Lompat ke isi

Shō Tei: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Matabulanhari (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '{{Infobox royalty | type = | consort = | name = Shō Tei<br> {{lang|ja|尚貞}} | image = King_Sho_Tei.jpg | image_size = 200px | alt = | caption = | succession = Raja Ryūkyū| | moretext = | reign = 1669–1709 | predecessor = Shō Shitsu | successor = Shō Eki | spouse = Gesshin, Okuma Aji-ganashi<br>Jion, Makabe Aji-ganashi | spouses = Sengaku, Taketomi Agomo-shirare | spouses-type=Concubine |...'
 
Wagino Bot (bicara | kontrib)
 
(2 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 29: Baris 29:
|native_lang1_name1 = Chōshū ({{lang|ja|朝周}})
|native_lang1_name1 = Chōshū ({{lang|ja|朝周}})
|}}
|}}
'''{{nihongo|Shō Tei|尚貞||extra=1645–1709}}''' adalah raja kesebelas dari [[Dinasti Shō Kedua]] di [[Kerajan Ryukyu]], yang bertahta dari tahun 1669 hingga kematiannya pada tahun 1709.<ref name="CompactEnc">"Shō Tei." ''Okinawa konpakuto jiten'' (沖縄コンパクト事典, "Okinawa Compact Encyclopedia"). [http://ryukyushimpo.jp/news/storyid-41752-storytopic-121.html Ryukyu Shimpo] (琉球新報). 1 March 2003. Accessed 29 January 2010.</ref> Dia adalah penguasa Ryukyu pada saat penyusunan ''[[Chūzan Seifu]]'' (dokumen yang mendokumentasikan sejarah Ryukyu).
'''{{nihongo|Shō Tei|尚貞||extra=1645–1709}}''' adalah raja kesebelas dari [[Dinasti Shō Kedua]] di [[Kerajaan Ryukyu]], yang bertahta dari tahun 1669 hingga kematiannya pada tahun 1709.<ref name="CompactEnc">"Shō Tei." ''Okinawa konpakuto jiten'' (沖縄コンパクト事典, "Okinawa Compact Encyclopedia"). [http://ryukyushimpo.jp/news/storyid-41752-storytopic-121.html Ryukyu Shimpo] (琉球新報). 1 March 2003. Accessed 29 January 2010.</ref> Dia adalah penguasa Ryukyu pada saat penyusunan ''[[Chūzan Seifu]]'' (dokumen yang mendokumentasikan sejarah Ryukyu).


Shō Tei menerima pendidikan [[Konfusianisme]], dan merupakan raja Ryukyu pertama yang melakukannya.<ref name="Visions1999"/>
Shō Tei menerima pendidikan [[Konfusianisme]], dan merupakan raja Ryukyu pertama yang melakukannya.<ref name="Visions1999"/>


Shō Tei adalah raja pada saat ''[[bakufu]]'' Jepang mulai memperhatikan perdagangan barang-barang [[Tiongkok]] yang melewati pulau-pulau tersebut, selama periode ''[[sakoku]] '' (ketika tidak ada kontak antara Jepang dan dunia luar adalah kebijakan luar negeri). Bakufu, alih-alih menghukum pemerintah Ryukyu, memerintahkan laporan terperinci tentang perdagangan pada tahun 1685. Tahun berikutnya, perdagangan dibatasi hingga senilai 2.000 [[ryō (koin Jepang)|ryō]] per periode, dan hanya dapat dijual di pasar yang tidak bersaing dengan daerah kantong [[BBelanda]] di [[Nagasaki]].<ref name="Visions1999">{{cite book |title=Visions of Ryukyu: Identity and Ideology in Early-Modern Thought and Politics |author=Smits, Gregory |publisher=[[University of Hawai'i Press]] |year=1999 |isbn=0-8248-2037-1}}</ref> The result of such trade made the Ryukyuan economy boom.<ref name="Visions1999"/>
Shō Tei adalah raja pada saat ''[[bakufu]]'' Jepang mulai memperhatikan perdagangan barang-barang [[Tiongkok]] yang melewati pulau-pulau tersebut, selama periode ''[[sakoku]] '' (ketika tidak ada kontak antara Jepang dan dunia luar adalah kebijakan luar negeri). Bakufu, alih-alih menghukum pemerintah Ryukyu, memerintahkan laporan terperinci tentang perdagangan pada tahun 1685. Tahun berikutnya, perdagangan dibatasi hingga senilai 2.000 [[ryō (koin Jepang)|ryō]] per periode, dan hanya dapat dijual di pasar yang tidak bersaing dengan daerah kantong [[Belanda]] di [[Nagasaki]].<ref name="Visions1999">{{cite book |title=Visions of Ryukyu: Identity and Ideology in Early-Modern Thought and Politics |author=Smits, Gregory |publisher=[[University of Hawai'i Press]] |year=1999 |isbn=0-8248-2037-1}}</ref> The result of such trade made the Ryukyuan economy boom.<ref name="Visions1999"/>


Shō Tei adalah raja Ryukyuan terakhir yang diberi nama dewa dalam sejarah resmi, karena citra posisi yang berubah (berkurang dari dewa, lebih merupakan orang bijak Konfusianisme).<ref name="Visions1999"/>
Shō Tei adalah raja Ryukyuan terakhir yang diberi nama dewa dalam sejarah resmi, karena citra posisi yang berubah (berkurang dari dewa, lebih merupakan orang bijak Konfusianisme).<ref name="Visions1999"/>
Baris 49: Baris 49:
{{s-end}}
{{s-end}}


{{DEFAULTSORT:Sho Tei}}
{{lifetime|1645|1709|}}
{{lifetime|1645|1709|}}


{{DEFAULTSORT:Sho Tei}}
[[Kategori:Raja Ryukyu]]
[[Kategori:Raja Ryukyu]]

Revisi terkini sejak 28 Agustus 2023 18.10

Shō Tei
尚貞
Raja Ryūkyū
Berkuasa1669–1709
PendahuluShō Shitsu
PenerusShō Eki
KelahiranUmigurugani (思五郎金)
(1645-01-22)22 Januari 1645
Kematian18 Agustus 1709(1709-08-18) (umur 64)
Pemakaman
PasanganGesshin, Okuma Aji-ganashi
Jion, Makabe Aji-ganashi
ConcubineSengaku, Taketomi Agomo-shirare
KeturunanShō Jun, Putra Mahkota Nakagusuku
Shō Kei, Pangeran Tomigusuku Chōryō
Shō Kō, Pangeran Oroku Chōki
Shō Ki, Pangeran Misato Chōtei
Putri Matsudo
Putri Umimazurugane
Putri Uchima
Putri Shikina
Putri Amuro
Nama lengkap
Shō Tei (尚貞)
Nama YamatoChōshū (朝周)
WangsaDinasti Shō Kedua
AyahShō Shitsu
IbuMisato Aji-ganashi
Tanda tangan

Shō Tei (尚貞, 1645–1709) adalah raja kesebelas dari Dinasti Shō Kedua di Kerajaan Ryukyu, yang bertahta dari tahun 1669 hingga kematiannya pada tahun 1709.[1] Dia adalah penguasa Ryukyu pada saat penyusunan Chūzan Seifu (dokumen yang mendokumentasikan sejarah Ryukyu).

Shō Tei menerima pendidikan Konfusianisme, dan merupakan raja Ryukyu pertama yang melakukannya.[2]

Shō Tei adalah raja pada saat bakufu Jepang mulai memperhatikan perdagangan barang-barang Tiongkok yang melewati pulau-pulau tersebut, selama periode sakoku (ketika tidak ada kontak antara Jepang dan dunia luar adalah kebijakan luar negeri). Bakufu, alih-alih menghukum pemerintah Ryukyu, memerintahkan laporan terperinci tentang perdagangan pada tahun 1685. Tahun berikutnya, perdagangan dibatasi hingga senilai 2.000 ryō per periode, dan hanya dapat dijual di pasar yang tidak bersaing dengan daerah kantong Belanda di Nagasaki.[2] The result of such trade made the Ryukyuan economy boom.[2]

Shō Tei adalah raja Ryukyuan terakhir yang diberi nama dewa dalam sejarah resmi, karena citra posisi yang berubah (berkurang dari dewa, lebih merupakan orang bijak Konfusianisme).[2]

Ia dimakamkan di makam kerajaan Tamaudun di Shuri.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Shō Tei." Okinawa konpakuto jiten (沖縄コンパクト事典, "Okinawa Compact Encyclopedia"). Ryukyu Shimpo (琉球新報). 1 March 2003. Accessed 29 January 2010.
  2. ^ a b c d Smits, Gregory (1999). Visions of Ryukyu: Identity and Ideology in Early-Modern Thought and Politics. University of Hawai'i Press. ISBN 0-8248-2037-1. 
Gelar kebangsawanan
Didahului oleh:
Shō Shitsu
Raja Ryūkyū
1669–1709
Diteruskan oleh:
Shō Eki