Titik layar: Perbedaan antara revisi
Dibuat dengan menerjemahkan halaman "Point of sail" |
Add 3 books for Wikipedia:Pemastian (20240709)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot |
||
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[Berkas:Points_of_sail.svg|jmpl|300x300px| |
[[Berkas:Points_of_sail.svg|jmpl|300x300px|Berbagai titik layar]] |
||
<br /><br /><br /><br /> ]] |
|||
'''Titik layar''' adalah arah perjalanan kapal [[Pelayaran|layar]] di bawah layar sehubungan dengan arah angin sebenarnya di permukaan. |
'''Titik layar''' adalah arah perjalanan kapal [[Pelayaran|layar]] di bawah layar sehubungan dengan arah angin sebenarnya di permukaan. |
||
Titik-titik utama layar kira-kira sama dengan ruas lingkaran 45°, dimulai dari 0° langsung ke arah angin. Bagi banyak kapal layar, sudut 45° di kedua sisi angin merupakan zona ''terlarang'', di mana layar tidak mampu mengerahkan tenaga dari angin. Berlayar pada jalur yang sedekat mungkin dengan angin—kira-kira 45°—disebut ''tebahan'' , titik layar ketika layar dalam posisi ''sanding-angin'' . Pada sudut 90° dari arah angin, bidang tersebut berada pada arah ''simpang-angin'' . Titik layar antara pemukulan dan jangkauan sinar disebut ''lenceng-angin'' . Pada suhu 135° dari arah angin, sebuah kapal berada pada posisi ''serong-angin'' . Pada sudut 180° melawan arah angin (berlayar searah dengan arah angin), sebuah kapal berada pada posisi ''terpa''-a''ngin'' . <ref name=":22">{{Cite book|last=Rousmaniere, John|date=7 January 2014|title=The Annapolis book of seamanship|location=New York|isbn=978-1-4516-5019-8|edition=Fourth|pages= |
Titik-titik utama layar kira-kira sama dengan ruas lingkaran 45°, dimulai dari 0° langsung ke arah angin. Bagi banyak kapal layar, sudut 45° di kedua sisi angin merupakan zona ''terlarang'', di mana layar tidak mampu mengerahkan tenaga dari angin. Berlayar pada jalur yang sedekat mungkin dengan angin—kira-kira 45°—disebut ''tebahan'' , titik layar ketika layar dalam posisi ''sanding-angin'' . Pada sudut 90° dari arah angin, bidang tersebut berada pada arah ''simpang-angin'' . Titik layar antara pemukulan dan jangkauan sinar disebut ''lenceng-angin'' . Pada suhu 135° dari arah angin, sebuah kapal berada pada posisi ''serong-angin'' . Pada sudut 180° melawan arah angin (berlayar searah dengan arah angin), sebuah kapal berada pada posisi ''terpa''-a''ngin'' . <ref name=":22">{{Cite book|last=Rousmaniere, John|date=7 January 2014|title=The Annapolis book of seamanship|url=https://archive.org/details/annapolisbookofs0000rous_h5p0|location=New York|isbn=978-1-4516-5019-8|edition=Fourth|pages=[https://archive.org/details/annapolisbookofs0000rous_h5p0/page/47 47]–9|others=Smith, Mark (Mark E.)|oclc=862092350}}</ref> |
||
Titik layar tertentu (tebahan, lenceng-angin, simpang angin, serong angin, dalam angin) ditentukan dengan mengacu pada angin sebenarnya — angin yang dirasakan oleh pengamat yang tidak bergerak. Kekuatan motif, dan posisi layar yang sesuai, ditentukan oleh angin semu : angin relatif terhadap pengamat di kapal layar. <ref name=":2">{{Cite book|last=Rousmaniere, John|date=7 January 2014|title=The Annapolis book of seamanship|location=New York|isbn=978-1-4516-5019-8|edition=Fourth|pages= |
Titik layar tertentu (tebahan, lenceng-angin, simpang angin, serong angin, dalam angin) ditentukan dengan mengacu pada angin sebenarnya — angin yang dirasakan oleh pengamat yang tidak bergerak. Kekuatan motif, dan posisi layar yang sesuai, ditentukan oleh angin semu : angin relatif terhadap pengamat di kapal layar. <ref name=":2">{{Cite book|last=Rousmaniere, John|date=7 January 2014|title=The Annapolis book of seamanship|url=https://archive.org/details/annapolisbookofs0000rous_h5p0|location=New York|isbn=978-1-4516-5019-8|edition=Fourth|pages=[https://archive.org/details/annapolisbookofs0000rous_h5p0/page/47 47]–9|others=Smith, Mark (Mark E.)|oclc=862092350}}</ref> <ref name="Kimball"> |
||
{{Cite book|last=Kimball|first=John|date=2009|url=https://books.google.com/books?id=Xe_i23UL4sAC&q=Kimball+%22physics+of+sailing%22|title=Physics of Sailing|publisher=CRC Press|isbn=978-1466502666|pages=296}}</ref> Angin semu adalah efek gabungan dari [[kecepatan]] angin sebenarnya dan kecepatan kapal layar. <ref name=":2" /> |
{{Cite book|last=Kimball|first=John|date=2009|url=https://books.google.com/books?id=Xe_i23UL4sAC&q=Kimball+%22physics+of+sailing%22|title=Physics of Sailing|publisher=CRC Press|isbn=978-1466502666|pages=296}}</ref> Angin semu adalah efek gabungan dari [[kecepatan]] angin sebenarnya dan kecepatan kapal layar. <ref name=":2" /> |
||
Sebuah layar dengan aliran udara sejajar dengan permukaannya, sementara menyudut terhadap angin semu, [[Pelayaran|pada dasarnya bertindak seperti sayap]] dengan gaya angkat sebagai gaya yang bekerja tegak lurus terhadap permukaannya. Sebuah layar dengan angin semu tegak lurus dengan permukaannya, [[Pelayaran|bertindak seperti parasut]] dengan gaya hambat pada layar sebagai kekuatan dominan. Saat kapal layar bertransisi dari jarak dekat menjadi berjalan melawan arah angin, gaya angkat berkurang dan gaya hambat meningkat. Pada saat yang sama, resistensi terhadap gerakan ke samping yang diperlukan untuk menjaga pesawat tetap pada jalurnya juga berkurang, seiring dengan gaya guling ke samping. <ref name=":23">{{Cite book|last=Rousmaniere, John|date=7 January 2014|title=The Annapolis book of seamanship|location=New York|isbn=978-1-4516-5019-8|edition=Fourth|pages= |
Sebuah layar dengan aliran udara sejajar dengan permukaannya, sementara menyudut terhadap angin semu, [[Pelayaran|pada dasarnya bertindak seperti sayap]] dengan gaya angkat sebagai gaya yang bekerja tegak lurus terhadap permukaannya. Sebuah layar dengan angin semu tegak lurus dengan permukaannya, [[Pelayaran|bertindak seperti parasut]] dengan gaya hambat pada layar sebagai kekuatan dominan. Saat kapal layar bertransisi dari jarak dekat menjadi berjalan melawan arah angin, gaya angkat berkurang dan gaya hambat meningkat. Pada saat yang sama, resistensi terhadap gerakan ke samping yang diperlukan untuk menjaga pesawat tetap pada jalurnya juga berkurang, seiring dengan gaya guling ke samping. <ref name=":23">{{Cite book|last=Rousmaniere, John|date=7 January 2014|title=The Annapolis book of seamanship|url=https://archive.org/details/annapolisbookofs0000rous_h5p0|location=New York|isbn=978-1-4516-5019-8|edition=Fourth|pages=[https://archive.org/details/annapolisbookofs0000rous_h5p0/page/47 47]–9|others=Smith, Mark (Mark E.)|oclc=862092350}}</ref> |
||
Terdapat zona sekitar 45° di kedua sisi angin sebenarnya, di mana layar tidak dapat menghasilkan gaya angkat, yang disebut "zona larangan bepergian". Sudut yang dicakup oleh zona larangan bepergian bergantung pada efisiensi [[Penampang udara (umum)|penampang udara]] layar kapal dan hambatan lateral kapal di permukaan (dari [[Lempeng air|penampang air]], [[cadik]], atau [[Lunas kapal|lunas]] di dalam air, [[Berperahu es|pelari di atas es]], atau [[Berlayar darat|roda di darat]] ). Sebuah kapal yang tersisa di zona larangan bepergiannya akan melambat hingga berhenti—akan berada pada posisi "songsong angin". <ref name="Kimball2">{{Cite book|last=Kimball|first=John|date=2009|url=https://books.google.com/books?id=Xe_i23UL4sAC&q=Kimball+%22physics+of+sailing%22|title=Physics of Sailing|publisher=CRC Press|isbn=978-1466502666|pages=296}}</ref> |
Terdapat zona sekitar 45° di kedua sisi angin sebenarnya, di mana layar tidak dapat menghasilkan gaya angkat, yang disebut "zona larangan bepergian". Sudut yang dicakup oleh zona larangan bepergian bergantung pada efisiensi [[Penampang udara (umum)|penampang udara]] layar kapal dan hambatan lateral kapal di permukaan (dari [[Lempeng air|penampang air]], [[cadik]], atau [[Lunas kapal|lunas]] di dalam air, [[Berperahu es|pelari di atas es]], atau [[Berlayar darat|roda di darat]] ). Sebuah kapal yang tersisa di zona larangan bepergiannya akan melambat hingga berhenti—akan berada pada posisi "songsong angin". <ref name="Kimball2">{{Cite book|last=Kimball|first=John|date=2009|url=https://books.google.com/books?id=Xe_i23UL4sAC&q=Kimball+%22physics+of+sailing%22|title=Physics of Sailing|publisher=CRC Press|isbn=978-1466502666|pages=296}}</ref> |
Revisi terkini sejak 10 Juli 2024 11.43
Titik layar adalah arah perjalanan kapal layar di bawah layar sehubungan dengan arah angin sebenarnya di permukaan.
Titik-titik utama layar kira-kira sama dengan ruas lingkaran 45°, dimulai dari 0° langsung ke arah angin. Bagi banyak kapal layar, sudut 45° di kedua sisi angin merupakan zona terlarang, di mana layar tidak mampu mengerahkan tenaga dari angin. Berlayar pada jalur yang sedekat mungkin dengan angin—kira-kira 45°—disebut tebahan , titik layar ketika layar dalam posisi sanding-angin . Pada sudut 90° dari arah angin, bidang tersebut berada pada arah simpang-angin . Titik layar antara pemukulan dan jangkauan sinar disebut lenceng-angin . Pada suhu 135° dari arah angin, sebuah kapal berada pada posisi serong-angin . Pada sudut 180° melawan arah angin (berlayar searah dengan arah angin), sebuah kapal berada pada posisi terpa-angin . [1]
Titik layar tertentu (tebahan, lenceng-angin, simpang angin, serong angin, dalam angin) ditentukan dengan mengacu pada angin sebenarnya — angin yang dirasakan oleh pengamat yang tidak bergerak. Kekuatan motif, dan posisi layar yang sesuai, ditentukan oleh angin semu : angin relatif terhadap pengamat di kapal layar. [2] [3] Angin semu adalah efek gabungan dari kecepatan angin sebenarnya dan kecepatan kapal layar. [2]
Sebuah layar dengan aliran udara sejajar dengan permukaannya, sementara menyudut terhadap angin semu, pada dasarnya bertindak seperti sayap dengan gaya angkat sebagai gaya yang bekerja tegak lurus terhadap permukaannya. Sebuah layar dengan angin semu tegak lurus dengan permukaannya, bertindak seperti parasut dengan gaya hambat pada layar sebagai kekuatan dominan. Saat kapal layar bertransisi dari jarak dekat menjadi berjalan melawan arah angin, gaya angkat berkurang dan gaya hambat meningkat. Pada saat yang sama, resistensi terhadap gerakan ke samping yang diperlukan untuk menjaga pesawat tetap pada jalurnya juga berkurang, seiring dengan gaya guling ke samping. [4]
Terdapat zona sekitar 45° di kedua sisi angin sebenarnya, di mana layar tidak dapat menghasilkan gaya angkat, yang disebut "zona larangan bepergian". Sudut yang dicakup oleh zona larangan bepergian bergantung pada efisiensi penampang udara layar kapal dan hambatan lateral kapal di permukaan (dari penampang air, cadik, atau lunas di dalam air, pelari di atas es, atau roda di darat ). Sebuah kapal yang tersisa di zona larangan bepergiannya akan melambat hingga berhenti—akan berada pada posisi "songsong angin". [5]
Titik-titik layar
[sunting | sunting sumber]- Tuju angin dimana kapal layar diarahkan langsung melawan arah angin di tengah zona larangan bepergian, dimana layar tidak dapat menghasilkan tenaga.
- Sanding angin tempat kapal berlayar, diarahkan ke dekat zona larangan bepergian.
- Titik gapaian, antara lain:
- Lenceng angin : antara sanding angin dan simpang angin.
- Simpang angin : bidang memiliki angin sebenarnya yang tegak lurus terhadap arahnya (pada sinarnya).
- Serong angin : angin sesungguhnya datang dari belakang, namun tidak langsung dari belakang.
- Terpa angin dimana pesawat mendapat angin yang datang tepat dari belakang.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Rousmaniere, John (7 January 2014). The Annapolis book of seamanship. Smith, Mark (Mark E.) (edisi ke-Fourth). New York. hlm. 47–9. ISBN 978-1-4516-5019-8. OCLC 862092350.
- ^ a b Rousmaniere, John (7 January 2014). The Annapolis book of seamanship. Smith, Mark (Mark E.) (edisi ke-Fourth). New York. hlm. 47–9. ISBN 978-1-4516-5019-8. OCLC 862092350.
- ^ Kimball, John (2009). Physics of Sailing. CRC Press. hlm. 296. ISBN 978-1466502666.
- ^ Rousmaniere, John (7 January 2014). The Annapolis book of seamanship. Smith, Mark (Mark E.) (edisi ke-Fourth). New York. hlm. 47–9. ISBN 978-1-4516-5019-8. OCLC 862092350.
- ^ Kimball, John (2009). Physics of Sailing. CRC Press. hlm. 296. ISBN 978-1466502666.