahun [[1656]] Rumpf diangkat sebagai saudagar VOC di Larike, sebuah dusun terpencil di [[Semenanjung Hitu]], pantai utara Ambon. Pada tahun [[1660]], ia menjadi saudagar di Hila. Daripada memperkaya diri dan memperkaya VOC, Rumpf mulai terbuka matanya kepada dunia alam Pulau Ambon. Ia menikahi gadis Ambon dan mulailah mempelajari semua tanaman yang ditemuinya. Rumpf mempunyai ambisi ingin membukukan semua [[flora]] yang ada di [[Pulau Ambon]].

== Karier ilmiah ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het voormalige huis van Rumphius op Ambon TMnr 10017505.jpg|jmpl|300px|ka|Foto rumah Georg Eberhard Rumpf di Ambon yang dipotret pada tahun 1910-an.]]

Rumpf tidak lama jadi tentara sebab panggilan jiwanya bukan sebagai militer. Ia meminta dipindahkan ke bagian sipil dan disetujui. Pada tahun [[1656]], Rumpf diangkat sebagai saudagar VOC di [[Larike, Leihitu Barat, Maluku Tengah|Larike]], sebuah dusun terpencil di [[Semenanjung Hitu]], pantai utara Ambon. Pada tahun [[1660]], ia menjadi saudagar di Hila. Daripada memperkaya diri dan memperkaya VOC, Rumpf mulai terbuka matanya kepada dunia alam Pulau Ambon. Ia menikahi gadis Ambon dan mulailah mempelajari semua tanaman yang ditemuinya. Rumpf mempunyai ambisi ingin membukukan semua [[flora]] yang ada di [[Pulau Ambon]].


Sejak saat itu Rumpf mempelajari, memaparkan, memberi nama dalam [[bahasa Ambon]], [[bahasa Melayu|Melayu]], dan [[bahasa Latin|Latin]] semua tumbuhan yang dipelajarinya. Ia menggambar dengan teliti rupa tanaman yang dipelajarinya, menceritakan faedah khususnya untuk menyembuhkan [[penyakit]] (untuk ini ia banyak mendengarkan cerita penduduk setempat). Anak-isterinya membantunya dengan setia. Rumpf melakukan beberapa eksperimen dengan tanaman untuk benar-benar mengetahui khasiatnya.
Sejak saat itu Rumpf mempelajari, memaparkan, memberi nama dalam [[bahasa Ambon]], [[bahasa Melayu|Melayu]], dan [[bahasa Latin|Latin]] semua tumbuhan yang dipelajarinya. Ia menggambar dengan teliti rupa tanaman yang dipelajarinya, menceritakan faedah khususnya untuk menyembuhkan [[penyakit]] (untuk ini ia banyak mendengarkan cerita penduduk setempat). Anak-isterinya membantunya dengan setia. Rumpf melakukan beberapa eksperimen dengan tanaman untuk benar-benar mengetahui khasiatnya.
Sampai tahun [[1670]], atau sekitar sepuluh tahun setelah Rumpf mempelajari tanaman-tanaman Ambon, ia mulai banyak mengadakan kontak dengan sejumlah [[sarjana]] dari [[Eropa]]. Sejak itu namanya lebih terkenal sebagai "Rumphius" sesuai selera ilmu pengetahuan pada zaman itu ([[Renaisans]]) yang sedang gandrung akan nama-nama Latin atau Yunani.


Sampai tahun [[1670]], atau sekitar sepuluh tahun setelah Rumpf mempelajari tanaman-tanaman Ambon, ia mulai banyak mengadakan kontak dengan sejumlah [[sarjana]] dari [[Eropa]]. Sejak itu namanya lebih terkenal sebagai "Rumphius" sesuai selera ilmu pengetahuan pada zaman itu ([[Renaisans]]) yang sedang gandrung akan nama-nama Latin atau Yunani.
==Kebutaan==

== Kebutaan ==
Tetapi pada tahun itu juga, penglihatan Rumphius mulai kabur akibat [[glaukoma]] yang tak bisa disembuhkan. Akhirnya ia mengalami kebutaan total. Ia dan keluarganya pindah dari Hitu ke Ambon. Dan karier Rumphius tetap dapat dukungan penuh dari [[Batavia]], ia tetap digaji, bahkan diberi [[sekretaris]] dan [[juru gambar]]. Sementara itu, istri dan anaknya tetap membantu Rumphius sepenuh waktu untuk meneruskan karyanya yang telah berlangsung lebih dari sepuluh tahun itu.
Tetapi pada tahun itu juga, penglihatan Rumphius mulai kabur akibat [[glaukoma]] yang tak bisa disembuhkan. Akhirnya ia mengalami kebutaan total. Ia dan keluarganya pindah dari Hitu ke Ambon. Dan karier Rumphius tetap dapat dukungan penuh dari [[Batavia]], ia tetap digaji, bahkan diberi [[sekretaris]] dan [[juru gambar]]. Sementara itu, istri dan anaknya tetap membantu Rumphius sepenuh waktu untuk meneruskan karyanya yang telah berlangsung lebih dari sepuluh tahun itu.


Setelah buta bahkan Rumphius menambah pengamatannya akan semua jenis kerang yang ada di perairan Ambon. Ia tetap mendengarkan cerita-cerita penduduk tentang kerang-kerang itu lalu mendiktekan kepada anaknya atau juru tulisnya untuk menuliskannya. Ia meraba, mencium, dan mendengar - itulah senjata-sejata untuk deskripsinya. Rumphius makin mencintai alam Ambon sungguhpun ia buta.
Setelah buta bahkan Rumphius menambah pengamatannya akan semua jenis kerang yang ada di perairan Ambon. Ia tetap mendengarkan cerita-cerita penduduk tentang kerang-kerang itu lalu mendiktekan kepada anaknya atau juru tulisnya untuk menuliskannya. Ia meraba, mencium, dan mendengar - itulah senjata-sejata untuk deskripsinya. Rumphius makin mencintai alam Ambon sungguhpun ia buta.


== Gempa Ambon 1674 ==
==Musibah==
Namun, bencana datang lagi. Gempa dahsyat melanda Ambon pada tanggal [[17 Februari]] [[1674]]. Gempa ini menewaskan orang-orang yang paling dicintainya : isterinya dan anaknya - dua orang yang setara dengan dia sendiri, penunjuk jalan yang setia akan keajaiban Ambon. Gempa ini juga menewaskan sebanyak 2.322 penduduk Ambon. Meskipun demikian, dalam tahun itu juga, Rumphius berhasil menerbitkan buku pertama tentang sejarah alam Ambon, berjudul ''Sejarah dan Geografi Pulau Ambon''. Sayang, buku ini tetap terkunci rapat di kantor VOC di Ambon sebab VOC takut bila buku ini tersebar akan menguntungkan pesaing-pesaing VOC. Di kemudian hari, setelah Rumphius tiada, buku ini ditemukan seorang [[pendeta]] bernama [[François Valentijn]] dan menerbitkannya atas namanya sendiri.
Gempa dahsyat melanda Ambon disusul tsunami dari Laut Banda pada tanggal [[17 Februari]] [[1674]]. Gempa dan tsunami tertua di Indonesia yang tercatat dengan detail. Gempa ini menewaskan orang-orang yang dicintainya: isterinya dan anaknya - dua orang yang setara dengan dia sendiri, penunjuk jalan yang setia akan keajaiban Ambon. Gempa ini juga menewaskan sebanyak 2.322 penduduk Ambon. Meskipun demikian, dalam tahun itu juga, Rumphius berhasil menerbitkan buku pertama tentang sejarah alam Ambon, berjudul ''Sejarah dan Geografi Pulau Ambon''. Sayang, buku ini tetap terkunci rapat di kantor VOC di Ambon sebab VOC takut bila buku ini tersebar akan menguntungkan pesaing-pesaing VOC. Di kemudian hari, setelah Rumphius tiada, buku ini ditemukan seorang [[pendeta]] bernama [[François Valentijn]] dan menerbitkannya atas namanya sendiri.
Pada tanggal [[11 Januari]] [[1687]] bencana ketiga menimpa Rumphius dan kota Ambon. Kota Ambon
dilanda [[kebakaran]]. Api menghanguskan gambar-gambar untuk bukunya tentang tumbuhan, menghanguskan konsep naskah tentang kerang, dan juga menghanguskan koleksi tumbuhan dan kerang yang lebih dari 15 tahun dikumpulkan Rumphius. Untunglah naskah tentang tumbuhan Ambon bisa diselamatkan. Dan untunglah VOC tetap mendukung Rumphius dengan membantunya menugaskan juru tulis dan juru gambar untuk menulis dan menggambar ulang semua dokumen yang telah hangus terbakar.


{{quote|''"Tanggal 17 Februari 1674, Sabtu malam, sekitar 07:30, di bawah bulan yang indah dan cuaca tenang, seluruh provinsi kami –yaitu Leytimor, Hitu, Nusatelo, Seram, Buro, Manipa, Amblau, Kelang, Bonoa, Honimoa, Nusalaut, Oma dan tempat-tempat lain yang berdekatan, meskipun terutama dua yang pertama disebutkan– menjadi sasaran guncangan mengerikan yang diyakini kebanyakan orang bahwa Hari Penghakiman telah datang."'' tulis Rumphius dalam ''Herbarium Amboinense''<ref name=Historia/>}}
==Penerbitan karya==
Tahun [[1690]] mahakarya Rumphius pun selesai, dua belas jilid banyaknya, sebuah karya raksasa yang disusun selama lebih dari 20 tahun dengan berbagai suka dan duka. Rumphius mengirimkan karyanya kepada [[Daftar Penguasa Hindia-Belanda|Gubernur Jenderal VOC]] di Batavia. Karyanya baru diteruskan ke [[Belanda]] pada tahun [[1697]] setelah selama 7 tahun disalin di Batavia oleh Gubernur Jenderal [[Johannes Camphuys]], seorang pencinta alam Indonesia juga. Sayangnya, karya Rumphius ini tersimpan selama 44 tahun di arsip VOC di Belanda dengan alasan keamanan. Maka, tersusullah karya Rumphius ini oleh ''[[Systema Naturae]]'' karya [[Carolus Linnaeus]], [[biolog]] [[Swedia]], yang menerbitkan karyanya pada tahun [[1740]] dan memperkenalkan [[tatanama binomial]]. Padahal, Rumphius dari Ambon telah menemukan sistem penamaan itu 50 tahun lebih awal.
Pada tahun [[1699]], Rumphius masih mengeluarkan sebuah buku berjudul ''Kotak Keajaiban Pulau Ambon'' yang membahas kerang-kerang di perairan Ambon. Bukunya ini bernasib lebih baik daripada buku-buku sebelumnya. Rumphius tak mengirimkan buku ini kepada pejabat-pejabat VOC, tetapi mengirimkannya langsung kepada seorang sahabatnya di Belanda dan menerbitkannya pada tahun [[1705]]. Tetapi, Rumphius tidak melihat satu bukunya pun terbit, sebab ia meninggal di Ambon pada tahun 1702.


Hari itu, suasananya tengah meriah karena orang mengikuti perayaan Tahun Baru Tionghoa. Gempa mengakibatkan 75 bangunan milik orang Tionghoa, ambruk. Korban jiwa mencapai 79 orang, termasuk istri dan anak perempuan Rumphius, janda sekretaris Johannes Bastinck, serta empat orang Eropa. Sedangkan 35 orang luka serius di lengan, kaki, dan kepala.<ref name=Historia>{{Cite web|url=http://historia.id/kuno/articles/tsunami-dahsyat-menerjang-ambon-6l72A|title=Tsunami Dahsyat Menerjang Ambon|website=Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia|language=en|access-date=2019-02-14|archive-date=2023-03-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20230329004656/https://historia.id/kuno/articles/tsunami-dahsyat-menerjang-ambon-6l72A|dead-url=no}}</ref>
==Sumber==

Gempa kemudian disusul oleh tsunami dahsyat di Laut Banda. Ini adalah megatsunami yang sampai sekarang belum ada tandingannya di Indonesia karena tinggi gelombang mencapai 80 meter. “Tsunami ini menyapu hampir seluruh pulau dan menyebabkan lebih dari 2.000 orang meninggal,” kata Edward A. Bryant, peneliti dari Universitas Wollongong, Australia, dikutip Gatra, 5 Juli 2006.

== Kebakaran Kota Ambon 1687 ==
Pada tanggal [[11 Januari]] [[1687]], bencana ketiga menimpa Rumphius dan kota Ambon. Kota Ambon dilanda [[kebakaran]]. Api menghanguskan gambar-gambar untuk bukunya tentang tumbuhan, menghanguskan konsep naskah tentang kerang, dan juga menghanguskan koleksi tumbuhan dan kerang yang lebih dari 15 tahun dikumpulkan Rumphius. Untunglah naskah tentang tumbuhan Ambon bisa diselamatkan. Dan untunglah VOC tetap mendukung Rumphius dengan membantunya menugaskan juru tulis dan juru gambar untuk menulis dan menggambar ulang semua dokumen yang telah hangus terbakar.

== Penerbitan karya ==
Pakar botani ini menulis ''Herbarium Amboinense''<ref>{{Cite news|url=https://tirto.id/ilmuwan-buta-dari-ambon-yang-mengalahkan-nasib-buruk-cop2|title=Ilmuwan Buta dari Ambon yang Mengalahkan Nasib Buruk|last=Anugrah|first=Dea|work=[[Tirto|Tirto.id]]|language=id|access-date=2018-01-04|archive-date=2021-01-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20210131090500/https://tirto.id/ilmuwan-buta-dari-ambon-yang-mengalahkan-nasib-buruk-cop2|dead-url=no}}</ref> atau ''Kitab Jamu-jamuan Ambon'' (1741) dan ''D'Amboinsche Rariteitkamer'' alias ''Kotak Keajaiban Pulau Ambon'' (1705), masing-masing tentang spesies tumbuh-tumbuhan dan kerang-kerangan di kepulauan Maluku.

Pada tahun [[1690]], mahakarya Rumphius pun selesai sebanyak dua belas jilid. Karya besar yang disusun selama lebih dari 20 tahun. Rumphius mengirimkan karyanya kepada [[Daftar Penguasa Hindia Belanda|Gubernur Jenderal VOC]] di Batavia. Karyanya baru diteruskan ke [[Belanda]] pada tahun [[1697]] setelah selama 7 tahun disalin di Batavia oleh Gubernur Jenderal [[Johannes Camphuys]], pencinta alam Indonesia. Sayangnya, karya Rumphius ini tersimpan selama 44 tahun di arsip VOC di Belanda dengan alasan keamanan. Maka, tersusullah karya Rumphius ini oleh ''[[Systema Naturae]]'' karya [[Carolus Linnaeus]], [[biolog]] [[Swedia]], yang menerbitkan karyanya pada tahun [[1740]] dan memperkenalkan [[tatanama binomial]]. Padahal, Rumphius dari Ambon telah menemukan sistem penamaan itu 50 tahun lebih awal.

Pada tahun [[1699]], Rumphius masih mengeluarkan sebuah buku berjudul ''Kotak Keajaiban Pulau Ambon'' yang membahas kerang-kerang di perairan Ambon. Bukunya ini bernasib lebih baik daripada buku-buku sebelumnya. Rumphius tak mengirimkan buku ini kepada pejabat-pejabat VOC, tetapi mengirimkannya langsung kepada seorang sahabatnya di Belanda dan menerbitkannya pada tahun [[1705]]. Tetapi, Rumphius tidak melihat satu bukunya pun terbit, sebab ia meninggal di Ambon pada tahun 1702.

== Referensi ==
{{reflist}}

== Bacaan lanjutan ==
* [[Rob Nieuwenhuys|Nieuwenhuys R]]. [[1972]]. ''Oost-Indische spiegel''
* [[Rob Nieuwenhuys|Nieuwenhuys R]]. [[1972]]. ''Oost-Indische spiegel''


{{lifetime|1627|1702|}}
{{commonscat|Georg Eberhard Rumphius}}


{{Authority control}}
{{DEFAULTSORT:Rumpf, Georg Eberhard}}
[[kategori:Kelahiran 1627]]
[[kategori:Kematian 1702]]
[[Category:Ilmuwan Jerman]]
[[Category:Ilmuwan Belanda]]
[[Category:Tokoh militer Belanda]]


[[de:Georg Eberhard Rumpf]]
{{DEFAULTSORT:Rumpf, Georg Eberhard}}
[[Kategori:Ilmuwan Jerman]]
[[en:Georg Eberhard Rumphius]]
[[Kategori:Biologiwan Jerman]]
[[es:Georg Eberhard Rumphius]]
[[Kategori:Ilmuwan Belanda]]
[[fr:Georg Everhard Rumphius]]
[[Kategori:Tokoh militer Belanda]]
[[nl:Georg Everhard Rumphius]]
[[pt:Georg Everhard Rumphius]]

Revisi terkini sejak 12 September 2024 05.16

Georg Eberhard Rumpf
Lahir1627
Wölfersheim, Grafschaft Solms
Meninggal15 Juni 1702
Belanda Ambon, Hindia Belanda
PekerjaanAhli botani

Georg Eberhard (juga disebut Everhard(us)) Rumpf (juga Rumphius; Wölfersheim, Grafschaft Solms (Lahir di Wetteraukreis, Hessen) 1627 - Ambon, 15 Juni 1702) adalah seorang ahli botani asal Jerman yang bekerja di Vereenigde Oostindische Compagnie di Hindia Belanda (sekarang Indonesia), dan terkenal akan karyanya Herbarium Amboinense. Julukan untuk ilmuwan ini adalah "ilmuwan buta dari Ambon".

Kehidupan awal

[sunting | sunting sumber]

Karena terpesona dengan cerita tentang Maluku sebagai penghasil rempah-rempah, Rumpf mendaftarkan diri sebagai tentara VOC dan khayalannya tentang Maluku terwujud pada tahun 1653 saat armada VOC merapat di Ambon (armada ini juga yang berperang melawan Sultan Hasanuddin dari Gowa akibat persaingan perdagangan rempah-rempah dari Maluku).

Karier ilmiah

[sunting | sunting sumber]
Foto rumah Georg Eberhard Rumpf di Ambon yang dipotret pada tahun 1910-an.

Rumpf tidak lama jadi tentara sebab panggilan jiwanya bukan sebagai militer. Ia meminta dipindahkan ke bagian sipil dan disetujui. Pada tahun 1656, Rumpf diangkat sebagai saudagar VOC di Larike, sebuah dusun terpencil di Semenanjung Hitu, pantai utara Ambon. Pada tahun 1660, ia menjadi saudagar di Hila. Daripada memperkaya diri dan memperkaya VOC, Rumpf mulai terbuka matanya kepada dunia alam Pulau Ambon. Ia menikahi gadis Ambon dan mulailah mempelajari semua tanaman yang ditemuinya. Rumpf mempunyai ambisi ingin membukukan semua flora yang ada di Pulau Ambon.

Sejak saat itu Rumpf mempelajari, memaparkan, memberi nama dalam bahasa Ambon, Melayu, dan Latin semua tumbuhan yang dipelajarinya. Ia menggambar dengan teliti rupa tanaman yang dipelajarinya, menceritakan faedah khususnya untuk menyembuhkan penyakit (untuk ini ia banyak mendengarkan cerita penduduk setempat). Anak-isterinya membantunya dengan setia. Rumpf melakukan beberapa eksperimen dengan tanaman untuk benar-benar mengetahui khasiatnya.

Sampai tahun 1670, atau sekitar sepuluh tahun setelah Rumpf mempelajari tanaman-tanaman Ambon, ia mulai banyak mengadakan kontak dengan sejumlah sarjana dari Eropa. Sejak itu namanya lebih terkenal sebagai "Rumphius" sesuai selera ilmu pengetahuan pada zaman itu (Renaisans) yang sedang gandrung akan nama-nama Latin atau Yunani.

Tetapi pada tahun itu juga, penglihatan Rumphius mulai kabur akibat glaukoma yang tak bisa disembuhkan. Akhirnya ia mengalami kebutaan total. Ia dan keluarganya pindah dari Hitu ke Ambon. Dan karier Rumphius tetap dapat dukungan penuh dari Batavia, ia tetap digaji, bahkan diberi sekretaris dan juru gambar. Sementara itu, istri dan anaknya tetap membantu Rumphius sepenuh waktu untuk meneruskan karyanya yang telah berlangsung lebih dari sepuluh tahun itu.

Setelah buta bahkan Rumphius menambah pengamatannya akan semua jenis kerang yang ada di perairan Ambon. Ia tetap mendengarkan cerita-cerita penduduk tentang kerang-kerang itu lalu mendiktekan kepada anaknya atau juru tulisnya untuk menuliskannya. Ia meraba, mencium, dan mendengar - itulah senjata-sejata untuk deskripsinya. Rumphius makin mencintai alam Ambon sungguhpun ia buta.

Gempa Ambon 1674

[sunting | sunting sumber]

Gempa dahsyat melanda Ambon disusul tsunami dari Laut Banda pada tanggal 17 Februari 1674. Gempa dan tsunami tertua di Indonesia yang tercatat dengan detail. Gempa ini menewaskan orang-orang yang dicintainya: isterinya dan anaknya - dua orang yang setara dengan dia sendiri, penunjuk jalan yang setia akan keajaiban Ambon. Gempa ini juga menewaskan sebanyak 2.322 penduduk Ambon. Meskipun demikian, dalam tahun itu juga, Rumphius berhasil menerbitkan buku pertama tentang sejarah alam Ambon, berjudul Sejarah dan Geografi Pulau Ambon. Sayang, buku ini tetap terkunci rapat di kantor VOC di Ambon sebab VOC takut bila buku ini tersebar akan menguntungkan pesaing-pesaing VOC. Di kemudian hari, setelah Rumphius tiada, buku ini ditemukan seorang pendeta bernama François Valentijn dan menerbitkannya atas namanya sendiri.

"Tanggal 17 Februari 1674, Sabtu malam, sekitar 07:30, di bawah bulan yang indah dan cuaca tenang, seluruh provinsi kami –yaitu Leytimor, Hitu, Nusatelo, Seram, Buro, Manipa, Amblau, Kelang, Bonoa, Honimoa, Nusalaut, Oma dan tempat-tempat lain yang berdekatan, meskipun terutama dua yang pertama disebutkan– menjadi sasaran guncangan mengerikan yang diyakini kebanyakan orang bahwa Hari Penghakiman telah datang." tulis Rumphius dalam Herbarium Amboinense[1]

Hari itu, suasananya tengah meriah karena orang mengikuti perayaan Tahun Baru Tionghoa. Gempa mengakibatkan 75 bangunan milik orang Tionghoa, ambruk. Korban jiwa mencapai 79 orang, termasuk istri dan anak perempuan Rumphius, janda sekretaris Johannes Bastinck, serta empat orang Eropa. Sedangkan 35 orang luka serius di lengan, kaki, dan kepala.[1]

Gempa kemudian disusul oleh tsunami dahsyat di Laut Banda. Ini adalah megatsunami yang sampai sekarang belum ada tandingannya di Indonesia karena tinggi gelombang mencapai 80 meter. “Tsunami ini menyapu hampir seluruh pulau dan menyebabkan lebih dari 2.000 orang meninggal,” kata Edward A. Bryant, peneliti dari Universitas Wollongong, Australia, dikutip Gatra, 5 Juli 2006.

Kebakaran Kota Ambon 1687

[sunting | sunting sumber]

Pada tanggal 11 Januari 1687, bencana ketiga menimpa Rumphius dan kota Ambon. Kota Ambon dilanda kebakaran. Api menghanguskan gambar-gambar untuk bukunya tentang tumbuhan, menghanguskan konsep naskah tentang kerang, dan juga menghanguskan koleksi tumbuhan dan kerang yang lebih dari 15 tahun dikumpulkan Rumphius. Untunglah naskah tentang tumbuhan Ambon bisa diselamatkan. Dan untunglah VOC tetap mendukung Rumphius dengan membantunya menugaskan juru tulis dan juru gambar untuk menulis dan menggambar ulang semua dokumen yang telah hangus terbakar.

Penerbitan karya

[sunting | sunting sumber]

Pakar botani ini menulis Herbarium Amboinense[2] atau Kitab Jamu-jamuan Ambon (1741) dan D'Amboinsche Rariteitkamer alias Kotak Keajaiban Pulau Ambon (1705), masing-masing tentang spesies tumbuh-tumbuhan dan kerang-kerangan di kepulauan Maluku.

Pada tahun 1690, mahakarya Rumphius pun selesai sebanyak dua belas jilid. Karya besar yang disusun selama lebih dari 20 tahun. Rumphius mengirimkan karyanya kepada Gubernur Jenderal VOC di Batavia. Karyanya baru diteruskan ke Belanda pada tahun 1697 setelah selama 7 tahun disalin di Batavia oleh Gubernur Jenderal Johannes Camphuys, pencinta alam Indonesia. Sayangnya, karya Rumphius ini tersimpan selama 44 tahun di arsip VOC di Belanda dengan alasan keamanan. Maka, tersusullah karya Rumphius ini oleh Systema Naturae karya Carolus Linnaeus, biolog Swedia, yang menerbitkan karyanya pada tahun 1740 dan memperkenalkan tatanama binomial. Padahal, Rumphius dari Ambon telah menemukan sistem penamaan itu 50 tahun lebih awal.

Pada tahun 1699, Rumphius masih mengeluarkan sebuah buku berjudul Kotak Keajaiban Pulau Ambon yang membahas kerang-kerang di perairan Ambon. Bukunya ini bernasib lebih baik daripada buku-buku sebelumnya. Rumphius tak mengirimkan buku ini kepada pejabat-pejabat VOC, tetapi mengirimkannya langsung kepada seorang sahabatnya di Belanda dan menerbitkannya pada tahun 1705. Tetapi, Rumphius tidak melihat satu bukunya pun terbit, sebab ia meninggal di Ambon pada tahun 1702.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b "Tsunami Dahsyat Menerjang Ambon". Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-29. Diakses tanggal 2019-02-14. 
  2. ^ Anugrah, Dea. "Ilmuwan Buta dari Ambon yang Mengalahkan Nasib Buruk". Tirto.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-31. Diakses tanggal 2018-01-04. 

Bacaan lanjutan

[sunting | sunting sumber]