Lompat ke isi

Cascading Style Sheets: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Internal CSS: Tambah referensi MDN
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(15 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 21: Baris 21:
| url = {{URL|https://www.w3.org/TR/CSS/#css}}
| url = {{URL|https://www.w3.org/TR/CSS/#css}}
}}
}}
'''Cascading Style Sheet''' (disingkat '''CSS''') adalah bahasa lembar gaya yang digunakan sebagai penentu [[presentasi]] dan gaya dokumen yang ditulis dalam [[bahasa markup]] seperti [[HTML]] dan [[XML]]. CSS termasuk ke dalam teknologi dasar [[Waring Wera Wanua|World Wide Web]], bersama dengan [[HTML]] dan [[JavaScript]].
'''Cascading Style Sheet''' ('''CSS''') merupakan aturan untuk mengatur beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam. CSS bukan merupakan bahasa pemrograman.


Nama ''cascading'' berasal dari skema prioritas yang ditetapkan untuk menentukan deklarasi mana yang berlaku jika lebih dari satu deklarasi properti cocok dengan elemen tertentu. Skema prioritas ''cascading'' ini dapat diprediksi.
Sama halnya ''styles'' dalam [[aplikasi]] pengolahan kata seperti [[Microsoft Word]] yang dapat mengatur beberapa ''style'', misalnya ''heading'', ''subbab'', ''bodytext'', ''footer'', ''images'', dan ''style'' lainnya untuk dapat digunakan bersama-sama dalam beberapa berkas (''[[file]]'').<ref name="Slamet">Slamet Riyanto, ''Membuat Web Portal Multi Bahasa Jomla 1.5X + CD'', halaman 236. Elex Media Komputindo.</ref> Pada umumnya CSS dipakai untuk memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan [[bahasa]] [[HTML]] dan [[XHTML]].<ref name="Slamet"/>


CSS dapat mengendalikan [[ukuran]] [[gambar]], [[warna]] bagian tubuh pada teks, warna [[tabel]], ukuran border, warna border, warna [[hyperlink]], warna ''[[mouse]] over'', spasi antar paragraf, spasi antar teks, margin kiri, kanan, atas, bawah, dan parameter lainnya.<ref name="Slamet"/> CSS adalah bahasa [[Stylesheet|style sheet]] yang digunakan untuk mengatur tampilan dokumen.<ref name="dominikus">Dominikus Juju & Matamaya Studio, ''Seri Penuntun Praktis Join Multiply'', halaman 95. Elex Media Komputindo.</ref> Dengan adanya CSS memungkinkan kita untuk menampilkan halaman yang sama dengan format yang berbeda.<ref name="dominikus"/>
Sama halnya ''styles'' dalam [[aplikasi]] pengolahan kata seperti [[Microsoft Word]] yang dapat mengatur beberapa ''style'', misalnya ''heading'', ''subbab'', ''bodytext'', ''footer'', ''images'', dan ''style'' lainnya untuk digunakan secara bersamaan dalam beberapa berkas (''[[file]]'').<ref name="Slamet">Slamet Riyanto, ''Membuat Web Portal Multi Bahasa Jomla 1.5X + CD'', halaman 236. Elex Media Komputindo.</ref> Pada umumnya CSS digunakan untuk memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan [[bahasa]] [[HTML]] dan [[XHTML]].<ref name="Slamet"/>

CSS dapat mengendalikan [[ukuran]] [[gambar]], [[warna]] bagian tubuh pada teks, warna [[tabel]], ukuran border, warna border, warna [[hyperlink]], warna ''[[mouse]] over'', spasi antar paragraf, spasi antar teks, margin kiri, kanan, atas, bawah, dan parameter lainnya.<ref name="Slamet"/> CSS adalah bahasa [[Stylesheet|style sheet]] yang digunakan untuk mengatur tampilan dokumen.<ref name="dominikus">Dominikus Juju & Matamaya Studio, ''Seri Penuntun Praktis Join Multiply'', halaman 95. Elex Media Komputindo.</ref>


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Baris 40: Baris 42:
Saat masuk pada bagian CSS, sering dijumpai kode sebagai berikut:
Saat masuk pada bagian CSS, sering dijumpai kode sebagai berikut:
<syntaxhighlight lang="css">
<syntaxhighlight lang="css">
h1 {
body {
color: #0789de;
color: black;
}
}
</syntaxhighlight>
</syntaxhighlight>
Bagian pertama sebelum tanda '{}' dinamakan ''selector'', sedangkan yang diapit oleh '{}' disebut ''declaration'' yang terdiri dari ''dua'' unsur, yaitu ''property'' dan ''value''. ''Selector'' dalam pernyataan di atas adalah h1, sedangkan ''color'' adalah ''property'', dan #0789de adalah ''value.''<ref>Untung Julianto, ''Modifikator Blogger + CD'', halaman 22. Elex Media Komputindo.</ref>
Bagian pertama sebelum tanda kurung kurawal '{}' disebut ''selector'', sedangkan yang diapit oleh kurung kurawal disebut ''declaration'' yang terdiri dari ''dua'' unsur, yaitu ''property'' dan ''value''. ''Selector'' dalam pernyataan di atas adalah h1, <code>color</code> adalah properti, dan <code>black</code> adalah nilai<ref>Untung Julianto, ''Modifikator Blogger + CD'', halaman 22. Elex Media Komputindo.</ref>.


''Selain itu ada tiga metode penulisan CSS atribut, yaitu:''<ref name="css_html"/>
Selain itu, ada tiga metode penulisan atribut pada CSS, yaitu:<ref name="css_html"/>


=== Inline Style Sheet ===
=== Inline Style Sheet ===
CSS didefinisikan langsung pada tag HTML yang bersangkutan. Cara penulisannya cukup dengan menambahkan atribut '''style="..."''' dalam tag HTML tersebut.<ref name="css_html">Untung Rahardja, Augury El Rayeb, & Asep Saefullah (2009). ''Siapa saja bisa membuat website dengan CSS dan HTML'', halaman 37-41. Andi Yogyakarta.</ref> Style hanya akan berlaku pada tag yang bersangkutan, dan tidak akan memengaruhi tag HTML yang lain.<ref name="css_html" />
CSS didefinisikan langsung pada tag HTML yang bersangkutan. Ini ditulis dengan menambahkan atribut '''style="..."''' dalam tag HTML tersebut.<ref name="css_html">Untung Rahardja, Augury El Rayeb, & Asep Saefullah (2009). ''Siapa saja bisa membuat website dengan CSS dan HTML'', halaman 37-41. Andi Yogyakarta.</ref> Gaya hanya akan berlaku pada tag yang bersangkutan, dan tidak akan memengaruhi tag HTML yang lain.<ref name="css_html" />


Contoh:
Contoh penulisan CSS dengan metode '''Inline Style Sheet'''
<syntaxhighlight lang="html4strict" line="1">
<syntaxhighlight lang="html4strict" line="1">
<html>
<html>


<head>
<head>
<title>Contoh Bentuk Inline </title>
<title>Contoh Bentuk Inline</title>
</head>
</head>


Baris 73: Baris 75:
</syntaxhighlight>
</syntaxhighlight>


=== Embedded Style Sheet ===
=== Internal CSS ===
CSS didefinisikan terlebih dahulu dalam tag '''<style> ...</style>''' di atas tag '''<body>'''.<ref name="css_html" /> Pada pendefinisian ini disebutkan atribut-atribut CSS yang akan digunakan untuk tag-tag HTML, yang selanjutnya dapat digunakan oleh tag HTML yang bersangkutan.<ref name="css_html" />
CSS didefinisikan terlebih dahulu dalam tag '''<style> ... </style>''' di dalam tag '''<head>'''<ref name="css_html" /><ref>{{Cite web|title=How CSS is structured - Learn web development {{!}} MDN|url=https://developer.mozilla.org/en-US/docs/Learn/CSS/First_steps/How_CSS_is_structured|language=en-US|access-date=2024-09-23}}</ref>
. Pada pendefinisian ini disebutkan atribut-atribut CSS yang akan digunakan untuk tag-tag HTML, yang selanjutnya dapat digunakan oleh tag HTML yang bersangkutan.


Contoh:
Contoh penggunaan CSS dengan metode '''Embedded Style Sheet''' adalah sebagai berikut :<ref name="css_html" />
<syntaxhighlight lang="html5" line="1">
<syntaxhighlight lang="html5" line="1">
<html>
<html>
Baris 82: Baris 85:
<head>
<head>
<title>Contoh Bentuk Embedded</title>
<title>Contoh Bentuk Embedded</title>
</head>
<style>
body {
<style>
background: #0000FF;
body {
background: #0000FF;
color: #FFFF00;
color: #FFFF00;
margin-left: 0.5in;
margin-left: 0.5in;
}
}


h1 {
h1 {
font-size: 18pt;
font-size: 18pt;
color: #FF0000;
color: #FF0000;
}
}


p {
p {
font-size: 12pt;
font-size: 12pt;
font-family: arial;
font-family: Arial;
text-indent: 0.5in;
text-indent: 0.5in;
}
}
</style>
</style>
</head>


<body>
<body>
<h1 id="cth1">Judul ini berukuran 18 dengan warna merah!</h1>
<h1 id="cth1">Judul ini berukuran 18 dengan warna merah!</h1>
<p id="cth2">Tag p ini di format dengan besar font 12 point dengan tipe font Arial dan mempunyai identasi 0.5 inch
<p id="cth2">Tag p ini di format dengan besar font 12 point dengan tipe font Arial dan mempunyai indntasi 0.5 inci
</p>
</p>
<p id="cth3">Yang perlu diperhatikan juga bahwa body disini telah diformat dengan margin kiri 0.5 inch dan warna
<p id="cth3">Yang perlu diperhatikan juga bahwa body disini telah diformat dengan margin kiri 0.5 inch dan warna
Baris 112: Baris 115:
</html>
</html>
</syntaxhighlight>
</syntaxhighlight>

=== External CSS ===
=== External CSS ===
CSS didefinisikan dengan disimpan di berkas yang berbeda. Ini dapat mempermudah dalam perawatan dan dapat digunakan di semua berkas HTML sehingga memudahkan seorang pengembang web untuk mengembangkan situs web miliknya. Untuk menautkan berkas CSS ke suatu berkas HTML kita hanya perlu menggunakan kode <syntaxhighlight lang="html"><link href="lokasiberkas.css" rel="stylesheet"></syntaxhighlight>
CSS didefinisikan dengan disimpan di berkas yang berbeda. Ini dapat digunakan di semua berkas HTML sehingga memudahkan seorang pengembang web untuk mengembangkan situs web miliknya.
<syntaxhighlight lang="html"><link href="lokasiberkas.css" rel="stylesheet"></syntaxhighlight>

=== Shorthand CSS ===
=== Shorthand CSS ===
Ada beberapa properti CSS yang dapat disingkat, biasanya dipanggil dengan Shorthand CSS. Teknik shorthand adalah cara mempersingkat penulisan kode CSS yang memungkinkan untuk menetapkan nilai beberapa ''property'' secara bersamaan. Teknik ini dapat menghemat karakter, menghemat energi, dan tentu saja menghemat waktu. Kode jadi terlihat lebih rapi, efisien, dan sering kali lebih mudah dibaca.
Beberapa properti CSS dapat disingkat dengan metode ''shorthand'' CSS. Ini dilakukan dengan cara mempersingkat penulisan kode CSS yang memungkinkan untuk menetapkan nilai beberapa ''property'' secara bersamaan, sehingga kode yang ditulis lebih ringkas.


Dalam CSS, adalah wajar jika satu property memiliki banyak elemen. Misalnya dalam kode margin memiliki 4 ''property'' untuk setiap sisi elemen.
Dalam CSS, wajar jika satu properti memiliki banyak elemen; misalnya dalam properti margin yang memiliki 4 properti untuk setiap sisi elemen, yaitu:


# margin-top
# margin-top
Baris 124: Baris 131:
# margin-left
# margin-left


Saat ini metode penulisan shorthand CSS tersedia untuk beberapa properti berikut:
Jika menggunakan teknik shorthand CSS, maka penulisan semua property bisa disatukan demi terciptanya kode yang lebih ringkas. Urutan penulisan syntax pada teknik shorthandharus benar agar sesuai dengan style yang diinginkan.

Untuk saat ini metode penulisan shorthand CSS tersedia untuk beberapa property berikut:


# Margin
# Margin
Baris 298: Baris 303:
}
}
</syntaxhighlight>
</syntaxhighlight>

=== Descendant Selector ===
''Descendant selector'' merupakan cara penulisan CSS dengan memanggil semua elemen yang merupakan turunan dari elemen tertentu. <ref>{{Cite web|title=Descendant Combinator - CSS: Cascading Style Sheets {{!}} MDN|url=https://developer.mozilla.org/en-US/docs/Web/CSS/Descendant_combinator|website=developer.mozilla.org|language=en-US|access-date=2024-09-03}}</ref><syntaxhighlight lang="css" line="1">
/* Memanggil elemen <p> di dalam elemen <div> */
div p {
font-size: 12px;
}
</syntaxhighlight>

=== Child Selector ===
''Child selector'' merupakan cara penulisan CSS dengan memilih semua elemen yang merupakan anak langsung dari elemen tertentu. <ref>{{Cite web|title=Child Combinator - CSS: Cascading Style Sheets {{!}} MDN|url=https://developer.mozilla.org/en-US/docs/Web/CSS/Child_combinator|website=developer.mozilla.org|language=en-US|access-date=2024-09-03}}</ref>

Contoh:
<syntaxhighlight lang="html" line="1">
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Page Title</title>
<style>
div > p {
font-size: 12px;
}
</style>
</head>
<body>
<div>
<p> Teks 1 di dalam div. </p>
<p> Teks 2 di dalam div.</p>
<section>
<p> Teks 3 di section tetapi merupakan turunan dari div </p>
</section>
<p> Teks 4 di dalam div </p>
</div>
<p>Teks 5 tidak di dalam div.</p>
</body>
</html>
</syntaxhighlight>

Ini akan menghasilkan teks yang berada langsung di elemen <code><nowiki><div></nowiki></code> akan dirender dengan font berukuran 12 px, sedangkan teks yang tidak berada di dalam elemen <code><nowiki><div></nowiki></code> atau berada di elemen lain tetapi merupakan turunan dari elemen <code><nowiki><div></nowiki></code>, tetap memiliki ukuran font yang normal.


== Dukungan dari peramban web ==
== Dukungan dari peramban web ==
Masing-masing peramban web menggunakan [[mesin tata letak]] yang berbeda. Contohnya Firefox menggunakan [[Gecko]] sebagai mesin tata letaknya dan Chromium menggunakan [[Blink (mesin browser)|Blink]] sebagai mesin tata letaknya. Dukungan untuk fitur CSS dari setiap mesin tata letak terkadang sering tidak konsisten. Beberapa teknik pun bermunculan untuk menggunakan suatu fitur CSS ke peramban web yang tidak mendukung fitur tersebut (biasa disebut ''CSS hack''). Adopsi fitur CSS baru dapat terhambat oleh kurangnya dukungan dari peramban-peramban web besar. Contohnya fitur <code>cross-fade()</code> telah didukung oleh Chrome dan Safari namun sampai tahun 2021 masih belum didukung oleh Firefox.<ref>{{Cite web|title=Can I use... Support tables for HTML5, CSS3, etc|url=https://caniuse.com/?search=cross%20fade|website=caniuse.com|access-date=2021-02-24}}</ref>
Masing-masing peramban web menggunakan [[mesin tata letak]] yang berbeda. Contohnya Firefox menggunakan [[Gecko]] sebagai mesin tata letaknya dan Chromium menggunakan [[Blink (mesin browser)|Blink]] sebagai mesin tata letaknya. Dukungan untuk fitur CSS dari setiap mesin tata letak terkadang sering tidak konsisten. Beberapa teknik pun bermunculan untuk menggunakan suatu fitur CSS ke peramban web yang tidak mendukung fitur tersebut (biasa disebut ''CSS hack''). Adopsi fitur CSS baru dapat terhambat oleh kurangnya dukungan dari peramban-peramban web besar. Contohnya fitur <code>cross-fade()</code> telah didukung oleh Chrome dan Safari namun sampai tahun 2021 masih belum didukung oleh Firefox.<ref>{{Cite web|title=Can I use... Support tables for HTML5, CSS3, etc|url=https://caniuse.com/?search=cross%20fade|website=caniuse.com|access-date=2021-02-24}}</ref>


Beberapa pengembang web biasanya memeriksa terlebih dahulu dukungan untuk suatu fitur CSS, terutama untuk fitur CSS baru. Beberapa situs web berikut dapat membantu seperti [https://caniuse.com CanIUse] dan [https://developer.mozilla.org Mozilla Developer Network]. CSS 3 memiliki fitur kueri, yang memberikan arahan <code>@supports</code> yang akan memungkinkan pengembang menargetkan peramban web dengan dukungan untuk fungsionalitas tertentu langsung di dalam CSS mereka.<ref>{{Cite web|title=Using Feature Queries in CSS – Mozilla Hacks - the Web developer blog|url=https://hacks.mozilla.org/2016/08/using-feature-queries-in-css|website=Mozilla Hacks – the Web developer blog|language=en-US|access-date=2021-02-24}}</ref> CSS yang tidak didukung oleh suatu peramban web kadang-kadang bisa ditambal menggunakan [[polyfill]], yang merupakan potongan kode JavaScript yang dirancang untuk memberikan dukungan untuk peramban web terhadap suatu fitur yang sebelumnya tidak didukung. Solusi ini dapat menambah kerumitan pada proyek pengembangan, dan akibatnya, perusahaan sering kali menentukan daftar versi peramban web yang akan dan tidak akan mereka dukung.
Beberapa pengembang web biasanya memeriksa terlebih dahulu dukungan untuk suatu fitur CSS, terutama untuk fitur CSS baru. Beberapa situs web berikut dapat membantu seperti [https://caniuse.com CanIUse] dan [https://developer.mozilla.org Mozilla Developer Network]. CSS 3 memiliki fitur kueri, yang memberikan arahan <code>@supports</code> yang akan memungkinkan pengembang menargetkan peramban web dengan dukungan untuk fungsionalitas tertentu langsung di dalam CSS mereka.<ref>{{Cite web|title=Using Feature Queries in CSS – Mozilla Hacks - the Web developer blog|url=https://hacks.mozilla.org/2016/08/using-feature-queries-in-css|website=Mozilla Hacks – the Web developer blog|language=en-US|access-date=2021-02-24}}</ref> CSS yang tidak didukung oleh suatu peramban web kadang-kadang bisa ditambal menggunakan [[polyfill]], yang merupakan potongan kode [[JavaScript]] yang dirancang untuk memberikan dukungan untuk peramban web terhadap suatu fitur yang sebelumnya tidak didukung. Solusi ini dapat menambah kerumitan pada proyek pengembangan, dan akibatnya, perusahaan sering kali menentukan daftar versi peramban web yang akan dan tidak akan mereka dukung.


== Penggunaan CSS dalam perangkat lunak lain ==
== Penggunaan CSS dalam perangkat lunak lain ==
CSS dahulunya dibuat hanya untuk mempercantik halaman web. Namun, seiring perkembangan waktu CSS mulai diadopsi oleh perangkat lunak lain.
CSS dahulunya dibuat hanya untuk mempercantik halaman web. Namun, seiring perkembangan waktu CSS mulai diadopsi oleh perangkat lunak lain.


[[GTK]] adalah peralatan gawit lintas platform yang menggunakan CSS untuk memberi gaya pada setiap widget. GTK sering digunakan untuk membuat program Linux. GTK memperkenalkan API Tema baru dengan menggunakan CSS pada pembaharuan besar GTK versi 3.<ref>{{Cite web|title=February 2011 – GTK Development Blog|url=https://blog.gtk.org/2011/02/|language=en-US|access-date=2021-02-25}}</ref>
[[GTK]] adalah peralatan gawit [[lintas platform]] yang menggunakan CSS untuk memberi gaya pada setiap widget. GTK sering digunakan untuk membuat program Linux. GTK memperkenalkan API Tema baru dengan menggunakan CSS pada pembaharuan besar GTK versi 3.<ref>{{Cite web|title=February 2011 – GTK Development Blog|url=https://blog.gtk.org/2011/02/|language=en-US|access-date=2021-02-25}}</ref>


[[Qt]] merupakan toolkit widget dan biasa dipakai untuk membuat aplikasi lintas platform. Qt juga menggunakan CSS untuk mengkonfigurasi tema.
[[Qt]] merupakan toolkit widget dan biasa dipakai untuk membuat aplikasi lintas platform. Qt juga menggunakan CSS untuk mengkonfigurasi tema.


== Fakta-Fakta menggunakan CSS ==
== Contoh berkas ==

Fakta Menggunakan CSS di antaranya:<ref>Pupung Budi Purnama, ''Kiat Praktis Menjadi Desainer Web Profesional'', halaman 8. Elex Media Komputindo.</ref>
* Lebih fleksibel dalam penempatan posisi layout. Dalam layouting CSS, kita mengenal Z-Index untuk menempatkan objek dalam posisi yang sama.
* Menjaga HTML dalam penggunaan [[tag]] yang minimal, hal ini berpengaruh terhadap ukuran berkas dan kecepatan pengunduhan.
* Dapat menampilkan konten utama terlebih dahulu, sementara gambar dapat ditampilkan sesudahnya.

== Contoh Berkas CSS ==


<syntaxhighlight lang="css">
<syntaxhighlight lang="css">
/* Kode berikut didedikasikan ke ruang publik (public domain)
/* Kode berikut didedikasikan ke ruang publik (public domain)
Silahkan untuk menggunakan, mensalin, dan mendistribusikan kode berikut */
Silahkan untuk menggunakan, menyalin, dan mendistribusikan kode berikut */


body {
body {
Baris 330: Baris 367:
color: red;
color: red;
}
}
</syntaxhighlight>Kode diatas akan mengganti warna halaman menjadi kuning dan membuat warna paragraf menjadi berwarna merah.
</syntaxhighlight>
Kode diatas akan mengganti warna halaman menjadi kuning dan membuat warna paragraf menjadi berwarna merah.


== CSS Preprocessor ==
== CSS Preprocessor ==
{{Main|CSS Preprocessor}}''CSS preprocessor'' (pra pengolahan) adalah bahasa script atau program yang memungkinkan pengguna menulis kode CSS sesuai dengan [[sintaksis]] (''syntax) prepocessor'' itu sendiri.<ref name=":0">{{Cite web|title=CSS preprocessor - MDN Web Docs Glossary: Definitions of Web-related terms {{!}} MDN|url=https://developer.mozilla.org/en-US/docs/Glossary/CSS_preprocessor|website=developer.mozilla.org|language=en-US|access-date=2022-09-28}}</ref>
{{Main|CSS Preprocessor}}''CSS preprocessor'' (pra pengolahan) adalah bahasa script atau program yang memungkinkan pengguna menulis kode CSS sesuai dengan [[sintaksis]] (''syntax) prepocessor'' itu sendiri.<ref name=":0">{{Cite web|title=CSS preprocessor - MDN Web Docs Glossary: Definitions of Web-related terms {{!}} MDN|url=https://developer.mozilla.org/en-US/docs/Glossary/CSS_preprocessor|website=developer.mozilla.org|language=en-US|access-date=2022-09-28}}</ref>


Ada banyak jenis CSS ''prepocessor'' yang dapat digunakan, namun sebagain besar CSS ''prepocessor'' memiliki beberapa fitur yangt tidak ada di ''vanilla'' CSS (CSS polos atau murni). Beberapa fitur tersebut di antaranya yaitu penulisan variabel, ''nesting'', ''mixins'', ''extends'', ''color operations'', ''if/else statement'', ''loops'', dan lain sebagainya. Fitur-fitur tersebut membuat penulisan kode CSS menjadi lebih mudah dibaca dan lebih mudah dirawat,<ref>{{Cite web|date=2020-01-17|title=CSS Preprocessors Explained|url=https://www.freecodecamp.org/news/css-preprocessors/|website=freeCodeCamp.org|language=en|access-date=2022-09-28}}</ref>
Ada banyak jenis CSS ''preprocessor'' yang dapat digunakan, namun sebagain besar CSS ''preprocessor'' memiliki beberapa fitur yang tidak ada dalam ''vanilla'' CSS (CSS murni). Beberapa fitur tersebut di antaranya yaitu penulisan variabel, ''nesting'', ''mixins'', ''extends'', ''color operations'', ''if/else statement'', ''loops'', dan lain sebagainya. Fitur-fitur tersebut membuat penulisan kode CSS menjadi lebih mudah dibaca dan lebih mudah dirawat,<ref>{{Cite web|date=2020-01-17|title=CSS Preprocessors Explained|url=https://www.freecodecamp.org/news/css-preprocessors/|website=freeCodeCamp.org|language=en|access-date=2022-09-28}}</ref>


Berikut adalah beberapa CSS ''preprocessor'' [[popular]] dan sering digunakan, di antaranya yaitu :<ref name=":0" />
Berikut adalah beberapa CSS ''preprocessor'' [[populer]] dan sering digunakan, yaitu :<ref name=":0" />


* Sass
* [[Sass]]
* LESS
* [[Less|LESS]]
* Stylus
* Stylus
* PostCSS
* [[PostCSS]]


=== Variabel ===
=== Variabel ===

Revisi terkini sejak 23 September 2024 15.05

Cascading Style Sheets (CSS)

Contoh dari kode sumber CSS
Ekstensi berkas.css
Jenis MIMEtext/css
Uniform Type
Identifier
public.css
Rilis pertama17 Desember 1996; 27 tahun lalu (1996-12-17)
Rilis terbaruCSS 2.1 : Level 2 Revision 1 / 12 April 2016; 8 tahun lalu (2016-04-12)
Jenis formatBahasa lembar gaya
StandarLevel 1 (Rekomendasi)
Level 2 (Rekomendasi)
Level 2 Revision 1 (Rekomendasi kandidat)
Situs webwww.w3.org/TR/CSS/#css

Cascading Style Sheet (disingkat CSS) adalah bahasa lembar gaya yang digunakan sebagai penentu presentasi dan gaya dokumen yang ditulis dalam bahasa markup seperti HTML dan XML. CSS termasuk ke dalam teknologi dasar World Wide Web, bersama dengan HTML dan JavaScript.

Nama cascading berasal dari skema prioritas yang ditetapkan untuk menentukan deklarasi mana yang berlaku jika lebih dari satu deklarasi properti cocok dengan elemen tertentu. Skema prioritas cascading ini dapat diprediksi.

Sama halnya styles dalam aplikasi pengolahan kata seperti Microsoft Word yang dapat mengatur beberapa style, misalnya heading, subbab, bodytext, footer, images, dan style lainnya untuk digunakan secara bersamaan dalam beberapa berkas (file).[1] Pada umumnya CSS digunakan untuk memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa HTML dan XHTML.[1]

CSS dapat mengendalikan ukuran gambar, warna bagian tubuh pada teks, warna tabel, ukuran border, warna border, warna hyperlink, warna mouse over, spasi antar paragraf, spasi antar teks, margin kiri, kanan, atas, bawah, dan parameter lainnya.[1] CSS adalah bahasa style sheet yang digunakan untuk mengatur tampilan dokumen.[2]

Nama CSS didapat dari fakta bahwa setiap deklarasi style yang berbeda dapat diletakkan secara berurutan, yang kemudian membentuk hubungan ayah-anak (parent-child) pada setiap style.[3] CSS sendiri merupakan sebuah teknologi internet yang direkomendasikan oleh World Wide Web Consortium atau W3C pada tahun 1996.[2] Setelah CSS distandarisasikan, Internet Explorer dan Netscape melepas browser terbaru mereka yang telah sesuai atau paling tidak hampir mendekati dengan standar CSS.[3]

Untuk saat ini terdapat tiga versi CSS, yaitu CSS1, CSS2, dan CSS3. CSS1 dikembangkan berpusat pada pemformatan dokumen HTML, CSS2 dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan terhadap format dokumen agar bisa ditampilkan di printer, sedangkan CSS3 adalah versi terbaru dari CSS yang mampu melakukan banyak hal dalam desain website. CSS3 mendukung penentuan posisi konten, downloadable, huruf font, tampilan pada tabel /table layout dan media tipe untuk printer. Kehadiran versi CSS yang ketiga diharapkan lebih baik dari versi pertama dan kedua.

CSS3 juga dapat melakukan animasi pada halaman website, di antaranya animasi warna hingga animasi 3D. Dengan CSS3 desainer lebih dimudahkan dalam hal kompatibilitas websitenya pada smartphone dengan dukungan fitur baru yakni media query. Selain itu, banyak fitur baru pada CSS3 seperti: multiple background, border-radius, drop-shadow, border-image, CSS Math, dan CSS Object Model.[4]

Penulisan

[sunting | sunting sumber]

Saat masuk pada bagian CSS, sering dijumpai kode sebagai berikut:

body {
    color: black;
}

Bagian pertama sebelum tanda kurung kurawal '{}' disebut selector, sedangkan yang diapit oleh kurung kurawal disebut declaration yang terdiri dari dua unsur, yaitu property dan value. Selector dalam pernyataan di atas adalah h1, color adalah properti, dan black adalah nilai[5].

Selain itu, ada tiga metode penulisan atribut pada CSS, yaitu:[6]

Inline Style Sheet

[sunting | sunting sumber]

CSS didefinisikan langsung pada tag HTML yang bersangkutan. Ini ditulis dengan menambahkan atribut style="..." dalam tag HTML tersebut.[6] Gaya hanya akan berlaku pada tag yang bersangkutan, dan tidak akan memengaruhi tag HTML yang lain.[6]

Contoh:

<html>

<head>
  <title>Contoh Bentuk Inline</title>
</head>

<body>
  <p id="cth1">
    Ini adalah contoh tag P tanpa diformat menggunakan CSS </p>

  <p id="cth2" style="font-size:20pt">
    Tag P ini diformat dengan besar font 20 point </p>

  <p id="cth3" style="font-size:14pt; color:red">
    Tag P ini diformat dengan besar font 14 point, dan menggunakan warna merah </p>
</body>

</html>

Internal CSS

[sunting | sunting sumber]

CSS didefinisikan terlebih dahulu dalam tag <style> ... </style> di dalam tag <head>[6][7] . Pada pendefinisian ini disebutkan atribut-atribut CSS yang akan digunakan untuk tag-tag HTML, yang selanjutnya dapat digunakan oleh tag HTML yang bersangkutan.

Contoh:

<html>

<head>
  <title>Contoh Bentuk Embedded</title>
  <style>
      body {
          background: #0000FF;
          color: #FFFF00;
          margin-left: 0.5in;
      }

      h1 {
          font-size: 18pt;
          color: #FF0000;
      }

      p {
          font-size: 12pt;
          font-family: Arial;
          text-indent: 0.5in;
      }
  </style>
</head>

<body>
  <h1 id="cth1">Judul ini berukuran 18 dengan warna merah!</h1>
  <p id="cth2">Tag p ini di format dengan besar font 12 point dengan tipe font Arial dan mempunyai indntasi 0.5 inci
  </p>
  <p id="cth3">Yang perlu diperhatikan juga bahwa body disini telah diformat dengan margin kiri 0.5 inch dan warna
    background biru</p>
</body>

</html>

External CSS

[sunting | sunting sumber]

CSS didefinisikan dengan disimpan di berkas yang berbeda. Ini dapat digunakan di semua berkas HTML sehingga memudahkan seorang pengembang web untuk mengembangkan situs web miliknya.

<link href="lokasiberkas.css" rel="stylesheet">

Shorthand CSS

[sunting | sunting sumber]

Beberapa properti CSS dapat disingkat dengan metode shorthand CSS. Ini dilakukan dengan cara mempersingkat penulisan kode CSS yang memungkinkan untuk menetapkan nilai beberapa property secara bersamaan, sehingga kode yang ditulis lebih ringkas.

Dalam CSS, wajar jika satu properti memiliki banyak elemen; misalnya dalam properti margin yang memiliki 4 properti untuk setiap sisi elemen, yaitu:

  1. margin-top
  2. margin-right
  3. margin-bottom
  4. margin-left

Saat ini metode penulisan shorthand CSS tersedia untuk beberapa properti berikut:

  1. Margin
  2. Padding
  3. Font
  4. Background
  5. Border
  6. List
margin: 3px 5px 7px 10px;

Artinya:

margin-top: 3px;
margin-right: 5px;
margin-bottom: 7px;
margin-left: 10px;
padding: 3px 5px 7px 10px;

Artinya:

padding-top: 3px;
padding-right: 5px;
padding-bottom: 7px;
padding-left: 10px;
font: italic bold 14px/30px Arial;

Artinya:

font-style: italic;
font-weight: bold;
font-size: 14px;
line-height: 30px;
font-family: Arial;

Background

[sunting | sunting sumber]
background: #cc0000 url('igniel.jpg') no-repeat top center;

Artinya:

background-color: #cc0000;
background-image: url('igniel.jpg');
background-repeat: no-repeat;
background-position: top center;
border: 3px solid #0000cc;

Artinya:

border-width: 5px;
border-style: solid;
border-color: #0000cc;
list-style: disc inside url('dot.gif');

Artinya:

list-style-type: disc;
list-style-position: inside;
list-style-image: url('dot.gif');

Penulisan komentar pada CSS

[sunting | sunting sumber]
h1 {
  /* ini adalah komentar untuk satu baris */
  color: red;  
}

p {
  /* 
   ini juga adalah komentar untuk dua baris atau lebih.
   seluruh teks yang berada pada pembuka dan penutup sebuah komentar 
   akan diabaikan oleh browser sebagai compiler.
  */
  color: red;  
}

CSS Selector

[sunting | sunting sumber]

Universal Selector

[sunting | sunting sumber]

Universal selector digunakan untuk diterapkan pada seluruh elemen.[8]

/* diterapkan pada seluruh elemen */
* {
  color: green;
}

Type Selector

[sunting | sunting sumber]

Type selector merupakan cara penulisan CSS dengan nama elemen sebagai target untuk diterapkannya rule. Ketika menggunakan selector ini, maka rule akan diterapkan pada seluruh elemen target yang ada pada dokumen HTML.[9]

/* akan diterapkan pada seluruh elemen <a>*/
a {
    color: blue;
}

ID Selector

[sunting | sunting sumber]

ID selector menetapkan target elemen berdasarkan nilai dari atribut id yang diterapkan pada elemennya. Agar elemen dapat terpilih, maka atribut id pada elemen harus sama persis dengan yang ada di selector.[10] Contohnya adalah sebagai berikut:

<!DOCTYPE html>
<html>

<head>
  <title>Page Title</title>
  <style>
    #contoh {
      border: black 1px solid;
      border-radius: 16px;
    }
  </style>
</head>

<body>
  <!-- Elemen dengan id="contoh" -->
  <p id="contoh">ini adalah contoh kalimat.</p>
</body>

</html>

Class Selector

[sunting | sunting sumber]

Class selector menetapkan target elemen berdasarkan nilai atribut class yang diterapkan pada elemennya. Mirip seperti ID Selector, untuk menerapkan class selector maka atribut class pada elemen harus sesuai dengan yang ada di selector.[11] Contohnya adalah sebagai berikut:

<!DOCTYPE html>
<html>

<head>
  <title>Page Title</title>
  <style>
    .contoh {
      border: black 1px solid;
      border-radius: 16px;
    }
  </style>
</head>

<body>
  <!-- Elemen dengan class="contoh" -->
  <p class="contoh">ini adalah contoh kalimat.</p>
</body>

</html>

Grouping Selector pada CSS

[sunting | sunting sumber]

Grouping selector pada CSS merupakan cara penulisan CSS yang mana ketika selector CSS memiliki property yang sama dapat dikelompokkan dengan selector lainnya. Contohnya adalah sebagai berikut:

h1 {
    color: red;
}

h2{
    color: red;
}

p{
    color: red;
}

/* ini adalah class selector */
.text{
    color: red;
}

Kode CSS di atas akan lebih baik dikelompokkan seperti di bawah ini, dengan tujuan untuk meminimalisasi penulisan kode yang sama berulang.[12]

h1, h2, p, .text {
    color: red;
}

Descendant Selector

[sunting | sunting sumber]

Descendant selector merupakan cara penulisan CSS dengan memanggil semua elemen yang merupakan turunan dari elemen tertentu. [13]

/* Memanggil elemen <p> di dalam elemen <div> */
div p {
    font-size: 12px;
}

Child Selector

[sunting | sunting sumber]

Child selector merupakan cara penulisan CSS dengan memilih semua elemen yang merupakan anak langsung dari elemen tertentu. [14]

Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
  <title>Page Title</title>
  <style>
    div > p {
        font-size: 12px;
    }
  </style>
</head>
<body>
    <div>
        <p> Teks 1 di dalam div. </p>
        <p> Teks 2 di dalam div.</p>
        <section>
            <p> Teks 3 di section tetapi merupakan turunan dari div </p>
        </section>
        <p> Teks 4 di dalam div </p>
    </div>
    <p>Teks 5 tidak di dalam div.</p>
</body>
</html>

Ini akan menghasilkan teks yang berada langsung di elemen <div> akan dirender dengan font berukuran 12 px, sedangkan teks yang tidak berada di dalam elemen <div> atau berada di elemen lain tetapi merupakan turunan dari elemen <div>, tetap memiliki ukuran font yang normal.

Dukungan dari peramban web

[sunting | sunting sumber]

Masing-masing peramban web menggunakan mesin tata letak yang berbeda. Contohnya Firefox menggunakan Gecko sebagai mesin tata letaknya dan Chromium menggunakan Blink sebagai mesin tata letaknya. Dukungan untuk fitur CSS dari setiap mesin tata letak terkadang sering tidak konsisten. Beberapa teknik pun bermunculan untuk menggunakan suatu fitur CSS ke peramban web yang tidak mendukung fitur tersebut (biasa disebut CSS hack). Adopsi fitur CSS baru dapat terhambat oleh kurangnya dukungan dari peramban-peramban web besar. Contohnya fitur cross-fade() telah didukung oleh Chrome dan Safari namun sampai tahun 2021 masih belum didukung oleh Firefox.[15]

Beberapa pengembang web biasanya memeriksa terlebih dahulu dukungan untuk suatu fitur CSS, terutama untuk fitur CSS baru. Beberapa situs web berikut dapat membantu seperti CanIUse dan Mozilla Developer Network. CSS 3 memiliki fitur kueri, yang memberikan arahan @supports yang akan memungkinkan pengembang menargetkan peramban web dengan dukungan untuk fungsionalitas tertentu langsung di dalam CSS mereka.[16] CSS yang tidak didukung oleh suatu peramban web kadang-kadang bisa ditambal menggunakan polyfill, yang merupakan potongan kode JavaScript yang dirancang untuk memberikan dukungan untuk peramban web terhadap suatu fitur yang sebelumnya tidak didukung. Solusi ini dapat menambah kerumitan pada proyek pengembangan, dan akibatnya, perusahaan sering kali menentukan daftar versi peramban web yang akan dan tidak akan mereka dukung.

Penggunaan CSS dalam perangkat lunak lain

[sunting | sunting sumber]

CSS dahulunya dibuat hanya untuk mempercantik halaman web. Namun, seiring perkembangan waktu CSS mulai diadopsi oleh perangkat lunak lain.

GTK adalah peralatan gawit lintas platform yang menggunakan CSS untuk memberi gaya pada setiap widget. GTK sering digunakan untuk membuat program Linux. GTK memperkenalkan API Tema baru dengan menggunakan CSS pada pembaharuan besar GTK versi 3.[17]

Qt merupakan toolkit widget dan biasa dipakai untuk membuat aplikasi lintas platform. Qt juga menggunakan CSS untuk mengkonfigurasi tema.

Contoh berkas

[sunting | sunting sumber]
/* Kode berikut didedikasikan ke ruang publik (public domain)
    Silahkan untuk menggunakan, menyalin, dan mendistribusikan kode berikut */

body {
    background-color: yellow;
}
p {
    color: red;
}

Kode diatas akan mengganti warna halaman menjadi kuning dan membuat warna paragraf menjadi berwarna merah.

CSS Preprocessor

[sunting | sunting sumber]

CSS preprocessor (pra pengolahan) adalah bahasa script atau program yang memungkinkan pengguna menulis kode CSS sesuai dengan sintaksis (syntax) prepocessor itu sendiri.[18]

Ada banyak jenis CSS preprocessor yang dapat digunakan, namun sebagain besar CSS preprocessor memiliki beberapa fitur yang tidak ada dalam vanilla CSS (CSS murni). Beberapa fitur tersebut di antaranya yaitu penulisan variabel, nesting, mixins, extends, color operations, if/else statement, loops, dan lain sebagainya. Fitur-fitur tersebut membuat penulisan kode CSS menjadi lebih mudah dibaca dan lebih mudah dirawat,[19]

Berikut adalah beberapa CSS preprocessor populer dan sering digunakan, yaitu :[18]

Salah satu fitur yang dimiliki CSS preprocessor dan sering digunakan yaitu penulisan variabel. Dengan menuliskan variabel, kode yang dituliskan dapat digunakan digunakan kembali (reusable). Sehingga proses pengembangan suatu web dapat lebih cepat dan mudah.

Berikut adalah contoh penulisan variabel dalam CSS preprocessor:[20][21]

Sass/SCSS

[sunting | sunting sumber]
// Penulisan SCSS preprocessor 
$base-color: #c6538c;
$border-dark: rgba($base-color, 0.88);

.box {
  border: 1px solid $border-dark;
}
// Penulisan Less preprocessor 
@width: 10px;
@height: @width + 10px;

#header {
  width: @width;
  height: @height;
}
// Penulisan STYLUS preprocessor
font-size = 1em

div
    font-size font-size

Dengan menggunakan fitur nesting, pengguna dapat menuliskan selector di dalam selector (bersarang). Contoh penulisannya adalah sebagai berikut:[22][23]

Sass/SCSS

[sunting | sunting sumber]
// Penulisan SCSS preprocessor 
nav {
  ul {
    margin: 0;
    padding: 0;
    list-style: none;
  }
  li {
    display: inline-block;
  }
  a {
    display: block;
    padding: 6px 12px;
    text-decoration: none;
  }
}
// Penulisan Less preprocessor 
nav {
  ul {
    margin: 0;
    padding: 0;
    list-style: none;
  }
  li {
    display: inline-block;
  }
  a {
    display: block;
    padding: 6px 12px;
    text-decoration: none;
  }
}
nav 
  ul 
    margin: 0;
    padding: 0;
    list-style: none;
  li 
    display: inline-block;
  a 
    display: block;
    padding: 6px 12px;
    text-decoration: none;
/* Apabila ditulis dengan kode vanilla CSS atau CSS polos, maka hasilnya adalah sebagai berikut */
nav ul {
  margin: 0;
  padding: 0;
  list-style: none;
}
nav li {
  display: inline-block;
}
nav a {
  display: block;
  padding: 6px 12px;
  text-decoration: none;
}

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c Slamet Riyanto, Membuat Web Portal Multi Bahasa Jomla 1.5X + CD, halaman 236. Elex Media Komputindo.
  2. ^ a b Dominikus Juju & Matamaya Studio, Seri Penuntun Praktis Join Multiply, halaman 95. Elex Media Komputindo.
  3. ^ a b Sulistyawan, Rubianto, Rahmad Saleh, Modifikasi Blog Multiply dengan CSS, halaman 32. Elex Media Komputindo.
  4. ^ "CSS 3 Introduction". W3Schools. [pranala nonaktif permanen]
  5. ^ Untung Julianto, Modifikator Blogger + CD, halaman 22. Elex Media Komputindo.
  6. ^ a b c d Untung Rahardja, Augury El Rayeb, & Asep Saefullah (2009). Siapa saja bisa membuat website dengan CSS dan HTML, halaman 37-41. Andi Yogyakarta.
  7. ^ "How CSS is structured - Learn web development | MDN" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-09-23. 
  8. ^ "Universal selectors - CSS: Cascading Style Sheets | MDN". developer.mozilla.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-09-11. 
  9. ^ "Type selectors - CSS: Cascading Style Sheets | MDN". developer.mozilla.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-09-11. 
  10. ^ "ID selectors - CSS: Cascading Style Sheets | MDN". developer.mozilla.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-09-11. 
  11. ^ "CSS .class Selector". www.w3schools.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-09-11. 
  12. ^ "CSS Selectors". www.w3schools.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-09-11. 
  13. ^ "Descendant Combinator - CSS: Cascading Style Sheets | MDN". developer.mozilla.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-09-03. 
  14. ^ "Child Combinator - CSS: Cascading Style Sheets | MDN". developer.mozilla.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-09-03. 
  15. ^ "Can I use... Support tables for HTML5, CSS3, etc". caniuse.com. Diakses tanggal 2021-02-24. 
  16. ^ "Using Feature Queries in CSS – Mozilla Hacks - the Web developer blog". Mozilla Hacks – the Web developer blog (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-02-24. 
  17. ^ "February 2011 – GTK Development Blog" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-02-25. 
  18. ^ a b "CSS preprocessor - MDN Web Docs Glossary: Definitions of Web-related terms | MDN". developer.mozilla.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-09-28. 
  19. ^ "CSS Preprocessors Explained". freeCodeCamp.org (dalam bahasa Inggris). 2020-01-17. Diakses tanggal 2022-09-28. 
  20. ^ "Getting started | Less.js". lesscss.org. Diakses tanggal 2022-09-28. 
  21. ^ "Sass: Variables". sass-lang.com. Diakses tanggal 2022-09-28. 
  22. ^ "Sass Nesting". www.w3schools.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-09-29. 
  23. ^ "Getting started | Less.js". lesscss.org. Diakses tanggal 2022-09-29. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]