Diskus: Perbedaan antara revisi
Membalikkan revisi 24305667 oleh OrangKalideres (bicara) yama nene Tag: Pembatalan Dikembalikan |
Badak Jawa (bicara | kontrib) Online menjadi daring Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(6 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Automatic taxobox |
|||
{{Taxobox |
|||
| name = Diskus |
| name = Diskus |
||
|status = |
|||
|status_system = |
|||
|status_ref = |
|||
| fossil_range = |
|||
| image = Blue_Discus.jpg |
| image = Blue_Discus.jpg |
||
| image_caption = ''Symphysodon aequifasciatus'' |
| image_caption = ''Symphysodon aequifasciatus'' |
||
| |
| taxon = Symphysodon |
||
⚫ | |||
| image2_caption = |
|||
⚫ | | subdivision_ranks = Spesies<ref name="ready2006">{{Cite journal |last=Ready |first=J.S. |last2=Ferreira |first2=E.J.G. |last3=Kullander |first3=S.O. |year=2006 |title=Discus fishes: mitochondrial DNA evidence for a phylogeographic barrier in the Amazonian genus Symphysodon (Teleostei: Cichlidae) |journal=Fish Biology |volume=69 |pages=200–211 |doi=10.1111/j.1095-8649.2006.01232.x}}</ref><ref name="fishbase">{{FishBase genus | genus = Symphysodon| month = April | year = 2013}}</ref> |
||
| domain = [[Eukaryota]] |
|||
⚫ | |||
| regnum = [[Animalia]] |
|||
| subregnum = |
|||
| phylum = [[Chordata]] |
|||
| subphylum = |
|||
| divisio = |
|||
| classis = [[Actinopterygii]] |
|||
| subclassis = |
|||
| infraclassis = |
|||
| subterclassis = |
|||
| superordo = |
|||
| ordo = [[Cichliformes]] |
|||
| subordo = |
|||
| infraordo = |
|||
| superfamilia = |
|||
| familia = [[Siklid|Cichlidae]] |
|||
| subfamilia = |
|||
| supertribus = |
|||
| tribus = [[Heroini]] |
|||
| subtribus = |
|||
| genus = '''''Symphysodon''''' |
|||
| species = |
|||
| ordo_authority = |
|||
| familia_authority = |
|||
⚫ | |||
⚫ | | subdivision_ranks = Spesies<ref name="ready2006">{{Cite journal |last=Ready |first=J.S. |last2=Ferreira |first2=E.J.G. |last3=Kullander |first3=S.O. |year=2006 |title=Discus fishes: mitochondrial DNA evidence for a phylogeographic barrier in the Amazonian genus Symphysodon (Teleostei: Cichlidae) |journal=Fish Biology |volume=69 |pages=200–211 |doi=10.1111/j.1095-8649.2006.01232.x}}</ref><ref name="fishbase">{{FishBase genus | genus = Symphysodon| month = April | year = 2013}}</ref> |
||
| subdivision = |
|||
⚫ | |||
* ''[[Symphysodon discus]]'' <small>[[Johann Jakob Heckel|Heckel]], 1840</small> |
* ''[[Symphysodon discus]]'' <small>[[Johann Jakob Heckel|Heckel]], 1840</small> |
||
* ''[[Symphysodon tarzoo]]'' <small>[[Earl Lyons|E. Lyons]], 1959</small> |
* ''[[Symphysodon tarzoo]]'' <small>[[Earl Lyons|E. Lyons]], 1959</small> |
||
⚫ | |||
| range_map = |
|||
⚫ | |||
| range_map_caption = |
|||
| range_map_alt = |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
| synonyms = |
|||
| synonyms_ref = |
|||
}} |
}} |
||
Ikan ''' |
Ikan '''Diskus''' (Genus '''''Symphysodon''''') adalah genus ikan [[siklid]] (famili Cichlidae) yang berasal dari lembah sungai Amazon di Amerika Selatan. Karena bentuk, perilaku, dan warna serta coraknya yang khas, diskus populer sebagai ikan hias air tawar yang biasa dipelihara dalam akuarium, dan budidaya ikan diskus di beberapa negara di Asia merupakan industri besar. Ikan diskus telah menarik banyak kolektor dan telah menciptakan industri internasional bernilai jutaan dolar lengkap dengan pertunjukan, kompetisi, dan peternak daring yang terkenal. |
||
== Taksonomi == |
== Taksonomi == |
Revisi terkini sejak 9 November 2024 16.48
Diskus | |
---|---|
Symphysodon aequifasciatus | |
Klasifikasi ilmiah | |
Domain: | Eukaryota |
Kerajaan: | Animalia |
Filum: | Chordata |
Kelas: | Actinopterygii |
Ordo: | Cichliformes |
Famili: | Cichlidae |
Tribus: | Heroini |
Genus: | Symphysodon Heckel, 1840 |
Spesies tipe | |
Symphysodon discus Heckel, 1840
| |
Spesies[1][2] | |
|
Ikan Diskus (Genus Symphysodon) adalah genus ikan siklid (famili Cichlidae) yang berasal dari lembah sungai Amazon di Amerika Selatan. Karena bentuk, perilaku, dan warna serta coraknya yang khas, diskus populer sebagai ikan hias air tawar yang biasa dipelihara dalam akuarium, dan budidaya ikan diskus di beberapa negara di Asia merupakan industri besar. Ikan diskus telah menarik banyak kolektor dan telah menciptakan industri internasional bernilai jutaan dolar lengkap dengan pertunjukan, kompetisi, dan peternak daring yang terkenal.
Taksonomi
[sunting | sunting sumber]Diskus mencakup semua spesies ikan dalam genus Symphysodon, yang saat ini mencakup spesies S. aequifasciatus, S. discus dan S. tarzoo berdasarkan tinjauan taksonomi yang diterbitkan pada tahun 2006.[1][3] Sebuah tinjauan yang diterbitkan pada tahun 2007 sebagian besar memberikan hasil yang sama, tetapi berbeda dalam tata nama karena spesies yang disebut S. tarzoo dalam penelitian tahun 2006 disebut dengan S. aequifasciatus dalam penelitian tahun 2007, dan S. aequifasciatus pada tahun 2006 disebut S. haraldi pada tahun 2007.[4][5] Argumen lebih lanjut telah dibuat bahwa S. tarzoo tidak dideskripsikan sesuai dengan aturan ICZN sehingga harus dianggap tidak valid dan diganti dengan S. haraldi,[6] yang saat ini dianggap sebagai sinonim dari S. aequifasciatus oleh FishBase.
Deskripsi Fisik
[sunting | sunting sumber]Seperti halnya ikan siklid dari genus Pterophyllum, semua spesies ikan diskus memiliki bentuk tubuh yang pipih ke samping. Berbeda dengan ikan dalam genus Pterophyllum, pada ikan diskus tidak terdapat sirip yang memanjang sehingga membuat ikan ini memiliki bentuk yang lebih bundar. Bentuk tubuh inilah yang menjadi asal mula nama umum mereka yakni "diskus".[7] Sisi-sisi ikan ini sering kali bermotif warna hijau, merah, coklat, dan biru. Beberapa varian yang lebih mencolok adalah hasil pembiakan selektif oleh akuaris dan tidak terdapat di alam liar.[8][9] Ikan ini biasanya mencapai panjang 12,3–15,2 cm,[2][10] tetapi jika dibiakan di penangkaran diklaim panjangnya dapat mencapai 23 cm.[11] Ikan diskus dewasa umumnya memiliki berat 150–250 g.[9] Tidak ada dimorfisme seksual yang jelas terlihat pada ikan ini, namun ikan jantan mungkin mencapai ukuran lebih besar daripada ikan betina.[9]
Perilaku
[sunting | sunting sumber]Ikan diskus merupakan ikan sangat bersosialisasi, biasanya muncul dalam kelompok yang mungkin berjumlah puluhan individu, yang merupakan keunikan di antara ikan siklid di Amerika.[10] Saat berkembang biak, pasangan tersebut menjauh dari kelompoknya, kemungkinan untuk mengurangi risiko kanibalisme kepada anak-anaknya.[10] Seperti kebanyakan ikan siklid, perawatan induk sangat berkembang ketika induk dan pejantan merawat anak-anaknya.[12] Selain itu, diskus dewasa menghasilkan sekresi berupa "susu diskus"[13] melalui kulitnya, tempat larva anaknya hidup selama 4 minggu pertama.[14] Selama dua minggu pertama, induknya berada di dekat anak-anaknya sehingga mereka dapat makan dengan mudah. Dalam 2 minggu terakhir, mereka berenang menjauh dari induknya, yang anak-anaknya secara bertahap “disapih” dan mulai menjaga diri mereka sendiri.[14] Kematangan seksualnya dicapai dalam satu tahun.[10]
Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa melalui perilaku unik pengasuhan induk dan pejantannya, yakni diskus memberi makan anaknya dengan lendir kulit, pejantan dan induk ikan ini menularkan mikroorganisme kunci ke benihnya. Penularan mikroorganisme penting dari induk ke keturunan ini mungkin menjelaskan tingginya tingkat kelangsungan hidup benih ikan discus yang dipelihara bersama induknya, dibandingkan dengan rendahnya tingkat kelangsungan hidup keturunan yang dipelihara secara buatan.[15]
Ikan ini biasa memakan alga, material tumbuhan lain, dan detritus (berupa perifiton), juga memakan hewan invertebrata kecil. Invertebrata kecilnyang dimakan dapat memenuhi 38% isi perut Spesies S. aequifasciatus liar selama musim air tinggi, namun jumlah ini menurun selama musim air rendah, dan sepanjang tahun umumnya lebih rendah pada spesies lainnya. Tidak seperti siklid predator lainnya, ikan ini memiliki usus yang relatif panjang khas herbivora atau omnivora.[10]
Persebaran dan Habitat
[sunting | sunting sumber]Spesies Ikan diskus menghuni tepi danau dan sungai dataran banjir di lembah Amazon,[10] di mana mereka merupakan bagian dari fauna ikan Neotropis yang sangat beragam. Spesies Symhysodon discus terbatas pada habitat sungai air hitam, namun secara berkala habitat ini mungkin mengalami banjir air putih dalam waktu singkat.[4] Spesies Symphysodon tarzoo ditemukan di sungai berair hitam[4] ataupun putih,[1] dan Spesies Symphysodon aequifasciatus juga ditemukan di sungai berair jernih.[4] Karena preferensi mereka terhadap habitat lentik seperti dataran banjir dan hutan rawa air tawar, perairan putih yang dihuni oleh ikan diskus hanya mengandung sedikit material tersuspensi (tidak seperti bagian utama sungai berair putih).[16]
Ketiga spesiesnya memiliki sebaran geografis yang berbeda. S. aequifasciatus terdapat di hilir Amazon Timur dari lengkungan Purus dan S. tarzoo di hulu Amazon Barat dari lengkungan Sungai Purus.[1] Sebaliknya, sebaran S. discus tampaknya terbatas pada bagian hilir Sungai Rio Negro, hulu Sungai Uatumã, Nhamundá, Trombetas, dan Abacaxis.[1][16]
Sungai Nanay di ujung barat Amazonas berada di luar wilayah aslinya, ikan diskus di sungai tersebut diperkenalkan dari ternak yang berasal dari daerah Tefé oleh eksportir akuarium lebih dari 30 tahun yang lalu.[4]
Sejumlah besar ikan diskus kini hidup di peternakan ikan di Asia Tenggara. Ikan ini dijadikan ikan hias akuarium di seluruh dunia.[17]
Pemanfaatan oleh Manusia
[sunting | sunting sumber]Diskus biasa dipelihara sebagai ikan hias dalam akuarium, di mana mereka dihargai karena penampilannya yang menarik.[18] Mereka dianggap sulit dipelihara karena persyaratan kualitas air yang ketat dan harus dipelihara secara berkelompok.[12] Para peternak telah memilih individu yang memiliki kemampuan adaptasi lebih terhadap kondisi air keran.[19]
Jika dipelihara dalam akuarium kebanyakan ikan discus hidup hingga usia 10 tahun, ada juga yang hidup hingga usia 15 tahun, dan dapat tumbuh hingga 8 inci. Mereka memakan hampir apa saja yang ada di mulutnya.[20] Karena ukurannya, mereka seringkali membutuhkan air untuk akuarium minimal 55–75 galon.[12]
Setiap tahun Kompetisi Diskus Seluruh Dunia berlangsung di Guangzhou, Cina.[21] Asosiasi Diskus Amerika Utara berfokus pada mendukung penghobi dan membantu mendukung diskus liar.[22]
Galeri
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d e Ready, J.S.; Ferreira, E.J.G.; Kullander, S.O. (2006). "Discus fishes: mitochondrial DNA evidence for a phylogeographic barrier in the Amazonian genus Symphysodon (Teleostei: Cichlidae)". Fish Biology. 69: 200–211. doi:10.1111/j.1095-8649.2006.01232.x.
- ^ a b Froese, Rainer and Pauly, Daniel, eds. (2013). Species of Symphysodon di FishBase. Versi April 2013.
- ^ "New Discus named Symphysodon tarzoo". Matt Clarke. practical fishkeeping. 2006-11-28. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 7, 2009. Diakses tanggal 15 August 2009.
- ^ a b c d e Bleher, H.; Stölting, K.N.; Salzburger, W.; Meyer, A. (2007). "Revision of the genus Symphysodon Heckel, 1840 (Teleostei: Perciformes: Cichlidae) based on molecular and morphological characters". Aqua. 12: 133–174.
- ^ "Discus genus revised". Matt Clarke. Practical Fishkeeping. 2007-08-08. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 November 2011. Diakses tanggal 15 August 2009.
- ^ Geerts, M. (2011): On the name Symphysodon Discus Tarzoo. The Cichlid Room Companion
- ^ Roberts, Jason (2022-03-09). "Discus Fish: The Complete Care, Species, & Breeding Guide". Build Your Aquarium (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-03-11.
- ^ Koh, T.L.; Khoo, G.; Fan, L.Q.; Phang, V.P.E. (1999). "Genetic diversity among wild forms and cultivated varieties of Discus (Symphysodon spp.) as revealed by Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD) fingerprinting". Aquaculture. 173 (1): 485–497. doi:10.1016/S0044-8486(98)00478-5.
- ^ a b c Livengood, E.J.; Ohs, C.L.; Chapman, F.A. (2009). "Candidate Species for Florida Aquaculture: Discus Symphysodon spp., a Profitable but Challenging Species for Florida Aquaculture". U.S. Department of Agriculture, UF/IFAS Extension Service, University of Florida. Diakses tanggal 25 January 2017.
- ^ a b c d e f Crampton (2008). "Ecology and life history of an Amazon floodplain cichlid: the discus fish Symphysodon (Perciformes: Cichlidae)". Neotrop. Ichthyol. 6 (4): 599–612. doi:10.1590/S1679-62252008000400008 .
- ^ "Discus". Seriously Fish. Diakses tanggal 25 January 2017.
- ^ a b c freshwatercentral (2019-11-26). "The Complete Discus Fish Care Guide". Freshwater Central (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-26.
- ^ Ball, J.N. (1969). "D. Prolactin and Epidermal Mucous Cells in Teleosts - The Endocrine System". Fish Physiology – via Sciencedirect.com.
- ^ a b Buckley, J.; Maunder, R. J.; Foey, A.; Pearce, J.; Val, A. L.; Sloman, K. A. (2010). "Biparental mucus feeding: a unique example of parental care in an Amazonian cichlid". J. Exp. Biol. 213 (22): 3787–3795. doi:10.1242/jeb.042929 . hdl:10026.1/12620 . PMID 21037057.
- ^ Sylvain, François-Étienne; Derome, Nicolas (2017). "Vertically and horizontally transmitted microbial symbionts shape the gut microbiota ontogenesis of a skin-mucus feeding discus fish progeny". Scientific Reports. 7 (1): 5263. Bibcode:2017NatSR...7.5263S. doi:10.1038/s41598-017-05662-w. PMC 5507859 . PMID 28701764.
- ^ a b Amado, M.V.; Farias, I.P.; Hrbek, T. (2011). "A Molecular Perspective on Systematics, Taxonomy and Classification Amazonian Discus Fishes of the Genus Symphysodon". International Journal of Evolutionary Biology. 2011: 360654. doi:10.4061/2011/360654. PMC 3147135 . PMID 21811676.
- ^ "Build Your Dream Discus Fish Aquarium - an Expert Guide". 28 July 2018.
- ^ "Aquaworld Aquarium - Article - Discus - King Of The Aquarium". www.aquaworldaquarium.com. Diakses tanggal 2019-11-26.
- ^ "Discus: The whole truth and nothing but..." Practical Fishkeeping. 2016-06-13. Diakses tanggal 2020-04-29.
- ^ A-Z-Animals.com. "Discus". a-z-animals.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-26.
- ^ "AQUARAMA 2019 | Aquaria, Terraria, Garden & Pond | World Discus Competition". www.aquarama.com.cn. Diakses tanggal 2019-11-26.
- ^ "North American Discus Association". www.discusnada.org. Diakses tanggal 2019-11-26.