Lompat ke isi

Cabai rawit: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Membatalkan 1 suntingan oleh 103.147.9.212 (bicara) ke revisi terakhir oleh Hysocc
Tag: Pembatalan
YMighty (bicara | kontrib)
Menambahkan info tambahan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App section source
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 12: Baris 12:
}}
}}
}}
}}
'''Cabai rawit''' (''Capsicum frutescens'') adalah buah dan tumbuhan anggota [[genus]] ''[[Capsicum]]'' yang buahnya tumbuh menjulang menghadap ke atas. Warna buahnya hijau kecil sewaktu muda dan jika telah masak berwarna merah tua. Bila ditekan buahnya terasa keras karena jumlah bijinya sangat banyak. Cabai ini sulit dipisahkan dari [[Jajanan jalanan|kudapan jalanan]], yaitu [[gorengan]] yang biasa dimakan bersama cabai rawit muda mentah.<ref>{{Cite news|url=https://travel.kompas.com/read/2020/03/26/213836727/mau-bikin-sambal-di-rumah-kenali-6-jenis-cabai-berikut|title=Mau Bikin Sambal di Rumah? Kenali 6 Jenis Cabai Berikut|last=Wijaya|first=Yana Gabriella|date=|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2020-05-23|editor-last=Aisyah|editor-first=Yuharrani}}</ref>
'''Cabai rawit''' (''Capsicum frutescens'') adalah tumbuhan anggota [[genus]] ''[[Capsicum]]'' yang buahnya tumbuh menjulang menghadap ke atas. Warna buahnya hijau atau jenis lain bewarna putih sewaktu muda dan jika telah masak berwarna merah tua. Bila ditekan buahnya terasa keras karena jumlah bijinya sangat banyak. Cabai rawit sudah menjadi komoditas paling penting terutama dalam masakan kuliner Indonesia dan sering menjadi pelengkap [[Jajanan jalanan|kudapan jalanan]], yaitu [[gorengan]] yang biasa dimakan bersama cabai rawit muda mentah.<ref>{{Cite news|url=https://travel.kompas.com/read/2020/03/26/213836727/mau-bikin-sambal-di-rumah-kenali-6-jenis-cabai-berikut|title=Mau Bikin Sambal di Rumah? Kenali 6 Jenis Cabai Berikut|last=Wijaya|first=Yana Gabriella|date=|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2020-05-23|editor-last=Aisyah|editor-first=Yuharrani}}</ref>


Cabai rawit mempunyai dua varietas besar, yaitu ''rawit hijau'' dan ''rawit putih'' atau ''merah''. Yang sering dipakai untuk kudapan [[gorengan]] ialah varietas ''rawit hijau'', sedangkan ''rawit putih'' biasanya dipakai sebagai [[Bumbu dapur|bumbu masakan]] atau di[[sambal]]. Ada kemungkinan varietas rawit putih adalah hasil persilangan
Cabai rawit mempunyai dua varietas besar, yaitu ''rawit hijau'' dan ''rawit putih'' atau ''merah''. Yang sering dipakai untuk kudapan [[gorengan]] ialah varietas ''rawit hijau'', sedangkan ''rawit putih'' biasanya dipakai sebagai [[Bumbu dapur|bumbu masakan]] atau di[[sambal]]. Ada kemungkinan varietas rawit putih adalah hasil persilangan


Cabai rawit selain di [[Indonesia]], dia juga tumbuh dan populer sebagai bumbu masakan di negara-negara [[Asia Tenggara]] lainnya. Di negara [[Malaysia]] dan [[Singapura]] dia dinamakan ''cili padi'', di [[Filipina]] ''siling labuyo'', dan di [[Thailand]] ''phrik khi nu''. Di [[Kerala]], [[India]], terdapat masakan tradisional yang menggunakan cabai rawit dan dinamakan ''kanthari mulagu''. Dalam bahasa Inggris dia dikenal dengan nama ''Tabasco chili pepper'' atau ''bird's eye chili pepper''.
Cabai rawit selain di [[Indonesia]], juga tumbuh dan populer sebagai bumbu masakan di negara-negara [[Asia Tenggara]] lainnya. Di negara [[Malaysia]] dan [[Singapura]] dia dinamakan ''cili padi'', di [[Filipina]] ''siling labuyo'', dan di [[Thailand]] ''phrik khi nu''. Di [[Kerala]], [[India]], terdapat masakan tradisional yang menggunakan cabai rawit dan dinamakan ''kanthari mulagu''. Dalam bahasa Inggris dia dikenal dengan nama ''Tabasco chili pepper'' atau ''bird's eye chili pepper''.


Buah cabai rawit berubah warnanya dari hijau menjadi merah saat matang. Meskipun ukurannya lebih kecil daripada varietas cabai lainnya, dia dianggap cukup pedas karena kepedasannya mencapai 50.000–100.000 pada [[skala Scoville]].<ref>{{Cite web|url=https://chasingchilli.com.au/scoville-scale/|title=2020 Scoville Scale: Ultimate List of Pepper's & Their SHUs|website=Chasing Chilli|language=en-AU|access-date=2020-05-23}}</ref> Cabai rawit biasa dijual di pasar-pasar bersama dengan varietas cabai lainnya.
Buah cabai rawit berubah warnanya dari hijau atau putih menjadi merah saat matang. Meskipun ukurannya lebih kecil daripada varietas cabai lainnya, dia dianggap cukup pedas karena kepedasannya mencapai 50.000–100.000 pada [[skala Scoville]].<ref>{{Cite web|url=https://chasingchilli.com.au/scoville-scale/|title=2020 Scoville Scale: Ultimate List of Pepper's & Their SHUs|website=Chasing Chilli|language=en-AU|access-date=2020-05-23}}</ref> Cabai rawit biasa dijual di pasar-pasar bersama dengan varietas cabai lainnya.


Kadar airnya rendah sehingga dapat disimpan hingga 12 hari setelah dipetik serta tahan pengangkutan jarak jauh. Petani akan mulai memanen 60 hari setelah tanam dan berlangsung hingga 14 bulan kalau perawatan intensif masa panen lebih lama lagi. Masa panen yang panjang sangat menguntungkan petani karena dapat menikmati hasil penjualan. Di tingkat konsumen harganya pernah mencapai Rp60.000–Rp 70.000/[[kilogram]] saat pasokan cabai rawit kosong. Kathur dapat ditanam setiap saat tetapi sebaiknya penanaman pada akhir musim penghujan dan awal musim kemarau agar tingkat keseragaman pertumbuhan tinggi. Penanaman pada musim kemarau tidak masalah sepanjang air tersedia. Kathur pun tahan perubahan [[cuaca]] yang tidak menentu. Kelebihan lainnya adalah tahan hama penyakit. Salah satunya ''Aphis Gossypii'' yang mengisap cairan tanaman hingga layu dan mati, serangan hama tersebut menyebabkan kematian hingga 99% pada varietas hibrida, bila tanpa penyemprotan [[pestisida]] tetapi kematian kathur hanya 9–11%.
Kadar airnya rendah sehingga dapat disimpan hingga 12 hari setelah dipetik serta tahan pengangkutan jarak jauh. Petani akan mulai memanen 60-90 hari setelah tanam dan berlangsung hingga 14 bulan, jika perawatan intensif dilakukan masa panen lebih lama lagi, diketahui pohon cabai rawit (dengan varietas tertentu) dapat tumbuh dengan tinggi melebihi 2 meter dan berumur hingga 2 tahun bahkan lebih. Masa panen yang panjang akan lebih menguntungkan petani karena dapat menikmati hasil lebih banyak. Di tingkat konsumen harga cabe rawit pernah mencapai Rp80.000–Rp 100.000/[[kilogram]] saat pasokan cabai rawit berkurang karena permintaan yang tinggi dan banyak petani mengalami kegagalan dalam panen cabai rawit yang optimal.


Cabe rawit dapat ditanam setiap saat, tetapi sebaiknya penanaman pada akhir musim penghujan dan awal musim kemarau agar tingkat keseragaman pertumbuhannya tinggi. Penanaman pada musim kemarau tidak masalah sepanjang air tersedia. Cabe rawit tahan perubahan [[cuaca]] yang tidak menentu. Kelebihan lainnya adalah tahan hama penyakit. Salah satunya ''Aphis Gossypii'' yang mengisap cairan tanaman hingga layu dan mati, serangan hama tersebut menyebabkan kematian hingga 99% pada varietas hibrida, bila tanpa penyemprotan [[pestisida]] tetapi kematian kathur hanya 9–11%. Hama lainnya adalah Bactrocera papayae dan Bactrocera carambolae.
Terdapat [[peribahasa]] Indonesia "kecil-kecil cabai rawit" yang artinya kecil-kecil tetapi pemberani. Hama yang menyerang antara lain Bactrocera papayae dan Bactrocera carambolae.


== Foto ==
== Foto ==

Revisi terkini sejak 31 Agustus 2024 05.50

Cabai rawit
Cabai rawit
GenusCapsicum
SpesiesCapsicum frutescens
KultivarCabai rawit
Tingkat kepedasan Sangat pedas
Skala Scoville80.000–100.000 SHU

Cabai rawit (Capsicum frutescens) adalah tumbuhan anggota genus Capsicum yang buahnya tumbuh menjulang menghadap ke atas. Warna buahnya hijau atau jenis lain bewarna putih sewaktu muda dan jika telah masak berwarna merah tua. Bila ditekan buahnya terasa keras karena jumlah bijinya sangat banyak. Cabai rawit sudah menjadi komoditas paling penting terutama dalam masakan kuliner Indonesia dan sering menjadi pelengkap kudapan jalanan, yaitu gorengan yang biasa dimakan bersama cabai rawit muda mentah.[1]

Cabai rawit mempunyai dua varietas besar, yaitu rawit hijau dan rawit putih atau merah. Yang sering dipakai untuk kudapan gorengan ialah varietas rawit hijau, sedangkan rawit putih biasanya dipakai sebagai bumbu masakan atau disambal. Ada kemungkinan varietas rawit putih adalah hasil persilangan

Cabai rawit selain di Indonesia, juga tumbuh dan populer sebagai bumbu masakan di negara-negara Asia Tenggara lainnya. Di negara Malaysia dan Singapura dia dinamakan cili padi, di Filipina siling labuyo, dan di Thailand phrik khi nu. Di Kerala, India, terdapat masakan tradisional yang menggunakan cabai rawit dan dinamakan kanthari mulagu. Dalam bahasa Inggris dia dikenal dengan nama Tabasco chili pepper atau bird's eye chili pepper.

Buah cabai rawit berubah warnanya dari hijau atau putih menjadi merah saat matang. Meskipun ukurannya lebih kecil daripada varietas cabai lainnya, dia dianggap cukup pedas karena kepedasannya mencapai 50.000–100.000 pada skala Scoville.[2] Cabai rawit biasa dijual di pasar-pasar bersama dengan varietas cabai lainnya.

Kadar airnya rendah sehingga dapat disimpan hingga 12 hari setelah dipetik serta tahan pengangkutan jarak jauh. Petani akan mulai memanen 60-90 hari setelah tanam dan berlangsung hingga 14 bulan, jika perawatan intensif dilakukan masa panen lebih lama lagi, diketahui pohon cabai rawit (dengan varietas tertentu) dapat tumbuh dengan tinggi melebihi 2 meter dan berumur hingga 2 tahun bahkan lebih. Masa panen yang panjang akan lebih menguntungkan petani karena dapat menikmati hasil lebih banyak. Di tingkat konsumen harga cabe rawit pernah mencapai Rp80.000–Rp 100.000/kilogram saat pasokan cabai rawit berkurang karena permintaan yang tinggi dan banyak petani mengalami kegagalan dalam panen cabai rawit yang optimal.

Cabe rawit dapat ditanam setiap saat, tetapi sebaiknya penanaman pada akhir musim penghujan dan awal musim kemarau agar tingkat keseragaman pertumbuhannya tinggi. Penanaman pada musim kemarau tidak masalah sepanjang air tersedia. Cabe rawit tahan perubahan cuaca yang tidak menentu. Kelebihan lainnya adalah tahan hama penyakit. Salah satunya Aphis Gossypii yang mengisap cairan tanaman hingga layu dan mati, serangan hama tersebut menyebabkan kematian hingga 99% pada varietas hibrida, bila tanpa penyemprotan pestisida tetapi kematian kathur hanya 9–11%. Hama lainnya adalah Bactrocera papayae dan Bactrocera carambolae.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Wijaya, Yana Gabriella. Aisyah, Yuharrani, ed. "Mau Bikin Sambal di Rumah? Kenali 6 Jenis Cabai Berikut". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-05-23. 
  2. ^ "2020 Scoville Scale: Ultimate List of Pepper's & Their SHUs". Chasing Chilli (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-05-23.