Daun gedi: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
|||
(8 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{terjemah-Inggris}} |
|||
{{Taxobox |
{{Taxobox |
||
| color = {{tc2|tumbuhan}} |
|||
|image = Abelmoschus manihot ssp tetraphyllus W IMG 2157.jpg |
|image = Abelmoschus manihot ssp tetraphyllus W IMG 2157.jpg |
||
|regnum = [[Plantae]] |
|regnum = [[Plantae]] |
||
| |
{{kladtb|[[Angiospermae]]}} |
||
| |
{{kladtb|[[Eudikotil]]}} |
||
{{kladtb|[[Rosid]]}} |
|||
|unranked_ordo = [[Rosidae]] |
|||
|ordo = [[Malvales]] |
|ordo = [[Malvales]] |
||
|familia = [[Malvaceae]] |
|familia = [[Malvaceae]] |
||
Baris 30: | Baris 30: | ||
|synonyms_ref =<ref>{{cite web |url=http://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:558020-1#synonyms |title=''Abelmoschus manihot'' (L.) Medik. |author=<!--Not stated--> |date=2017 |website=Plants of the World Online |publisher=Board of Trustees of the Royal Botanic Gardens, Kew |access-date=13 August 2020 }}</ref> |
|synonyms_ref =<ref>{{cite web |url=http://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:558020-1#synonyms |title=''Abelmoschus manihot'' (L.) Medik. |author=<!--Not stated--> |date=2017 |website=Plants of the World Online |publisher=Board of Trustees of the Royal Botanic Gardens, Kew |access-date=13 August 2020 }}</ref> |
||
}} |
}} |
||
'''Daun gedi''' (''Abelmoschus manihot'', sebelumnya bernama ilmiah ''Hibiscus Manihot'', [[Bahasa Tagalog|Tagalog]]: ''lagikuway'', [[Bahasa Thai|Thai]]: ''Po fai'', [[Bahasa Inggris|Inggris]]: ''edible hibiscus'') |
'''Daun gedi''' (''Abelmoschus manihot'', sebelumnya bernama ilmiah ''Hibiscus Manihot'', [[Bahasa Tagalog|Tagalog]]: ''lagikuway'', [[Bahasa Thai|Thai]]: ''Po fai'', [[Bahasa Inggris|Inggris]]: ''edible hibiscus'') atau '''aibika''', merupakan tanaman berbunga dalam keluarga Malvaceae . Sebelumnya diklasifikasikan sebagai spesies Hibiscus tetapi sekarang dikategorikan dalam genus Abelmoschus . |
||
== Habitat == |
|||
Meskipun secara teknis merupakan semak , daun gedi merupakan tanaman tahunan yang, dalam kondisi yang menguntungkan, dapat tumbuh setinggi lebih dari tiga meter. Tanaman ini mudah diperbanyak melalui stek dan relatif tahan penyakit. Oleh karena itu, tanaman ini dibudidayakan secara luas dan sering ditemukan di sepanjang perbatasan taman atau sebagai tanaman sela di taman tropis tradisional. Kebiasaan pertumbuhannya, bersama dengan nilai gizinya, berkontribusi terhadap popularitasnya dalam berkebun di rumah dan hortikultura. |
|||
== Nutrisi == |
|||
Daun gedi terkenal dengan khasiatnya yang bergizi tinggi. Daunnya kaya akan vitamin esensial, termasuk kandungan vitamin A dan C yang tinggi , serta zat besi . Selain itu, mereka mengandung sekitar 12% protein berdasarkan berat keringnya, menjadikan daun gedi sebagai sumber makanan yang berharga. Daunnya biasa dimasukkan ke dalam berbagai masakan seperti tinola , sinigang , pinangat , atau digunakan dalam salad di daerah seperti Filipina . |
|||
== Di Indonesia == |
|||
⚫ | Daun gedi adalah sayuran populer di Sulawesi. Bagi orang asli Sulawesi Utara makan Bubur Manado (tinutuan) tidak lengkap jika tidak ditambahkan daun gedi ini sebagai campuran. Daun gedi mempunyai fungsi sebagai penambah rasa gurih serta mengentalkan. Selain lezat, daun gedi juga kaya akan vitamin A, zat besi dan serat yang baik untuk saluran pencernaan. Kolagen terkandung di dalam daun ini juga bermanfaat antioksidan dan menjaga kesehatan kulit. Mungkin karena banyak mengandung serat sehingga menyerap kolesterol dan lemak. Sehingga banyak orang berpendapat bahwa sayur ini dapat membuat orang langsing dan membantu menurunkan kadar kolesterol dan hipertensi. Namun belum ada penelitian khusus tentang hal ini. Karena daunnya banyak mengandung banyak zat kolagen yang bersifat antioksidan, maka berguna untuk merawat kesehatan kulit dan melancarkan peredaran darah. |
||
⚫ | Bagi orang asli Sulawesi Utara makan Bubur Manado (tinutuan) tidak lengkap jika tidak ditambahkan daun gedi ini sebagai campuran. Daun gedi mempunyai fungsi sebagai penambah rasa gurih serta mengentalkan. Selain lezat, daun gedi juga kaya akan vitamin A, zat besi dan serat yang baik untuk saluran pencernaan. Kolagen terkandung di dalam daun ini juga bermanfaat antioksidan dan menjaga kesehatan kulit. Mungkin karena banyak mengandung serat sehingga menyerap kolesterol dan lemak. Sehingga banyak orang berpendapat bahwa sayur ini dapat membuat orang langsing dan membantu menurunkan kadar kolesterol dan hipertensi. Namun belum ada penelitian khusus tentang hal ini. Karena daunnya banyak mengandung banyak zat kolagen yang bersifat antioksidan, maka berguna untuk merawat kesehatan kulit dan melancarkan peredaran darah |
||
Saat ini daun gedi susah dijumpai, padahal tanaman ini sangat mudah tumbuh dan diperbanyak. Cukup stek batang dan tanam di media tanah yang gembur pasti akan tumbuh subur. Tinggi tanaman bisa mencapai dua meter dan jika tanahnya cocok akan sangat rimbun dengan daun. Daunnya hijau dan sepintas mirip daun singkong atau mariyuana, karena daunnya berbentuk 5 jari mirip daun singkong atau mariyuana. |
|||
Orang Sulawesi Utara, terutama yang ada di perantauan sering menanam daun gedi ini di pekarangan rumah atau pot agar sewaktu-waktu bila ingin memasak sudah tersedia. |
|||
<gallery>File:Abelmoschus manihot (5171146007).jpg</gallery> |
<gallery>File:Abelmoschus manihot (5171146007).jpg</gallery> |
||
Baris 62: | Baris 63: | ||
[[Kategori:Flora Papua Nugini]] |
[[Kategori:Flora Papua Nugini]] |
||
[[Kategori:Tumbuhan berbunga]] |
[[Kategori:Tumbuhan berbunga]] |
||
[[Kategori:Tumbuhan obat]] |
|||
[[Kategori:Tanaman pangan]] |
|||
[[Kategori:Abelmoschus]] |
[[Kategori:Abelmoschus]] |
||
[[Kategori:Malvaceae]] |
[[Kategori:Malvaceae]] |
Revisi terkini sejak 3 Agustus 2024 08.23
Daun gedi | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Klad: | Angiospermae |
Klad: | Eudikotil |
Klad: | Rosid |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | A. manihot
|
Nama binomial | |
Abelmoschus manihot | |
Sinonim[1] | |
|
Daun gedi (Abelmoschus manihot, sebelumnya bernama ilmiah Hibiscus Manihot, Tagalog: lagikuway, Thai: Po fai, Inggris: edible hibiscus) atau aibika, merupakan tanaman berbunga dalam keluarga Malvaceae . Sebelumnya diklasifikasikan sebagai spesies Hibiscus tetapi sekarang dikategorikan dalam genus Abelmoschus .
Habitat
[sunting | sunting sumber]Meskipun secara teknis merupakan semak , daun gedi merupakan tanaman tahunan yang, dalam kondisi yang menguntungkan, dapat tumbuh setinggi lebih dari tiga meter. Tanaman ini mudah diperbanyak melalui stek dan relatif tahan penyakit. Oleh karena itu, tanaman ini dibudidayakan secara luas dan sering ditemukan di sepanjang perbatasan taman atau sebagai tanaman sela di taman tropis tradisional. Kebiasaan pertumbuhannya, bersama dengan nilai gizinya, berkontribusi terhadap popularitasnya dalam berkebun di rumah dan hortikultura.
Nutrisi
[sunting | sunting sumber]Daun gedi terkenal dengan khasiatnya yang bergizi tinggi. Daunnya kaya akan vitamin esensial, termasuk kandungan vitamin A dan C yang tinggi , serta zat besi . Selain itu, mereka mengandung sekitar 12% protein berdasarkan berat keringnya, menjadikan daun gedi sebagai sumber makanan yang berharga. Daunnya biasa dimasukkan ke dalam berbagai masakan seperti tinola , sinigang , pinangat , atau digunakan dalam salad di daerah seperti Filipina .
Di Indonesia
[sunting | sunting sumber]Daun gedi adalah sayuran populer di Sulawesi. Bagi orang asli Sulawesi Utara makan Bubur Manado (tinutuan) tidak lengkap jika tidak ditambahkan daun gedi ini sebagai campuran. Daun gedi mempunyai fungsi sebagai penambah rasa gurih serta mengentalkan. Selain lezat, daun gedi juga kaya akan vitamin A, zat besi dan serat yang baik untuk saluran pencernaan. Kolagen terkandung di dalam daun ini juga bermanfaat antioksidan dan menjaga kesehatan kulit. Mungkin karena banyak mengandung serat sehingga menyerap kolesterol dan lemak. Sehingga banyak orang berpendapat bahwa sayur ini dapat membuat orang langsing dan membantu menurunkan kadar kolesterol dan hipertensi. Namun belum ada penelitian khusus tentang hal ini. Karena daunnya banyak mengandung banyak zat kolagen yang bersifat antioksidan, maka berguna untuk merawat kesehatan kulit dan melancarkan peredaran darah.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Abelmoschus manihot (L.) Medik". Plants of the World Online. Board of Trustees of the Royal Botanic Gardens, Kew. 2017. Diakses tanggal 13 August 2020.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Abelmoschus manihot (L.) Medic. Medicinal Plant Images Database (School of Chinese Medicine, Hong Kong Baptist University) (Tionghoa Tradisional) (Inggris)
- "Abelmoschus manihot". Integrated Taxonomic Information System. Diakses tanggal September 7, 2006.
Media tentang Abelmoschus manihot di Wikimedia Commons
- Informasi terkait dengan Abelmoschus manihot dari Wikispecies.