Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar: Perbedaan antara revisi
membuat ulang halaman ini. |
Menghapus Logo_YPI_Al-Azhar.png karena telah dihapus dari Commons oleh Fitindia; alasan: No permission since 26 June 2024. |
||
(18 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{One source|date=Juni 2023}} |
|||
[[Kategori:Yayasan]] |
|||
{{Kotak info organisasi |
{{Kotak info organisasi |
||
| name = YPI Al-Azhar |
| name = YPI Al-Azhar |
||
| formation = 7 April 1952 |
| formation = 7 April 1952 |
||
| full_name = Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar |
| full_name = Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar |
||
| logo = |
| logo = |
||
| founders = Beberapa tokoh Islam termasuk [[Hamka]] |
|||
| headquarters = Jl. Sisingamangaraja No.1, [[Jakarta Selatan]], [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta]] |
| headquarters = [[Masjid Agung Al-Azhar]]<br>Jl. Sisingamangaraja No.1<br>[[Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan|Selong]], [[Kebayoran Baru]], [[Jakarta Selatan]], [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta]]<br>12110<br>[[Indonesia]] |
||
| website = https://www.al-azhar.or.id |
| website = https://www.al-azhar.or.id |
||
}} |
}} |
||
Yayasan Pesantren Islam (disingkat YPI |
'''Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar''' (disingkat '''YPI Al-Azhar''') merupakan salah satu yayasan yang bergerak di bidang dakwah dan pendidikan Islam yang terletak di [[Jakarta Selatan]], [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta]], [[Indonesia]]. Digagas oleh 14 orang tokoh Islam dan pemuka masyarakat di Jakarta. |
||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
||
Berawal pada tahun 1952, 14 orang tokoh islam dan pemuka masyarakat di Jakarta bersepakat untuk mendirikan sebuah [[ |
Berawal pada tahun [[1952]], 14 orang tokoh islam dan pemuka masyarakat di Jakarta bersepakat untuk mendirikan sebuah [[yayasan]] yang awalnya bernama Yayasan Pesantren Islam. |
||
Yayasan Pesantren Islam memperoleh sebidang tanah yang terletak di daerah [[Kebayoran Baru, Jakarta Selatan|Kebayoran Baru]], Jakarta Selatan. Di atas tanah itulah pada tahun 1953 mulai dilaksanakan pembangunan sebuah [[masjid]] dan rampung pada tahun 1958, yang kemudian dinamakan Masjid Agung Kebayoran. |
|||
Salah seorang pencetus gagasan pendirian yayasan ini adalah dr. Syamsuddin, Menteri Sosial RI ketika itu, yang didukung oleh Sjamsuridjal, yang pada waktu itu adalah Walikota Jakarta Raya. Sedangkan nama-nama pendiri yayasan selengkapnya adalah: Soedirdjo, Tan In Hok, Gazali Syahlan, H. Sjuaib Sastradiwirja, Abdullah Salim, Rais Chamis, Ganda, Kartapradja, Sardjono, H. Sulaiman Rasjid, Faray Martak, Jacub Rasjid, Hasan Argubie dan Hariri Hady. |
|||
Pada tahun 1961 Mahmoud Syaltout, Grand Syekh [[Universitas Al-Azhar]] ketika itu, mengunjungi tanah air sebagai tamu negara dan menyempatkan diri singgah di Masjid Agung Kebayoran. Kedatangan beliau disambut oleh sahabatnya Buya Prof. Dr. [[Hamka]], Imam Masjid Agung Kebayoran. |
|||
Dalam kesempatan itu Syekh Prof. Dr. Mahmoud Syaltout berkenan memberikan nama Al-Azhar untuk masjid tersebut sehingga nama resminya menjadi [[Masjid Al-Azhar Jakarta|Masjid Agung Al-Azhar]]. |
|||
Seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan umat, aktifitas di Masjid Agung Al-Azhar terus tumbuh dan berkembang. Awalnya kegiatan ibadah dan [[dakwah]] hanya diikuti oleh masyarakat sekitar, termasuk para pengayuh beca dan kuli bangunan. |
|||
Kini, [[Jemaah|jamaah]] Masjid Agung Al-Azhar datang dari berbagai lapisan umat, tidak saja mereka yang bermukim di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, bahkan dari luar daerah seperti [[Kota Tangerang|Tangerang]], [[Kota Bekasi|Bekasi]], [[Kota Depok|Depok]], [[Kota Bogor|Bogor]], dan lain-lain. |
|||
Semaraknya kegiatan-kegiatan pembinaan umat dan syiar Islam di Masjid Agung Al-Azhar tidak dapat dilepaskan dari peran Buya Prof. Dr. Hamka sebagai Imam di masjid ini. Figur Buya yang ceramahnya senantiasa membawa kesejukan dengan pilihan kalimat-kalimat yang santun, telah mengikat perhatian umat di berbagai pelosok, terutama melalui acara Kuliah Subuh yang disiarkan oleh [[Radio Republik Indonesia|RRI]]. Di samping membina berbagai aktifitas [[pengajian]], [[majelis taklim]], kursus-kursus [[Islam|agama Islam]], Buya Prof. Dr. Hamka juga mendorong tumbuh dan berkembangnya [[sekolah]]-sekolah Islam Al-Azhar yang berpusat di kompleks Masjid Agung Al-Azhar. |
|||
== Tokoh == |
|||
{| class="wikitable" |
|||
|+Pendiri |
|||
!No. |
|||
!Nama |
|||
!Jabatan |
|||
|- |
|||
|1. |
|||
|Ghozali Sjahlan |
|||
|Sekretaris Masyumi Jakarta Raya |
|||
|- |
|||
|2. |
|||
|Abdullah Salim |
|||
|Tokoh Masyumi Jakarta, Pejabat Harian “ABADI” |
|||
|- |
|||
|3. |
|||
|Soedirdjo |
|||
|Ketua Cabang Muhammadiyah Jakarta |
|||
|- |
|||
|4. |
|||
|Sardjono |
|||
|Wakil Walikota Jakarta |
|||
|- |
|||
|5, |
|||
|H. Sju’aib Sastradiwirja |
|||
|Pegawai Kotapraja Jakarta |
|||
|- |
|||
|6, |
|||
|Ganda |
|||
|Pegawai Jawatan Penerangan Kotapraja Jakarta |
|||
|- |
|||
|7. |
|||
|H. Sulaiman Rasjid |
|||
|Pegawai Kementerian Agama RI |
|||
|- |
|||
|8. |
|||
|Ja’cob Rasjid |
|||
|Pegawai Kementerian Agama RI |
|||
|- |
|||
|9. |
|||
|Kartapradja |
|||
|Kepala Sekolah Rakyat di Jakarta |
|||
|- |
|||
|10. |
|||
|Tan In Hok |
|||
|Pengusaha Muslim |
|||
|- |
|||
|11. |
|||
|Rais Chamis |
|||
|Pengusaha Muslim |
|||
|- |
|||
|12. |
|||
|Hasan Arzubie |
|||
|Pengusaha Muslim |
|||
|- |
|||
|13. |
|||
|Faray Martak |
|||
|Pengusaha Muslim |
|||
|- |
|||
|14. |
|||
|Hariri Hady |
|||
|Mahasiswa |
|||
|} |
|||
== Lihat pula == |
|||
* [[Masjid Agung Al-Azhar|Masjid Agung Al Azhar]] |
|||
== Referensi == |
|||
* https://vervalyayasan.data.kemdikbud.go.id/index.php/chome/profil?yayasan_id=7CE1D5D6-5BC7-4062-A093-469ECDF1CB2F |
Revisi terkini sejak 6 Juli 2024 21.01
Artikel ini sebagian besar atau seluruhnya berasal dari satu sumber. |
Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar | |
Tanggal pendirian | 7 April 1952 |
---|---|
Pendiri | Beberapa tokoh Islam termasuk Hamka |
Kantor pusat | Masjid Agung Al-Azhar Jl. Sisingamangaraja No.1 Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12110 Indonesia |
Situs web | https://www.al-azhar.or.id |
Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar (disingkat YPI Al-Azhar) merupakan salah satu yayasan yang bergerak di bidang dakwah dan pendidikan Islam yang terletak di Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia. Digagas oleh 14 orang tokoh Islam dan pemuka masyarakat di Jakarta.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Berawal pada tahun 1952, 14 orang tokoh islam dan pemuka masyarakat di Jakarta bersepakat untuk mendirikan sebuah yayasan yang awalnya bernama Yayasan Pesantren Islam.
Yayasan Pesantren Islam memperoleh sebidang tanah yang terletak di daerah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Di atas tanah itulah pada tahun 1953 mulai dilaksanakan pembangunan sebuah masjid dan rampung pada tahun 1958, yang kemudian dinamakan Masjid Agung Kebayoran.
Pada tahun 1961 Mahmoud Syaltout, Grand Syekh Universitas Al-Azhar ketika itu, mengunjungi tanah air sebagai tamu negara dan menyempatkan diri singgah di Masjid Agung Kebayoran. Kedatangan beliau disambut oleh sahabatnya Buya Prof. Dr. Hamka, Imam Masjid Agung Kebayoran.
Dalam kesempatan itu Syekh Prof. Dr. Mahmoud Syaltout berkenan memberikan nama Al-Azhar untuk masjid tersebut sehingga nama resminya menjadi Masjid Agung Al-Azhar.
Seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan umat, aktifitas di Masjid Agung Al-Azhar terus tumbuh dan berkembang. Awalnya kegiatan ibadah dan dakwah hanya diikuti oleh masyarakat sekitar, termasuk para pengayuh beca dan kuli bangunan.
Kini, jamaah Masjid Agung Al-Azhar datang dari berbagai lapisan umat, tidak saja mereka yang bermukim di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, bahkan dari luar daerah seperti Tangerang, Bekasi, Depok, Bogor, dan lain-lain.
Semaraknya kegiatan-kegiatan pembinaan umat dan syiar Islam di Masjid Agung Al-Azhar tidak dapat dilepaskan dari peran Buya Prof. Dr. Hamka sebagai Imam di masjid ini. Figur Buya yang ceramahnya senantiasa membawa kesejukan dengan pilihan kalimat-kalimat yang santun, telah mengikat perhatian umat di berbagai pelosok, terutama melalui acara Kuliah Subuh yang disiarkan oleh RRI. Di samping membina berbagai aktifitas pengajian, majelis taklim, kursus-kursus agama Islam, Buya Prof. Dr. Hamka juga mendorong tumbuh dan berkembangnya sekolah-sekolah Islam Al-Azhar yang berpusat di kompleks Masjid Agung Al-Azhar.
Tokoh
[sunting | sunting sumber]No. | Nama | Jabatan |
---|---|---|
1. | Ghozali Sjahlan | Sekretaris Masyumi Jakarta Raya |
2. | Abdullah Salim | Tokoh Masyumi Jakarta, Pejabat Harian “ABADI” |
3. | Soedirdjo | Ketua Cabang Muhammadiyah Jakarta |
4. | Sardjono | Wakil Walikota Jakarta |
5, | H. Sju’aib Sastradiwirja | Pegawai Kotapraja Jakarta |
6, | Ganda | Pegawai Jawatan Penerangan Kotapraja Jakarta |
7. | H. Sulaiman Rasjid | Pegawai Kementerian Agama RI |
8. | Ja’cob Rasjid | Pegawai Kementerian Agama RI |
9. | Kartapradja | Kepala Sekolah Rakyat di Jakarta |
10. | Tan In Hok | Pengusaha Muslim |
11. | Rais Chamis | Pengusaha Muslim |
12. | Hasan Arzubie | Pengusaha Muslim |
13. | Faray Martak | Pengusaha Muslim |
14. | Hariri Hady | Mahasiswa |