Pendidikan kesehatan reproduksi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dian (WMID) (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Dian (WMID) (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
Baris 1: Baris 1:
{{Penyangkalan medis}}'''Pendidikan kesehatan reproduksi''' adalah proses pembelajaran yang berfokus pada penyampaian informasi, pemahaman dan penanaman nilai serta melatih keterampilan terkait cara merawat kebersihan organ reproduksi, perilaku seksual pranikah hingga kehamilan, serta masalah reproduksi.<ref name=":0">{{Cite web|date=2024-03-06|title=Modul Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Luar Sekolah|url=https://indonesia.unfpa.org/en/publications/modul-pendidikan-kesehatan-reproduksi-remaja-luar-sekolah|website=UNFPA Indonesia|language=en|access-date=2024-03-27}}</ref> Pendidikan kesehatan reproduksi sangat penting disosialisasikan sejak dini karena pendidikan kesehatan reproduksi memiliki tujuan untuk membekali anak-anak dengan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang akan memberdayakan mereka untuk dapat mewujudkan kesehatan, kesejahteraan dan martabatnya dalam mengembangkan hubungan sosial dan seksual yang penuh penghormatan.
'''Pendidikan kesehatan reproduksi''' adalah proses pembelajaran yang berfokus pada penyampaian informasi, pemahaman dan penanaman nilai serta melatih keterampilan terkait cara merawat kebersihan organ reproduksi, perilaku seksual pranikah hingga kehamilan, serta masalah reproduksi.<ref name=":0">{{Cite web|date=2024-03-06|title=Modul Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Luar Sekolah|url=https://indonesia.unfpa.org/en/publications/modul-pendidikan-kesehatan-reproduksi-remaja-luar-sekolah|website=UNFPA Indonesia|language=en|access-date=2024-03-27}}</ref> Pendidikan kesehatan reproduksi sangat penting disosialisasikan sejak dini karena pendidikan kesehatan reproduksi memiliki tujuan untuk membekali anak-anak dengan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang akan memberdayakan mereka untuk dapat mewujudkan kesehatan, kesejahteraan dan martabatnya dalam mengembangkan hubungan sosial dan seksual yang penuh penghormatan.


Masa [[remaja]] merupakan masa transisisi dari anak ke dewasa yang rentan apabila tidak mendapatkan dukungan dalam proses perkembangan secara optimal. Remaja kerap kali rentan terhadap masalah kesehatan. Dalam upaya menyelesaikan masalah kesehatan remaja, pemerintah Indonesia mengategorikan 8 isu kesehatan remaja, yaitu kesehatan seksual dan reproduksi, HIV AIDS, gizi, penggunaan zat adiktif, kekerasan dan cedera, kesehatan mental, kebersihan diri dan sanitasi, serta penyakit tidak menular. Salah satu permasalahan yang banyak mendapat perhatian pada remaja adalah masalah kesehatan reproduksi.<ref name=":0" />
Masa [[remaja]] merupakan masa transisisi dari anak ke dewasa yang rentan apabila tidak mendapatkan dukungan dalam proses perkembangan secara optimal. Remaja kerap kali rentan terhadap masalah kesehatan. Dalam upaya menyelesaikan masalah kesehatan remaja, pemerintah Indonesia mengategorikan 8 isu kesehatan remaja, yaitu kesehatan seksual dan reproduksi, HIV AIDS, gizi, penggunaan zat adiktif, kekerasan dan cedera, kesehatan mental, kebersihan diri dan sanitasi, serta penyakit tidak menular. Salah satu permasalahan yang banyak mendapat perhatian pada remaja adalah masalah kesehatan reproduksi.<ref name=":0" />

Revisi terkini sejak 27 Maret 2024 10.58

Pendidikan kesehatan reproduksi adalah proses pembelajaran yang berfokus pada penyampaian informasi, pemahaman dan penanaman nilai serta melatih keterampilan terkait cara merawat kebersihan organ reproduksi, perilaku seksual pranikah hingga kehamilan, serta masalah reproduksi.[1] Pendidikan kesehatan reproduksi sangat penting disosialisasikan sejak dini karena pendidikan kesehatan reproduksi memiliki tujuan untuk membekali anak-anak dengan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang akan memberdayakan mereka untuk dapat mewujudkan kesehatan, kesejahteraan dan martabatnya dalam mengembangkan hubungan sosial dan seksual yang penuh penghormatan.

Masa remaja merupakan masa transisisi dari anak ke dewasa yang rentan apabila tidak mendapatkan dukungan dalam proses perkembangan secara optimal. Remaja kerap kali rentan terhadap masalah kesehatan. Dalam upaya menyelesaikan masalah kesehatan remaja, pemerintah Indonesia mengategorikan 8 isu kesehatan remaja, yaitu kesehatan seksual dan reproduksi, HIV AIDS, gizi, penggunaan zat adiktif, kekerasan dan cedera, kesehatan mental, kebersihan diri dan sanitasi, serta penyakit tidak menular. Salah satu permasalahan yang banyak mendapat perhatian pada remaja adalah masalah kesehatan reproduksi.[1]

Referensi  [sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b "Modul Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Luar Sekolah". UNFPA Indonesia (dalam bahasa Inggris). 2024-03-06. Diakses tanggal 2024-03-27.