Lompat ke isi

Izrail: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
←Mengalihkan ke Azrael
Tag: Pengalihan baru Suntingan visualeditor-wikitext
 
(7 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
#ALIH[[Azrael]]
{{Under construction}}
{{short description|Malaikat dalam beberapa agama Ibrahim; sering diidentikkan dengan malaikat pencabut nyawa}}
{{other uses}}
{{distinguish|text=[[Azazel]], malaikat jatuh, atau [[Azazil]], dalam tradisi Islam nama Iblis sebelum kejatuhannya}}
{{Infobox
| above = {{nobold|{{Script/Hebrew|עֲזַרְאֵל}}}}<br/>{{nobold|{{Script/Arabic|عزرائيل}}}}
| image = [[File:Evelyn De Morgan - Angel of Death.jpg|250px|]]
| caption = Penggambaran Malaikat Maut (biasanya diasosiasikan dengan Azrael), oleh [[Evelyn De Morgan]], 1881<ref>Smith, Elise Lawton. 2002. ''Evelyn Pickering De Morgan and the Allegorical Body''. Fairleigh Dickinson University Press. {{ISBN|9780838638835}}. p. 153–54.</ref>
| header5 =
| header1 = Malaikat Maut
| label2 = Agama yang terkait
| headerstyle = background:lightgrey
| data2 = [[Islam]] dan [[Agama Yahudi|Yudaisme]]
| label3 = Atribut
| data3 = [[Malaikat Agung]]; [[psikopomp]]; sayap; jubah hitam
| label4 = Asosiasi
| data4 = [[Jibril#Islam|Jibrāʾīl]], [[Mikhael (archangel)#Dalam tradisi al-Qur'an dan Islam|Mīkāʾīl]], dan [[Israfil|Isrāfīl]] (dalam Islam)
| label5 = Ejaan alternatif
| data5 = * ʿĂzarʾēl
* ʿAzrāʾīl
* ʿIzrāʾīl
* Ajrā-īl
* Ezrā’ël
| label6 = Penampilan dalam teks
| data6 = * [[al-Quran]] (''[[Surah As-Sajdah|Surah as-Sajdah]]'')
* [[Bible]] (''[[Kiamat Petrus]]'')
| title = Izrael
}}
'''Izrail''' ({{IPAc-en|ˈ|æ|z|r|i|ə|l}}; {{Lang-he|עֲזַרְאֵל|translit= ʿǍzarʾēl}}, {{lit|Tuhan telah membantu}};<ref>{{Cite web |title=Strong's Hebrew Concordance - 5832. Azarel |url=https://biblehub.com/hebrew/5832.htm}}</ref> {{Lang-ar|عزرائيل|translit= ʿAzrāʾīl ''atau'' ʿIzrāʾīl}}) adalah [[Malaikat#Agama Abrahamik|malaikat maut]] dalam budaya populer [[Agama Abrahamik|agama-agama Abrahamik]], diantaranya adalah [[Islam]] dan [[Kristen|Kristen]].<ref>[https://www.britannica.com/topic/Azrael "Azrael"]. ''[[Encyclopædia Britannica]]''. [1998] 2020.</ref>

Sehubungan dengan konsep serupa dari makhluk seperti itu, Azrael memegang peran baik sebagai malaikat kematian [[Tuhan dalam agama Abrahamik|Tuhan]]; dia bertindak sebagai [[psikopomp]], yang bertanggung jawab untuk mengangkut jiwa orang yang telah meninggal dunia.<ref>[[Gustav Davidson|Davidson, Gustav]]. 1968. "Longfellow's Angels". ''[[Prairie Schooner]]'' 42(3):235–43. {{JSTOR|40630837}}.</ref> Dalam Islam, dia dikatakan memegang gulungan tentang nasib manusia, mencatat dan menghapus nama mereka saat lahir dan mati, mirip dengan peran {{lang|he|Malakh ha-Maveth}} (Malaikat Maut) dalam Yudaisme.<ref name=":0">{{citation|last1=Hastings|first1=James|title=Encyclopedia of Religion and Ethics Part 3|year= 2003 |publisher= Kessinger Publishing|isbn= 0-7661-3671-X|last2= Selbie|first2= John A.|page= 617}}</ref><ref name="BF">Hamilton, Michelle M. 2014. ''Beyond Faith: Belief, Morality and Memory in a Fifteenth-Century Judeo-Iberian Manuscript''. Leiden: Brill. {{ISBN|9789004282735}}.</ref>{{Rp|234}}

Bergantung pada perspektif dan ajaran dari berbagai agama di mana dia menjadi sosoknya, dia juga dapat digambarkan sebagai penduduk [[Surga Ketiga]], salah satu [[Surga#Agama Abrahamik|tingkatan surga]] dalam Yudaisme dan Islam.<ref name="DoA">
[[Gustav Davidson|Davidson, Gustav]]. [1967] 1971. [https://books.google.com/books?id=kGXelGEMdWgC&pg=PA64 "A § Azrael"]. Pp. 64–65 in ''A Dictionary of Angels, Including the Fallen Angels''. New York: Free Press. {{ISBN|9780029070505}}.
</ref> Dalam Islam, dia adalah salah satu dari empat [[malaikat]], dan diidentifikasi oleh [[al-Quran]] sebagai {{transl|ar|Malakul Maūt}} ({{Lang-ar|ملاك الموت|lit= malaikat maut|label= none}}), yang sesuai dengan istilah bahasa Ibrani {{transl|he|Mal'akh ha-Maweth}} ({{Lang-he|מלאך המוות|label= none}}) dalam [[literatur Rabinik]]. Dalam bahasa Ibrani, kata ''Azrael'' yang merujuk kepada Izrail diterjemahkan menjadi "Malaikat Tuhan" atau "Bantuan dari Tuhan". <ref name="DoA" />

== Etimologi dan tempat dalam Yudaisme ==
[[Alkitab Ibrani]] tidak menyebutkan malaikat bernama Azrael, juga tidak muncul dalam [[literatur Rabinik]] dari [[Talmud|Talmud]] atau [[Midras]]. Tidak ada malaikat yang diperlakukan sebagai kanonik dalam [[Yahudi Rabinik]] tradisional. Namun seorang malaikat dengan nama yang mirip, {{transl|he|Azriel}} ({{lang|he|עזריאל}}), disebutkan dalam literatur Kabbalistik, seperti [[Zohar]].

Meskipun tidak ada sosok seperti itu dalam Yudaisme, nama "Azrael" menunjukkan sebuah [[bahasa Ibrani|Ibrani]] [[nama teoforik|teoforik]] {{lang|he|עזראל}}, artinya "orang yang ditolong Tuhan". Bukti [[Arkeologi|Arkeologi]] yang ditemukan di permukiman Yahudi di [[Mesopotamia]] menegaskan bahwa itu memang pernah digunakan pada [[mangkuk mantera]] yang berbahasa [[Bahasa Aram|Aram]] dari abad ke-7.<ref> C.D. Isbell, Corpus of the Aramaic Incantation Bowls, Missoula: Scholars Press, 1975, §12:14 and 41:7, pp. 44 and 98</ref><ref>J. Naveh and S. Shaked, Amulets and Magic Bowls: Aramaic Incantations of Late Antiquity, Jerusalem: Magnes Press, 1985, §1:13; 2:16; 7:3, pp. 40–41, 46–7 and 68–9.</ref> Namun, karena teks di atasnya hanya mencantumkan nama, asosiasi nama malaikat ini dengan kematian tidak dapat diidentifikasi dalam Yudaisme.<ref>Burge, S. (2019). Themes in Islamic angelology. In Angels in Islam: Jalal Al-Din al-Suyuti's al-Haba'ik Fi Akhbar al-Mala'ik (p. 36). essay, Routledge.</ref>

Setelah munculnya Islam, nama {{transl|he|Azriel}} menjadi populer di kalangan literatur Kristen dan Islam dan dimuat dalam berbagai [[cerita rakyat]]. Nama {{transl|he|Azriel}} dieja sebagai ''Ezrā’ël'' muncul dalam [[Rumpun bahasa Semit Etiopia|bahasa Semit Etiopia]] versi [[Kiamat Petrus]] (berasal dari abad ke-16) sebagai malaikat neraka, yang membalaskan dendam mereka yang telah dianiaya selama hidup.<ref>S. R. Burge (University of Edinburgh) ''cZR’L, The Angel of Death and the Ethiopic Apocalypse of Peter ''</ref>
== Signifikansi dalam Islam ==
{{Islam}}
Bersama dengan [[Jibril|Jibrāʾīl]], [[Mikhael|Mīkāʾīl]], dan [[Israfil|Isrāfīl]], Azrael adalah salah satu dari empat [[malaikat dalam Islam|malaikat agung dalam Islam]].<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=6aTXAAAAMAAJ|title=Historical Dictionary of Prophets in Islam and Judaism|last1=Noegel|first1=Scott B.|last2=Wheeler|first2=Brannon M.|date=2002|publisher=Scarecrow|isbn=9780810843059|language=en}}</ref> Dia bertanggung jawab untuk mengambil jiwa orang yang meninggal dari tuhuh orang tersebut.<ref name=":1">Çakmak, Cenap. 2017. ''Islam: A Worldwide Encyclopaedia'', 4 vols. [[ABC-Clio]]. {{ISBN|9781610692175}}. p. 137</ref><ref name=":2">[[Martijn Theodoor Houtsma|Houtsma, Martijn Theodoor]]. [1913–1936] 1987. ''[[Encyclopaedia of Islam|E.J. Brill's First Encyclopaedia of Islam 1913-1936]]'', edited by R. Arnold and C. Gibb. Leiden: Brill Publishers. {{ISBN|978-9-004-08265-6}}. p. 570.</ref> Azrael tidak bertindak sesuai keinginannya, tetapi hanya berdasarkan perintah [[Tuhan dalam Islam|Tuhan]] ketika datang waktu untuk mengambil jiwa.<ref>Smith, Jane I., and [[Yvonne Haddad|Yvonne Yazbeck Haddad]]. 1981. ''Islamic Understanding of Death and Resurrection''. Albany: State University of New York Press. {{ISBN|9780873955072}}. p. 35.</ref>

=== Dalam al-Quran dan tafsirnya ===
[[Surah As-Sajdah|Surah as-Sajdah]] ayat 11 menyebutkan malaikat maut yang diidentifikasi dengan Azrael.<ref>Cenap Çakmak ''Islam: A Worldwide Encyclopedia [4 volumes]'' ABC-CLIO 2017 {{ISBN|9781610692175}} pp. 137</ref> Ketika orang-orang kafir di [[Jahannam|neraka]] berteriak minta tolong, seorang malaikat (yang juga diidentifikasi dengan Azrael) akan muncul di cakrawala dan memberi tahu mereka bahwa mereka tidak akan pernah ditolong dan tidak akan bisa keluar dari neraka.<ref>Christian Lange|''Locating Hell in Islamic Traditions''| BRILL | 978-90-04-30121-4 | p. 93</ref> Ayat-ayat al-Quran lainnya merujuk pada banyak malaikat maut. Menurut para ahli [[tafsir al-Qur'an|tafsir]], ayat-ayat ini merujuk pada malaikat maut yang lebih rendah, bawahan Azrael, yang membantu malaikat agung dalam tugasnya. [[Tafsir al-Baidhawi]] menyebutkan bahwa ayat-ayat tersbut merujuk kepada seluruh pasukan malaikat maut bawahan Azrael.<ref name="ReferenceA">Michelle M. Hamilton ''Beyond Faith: Belief, Morality and Memory in a Fifteenth-Century Judeo-Iberian Manuscript'' BRILL, 14.11.2014 {{ISBN|9789004282735}} p. 235</ref>

Selanjutnya, tafsir terkait dari beberapa kelompok cendekiawan Islam modern dari [[Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud]] di Yaman dan Mauritania telah mengeluarkan ''fatwa'' yang mengambil tafsir dari [[Ibnu Katsir]] tentang al-Qur'an surah [[Surah Al-An'am|al-An'am]] ayat 61, dan sebuah ''hadis'' yang diriwayatkan oleh [[Abu Hurairah]] dan [[Ibnu Abbas]], bahwa malaikat maut memiliki malaikat pembantu yang membantu Azrael mengambil jiwa.<ref name="Angel of death seizes many souls simultaneously">{{cite web |author1=Abdullaah Al-Faqeeh |title=Angel of death seizes many souls simultaneously; Fatwa No: 20657 |url=https://www.islamweb.net/en/fatwa/20657/angel-of-death-seizes-many-souls-simultaneously |website=Islamweb.net |publisher=Fatwa center of Imam Mohammad Ibn Saud Islamic University, Yemen, and Mauritania Islamic educational institutes |access-date=14 March 2022 |language=en |date=2003}}</ref>

Khalifah Umayyah kedelapan, [[Umar II]] ({{reign|717|720}}) pernah berkomentar tentang {{Cite Quran|32|11|s=ns}} ini, ia menyatakan bahwa mencabut nyawa yang banyak sangat mudah bagi malaikat. Sebuah laporan menyebutkan bahwa ia berkomentar “seolah-olah seluruh umat manusia di bumi hanya seperti hidangan di dalam piring dari sudut pandang {{transl|ar|Malakul Maūt}} (malaikat maut)”.<ref name="At-Tadzkirah Volume 1 Provisions for Facing Eternal Life"/> Sementara itu, [[al-Qurthubi]] meriwayatkan dari [[Mujahid bin Jabir]] bahwa dunia yang berada di antara tangan Malaikat Maut adalah “mirip dengan wadah yang ada di atas tangan manusia; ia mengambil dari dimanapun dia mau". Mujahid juga menjelaskan bahwa Azrael mampu merebut banyak jiwa pada saat yang sama karena Tuhan membuat bumi menyusut baginya hingga seolah-olah menjadi bejana di antara kedua tangannya.<ref name="Angel of death seizes many souls simultaneously" /> A similar ''Marfu' Hadith'' (i.e., with an ''elevated'' chain of transmission) was reported by Zuhayr ibn Muhammad.<ref name="Angel of death seizes many souls simultaneously" />

Beberapa orang sezaman modern, seperti Wahbah al-Zuhaili, dan ulama dari [[Universitas Islam Madinah]], [[Kementerian Agama Republik Indonesia|Kementerian Agama Indonesia]], [[Kementerian Urusan Islam, Dakwah dan Penyuluhan Arab Saudi]], dan otoritas [[Masjidilharam]] telah menyusun tafsir klasik dari surat [[Surah Al-Anfal|al-Anfal]] ayat 50, bahwa malaikat maut memiliki tugas khusus selama [[Pertempuran Badar]].<ref name="al Anfal 50">{{cite web |author1=Muhammad Sulaiman al-Ashqar |author2=Wahbah_al-Zuhayli |author3=Imad Zuhair Hafidz from Markaz Ta'dhim Qur'an Medina |author4=Shalih bin Abdullah bin Humaid |author-link2=Wahbah_al-Zuhayli |title=Surat al Anfal ayat 50 |date=2016 |url=https://tafsirweb.com/2916-surat-al-anfal-ayat-50.html |website=Tafsirweb |publisher=[[Islamic University of Madinah]]; [[Ministry of Religious Affairs (Indonesia)]]; [[Ministry of Islamic Affairs, Dawah and Guidance]]; [[Masjid al-Haram]] |access-date=30 January 2022 |language=Indonesian, Arabic}} ini adalah tafsir untuk: {{Cite Quran|8|50|s=ns}}</ref>

=== Dalam hadis dan tafsirnya ===
Menurut salah satu tradisi Muslim, 40 hari sebelum kematian seseorang mendekat, Tuhan menjatuhkan sehelai daun dari pohon di bawah [[Arsy|singgasana surgawi]], di mana Azrael membacakan nama orang yang harus dicabut nyawanya.<ref name=":2" /> [[Al-Qurthubi]] meriwayatkan komentar dari Ibnu Zhafar al-Wa'izh bahwa Azrael memiliki bentuk menyerupai domba jantan berwarna biru, memiliki banyak mata di banyak tempat, dan menurut [[Ikrimah Maula Ibnu Abbas]], serta para [[Tabi'in]], ukuran Azrael sangat besar sehingga "jika bumi diletakkan di pundaknya, itu akan seperti kacang di lapangan terbuka".<ref name="At-Tadzkirah Volume 1 Provisions for Facing Eternal Life">{{cite book |author1=Al-Qurtubi |translator=Anshor Umar Sitanggal |author1-link=Al-Qurtubi |editor1-last=Noor Ridho |editor1-first=Abdillah |editor2-last=Ihsan |editor2-first=Muhammad |title=At-Tadzkirah Jilid 1 Bekal Menghadapi Kehidupan Abadi |trans-title=At-Tadhkirah Volume 1 Provisions for Facing Eternal Life |date=2005|type=Music / Religious / Muslim, Religion / Islam / Koran & Sacred Writings, Religion / Islam / Rituals & Practice |publisher=Pustaka al-Kautsar |location=east Jakarta |isbn=9789795926320 |pages=50, 140–141 |url=https://books.google.com/books?id=bLZyDwAAQBAJ |access-date=7 March 2022 |language=id |format=ebook}}</ref> Dia juga memiliki 4.000 sayap yang terdiri dari dua jenis, ''"sayap anugerah"" dan ''"sayap hukuman"''.<ref name="At-Tadzkirah Volume 1 Provisions for Facing Eternal Life" /> ''"sayap hukuman"'' terbuat dari batang besi, kait, dan gunting.<ref name="At-Tadzkirah Volume 1 Provisions for Facing Eternal Life" /> [[Muqatil bin Sulaiman]] telah mencatat tafsirnya dalam karya tafsirnya, ''as-Suluk'', Azrael memiliki 70.000 kaki anggota badan.<ref name="Ternyata Kita Tak Pantas Masuk Surga|trans-title=Turns out we did not deserve to enter the heaven">{{cite book |author1=Ahmad Zacky El-Syafa |title=Ternyata Kita Tak Pantas Masuk Surga|trans-title=Turns out we did not deserve to enter the heaven |date=2020|type=Religion / Islam / General, Young Adult Nonfiction / Religion / Islam |publisher=Genta Hidayah |location=Surabaya |isbn=9786232350571 |pages=38–39 |url=https://books.google.com/books?id=pg_uDwAAQBAJ |access-date=7 March 2022 |language=id |format=ebook}}</ref>{{#tag:ref|Muqatil bin Sulaiman diabaikan oleh sejumlah ulama Islam, seperti [[Abu Hanifah]] yang mengkritik teologinya, [[Ibnul Mubarak]] yang mengkritik metodologinya (khususnya bahwa dia tidak mengutip Hadis dengan rantai transmisi), dan [[Waki' bin al-Jarrah]] menyebut bahwa Muqatil telah berbohong dalam menyampaikan narasinya.<ref>Ibn Ḥajar al-‛Asqalānī, Tahdhīb, 4/143-46</ref><ref>al-Dhahabī, Mīzan, 6/505-7</ref><ref>Tohe, Achmad. ''Muqatil ibn Sulayman: A neglected figure in the early history of Qur'ānic commentary.'' Diss. Boston University, 2015. pp. 11, 20</ref> [[Ibnu Hajar]] secara khusus mengkritik Muqatil dengan kata-kata pedas: "Dua pendapat menjijikkan datang kepada kami dari timur: Jahm sang negasi [sifat-sifat Tuhan] dan Muqatil sang antropomorfis."<ref>Ibn Ḥajar al-‛Asqalānī, Tahdhīb, 10/281</ref> [[Ibnu Rajab|Ibnu Rajab al-Hanbali]] menyatakan bahwa para ulama awal (as-salaf) menolak pandangan Muqatil setelah perdebatannya dengan Jahm diketahui.<ref>Ibn Rajab al-Ḥanbalī, Bayān Faḍl ‛ilm al-Salaf ‛alā ‘Ilm al-Khalaf,ed. Muḥammad ibn Nāṣir al-‘Ajmī(Beirūt: Dār al-Bashā’ir al-Islāmiyyah, 2003), p.55</ref><ref>Tohe, Achmad. ''Muqatil ibn Sulayman: A neglected figure in the early history of Qur'ānic commentary.'' Diss. Boston University, 2015. p. 33</ref> Namun, para cendekiawan kontemporer berpendapat bahwa meskipun Muqatil tidak dapat dipercaya, teologi antrofomorfisnya salah dikaitkan sebagai [[Ibnu Abil Izz]], seorang pengikut [[Ibnu Taimiyah]],<ref>Shagaviev, Damir A., and Venera N. Khisamova. "Islamic theological literature of the Salafi sect in the modern Tatarstan." Journal of Sustainable Development 8.7 (2015): 83.</ref> berpendapat bahwa materi [[Asy'ariyah|al-Asy'ari]] berasal dari Mu'tazilah dan/atau pasti telah dirusak.<ref>Ṣadr al-Dīn ‘Alī ibn ‘Alī ibn Muḥammad ibn Abī al-‘Izz al-Ḥanafī, Sharḥal-Ṭaḥāwiyyahfī al-‘Aqīdah al-Salafiyyah,ed. Aḥmad Muḥammad Shākir (Riyāḍ: Fahrasah Maktabat al-Malik Fahd al-Waṭaniyyah, 1997).</ref><ref name="Tohe, Achmad 2015. p. 43">Tohe, Achmad. ''Muqatil ibn Sulayman: A neglected figure in the early history of Qur'ānic commentary.'' Diss. Boston University, 2015. p. 43</ref> Cendekiawan Saudi kontemporer Abdullah al-Ghunaiman, penulis tafsir [[Al-Aqidah Al-Wasithiyyah|al-Aqidah al-Wasithoyah]] karya Ibnu Taimiyyah, berpendapat bahwa ia tidak dapat menemukan apa pun yang ia anggap antropomorfis dari Muqatil, dengan alasan bahwa agar dapat diandalkan, pandangan seseorang harus diambil dari karya sendiri, dan bukan dari karya lawan. Al-Ghunayman mengatakan "Mushabbih" telah menjadi kata yang menarik untuk menuduh lawan karena pandangan mereka yang berbeda.<ref>Abd Allāh Mūḥammad al-Ghanīmān, Sharḥal-‛Aqīdah al-Wāsiṭiyyah(al-Maktabah al-Shāmilah), 12/8.</ref><ref name="Tohe, Achmad 2015. p. 43">Tohe, Achmad. ''Muqatil ibn Sulayman: A neglected figure in the early history of Qur'ānic commentary.'' Diss. Boston University, 2015. p. 43</ref>|group="Notes"}}

Khalifah [[Umar II]] menyampaikan sebuah narasi yang menyebutkan bahwa malaikat maut ({{transl|ar|Malakul Maūt}}) dipersenjatai dengan cambuk api.<ref name="At-Tadzkirah Volume 1 Provisions for Facing Eternal Life" /> Khalifah Umar II juga meriwayatkan bahwa malaikat maut itu sangat besar sehingga dia bahkan mengerdilkan [[Pembawa Tahta]], kelompok malaikat yang dikenal sebagai yang terbesar di antara malaikat.<ref name="At-Tadzkirah Volume 1 Provisions for Facing Eternal Life" />

"Islamic Book of Dead" menggambarkannya dengan 4 wajah, dan seluruh tubuhnya terdiri dari mata dan lidah yang jumlahnya sesuai dengan jumlah manusia yang menghuni Bumi.<ref name=":0" /><ref name="DoA" /><ref>{{cite book | last=Qāḍī | first=ʻAbd al-Raḥīm ibn Aḥmad | title=Islamic book of the dead : a collection of Hadiths on the Fire & the Garden | publisher=Diwan Press | publication-place=Norwich, Norfolk | date=1977 | isbn=0-9504446-2-6 | oclc=13426566}}</ref>{{rp|pages=33-34}}

Menurut narasi terkenal lainnya yang dicatat oleh Ibnu Katsir dalam karyanya, {{transl|ar|Qiṣaṣul Anbiyā}} (Kisah Para Nabi), Tuhan pernah memerintahkan Jibril, Mikhael, Israfil, dan Azrael untuk mengumpulkan debu dari tanah tempat Adam seharusnya diciptakan. Hanya Azrael yang berhasil, yang menyebabkan Tuhan menakdirkannya untuk menjadi malaikat yang mengurus kehidupan dan kematian umat manusia.<ref name="Kisah Para Nabi">{{cite book |author1=Ibn Kathir |author1-link=Ibn Kathir |editor1-last=Hikmatiar |translator=Saefulloh MS |editor1-first=Ikhlas |title=Kisah Para Nabi Sejarah Lengkap Kehidupan Para Nabi sejak Nabi Adam Alaihissalam hingga Nabi Isa Alaihissalam|trans-title=Stories of the Prophets Complete History of the Life of the Prophets since Prophet Adam Alaihissalam to Prophet Isa Alaihissalam |date=2017|type=Religion / Islam / History |publisher=Qisthi Press |location=east Jakarta |isbn=9789791303842 |page=46 |url=https://books.google.com/books?id=JiCwDgAAQBAJ |access-date=10 March 2022 |language=id |chapter=Adam Alaihissalam}}</ref>

=== Hubungan antara Azrael dan Kematian ===
Islam menguraikan narasi lebih lanjut tentang hubungan antara Azrael dan Kematian. Christian Lange menyebutkan bahwa menurut beberapa ulama, Azrael dan Kematian adalah satu kesatuan. Sementara itu, ulama tafsir lain berpendapat Azrael dan Kematian adalah entitas yang berbeda, dengan Kematian sebagai semacam alat yang digunakan oleh Azrael untuk mengambil kehidupan.<ref name="Lange-2016">{{cite book |last= Lange|first= Christian |date= 2016|title= Paradise and Hell in Islamic Traditions|url= |location= Cambridge United Kingdom|publisher= Cambridge University Press|page= |isbn=978-0-521-50637-3}}</ref>{{rp|p=129}}

Satu akun menjelaskan kematian dan hubungannya dengan Azrael, yang mewakili "Kematian" dan Azrael sebagai dua entitas sebelumnya yang terpisah, tetapi ketika Tuhan menciptakan Kematian, Tuhan memerintahkan para malaikat untuk melihatnya dan mereka pingsan selama seribu tahun. Setelah para malaikat sadar kembali, Kematian menyadari bahwa ia harus tunduk kepada Azrael.<ref>Jane I. Smith, Yvonne Yazbeck Haddad ''Islamic Understanding of Death and Resurrection'' State University of New York Press 1981 {{ISBN|9780873955072}} p. 34-35</ref> Identifikasi "Maut" dan malaikat Azrael sebagai satu entitas dijelaskan dalam sebuah Hadits tentang nasib entitas "Maut" itu sendiri setelah hari penghakiman, di mana sarjana Hanafi klasik [[Badr al-Din al-Ayni]] telah menafsirkan satu Hadis yang disusun dalam kumpulan [[Sahih Bukhari]]. Hadis itu menyatakan bahwa Kematian akan berbentuk seekor domba jantan, kemudian ditempatkan di antara surga dan neraka, dan akhirnya disembelih oleh Tuhan sendiri, menyebabkan Kematian tidak ada lagi, yang diikuti oleh pernyataan Tuhan yang mengatakan bahwa yang keabadian sejati telah dimulai dan keadaan penghuni surga maupun neraka tidak akan pernah berakhir.<ref name="Umdat al-Qari interpretation of Sahih al-Bukhari">{{cite web |author1=Badr al-Din al-Ayni |page=53 |title=Umdat al qari; Interpretation of Sahih Bukhari |url=https://islamweb.net/ar/library/index.php?page=bookcontents&idfrom=1&idto=31596&bk_no=303&ID=1 |website=Islamweb.net |publisher=al-Maktaba al-Islam (Islamic library) |access-date=18 March 2022 |language=ar |quote=حدثنا عمر بن حفص بن غياث ، حدثنا أبي ، حد; فيقولون : نعم هذا الموت ، وكلهم قد رآه ، ثم ينادي : يا أهل النار ، فيشرئبون وينظرون ، فيقول : هل تعرفون هذا ؟ فيقولون : نعم هذا الموت ، وكلهم قد رآه فيذبح ثم يقول : يا أهل الجنة ، خلود فلا موت ، ويا أهل النار خلود فلا موت ، ثم قرأ ;Rasulullah (ﷺ) bersabda, "Pada Hari Kebangkitan Kematian akan dibawa ke depan dalam bentuk seekor domba jantan hitam dan putih. Kemudian pembuat panggilan akan memanggil, 'Wahai penghuni surga!' Setelah itu mereka akan meregangkan leher mereka dan melihat dengan hati-hati. Penelepon akan berkata, 'Apakah Anda tahu ini?' Mereka akan berkata, 'Ya, ini adalah Kematian.' Pada saat itu mereka semua akan melihatnya. Kemudian akan diumumkan lagi, 'Hai penghuni Neraka!' Mereka akan meregangkan leher mereka dan melihat dengan hati-hati. Penelepon akan berkata, 'Apakah Anda tahu ini?' Mereka akan berkata, 'Ya, ini adalah Kematian.' Dan pada saat itu mereka semua akan melihatnya. Kemudian (domba jantan itu) akan disembelih dan penyeru akan berkata, 'Wahai penghuni surga! Keabadian untukmu dan tidak ada kematian wahai penghuni Neraka! Keabadian untukmu dan tidak ada kematian.'" ثنا الأعمش ، حدثنا أبو صالح ، عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : يؤتى بالموت كهيئة كبش أملح فينادي مناد : يا أهل الجنة ، فيشرئبون ، وينظرون ، فيقول : هل تعرفون هذا ؟}}</ref> Lange menyebutkan bahwa menurut sebagian ulama, domba jantan dalam riwayat hadis tersebut tidak lain adalah malaikat maut itu sendiri, sedangkan sebagian lainnya menegaskan, ini adalah wujud kematian itu sendiri di akhirat.<ref name="Lange-2016" />

Dalam catatan lain yang bersumber dari [[Muqatil bin Sulaiman]], Azrael dan kematian dikatakan sebagai satu kesatuan karena dia melaporkan malaikat memiliki jumlah wajah dan tangan yang sama dengan jumlah makhluk hidup di tubuhnya, di mana masing-masing wajah dan tangan tersebut terhubung dengan kehidupan setiap jiwa di dunia yang hidup.<ref name="Ternyata Kita Tak Pantas Masuk Surga|trans-title=Turns out we did not deserve to enter the heaven" /> Setiap kali wajah dalam tubuh Azrael menghilang, maka jiwa yang terhubung dengannya akan mengalami kematian.<ref name="Ternyata Kita Tak Pantas Masuk Surga|trans-title=Turns out we did not deserve to enter the heaven" />
<!--Belum selesai diterjemahkan:
=== Saints and prophets ===
According to the [[Sufi]] teacher [[Al-Jili]], Azrael appears to the soul in a form provided by its most powerful metaphors. A common belief holds that the lesser angels of death are for the common people, while saints and prophets meet the archangel of death himself.<ref name="ReferenceA"/> Great prophets such as [[Moses in Islam|Moses]] and [[Muhammad]] are invited politely by him, but saints are also said to meet Azrael in beautiful forms.

It is said that, when [[Rumi]] was about to die, he laid in his bed and met Azrael in human shape.<ref>[[Gustav Davidson|Davidson, Gustav]]. ''A Dictionary of Angels, Including the Fallen Angels''. New York: Free Press. [[Simon & Schuster]]. p. 255.</ref> The belief that Azrael appears to saints before they actually die to prepare themselves for death, is also attested by the testament of [[Nasir Khusraw]], in which he claims to have met Azrael during his sleep, informing him about his upcoming death.<ref>Rubanovich, Julia. 2015. ''Orality and Textuality in the Iranian World: Patterns of Interaction Across the Centuries''. Leiden: Brill. {{ISBN|9789004291973}}. p. 148.</ref>-->
== Lihat pula ==
* [[Penciptaan Adam]]
* [[Serafim]]
* [[Uriel]]

== Referensi ==
===Catatan===
{{Reflist|group="Notes"}}
===Sitasi===
{{Reflist}}

== Pranala luar ==
* [http://www.kajianislam.net/modules/smartsection/item.php?itemid=271 Sakaratul maut dan kematian Mukmin] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090206165234/http://www.kajianislam.net/modules/smartsection/item.php?itemid=271 |date=2009-02-06 }}
* [http://www.kajianislam.net/modules/smartsection/item.php?itemid=272 Sakaratul maut dan kematian kafir atau fajir ] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090206165304/http://www.kajianislam.net/modules/smartsection/item.php?itemid=272 |date=2009-02-06 }}

{{Malaikat di Agama Abrahamik}}
{{Authority control}}

[[Kategori:Malaikat Islam]]
[[Kategori:Eskatologi Islam]]

Revisi terkini sejak 17 Juni 2023 12.38

Mengalihkan ke: