Lompat ke isi

Pondok Modern Darussalam Gontor: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ~
 
(337 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Pp-vandalism|anti-vandalism}}{{Infobox pesantren
[[Berkas:Gontor.jpg|thumb|right|300px| Baitul Millah, Pondok Gontor]]
|nama = Pondok Modern Darussalam Gontor

|nama_asli =
'''Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG)''' adalah sebuah [[pondok pesantren]] di [[Kabupaten Ponorogo]], [[Jawa Timur]]. Pondok ini mengkombinasikan [[pesantren]] dan metode pengajaran klasik berkurikulum seperti [[sekolah]].
|image =

|image_size =
|established = [[19 September]] [[1926]] {{br}} 12 Rabiul Awwal 1345
|jenis = [[Pesantren]] Modern
|motto = Berbudi Tinggi {{br}} Berbadan Sehat {{br}} Berpengetahuan Luas {{br}} Berpikiran Bebas
|slogan =
|affiliation = [[Islam]]
|calendar = [[Hijriyah]]
|pimpinan = [[Hasan Abdullah Sahal]] {{br}} [[Amal Fathullah Zarkasyi]] {{br}} [[Akrim Mariyat]]
|pengasuh =
|pendiri = [[Ahmad Sahal]] {{br}} [[Zainudin Fananie]] {{br}} [[Imam Zarkasyi]]
|alamat = [[Gontor]]
|kota = [[Ponorogo]]
|provinsi = [[Jawa Timur]]
|negara = [[Indonesia]]
|koordinat =
|alumni =
|telepon =
|free_label =
|free =
|jumlah santri=± 25.000<ref>(2015). ''Warta Dunia Pondok Modern Darussalam Gontor''. Ponorogo: Gontor Press</ref>
|sports =
|colors = Merah, Hijau, Putih
|nickname = '''PMDG'''
|maskot =
|fightsong="[[Oh Pondokku]]" {{br}} Mars Darussalam
|publictransit =
|situs = [http://www.gontor.ac.id/ www.gontor.ac.id]
|catatan =
|logo=Gontor 100th Anniversary logo.svg|logo_size=300|caption=Logo peringatan 100 tahun Gontor}}
'''Pondok Modern Darussalam Gontor'''<ref group="a">({{lang-jv|ꦥꦺꦴꦤ꧀ꦝꦺꦴꦏ꧀ꦩꦺꦴꦝꦺꦉꦤ꧀ꦢꦫꦸꦱ꧀ꦱꦭꦩ꧀ꦒꦺꦴꦤ꧀ꦠꦺꦴꦂ|Pondhok Modhèren Darussalam Gontor}};</ref>, atau sering dikenal sebagai '''Pondok Modern Gontor''', adalah sebuah [[Pesantren|pondok pesantren]] (ponpes) yang terletak di Kabupaten [[Ponorogo]], [[Jawa Timur]]. Menurut laman resminya, pondok pesantren ini mengklaim sebagai lembaga pendidikan murni yang tidak berafiliasi kepada partai politik ataupun organisasi kemasyarakatan apa pun.<ref>{{Cite web|url=https://www.gontor.ac.id/tujuan-pendidikan-dan-pengajaran|title=Tujuan Pendidikan dan Pengajaran|website=Gontor|language=en-US|access-date=2019-01-29}}</ref>


== Sejarah ==
== Sejarah ==


=== Pondok Tegalsari ===
Pondok Gontor didirikan pada [[10 April]] [[1926]] di [[Ponorogo]], [[Jawa Timur]] oleh tiga bersaudara putra Kiai Santoso Anom Besari. Tiga bersaudara ini adalah KH Ahmad Sahal, KH Zainudin Fananie, dan KH Imam Imam Zarkasyi dan yang kemudian dikenal dengan istilah Trimurti.
Cikal bakal Pondok Modern Darussalam Gontor bermula pada tahun 1680, saat Kyai Ageng Muhammad Hasan Besari mendirikan [[Pesantren Tegalsari|Pondok Tegalsari]] di Desa [[Jetis, Ponorogo|Jetis]] [[Ponorogo]] (10 KM arah selatan [[Ponorogo, Ponorogo|Kota Ponorogo]]). [[Pesantren Tegalsari|Pondok Tegalsari]] sangat termasyhur pada masanya, sehingga didatangi ribuan santri dari berbagai daerah di pelosok nusantara. Kepemimpinan [[Pesantren Tegalsari|Pondok Tegalsari]] berlangsung selama enam generasi.<ref name="Masqon, Dihyatun 2015">Masqon, Dihyatun. (2015). ''Buku Profil Pondok Modern Gontor''. Ponorogo: Gontor Press</ref><ref>[http://gontor.ac.id/pondok-tegalsari Babad Perdikan Tegalsari]</ref>

Pada masa itu pesantren ditempatkan diluar garis modernisasi, dimana para [[santri]] pesantren oleh masyarakat dianggap pintar soal agama tetapi buta akan pengetahuan umum. Trimurti kemudian menerapkan format baru dan mendirikan pondok gontor dengan mempertahankan sebagian tradisi pesantren ''[[salaf]]'' dan mengubah metode pengajaran pesantren yang menggunakan sistem ''wetonan'' (massal) dan ''sorogan'' (individu) diganti dengan sistem klasik seperti sekolah umum. Pada awalnya Pondok Gontor hanya memiliki ''Tarbiyatul Atfhfal'' (setingkat taman kanak kanak) lalu meningkat dengan didirikannya ''Kulliyatul Mu'alimat Al-Islami'' (KMI) yang setara dengan lulusan sekolah menengah pertama. Pada tahun [[1963]] pondok gontor mendirikan [[Institut Studi Islam Darussalam]] (ISID).

Pesantren Gontor dikelola oleh Badan Wakaf yang beranggotakan Tokoh-tokoh alumni pesantren dan Tokoh yang peduli Islam sebagai penentu Kebijakan Pesantren dan untuk pelaksanaannya dijalankan oleh tiga orang pengasuh (Kyai)yaitu KH. Hasan Abdullah Sahal (Putra KH Ahmad Sahal). KH Sukri Zarkasy (putra KH.Imam Zarkay)dan KH. Muhammad Badri. Tradisi pengelolaan oleh tiga pengasuh ini melanjutkan pola Trimurti (Pendiri).

Pada saat peristiwa Madiun tahun 1948 saat Muso telah menguasai daerah Karesidenan Madiun (Madiun Ponorogo, Magetan, Pacitan dan Ngawi)dan membunuhi banyak tokoh agama,TNI sudah dilumpuhkan oleh PKI, Pesantren Gontor diliburkan dan santri serta ustadnya hijrah dan menghindar dari kejaran pasukan Muso. KH.Ahmad Sahal(alm)selamat dalam sembunyian di sebuah Gua di pegunungan daerah Mlarak. Gua tersebut kini disebut dengan Gua Ahmad Sahal. Kegitan Pendidikan Pesntren dilanjutkan kembali setelah kondsi normal.

Pandangan Modern KH Ahmad Sahal, sebagai Pendiri tertua dari Trimurti dan kedua adiknya yaitu KH. Ahmad Fanani dan KH. Imam Zarkasy diwujudkan pula dalam menyekolahkan putra-putrinya selain di sekolah agama (pesantren) juga di sekolah umum. Drs. H. Ali Syaifullah Sahal (alm) alumni Filsafat UGM dan sebuah Universitas di Australia, dosesn di IKIP Malang; Dra. Hj. Rukayah Sahal dosen IKIP (UMJ) Jakarta dll.

Dan tentu menjadi bahan pemikiran anggota Badan Wakaf saat ini untuk mewujudkan Pesntren Gontor menjadi semacam Universitas Al Azhar di Mesir, sebuah universtas yang memiliki berbagai bidang kajian (Agama serta Ilmu dan Teknologi) berbasis Islam.
Pada tahun [[1994]] didirikan pondok khusus putri untuk tingkat KMI dan pendidikan tinggi yang khusus menerima alumni KMI. Pondok khusus putri ini menempati tanah wakaf seuas 187 hektar. Terletak di Desa Sambirejo, [[Mantingan, Ngawi|Kecamatan Mantingan]], [[Kabupaten Ngawi]], [[Jawa Timur]].
Kini, pondok khusus putri memiliki empat cabang, tiga cabang berlokasi di Ngawi dan satu cabang di [[Sulawesi Tenggara]].

Hingga kini gontor telah memiliki 10 cabang yang terdiri dari 13 kampus di seluruh Indonesia dan santri/ santriwatinya mencapai 14.273 orang. Tidak seperti pesantren pada umumnya, para pengajarnya pun berdasi dan bercelana panjang pantalon.

== Kulliyatul-Mu'allimin al-Islamiyah (KMI) ==

Adalah jenjang pendidikan menengah di Pondok Gontor yang setara dengan SMP dan SMA. Masa belajar dapat diselesaikan dengan empat tahun dan/atau enam tahun

=== Jam belajar ===
Jam belajar di pondok gontor dimulai pada jam 04.30 saat shalat subuh dan berakhir pada pukul 22:00.

Jam belajar ini terbagi menjadi dua bagian:
* Pendidikan formal dimulai dari pukul 07:00 - 12:15
* Pengasuhan dimulai pukul 13.00

=== Kurikulum dan Pelajaran ===


Kurikulum KMI yang bersifat akademis dibagi dalam beberapa bidang, yaitu:
* Bahasa Arab
* Dirasah Islamiyah
* Ilmu keguruan dan psikologi pendidikan
* Bahasa Inggris
* Ilmu Pasti
* Ilmu Pengetahuan Alam
* Ilmu Pengetahuan Sosial
* Keindonesiaan/ Kewarganegaraan.

KMI membagi pendidikan formalnya dalam perjenjangan yang sudah diterapkan sejak tahun [[1936]].
KMI memiliki program reguler dan program intensif.


{| class="wikitable" style="font-size:100%;width:42%;line-height:120%;"
* Program reguler untuk lulusan sekolah dasar/ madrasah ibtidaiyah dengan masa belajar hingga enam tahun. Kelas I-III setingkat dengan pendidikan SMP madrasah tsanawiyah (MTs) jika mengacu pada kurikulum nasional dan kelas IV-VI setara dengan SMA/ madrasah aliyah (MA)
!colspan="3" style="background:#006400; color:#FFFFFF;" | Pondok Tegalsari
|-
!style="background: #F0FFF0; color:#006400;"|Periode !!style="background: #F0FFF0; color:#006400;"|Nama !!style="background: #F0FFF0; color:#006400;"|Keterangan
|-
| style="background: #F5FFFA; color:#000080;"|Generasi 1||style="background: #FFFFFF; color:#000080;"|Kyai Ageng Hasan Besari ||style="background: #FFFFFF; color:#000080;"|w.1760
|-
| style="background: #F5FFFA; color:#000080;"|Generasi 2||style="background: #FFFFFF; color:#000080;"|Kyai Ilyas ||style="background: #FFFFFF; color:#000080;"|
|-
| style="background: #F5FFFA; color:#000080;"|Generasi 3||style="background: #FFFFFF; color:#000080;"|Kyai Hasan Yahya ||style="background: #FFFFFF; color:#000080;"|
|-
| style="background: #F5FFFA; color:#000080;"|Generasi 4||style="background: #FFFFFF; color:#000080;"|Kyai Hasan Besari II ||style="background: #FFFFFF; color:#000080;"|w. 1862
|-
| style="background: #F5FFFA; color:#000080;"|Generasi 5||style="background: #FFFFFF; color:#000080;"|Kyai Hasan Anom||style="background: #FFFFFF; color:#000080;"|w. 1873
|-
| style="background: #F5FFFA; color:#000080;"|Generasi 6||style="background: #FFFFFF; color:#000080;"|Kyai Hasan Khalifah ||style="background: #FFFFFF; color:#000080;"|w. 1883
|-
|}


Pada pertengahan abad ke-19 yaitu pada masa Kyai Hasan Khalifah, [[Pesantren Tegalsari|Pondok Tegalsari]] mulai mengalami kemunduran. Pada saat itu, dia mempunyai seorang santri kesayangan bernama R.M. Sulaiman Djamaluddin, seorang keturunan [[Keraton Kasepuhan]] [[Kota Cirebon|Cirebon]]. Kyai Hasan Khalifah kemudian menikahkan putri bungsunya Oemijatin (dikenal dengan Nyai Sulaiman) dengan R.M. Sulaiman Djamaluddin dan mereka diberi tugas mendirikan pesantren baru untuk meneruskan [[Pesantren Tegalsari|Pondok Tegalsari]], yang di kemudian hari pesantren baru ini dikenal dengan Pondok Gontor Lama.<ref>[http://gontor.ac.id/pondok-tegalsari Pondok Tegalsari]</ref>
* Program intensif KMI untuk lulusanSMP/MTs yang ditempuh dalam 4 tahun.


=== Pondok Gontor Lama ===
* Bahasa Arab dan bahasa Inggris ditetapkan sebagai bahasa pergaulan dan bahasa pengantar pendidikan, kecuali mata pelajaran tertentu yang harus disampaikan dengan Bahasa Indonesia. Bahasa Arab dimaksudkan agar santri memiliki dasar kuat untuk belajar agama mengingat dasar-dasar hukum Islam ditulis dalam bahasa Arab. Bahasa Inggris merupakan alat untuk mempelajari pengetahuan umum.
Berbekal 40 santri yang dibawa dari [[Pesantren Tegalsari|Pondok Tegalsari]], Kyai R.M. Sulaiman Djamaluddin bersama istrinya mendirikan Pondok Gontor Lama di sebuah tempat yang terletak ± 3 kilometer sebelah timur Tegalsari dan 11 kilometer ke arah tenggara dari kota [[Ponorogo]]. Pada saat itu, Gontor masih merupakan hutan dan kerap kali dijadikan persembunyian perampok, penjahat, dan penyamun. Kepemimpinan Pondok Gontor Lama berlangsung selama tiga generasi:
* Generasi 1: '''Sulaiman Djamaluddin''' (pendiri Pondok Gontor Lama)
* Generasi 2: '''Archam Anom Besari''' (putra dari Sulaiman)
* Generasi 3: '''Santoso Anom Besari''' (putra dari Archam Anom Besari)


Kyai Santoso Anom Besari menikah dengan Rr. Sudarmi, keturunan R.M. Sosrodiningrat (Bupati Madiun). Kyai Santoso Anom wafat pada tahun [[1918]] di usia muda dan meninggalkan 7 anak yang masih kecil. Kepemimpinan Pondok Gontor Lama pun akhirnya berakhir, Di kemudian hari, tiga dari tujuh putra-putri Kyai Santoso Anom Besari menghidupkan kembali Pondok Gontor Lama dengan memperbarui dan meningkatkan sistem serta kurikulumnya.<ref>[http://www.gontor.ac.id/pondok-gontor-lama Pondok Gontor Lama]</ref>
* Pengasuhan santri adalah bidang yang menangani kegiatan ekstrakurikuler dan kulikuler. Setiap siswa wajib untuk menjadi guru untuk kegiatan pengasuhan pada saat kelas V dan VI jika ingin melakukan ke jenjang perguruan tinggi di ISID, mereka tidak akan dipungut biaya, tetapi wajib mengajar kelas I-VI diluar jam kuliah.


=== Pondok Modern Darussalam Gontor ===
* Pelatihan tambahan bagi guru dengan materi yang sesuai dengan standar pendidikan nasional.
Setelah menuntut ilmu di berbagai pesantren tradisional dan lembaga modern, tiga orang putra Kyai Santoso Anom akhirnya kembali ke Gontor dan pada tanggal [[20 September]] [[1926]] bertepatan dengan 12 Rabiul Awwal 1345, dalam peringatan Maulid Nabi SAW, mereka mengikrarkan berdirinya Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG). Ketiganya dikenal dengan sebutan Trimurti Pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor, yaitu:
* [[Ahmad Sahal]] ([[1901]]–[[1977]])
* [[Zainudin Fananie]] ([[1908]]–[[1967]])
* [[Imam Zarkasyi]] ([[1910]]–[[1985]])


Pada tanggal [[12 Oktober]] [[1958]] bertepatan dengan 28 Rabi’ul Awwal 1378, Trimurti mewakafkan PMDG kepada Umat Islam. Sebuah pengorbanan kepemilikan pribadi demi kemaslahatan umat. Pihak penerima amanat diwakili oleh 15 anggota alumni Gontor (IKPM) yang kemudian menjadi Badan Wakaf PMDG.<ref>Misbach. (1996). ''K.H. Imam Zarkasyi Dari Gontor Merintis Pondok Modern Praksisnya pada Pondok Modern Gontor''. Ponorogo: Trimurti Press</ref>
* Keterampilan, kesenian, dan olahraga tidak masuk kedalam kurikulum tetapi menjadi aktivitas ekstrakurikuler.


== Badan Wakaf, pimpinan dan lembaga ==
* Siswa diajarkan untukbersosialisasi dengan membentuk masyarakat sendiri didalam pondok menggunakan organisasi-organisasi. Mulai dari ketua asrama, ketua kelas, ketua kelompok, organisasi ntra/ ekstra hingga ketua regu pramuka. Sedikitnya ada 1.500 jabatan keta yang selalu berputar setiap pertengahan tahun atau setiap tahun.
=== Badan Wakaf ===
Lembaga tertinggi dalam organisasi Balai Pendidikan Pondok Modern Darussalam Gontor ialah Badan Wakaf. Badan Wakaf adalah badan legislatif beranggotakan 15 orang, bertanggung jawab atas segala pelaksanaan dan perkembangan pendidikan dan pengajaran di PMDG. Anggota Badan Wakaf terdiri dari alumni KMI PMDG yang dipilih setiap 5 tahun sekali.<ref>Masruchin. (2014). ''Wakaf Produktif dan Kemandirian Pesantren'': ''Studi tentang Pengelolaan Wakaf Produktif di Pondok Modern Darussalam Gontor''. Tesis S2. Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel | http://digilib.uinsby.ac.id/895/</ref>


Berikut adalah susunan anggota Badan Wakaf PMDG circa 2020:<ref>Pimpinan PMDG Umumkan Anggota Baru dan Struktur Badan Wakaf PMDG https://www.gontor.ac.id/berita/pimpinan-pmdg-umumkan-anggota-baru-dan-struktur-badan-wakaf-pmdg</ref>
== Fasilitas ==
Ketua: [[Hidayat Nur Wahid]].
Kompleks pondok pada umumnya terdiri dari masjid besar, aula, gedung dua lantai, dan sekolah. Bangunan asrama melingkari bangunan sekolah.
Wakil ketua: Aflatun Muchtar, .
Sekretaris: Abdullah Said Baharmus
Anggota: Rusydi Bey Fannani, [[Hasan Abdullah Sahal]], Akrim Mariyat, Amal Fathullah Zarkasyi, Muhammad Dawam Saleh, [[Din Syamsuddin]], Masyhudi Subari, Mohammad Masruh bin Ahmad, Hamid Fahmy Zarkasyi, Muhammad Danial, dan Heikal Yanuarshah Ibadillah.


=== Pimpinan ===
Terdapat juga:
Untuk tugas dan kewajiban keseharian amanat ini dijalankan oleh Pimpinan Pondok. Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor adalah badan eksekutif (setelah wafatnya para pendiri Pondok) yang dipilih oleh Badan Wakaf setiap 5 tahun sekali. Pimpinan Pondok adalah mandataris Badan Wakaf yang mendapatkan amanah untuk menjalankan keputusan-keputusan Badan Wakaf dan bertanggung jawab kepada Badan Wakaf PMDG. Pimpinan PMDG, di samping memimpin lembaga-lembaga dan bagian-bagian di Balai Pendidikan PMDG, juga berkewajiban mengasuh para santri sesuai dengan sunnah Balai Pendidikan PMDG.
* Asrama santri
* Ruang-ruang [[praktikum]]
* Laboratorium Bahasa [[Bahasa Arab|Arab]] dan [[Bahasa Inggris]]
* [[Perpustakaan]]
* [[Poliklinik]]
* [[Koperasi]]
* Kursus komputer
* Warung internet
* [[GOR]]


Dalam sidang pertamanya di [[1985]], sepeninggal Trimurti, Badan Wakaf menetapkan tiga Pimpinan Pondok untuk memimpin Gontor pasca-Trimurti. Ketiganya adalah [[Shoiman Luqmanul Hakim]], [[Abdullah Syukri Zarkasyi]], dan [[Hasan Abdullah Sahal]]. Pada tahun [[1999]], [[Shoiman Luqmanul Hakim]] wafat, maka Badan Wakaf menunjuk [[Imam Badri]] sebagai penggantinya. Pada tahun [[2006]], [[Imam Badri]] wafat dan kemudian digantikan oleh [[Syamsul Hadi Abdan]].<ref>Zarkasyi, Abdullah Syukri. (2005). ''Manajemen Pesantren: Pengalaman Pondok Modern Gontor''. Ponorogo: Trimurti Press</ref> Pada tahun [[2020]], [[Syamsul Hadi Abdan]] dan [[Abdullah Syukri Zarkasyi]] wafat dan digantikan oleh Amal Fathullah Zarkasyi. dan Akrim Mariyat.<ref>Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor Resmi Dilantik https://www.gontor.ac.id/berita/pimpinan-pondok-modern-darussalam-gontor-resmi-dilantik</ref>
== Biaya sekolah dan sumber dana ==


Saat ini pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor dijabat oleh:
* Biaya pendidikan bagi siswa di KMI sebesar Rp. 320.000 per bulan, terdiri dari Rp. 170.000 untuk uang makan dan Rp. 150.000 untuk biaya pendidikan
* [[Hasan Abdullah Sahal]] (Pimpinan sejak [[1985]])
* Dosen dan pengasuh pondok tidak pernah digaji
* Amal Fathullah Zarkasyi (Pimpinan sejak [[2020]])
* Manajemen pesantren dilakukan secara swadana dan swakelola
* Muhammad Akrim Maryat (Pimpinan sejak [[2020]])
* Sumber pendanaan berasal dari santri dan pengembangannya dikelola dalam beberapa unit usaha untuk mendanai pendidikan, pengajaran, dan pengasuhan.
* Seluruh pengelola adalah keluarga besar pondok yang terdiri dari para santri dan dosen.
* Tidak dipungut Biaya Pendaftaran & Biaya Gedung


== Alumni ==
=== Lembaga-lembaga ===
Adapun lembaga-lembaga dan atau bagian-bagian yang dibawahi Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor adalah:
* KMI (Kulliyatul Mu’allimin/Mu’allimat al-Islamiyah): Lembaga perguruan menengah dengan masa belajar 6 atau 4 tahun, setingkat Tsanawiyah dan Aliyah
* UNIDA (Universitas Darussalam): Lembaga perguruan tinggi pesantren yang mempunyai 7 Fakultas dalam berbagai jenjang S1, S2 dan S3
* Pengasuhan Santri membawahi: Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM), Koordinator Gugusdepan (Pramuka) dan Dewan Mahasiswa (DEMA) UNIDA
* YPPWPM (Yayasan Pemeliharaan & Perluasan Wakaf Pondok Modern): Lembaga penggalian dana, pemeliharaan, perluasan dan pengembangan aset
* IKPM (Ikatan Keluarga Pondok Modern): Organisasi resmi alumni Gontor


Di samping kelima lembaga di atas, ada bagian-bagian tertentu yang dibentuk untuk memperlancar proses pendidikan dan pengajaran di Pondok, yaitu:
* M. [[Hidayat Nur Wahid]], Ketua [[MPR]] [[RI]]
* PLMPM (Pusat Latihan Manajemen dan Pengembangan Masyarakat): pembinaan masyarakat
* [[Muhammad Maftuh Basyuni]], Menteri Agama
* BPPMDG (Bagian Pembangunan Pondok Modern Darussalam Gontor): penangangan pergedungan
* [[Din Syamsuddin]], Ketua Umum PP [[Muhammadiyah]].
* Kopontren (Koperasi Pondok Pesantren) "La Tansa": unit-unit usaha milik Pondok
* KH [[Hasyim Muzadi]], Ketua Umum PB Nahdhatul Ulama (NU)
* BKSM (Balai Kesehatan Santri dan Masyarakat): unit pelayanan kesehatan santri dan masyarakat
* [[Emha Ainun Nadjib]] (budayawan)
* [[Abu Bakar Baasyir]] (pimpinan Pondok Pesantren Ngruki, Solo)
* [[Nurcholis Madjid]] (cendekiawan Muslim)


== Lain-lain ==
== Jenjang pendidikan ==
=== KMI (Kulliyatul Mu'allimin/Mu'allimat Al-Islamiyyah) ===
* Pada [[10 April]] [[2006]], merayakan ulang tahunnya yang ke-80 pondok gontor mengadakan acara seperti [[ceramah]], [[jambore]], dan [[raimuna]]. Pengadaan acara ini menelan biaya tidak kurang dari Rp. 4 miliar dan turut mengundang wakil presiden [[Jusuf Kalla]] dan [[Gubernur]] [[Jawa Timur]] [[Imam Utomo]].
* Kulliyatul Mu'allimin Al-Islamiyyah (KMI) adalah Lembaga pendidikan khusus santri putra tingkat menengah, dengan masa belajar 6 atau 4 tahun, setingkat Tsanawiyah dan Aliyah. KMI didirikan pada [[19 Desember]] [[1936]], setelah Pondok Modern Darussalam Gontor berusia 10 tahun.
* Kulliyatul Mu'allimat Al-Islamiyyah (KMI) adalah Lembaga pendidikan khusus santri putri tingkat menengah, dengan masa belajar 6 atau 4 tahun, setingkat Tsanawiyah dan Aliyah. Pendirian KMI Pondok Gontor Putri merupakan wasiat para Pendiri PMDG. Maka sesuai keputusan Badan Wakaf PMDG, pada tanggal 7 Rabiul Awwal 1411, Pondok Modern Gontor Putri resmi didirikan di [[Mantingan, Ngawi|Kecamatan Mantingan]]. Pesantren putri ini berjarak 100&nbsp;km dari Pondok Modern Gontor atau 33&nbsp;km untuk Pondok Modern Gontor Putri 1, 2 dan 25&nbsp;km untuk Pondok Modern Gontor Putri 3 yang terletak di [[Karangbanyu, Widodaren, Ngawi|Desa Karangbanyu]] ke arah barat dari [[Ngawi, Ngawi|Kota Ngawi]]. Kurikulum dan program pembelajaran Gontor Putri serupa dengan KMI Gontor, dengan penyesuaian pada muatan lokal dan penekanan pada pembekalan santriwati untuk menjadi wanita shalihah.


=== Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor ===
* Rencana pengembangan Institut Studi Islam Darussalam (ISID) menjadi universitas dan membukanya untuk umum.
{{utama|Universitas Darussalam Gontor}}
[[Universitas Darussalam Gontor]] (UNIDA) adalah Perguruan Tinggi yang bersifat Pesantren di mana seluruh mahasiswa berada di dalam asrama kampus di bawah bimbingan rektor (sebagai kiai). UNIDA didirikan pada pada 1 Rajab 1383 / [[17 November]] [[1963]] oleh Trimurti PMDG dan di bawah pengelolaan Badan Wakaf Pondok Modern Darussalam Gontor. Saat ini [[Hamid Fahmy Zarkasyi|Prof. Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, M.A.Ed., M.Phil.]] menjabat sebagai Rektor dan mengelola berbagai fakultas dalam berbagai strata pendidikan, yaitu:
* Fakultas Ushuluddin: Studi Agama-Agama, Aqidah dan Filsafat Islam, Ilmu al-Quran dan Tafsir
* Fakultas Tarbiyah: Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Bahasa Arab, Tadris Bahasa Inggris
* Fakultas Syariah: Perbandingan Madzhab, Hukum Ekonomi Syari'ah
* Fakultas Ekonomi dan Manajemen: Ekonomi Islam, Manajemen
* Fakultas Humaniora: Hubungan Internasional, Ilmu Komunikasi
* Fakultas Ilmu Kesehatan: Farmasi, Ilmu Gizi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja
* Fakultas Sains dan Teknologi: Teknik Informatika, Agroteknologi, Teknologi Industri Pertanian


== Pondok cabang dan pondok alumni ==
* Merencanakan menambah program pendidikan bahasa Mandarin mengingat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Cina yang pesat.
=== Pondok cabang ===
Mengingat tingginya minat masyarakat untuk memasukkan anaknya di Gontor dan keterbatasan fasilitas yang tersedia di Kampus Pondok Modern Darussalam Gontor serta untuk memberikan bekal yang lebih baik kepada para calon santri yang ingin masuk di Pondok Modern Darussalam Gontor, akhirnya dibuka cabang-cabang Gontor di beberapa tempat:<ref name="Masqon, Dihyatun 2015"/>
*Kampus putra terdiri dari:
** Pondok Modern Gontor 2 Desa Madusari, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur
** Pondok Modern Gontor 3 "Darul Ma’rifat" Desa Sumbercangkring, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Jawa Timur
** Pondok Modern Gontor 4 "Darul Muttaqien" Desa Kaligung, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur
** Pondok Modern Gontor 5 "Darul Qiyam" Desa Mangunsari, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah
** Pondok Modern Gontor 6 "Riyadhatul Mujahidin" Desa Pudahoa, Kecamatan Landono, Kabupaten Kendari, Sulawesi Tenggara
** Pondok Modern Gontor 7 Desa Tajimalela, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung
** Pondok Modern Gontor 8 "Darul Amien" Desa Meunasah Baro, Kecamatan Seulimeum, Kabupaten Aceh Besar, Aceh
** Pondok Modern Gontor 9 Talago Loweh, Desa Bubuh Limau, Nagari Sulit Air, Kecamatan X Koto Diatas, Kabupaten Solok, Sumatera Barat
** Pondok Modern Gontor 10 Desa Parit Culum 1, Kecamatan Muara Sabak Barat, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi
** Pondok Modern Gontor 11 "Ittihadul Ummah" Kelurahan Tokorondo, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah
** Pondok Modern Gontor 12 Desa Lubuk Jering, Kecamatan Sungai Mandau, Kabupaten Siak, Riau
* Kampus putri terdiri dari:
** Pondok Modern Gontor Putri 1 Desa Sambirejo, Kecamatan Mantingan, Ngawi
** Pondok Modern Gontor Putri 2 Desa Sambirejo, Kecamatan Mantingan, Ngawi
** Pondok Modern Gontor Putri 3 Desa Karangbanyu, Kecamatan Widodaren, Ngawi
** Pondok Modern Gontor Putri 4 Dusun Bobosan, Desa Kemiri, Kecamatan Kandangan, Kediri
** Pondok Modern Gontor Putri 5 Desa Lamomea, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara
** Pondok Modern Gontor Putri 6 "Ittahadul Ummah" Kelurahan Tokorondo, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah
** Pondok Modern Gontor Putri 7 Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau
** Pondok Modern Gontor Putri 8 Desa Labuhan Ratu VI, Kecamatan Labuhan Ratu, Kabupaten Lampung Timur, Lampung
=== Pondok alumni ===
Pesantren alumni Gontor tersebar di seluruh nusantara dan tergabung dalam Forum Pesantren Alumni (FPA) Gontor. Menurut [[Hasan Abdullah Sahal]], saat bertemu dengan Wakil Presiden [[Muhammad Jusuf Kalla|Jusuf Kalla]] di Istana Wapres pada 10 Maret 2016, Pesantren Alumni Gontor yang sudah terdata berjumlah 380 pesantren dan masih banyak lagi yang belum terdata.<ref name="Wakil Presiden">{{cite web|url=http://www.wapresri.go.id/menerima-pimpinan-pondok-modern-darussalam-gontor-2/|title=Wakil Presiden Menerima Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor|publisher=Portal Wapres RI|accessdate=30 Maret 2016}}</ref> Saat ini FPA Gontor diketuai oleh [[Zulkifli Muhadli]].


== Kontroversi ==
* Para santri/santriwati kelas I-IV dilarang menonton televisi. Saat mereka menginjak V dan VI mereka diizinkan untuk menonton televisi dengan jam terbatas. Hal ini dimaksudkan agar santri/santriwati hanya mendapatkan hal-hal positif, sampai mereka cukup dewasa untuk berpikir, setelah itu baru diberikan hal-hal yang negatif- itupun hanya sebatas pengetahuan.
Pada September 2022, mencuat kasus penganiayaan di dalam lingkungan pesantren ini yang menewaskan salah satu [[santri]]-nya. Pihak pesantren, dengan disertai surat keterangan dari [[Rumah sakit|RS]] Yasyfin Darussalam Gontor, awalnya menyatakan bahwa sang [[korban]] meninggal karena sakit akibat kelelahan.<ref>{{Cite news|title=Surat Kematian Palsu Tewasnya Santri Gontor Bakal Diusut Polisi|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220909074135-12-8454e38/surat-kematian-palsu-tewasnya-santri-gontor-bakal-diusut-polisi|work=[[CNN Indonesia]]|language=id-ID|access-date=2022-09-13}}{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Namun ketika melakukan pengecekan, ibu korban menemukan sejumlah luka lebam pada [[jenazah]] anaknya.<ref>{{Cite news|date=2022-09-06|title=Pihak Pesantren Gontor yang Berbohong soal Penyebab Kematian Santri AM Bisa Dipidana|url=https://nasional.kompas.com/read/2022/09/06/2212414w1/pihak-pesantren-gontor-yang-berbohong-soal-penyebab-kematian-santri-am-bisa|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2022-09-08}}{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Tidak terima, ibu korban langsung mendatangi pihak pesantren yang kemudian menjanjikan penyelesaian masalah. Akan tetapi, setelah 2 minggu berselang,<ref name=":0">{{Cite news|title=Pondok Gontor Baru Melapor seusai 2 Minggu Santrinya Tewas, Polisi Selidiki Upaya Pengasuh|url=https://jatim.tribunnews.com/2022/09/12/pondok-gontor-baru-melapor-seusai-2-minggu-santrinya-tewas-polisi-selidiki-upaya-pengasuhan|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2022-09-13}}{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> merasa tidak ada itikad baik dari pihak pesantren, ibu korban pun mendatangi [[pengacara]] [[Hotman Paris Hutapea|Hotman Paris]], untuk meminta bantuan hukum.<ref>{{Cite news|title=Santri Gontor Diduga Tewas Dianiaya, Ibu Ngadu ke Hotman Paris|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220905130540-20-843391/santri-gontor-diduga-tewas-dianiaya-ibu-ngadu-ke-hotman-paris|work=[[CNN Indonesia]]|language=id-ID|access-date=2022-09-07}}</ref> Sehari setelah viral, pihak pondok pun akhirnya melaporkan kasus ini ke [[Kepolisian Resor|Polres]] [[Kabupaten Ponorogo|Ponorogo]].<ref name=":0" /> Pihak ponpes berdalih bahwa mereka sebelumnya tidak melaporkan kasus ini karena saat masuk pondok, orang tua telah [[Tanda tangan|menandatangani]] kesanggupan untuk tidak membawa ke ranah hukum.<ref>{{Cite web|title=Ponpes Gontor Dikritik Tutupi Santri Tewas Akibat Bullying, Baru Terbuka usai Viral|url=https://www.vice.com/id/article/dy7dyze/santri-ponpes-gontor-tewas-dianiaya-senior-sempat-ditutupi-pengelola-ponpes|website=www.vice.com|language=id|access-date=2022-09-07}}</ref>


== Referensi ==
== Rujukan ==
{{reflist}}
* Kompas, Senin 8 Mei 2006, hal 38. Teropong Nusantara: 80 tahun Pondok Gontor. Eksis karena tradisi dan independensi.
{{Reflist|group="a"}}
* Kompas, Senin 8 Mei 2006, hal 39. Teropong Nusantara: Pendidikan Pesantren. Uniknya Kurikulum Gontor.


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.gontor.ac.id/ Situs resmi]
* [http://gontor.ac.id/ Situs Resmi Pondok Modern Gontor]
* [http://unida.ac.id/ Perguruan Tinggi: Universitas Darussalam]
{{DEFAULTSORT:Gontor, Pondok Pesantren}}
* [http://ikpm.gontor.ac.id/ Ikatan Keluarga Pondok Modern Gontor] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120623044046/http://ikpm.gontor.ac.id/ |date=2012-06-23 }}
* [http://www.majalahgontor.co.id/ Majalah Gontor, Media Perekat Ummat] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120610110200/http://www.majalahgontor.co.id/ |date=2012-06-10 }}
* [http://www.gontor.tv/ Gontor TV]


[[Kategori:Sekolah di Indonesia]]
[[Kategori:Pesantren di Ponorogo]]
[[Kategori:Pesantren di Jawa Timur]]
[[Kategori:Pesantren di Indonesia]]
[[Kategori:Pesantren di Indonesia]]
[[Kategori:Forum Pesantren Alumni Gontor]]

Revisi terkini sejak 24 Mei 2024 02.35

Pondok Modern Darussalam Gontor
Logo peringatan 100 tahun Gontor
Alamat

,
Situs webwww.gontor.ac.id
Informasi
JenisPondok pesantren
AfiliasiIslam
Didirikan19 September 1926
12 Rabiul Awwal 1345
PendiriAhmad Sahal
Zainudin Fananie
Imam Zarkasyi
PimpinanHasan Abdullah Sahal
Amal Fathullah Zarkasyi
Akrim Mariyat
Kalender akademisHijriyah
Jumlah santri± 25.000[1]
Lain-lain
JulukanPMDG
Warna almamaterMerah, Hijau, Putih
Mars"Oh Pondokku"
Mars Darussalam
Moto
MotoBerbudi Tinggi
Berbadan Sehat
Berpengetahuan Luas
Berpikiran Bebas

Pondok Modern Darussalam Gontor[a 1], atau sering dikenal sebagai Pondok Modern Gontor, adalah sebuah pondok pesantren (ponpes) yang terletak di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Menurut laman resminya, pondok pesantren ini mengklaim sebagai lembaga pendidikan murni yang tidak berafiliasi kepada partai politik ataupun organisasi kemasyarakatan apa pun.[2]

Pondok Tegalsari

[sunting | sunting sumber]

Cikal bakal Pondok Modern Darussalam Gontor bermula pada tahun 1680, saat Kyai Ageng Muhammad Hasan Besari mendirikan Pondok Tegalsari di Desa Jetis Ponorogo (10 KM arah selatan Kota Ponorogo). Pondok Tegalsari sangat termasyhur pada masanya, sehingga didatangi ribuan santri dari berbagai daerah di pelosok nusantara. Kepemimpinan Pondok Tegalsari berlangsung selama enam generasi.[3][4]

Pondok Tegalsari
Periode Nama Keterangan
Generasi 1 Kyai Ageng Hasan Besari w.1760
Generasi 2 Kyai Ilyas
Generasi 3 Kyai Hasan Yahya
Generasi 4 Kyai Hasan Besari II w. 1862
Generasi 5 Kyai Hasan Anom w. 1873
Generasi 6 Kyai Hasan Khalifah w. 1883

Pada pertengahan abad ke-19 yaitu pada masa Kyai Hasan Khalifah, Pondok Tegalsari mulai mengalami kemunduran. Pada saat itu, dia mempunyai seorang santri kesayangan bernama R.M. Sulaiman Djamaluddin, seorang keturunan Keraton Kasepuhan Cirebon. Kyai Hasan Khalifah kemudian menikahkan putri bungsunya Oemijatin (dikenal dengan Nyai Sulaiman) dengan R.M. Sulaiman Djamaluddin dan mereka diberi tugas mendirikan pesantren baru untuk meneruskan Pondok Tegalsari, yang di kemudian hari pesantren baru ini dikenal dengan Pondok Gontor Lama.[5]

Pondok Gontor Lama

[sunting | sunting sumber]

Berbekal 40 santri yang dibawa dari Pondok Tegalsari, Kyai R.M. Sulaiman Djamaluddin bersama istrinya mendirikan Pondok Gontor Lama di sebuah tempat yang terletak ± 3 kilometer sebelah timur Tegalsari dan 11 kilometer ke arah tenggara dari kota Ponorogo. Pada saat itu, Gontor masih merupakan hutan dan kerap kali dijadikan persembunyian perampok, penjahat, dan penyamun. Kepemimpinan Pondok Gontor Lama berlangsung selama tiga generasi:

  • Generasi 1: Sulaiman Djamaluddin (pendiri Pondok Gontor Lama)
  • Generasi 2: Archam Anom Besari (putra dari Sulaiman)
  • Generasi 3: Santoso Anom Besari (putra dari Archam Anom Besari)

Kyai Santoso Anom Besari menikah dengan Rr. Sudarmi, keturunan R.M. Sosrodiningrat (Bupati Madiun). Kyai Santoso Anom wafat pada tahun 1918 di usia muda dan meninggalkan 7 anak yang masih kecil. Kepemimpinan Pondok Gontor Lama pun akhirnya berakhir, Di kemudian hari, tiga dari tujuh putra-putri Kyai Santoso Anom Besari menghidupkan kembali Pondok Gontor Lama dengan memperbarui dan meningkatkan sistem serta kurikulumnya.[6]

Pondok Modern Darussalam Gontor

[sunting | sunting sumber]

Setelah menuntut ilmu di berbagai pesantren tradisional dan lembaga modern, tiga orang putra Kyai Santoso Anom akhirnya kembali ke Gontor dan pada tanggal 20 September 1926 bertepatan dengan 12 Rabiul Awwal 1345, dalam peringatan Maulid Nabi SAW, mereka mengikrarkan berdirinya Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG). Ketiganya dikenal dengan sebutan Trimurti Pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor, yaitu:

Pada tanggal 12 Oktober 1958 bertepatan dengan 28 Rabi’ul Awwal 1378, Trimurti mewakafkan PMDG kepada Umat Islam. Sebuah pengorbanan kepemilikan pribadi demi kemaslahatan umat. Pihak penerima amanat diwakili oleh 15 anggota alumni Gontor (IKPM) yang kemudian menjadi Badan Wakaf PMDG.[7]

Badan Wakaf, pimpinan dan lembaga

[sunting | sunting sumber]

Badan Wakaf

[sunting | sunting sumber]

Lembaga tertinggi dalam organisasi Balai Pendidikan Pondok Modern Darussalam Gontor ialah Badan Wakaf. Badan Wakaf adalah badan legislatif beranggotakan 15 orang, bertanggung jawab atas segala pelaksanaan dan perkembangan pendidikan dan pengajaran di PMDG. Anggota Badan Wakaf terdiri dari alumni KMI PMDG yang dipilih setiap 5 tahun sekali.[8]

Berikut adalah susunan anggota Badan Wakaf PMDG circa 2020:[9] Ketua: Hidayat Nur Wahid. Wakil ketua: Aflatun Muchtar, . Sekretaris: Abdullah Said Baharmus Anggota: Rusydi Bey Fannani, Hasan Abdullah Sahal, Akrim Mariyat, Amal Fathullah Zarkasyi, Muhammad Dawam Saleh, Din Syamsuddin, Masyhudi Subari, Mohammad Masruh bin Ahmad, Hamid Fahmy Zarkasyi, Muhammad Danial, dan Heikal Yanuarshah Ibadillah.

Untuk tugas dan kewajiban keseharian amanat ini dijalankan oleh Pimpinan Pondok. Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor adalah badan eksekutif (setelah wafatnya para pendiri Pondok) yang dipilih oleh Badan Wakaf setiap 5 tahun sekali. Pimpinan Pondok adalah mandataris Badan Wakaf yang mendapatkan amanah untuk menjalankan keputusan-keputusan Badan Wakaf dan bertanggung jawab kepada Badan Wakaf PMDG. Pimpinan PMDG, di samping memimpin lembaga-lembaga dan bagian-bagian di Balai Pendidikan PMDG, juga berkewajiban mengasuh para santri sesuai dengan sunnah Balai Pendidikan PMDG.

Dalam sidang pertamanya di 1985, sepeninggal Trimurti, Badan Wakaf menetapkan tiga Pimpinan Pondok untuk memimpin Gontor pasca-Trimurti. Ketiganya adalah Shoiman Luqmanul Hakim, Abdullah Syukri Zarkasyi, dan Hasan Abdullah Sahal. Pada tahun 1999, Shoiman Luqmanul Hakim wafat, maka Badan Wakaf menunjuk Imam Badri sebagai penggantinya. Pada tahun 2006, Imam Badri wafat dan kemudian digantikan oleh Syamsul Hadi Abdan.[10] Pada tahun 2020, Syamsul Hadi Abdan dan Abdullah Syukri Zarkasyi wafat dan digantikan oleh Amal Fathullah Zarkasyi. dan Akrim Mariyat.[11]

Saat ini pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor dijabat oleh:

Lembaga-lembaga

[sunting | sunting sumber]

Adapun lembaga-lembaga dan atau bagian-bagian yang dibawahi Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor adalah:

  • KMI (Kulliyatul Mu’allimin/Mu’allimat al-Islamiyah): Lembaga perguruan menengah dengan masa belajar 6 atau 4 tahun, setingkat Tsanawiyah dan Aliyah
  • UNIDA (Universitas Darussalam): Lembaga perguruan tinggi pesantren yang mempunyai 7 Fakultas dalam berbagai jenjang S1, S2 dan S3
  • Pengasuhan Santri membawahi: Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM), Koordinator Gugusdepan (Pramuka) dan Dewan Mahasiswa (DEMA) UNIDA
  • YPPWPM (Yayasan Pemeliharaan & Perluasan Wakaf Pondok Modern): Lembaga penggalian dana, pemeliharaan, perluasan dan pengembangan aset
  • IKPM (Ikatan Keluarga Pondok Modern): Organisasi resmi alumni Gontor

Di samping kelima lembaga di atas, ada bagian-bagian tertentu yang dibentuk untuk memperlancar proses pendidikan dan pengajaran di Pondok, yaitu:

  • PLMPM (Pusat Latihan Manajemen dan Pengembangan Masyarakat): pembinaan masyarakat
  • BPPMDG (Bagian Pembangunan Pondok Modern Darussalam Gontor): penangangan pergedungan
  • Kopontren (Koperasi Pondok Pesantren) "La Tansa": unit-unit usaha milik Pondok
  • BKSM (Balai Kesehatan Santri dan Masyarakat): unit pelayanan kesehatan santri dan masyarakat

Jenjang pendidikan

[sunting | sunting sumber]

KMI (Kulliyatul Mu'allimin/Mu'allimat Al-Islamiyyah)

[sunting | sunting sumber]
  • Kulliyatul Mu'allimin Al-Islamiyyah (KMI) adalah Lembaga pendidikan khusus santri putra tingkat menengah, dengan masa belajar 6 atau 4 tahun, setingkat Tsanawiyah dan Aliyah. KMI didirikan pada 19 Desember 1936, setelah Pondok Modern Darussalam Gontor berusia 10 tahun.
  • Kulliyatul Mu'allimat Al-Islamiyyah (KMI) adalah Lembaga pendidikan khusus santri putri tingkat menengah, dengan masa belajar 6 atau 4 tahun, setingkat Tsanawiyah dan Aliyah. Pendirian KMI Pondok Gontor Putri merupakan wasiat para Pendiri PMDG. Maka sesuai keputusan Badan Wakaf PMDG, pada tanggal 7 Rabiul Awwal 1411, Pondok Modern Gontor Putri resmi didirikan di Kecamatan Mantingan. Pesantren putri ini berjarak 100 km dari Pondok Modern Gontor atau 33 km untuk Pondok Modern Gontor Putri 1, 2 dan 25 km untuk Pondok Modern Gontor Putri 3 yang terletak di Desa Karangbanyu ke arah barat dari Kota Ngawi. Kurikulum dan program pembelajaran Gontor Putri serupa dengan KMI Gontor, dengan penyesuaian pada muatan lokal dan penekanan pada pembekalan santriwati untuk menjadi wanita shalihah.

Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor

[sunting | sunting sumber]

Universitas Darussalam Gontor (UNIDA) adalah Perguruan Tinggi yang bersifat Pesantren di mana seluruh mahasiswa berada di dalam asrama kampus di bawah bimbingan rektor (sebagai kiai). UNIDA didirikan pada pada 1 Rajab 1383 / 17 November 1963 oleh Trimurti PMDG dan di bawah pengelolaan Badan Wakaf Pondok Modern Darussalam Gontor. Saat ini Prof. Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, M.A.Ed., M.Phil. menjabat sebagai Rektor dan mengelola berbagai fakultas dalam berbagai strata pendidikan, yaitu:

  • Fakultas Ushuluddin: Studi Agama-Agama, Aqidah dan Filsafat Islam, Ilmu al-Quran dan Tafsir
  • Fakultas Tarbiyah: Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Bahasa Arab, Tadris Bahasa Inggris
  • Fakultas Syariah: Perbandingan Madzhab, Hukum Ekonomi Syari'ah
  • Fakultas Ekonomi dan Manajemen: Ekonomi Islam, Manajemen
  • Fakultas Humaniora: Hubungan Internasional, Ilmu Komunikasi
  • Fakultas Ilmu Kesehatan: Farmasi, Ilmu Gizi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja
  • Fakultas Sains dan Teknologi: Teknik Informatika, Agroteknologi, Teknologi Industri Pertanian

Pondok cabang dan pondok alumni

[sunting | sunting sumber]

Pondok cabang

[sunting | sunting sumber]

Mengingat tingginya minat masyarakat untuk memasukkan anaknya di Gontor dan keterbatasan fasilitas yang tersedia di Kampus Pondok Modern Darussalam Gontor serta untuk memberikan bekal yang lebih baik kepada para calon santri yang ingin masuk di Pondok Modern Darussalam Gontor, akhirnya dibuka cabang-cabang Gontor di beberapa tempat:[3]

  • Kampus putra terdiri dari:
    • Pondok Modern Gontor 2 Desa Madusari, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur
    • Pondok Modern Gontor 3 "Darul Ma’rifat" Desa Sumbercangkring, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Jawa Timur
    • Pondok Modern Gontor 4 "Darul Muttaqien" Desa Kaligung, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur
    • Pondok Modern Gontor 5 "Darul Qiyam" Desa Mangunsari, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah
    • Pondok Modern Gontor 6 "Riyadhatul Mujahidin" Desa Pudahoa, Kecamatan Landono, Kabupaten Kendari, Sulawesi Tenggara
    • Pondok Modern Gontor 7 Desa Tajimalela, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung
    • Pondok Modern Gontor 8 "Darul Amien" Desa Meunasah Baro, Kecamatan Seulimeum, Kabupaten Aceh Besar, Aceh
    • Pondok Modern Gontor 9 Talago Loweh, Desa Bubuh Limau, Nagari Sulit Air, Kecamatan X Koto Diatas, Kabupaten Solok, Sumatera Barat
    • Pondok Modern Gontor 10 Desa Parit Culum 1, Kecamatan Muara Sabak Barat, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi
    • Pondok Modern Gontor 11 "Ittihadul Ummah" Kelurahan Tokorondo, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah
    • Pondok Modern Gontor 12 Desa Lubuk Jering, Kecamatan Sungai Mandau, Kabupaten Siak, Riau
  • Kampus putri terdiri dari:
    • Pondok Modern Gontor Putri 1 Desa Sambirejo, Kecamatan Mantingan, Ngawi
    • Pondok Modern Gontor Putri 2 Desa Sambirejo, Kecamatan Mantingan, Ngawi
    • Pondok Modern Gontor Putri 3 Desa Karangbanyu, Kecamatan Widodaren, Ngawi
    • Pondok Modern Gontor Putri 4 Dusun Bobosan, Desa Kemiri, Kecamatan Kandangan, Kediri
    • Pondok Modern Gontor Putri 5 Desa Lamomea, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara
    • Pondok Modern Gontor Putri 6 "Ittahadul Ummah" Kelurahan Tokorondo, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah
    • Pondok Modern Gontor Putri 7 Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau
    • Pondok Modern Gontor Putri 8 Desa Labuhan Ratu VI, Kecamatan Labuhan Ratu, Kabupaten Lampung Timur, Lampung

Pondok alumni

[sunting | sunting sumber]

Pesantren alumni Gontor tersebar di seluruh nusantara dan tergabung dalam Forum Pesantren Alumni (FPA) Gontor. Menurut Hasan Abdullah Sahal, saat bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wapres pada 10 Maret 2016, Pesantren Alumni Gontor yang sudah terdata berjumlah 380 pesantren dan masih banyak lagi yang belum terdata.[12] Saat ini FPA Gontor diketuai oleh Zulkifli Muhadli.

Kontroversi

[sunting | sunting sumber]

Pada September 2022, mencuat kasus penganiayaan di dalam lingkungan pesantren ini yang menewaskan salah satu santri-nya. Pihak pesantren, dengan disertai surat keterangan dari RS Yasyfin Darussalam Gontor, awalnya menyatakan bahwa sang korban meninggal karena sakit akibat kelelahan.[13] Namun ketika melakukan pengecekan, ibu korban menemukan sejumlah luka lebam pada jenazah anaknya.[14] Tidak terima, ibu korban langsung mendatangi pihak pesantren yang kemudian menjanjikan penyelesaian masalah. Akan tetapi, setelah 2 minggu berselang,[15] merasa tidak ada itikad baik dari pihak pesantren, ibu korban pun mendatangi pengacara Hotman Paris, untuk meminta bantuan hukum.[16] Sehari setelah viral, pihak pondok pun akhirnya melaporkan kasus ini ke Polres Ponorogo.[15] Pihak ponpes berdalih bahwa mereka sebelumnya tidak melaporkan kasus ini karena saat masuk pondok, orang tua telah menandatangani kesanggupan untuk tidak membawa ke ranah hukum.[17]

  1. ^ (2015). Warta Dunia Pondok Modern Darussalam Gontor. Ponorogo: Gontor Press
  2. ^ "Tujuan Pendidikan dan Pengajaran". Gontor (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-01-29. 
  3. ^ a b Masqon, Dihyatun. (2015). Buku Profil Pondok Modern Gontor. Ponorogo: Gontor Press
  4. ^ Babad Perdikan Tegalsari
  5. ^ Pondok Tegalsari
  6. ^ Pondok Gontor Lama
  7. ^ Misbach. (1996). K.H. Imam Zarkasyi Dari Gontor Merintis Pondok Modern Praksisnya pada Pondok Modern Gontor. Ponorogo: Trimurti Press
  8. ^ Masruchin. (2014). Wakaf Produktif dan Kemandirian Pesantren: Studi tentang Pengelolaan Wakaf Produktif di Pondok Modern Darussalam Gontor. Tesis S2. Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel | http://digilib.uinsby.ac.id/895/
  9. ^ Pimpinan PMDG Umumkan Anggota Baru dan Struktur Badan Wakaf PMDG https://www.gontor.ac.id/berita/pimpinan-pmdg-umumkan-anggota-baru-dan-struktur-badan-wakaf-pmdg
  10. ^ Zarkasyi, Abdullah Syukri. (2005). Manajemen Pesantren: Pengalaman Pondok Modern Gontor. Ponorogo: Trimurti Press
  11. ^ Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor Resmi Dilantik https://www.gontor.ac.id/berita/pimpinan-pondok-modern-darussalam-gontor-resmi-dilantik
  12. ^ "Wakil Presiden Menerima Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor". Portal Wapres RI. Diakses tanggal 30 Maret 2016. 
  13. ^ "Surat Kematian Palsu Tewasnya Santri Gontor Bakal Diusut Polisi". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2022-09-13. [pranala nonaktif permanen]
  14. ^ "Pihak Pesantren Gontor yang Berbohong soal Penyebab Kematian Santri AM Bisa Dipidana". Kompas.com. 2022-09-06. Diakses tanggal 2022-09-08. [pranala nonaktif permanen]
  15. ^ a b "Pondok Gontor Baru Melapor seusai 2 Minggu Santrinya Tewas, Polisi Selidiki Upaya Pengasuh". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2022-09-13. [pranala nonaktif permanen]
  16. ^ "Santri Gontor Diduga Tewas Dianiaya, Ibu Ngadu ke Hotman Paris". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2022-09-07. 
  17. ^ "Ponpes Gontor Dikritik Tutupi Santri Tewas Akibat Bullying, Baru Terbuka usai Viral". www.vice.com. Diakses tanggal 2022-09-07. 
  1. ^ (bahasa Jawa: ꦥꦺꦴꦤ꧀ꦝꦺꦴꦏ꧀ꦩꦺꦴꦝꦺꦉꦤ꧀ꦢꦫꦸꦱ꧀ꦱꦭꦩ꧀ꦒꦺꦴꦤ꧀ꦠꦺꦴꦂ, translit. Pondhok Modhèren Darussalam Gontor;

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]