Lompat ke isi

Endang Kusuma Inten Soeweno: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
fix
 
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 6: Baris 6:
|caption =
|caption =
|office = Menteri Sosial Indonesia
|office = Menteri Sosial Indonesia
|order = ke-22
|order = ke-23
|president = [[Soeharto]]
|president = [[Soeharto]]
|term_start = 17 Maret 1993
|term_start = 17 Maret 1993
Baris 18: Baris 18:
|nationality = [[Indonesia]]
|nationality = [[Indonesia]]
|party = {{Parpolicon|Golkar}}
|party = {{Parpolicon|Golkar}}
|relations = [[H. Koesen Hirohoesodo|Brigjen TNI (Purn.) dr. H. Koesen Hirohoesodo]] (Ayah)
|relations = [[Koesen Hirohoesodo]] (ayah)
|spouse = [[Soeweno|Letjen TNI (Purn.) Soeweno]]
|spouse = [[Soeweno]]
|children =
|children =
|residence =
|residence =
Baris 27: Baris 27:
}}
}}


Ny. '''Endang Kusuma Inten Soeweno''' ({{lahirmati|[[Tulungagung]], [[Jawa Timur]]|2|2|1944}}) adalah politisi berkebangsaan Indonesia. Dia adalah mantan Menteri Sosial yang menjabat pada 17 Maret 1993 hingga 14 Maret 1998.
'''Endang Kusuma Inten Soeweno''' ({{lahirmati|[[Tulungagung]], [[Jawa Timur]]|2|2|1944}}) adalah politisi berkebangsaan Indonesia. Dia adalah mantan Menteri Sosial yang menjabat pada 17 Maret 1993 hingga 14 Maret 1998.


== Profil Singkat ==
== Profil singkat ==
Endang Kusuma Inten Soeweno atau yang lebih akrab dipanggil Mbak Inten merupakan anak ketiga dari tujuh bersaudara. Ayahnya bernama [[H. Koesen Hirohoesodo|Brigjen TNI (Purn.) dr. H. Koesen Hirohoesodo]], seorang dokter spesialis. Ia juga seorang prajurit TNI yang tangguh dan berdedikasi. Ini terbukti, pada usianya yang masih muda, 38 tahun, Koesen menyandang pangkat kolonel. Kiprah Koesen dikenal saat agresi militer Belanda kedua tahun 1949. dr Koesen yang merupakan dokter pribadi [[Soedirman|Panglima Besar Jenderal Soedirman]]. Ia selalu mendampingiJenderal Soedirman untuk merawatnya sampai wafat di Jalan Ade Irma Suryani C-7, Badaan, [[Kota Magelang]], [[Jawa Tengah]]. Menikah dengan [[Soeweno|Mayor RPKAD Soeweno]] pada tahun [[1967]], sekitar empat bulan saling berkenalan.
Endang Kusuma Inten Soeweno atau yang lebih akrab dipanggil Mbak Inten merupakan anak ketiga dari tujuh bersaudara. Ayahnya bernama [[Koesen Hirohoesodo]], seorang dokter spesialis. Ia juga seorang prajurit TNI yang tangguh dan berdedikasi. Ini terbukti, pada usianya yang masih muda, 38 tahun, Koesen menyandang pangkat kolonel. Kiprah Koesen dikenal saat agresi militer Belanda kedua tahun 1949. dr Koesen yang merupakan dokter pribadi [[Soedirman|Jenderal Soedirman]]. Ia selalu mendampingi Jenderal Soedirman untuk merawatnya sampai wafat di Jalan Ade Irma Suryani C-7, Badaan, [[Kota Magelang]], [[Jawa Tengah]]. Menikah dengan [[Soeweno]] pada tahun 1967, sekitar empat bulan saling berkenalan.


Tangan kanannya terpaksa harus diganti dengan tangan palsu setelah mengalami musibah pada tahun [[1979]] di tempat tinggalnya di Kebon Jeruk, [[Jakarta]]. Masuk di kalangan anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat]] dari [[Golongan Karya]] tahun [[1987]] dan tahun [[1992]] ia terpilih kembali untuk kedua kalinya dari wilayah pemilihan [[Jawa Timur]]. Kariernya ia bina dimulai dari [[Dharma Pertiwi]] sejak [[1975]] hingga [[1986]]. Kegiatan organisasinya dimulai semenjak anak-anaknya mulai besar.
Tangan kanannya terpaksa harus diganti dengan tangan palsu setelah mengalami musibah pada tahun 1979 di tempat tinggalnya di [[Kebon Jeruk, Jakarta Barat]]. Masuk di kalangan anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat]] dari [[Golongan Karya]] tahun 1987 dan tahun 1992 ia terpilih kembali untuk kedua kalinya dari wilayah pemilihan [[Jawa Timur (daerah pemilihan)|Jawa Timur]]. Karirnya ia bina dimulai dari [[Dharma Pertiwi]] sejak [[1975]] hingga 1986. Kegiatan organisasinya dimulai semenjak anak-anaknya mulai besar.


Selain sebagai seorang anggota DPR, Mbak Inten adalah Sekjen [[Himpunan Wanita Karya]].
Selain sebagai seorang anggota DPR, Mbak Inten adalah Sekjen [[Himpunan Wanita Karya]].
Baris 53: Baris 53:


{{Kabinet Pembangunan VI}}
{{Kabinet Pembangunan VI}}

<references />

{{DEFAULTSORT:Soeweno, Inten, Kusuma, Endang}}
{{DEFAULTSORT:Soeweno, Inten, Kusuma, Endang}}
{{Indo-politikus-stub}}
[[Kategori:Politikus wanita Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh dari Tulungagung]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus perempuan Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Golongan Karya]]
[[Kategori:Politikus Partai Golongan Karya]]
[[Kategori:Menteri Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Indonesia]]
Baris 61: Baris 68:
[[Kategori:Anggota DPR RI 1992–1997]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 1992–1997]]
[[Kategori:Tokoh Orde Baru]]
[[Kategori:Tokoh Orde Baru]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Adipradana]]
[[Kategori:Tokoh dari Tulungagung]]


{{Indo-politikus-stub}}

Revisi terkini sejak 6 September 2024 09.51

Endang Kusuma Inten Soeweno
Menteri Sosial Indonesia ke-23
Masa jabatan
17 Maret 1993 – 14 Maret 1998
PresidenSoeharto
Informasi pribadi
Lahir2 Februari 1944 (umur 80)
Tulungagung, Jawa Timur, Hindia Belanda
KebangsaanIndonesia
Partai politikGolkar
Suami/istriSoeweno
HubunganKoesen Hirohoesodo (ayah)
PekerjaanPolitisi
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Endang Kusuma Inten Soeweno (lahir 2 Februari 1944) adalah politisi berkebangsaan Indonesia. Dia adalah mantan Menteri Sosial yang menjabat pada 17 Maret 1993 hingga 14 Maret 1998.

Profil singkat

[sunting | sunting sumber]

Endang Kusuma Inten Soeweno atau yang lebih akrab dipanggil Mbak Inten merupakan anak ketiga dari tujuh bersaudara. Ayahnya bernama Koesen Hirohoesodo, seorang dokter spesialis. Ia juga seorang prajurit TNI yang tangguh dan berdedikasi. Ini terbukti, pada usianya yang masih muda, 38 tahun, Koesen menyandang pangkat kolonel. Kiprah Koesen dikenal saat agresi militer Belanda kedua tahun 1949. dr Koesen yang merupakan dokter pribadi Jenderal Soedirman. Ia selalu mendampingi Jenderal Soedirman untuk merawatnya sampai wafat di Jalan Ade Irma Suryani C-7, Badaan, Kota Magelang, Jawa Tengah. Menikah dengan Soeweno pada tahun 1967, sekitar empat bulan saling berkenalan.

Tangan kanannya terpaksa harus diganti dengan tangan palsu setelah mengalami musibah pada tahun 1979 di tempat tinggalnya di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Masuk di kalangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Golongan Karya tahun 1987 dan tahun 1992 ia terpilih kembali untuk kedua kalinya dari wilayah pemilihan Jawa Timur. Karirnya ia bina dimulai dari Dharma Pertiwi sejak 1975 hingga 1986. Kegiatan organisasinya dimulai semenjak anak-anaknya mulai besar.

Selain sebagai seorang anggota DPR, Mbak Inten adalah Sekjen Himpunan Wanita Karya.

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  • Kompas, Edisi Kamis, 18 Maret 1993
Jabatan politik
Didahului oleh:
Haryati Soebadio
Menteri Sosial Indonesia
1993–1998
Diteruskan oleh:
Siti Hardijanti Rukmana
  1. ^ Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003 (PDF). Diakses tanggal 4 Oktober 2021.