Lompat ke isi

Multimedia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kurnia yahya (bicara | kontrib)
Ibu Bhumi (bicara | kontrib)
menyunting kalimat dan kata baku
 
(147 revisi perantara oleh 94 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{rapikan}}
==Pendahuluan==
[[Berkas:Noia 64 apps multimedia.png|ka|Multimedia]]
Istilah multimedia pertama kali di kenal pada dunia teater, yang mempertunjukan pagelaran dengan menggunakan gerak, musik, dan video untuk menambah dramatisasi suatu cerita. Sekarang multimedia dikenal dengan panduan dari hasil gambar atau image, grafik, teks, suara, TV, dan animasi sehingga menjadi suatu karya yang dapat dinikmati secara audio visual. Umumnya juga orang mengenal multimedia sebagai sistem dari komputer personal (PC) yang berkembang pesat dewasa ini. Dalam Perkembangannya pengajaran, latihan, pembuatan manufaktur, sedang dalam system perekonomian layak digunakan untuk kegiatan promosi penjualan


'''Multimedia''' adalah penyediaan informasi pada [[komputer]] untuk menyajikan dan menggabungkan teks, [[suara]], gambar, [[animasi]], [[audio]], dan [[video]] dengan alat bantu (''tool'') dan tautan (''link'') sehingga pengguna dapat melakukan [[navigasi]], berinteraksi, berkarya, dan ber[[komunikasi]]. Multimedia sering digunakan dalam dunia informatika. Selain itu, multimedia juga digunakan dalam bidang-bidang lain seperti seni, pendidikan, hiburan, dan bisnis.
== Etimologi Multimedia ==
Menurut Robert Webking , multimedia secara "etimologi" di artikan sebagai, "multi" (banyak) "medium" (perantara media). Dalam bidang informasi multi media memiliki makna yaitu "persekutuan media" diantara sumber dan pemasukan informasi atau "persekutuan alat" dengan mana informasi di simpan, ditransmisikan, dipresentasikan dan diterima (webking.2001: http://www.alltheweb.com)


Pemanfaatan multimedia terdapat juga dalam bidang [[pendidikan]] dan [[bisnis]]. Di bidang [[pendidikan|pendidikan,]] multimedia digunakan sebagai media pengajaran, baik di dalam kelas maupun dalam pembelajaran mandiri atau autodidak. Di bidang [[bisnis]], multimedia digunakan dalam pembuatan profil [[perusahaan]], profil produk, serta sebagai media [[kios informasi]] dan [[pelatihan]] dalam sistem pembelajaran daring.
== Kategori Multimedia ==
Multimedia dapat didefinisikan menjadi dua kategori yaitu multimedia content production dan multimedia communication
===1. Multimedia content production===
Multimedia content production adalah penggunaan dan pemrosesan beberapa media ([[teks]], [[audio]], [[grafis]], [[animasi]], [[video]], and [[interaktif]]) yang berbeda untuk menyampaikan informasi atau menghasilkan produk multimedia ([[musik]], [[video]], [[film]], [[permainan]], [[hiburan]], dan lain-lain). Atau penggunaan sejumlah teknologi yang berbeda yang memungkinkan untuk menggabungkan media dengan cara yang baru untuk tujuan komunikasi. Dalam kategori ini media yang digunakan adalah :
*Media Teks
*Media Audio
*Media Video
*Media Animasi
*Media Grafis / gambar
*Media Interaktif
*Media Spesial Efek


Pada awalnya, multimedia hanya mencakup media yang dapat dinikmati melalui indra penglihatan seperti gambar diam, teks, video gerak, dan animasi. Selain itu, juga termasuk konsumsi indra pendengaran seperti suara. Multimedia juga memiliki bentuk atau rupa. Seiring perkembangannya, multimedia juga mencakup unsur kinetik atau gerakan dan bahkan dapat mencakup unsur bau yang dapat dinikmati melalui indra penciuman. Contohnya, ketika multimedia diterapkan pada film [[3 dimensi]], penonton dapat merasakan sensasi realistis melalui penggunaan kursi duduk yang bergerak.


Baru mulai menjadi bagian dari multimedia sejak ditemukan [[teknologi]] reproduksi aroma melalui telekomunikasi. Dengan adanya perangkat input pendeteksi aroma, seorang operator dapat mengirimkan hasil digitalisasi aroma tersebut melalui internet. [[Komputer]] penerima harus dilengkapi dengan perangkat keluaran berupa mesin reproduksi aroma. Mesin reproduksi aroma ini mencampurkan berbagai jenis bahan bau yang setelah dicampur menghasilkan aroma yang mirip dengan data yang dikirim dari [[internet]]. Dalam analogi dengan mesin cetak, alat ini menggunakan feromon-feromon aroma sebagai pengganti tinta. Namun, keluaran yang dihasilkan bukanlah cetakan, melainkan aroma.
===2. Multimedia communication===
Multimedia ''communication'' adalah menggunakan media (masa), seperti televisi, radio, cetak, dan Internet, untuk mempublikasikan/menyiarkan/mengkomunikasikan material
advertising, publicity, entertaiment, news, education, dll. Dalam kategori ini media yang digunakan adalah
*TV
*Radio
*Film
*Cetak
*Musik.
*Game
*Hiburan
*Tutorial
*ICT ([[Internet]])


== Sejarah Digitalisasi ==
==Karakteristik Multimedia==
Digitalisasi multimedia dimulai pada tahun 1983-1986 dengan munculnya Viewtron. Knight-Ridder membuat proyek yang memberikan akses berita kepada masyarakat sebelum berita tersebut dicetak di koran. Berita yang ditampilkan berasal dari ''Miami Herald'' dan ''Associated Press.'' Sayangnya, Viewtron terpaksa ditutup pada tanggal 31 Maret 1986 karena tidak menghasilkan untung setelah 6 tahun penelitian dan 3 tahun beroperasi. Selain itu, untuk mengakses Viewtron diperlukan perangkat khusus seperti terminal dan [[Papan ketik|''keyboard'']].<ref>{{Cite web|url=https://www.poynter.org/news/web-there-was-viewtron|title=Before the Web, There Was Viewtron|website=Poynter|language=en|access-date=2018-10-07|archive-date=2018-10-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20181007183613/https://www.poynter.org/news/web-there-was-viewtron|dead-url=no}}</ref>
Multimedia juga mempunyai karakteristik, yaitu ada 2 bentuk:
#Bentuk Linier : Sebuah stuktur Multimedia dimana pengguna bernavigasi sesuai urutan dari 1 frame atau bite informasi ke yang kainnya.
#Bentuk non linier : Stuktur Multimedia dimana pengguna bernafigasi secara bebas tidak dibatasi oleh rute yang ditentukan


Pada tahun 1988, [[World Wide Web]] mulai berkembang dan menyebabkan banyak [[Pelopor|pionir]] laman berita dari berbagai media berita. Contohnya seperti ''CNN'', ''The Chicago Tribune,'' dan ''News & Observer''.<ref name="Sanburn">{{Cite news|url=http://content.time.com/time/business/article/0,8599,2045682,00.html|title=A Brief History of Digital News|last=Sanburn|first=Josh|date=2011-02-01|newspaper=Time|language=en-US|issn=0040-781X|access-date=2018-10-07|archive-date=2018-10-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20181009071421/http://content.time.com/time/business/article/0,8599,2045682,00.html|dead-url=no}}</ref> Koran Inggris, ''The Daily Telegraph,'' mengikuti tren yang ada dengan meluncurkan ''Electronic Telegraph'' pada November 1994. ''Electronic Telegraph'' menjadi koran berbasis daring pertama di Eropa.<ref>{{Cite news|url=https://www.telegraph.co.uk/technology/6545788/Telegraph.co.uk-15-years-of-online-news.html|title=Telegraph.co.uk: 15 years of online news|last=Richmond|first=Shane|date=2009-11-11|language=en-GB|issn=0307-1235|access-date=2018-10-07|archive-date=2017-10-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20171013233654/http://www.telegraph.co.uk/technology/6545788/Telegraph.co.uk-15-years-of-online-news.html|dead-url=no}}</ref> Publikasi daring mulai mengikuti ritme publikasi cetak yang terbit setiap hari.
==Manfaat Multimedia==
*Industri Kreatif
Industri kreatif menggunakan multimedia untuk berbagai keperluan, mulai dari seni, untuk hiburan, untuk seni komersial,
*Komersial
Presentasi yang menarik digunakan untuk menjaga perhatian dalam periklanan. Bisnis dan komunikasi seringkali dikembangkan oleh tim kreatif perusahaan untuk menawarkan menjual ide maupun dalam pelatihan dalam bentuk presentasi multimedia
*Hiburan dan seni rupa
Selain itu, multimedia ini berisi banyak digunakan dalam industri hiburan, khususnya untuk mengembangkan efek khusus dalam film dan animasi. Permainan populer dalam multimedia sebagaimana permainan dan program perangkat lunak yang telah tersedia baik terdistribusi dalam CD-ROM atau online. Beberapa video games mengajak pengguna untuk berpartisipasi aktif, bukan hanya duduk sebagai penerima pasif informasi.
*Pendidikan
Dalam pendidikan, multimedia digunakan untuk memproduksi pelatihan berbasis computer dan buku referensi seperti ensiklopedia dan almanacs yang memungkinkan pengguna melalui serangkaian modul presentasi, teks tentang topik tertentu, dan gambar yang terkait dalam berbagai format informasi. Informal Edutainment adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan menggabungkan pendidikan dengan hiburan, terutama hiburan multimedia. Belajar teori dalam dekade terakhir telah berkembang dramatis karena pengenalan multimedia.
*Teknik
Perangkat lunak dapat menggunakan multimedia dalam menciptakan Simulasi Komputer untuk sebagai hiburan dan pelatihan seperti pelatihan militer atau industri. Multimedia sebagai desain antarmuka yang sering dilakukan sebagai sebuah kolaborasi antara kreatifitas dan perangkat lunak
*Perindustrian
Di sektor industri, multimedia digunakan sebagai cara untuk menyajikan informasi untuk membantu pemegang saham, rekan kerja dan atasan. Multimedia ini juga bermanfaat untuk memberikan pelatihan karyawan, periklanan dan penjualan produk di seluruh dunia hampir tak terbatas melalui web berbasis teknologi.
*Matematika dan penelitian ilmiah
Dalam matematika dan penelitian ilmiah, multimedia dipakai terutama untuk modelling dan simulasi. Misalnya, seorang ilmuwan bisa melihat pada model molekular tertentu dari substansi dan memanipulasinya untuk tiba pada suatu zat baru. Perwakilan penelitian dapat ditemukan di jurnal seperti Journal of Multimedia.
*Kesehatan
Dalam Pengobatan, dokter dapat dilatih dengan melihat virtual operasi atau mereka dapat mensimulasikan bagaimana tubuh manusia yang terkena penyakit menular oleh virus dan bakteri dan kemudian mengembangkan teknik untuk mencegahnya


Spesifikasi topik berita juga mulai dikembangkan pada saat ini sehingga muncul yang disebut agregasi berita. Agregasi berita merupakan tren di mana suatu halaman atau perangkat lunak mengumpulkan berbagai konten dengan topik yang sama namun berasal dari berbagai sumber dan dalam berbagai format. Konten yang dikumpulkan dapat berupa teks, foto, dan video. Salah satu situs yang menyediakan agregasi berita adalah Drudge Report. Topik yang diangkat saat itu adalah skandal [[Monica Lewinsky]].<ref name="Sanburn"/>


Sementara di Indonesia, pionir pertama koran daring adalah [[Republika (surat kabar)|''Republika'']] dan [[Kompas.com|''Kompas'']] pada tahun 1995. Kemunculan koran daring ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia. Selain itu, kendala geografis yang menyulitkan distribusi koran cetak juga menjadi alasan hadirnya laman-laman ini. Namun, konten dalam laman ini tetap sama dengan konten pada koran versi cetak.
{{komputer-stub}}


[[Tempo (majalah)|''Tempo'']] juga turut meluncurkan ''Tempo Interaktif'' pada tahun 1996. Kemunculan ''Tempo Interaktif'' sebagai pengganti koran cetak ''Tempo'' yang berhenti beredar akibat [[Pembredelan|''dibredel'']] oleh pemerintah pada tahun 1994. Sehingga konten yang ada pada laman Tempo Interaktif berbeda dengan laman-laman berita yang lain. Tempo Interaktif cenderung menyajikan konten berupa wawancara dengan narasumber dan profil tokoh.
[[Kategori:Multimedia| ]]
[[Kategori:Desain]]
[[Kategori:Film]]
[[Kategori:Produksi film]]
[[Kategori:Istilah film dan video]]


Perubahan mulai terjadi ketika [[DetikCom|''Detikcom'']] muncul pada tahun 1998. Berbeda dengan laman berita yang lain, ''Detikcom'' lebih mengutamakan kecepatan dalam menyampaikan berita. [[Berita#Pentingnya 5 W + 1 H dan Piramida Terbalik|Unsur berita]] yang digunakan hanya ''apa, siapa,'' dan ''di mana.'' Perubahan ini mulai dilakukan karena situasi Indonesia pada saat itu sedang sangat bergejolak. Informasi mengenai [[Gerakan mahasiswa Indonesia 1998|gerakan reformasi]] selalu muncul setiap saat dan dari berbagai daerah sehingga kecepatan dalam mendapatkan informasi menjadi hal yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.<ref>{{Cite news|url=https://beritagar.id/artikel/laporan-khas/para-pengukir-sejarah-media-daring-indonesia|title=Para pengukir sejarah media daring Indonesia|last=Paramita|first=Rahadian P.|date=2015-08-27|newspaper=https://beritagar.id/|language=en-ID|access-date=2018-10-07|archive-date=2018-10-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20181007223106/https://beritagar.id/artikel/laporan-khas/para-pengukir-sejarah-media-daring-indonesia|dead-url=yes}}</ref>
[[ar:وسائط متعددة]]

[[az:Multimedia]]
Saat ini, jumlah laman berita di Indonesia telah mencapai 43.300 laman. Laman-laman ini tidak hanya menghasilkan dan menayangkan berita, tetapi juga ada yang menawarkan agregasi berita dan kurasi berita. Namun, hanya 5% dari total laman berita yang telah diverifikasi oleh pemerintah, yaitu sebanyak 234 laman berita. Hal ini disebabkan oleh laman-laman berita lain yang terbit secara tidak teratur. Selain itu, laman-laman ini kurang tepat dalam menerapkan [[kode etik jurnalistik]] dan tidak menjadi [[rujukan]] bagi orang lain.<ref>{{Cite news|url=https://nasional.kompas.com/read/2016/12/21/19022441/dari.43.000.media.online.hanya|title=Dari 43.000 Media "Online", Hanya 234 yang Sesuai Syarat UU Pers|date=2016-12-21|work=[[Kompas.com]]|language=en|access-date=2018-10-07|editor-last=Galih|editor-first=Bayu|first=Fabian Januarius|last=Kuwado|archive-date=2018-10-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20181007224245/https://nasional.kompas.com/read/2016/12/21/19022441/dari.43.000.media.online.hanya|dead-url=no}}</ref>
[[be:Мультымедыа]]

[[bs:Multimedija]]
== Penerapan Multimedia di Media Indonesia ==
[[ca:Multimèdia]]
Perkembangan teknologi yang pesat membuat segala sesuatu menjadi jauh lebih mudah dan praktis. Banyaknya temuan baru di dunia teknologi mempermudah berbagai aktivitas yang dilakukan dalam keseharian manusia. Kemudahan mengakses informasi di berbagai media berkaitan erat dengan istilah multimedia. Generasi ''millennial'' yang kreatif, inovatif, dan suka hal-hal baru menikmati multimedia yang hadir di dunia teknologi dan informasi. Penyampaian informasi yang menarik kepada publik adalah senjata utama multimedia. Penyampaian informasi dalam media saat ini sering menggunakan elemen multimedia seperti ''VIK Kompas'' dan [[Tirto.id]]. Selain itu, tahun 2017 menjadi tahun yang berperan penting dalam kemajuan multimedia di Indonesia dengan munculnya angkutan online berbasis aplikasi menggunakan [[smartphone]] untuk memesan [[ojek]], [[taksi]], atau makanan. Semua dilakukan secara [[Daring dan luring|daring]] tanpa perlu mengeluarkan banyak tenaga dan waktu. Perubahan perilaku, kebiasaan, dan profesi masyarakat berubah pesat seiring dengan perkembangan teknologi informasi, multimedia, dan kebutuhan akan pemenuhan akomodasi.
[[cs:Multimédia]]
== Referensi ==
[[da:Multimedia]]
{{reflist}}
[[de:Multimedia]]

[[en:Multimedia]]
[[Kategori:Multimedia| ]]
[[eo:Plurmedio]]
[[es:Multimedia]]
[[et:Multimeedium]]
[[fi:Multimedia]]
[[fr:Multimédia]]
[[ga:Ilmheáin]]
[[gl:Multimedia]]
[[he:מולטימדיה]]
[[hi:मल्टीमीडिया]]
[[hr:Multimedija]]
[[hu:Multimédia]]
[[is:Margmiðlun]]
[[it:Multimedialità]]
[[ja:マルチメディア]]
[[ko:멀티미디어]]
[[lt:Daugialypė terpė]]
[[lv:Multimedijs]]
[[nl:Multimedia]]
[[no:Multimedia]]
[[pl:Multimedia]]
[[pt:Multimédia]]
[[ru:Мультимедиа]]
[[sh:Multimedija]]
[[simple:Multimedia]]
[[sk:Multimédiá]]
[[sq:Multimedia]]
[[sr:Мултимедија]]
[[sv:Multimedier]]
[[th:มัลติมีเดีย]]
[[tr:Çoklu ortam]]
[[uk:Мультимедіа]]
[[ur:کثیرالوسیط]]
[[zh:多媒体]]

Revisi terkini sejak 24 Februari 2024 07.57

Multimedia
Multimedia

Multimedia adalah penyediaan informasi pada komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi, audio, dan video dengan alat bantu (tool) dan tautan (link) sehingga pengguna dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkarya, dan berkomunikasi. Multimedia sering digunakan dalam dunia informatika. Selain itu, multimedia juga digunakan dalam bidang-bidang lain seperti seni, pendidikan, hiburan, dan bisnis.

Pemanfaatan multimedia terdapat juga dalam bidang pendidikan dan bisnis. Di bidang pendidikan, multimedia digunakan sebagai media pengajaran, baik di dalam kelas maupun dalam pembelajaran mandiri atau autodidak. Di bidang bisnis, multimedia digunakan dalam pembuatan profil perusahaan, profil produk, serta sebagai media kios informasi dan pelatihan dalam sistem pembelajaran daring.

Pada awalnya, multimedia hanya mencakup media yang dapat dinikmati melalui indra penglihatan seperti gambar diam, teks, video gerak, dan animasi. Selain itu, juga termasuk konsumsi indra pendengaran seperti suara. Multimedia juga memiliki bentuk atau rupa. Seiring perkembangannya, multimedia juga mencakup unsur kinetik atau gerakan dan bahkan dapat mencakup unsur bau yang dapat dinikmati melalui indra penciuman. Contohnya, ketika multimedia diterapkan pada film 3 dimensi, penonton dapat merasakan sensasi realistis melalui penggunaan kursi duduk yang bergerak.

Baru mulai menjadi bagian dari multimedia sejak ditemukan teknologi reproduksi aroma melalui telekomunikasi. Dengan adanya perangkat input pendeteksi aroma, seorang operator dapat mengirimkan hasil digitalisasi aroma tersebut melalui internet. Komputer penerima harus dilengkapi dengan perangkat keluaran berupa mesin reproduksi aroma. Mesin reproduksi aroma ini mencampurkan berbagai jenis bahan bau yang setelah dicampur menghasilkan aroma yang mirip dengan data yang dikirim dari internet. Dalam analogi dengan mesin cetak, alat ini menggunakan feromon-feromon aroma sebagai pengganti tinta. Namun, keluaran yang dihasilkan bukanlah cetakan, melainkan aroma.

Sejarah Digitalisasi

[sunting | sunting sumber]

Digitalisasi multimedia dimulai pada tahun 1983-1986 dengan munculnya Viewtron. Knight-Ridder membuat proyek yang memberikan akses berita kepada masyarakat sebelum berita tersebut dicetak di koran. Berita yang ditampilkan berasal dari Miami Herald dan Associated Press. Sayangnya, Viewtron terpaksa ditutup pada tanggal 31 Maret 1986 karena tidak menghasilkan untung setelah 6 tahun penelitian dan 3 tahun beroperasi. Selain itu, untuk mengakses Viewtron diperlukan perangkat khusus seperti terminal dan keyboard.[1]

Pada tahun 1988, World Wide Web mulai berkembang dan menyebabkan banyak pionir laman berita dari berbagai media berita. Contohnya seperti CNN, The Chicago Tribune, dan News & Observer.[2] Koran Inggris, The Daily Telegraph, mengikuti tren yang ada dengan meluncurkan Electronic Telegraph pada November 1994. Electronic Telegraph menjadi koran berbasis daring pertama di Eropa.[3] Publikasi daring mulai mengikuti ritme publikasi cetak yang terbit setiap hari.

Spesifikasi topik berita juga mulai dikembangkan pada saat ini sehingga muncul yang disebut agregasi berita. Agregasi berita merupakan tren di mana suatu halaman atau perangkat lunak mengumpulkan berbagai konten dengan topik yang sama namun berasal dari berbagai sumber dan dalam berbagai format. Konten yang dikumpulkan dapat berupa teks, foto, dan video. Salah satu situs yang menyediakan agregasi berita adalah Drudge Report. Topik yang diangkat saat itu adalah skandal Monica Lewinsky.[2]

Sementara di Indonesia, pionir pertama koran daring adalah Republika dan Kompas pada tahun 1995. Kemunculan koran daring ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia. Selain itu, kendala geografis yang menyulitkan distribusi koran cetak juga menjadi alasan hadirnya laman-laman ini. Namun, konten dalam laman ini tetap sama dengan konten pada koran versi cetak.

Tempo juga turut meluncurkan Tempo Interaktif pada tahun 1996. Kemunculan Tempo Interaktif sebagai pengganti koran cetak Tempo yang berhenti beredar akibat dibredel oleh pemerintah pada tahun 1994. Sehingga konten yang ada pada laman Tempo Interaktif berbeda dengan laman-laman berita yang lain. Tempo Interaktif cenderung menyajikan konten berupa wawancara dengan narasumber dan profil tokoh.

Perubahan mulai terjadi ketika Detikcom muncul pada tahun 1998. Berbeda dengan laman berita yang lain, Detikcom lebih mengutamakan kecepatan dalam menyampaikan berita. Unsur berita yang digunakan hanya apa, siapa, dan di mana. Perubahan ini mulai dilakukan karena situasi Indonesia pada saat itu sedang sangat bergejolak. Informasi mengenai gerakan reformasi selalu muncul setiap saat dan dari berbagai daerah sehingga kecepatan dalam mendapatkan informasi menjadi hal yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.[4]

Saat ini, jumlah laman berita di Indonesia telah mencapai 43.300 laman. Laman-laman ini tidak hanya menghasilkan dan menayangkan berita, tetapi juga ada yang menawarkan agregasi berita dan kurasi berita. Namun, hanya 5% dari total laman berita yang telah diverifikasi oleh pemerintah, yaitu sebanyak 234 laman berita. Hal ini disebabkan oleh laman-laman berita lain yang terbit secara tidak teratur. Selain itu, laman-laman ini kurang tepat dalam menerapkan kode etik jurnalistik dan tidak menjadi rujukan bagi orang lain.[5]

Penerapan Multimedia di Media Indonesia

[sunting | sunting sumber]

Perkembangan teknologi yang pesat membuat segala sesuatu menjadi jauh lebih mudah dan praktis. Banyaknya temuan baru di dunia teknologi mempermudah berbagai aktivitas yang dilakukan dalam keseharian manusia. Kemudahan mengakses informasi di berbagai media berkaitan erat dengan istilah multimedia. Generasi millennial yang kreatif, inovatif, dan suka hal-hal baru menikmati multimedia yang hadir di dunia teknologi dan informasi. Penyampaian informasi yang menarik kepada publik adalah senjata utama multimedia. Penyampaian informasi dalam media saat ini sering menggunakan elemen multimedia seperti VIK Kompas dan Tirto.id. Selain itu, tahun 2017 menjadi tahun yang berperan penting dalam kemajuan multimedia di Indonesia dengan munculnya angkutan online berbasis aplikasi menggunakan smartphone untuk memesan ojek, taksi, atau makanan. Semua dilakukan secara daring tanpa perlu mengeluarkan banyak tenaga dan waktu. Perubahan perilaku, kebiasaan, dan profesi masyarakat berubah pesat seiring dengan perkembangan teknologi informasi, multimedia, dan kebutuhan akan pemenuhan akomodasi.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Before the Web, There Was Viewtron". Poynter (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-10-07. Diakses tanggal 2018-10-07. 
  2. ^ a b Sanburn, Josh (2011-02-01). "A Brief History of Digital News". Time (dalam bahasa Inggris). ISSN 0040-781X. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-10-09. Diakses tanggal 2018-10-07. 
  3. ^ Richmond, Shane (2009-11-11). "Telegraph.co.uk: 15 years of online news" (dalam bahasa Inggris). ISSN 0307-1235. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-13. Diakses tanggal 2018-10-07. 
  4. ^ Paramita, Rahadian P. (2015-08-27). "Para pengukir sejarah media daring Indonesia". https://beritagar.id/ (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-10-07. Diakses tanggal 2018-10-07.  Hapus pranala luar di parameter |newspaper= (bantuan)
  5. ^ Kuwado, Fabian Januarius (2016-12-21). Galih, Bayu, ed. "Dari 43.000 Media "Online", Hanya 234 yang Sesuai Syarat UU Pers". Kompas.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-10-07. Diakses tanggal 2018-10-07.