Abdullah Faqih: Perbedaan antara revisi
Added {{Unreferenced}} tag (TW) |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(15 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 2: | Baris 2: | ||
{{Infobox_Person |
{{Infobox_Person |
||
|name _date = 29 Februari 2012 |
|name _date = 29 Februari 2012 |
||
| image = |
| image = |
||
|death_place = [[Widang, Tuban]] |
|death_place = [[Widang, Tuban]] |
||
|death_cause = |
|death_cause = |
||
Baris 25: | Baris 25: | ||
|weight = |
|weight = |
||
}} |
}} |
||
'''K.H. Abdullah Faqih''' ({{lahirmati|[[Widang, Tuban]]|2|5|1932|Widang, Tuban|29|2|2012}}) adalah seorang [[kiai]] atau [[Ulama]] yang berpengaruh serta pengasuh [[Pondok Pesantren Langitan]]. |
'''K.H. Abdullah Faqih''' ({{lahirmati|[[Widang, Tuban]]|2|5|1932|Widang, Tuban|29|2|2012}}) adalah seorang [[kiai]] atau [[Ulama]] yang berpengaruh serta pengasuh [[Pondok Pesantren Langitan]].<ref>{{Cite web|title=Profil Kiai Faqih, Pemimpin Pondok Pesantren Langitan dan Pendukung Gus Dur Maju sebagai Presiden - Nasional Tempo.co|url=https://nasional.tempo.co/amp/1778609/profil-kiai-faqih-pemimpin-pondok-pesantren-langitan-dan-pendukung-gus-dur-maju-sebagai-presiden|website=nasional.tempo.co|access-date=2024-01-30}}</ref> |
||
== Pendidikan == |
== Pendidikan == |
||
Baris 34: | Baris 34: | ||
== Keluarga == |
== Keluarga == |
||
K.H. Abdullah Faqih bin K.H. Rofi’i Zahid menikah dengan Nyai Hj. Khunainah binti [[Bisri|K.H. Bisri]], asal Rembang.<!--Mereka dikaruniai 12 orang anak.--> |
K.H. Abdullah Faqih bin K.H. Rofi’i Zahid menikah dengan Nyai Hj. Khunainah binti [[Bisri|K.H. Bisri]], asal Rembang.<ref>{{Cite journal|title=Profil Kiai Faqih, Pemimpin Pondok Pesantren Langitan dan Pendukung Gus Dur Maju sebagai Presiden - Nasional Tempo.co|url=https://nasional.tempo.co/amp/1778609/profil-kiai-faqih-pemimpin-pondok-pesantren-langitan-dan-pendukung-gus-dur-maju-sebagai-presiden|journal=nasional.tempo.co}}</ref><!--Mereka dikaruniai 12 orang anak.--> |
||
== Karier |
== Karier == |
||
Kiai Faqih memimpin Pondok Pesantren Langitan (adalah generasi kelima) sejak tahun 1971, menggantikan KH Abdul Hadi Zahid. Ia didampingi pamannya, KH Ahmad Marzuki Zahid. |
Kiai Faqih memimpin Pondok Pesantren Langitan (adalah generasi kelima) sejak tahun 1971, menggantikan KH Abdul Hadi Zahid. Ia didampingi pamannya, KH Ahmad Marzuki Zahid.<ref>{{Cite web|last=Zezz|date=2012-03-01|title=Sufi Road: Mengenang KH. Abdullah Faqih "Langitan"|url=https://sufiroad.blogspot.com/2012/03/mengenang-kh-abdullah-faqih-langitan.html|website=Sufi Road|access-date=2024-01-30}}</ref> |
||
Kiai Faqih termasuk dalam jajaran kiai ''khos'' (kiai utama) [[Nahdlatul Ulama]]. Ada syarat tertentu sebelum seorang kiai masuk kategori ''khos''. Antara lain, mereka harus mempunyai wawasan dan kemampuan ilmu agama yang luas, memiliki laku atau daya spiritual yang tinggi, mampu mengeluarkan kalimat hikmah atau anjuran moral yang dipatuhi, dan jauh dari keinginan-keinginan duniawi. Dengan kata lain, mereka sudah memiliki kemampuan waskita. Meskipun terdapat banyak kiai ''khos'' dalam NU, namun Kiai Faqih menjadi kiai khos yang kerap jadi rujukan utama di kalangan Nahdliyin, terutama menyangkut kepentingan publik.<ref>{{Cite journal|last=Auvaria|first=Shinfi Wazna|date=2016-09-01|title=Perencanaan Pengelolaan Sampah di Pondok Pesantren Langitan Kecamatan Widang Tuban|url=http://dx.doi.org/10.29080/alard.v2i1.126|journal=Al-Ard: Jurnal Teknik Lingkungan|volume=2|issue=1|pages=1–7|doi=10.29080/alard.v2i1.126|issn=2460-8815}}</ref>{{fv}} |
|||
Kiai Faqih berperan besar dalam |
Kiai Faqih berperan besar dalam politik pasca-[[era Reformasi|reformasi]], terutama saat [[Abdurahman Wahid]] dicalonkan sebagai presiden. Ia mempelopori munculnya poros politik yang disebut "Poros Langitan". Poros ini merespon adanya dua kutub politik yang saling bertentangan saat itu.<ref>{{Cite web|title=Profil Kiai Faqih, Pemimpin Pondok Pesantren Langitan dan Pendukung Gus Dur Maju sebagai Presiden - Nasional Tempo.co|url=https://nasional.tempo.co/amp/1778609/profil-kiai-faqih-pemimpin-pondok-pesantren-langitan-dan-pendukung-gus-dur-maju-sebagai-presiden|website=nasional.tempo.co|access-date=2024-01-30}}</ref> |
||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
||
Baris 51: | Baris 51: | ||
[[Kategori:Tokoh Nahdlatul Ulama]] |
[[Kategori:Tokoh Nahdlatul Ulama]] |
||
[[Kategori:Pimpinan pesantren Indonesia]] |
[[Kategori:Pimpinan pesantren Indonesia]] |
||
{{islam-stub}} |
{{islam-stub}} |
||
== Referensi == |
Revisi terkini sejak 2 Mei 2024 10.16
Abdullah Faqih | |
---|---|
Meninggal | Widang, Tuban |
Pekerjaan | Pengasuh Pondok Pesantren Langitan |
Dikenal atas | Poros Langitan |
Gelar | K.H. |
Pendahulu | KH Ahmad Marzuki Zahid |
Partai politik | NU |
Suami/istri | Nyai Hj. Khunainah |
Anak | Ubaidillah, Muhammad, Mujib, Hanifah, Mujab, Ma’shum, Abdullah Habib, Salamah, Abdurrahman, Amirah |
K.H. Abdullah Faqih (2 Mei 1932 – 29 Februari 2012) adalah seorang kiai atau Ulama yang berpengaruh serta pengasuh Pondok Pesantren Langitan.[1]
Pendidikan
[sunting | sunting sumber]- Santri Pondok Pesantren Langitan, di Widang, Tuban asuhan K.H. Abdul Hadi Zahid, ayahnya.
- Santri Pondok Pesantren Al-Hidayat di Lasem, Rembang, Jawa Tengah, tetapi tidak lama, asuhan Mbah Abdur Rochim.
- Belajar di Makkah, Arab Saudi, asuhan sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki Al Hasani
Keluarga
[sunting | sunting sumber]K.H. Abdullah Faqih bin K.H. Rofi’i Zahid menikah dengan Nyai Hj. Khunainah binti K.H. Bisri, asal Rembang.[2]
Karier
[sunting | sunting sumber]Kiai Faqih memimpin Pondok Pesantren Langitan (adalah generasi kelima) sejak tahun 1971, menggantikan KH Abdul Hadi Zahid. Ia didampingi pamannya, KH Ahmad Marzuki Zahid.[3]
Kiai Faqih termasuk dalam jajaran kiai khos (kiai utama) Nahdlatul Ulama. Ada syarat tertentu sebelum seorang kiai masuk kategori khos. Antara lain, mereka harus mempunyai wawasan dan kemampuan ilmu agama yang luas, memiliki laku atau daya spiritual yang tinggi, mampu mengeluarkan kalimat hikmah atau anjuran moral yang dipatuhi, dan jauh dari keinginan-keinginan duniawi. Dengan kata lain, mereka sudah memiliki kemampuan waskita. Meskipun terdapat banyak kiai khos dalam NU, namun Kiai Faqih menjadi kiai khos yang kerap jadi rujukan utama di kalangan Nahdliyin, terutama menyangkut kepentingan publik.[4][Verifikasi gagal]
Kiai Faqih berperan besar dalam politik pasca-reformasi, terutama saat Abdurahman Wahid dicalonkan sebagai presiden. Ia mempelopori munculnya poros politik yang disebut "Poros Langitan". Poros ini merespon adanya dua kutub politik yang saling bertentangan saat itu.[5]
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Biografi Ulama Indonesia Diarsipkan 2012-01-09 di Wayback Machine.
- Situs Web Langitan
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Profil Kiai Faqih, Pemimpin Pondok Pesantren Langitan dan Pendukung Gus Dur Maju sebagai Presiden - Nasional Tempo.co". nasional.tempo.co. Diakses tanggal 2024-01-30.
- ^ "Profil Kiai Faqih, Pemimpin Pondok Pesantren Langitan dan Pendukung Gus Dur Maju sebagai Presiden - Nasional Tempo.co". nasional.tempo.co.
- ^ Zezz (2012-03-01). "Sufi Road: Mengenang KH. Abdullah Faqih "Langitan"". Sufi Road. Diakses tanggal 2024-01-30.
- ^ Auvaria, Shinfi Wazna (2016-09-01). "Perencanaan Pengelolaan Sampah di Pondok Pesantren Langitan Kecamatan Widang Tuban". Al-Ard: Jurnal Teknik Lingkungan. 2 (1): 1–7. doi:10.29080/alard.v2i1.126. ISSN 2460-8815.
- ^ "Profil Kiai Faqih, Pemimpin Pondok Pesantren Langitan dan Pendukung Gus Dur Maju sebagai Presiden - Nasional Tempo.co". nasional.tempo.co. Diakses tanggal 2024-01-30.