Rujak kuah pindang: Perbedaan antara revisi
Santikaandi (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Dian (WMID) (bicara | kontrib) |
||
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 2: | Baris 2: | ||
'''Rujak Kuah Pindang''' adalah salah satu jenis [[rujak]] khas dan populer di [[Bali]]. Rujak ini berisi kombinasi dari beberapa [[buah|buah-buahan]] segar yang hampir mirip dengan [[rujak]] manis atau [[rujak]] [[gula]]. Contoh buah yang digunakan mirip dengan rujak gula seperti [[mangga]], [[bengkuang]], [[pepaya]], [[nanas]], [[kedondong]], [[mentimun]], [[belimbing]], dan lain-lain. Buah-buahan ini dikupas kemudian dipotong kecil-kecil. Namun, yang membedakannya dengan rujak biasa adalah pelengkapnya, yakni [[kaldu]] yang terbuat dari [[ikan]], [[garam]], [[terasi]], dan [[cabai]]. Semua bahan pelengkap itu digiling sampai lembut dan menjadi kaldu. Ketika pembuatan rujak ini tidak diberikan air lagi karena akan dicampur kuah pindang (kaldu ikan pindang) tersebut. |
'''Rujak Kuah Pindang''' adalah salah satu jenis [[rujak]] khas dan populer di [[Bali]]. Rujak ini berisi kombinasi dari beberapa [[buah|buah-buahan]] segar yang hampir mirip dengan [[rujak]] manis atau [[rujak]] [[gula]]. Contoh buah yang digunakan mirip dengan rujak gula seperti [[mangga]], [[bengkuang]], [[pepaya]], [[nanas]], [[kedondong]], [[mentimun]], [[belimbing]], dan lain-lain. Buah-buahan ini dikupas kemudian dipotong kecil-kecil. Namun, yang membedakannya dengan rujak biasa adalah pelengkapnya, yakni [[kaldu]] yang terbuat dari [[ikan]], [[garam]], [[terasi]], dan [[cabai]]. Semua bahan pelengkap itu digiling sampai lembut dan menjadi kaldu. Ketika pembuatan rujak ini tidak diberikan air lagi karena akan dicampur kuah pindang (kaldu ikan pindang) tersebut. |
||
== |
== Pembuatan == |
||
Pertama-tama [[cabai]] |
Pertama-tama [[cabai]], [[terasi]], dan [[garam]] diulek atau digiling hingga halus. Setelah halus, lalu kuah pindang dimasukkan. Kemudian kuah pindang diaduk agar bumbu yang telah diulek halus tercampur merata dengan kuah pindang. Lalu buah-buahan yang akan dicampur dipotong kecil-kecil. Penyelesaian terakhir adalah buah diaduk agar bumbu kuah pindang meresap. Biasanya rujak ini disajikan di mangkuk atau piring. |
||
Terkadang rujak ini juga dibuat dengan mencampur [[Gula|gula pasir]] (bukan [[gula aren]]) sehingga terasa lebih enak karena kaldu ikannya tidak akan terlalu amis. Varian tersebut biasa disebut '''Rujak Kuah Pindang Gula'''. |
Terkadang rujak ini juga dibuat dengan mencampur [[Gula|gula pasir]] (bukan [[gula aren]]) sehingga terasa lebih enak karena kaldu ikannya tidak akan terlalu amis. Varian tersebut biasa disebut '''Rujak Kuah Pindang Gula'''. |
||
== Lihat pula == |
== Lihat pula == |
||
Baris 14: | Baris 13: | ||
[[Kategori:Hidangan Bali]] |
[[Kategori:Hidangan Bali]] |
||
[[Kategori:Hidangan Indonesia]] |
[[Kategori:Hidangan Indonesia]] |
||
[[Kategori:Rujak]] |
[[Kategori:Rujak|K]] |
Revisi terkini sejak 11 September 2024 12.05
Rujak Kuah Pindang adalah salah satu jenis rujak khas dan populer di Bali. Rujak ini berisi kombinasi dari beberapa buah-buahan segar yang hampir mirip dengan rujak manis atau rujak gula. Contoh buah yang digunakan mirip dengan rujak gula seperti mangga, bengkuang, pepaya, nanas, kedondong, mentimun, belimbing, dan lain-lain. Buah-buahan ini dikupas kemudian dipotong kecil-kecil. Namun, yang membedakannya dengan rujak biasa adalah pelengkapnya, yakni kaldu yang terbuat dari ikan, garam, terasi, dan cabai. Semua bahan pelengkap itu digiling sampai lembut dan menjadi kaldu. Ketika pembuatan rujak ini tidak diberikan air lagi karena akan dicampur kuah pindang (kaldu ikan pindang) tersebut.
Pembuatan
[sunting | sunting sumber]Pertama-tama cabai, terasi, dan garam diulek atau digiling hingga halus. Setelah halus, lalu kuah pindang dimasukkan. Kemudian kuah pindang diaduk agar bumbu yang telah diulek halus tercampur merata dengan kuah pindang. Lalu buah-buahan yang akan dicampur dipotong kecil-kecil. Penyelesaian terakhir adalah buah diaduk agar bumbu kuah pindang meresap. Biasanya rujak ini disajikan di mangkuk atau piring.
Terkadang rujak ini juga dibuat dengan mencampur gula pasir (bukan gula aren) sehingga terasa lebih enak karena kaldu ikannya tidak akan terlalu amis. Varian tersebut biasa disebut Rujak Kuah Pindang Gula.