Uretra: Perbedaan antara revisi
−Kategori:Sistem urin; +Kategori:Sistem urine menggunakan HotCat |
k Menghapus Kategori:Sistem reproduksi pria; Menambah Kategori:Sistem reproduksi manusia menggunakan HotCat |
||
Baris 51: | Baris 51: | ||
{{Authority control}} |
{{Authority control}} |
||
[[Kategori:Sistem reproduksi |
[[Kategori:Sistem reproduksi manusia]] |
||
[[Kategori:Sistem urine]] |
[[Kategori:Sistem urine]] |
Revisi terkini sejak 7 Juni 2024 16.27
Uretra | |
---|---|
Pengidentifikasi | |
MeSH | D014521 |
TA98 | A08.4.01.001F A08.5.01.001M |
TA2 | 3426, 3442 |
FMA | 19667 |
Daftar istilah anatomi |
Dalam anatomi, uretra adalah saluran yang menghubungkan kantung kemih ke lingkungan luar tubuh. Uretra berfungsi sebagai saluran pembuang baik pada sistem kemih atau ekskresi dan sistem seksual. Pada pria, berfungsi juga dalam sistem reproduksi sebagai saluran pengeluaran air mani.
Anatomi
[sunting | sunting sumber]Uretra pada wanita
[sunting | sunting sumber]Pada wanita, panjang uretra sekitar 2,5 sampai 4 cm dan terletak di antara klitoris dan pembukaan vagina.
Pria memiliki uretra yang lebih panjang dari wanita. Artinya, wanita lebih berisiko terkena infeksi kantung kemih atau sistitis dan infeksi saluran kemih.
Uretra pada pria
[sunting | sunting sumber]Pada pria, panjang uretra sekitar 20 cm, tergantung dari panjang penis dan berakhir pada kepala/glans penis.
Uretra pada pria dibagi menjadi 4 bagian dan dinamakan sesuai dengan letaknya:
- pars pra-prostatica, terletak sebelum kelenjar prostat.
- pars prostatica, terletak di prostat, Terdapat pembukaan kecil, dimana terletak muara vas deferens.
- pars membranosa, sekitar 1,5 cm dan di lateral terdapat kelenjar bulbouretralis.
- pars spongiosa/cavernosa, sekitar 15 cm atau tergantung dari panjang penis dan melintas di corpus spongiosum penis.
- pars bulbosa, pars spongiosa yang terlapisi otot bulbocavernosus dan menempel pada tubuh karena tergantung oleh ligamantum suspensorium penis.
- pars pendulosa, pars spongiosa yang tidak terlapisi otot dan menggantung pada kondisi tidak ereksi.
Histologi
[sunting | sunting sumber]Sel epitel dari uretra dimulai sebagai sel transisional setelah keluar dari kantung kemih. Sepanjang uretra disusun oleh sel epitel bertingkat kolumnar, kemudian sel bertingkat pipih di dekat lubang keluar.
Terdapat pula kelenjar uretra kecil yang menghasilkan lendir untuk membantu melindungi sel epitel dari urin yang korosif.
Masalah klinis
[sunting | sunting sumber]Infeksi dari uretra disebut uretritis. Hal ini terjadi lebih umum pada wanita. Uretritis adalah penyebab umum dari dysuria (nyeri ketika buang air kecil).