Rabithah Alawiyah: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Mengembalikan suntingan oleh Yudentaa (bicara) ke revisi terakhir oleh Alesakhiried Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(55 revisi perantara oleh 24 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{pp-protected|reason=Suntingan yang tidak berguna secara berulang-ulang|small=yes}} |
|||
{{noref}} |
{{noref}} |
||
{{Infobox Organization |
{{Infobox Organization |
||
Baris 7: | Baris 8: | ||
| caption = Logo dari Rabithah Alawiyah |
| caption = Logo dari Rabithah Alawiyah |
||
| formation = |
| formation = |
||
| type = [[ |
| type = [[Organisasi sosial]] |
||
| purpose = |
| purpose = Lembaga pencatat nasab |
||
| headquarters = [[Jakarta]], [[Indonesia]] |
| headquarters = [[Jakarta]], [[Indonesia]] |
||
| region_served = [[Asia Tenggara]] |
| region_served = [[Asia Tenggara]] |
||
| membership = [[ |
| membership = [[Alwiyyin]] |
||
| leader_title = Ketua Umum |
| leader_title = Ketua Umum |
||
| leader_name = |
| leader_name = Al Sayyid Taufiq bin Abdulqadir Assegaf |
||
| location = Jalan TB. Simatupang No. 7A, Jakarta 12560 |
| location = Jalan TB. Simatupang No. 7A, Jakarta 12560 |
||
| website = {{URL|rabithahalawiyah.org}} |
| website = {{URL|rabithahalawiyah.org}} |
||
| status = Yayasan |
| status = Yayasan |
||
| founder = Ali bin Ja'far Assegaf |
| founder = Ali bin Ja'far Assegaf |
||
| language = [[Bahasa Indonesia]] |
| language = [[Bahasa Indonesia]] |
||
}} |
}} |
||
'''Rabithah Alawiyah''' ([[Bahasa Arab]]: الرابطة العلوية) adalah suatu organisasi massa Islam yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan. Pada umumnya organisasi ini menghimpun WNI keturunan |
'''Rabithah Alawiyah''' ([[Bahasa Arab]]: الرابطة العلوية) adalah suatu organisasi massa Islam yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan dan dakwah. Pada umumnya organisasi ini menghimpun WNI keturunan Yaman dari sada [[Ba 'Alwi]]. Organisasi ini berdiri pada tanggal [[27 Desember]] [[1928]]. |
||
== Latar belakang == |
== Latar belakang == |
||
[[Berkas:Ali bin jakfar assegaf.jpg|jmpl|Ali bin Ja’far bin Syech Al-Seggaf]] |
[[Berkas:Ali bin jakfar assegaf.jpg|jmpl|Ali bin Ja’far bin Syech Al-Seggaf]] |
||
Dalam rangka |
Dalam rangka meningkatkan kualitas umat melalui usaha-usaha sosial kemasyarakatan dan pendidikan serta dakwah Islamiyah melalui pembinaan akhlak karimah serta ukhuwah Islamiyah dalam persatuan berbangsa dan bernegara, Organisasi Rabithah Alawiyah, yang dalam pembentukan awalnya bernama “Perkoempoelan Arrabitatoel-Alawijah”, berdasarkan akta Notaris Mr. A.H. Van Ophuijsen No. 66 tanggal 16 Januari 1928, mengirimkan surat permintaan pengesahan bertanggal 8 Maret 1928 dan ditanda tangani oleh Sayid Muhamad bin Abdulrahman bin Syahab dan Sayid Achmad bin Abdullah Assagaf, masing-masing sebagai ketua dan sekretaris. Surat ditujukan kepada Tuan Besar Hindia Nederland, G.R. Erdbrink yang kemudian mengeluarkan jawaban mengakui bahwa “perkoempoelan Arrabitatoel-Alawijah” sebagai perkumpulan legal (rechtspersoon) pada tanggal 27 Desember 1928 yang dikeluarkan di Bogor. (lihat Statuten Perhimpunan Arrabitatoel-Alawijah di Betawi). |
||
Untuk merealisasikan program-program Rabithah Alawiyah, beberapa waktu kemudian didirikan al-Maktab al-Daimi, suata lembaga yang khusus memelihara sejarah dan mencatat nasab As-Saadah Al-Alawiyyin. Maktab ini telah melakukan pencatatan di seluruh wilayah Indonesia. pada tanggal 28 Januari 1940, jumlah Alawiyyin yang tercatat oleh Maktab Daimi berjumlah 17.764 orang. Tokoh-tokoh yang telah berjasa antara lain: Sayid Ali bin Ja’far Assegaf dan Sayid Syech bin Ahmad bin Syihabuddin. |
Untuk merealisasikan program-program Rabithah Alawiyah, beberapa waktu kemudian didirikan al-Maktab al-Daimi, suata lembaga yang khusus memelihara sejarah dan mencatat nasab As-Saadah Al-Alawiyyin. Maktab ini telah melakukan pencatatan di seluruh wilayah Indonesia. pada tanggal 28 Januari 1940, jumlah Alawiyyin yang tercatat oleh Maktab Daimi berjumlah 17.764 orang. Tokoh-tokoh yang telah berjasa antara lain: Sayid Ali bin Ja’far Assegaf dan Sayid Syech bin Ahmad bin Syihabuddin. |
Revisi terkini sejak 15 September 2024 06.27
Pendiri | Ali bin Ja'far Assegaf |
---|---|
Status | Yayasan |
Tipe | Organisasi sosial |
Tujuan | Lembaga pencatat nasab |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Lokasi |
|
Wilayah layanan | Asia Tenggara |
Jumlah anggota | Alwiyyin |
Bahasa resmi | Bahasa Indonesia |
Ketua Umum | Al Sayyid Taufiq bin Abdulqadir Assegaf |
Situs web | rabithahalawiyah |
Rabithah Alawiyah (Bahasa Arab: الرابطة العلوية) adalah suatu organisasi massa Islam yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan dan dakwah. Pada umumnya organisasi ini menghimpun WNI keturunan Yaman dari sada Ba 'Alwi. Organisasi ini berdiri pada tanggal 27 Desember 1928.
Latar belakang
Dalam rangka meningkatkan kualitas umat melalui usaha-usaha sosial kemasyarakatan dan pendidikan serta dakwah Islamiyah melalui pembinaan akhlak karimah serta ukhuwah Islamiyah dalam persatuan berbangsa dan bernegara, Organisasi Rabithah Alawiyah, yang dalam pembentukan awalnya bernama “Perkoempoelan Arrabitatoel-Alawijah”, berdasarkan akta Notaris Mr. A.H. Van Ophuijsen No. 66 tanggal 16 Januari 1928, mengirimkan surat permintaan pengesahan bertanggal 8 Maret 1928 dan ditanda tangani oleh Sayid Muhamad bin Abdulrahman bin Syahab dan Sayid Achmad bin Abdullah Assagaf, masing-masing sebagai ketua dan sekretaris. Surat ditujukan kepada Tuan Besar Hindia Nederland, G.R. Erdbrink yang kemudian mengeluarkan jawaban mengakui bahwa “perkoempoelan Arrabitatoel-Alawijah” sebagai perkumpulan legal (rechtspersoon) pada tanggal 27 Desember 1928 yang dikeluarkan di Bogor. (lihat Statuten Perhimpunan Arrabitatoel-Alawijah di Betawi).
Untuk merealisasikan program-program Rabithah Alawiyah, beberapa waktu kemudian didirikan al-Maktab al-Daimi, suata lembaga yang khusus memelihara sejarah dan mencatat nasab As-Saadah Al-Alawiyyin. Maktab ini telah melakukan pencatatan di seluruh wilayah Indonesia. pada tanggal 28 Januari 1940, jumlah Alawiyyin yang tercatat oleh Maktab Daimi berjumlah 17.764 orang. Tokoh-tokoh yang telah berjasa antara lain: Sayid Ali bin Ja’far Assegaf dan Sayid Syech bin Ahmad bin Syihabuddin.
Realisasi program Rabithah Alawiyah lainnya adalah di dalam bidang sosial. Kegiatan sosial yang dilaksanakan oleh al-Rabithah al-Alawiyah antara lain mendirikan Panti Asuhan Daarul Aitam pada tanggal 12 Agustus 1931 di Jalan Karet No. 47, yang dipimpin pertama kali oleh Sayid Abubakar bin Muhammad bin Abdurrahman Al Habsyi.
Perkembangan kegiatan masyarakat Alawiyin khususnya dan keturunan Arab umumnya di kemudian hari mengikuti pasang surutnya pergerakan politik di Indonesia. Di antara mereka banyak yang terjun ke bidang politik, bergabung dalam organisasi Partai Arab Indonesia (PAI), mengingat partai-partai Nasionalis masih belum membuka diri untuk keturunan asing.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan dan PAI (Persatuan Arab Indonesia) dibubarkan, mereka berkiprah di partai-partai politik sesuai dengan hati nurani masing-masing. sedangkan perkumpulan al-Rabithah al–Alawiyah sebagai kelanjutan dari perkumpulan Jami’at Kheir tetap bergerak pada bidang sosial kemasyarakatan.
Hingga kini Rabithah Alawiyah mempunyai jaringan kerja dengan majelis-majelis taklim di seluruh Indonesia yang dikelola oleh kaum Alawiyin. Di samping itu organisasi ini juga memfasilitasi pendirian lembaga-lembaga pendidikan mulai dari tingkat taman kanak-kanak hingga tingkat perguruan tinggi.
Saat ini, Rabithah Alawiyah dipimpin oleh Habib Taufiq bin Abdul Qadir Assegaf. Habib Taufiq dikenal sebagai ulama asal Pasuruan yang juga pernah menjadi Mustasyar Nahdlatul Ulama Jawa Timur.